• Tidak ada hasil yang ditemukan

Provinsi Papua Barat Manokwari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Provinsi Papua Barat Manokwari"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Provinsi Papua Barat Manokwari

Study Pembahasan Kepemerintahan, Adat Istiadat, Wisata dan Keterkaitan ke propinsian.

Widi Ayu Astuti : 1944390030 Prodi : Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Universitas Persada Indonesia Y.A.I

Pertemuan 1 Kewarganegaraan, 13 Maret 2020

(2)

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Jayanti Apri Emarawati SH,MM pada mata kuliah Kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang kepropinsi an Papua Barat Manokwari yang ada diindonesia bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada tugas Ibu Jayanti Apri Emarawati SH,MM selaku Dosen di bidang studi Kewaragneraan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu mohon maaf apabila terdapat kata penulisan yang salah dan kata kata lainnya yang kurang berkenan terdengar bagi pembaca dan bagi penulis,kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 14 Maret 2020

Widi Ayu Astuti

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... 2

DAFTAR ISI ... 3

BAB I PENDAHULUAN ... 4

A. Latar Belakang ... 4

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penulisan ... 4

BAB II PEMBAHASAN ... 5

A. Pengertian Provinsi ... 5

Arti Lambang Manokwari ... 12

B. Pemerintahan Provinsi Papua Barat Manokwari ... 14

C. Adat Istiadat Provinsi Papua Barat ... 18

D. Wisata Alam dan Buatan Provinsi Papua Barat Manokwari ... 24

E. Kuliner Provinsi Papua Barat Manokwari ... 27

BAB III PENUTUP ... 29

A. Kesimpulan ... 29

B. Saran ... 29

C. Daftar Pusaka ... 29

(4)

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam proses pembelajaran terdapat beberapa komponen, salah satunya terdapat pemahaman dan bukti kejelasan serta tujuan yang ingin dicapai pada proses pembelajaran tertentu.

Untuk menjalankan proses dalam pembelajaran yang optimal pendidik harus menganalisis proses belajarnya terlebih dahulu yang meliputi karakteristik umum, akademik maupun karakteristik yang dapat mempengaruhi kemampuan intelektual dan proses belajarnya.

Dengan memahami karakteristik umum dapat merancang pembelajaran yang kondusif yang akan dilaksankan. Rancangan pembelajaran yang kondusif akan mampu meningkatkan motivasi belajar sehingga mampu meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang diinginkan.

Dalam pembahasan ini kita membahas tentang Pengetahuan yang ada dalam Provinsi Papua Barat Manokwari.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latang belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apa itu pengertian provinsi

2. Bagaimana provinsi itu berdiri 3. Bagaimana pertumbuhan provinsi

4. Apa perbedaan pertumbuhan provinsi yang satu dengan yang lainnya.

C. Tujuan Penulisan

Secara umum tujuan daripada penulisan Makalah ini adalah agar pembaca dan penulis dapat mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan terhadap penulisan makalah ini dalam kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan masyarakat yang dinamis.

Adapun secara khusus tujuan daripada penulisan makalah ini adalah : 1. Mengetahui pengertian dari provinsi

2. Dapat Mengetahui masa pemerintahan yang ada dalam provinsi papua barat

3. Adat istiadat didalam provinsi itu sendiri serta pemahaman lainnya yang terdpat dalam provinsi yang ada di indonesia.

4. Dapat mengetahui wisata alam dan wisata buatan yang ada Provinsi Papua barat

(5)

BAB II PEMBAHASAN BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Provinsi

Provinsi adalah suatu satuan dari teritorial yang dijadikan sebagai nama dari sebuah wilayah administratif yang berada di bawah wilayah negara atau negara bagian.

Dalam pembagian administratif, Indonesia terdiri atas provinsi, yang dikepalai oleh seorang gubernur. Saat ini di Indonesia memiliki 34 provinsi. Sebelum tahun 2000 Indonesia memiliki 27 provinsi. Namun setelah pada masa Reformasi, banyak provinsi yang dimekarkan menjadi dua bagian yang rata-rata provinsi dengan luas daerah yang cukup besar. Indonesia telah mengalami pemekaran daerah provinsi berkali-kali, dari awal kemerdekaan hingga yang terakhir yaitu pemekaran Kalimantan Utara pada tahun 2012.

(6)

Didalam 34 propinsi diatas terdapat satu yang akan dibahas lebih luas yaitu propinsi papua barat manokwari.

 Gambaran umum Provinsi Papua Barat

Sejarah Papua Barat yang secara umum masuk dalam wilayah Papua atau yang dahulu dikenal dengan nama Irian Jaya sebelum kemerdekaan Indonesia. Sejarah Papua dalam kaitannya sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia sangatlah unik.

Nama lain dari Papua pada masa lalu adalah “Samudranta“, yang menunjukkan bahwa daerah Papua telah di kenal oleh masyarakat pemakai bahasa Sansekerta yang bermukim di wilayah kepulauan Indonesia, baik dalam pengertian geo-politik maupun sosial ekonomi. dan budaya dalam arti luas. Ramandey menulis bahwa pada abad pertama Masehi pengaruh Hindu dan India telah tersebar di seluruh Nusantara saat itu dan tidak hanya terbatas di Jawa dan Sumatra saja tetapi juga menyebar sampai ke timur termasuk Papua. Mungkin saja yang disebut “Pulau Ujung Samudranta “ itu adalah Pulau Nieuw Guinea

Dan Pada bulan Juni 2019, Papua Barat dinyatakan sebagai provinsi konservasi pertama di Indonesia

Provinsi Papua Barat secara astronomis terletak pada 24°-132° Bujur Timur dan 0°-4° Lintang Selatan, tepat berada di bawah garis khatulistiwa dengan ketinggian 0-100 meter dari permukaan

