• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Indonesia terkenal dengan berbagai ragam suku bangsa, dari Sabang sampai Merauke kita semua mengetahui ada banyak macam adat dan istiadat serta budaya. Inilah mengapa Indonesia disebut dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Karena dalam hidup manusia memang tidak bisa lepas dari adat dan budaya, sebab budaya berfungsi sebagai identitas serta ciri khas dari masing-masing daerah. Kebudayaan daerah tergambar dari segi kehidupan masyarakat di seluruh daerahnya, terutama kebudayaan Indonesia. Salah satu budaya yang tergambarkan dalam beragam kehidupan masyarakatnya ialah budaya Jawa.

Jawa merupakan salah satu elemen dari kebudayaan Indonesia, dimana saat ini Jawa menjadi obyek menarik untuk diteliti, apalagi dalam lingkup kehidupan jawa dimana banyak memiliki aneka ragam adat istiadatnya serta kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat sebagai salah satu warisan budaya leluhur yang terus dilestarikan dari generasi ke generasi sampai saat ini.

Budaya Jawa merupakan budaya yang dianut oleh masyarakat Jawa, dimana masyarakat Jawa memiliki pedoman dalam kehidupan berupa keselarasan, keseimbangan, dan keserasian. Pada Ilmu Antropologi, kata Budaya merupakan singkatan dari “kebudayaan” yang berarti sama. Kata kebudayaan itu sendiri berasal dari Bahasa Sansekerta yang memiliki arti Buddhayah, yang mana kata tersebut ialah bentuk wajar dari Buddhi yang berarti akala tau budi. Pada buku Koentjoraningrat menyebut bahwa pengertian kebudayaan merupakan suatu hal yang berhubungan dengan pikiran (2009:146).

Andreas Eppink mengatakan bahwa kebudayaan itu memiliki kandungan pengertian nilai-nilai norma baik sosial, ilmu pengetahuan, struktur sosial, agamis dan lainya. Sedangakan Edward Burnett Tylor mengungkapkan bahwa kebudayaan ialah keseluruhan yang komplek dimana terdapat kandungan tentang pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum adat istiadat, serta kemampuan lainnya yang diperoleh manusia sebgai masyarakat. Dari sebagian segi yang sudah dijelaskan sebelumnya, terlihat jelas bahwa Budaya sudah memenuhi berbagai segi kebutuhan manusia, yang mana tujuannya sangat jelas yakni untuk membantu masyarakat dalam keberlangsungan hidup bermasyarakat.

(2)

2

Suatu contoh Budaya Jawa yaitu tradisi Jawa yang masih kental dilakukan sampai sekarang, tradisi tersebut merupakan tradisi upacara adat pernikahan Jawa. Pernikahan pada dasarnya merupakan sebuah peristiwa yang besar dan juga penting dalam perjalanan hidup manusia. Maka dari itu, peristiwa tersebut biasanya tidak dilewati begitu saja seperti halnya seseorang menjalani peristiwa sehari-hari. Sebuah momen pernikahan dirayakan dengan berbagai rangkaian upacara yang memiliki suatu nilai budaya luhur yang suci.

Indonesia memiliki banyak ragam upacara penikahan adat yang diwariskan secara turun-temurun. Hampir tiap suku atau daerahnya memiliki upacara pernikahan adat yang berbeda. Setiap masing-masing daerah atau sukunya memiliki nilai keagungan, keindahan, dan keunikannya sendiri.

Banyak sekali hal yang bisa dihasilkan oleh karya Seni, salah satunya yaitu Film. Karya seni telah melalui banyak perkembagan, seni memiliki kombinasi yang cocok antara seni music, seni sastra, seni peran, begitu pula lelucon, oleh karenanya bisa dibungkus kedalam salah satu karya seni yang indah dalam bentuk film.

