• Tidak ada hasil yang ditemukan

447476298 RESUME OTITIS MEDIA docx

N/A
N/A
Patimah Sari

Academic year: 2022

Membagikan "447476298 RESUME OTITIS MEDIA docx"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

RESUME KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Ruangan : Mata Tanggal Pengkajian : 16 Oct 2021

Kamar : kamar 5 bed 4 Waktu Pengkajian : 15.00

Tanggal Masuk RS : 16 Oct 2021

1. Identitas Diri Klien

N a m a : Ny. S

TTL : T. Balai, 20April 1987

Umur : 32 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : jln.perintis kemerdekaan Status. Perkawinan : Sudah Menikah

Agama : Islam

Suku : Melayu

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT

Tgl. Masuk RS : 16 Oct 2021

No. RM : 903741

Sumber informasi : pasien dan suaminya 2. Identitas Keluarga yang Bisa dihubungi

Nama : Tn.M

Alamat : jln.perintis kemerdekaan Hubungan klien : suami

A. RIWAYAT KESEHATAN

1. Keluhan utama : Klien mengeluh nyeri pada telinga kiri P : nyeri pada telinga kiri

Q : seperti di tusuk-tusuk R : telinga kiri

S : skala 4 T : hilang timbul

2. Diagnostic masuk : OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK SINISTRA

(2)

3. Riwayat kesehatan sekarang : klien mengeluh nyeri pada telinga kiri yang di alami sejak 2 bulan yang lalu, keluar cairan serumen dari telinga kiri berwarna kuning dan bau, semenjak itu klien mengeluh pendengaran mulai menurun

4. Riwayat kesehatan yang pernah di alami : klien pernah mengalami nyeri pada telinga sewaktu kecil tetapi tidak sampai di bawa ke rumah sakit

5. Kebiasaan : klien tidak memiliki kebiasaaan merokok, mengkonsumsi obat-obatan.

6. Riwayat alergi :Klien mengatakan tidak ada alergi terhadap makanan B. PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda – Tanda Vital

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Nadi : 78 x/menit

Pernapasan : 20 x/menit

Suhu : 36 ºC

Posisi saat di ukur : berdiri Tinggi badan : 160 cm 2. Pemeriksaan fisik

a. Kepala dan rambut

Bersih, tidak kotor, tidak ada benjolan, tidak mudah tercabut,tidak terdapat luka, lingkar kepala

b. Mata

Tidak ada keluhan pada mata, tidak ada secret, tidak terdapat lensa kontak, tidak memakai kaca mata, sklera tidak ikterik, cekung kanan kiri, konjungtiva pink,tidak ada diplopia, tidak ada rabun jauh dan rabun dekat pupil isokor, ukuran pupil 2,5 mm/2,5 mm, tidak terdapat glaucoma, tidak ada katarak, tidak ada nyeri pada mata, tidak ada edema.

Reflex kornea OS : positif Reflex kornea OD : positif c. Hidung

Tidak ada masalah, tidak ada epistaksis, simetris.

d. Telinga

Keluar cairan serumen warna kuning dari telinga kiri dan bau, pendengaran mulai menurun, klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran, terdapat nyeri

(3)

tekan pada tulang mastoid, klien mengatakan suka mengorek-ngorek telinganya dengan kuttenbad, hasil pemeriksaan otoskopis membrane timpani tampak iktak.

e. Mulut

Bersih, tidak kotor, tidak berbau,tidak terdapat stomatitis, tidak sakit saat menelan, tidak terdaapt luka.

Labio: mukosa lembab, mukosa tidak kering dan tidak terdapat stomatitis.

Lidah : bersih tidak kotor dan tidak terdapat luka

Gigi: bersih, tidak kotor, tidak terdapat caries , tidak terdapat gigi palsu, tidak sakit gigi, gusi tidak berdarah

Faring : tidak terdapat pembengkakan tongsil, tidak ada hyperemesis.

f. Leher

Tidak ada kelainan, tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada stoma, tidak ada benjolan, tidak terjadi pembesaran kelenjar tiroid,tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada sulit menelan.

g. Dada

Tidak ada keluhan, tidak ada nyeri pada dada, tidak berdebar-debar,tidak ada batuk, tidak ada sputum.