(7)

laut. Wilayah Provinsi Papua Barat terdiri dari 7,95% merupakan puncak gunung, 18,73% berada di lembah. Wilayah lain lebih dari separuhnya berada di daerah hamparan. Seluruh wilayah kabupaten/kota di Papua Barat berbatasan dengan laut, namun hanya 37,04% desa yang berada di daerah pesisir. Wilayah desa lainnya tidak berbatasan dengan laut (bukan pesisir), yaitu sebesar 62,96%. Secara administratif, Provinsi Papua Barat terdiri atas tiga belas daerah otonom kabupaten dan kota. Daerah Otonom dengan luas terbesar adalah Kabupaten Teluk Bintuni dengan luas wilayah lebih kurang 20.840 km2dan terkecil adalah Kota Sorong.

(8)

Kondisi topografi Provinsi Papua Barat sangat bervariasi membentang mulai dari dataran rendah, rawa sampai dataran tinggi, dengan tipe tutupan lahan berupa hutan hujan tropis, padang rumput dan padang alang-alang. Ketinggian wilayah di Provinsi Papua Barat bervariasi dari 0 s.d

> 1000 m. Kondisi topografi antar wilayah di Provinsi Papua Barat cukup bervariasi. Kondisi ini merupakan salah satu elemen yang menjadi barrier transportasi antar wilayah, terutama transportasi darat, serta dasar bagi kebijakan pemanfaatan lahan. Karakter morfologi berdasarkan ekoregion Provinsi Papua Barat didominasi oleh pegunungan lipatan dan perbukitan denusidal.

Papua Barat (disingkat Pabar) adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di ujung barat Pulau Papua. Ibu kotanya adalah Manokwari. Nama provinsi ini sebelumnya adalah Irian Jaya Barat yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2007 tanggal 18 April 2007, nama provinsi ini diubah menjadi Papua Barat. Papua Barat dan Papua merupakan provinsi yang memperoleh status otonomi khusus.

Provinsi Papua Barat, meski telah menjadi provinsi tersendiri, tetap mendapat perlakuan khusus sebagaimana provinsi induknya. Provinsi ini juga mempunyai KPUD sendiri dan menyelenggarakan pemilu untuk pertama kalinya pada tanggal 5 April 2004.

Wilayah dari propinsi ini sendiri mencakup kawasan kepala burung pulau Papua dan kepulauan-kepulauan di sekelilingnya. Di sebelah utara, provinsi ini dibatasi oleh Samudra Pasifik bagian barat berbatasan dengan provinsi Maluku Utara dan provinsi Maluku, bagian timur dibatasi oleh Teluk Cenderawasih, selatan dengan Laut Seram dan tenggara berbatasan dengan provinsi Papua.

(9)

Kota Manokwari adalah ibu kota Provinsi Papua Barat, Indonesia, yang juga merupakan ibu kota dari Kabupaten Manokwari. Secara geografis, kota Mankowari meliputi wilayah yang ada di kecamatan Manokwari Barat dan kecamatan Manokwari Timur

ibukota provinsi Papua Barat ini terus berkembang dan berbenah diri dari hari ke hari. Sebagai ibukota provinsi yang sedang berkembang Manokwari tentunya memiliki daya tarik tersendiri Sumber Daya Alam yang ada :

 Perkebunan

Untuk perkebunan pada daerah Papua untuk lokasi Jayapura menghasilkan beberapa yang cukup lumayan seperti Padi, Jagung, Ubi Kayu, Ubi Jalar, Kacang Tanah, Kedelai, Kacang Hijau, Sayuran, buah-buahan dan sagu.

 Pertenakan

Untuk pertenakan pada daerah papua untuk semua lokasi jayapura memilki hewan yang siap dikirim untuk masing-masing daerah atau keluar daerah beruppa Sapi Bali, Babi, Ayam dan telur.

 Pertambangan

Untuk pertambangan sendiri papua memiliki beberapa hasil tambang yang siap dikirim ke beberapa daerah dan macam negara. Hasil pertambangan yang didapatkan oleh papua merupakan emas, nikel, biji besi, batu bara dan pasir besi.

 Perikanan

Pada perikanan daerah papua memiliki pemgembangan budidaya pantai dan laut. Untuk pengembangan budidaya pantai berupa : udang, bandeng dan teripang. Sedangkan untuk pengembangan budidaya laut berupa : ikan kakap, tiram ( kerang darah), teripang, titam mutiara / Abalone, rumput laut dan kerapu.

(10)

 Kabupaten Manokwari

Manokwari adalah kabupaten dan ibu kota Provinsi Papua Barat, Indonesia. Manokwari juga menjadi ibukota Kabupaten Manokwari. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.556,94 km² dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 201.218 jiwa (2015).

Manokwari terletak di pantai utara Daerah Kepala Burung Pulau Papua. Manokwari

membentang di Teluk Doreri, dan di tengah perbukitan rendah didominasi oleh pegunungan Arfak di selatan.

 Sejarah Manokwari

a. Hubungan dengan Kerajaan SriwijayaCatatan sejarah tentang Irian Jaya (Papua) dimulai pada abad ke VII, dimana diberitakan bahwa terdapat pedagang Sriwijaya, dan termasuk wilayah kerajaan Sriwijaya yang diberi nama Janggi. Kerajaan Sriwijaya juga mengunjungi Maluku dan Irian Jaya dengan armadanya, untuk memperdagangkan rempah-rempah, wangi-wangian, mutiara dan bulu burung cendrawasih. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya referensi dari buku tahunan Cina dimana disebutkan bahwa Raja Sriwijaya saat itu, Maharaja Sri Indrawarman telah mengirimkan utusannya ke kaisar Cina dan mempersembahkan bulu-bulu burung yang indah.

Seorang musafir Cina, Chon You Kwa menulis, bahwa dikepulauan Indonesia terdapat suatu daerah yang bernama Tungki dan merupakan bagian dari Maluku.

b. Hubungan dengan Kerajaan MajapahitDalam Kitab Negara Kertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca (1365), Irian Jaya termasuk wilayah Majapahit atau Majapahit kedelapan. Di dalam syair ke XIV, didapat kata-kata Ewanim, yang menurut beberapa sarjana bahasa merupakan sebutan untuk onim, sedang Sian untuk Kowiawi yang kedua-duanya terletak di teluk Bintuni Kabupaten Daerah Tingkat II Manokwari.

c. Hubungan dengan Kerajaan TidoreDi dalam penelitiannya dalam buku ―Penduduk Irian Barat‖, Koentjaraningrat danProf. Dr. Harsya W. Bachtiar mengungkapkan bahwa pertemuan pertama antara orang orang pribumi Irian Barat dengan masyarakat dari luar Irian adalah ketika Sultan Tidore sedang memperluas wilayah jajahannya. Pada abad XIV, pantai Utara sampai Barat daerah kepa burung sampai Namatota (sekarang Kabupaten Fak-Fak) di sebelah Selatan, serta pulau- pulau disekitarnya menjadi kekuasaan Sultan Tidore. Daerah tersebut termasuk pulau-pulau Raja Ampat, yang sekarang berada di Kabupaten Sorong, daerah Fak-Fak, dan sepanjang pesisir Teluk Bintuni wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Manokwari sekarang.Sultan Tidore mengangkat empat orang tokoh sebagai raja/korano yang memerintah penduduk di daerah mereka masing- masing atas nama Sultan Tidore untuk memperlancar jalannya roda pemerintahan di wilayah Irian Jaya. Raja/ Korano memiliki tugas untuk mengumpulkan pajak tiap tahun dan diberikan kepada Sultan Tidore.

d. Pengaruh Bangsa EropaBangsa Barat yang pertama kali melihat pantai utara Irian (Papua) adalah dua pelaut asal Portugal, Antonio D. Anease dan Fransisco Sorreano pada tahun 1511, dalam pelayarannya mencari rempah –rempah.Tepat tanggal 5 Februari 1855, C.W. Ottow dan J.G.Gleissler mendaratkan kakinya di pulau mansinam ( Teluk Doreri ), dengan ucapan ― Dengan nama ALLAH,kami menginjak tanah ini.‖ Dari Mansinam Manokwari inilah kemudian berita Injil tersebut diberitakan keseluruh daratan Irian Jaya. Dan berdasarkan sejarah pekabaran Injil tersebut,

(11)

maka manokwari maka kota manokwari merupakan kota pertama masuknya Injil di Irian Jaya.Usaha Belanda untuk menguasai wilayah Irian Jaya pertama kali kelihatan, ketika di resmikannya pendirian benteng ―Fort du bus‖ di teluk trihatondi kaki gunung lumenciri tepatnya di kampung Lobo desa Lobo kecamatan Kaimana Kabupaten Fakfak. Pada saat itu komisaris kerajaan Belanda A.J. Van Delden, membacakan suatu pernyataan yang dikenal dengan

―Proklamasi Fort Du Bus‖ pada tanggal 24 agustus 1898.Setelah kemerdekaan Indonesia yang di proklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan suatu wilayah hukum negara yang meliputi bekas wilaya jajahan kerajaan Belanda (Hindia Belanda) maka sejak saat itu secara sah dan di akui oleh dunia luar berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berwilayah dari sabang sampai Merauk.

Dalam kenyataan sejarah ternyata lain, sebab daerah Irian Jaya ternyata lain, sebab daerah Irian Jaya ternyata tetap di kuasai oleh Belanda, walaupun melalui beberapa kali perjanjian sampai dengan Konverensi Meja Bundar pada tahun 1949 di Den Haag Belanda dan sebagaihasilnya Indonesia menerima pengaturan sementara kedudukan Irian Barat (Irian Jaya) oleh Belanda untuk jangka waktu satu tahun. Dan kemudian ketentuan ini ternyaata tak di penuhi oleh Pemerintah Belanda, di mana Irian Jaya tetap tidak dikembalikan kepada Pemerintah Indonesia.Perjuangan untuk mengembalikan Irian Jaya kini didasarkan pada kekuatan rakyat Indonesia sendiri. Dari hasil perjuangan ini pula melahirkan undang –undang nomor 1956, tentang pembentukan Provinsi Irian Barat perjuangan oleh kabinet Ali Sastroamidjojo, Moh. Roem dan Idam Chalid (hasil pemilu I tahun 1955).Peresmian pembentukan Provinsi Irian Barat perjuangan dilakukan bertepatan dengan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 39 pada tanggal 17 Agustus 1956, meliputi wilayah Irian Barat yang masih di duduki belandadan daerah Tidore, Oba, Weda, Patani, serta Wasile di Maluku Utara. Sebagai Gubernur pertama diangkat Sultan Tidore, Zainal Abidin Syah, yang berkedudukan di Soasiu dan pelantikannya di lakukan pada tanggal 23 September 1956.

Setelah kemerdekaan Indonesia yang di proklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan suatu wilayah hukum negara yang meliputi bekas wilaya jajahan kerajaan Belanda (Hindia Belanda) maka sejak saat itu secara sah dan di akui oleh dunia luar berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berwilayah dari sabang sampai Merauke.

(12)

Arti Lambang Manokwari

BENTUK :

Perisai Segitiga dengan ujung menghadap ke bawah KOMPONEN :

Bagian Atas, Angkasa biru dengan gambar memburuk

Bagian Tengah, deretan dengan bangunan Putih dan Landasan tata berwarna tanah.

Bagian bawah, laut serta setangkai padi dan kapas terikat dengan delapan simpul.

ARTI :

Wadah lambing berbentuk perisai bersegilima dengan tepi biru hitam mengelilinginya, melambangkan kesatuan yang teguh, kuat, bertetapan hati dan disiplin di dalam daerah kabupaten Manokwari sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selalu berperisaikan Pancasila dalam segala dinamikanya.

Pembagian atas 3 bagian, atas tengah, dan bawah melambangkan tiga matra; Angkasa, daratan dan lautan yang kesemuannyamelambangkang masyarakat daerah Kabupaten Manokwari hidup dalam kekayaan alam yang dikandung.

Angkasa Berwarna Biru Dengan Udaranya :

Sebagai unsur pokok yang harus ada dalam kehidupan manusia yang juga mengambarkan keluasan, melambangkan pikiran dan pandangan masyarakat Kab.Manokwari yang terdiri dari

(13)

berbagai ragam suku bangsa, Agama dan Golongan dalam hidup bersama dengan saling hormat menghormati dan saling menghargai.

Burung Dara Mahkota ( Mambruk ) Tertulis Dalam Angkasa Biru:

Melambangkan diri khas Daerah Irian Jaya pada umumnya termasuk Kabupaten Manokwari.

Bangunan Bertonggak 7 ( tujuh ) Tersusun Dari 29 Buah batu Cetak Yang Terpancang Atas Dasar 69 Buah Batu Cetak;

Yang melambang nilai – nilai perjuangan rakyat di Daerah Kabupaten Manokwari yaitu saat bersejarah dalam perjuangan Nasional dalam memenangkan PEPERA di kabupaten Manokwri yang jatuh pada tanggal 29 Juli 1969.

Laut Biru:

Mengambarkan air sebagai unsur yang harus ada di Wilayah Kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya Kabupaten Manokwari melambangkan kedudukan Kabupaten Manokwari didalam Kesatuan Negara Republik Indonesia dengan adanya rangkaian hubungan yang erat melalui laut dengan daerah – daerah lainnya diseluruh Indonesia juga melambangkan letak geografis Kabupaten Manokwari yang berhadapan langsung dengan lautan teduh.

A i r :

Mempunyai sifat cenderung menuju kebawah walaupun sebenarnya mempunyai dayaguna, kemampuan kekuatan yang besar sesuai dengan sifat bangsa timur khususnya masyarakat Manokwari yang tidak menonjolkan diri walaupun memiliki kelebihan – kelebihan Air juga bersifat rata dan bersifat tenang namun juga dapat berbahaya. Demikian juga masyarakat Kabupaten Manokwari yang tidak membedakan golongan kaya miskin, tinggi rendah ataupunperbedaan – perbedaan suku, Agama dan lain –lain sebagainya.

Rangkaina 17 (tujuh Belas) Bunga Kapas dan 45 ( empat puluh lima ) butir padi dengan simpul 8 ( delapan ) ikatan dipangkalannya:

Mengingatkan kepada masyarakat Kabupaten Manokwari akan hari Proklamirkan Kemerdekaan RI yang melambangkan keikut sertaan Kabupaten Manokwari didalam Kesatuan Negara Republik Indonesia dalam kesamaan nasib perjuangan dan tujuan mencapai “ Padi dan Kapas “ sebagai lambang kemakmuran Bangsa Indonesia yang adil berdasarkan Pancasila.

(14)

B. Pemerintahan Provinsi Papua Barat Manokwari

 Wilayah dan Kependudukan

Batas wilayah Kabuptaen Manokwari

Nama Resmi Kabupaten Manokwari

Ibu Kota Manokwari

Provinsi Papua Barat

Batas Wilayah Utara :berbatasan dengan samudra pasifik

Selatan : berbatasan dengan kab pegunungan arfak dan manokwari selatan

Barat : berbatasan dengan kab tambrauw Timur : berbatasan dengan samudra pasifik Luas Wilayah 14.250,94 km2

Jumlah Penduduk 192.123jiwa Wilayah

Administrasi

Kecamatan : 9 kelurahan : 9 kampung : 151

Jumlah Penduduk Kabupaten Manokwari DKB Semester II 2020

Provinsi Papua Barat adalah sebuah provinsi yang dipimpin oleh seorang Gubernur. Sebelum menjadi sebuah provinsi, Papua Barat merupakan bagian dari Papua.

Saat ini, Gubernur Papua Barat dijabat oleh Dominggus Mandacan yang menjabat sejak 12 Mei 2017 dan terpilih melalui pemilihan umum pertama di Papua Barat, yaitu pada pemilihan umum Gubernur Papua Barat 2017.

(15)

Berikut ini adalah daftar Gubernur Papua Barat Sebelum tahun 2007, jabatan ini disebut Gubernur Irian Jaya Barat.

(16)

Pelaksana Tugas

VISI DAN MISI

BUPATI DAN WAKIL BUPATI MANOKWARI (PERIODE TAHUN 2016 – 2021)

BEKERJA DENGAN HATI MEWUJUDKAN KASIH DAN PENGHARAPAN MENUJU MANOKWARI BISA

"BERSIH - INDAH -SEJAHTERA - AMAN & DAMAI"

VISI :

“Terwujudnya Masyarakat Manokwari Yang Berbudaya, Maju, Mandiri, Aman, Damai dan Sejahtera”

(17)

MISI :

1. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.

2. meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas birokrasi dalam memberikan pelayanan prima bagi masyarakat.

3. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan keterpaduan tata ruang wilayah 4. Memantapkan pembangunan kampung

5. memberikan kepastian hukum bagi pribadi, kelompok dan lembaga, baik pemerintahan maupun swasta dari berbagai tuntutan ganti rugi tanah dan pemalangan.

6. Memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi seluruh lapisan masyarakat.

7. Meningkatkan kerukunan antar umat beragama.

 BUPATI MANOKWARI PROVINSI PAPUA BARAT

Peraturan Bupati Manokwari Nomor 3 Tahun 2019, Tentang :

Penepatan Bersaranuang Persediaan Organisasi Perangkat Daerah Di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Manokwari Tahun Anggaran 2019.

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Bupati Manokwari,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan pasal 201 peraturan dalam negeri nomor 13 tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah, sebagaimana telah diubah kedua kali dengan peraturan dalam negeri nomor 21 tahu n 2011 tentang perubahan kedua atas peraturan dalam negeri nomor 13 tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah, ketentuan batas jumlah uang persediaan ditetapkan dalam peraturan bupati, untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas organisasi perangkat daerah di lingkungan pemerintah kabupaten manokwari dalam mewujudkan program dan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

Memutuskan :

Menetapkan : Peraturan bupati manokwari tentang penetapan besaran uang persediaan organisasi perangkat daerah lingkungan pemerintah kabupaten manokwari tahun anggaran 2019 dari pasal 1 sampai pasal 6.

(18)

C. Adat Istiadat Provinsi Papua Barat

Mengacu pada perbedaan tofografi dan adat istiadat, penduduk Papua dapat dibedakan menjadi tiga kelompok besar, masing-masing:

1. Penduduk daerah pantai dan kepulauan dengan ciri-ciri umum rumah di atas tiang (rumah panggung) dengan mata pencaharian menokok sagu dan menangkap ikan);

2. Penduduk daerah pedalaman yang hidup di daerah sungai, rawa danau dan lembah serta kaki gunung. Umumnya mereka bermata pencaharian menangkap ikan, berburu dan mengumpulkan

hasil hutan;

3. Penduduk daerah dataran tinggi dengan mata pencaharian berkebun dan berternak secara sederhana.

Kelompok asli di Papua terdiri atas 193 suku dengan 193 bahasa yang masing-masing berbeda.

Tribal arts yang indah dan telah terkenal di dunia dibuat oleh suku Asmat, Ka moro, Dani, dan Sentani. Sumber berbagai kearifan lokal untuk kemanusiaan dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik diantaranya dapat ditemukan di suku Aitinyo, Arfak, Asmat, Agast, Aya maru, Mandacan, Biak, Arni, Sentani, dan lain-lain.

Umumnya masyarakat Papua hidup dalam sistem kekerabatan dengan menganut garis keturunan ayah (patrilinea). Budaya setempat berasal dari Melanesia. Masyarakat berpenduduk asli Papua cenderung menggunakan bahasa daerah yang sangat dipengaruhi oleh alam laut, hutan dan pegunungan.

 Budaya suku Asmat dengan ukiran dan souvenir dari Asmat terkenal hingga kemancanegara. Ukiran asmat mempunyai empat makna dan fungsi, masing- masing:

1. Melambangkan kehadiran roh nenek moyang;

2. Untuk menyatakan rasa sedih dan bahagia;

3. Sebagai suatu lambang kepercayaan dengan motif manusia, hewan, tetumbuhan dan benda-

benda lain;

4. Sebagai lambang keindahan dan gambaran ingatan kepada nenek moyang.

 Budaya suku Imeko di kabupaten Sorong Selatan menampilkan tarian adat Imeko dengan budaya suku Maybrat dengan tarian adat memperingati hari tertentu seperti panen tebu, memasuki rumah baru dan lainnya.

 Arfak adalah suku asli yang mendiami Manokwari. Wilayah adat suku ini meliputi Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arak, Teluk Bintuni, Teluk Wondama dan Tambrauw.

Kebudayaan Suku ArfakPada umumnya orang Arfak mengenal dua bahasa yakni: Bahasa Indonesia dan Bahasa Arfak. Dengan adanya 4 suku bangsa yang berbeda di dalam suku besar suku Arfak, maka terdapat 4 bahasa berbeda. Suku Besar Arfak terdiri daribeberapa sub suku yaitu,

(19)

Sough, Hatam dan Meyah yang memiliki adat dan budaya yang sama namun berbeda bahasa.

Setiap suku ada Kepala Sukunya, dalam satu suku terdapat beraneka ragam marga, misalnya Suku Moilei, ada marga Sayori, Ullo, Ayok, Indow, Wonggordan masih banyak marga lainnya

Kebudayaan suku arfak ini dalam hal gaya hidup, suku Arfak adalah suku yang bangga dengan Identitas Kesukuan. Bila orang Arfak keluar dari daerahnya, mereka tidak segan mengaku sebagai bagian dari suku besar Suku Arfak. Dari segi bahasa, Suku Arfak yang memiliki empat sub anak suku memiliki bahasa yang berbeda, kecuali Suku Hatam dan Moilei masih memiliki kemiripan penggunaan tata bahasa dengan Suku Arfak induknya. Senjata Suku Arfak dan empat suku anaknya sama yakni panah dan parang. Busur dan panah adalah salah satu paket senjata lengkap bagi Suku Arfak. Busur dan Anak Panah lengkap ini disebut Inyomus oleh Suku Sough.

Sedangkan di Kampung Irai disebut dengan Inyomusi. Pemilik ilmu hitam di antara Suku Arfak disebut Suwanggi, ini juga merupakan bagi seseorang yang berprofesi sebagai pembunuh bayaran yang menggunakan ilmu hitam berbau mistIs. Suku Sougb menyebutnya Surer.