Film merupakan bentukan dari media massa yang berupa media electronic, dimana media tersebut menampilkan AV (audio visual). Pada Undang-undang No.8 tahun 1992 tentang perfilman, bahwa sebuah film memiliki arti cipta karya seni dan budaya, dimana karya cipta seni tersebut adalah media dari komunikasi massa yang diolah berdasarkan asas sinematografi yang direkam menggunakan pita seluloid. Pada UU nomor 33 tahun 2009 tentang media perfilman, bahwa sebuah film mempunyai fungsi sebagai salah satunya yakni hiburan, pendorong karya-karya kreatif, pendorong ekonomi, budaya, pendidikan, dan juga sebagai informasi untuk khalayak umum. Sehingga disampaikan juga pada UU tersebut, bahwa sebuah film merupakan media KOMMAS (komunikasi massa) yang mempunyai alat untuk mencerdasan kehidupan bangsa, sebagai alat untuk berkembangnya kemampuan seseorang, pembinaan akhlak yang mulkarimah, kemajuan serta kesejahteraannya manusia, dan juga sebagai sarana promosi baik di Indonesia mauun di manca negara.

Film juga menjadi salah satu hasil kreativitas budaya serta alat untuk ekspresi kesenian (Effendy,1986:239). Sebab film mampu menjelaskan keadaan hidup yang sebenarnya dengan visualisasi, oleh sebab itu sebuah Film juga bisa dimanfaatkkan sebagai bentuk tindakan untuk melestarikan berbagai macam kebudayaan baik lokal maupun interlokal. Alasan mengapa banyak sekali masyarakat yang menyukai film ? ya sebab di dalam film

(3)

3

terdapat unsur-unsur yang sangat bemanfaat untuk penontonya. Ada sebagian film yang hanya mampu menjadi hiburan untuk penontonnya saja, namun juga banyak sekali film yang bisa memberikan wawasan yang luas kepada para penontonnya.

Salah satu seorang mengamat film di Indonesia yaitu, JB Kristanto menyetujui pernyataan bahwa sebuah film bisa dikatakan sebagai wujud karya seni. Menurut Kristanto, film merupakan gambaran representasi kehidupan di dunia. Oleh sebab itu film bisa juga menjadi salah satu media pembelajaran bagi khalayak (Kristato, 2004:3). Film juga bisa masuk dalam berbagai aspek dari kehidupan manusia. Mulai segi sossial, pendidikan, agama, budaya, politik, dan juga dari segi ekonomi, yang mana aspek tersebut bisa menjadi sebuah rancangan cerita yang utuh, yang mana pada hal tersebut terdapat aspek dramatisasi serta sinematografi, Oleh sebab itu para penonton bisa ikut larut dan juga bisa merasakan situasi di dalam film terebut, yang mana sifatnya bisa mempengaruhi emosional yang ada pada tayangan sebuah film. Film bisa mempengaruhi perilaku sosial serta pola pikir masyarakat yang sesuai dengan pesan dan tema yang disampaikan pada sebuah film. Karena pada produksi film pasti memiliki sebuah pesan yang ingin sekali disampaikan oleh pembuat film “filmmaker” kepada khalayak luas atau penontonnya, bentuknya bisa berwujud pesan moral maupun kritikan sosial yang sifatnya verbal dan non verbal, sesuai dengan genre film yang diciptakan oleh filmmakernya.

Samai halnya dengan film yang berjudul Mantan Manten ini, Mantan Manten merupakan sebuah Film yang di dalamnya memiliki suatu nilai budaya luhur Jawa. Mantan Manten adalah film drama percintaan tahun 2019 yang disutradarai oleh Farishad Latjuba. Film ini fokus dengan kebudayaan dari adat Jawa dan mengusung cerita tentang romansa percintaan yang dibalut dengan nilai adat Jawa yang kental serta ritual-ritual pernikahan yang sacral.

Dimana banyak sekali kandungan-kandungan pesan yang sangat penting didalam sebuah film tersebut. Film dengan scenario yang dtulis oleh sutradaranya sendiri ini menyisipkan pesan-pesan tetang cinta kasih, kepercayaan, budaya, dan social. Film ini mengambil sejarah budaya lawas sebagai pembelajaran kehidupan masa kini tentang arti pada setiap ritual- ritual budaya Jawa yang ada di dalam film ini, serta menyadarkan penonton akan pentingnya ritual budaya Jawa.