Bentuk dada :

Ekspansi dada ; simetris, kedalaman Retraksi dada ;

Payudara : tidak ada keluhan, tidak ada benjolan,

Pola napas: sianosis tidak, causmaul tidak, apneu tidak, normopneu tidak, otiot aseksorius tidak.

Bunyi nafas : vesikuler, bronkovesikuler tidak, ronchi tidak, wheezing tidak, stridor tidak,

Jantung : ictus cordis,

Bunyi jantung : S1 dan S2 murni regular, irregular tidak, murmur tidak gallop tidak.

h. Abdomen

Datar, ascites tidak, tidak cekung dan cembung, defan muscular tidak, soepel tidak, distensi abdomen tidak tidak terdapat hepatomegaly, tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan, timpani tidak ada, terdapat bercak merah pada daerah andomen

Turgor kulit : baik

(4)

Bising usus: normal hipereaktif tidak ada, frekuensi 10x/m Stoma : tidak ada,

Vesikaurinary tidak teraba.

i. Genetalian

Bersih, tidak ada penegluaran cairan.

Uretra : hipospedia tidak, tidak terdapat secret Alat antu berkemih : tidak ada

Anus : tidak terdapat hemoroid, tidka ada lesi, tidak ada perdarahan, tidak prolapse, tidak iritasi

j. Eksremitas

Gerakan bebas, tidak ada parstesia, tidak ada paralisis, tidak ada hemiparese, tidak ada paraparese, tidak ada nyei otot, tidak ada kaku otot tidak ada lemah otot, tidak ada nyeri sendi, inkoirdinasi tidak ada, tidak ada kelelahan, tidak ada amputasi, tidak ada deformitas, tidak nada kebas, tidak ada tremor, spider navi tidak ada, terdapat bercak kemerahan pada kedua eksremitas, klien Nampak memgangi tubuhnya

Bentuk: simetris, tidak ada tanda Hoffman,

Punggung kuku : normal, tidak cekung dan cembung, tidak ada clubbing Persendian: kontraktor tidak, tidak ada pembengkakan

k. Kulit

kulit bersih, tidak ada sianosis, tidak ada ikterik, kulit elastis, ekimosis tidak ada, tidak terdapat jaringan parut, tidak melepuh, kulit tidak bersisik, tidak terdapat luka bakar

Sirkulasi: hangat, tidak dingin, CRT 2 detik, edema tidak ada Tonus otot:

Lengan dan tungkai Uji kekuatan otot

l. Punggung

Bentuk tulang belakang lurus, tidak lordosis, tidak ada kifosis, tidak ada scoliosis

5 5

5 5

(5)

Kulit: tidak terdapat luka

Warna: normal, tidak kemerahan, tidak pucat, tidak ada nyeri punggung

C. POLA PENGKAJIAN RESIKO JATUH, INTEGRITAS KULIT a. Resiko jatuh

b. Pengkajian nyeri Terdapat nyeri

P : nyeri pada telinga kiri Q : seperti di tusuk-tusuk R : telinga kiri

S : skala 4 T : hilang timbul

Ekspresi wajah klien Nampak meringis, klien Nampak memgangi telinga kirinya.

c. Neurosensory

Rasa ingin pingsan : tidak ada rasa ingin pingsan, tidak ada rasa sakit kepala Berdengung : tidak ada rasa berdengung

Stroke : tidak ada riwayat stroke Kejang : tidak ada riwayat kejang Orientasi waktu baik

Riwayat demam 1 bulan yang lalu tidak menggigil

Facial drob baik, reflex patella normal, reflex patella dan tendon normal.

Genggaman tangan:

Nervus 1 : normal

(6)

Nervus III,IV,V : normal Nervus VI : normal Nervus VIII : normal Nervus X : normal Nervus XII : normal

Pemeriksaan nervus kranial Nervus II : normal

Nervus V : normal Nervus VII : normal Nervus IX : normal Nervus XI : normal

D. POLA ALTIVITAS HARIAN DAN STATUS FUNGSIONAL 1. Istirahat dan tidur

Tidak ada kelainan tidur, tidak gelisah, tidak sering terbangun pada malam hari, Malam hari

Lama tidur siang 2 jam perhari, tanpa menggunkan obat, tidak ada insomnia, yang membantu dalam tidur menonton tv.

2. Makan dan minum

Tidak ada mual dan muntah, tidak ada anoreksia, makan 3x sehari jenis nasi, sayur dan ikan dengan porsi d habiskan 1 piring, klien tidak memiliki alergi terhadap makanan, klien tidak memiliki diet khusus, tidak terpasang NGT

3. Eliminasi BAB

Frekuensi 1 kali sehari, dengan konsistensi lunak warna kuning dengan bau khas amoniak, tidak ada darah, terakhir BAB waktu pagi hari, tidak ada diare, tidak ada konstipasi, tidak memilkim riwayat melena.

BAK

Frekuensi ±5 kali sehari, tidak ada dysuria, tidak ada inkontinensia, tidak ada urgensi, tidak ada riwayat penyakit ginjal

4. Kebersihan diri

Mandi 2x / hari, sikat gigi 2 kali sehari, keramas 3x seminggu.

5. Olahraga

Klien tidak pernah olahraga 6. Aktivitas secara umum

(7)

Klien tidak berdebar-debar, tidak ada nyeri dada, tidak ada sesak

E. RESPON EMOSI,RIWAYAT SOSIAL EKONOMI SPIRITUAL 1. Respon emosi

Klien cemas dengan kondisi yang dialaminya, klien memikirkan bagaimana bisa sembuh dengan segera, klien mengatakan malu dengan kondisi yang di alaminya karena serumen yang kleuar dari telinga yang bau, klien terlihat tegang, klien Nampak gelisah

2. Riwayat sosial ekonomi

Tinggal di rumah sendiri bersama suami dan anak-anaknya, bekerja sebagai IRT, status perkawinan kawin, lama perkawinan 10 tahun, agama islam, klien

mengatakan menerima kelebihan dan kekurangan diri klien.

3. Komunikasi

Verbal : normal, tidak memakai Bahasa non verbal, tidak menggunakan alat bantu komunikasi

4. Seksual

Aktif melakukan hubungan seksual, respon trerhadap hubungan memuaskan, dan tidak menggunakan kondom

F. TINGKAT PENGETAHUAN DAN KEBUTUHAN PENDIDIKAN KESEHATAN

1. Riwayat pendidikan

Pendidikan terakhir SMA, Bahasa utama yang digunakan Bahasa daerah ternate 2. Tingkat pengetahuan tentang

Klien tidak mengatahui penyakit apa yang di derita klien, klien sering bertanya bagaimana bisa terkena penyakit ini.

3. Kebutuhan pendidikan kesehatan

Klien membutuhkan pendidikan kesehatan tentang penyakit yang diderita, rencana perawatan, obat dan manajemen kontril nyeri.

G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Tanggal : 16 Januari 2020 (19.00)

PEMERIKSAAN HASIL NILAI

RUJUKAN SATUAN

(8)

FUNGSI HATI

SGOT 25 <38 U/L

SGPT 24 <41 U/L

a. Terapi

1) Terapi cairan dan Oksigen

Jenis cairan Kegunaan

1. RL20 Tpm Sebagai penambah cairan dan elektrolit tubuh untuk mengembalikan keseimbangannya.

2) Obat-obatan N

O

NAMA DOSIS INDIKASI

1 ceftriaxone 1 mg/ IV ceftriaxone adalah obat yang digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri.

Obat ini bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri atau membunuh bakteri dalam tubuh.

2. Asam traneksamat

500 mg/ IV Asam traneksamat adalah obat yang digunakan untuk mengurangi atau menghentikan perdarahan. Ketika mengalami perdarahan, tubuh otomatis akan membekukan darah untuk menghentikan perdarahan. Namun pada beberapa kondisi, bekuan darah yang sudah terbentuk ini mudah hancur dan perdarahan terus terjadi

3. desaximethasone 0,25% Desoximetasone adalah obat yang umumnya digunakan untuk mengobati berbagai jenis kondisi kulit (contoh eksim, dermatitis, alergi, ruam).

Desoximetasone mengurangi pembengkakan, gatal-gatal dan kemerahan yang dapat terjadi pada jenis kondisi ini. Obat ini termasuk kortikosteroid yang kuat.

(9)

PENGELOMPOKKAN DATA

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF

1. klienmengatakan nyeri pada telinga kiri P : nyeri pada telinga kiri Q : seperti di tusuk-tusuk R : telinga kiri

S : skala 4 T : hilang timbul

2. klien mengatakan keluar caiaran serumen dari telinga kiri dan bau

3. klien mengatakan pendengaran mulai menurun

4. klien mengatakan sering memngorek- ngorek telinganya dengan kuttenbad 5. klien mengatakan cemas akan

kondisinya

6. klien sering bertanya bagaimana bisa terkena penyakit ini

7. klien merasa malu dengan kondisi yang di alaminya

8. klien memikirkan bagaiaman klien dapat smebuh segera

1. klien Nampak meringis

2. klien Nampak memgangi telinga kirinya

3. Nampak keluar cairan serumen dari telinga kiri dan bau

4. Hasil pemeriksaan otoskopis membrane timpani iktak

5. Terdapat nyeri tekan pada tulang mastoid

6. Klien Nampak cemas

7. Klien Nampak tidak paham dengan penyakitnya

8. Klien Nampak tegang 9. Klien Nampak gelisah 10. TTV

Tekanan Darah:120/80 mmHg Nadi : 78 x/menit Pernapasan : 20 x/menit

Suhu : 36 ºC

ANALISA DATA No

. DATA FOKUS DIAGNOSA

1 DS:

1. klienmengatakan nyeri pada telinga kiri P : nyeri pada telinga kiri

Nyeri akut

(10)

Q : seperti di tusuk-tusuk R : telinga kiri

S : skala 4 T : hilang timbul

2. klien mengatakan keluar cairan serumen dari telinga kiri dan bau

DO:

1. klien Nampak meringis

2. klien Nampak memegangi telinga kirinya 3. terdapat nyeri tekan pada tulang mastoid 4. TTV

Tekanan Darah:120/80 mmHg Nadi : 78 x/menit Pernapasan : 20 x/menit

Suhu : 36 ºC

2. DS:

1. klienmengeluh pendengaran mulai menurun

2. klien mengatakan keluar cairan serumen dari telinga kiri dan bau

DO:

1.nampak keluar cairan serumen dari telinga dan bau 2. hasil pemeriksaan otoskopis membrane timpani iktak

Gangguan sensori persepsi pendengaran

3. DS:

1. klien mengatakan merasa malu dengan kondisi yang di alaminya

2. klien mengatakan keluar cairan serumen dari telinga kiri

DO:

1. Nampak keluar cairan serumen dari telinga kiri dan bau

2. Klien Nampak memegangi telinga kirinya

Gangguan citra tubuh

4. DS: Ansietas

(11)

1. klien mengatakan cemas dengan penyakitnya

2. klien memikirkan bagaimana klien dapat sembuh segera

DO:

1. klien Nampak cemas 2. klien Nampak tegang 3. klien Nampak gelisah 4. TTV

Tekanan Darah:120/80 mmHg Nadi : 78 x/menit Pernapasan : 20 x/menit

Suhu : 36 ºC

5. DS:

1. Klien bertanya bagaimana bisa terkena penyakit ini 2.klien mengatakan sering mengorek-ngorek telinganya dengan kuttenbad

DO:

1. Klien Nampak tidak paham dengan penyakitnya

Kurang pengetahuan

DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Nyeri akut berhubungan dengan proses peradangan

2. Gangguan sensori pendengaran berhubungan dengan perubahan resepsi dan integrase sensori

3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perasaan malu dengan kondisinya 4. Ansietas berhubungan dengan penyakit yang di alaminya

5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang penyakitnya

(12)

INTERVENSI KEPERAWATAN NamaPasien : Ny. S

Kamar : 5

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil (NOC)

Intervensi (NIC) 1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama

3x24 jam, tingkat nyeri klien berkurang Kriteria Hasil:

a. Klien dapat melaporka nyeri yang di alami b. Ekspresi wajah klien Nampak rileks c. Pasien dapat beristirahat dengan nyaman

Managemen nyeri

1. Observasi adanya petunjuk non verbal mengenai ketidaknyamanab 2. Lakukan pengkajian nyeri secara

komprehensif, yang meliputi lokasi, karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas dan bertanya nyeri

3. Ajarkan penggunaan tehnik non farmakologi

4. Berikan pendidikan kesehatan pada pasien tentang nyeri berapa lama nyeri di rasakan

5. Kolaborasi pemberian obat analgetik

2. Gangguan sensori persepsi Setelah di lakukan tindakan keperawatan 3x24 1. Kaji tingkat kemampuan

(13)

pendengaran jam pasien di harapkan mampu mempertahankan kemampuan pendengaran dengan baik dengan kriteri hasil:

a. Pasien dapat menerima rangsangan dari luar dengan baik

b. Mempertahankan kemampuan pendengaran pasien dapat berpartisipasi dalam program terapi

c. Cairan yang keluar dari telinga berkurang

komunikasi

2. Ajarkan pasien untuk

menggunakan dan merawat alat pendengaran dengan tepat

3. Ajarkan pasien untuk

membersihkan telinganya yang benar dan bersih

4. Berbicara dengan perlahan dan jelas langsung ke telinga dengan baik

3. Ganggguan citra tubuh Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam gangguan body image

pasien teratasi dengan kriteria hasil:

a. Body image positif

b. Mampu mengidentifikasi kekuatan personal

c. Mendiskripsikan secara faktual perubahan fungsi tubuh

d. Mempertahankan interaksi sosial

Body image enhancement

1. Kaji secara verbal dan nonverbal respon klien terhadap tubuhnya

2. Monitor frekuensi mengkritik dirinya 3. Jelaskan tentang pengobatan,

perawatan, kemajuan dan prognosis penyakit

4. Dorong klien mengungkapkan perasaannya

5. Identifikasi arti pengurangan melalui pemakaian alat bantu

4. Ansietas Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Pengurangan kecemasan (5820)

(14)

3x24 jamTingkat kecemasan (1211) pasien dapat berkurag dengan kriteria hasil :

a. Ekspresi wajah pasien nampak rileks.

b. Terjadi peningkatan frekuensi nadi 60-100 kali/menit.

c. Pasien tidak mengalami kelelahan.

1. Kaji dan observasi tanda verbal dan nonverbal dari kecemasan.

2. Anjurkan pasien untuk menggunakan tehnik relaksasi.

3. Ciptakan lingkungan yang tenang dan suhu ruangan yang nyaman 4. Anjurakan mengambil posisi yang

nyaman.

5. Kurang pengetahuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pasien dapat menunjukkan pengetahuan tentang proses penyakitnya dengan kriteria hasil :

a. Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit dan kondisinya

b. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang di jelaskan secara benar

1. Kaji tingkat penegtahuan klien 2. Gambarkan proses penyakit dengan

cara cepat

3. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi dengan cara cepat 4. Eksplorasi kemungkinan sumber

atau dukungan dengan benar

IMPLEMENTASIDAN CATATAN PERKEMBANGAN HARI I Nama Pasien : Ny. K

Kamar : 2

(15)

Diagnosis Keperawatan

Hari / Tanggal

Jam Implementasi dan Hasil Evaluasi

Nyeri akut Sabtu, 16 Oct 2021

16.05

16.10

16.15

16.20

1. Observasi adanya petunjuk non verbal mengenai ketidaknyamana

Hasil:klien Nampak meringis

2. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, yang meliputi lokasi, karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas dan bertanya nyeri

Hasil: P : nyeri pada telinga kiri Q : seperti di tusuk-tusuk R : telinga kiri

S : skala 4 T : hilang timbul

3. Ajarkan penggunaan tehnik non farmakologi Hasil: klien di ajari tehnik relaksasi nafas dalam dengan cara Tarik nafas dari hidung kemudian di hembuskan melalui mulut dilakukan selama 3 kali

4. Berikan pendidikan kesehatan pada pasien tentang nyeri berapa lama nyeri di rasakan

Kamis 16 januari 2020 Jam 20.00

S :

1. Klien mengatakan nyeri pada telinga kiri P : nyeri pada telinga kiri

Q : seperti di tusuk-tusuk R : telinga kiri

S : skala 4 T : hilang timbul O :

- Klien Nampak meringis A : Masalah belum teratasi P: lanjutkan intervensi

2. Observasi adanya petunjuk non verbal mengenai ketidaknyamanab

3. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, yang meliputi lokasi, karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas dan bertanya nyeri 4. Ajarkan penggunaan tehnik non

(16)

18.00

Hasil:klien belum memahami tentang apa yang di jelaskan

5. Kolaborasi pemberian obat analgetik Hasil: injeksi bolus pada jam 18.00

farmakologi

5. Berikan pendidikan kesehatan pada pasien tentang nyeri berapa lama nyeri di rasakan

6. Kolaborasi pemberian obat analgetik

Gangguan sensori persepsi pendengaran

16.25

16.28

16.30

16.32

1. Kaji tingkat kemampuan komunikasi

Hasil: setelah di ajak berkomunikasi kllien mampu berkomunikasi dengan baik

2. Ajarkan pasien untuk menggunakan dan merawat alat pendengaran dengan tepat

Hasil: klien dianjurkan untuk menggunakan alat pendengaran

3. Ajarkan pasien untuk membersihkan telinganya yang benar dan bersih

Hasil: klien diajari membersihkan telinga setiap 1x seminggu dan tidak menggunakan kuttenbad

4. Berbicara dengan perlahan dan jelas langsung ke telinga dengan baik

Hasil: saat berbicara perawat berada di dekat klien agar mudah mendengarnya

S:

- Klien mengeluh mengalami penurunan pendengaran

- Klien mengatakan keluar cairan serumen dari telinga

O:

- Nampak keluar cairan dari serumen dari telinga dan bau

- Hasil pemeriksaan otoskopis membrane timpani iktak

A: masalah belum teratasi P: lanjutkan intervensi

1. Kaji secara verbal dan nonverbal respon klien terhadap tubuhnya

2. Monitor frekuensi mengkritik dirinya 3. Jelaskan tentang pengobatan,

(17)

perawatan, kemajuan dan prognosis penyakit

4. Dorong klien mengungkapkan perasaannya

5. Identifikasi arti pengurangan melalui pemakaian alat bantu

Ganggguan citra tubuh

Sabtu, 16 Oct 2021

16.35

16.38

16.40

16.42

1. Kaji secara verbal dan nonverbal respon klien terhadap tubuhnya

Hasil: klien Nampak menyentuh tubuhnya 2. Monitor frekuensi mengkritik dirinya

Hasil: klien mengatakan merasa malu dengan kondisinya

3. Jelaskan tentang pengobatan, perawatan, kemajuan dan prognosis penyakit

Hasil: adapun pengobatan yang di berikan paad klien yaitu ceftriaxone, cefadroxile, asam befenamat, perawatan yang diberikan beupa perawatan pada kulit, kemajuan penyakitnya semakin hari bercak kemerahan mulai memudar

4. Dorong klien mengungkapkan perasaannya Hasil: klien mengatakan masih malu karena

S :

- klien mengatakan masih malu dengan kondisi yang di alaminya

- Klien mengatakan keluar cairan serumen dari telinga dan bau

O :

- Nampak keluar cairan dari serumen dari telinga dan bau

A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi

1. Kaji secara verbal dan nonverbal respon klien terhadap tubuhnya

2. Monitor frekuensi mengkritik dirinya 3. Jelaskan tentang pengobatan,

perawatan, kemajuan dan prognosis penyakit

(18)

bercak merah pada kulit dan kulit mengelupas

4. Dorong klien mengungkapkan perasaannya

Ansietas Sabtu, 16 Oct 2021

16.50

16.53

16.55

1. Kaji dan observasi tanda verbal dan nonverbal dari kecemasan

Hasil: klien mengatakan khawatir dengan kondisi kesehatan yang dirasakannya saat ini klien Nampak gelisah dan tegang

2. Anjurkan pasien untuk menggunakan tehnik relaksasi.

Hasil: klien diajari tehnik relaksasi dengan cara Tarik nafas dari hidung kemudian hembuskan melalui mulut secara perlahan dan di lakukan selama 3 kali

3. Ciptakan lingkungan yang tenang dan suhu ruangan yang nyaman

Hasil: lingkungan atau ruangan dalam kondisi tenang dan suhu ruangan sedikit panas

S:

1. klienmengatakan masih merasa cemas akan kondisi kesehatannya saat ini.

2. Klien memikirkan bagaimana klien dapat sembuh

O:

- Klien tampak tegang - Klien tampak gelisah A : Kecemasan belum teratasi.

P : Lanjutka intervensi.

1. Kaji dan observasi tanda verbal dan nonverbal dari kecemasan.

2. Anjurkan pasien untuk menggunakan tehnik relaksasi.

(19)

16.58 4. Anjurakan mengambil posisi yang nyaman.

Hasil:klien nyaman dengan posisi semifoler dan sims

3. Ciptakan lingkungan yang tenang dan suhu ruangan yang nyaman

4. Anjurakan mengambil posisi yang nyaman.

Kurang pengetahuan

17.00

17.05

17.10

17.15

1. Kaji tingkat pengetahuan klien

Hasil: klien tidak mmengetahui tentang penyakitnya

2. Gambarkan proses penyakit dengan cara cepat Hasil: perjalanan penyakit telah dijelaskan dan klien masih belum mengerti tentang

penyakitnya

3. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi dengan cara cepat

Hasil: klien di berikan informasi tentang penyakitnya dengan cara di berikan liflet tentang penyakit otitis media

4. Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan dengan benar

Hasil: klien mendapat dukungan dari keluarganya

S:

- Klien mengatakan masih tidak mengetahui tentang penyakitnya O:

- Klien Nampak tidak paham tentang penyakitnya

A: masalah belum teratasi P: lanjutkan intervensi

1. Kaji tingkat penegtahuan klien 2. Gambarkan proses penyakit dengan

cara cepat

3. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi dengan cara cepat

4. Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan dengan benar

Referensi

Dokumen terkait

Otitis media supuratif kronis lebih sering merupakan penyakit kambuhan daripada menetap. Keadaan kronis lebih berdasarkan waktu dan stadium

Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa gejala klinis dan komplikasi Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) berhubungan dengan tipe bakteri dan perubahan pola

Obstruksi atau eklusi tuba eustachius merupak suatu faktor penyebab dasar pada otitis media karena terjadi hilangnya sawar utama terhadap bakteri dan biasanya

Otitis media kronik adalah infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan secret yang keluar dari telinga tengah secara terus  –menerus atau hilang

Hampir keseluruhan otitis media efusi disebabkan gangguan fungsi tuba eustachius. Apabila peradangan dan infeksi bakteri akut telah jelas, kegagalan dari mekanisme pembersihan

Pada orang dewasa, didapatkan juga gangguan  pendengaran berupa rasa penuh atau kurang dengar.Pada bayi dan anak kecil gejala khas otitis media anak adalah suhu tubuh

Otitis Media Akut (OMA) merupakan peradangan sebagian atau seluruh bagian mukosa telinga tengah, tuba Eusthacius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid yang

15 Otitis media serosa terjadi terutama akibat adanya transudat atau plasma yang mengalir dari pembuluh darah ke telinga tengah yang sebagian besar terjadi akibat adanya