 Marga dan Bahasa Suku Arfak

Dari sisi, marga dan bahasa, Suku Arfak memiliki empat sub suku yang mana masing-masing dipimpin oleh seorang kepala suku. Dari setiap sub suku memiliki marga dan bahasa masing- masing. Suku Moilei memiliki beberapa marga yaitu marga Kowi, Saiba, Mandacan, Sayori, Ullo, Ayok, Indow, Wonggor, dan masih ada beberapa sebutan lainnya. Setiap marga menggunakan kode bahasa yang berbeda-beda.

 Religi dan kesenian

Religi dan KesenianDalam sistem religi orang Arfak, ilmu gaib merupakan suatu unsur yang masih hidup luas.Akuai adalah ilmu gaib pendek yang banyak digunakan dalam ilmu dukun untuk menyembuhkan orang sakit dan dalam upacara-upacara menolak bahaya. Bereytow adalah ilmu gaib produktifyang banyak digunakan dalam upacara-upacara kesuburan dan upacara pertanian.Sedangkan moumweb adalah ilmu gaib destruktif yang banyak dipakai dalam ilmu sihir untukmenghancurkan saingan musuh, atau sekedar untuk balas dendam. Barang-barang perhiasan yang umumnya dikenakan oleh pria atau wanita disebut liya, yakni gelang terbuatdari anyaman tali rotan,demaya (kalung), miyepa (hiasan kepala yang dianyam menggunakan manik-manik) bulu burung atau kasuari, dan breya (anyaman kulit bulu burung atau kasuari untuk hiasan kepala).

Lebih dari lima puluh tahun yang lalu sebelum mengenal pakaian masa kini, orang Arfak menggunakan cawat bagi pria yang terbuat dari kulit kayu, dan cawat wanita berupa ikat pinggang selebar 30 cm, yang dalam bahasa meyah disebut mogra.

 Rumah Adat Suku Arfak ( Manokwari )

Rumah adat ini memiliki dinding yang terbuat dari kayu dan atapnya terbuat dari daun pandan, serta bambu atau belahan nibung sebagai lantainya. Dalam bahasa setempat, rumah adat ini disebut juga dengan Kmod aki aksa. Rumah adat suku Arfak tidak hanya sebagai tempat tinggal melainkan juga tempat di mana pesta adat juga kerap diselenggarakan. Rumah adat Suku Arfak memiliki dua bagian, bagian atas sebagai tempat tinggal dan untuk menyelenggarakan kegiatan rumah tangga

(20)

lainnya, sedangkan bagian bawah yang cukup luas sebagai tempat beternak dan menyimpan kayu bakar.

Dalam rumah tradisi orang Arfak ada bagian-bagian yang mempunyai fungsi masing-masing yaitu:

Lina (anak tangga) Bisai (teras) Kolom rumah Dimbou mem (pintu utama) Tiepou ( ruang yang luas) Beitet (kamar khusus laki-laki) Beigwei (kamar khusus perempuan) Tigkoi si (tempat gantung Noken) Run ti (tempat penyimpan harta benda) Terdapat 2 para-para Ngihim (kamar).

 Pakaian Adat Suku Arfak ( Manokwari ) Pakaian adat Ewer

Pakaian ini merupakan pakaian yang berasal dari daerah Papua Barat berupa rok rumbai yang terbuat dari susunan daun sagu atau jerami yang dikeringkan. Pakaian ini tentu saja untuk menutupi bagian bawah pemaknya yang dapat digunakan oleh pria maupun wanita.

Pada Saat ini, bahan alam yang berupa jerami atau serat kering hanya dipakai sebagai busana bawahan berupa rok untuk kaum wanita. Rok ini dibuat dengan cara mengambil serat-serat dari tumbuhan kemudian dirangkai memakai tali di bagian atasnya. Rok tersebut dibuat dua lapis, lapisan bagian dalam panjangnya sebatas lutut, dan lapisan luarnya lebih pendek. Guna memperkuat ikatan rok, dipakai ikat pinggang yang dibuat dari kulit kayu yang diukir sedemikian rupa sehingga nampak artistik. Pada umumnya motif ukiran ini cukup sederhana, yaitu motif kotak yang disusun geometris.

Selain berupa baju dan rok, pakaian tradisional Papua Barat bagi perempuan dilengkapi juga dengan aneka ragam aksesoris antara lain : gelang, kalung, dan penutup kepala.

(21)

Gelang dan kalung umumnya terbuat dari biji-bijian keras yang dirangkai memakai seutas benang, sedangkan sebagai penutup kepala terbuat dari bulu burung kasuari.

 Kesenian

dari ke empat suku yang ada dipapua barat, suku arfak ini mempunyai kesenian tersendiri yaitu seni tari.

 Tari Tumbu Tanah

Tari Tumbu Tanah atau Dansa Tumbu Tana adalah tari tradisional khas masyarakat Arfak yang tinggal di Manokwari.

(22)

Suku Arfak memiliki seni tari khas yakni Tari Tumbuk. Tarian ini juga dikenal dan ditarikan oleh semua suku yang tinggal di kawasan Pegunungan Pegaf. Ada dua jenis penamaan tari ini berdasarkan tempat pertunjukannya, jika tarian ini ditarikan di jalan tarian akan bernama Tari Tambuk Tanah, sedangkan jika ditarikan di sekitar rumah maka disebut dengan Tari Tambuk Rumah. Tarian ini diiringi dengan syair yang bercerita tentang tanaman, cara berkebun, sejarah Suku Arfak mulai dari kepercayaan hingga peperangan yang pernah terjadi. Pertama, Tari Magasa, yang disebut tari magasa yang mana bagi orang luar tarian ini lebih dipahami sebagai tari ular.

Julukan tersebut merujuk kepada formasi dan bentuk tarian yang meliuk-liuk seperti ular dengan gerakan mengikuti lagu syair yang nyanyikan. Tari Magasa ditampilkan hanya ketika upacara perkawinan, menjelang masa panen raya, dan menyambut tamu penting. Tarian ini ditarikan secara berpasangan antara pria dan wanita sambil bergandengan tangan, kadang ada gerakan saling menghimpit, ada lompatan, dan hentakan ke tanah seiring dengan lagu yang dinyanyikan. Tari Magasa bercerita tentang hubungan romantis dalam rumah tangga, kepahlawanan, sampai dengan menceritakan keindahan alam. Kedua, Tari Buah Merah yang dipentaskan hanya oleh pemuda Arfak. Tarian ini menggambarkan keindahan Papua yang eksotik, yang harus dijaga, dan dilestarikan. Dan Dapat dikatakan bahwa mereka lihai dalam pengobatan tradisional di daerah Pegunungan Arfak dan Rumah Adat Suku Arfak disebut dengan rumah adat Lgkojei

Dan masih banyak lagi kesenian yang ada dalam papua barat seperti : 1.Barapen

Tradisi ini adalah salah satu tradisi tertua di Papua yang biasa dilakukan sebagai simbol rasa syukur dan persaudaraan, tetapi di beberapa daerah tertentu, tradisi ini juga dilakukan dalam upacara kematian.

2. Tradisi Potong Jari

Tradisi unik ini hanya bisa kamu temukan di suku Dani yang tinggal di wilayah Lembah Baliem, Papua. Tradisi ini dilakukan oleh suku Dani sebagai tanda duka yang sangat dalam karena kehilangan salah satu anggota keluarga mereka yang meninggal dunia. Selain itu, tradisi ini juga harus dilakukan mencegah kembali malapetaka yang menyebabkan kematian dalam keluarga tersebut.

(23)

3. Ararem

Tradisi Ararem adalah salah satu tradisi perkawinan suku Biak di Papua yang dilakukan pada saat keluarga besar mempelai pria hendak mengantar mas kawin kepada keluarga mempelai wanita.

Tradisi ini dilakukan dengan berjalan kaki sambil membawa seserahan berupa piring-piring adat, guci dan lain lain.

Dan yang satu ini adat istiadat papua barat manokwari 4. Mansorandak (Tradisi Injak Piring)

Mansorandak adalah sebuah tradisi turun temurun suku Biak di Teluk Doreri, Manokwari, Papua Barat untuk menyambut anggota keluarga yang baru kembali dari tanah rantau dalam kurun waktu yang cukup lama. Lewat tradisi ini, masyarakat Doreri mengungkapkan rasa syukur dan gembira mereka atas kepulangan anggota keluarga mereka dan untuk membersihkannya dari roh-roh jahat yang mungkin didapatnya di tanah rantau.

 Kumpulan Adat Tradisional Papua

beberapa alat musik yang digunakan oleh masyarakat papua sebagai berikut : 1.Alat Musik Tifa

Tifa merupakan alat musik yang digunakan dengan cara dipukul. Alat musik ini terbuat dari batang kayu yang dikosongkan atau bagian tengah bantang di ambil isinya, lalu pada bagian atas batang kayu ditutupin oleh kulit rusa yang sudah dikeringkan dan digunakan untuk menghasilkan suara.

2. Alat musik Butshake

Butshake merupakan alat musik yang digunakan dengan cara diayunkan ataupun dikocok dengan menggunakan tangan. Bahan yang digunakan untuk membuat alat musik ini adalah bambu dan buah kenari. Butshake sering dimainkan oleh masyakat papua untuk pengiring tarian adat. Prinsip alat musik ini adalah instrumen musik yang memiliki suara yang diciptakan dari tabrakan antara kenari yang berada pada bambu tersebut.

3. Alat musik Amyen

(24)

Amyen merupakan alat musik tradisional yang digunakan dengan cara meniupnya. Bentuk alat music ini hampir mirip dengan seruling atau suling. Amyen juga digunakan utnuk pengiring sebuah tarian daerah serta untuk pemanggil dan pemberian tanda adanya sebuah bahaya pada perang zaman dahulu kala

D. Wisata Alam dan Buatan Provinsi Papua Barat Manokwari

Papua Barat memiliki berbagai macam wisata alam maupun buatan , pemandangan yang luar biasa dan bahkan diakui oleh dunia. Berikut adalah lima wisata alam di Papua Barat yang sangat layak untuk dikunjungi:

1. Pegunungan Arfak

Pegunungan Arfak merupakan pegunungan yang terletak di Provinsi Papua Barat.

Pegunungan ini terletak di sisi timur laut dari Semenanjung Kepala Burung. Pegunungan Arfak merupakan pemekaran dari Kabupaten Manokwari.

2. Pantai Bakaro

Tempat wisata di Manokwari (Papua Barat) yang menarik dikunjungi pertama yaitu Pantai Bakaro. Bisa dikatakan, Pantai Bakaro adalah salah satu surga tersembunyi di Kota Manokwari dan sekitarnya.

(25)

3. Gunung Botak

Gunung Botak merupakan salah satu spot terbaik untuk berkemah di Kota Manokwari dan sekitarnya. Pasalnya, pemandangan alam kombinasi antara perbukitan dan pantai sangat eksotis dilihat dari puncak gunungnya.

4. Danau Anggi

Danau yang berada di kawasan Pegunungan Arfak ini terdiri dari 2 danau yang berbeda, yaitu Danau Anggi Ginji, dan Danau Anggi Gita. Selain itu, cerita legenda tentang danau ini juga memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Berdasarkan cerita legenda penduduk setempat, danau ini terbentuk dari air mata sepasang kekasih, yang hubungannya tidak direstui oleh kedua orang mereka masing-masing dikarenakan perbedaan suku.

5. Teluk Doreri

6. Pulau Mansinam dan sebagai nya .

(26)

 Wisata Buatan 1. Hutan Wisata Gunung Meja

Di Kawasan Hutan Gunung Meja juga telah dibangun Monumen Jepang yang merupakan monumen peringatan pendaratan tentara Jepang divisi 221 dan 222 di Manokwari pada saat Perang Dunia II. Selain itu dari tempat ini Anda juga dapat melihat pemandangan kota Manokwari yang indah dari kejauhan.

2. Bendungan Prafi

merupakan bendungan buatan Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia.

3. Bawah Laut teluk Doreri

Di Teluk Doreri terdapat tiga pulau kecil yang indah seperti Pulau Mansinan, Pulau Lemon dan Pulau Raimuti.

Di perkirakan ditempat ini terdapat lebih dari 20 bangkai kapal bekas Perang Dunia II.

Namun yang dapat dilihat dengan jelas ada sekitar 6 kapal seperti Pasir Putih Wreck, Sejenis kapal patroli Angkatan Laut dengan panjang antara 12-22 meter. Pillbox Wreck, sejenis kapal kargo komersial pembawa amunisi dengan panjang sekitar 9-16 meter, Cross Wreck sejenis kapal patroli, Mupi Wreck dan Shinwa Maru sejenis kapal kargo.

Pasalnya teluk ini dijadikan tempat berwisata dibawah laut

(27)

E. Kuliner Provinsi Papua Barat Manokwari 1. ikan Bakar Manokwari

Ikan Bakar Manokwari adalah makanan khas Manokwari, Papua. ikan bakar ini memiliki rasa khas yang bisa membuat lidah bergoyang karena tambahan sambal khas Papua yang disiramkan di atasnya. Ikan yang biasa dijadikan bahan masakan ini adalah ikan tongkol.

2. Abon Gulung

(28)

Makanan berbentuk gulungan roti yang ditaburi dengan campuran abon berbagai macam rasa ini merupakan salah satu kuliner makanan khas yang ada di Manokwari. Dinamakan Abon

Gulung karena memang pada dasarnya makanan ini adalah abon dalam jumlah banyak yang dibungkus dengan roti gulung.

3. Martabak Sagu

Martabak ini berasal dari Fakfak, Papua Barat. Makanan khas yang satu ini dibuat dari olahan sagu yang sudah dihaluskan kemudian digoreng dan diberi campuran gula merah.

(29)

BAB III PENUTUP BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pemahaman yang di lakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa didalam propinsi papua barat terdapat berbagai macam sejarah dan suku yang menempatinya, dari berbagai macam seni dan khasnya, dan dapat ditarik juga untuk dapat kita memahami serta mengerti secara luas bagaimana wilayah papua barat manokwari ini berkembang dan akhirnya ditetapkan sebagai propinsi di Indonesia.

B. Saran

Berdasarkan pengalaman dalam melaksanakan penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, untuk kedepannya penulis akan menjelaskan lebih focus dan detail dengan sumber yang lebih banyak dan tepat serta dapat dipertanggung jawabkan.

Kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat dibutuhkan, tujuan dari pembuatan makalah ini agar para pembaca dapat memahami dengan benar mengenai isi atau pembahasan dari makalah tersebut.

Maka dari itu penulis meminta maaf apabila terdapat penulisan yang kurang baik dan benar, dan berterimakasih atas perhatian yang diberikan.

C. Daftar Pusaka

"Sekdaprov jadi Plt. Gubernur Papua Barat". Papuakini. 17 Januari 2017. Diakses tanggal 16 Februari 2017.

"Tjahjo Kumolo Melantik Drs. Eko Subowo, MBA Sebagai Plt. Gubernur Papua Barat". Kantor Perwakilan Provinsi Papua Barat. 2 Februari 2017. Diakses tanggal 13 Februari 2017.

Kondologit, Enrico Yory; Sawaki, Andi Thompson (2016). Tarian Tumbu Tanah (Tari

Tradisional Masyarakat Arfak di Kabupaten Arfak, Provinsi Papua Barat). Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya Papua dan Amara Books.

Astuti Ayu.widi, 2000. Makalah propinsi barat manokwari. 14 maret 2021.

(http://www.manokwarikab.go.id/halaman/sejarah-manokwari)

https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Provinsi_di_Indonesia&veaction=edit&section=1

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan arah kebijakan pembangunan nasional dan visi serta kondisi yang ingin dicapai dalam lima tahun kedepan dalamdalam rangka peningkatan pengeloalaan

Norma sosial (social norms) merupakan pedoman yang menjadi arah bagi perilaku dan tindakan seseorang atau masyarakat agar sesuai dengan aturan-aturan yang telah

Pengkajian riwayat penyakit yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan. mobilitas, misalnya adanya riwayat penyakit sistem neurologis,

(i) Membaca, menyebut dan menulis sebarang nombor hingga tujuh digit dalam perpuluhan juta yang melibatkan situasi harian.. (ii) Membaca, menyebut dan menulis sebarang

Cing nyieun kalimah pananya make kecap

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan calon guru dalam menghasilkan ensiklopediaberbasis bioedupreneurship melalui pembelajaran berbasis proyek dengan

Dari perencanaan ini dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:  Unit pengolahan yang diperlukan untuk mengolah air banjir di Surabaya menjadi air minum adalah unit

Students ’ Vocabulary Mastery Using Cartoon Film ” the purpose of the research. was to know the use of cartoon films can improve the students ’