Dari pembahasan sebuah film Mantan Manten, peneliti tertarik untuk mengambil film ini sebagai bahan penelitiannya, karena pada film Mantan Manten ini banyak sekali gambaran-gambaran tentang ritual

(4)

4

upacara pernikahan adat Jawa. Mengingat sangat tingginya nilai-nilai filosofi masyarakat Jawa, khususnya dalam pelaksanaan ritual pernikahan adat Jawa. Sedangkan sebagian besar masyarakat Jawa sendiri tidak paham tentang makna yang terkandung di dalam setiap ritual-ritualnya, bahkan sebagian masyrakat mulai meninggalkan tradisi budaya tersebut. Oleh sebabnya peneliti tertarik untuk membuat penelitian yang berjudul Makna Ritual Manten Adat Jawa Dalam Film (Studi Analisis Semiotika Pada Film Mantan Manten Karya Farishad Latjuba)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, tersimpulkan bahwa rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Apa makna berbagai ritual pernikahan adat jawa yang tergambar dalam film mantan manten karya Farishad Latjuba.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui makna dari setiap ritual manten adat jawa yang di gambarkan dalam film Mantan Manten karya Farishad Latjuba.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan hal-hal yang peneliti jelaskan di atas, menarik kesimpulan bahwa peneliti mengharapkan supaya penelitian ini bisa bermanfaat sekali buat mahasiswa lainnya baik secara teori ataupun secara praktis. Adapun manfaat yang nantinya bisa dihasilkan yakni sebagai berikut :

Manfaat Teoritis

Penelitian ini bisa memberi informasi dan wawasan, serta juga bisa menjadi refrensi untuk mengkembangkan kajian dari studi Ilmu

Komunikasi khususnya pada komunikasi yang sifatnya verbal ataupun non- verbal. Peneli juga berharap skripsi ini bisa menjadi refrensi untuk mahasiswa Ilmu komunikasi yang memakai jenis analisi semiotika pada penelitiannya, serta juga dapat difungsikan sebagai bahan pertimbangan, acuan serta rujukan penelitian yang serupa dimasa yang akan datang.

Manfaat Praktis

(5)

5

Untuk pembuat film (filmmaker), hasilnya dari penelitian ini diharapkan kedepannya bisa memberi pandangan kepada pembuat film untuk

bagaimana menentukan ide cerita serta makna kebudayaan yang nantinya diambil sebagai isu untuk diangkat dalam sebuah film.

Referensi

Dokumen terkait

Pedoman penerbitan surat tugas pendelegasian kegiatan untuk kegiatan kemahasiswaan ini diharapkan dapat memudahkan bagi mahasiswa atau unit kegiatan mahasiswa untuk

1. Faktor-faktor geografis yang mendukung keberadaan home industry peralatan rumah tangga di Desa Sindangsari Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis, adalah bahan baku,

Kata kunci: Senggani, Melastoma malabathricum, daya hambat, tanaman obat, Trichophyton mentagrophytees, Candida albicans, ekstrak etanol, difusi,

Untuk menentukan adanya perbedaan antar perlakuan digunakan uji F, selanjutnya beda nyata antar sampel ditentukan dengan Duncan’s Multiples Range Test (DMRT).

Untuk itu perlu dilakukan penelitian mengenai kasus tersebut dengan menggunakan piranti lunak BREEZE Incident Analyst Software untuk mengetahui seberapa jauh

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji strategi manajemen Suara Merdeka untuk mempertahankan eksistensi perusahaan dalam menghadapi media kompetitor di

ayo kita coba bermain ayo kita coba bermain gerakan yang agak sulit gerakan yang agak sulit yaitu berjalan di balok titian yaitu berjalan di balok titian naiklah ke atas balok

Menurut Kotler dan Keller (2009:4) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa,