• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

55

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Bank BJB Syari’ah

Pendirian Bank BJB Syari’ah diawali dengan pembentukan Divisi/Unit Usaha Syari’ah oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. pada tanggal 20 Mei 2000, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Barat yang mulai tumbuh keinginannya untuk menggunakan jasa perbankan syari’ah pada saat itu.

Setelah 10 (sepuluh) tahun operasional Divisi/Unit Usaha syari’ah, manajemen PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

berpandangan bahwa untuk mempercepat pertumbuhan usaha syari’ah serta mendukung program Bank Indonesia yang menghendaki peningkatan share perbankan syari’ah, maka dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. diputuskan untuk menjadikan Divisi/Unit Usaha Syari’ah menjadi Bank Umum Syari’ah.

Sebagai tindak lanjut keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. maka pada tanggal 15 Januari 2010 didirikan bank bjb syari’ah berdasarkan Akta Pendirian Nomor 4 yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi dan telah mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU.04317.AH.01.01 Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010.

Pada saat pendirian bank bjb syari’ah memiliki modal disetor sebesar Rp.500.000.000.000 (lima ratus milyar rupiah), kepemilikan saham bank bjb syari’ah dimiliki oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. dan PT Global Banten Development, dengan komposisi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

sebesar Rp.495.000.000.000 (empat ratus sembilan puluh lima milyar rupiah) dan PT Banten Global Development sebesar Rp.5.000.000.000 (lima milyar rupiah).

(2)

Pada tanggal 6 Mei 2010 bank bjb syari’ah memulai usahanya, setelah diperoleh Surat Ijin Usaha dari Bank Indonesia Nomor 12/629/DPbS tertanggal 30 April 2010, dengan terlebih dahulu dilaksanakan cut off dari Divisi/Unit Usaha Syari’ah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. yang menjadi cikal bakal bank bjb syari’ah.

Kemudian, pada tanggal 21 juni 2011, berdasarkan akta No 10 tentang penambahan modal disetor yang dibuat oleh Notaris Popy Kuntari Sutresna dan telah mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor AHU-AH.01.10-23713 Tahun 2011 tanggal 25 Juli 2011, PT Banten Global Development menambahkan modal disetor sebesar Rp. 7.000.000.000 (tujuh milyar rupiah), sehingga saham total seluruhnya menjadi Rp. 507.000.000.000 (lima ratus tujuh milyar rupiah), dengan komposisi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. sebesar Rp.495.000.000.000 (empat ratus Sembilan puluh lima milyar rupiah) dan PT Banten Global Development sebesar Rp.12.000.000.000 (dua belas milyar rupiah).

Pada tanggal 31 Juli 2012, berdasarkan akta nomor 27 perihal Pelaksanaan Putusan RUPS Lainnya Tahun 2012, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk dan PT Banten Global Development menambahkan model disetor sehingga total modal PT Bank Jabar Banten Syari’ah menjadi sebesar Rp 609.000.000.000,- (enam ratus sembilan milyar rupiah), dengan komposisi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk sebesar Rp 595.000.000.000,- (lima ratus sembilan puluh lima milyar rupiah) dan PT Banten Global Development sebesar Rp 14.000.000.000,- (empat belas milyar rupiah).

Akta Pendirian PT. Bank Jabar Banten Syari’ah terakhir diubah dengan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Lainnya nomor 03 tanggal 19 Februari 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Maryanti Tirtowijoyo, S.H., M.kn, dan disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor AHU-AH-04317.AH.01.10-10438.

(3)

Hingga saat ini bank bjb syari’ah berkedudukan dan berkantor pusat di Kota Bandung, Jalan Braga No 135, dan telah memiliki 8 (delapan) kantor cabang, 44 (empat puluh empat) kantor cabang pembantu, 54 (empat puluh enam) jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang tersebar di daerah Propinsi Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta dan 49.630 jaringan ATM Bersama. Pada tahun 2013 diharapkan bank bjb semakin memperluas jangkauan pelayanannya yang tersebar di daerah Propinsi Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta.

2. Visi Dan Misi Bank Bank BJB Syari’ah a. Visi :

Bank syari’ah regional yang sehat, terkemuka dan berdaya saing global.

Makna :

1) Bank Syari’ah regional

a) Menjunjung tinggi dan menerapkan prinsip syari’ah

b) Regional bermakna : mewakili keunikan atau identitas sebagai bank syari’ah yang berasal dari Jawa barat dan Banten, menjunjung nilai-nilai luhur (kearifan lokal) , mencirikan loyalitas masyarakat kepada bjbs.

2) Sehat

Memiliki profil risiko, penerapan Good Corporate Governance (GCG), rentabilitas, dan permodalan yang secara umum baik.

3) Terkemuka

Menjadi pemain utama bank syari’ah di wilayah utama (Jabar- Banten) maupun di luar wilayah utama.

4) Berdaya Saing Global

a) Memiliki daya saing (competitive advantage) dengan bank lokal bahkan internasional.

b) Permodalan yang kuat, SDI yang produktif dan memiliki kompetensi, amanah dan profesional , operasional yang efisien, IT yang kuat dan andal.

(4)

c) Mampu bersaing di luar wilayah utama.

b. Misi :

1) Mendorong pertumbuhan perekonomian daerah melalui peningkatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

2) Memberikan layanan perbankan syari’ah secara amanah dan profesional.

3) Memberikan nilai tambah bagi stakeholders.

3. Struktur Organisasi Bank BJB Syari’ah Gambar 4.1

Struktur Dewan Direksi Bank BJB Syari’ah

Sumber: Website Resmi Bank BJB Syariah (www.bjbsyariah.co.id)

Gambar 4.2

Struktur Dewan Komisaris Bank BJB Syari’ah

Sumber: Website Resmi Bank BJB Syariah (www.bjbsyariah.co.id) DEWAN KOMISARIS

Komisaris Utama Erick

Komisaris:

-Adang Ahmad Kunandar -Didit Supriyadi

-Memed Sueb DEWAN DIREKSI

Direktur-direktur:

Direktur Operasi: Hamara Adam Direktur Kepatuhan: Harta Purnama Direktur Dana dan Jasa: Toto Susanto Direktur Pembiayaan: Indra Falatehan

Direktur Utama Yocie Gusman

(5)

Gambar 4.3

Struktur Dewan Pengawas Syari’ah Bank BJB Syari’ah

Sumber: Website Resmi Bank BJB Syariah (www.bjbsyariah.co.id)

4. Produk dan Jasa Bank Bank BJB Syari’ah

a. Produk Pengimpunan Dana Bank BJB Syari’ah 1) Tabungan iB Maslahah

Merupakan produk simpanan yang menggunakan prinsip Al-Wadiah Yadh Dhamanah dan Mudharabah Mutlaqah, yang diperuntukan bagi perorangan dan Badan Hukum (Perseroan Terbatas, Yayasan, Koperasi) serta Badan Usaha (CV dan Firma) yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati.

2) Giro iB Maslahah

Fasilitas simpanan dana dlam mata uang Rupiah yang memungkinkan Shahibul Maal dapat melakukan penarikan sewaktu-waktu dengan menggunakan cek atau bilyet giro.

Pengelolaan dana Giro iB Maslahah menggunakan prinsip Al- Wadiah Yadh Dhamanah yang memberlakukan dana giro Shahibul Maal sebagai titipan yang harus dijaga dan dijamin keamanan serta ketersediaan dananya setiap saat untuk kelancaran transaksi bisnis Shahibul Maal.

DEWAN PENGAWAS SYARIAH

Ketua

Prof. Dr. H. Jaih Mubarok, S.E., M.H., M.Ag

Anggota:

- Drs. H. Endjo Sunidja, M.M, M.Ag - Rikza Maulan, L.C., M.Ag

(6)

3) Deposito iB Maslahah

Merupakan investasi dengan prinsip Mudharabah Mutlaqah (bagi hasil) dalam mata uang Rupiah, yang penarikannya dilakukan sesuai dengan pilihan jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan. Dana yang telah Shahibul Maal investasikan akan dikelola secara produktif dan profesioanal ke dalam bentuk pembiayaan untuk masyarakat atau dalam bentuk harta produktif lainnya, sesuai dengan prinsip syari’ah. Hasil usaha yang diperoleh akan dibagihasilkan antara Shahibul Maal dan Bank sesuai dengan porsi bagi hasil (nisbah) yang telah disepakati sebelumnya.

4) Tabungan Haji iB Maslahah

Merupakan produk tabungan khusus untuk persiapan biaya ibadah haji, yang dikelola secara profesional dan aman, sesuai syariah. Dilengkapi dengan Layanan OnLine Siskohat (Sistem Koordinasi Haji Terpadu), memungkinkan Anda mendapatkan kepastian keberangkatan dari Departemen Agama setelah saldo Tabungan Haji Anda telah memenuhi nominal persyaratan.

5) Tabungan SimPel (Simpanan Pelajar) iB Maslahah

Merupakan produk Simpanan Pelajar iB yang selanjutnya disebut SimPel iB adalah simpanan berupa tabungan perorangan yang diperuntukkan siswa dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik, dalam rangka edukasi dan inklusi keuangan untuk mendorong budaya menabung sejak dini. Adapun siswa dimaksud yakni siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, Madrasah (MI, MTs, MA) atau sederajat, yang berusia di bawah 17 tahun dan belum memiliki KTP dalam mata uang Rupiah dengan Prinsip syariah Mudharabah Mutlaqah.

(7)

b. Produk Pembiayaan Bank BJB Syari’ah 1) Mitra Emas iB Maslahah

Merupakan fasilitas pembiayaan dengan jaminan berupa emas dengan mengikuti prinsip gadai. Emas tersebut ditempatkan dalam penguasaan dan pemeliharaan Bank dan atas pemeliharaan tersebut bank mengenakan biaya sewa atas dasar prinsip ijarah (sewa).

2) Pembiayaan Pemilikan Rumah iB Maslahah

Memfasilitasi dan memberikan keluasaan bagi mudharib untuk memiliki rumah idaman dalam bentuk pemilikan rumah, tanah kavling, pembangunan atau hanya renovasi rumah. Periode angsuran fleksibel, hingga 15 tahun.

3) Pembiayaan Pemilikan Kendaraan Bermotor iB Maslahah Sebagai sarana untuk memperoleh pembiayaan mobil baik kondisi baru maupun bekas pakai, dengan syarat yang mudah, cepat dan ringan sesuai syari’ah. Mudharib leluasa memilih jenis dan merek mobil yang diinginkan dengan periode angsuran fleksibel, hingga 5 tahun.

4) Pembiayaan Serbaguna

Pembiayaan Serbaguna iB Mashlahah adalah Fasilitas pembiayaan bersifat konsumtif yang diberikan kepada perorangan untuk berbagai keperluan. Berdasarkan sifatnya, Pembiayaan Serbaguna dibagi dua, yaitu: Pembiayaan Multijasa dan Pembiayaan Multiguna.

Pembiayaan Multiguna Merupakan fasilitas Pembiayaan yang diberikan Bank kepada Nasabah untuk tujuan membiayai kebutuhan nasabah dalam rangka memperoleh benda/barang diluar kendaraan bermotor, mobil,tanah dan/atau bangunan, dan logam mulia.

Pembiayaan Multijasa Merupakan Fasilitas Pembiayaan yang diberikan Bank kepada Nasabah untuk membiayai kebutuhan nasabah dalam rangka memperoleh manfaat atas suatu

(8)

jasa. Pembiayaan Multijasa digunakan untuk tujuan Biaya perjalanan Ibadah Haji, Biaya perjalanan Ibadah Umrah, Biaya Kesehatan, Biaya Pendidikan, dan membiayai jasa-jasa lainnya yang halal.

5) Pembiayaan Kepemilikan Emas iB Maslahah

Memberikan pembiayaan kepada nasabah yang hendak memiliki ataupun membeli emas. Prinsip yang diterapkan yaitu prinsip murabahah. Pembiayaan ini terbilang baru, karena pengesahannya baru pada bulan Januari 2014.

6) Pembiayaan Produktif – Pembiayaan Modal Kerja

Fasilitas Pembiayaan yang diberikan kepada calon nasabah/nasabah perorangan maupun perusahaan untuk membiayai aktiva lancer atau untuk membiayai modal kerja yang habis dalam satu siklus usaha dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan.

7) Pembiayaan Produktif – Pembiayaan Investasi

Adalah pembiayaan jangka menengah atau jangka panjang untuk pembelian barang-barang modal beserta jasa yang diperlukan untuk pendirian proyek baru, rehabilitasi, modernisasi, ekspansi atau relokasi proyek yang sudah ada.

c. Pelayanan Jasa Bank BJB Syari’ah 1) Layanan Transfer

Memberikan kemudahan kepada masyarkat luat untuk melakukan transfer ke sesama nasabah bank bjb syariah maupun kepada nasabah bank lain. Kami hadir untuk kemudahan maka kami pun menyediakan layanan yang memang dibutuhkan, karena kami ingin yang terbaik bagi masyarakat.

2) Layanan RTGS (Real Time Gross Settlement)

Merupakan jasa transfer uang dalam mata uang Rupiah antarbank baik dalam satu kota maupun dalam kota yang

(9)

berbeda secara Real Time (perorangan atau Badan Usaha/Badan Hukum).

3) Layanan Kliring

Adalah layanan pembayaran untuk memperlancar transaksi pertukaran warkat (bisa berupa cek, giro/bilyet giro, nota debet/kredit dan lainnya) atau data keuangan elektronik antarpeserta (bank) kliring baik atas nama nasabah peserta (bank) maupun atas nama nasabah peserta yang perhitungannya diselesaikan pada tertentu, dimana lokasi bank yang ditarik warkatnya berada di dalam satu wilayah kliring., saat ini dapat dilakukan melalui jasa layanan intercity kliring, yaitu warkat luar kota penyelesaiannya dapat dilakukan melalui wilayah kliring apabila bank tertarik merupakan anggota intercity kliring,

4) Layanan PPOB

PPOB (Payment Point Online Bank) adalah sistem pembayaran tagihan Biller secara online dengan pihak bank sebagai penyelenggara sekaligus penampung dana yang dikelola oleh perorangan, atau badan usaha yang telah bermitra kerja dengan bank bjb syariah.1

B. Pembahasan

1. Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah analisis yang dilakukan untuk menilai apakah di dalam sebuah model regresi linier Ordinary Least Square (OLS) terhadap masalah asumsi klasik dan merupakan syarat-syarat yang harus dipenuhi pada model regresi linier OLS agar model tersebut menjadi valid sebagai alat penduga. Pengujian terhadap asumsi klasik dilakukan meliputi pengujian normalitas, multikolonieritas, linieritas, heteroskedastisitas, autokorelasi.

Syarat-syarat pengujian tersebut apabila dipenuhi semuanya, maka model regresi linier tersebut dikatakan BLUE (Best Liniear Unbiased Estimation).

1 Bank Jabar Banten Syariah, “Tentang BJB Syariah”, 2012, Diakses 23 maret 2017.

(10)

a. Uji Normalitas

Pengujian asumsi normalitas digunakan untuk menguji data variable bebas dan variable terikat pada persamaan regresi yang dihasilkan, apakah berdistribusi normal atau berditribusi tidak normal.

Penelitian ini dalam uji normalitasnya menggunakan uji Jarque-Bera.

Dasar pengambilan keputusan dalam mendeteksi normalitas yaitu dengan membandingkan nilai Jarque-Bera dengan nilai probabilitas JB (Jarque- Bera) hitung dengan tingkat alpha 0,05 (5%). Jika Prob, JB hitung > 0,05 maka disimpulkan bahwa residual terdistibusi normal dan sebaliknya, apabila Prob, JB hitung < 0,05 maka tidak cukup bukti untuk menyatakan bahwa residual terdistribusi normal.

Gambar 4.4

Hasil Uji Normalitas Jarque-Bera

0 1 2 3 4 5 6 7 8

-0.75 -0.50 -0.25 0.00 0.25 0.50 0.75

Series: Residuals Sample 2012Q1 2016Q4 Observations 20 Mean -6.66e-17 Median -0.052757 Maximum 0.740813 Minimum -0.501766 Std. Dev. 0.349833 Skewness 0.544945 Kurtosis 2.345190 Jarque-Bera 1.347198 Probability 0.509870

Sumber : Data diolah dengan Eviews version 7.0

Berdasarkan pada gambar 4.4 diketahui bahwa nilai JB (Jarque- Bera) sebesar 1.347198 dengan nilai probabilitas sebesar 0.509870.

Karena nilai Prob JB 50,9% > tingkat alpha 5% (0.509870 > 0,05) dapat disimpulkan bahwa residual berdistribusi normal yang artinya asumsi klasik tentang kenormalan telah dipenuhi.

(11)

b. Uji Linieritas

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variable mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis regresi linier.

Pengujian linieritas pada Eviews dengan menggunakan Ramsey Reset Test. Dasar pengambilan keputusan untuk mengetahui gejala linieritas yaitu dengan melihat nilai Prob. F hitung > tingkat alpha 0,05 (5%) maka model regresi memenuhi asumsi linieritas dan sebaliknya apabila nilai Prob. F hitung < tingkat alpha 0,05 (5%) maka dapat model tidak memenuhi asumsi linieritas. Setelah data diolah maka terlihat hasilnya sebagai berikut :

Tabel 4.1

Hasil Uji Linieritas Ramsey Reset Test

Sumber : Data diolah dengan Eviews version 7.0

Berdasarkan di atas diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 0.726778 dengan Prob. F hitung sebesar 0.4065. Karena nilai Prob. F hitung 72,6% > tingkat alpha 5% (0.726778 > 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi linieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Dalam persamaan regresi berganda perlu diuji mengenai sama atau tidaknya varians dari residual dari observasi yang satu dengan observasi lainnya. Jika residual mempunyai varians yang sama maka disebut homoskedastisitas, dan jika variansnya tidak sama disebut terjadi heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mengetahui gejala heterokedasitas, dilakukan dengan uji white dalam program Eviews yaitu white heteroskedasticity cross term.

Value Df Probability

t-statistic 0.852512 16 0.4065

F-statistic 0.726778 (1, 16) 0.4065 Likelihood ratio 0.888443 1 0.3459

(12)

Keputusan ada tidaknya heterokedasitas ditentukan dengan kriteria penilaian sebagai berikut :

1) Jika nilai X2-hitung > X2-tabel, maka dapat disimpulkan bahwa model empiris tidak terbebas dari masalah heteroskedasitas.

2) Jika nilai X2-hitung< X2-tabel, maka dapat disimpulkan bahwa model empiris terbebas dari masalah heteroskedasitas.

Tabel 4.2

Hasil Uji White Heteroskedasity – Test

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 0.255308 Prob. F(4,15) 0.9019

Obs*R-squared 1.274846 Prob. Chi-Square(4) 0.8656

Scaled explained SS 0.619512 Prob. Chi-Square(4) 0.9609

.

Sumber : Data diolah dengan Eviews version 7.0

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat terlihat bahwa pengujian dengan menggunakan uji white diperoleh nilai X2-hitung = 1.274846 dan nilai X2-tabel α = 5% dengan df 4 = 7,81. Karena nilai X2-hitung < X2-tabel

(1.274846 < 7,81) berarti tidak terdapat heterokedasitas dalam model regresi. Tidak adanya heteroskedastisitas juga dapat dilihat dari nilai probabilitas Obs*R-squared 86,5% > α = 5% (0.8656 > 0,05).

d. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas ini digunakan untuk mengukur tingkat asosiasi (keeratan) hubungan/pengaruh antar variable bebas. Menentukan multikolinieritas dilakukan dengan dua cara, yaitu :

1. Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan secara statistik. Besar nilai tolerance (a): a = 1 /VIF

(13)

2. Nilai VIF (Variance Inflation Factors) adalah factor inflasi penyimpangan baku kuadrat. Besar nilai VIF (Variance Inflation Factors) : VIF = 1 /1

- Variable bebas tidak mengalami multikolonieritas jika a hitung > a dan VIF hitung < VIF.

- Variable bebas tidak mengalami multikolonieritas jika a hitung > a dan VIF hitung < VIF.

Tabel 4.3

Hasil Uji Multoikolonieritas

Coefficient Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF

C 0.040178 5.874718 NA

MURABAHAH 4.54E-33 1.256884 1.136808 MUSYARAKAH 1.19E-05 5.395317 1.136808

Sumber : Data diolah dengan Eviews version 7.0

Hasil uji Multikolonieritas dilihat pada table kolom Centered VIF. Nilai VIF untuk variabel Pendapatan Murabahah dan Pendapatan Musyarakah sama-sama 1,136. Karena nilai VIF dari kedua variabel tidak ada yang lebih besar dari 10 atau 5 maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolonieritas pada kedua variabel bebas tersebut.

Berdasarkan syarat asumsi klasik regresi linier dengan OLS, maka model regresi linier yang baik adalah yang terbebas dari adanya multikolonieritas. Dengan demikian, model di atas telah terbebas dari adanya multikolonieritas.

e. Uji Autokorelasi

Persamaan regresi yang baik adalah tidak memiliki masalah autokorelasi. Jika terjadi autokorelasi maka persamaan model regresi menjadi tidak baik atau tidak layak dipakai prediksi. Ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi dengan menggunakan uji

(14)

lagrange multiplier test (LM) atau yang disebut dengan Uji Breusch- Godfrey. Dasar pengambilan keputusan terhadap ada tidaknya gejala autokorelasi yaitu ditentukan dengan membandingkan X2-hitung dengan nilai X2-tabel. Adapun keputusan ada tidaknya gejala autokorelasi ditentukan dengan kriteria penilaian sebagai berikut :

1) Jika X2-hitung > X2-tabel, maka dapat disimpulkan bahwa model empirik tidak terbebas dari masalah autokorelasi.

2) Jika X2-hitung < X2tabel, maka dapat disimpulkan bahwa model empirik terbebas dari masalah autokorelasi.

Tabel 4.4

Hasil Uji Autokorelasi Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 0.834967 Prob. F(2,15) 0.4531

Obs*R-squared 2.003528 Prob. Chi-Square(2) 0.3672

Sumber : Data diolah dengan Eviews version 7.0

Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa hasil uji autokorelasi yang menggunakan uji lagrange multiplier test (LM), menunjukkan nilai X2-hitung sebesar 2.003528, sedangkan nilai kritis X2-tabel

dengan df 2 = 5,99. Dikarenakan nilai X2-hitung < nilai X2-tabel (2.00 < 5.99), hal ini model empiris terbebas dari masalah autokorelasi.

2. Hasil Uji Regresi Berganda

Regresi linier berganda adalah analisis regresi yang menjelaskan hubungan antara variable terikat dengan faktor-faktor yang mempengaruhi lebih dari satu variable bebas. Tujuan analisis regresi linier berganda adalah untuk mengukur intensitas hubungan antara dua variable atau lebih dan membuat prediksi perkiraan nilai Y atas X. Model yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan metode estimasi ordinary least square (OLS) yaitu metode dengan mencari residual sekecil mungkin dengan menjumlahkan kuadrat residual. Analisis model ini menggunakan model

(15)

linier dengan alat bantu program komputer Eviews version 7.0. Adapun hasil yang diperoleh sebagai berikut:

Tabel 4.5

Hasil Regresi Profitabilitas (ROA) Variabel Koefisien Standar

Error

t-Statistik Probabilitas

C 0.060539 0.200443 0.302027 0.7663

Murabahah (X1) 3.05E-16 6.74E-17 4.525736 0.0003 Musyarakah (X2) 0.005304 0.003445 2.539733 0.1420 R2

0.546465

F-statistik 10.24166 Sumber : Data diolah dengan Eviews Version 7.0

Berdasarkan atas hasil regresi Profitabilitas (ROA) di atas, nilai konstanta diperoleh sebesar 0.060539. Dengan koefisien regresi variabel Pendapatan Murabahah sebagai X1 memiliki arah koefisien posistif dengan nilai koefisienya sebesar 3.05E-16 dan nilai t-statistik sebesar 4.525736 dengan nilai probabilitas sebesar 0,03% (0.0003). Kemudian koefisien regresi variabel Pendapatan Musyarakah sebagai X2, memiliki arah koefisien positif dengan nilai koefisienya sebesar 0.005304 dan nilai t-statistik sebesar 2.539733 dengan nilai probabilitas sebesar 14,2%

(0.1420). Nilai R-squared menunjukkan kemampuan model sebesar 0.546465 untuk menjelaskan pengaruh Pendapatan Murabahah dan Pendapatan Musyarakah terhadap Profitabilitas (ROA), sedangkan nilai F- statistik sebesar 10.24166.

Berdasarkan hasil pengolahan data regresi di atas, maka di dapat persamaan model regresi sebagai berikut :

(16)

3. Hasil Uji Hipotesis Statistik

a. Hasil Uji t (Uji Koefisien Regresi)

Uji t atau dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimanakah pegaruh masing-masing variable bebasnya secara sendiri- sendiri terhadap variable terikatnya. uji parsial dari setiap variabel independen akan menunjukkan pengaruh dari variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Pengujian t dilakukan dengan membandingkan antara nilai t-hitung dengan nilai t-tabel.

Dimana nilai t-tabel diperoleh dari α; df (n-k).

Dimana nilai t-tabel diperoleh dari α; df (n-k).

Y = Profitabilitas (ROA)

Nilai t-tabel = (α = 0.05 : df = 17) = 2,110 Tabel 4.6

Hasil Pengujian Regresi Secara Parsial

Sumber : Data diolah dengan Eviews version 7.0

1) Pendapatan Murabahah

Hipotesisnya adalah sebagai berikut:

a) H0-1 = Pendapatan murabahah berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) Bank BJB Syariah.

Variabel t-statistik Probabilitas t-tabel Kesimpulan (Murabahah) 4.525736 0.0003 2,110 Signifikan pada α = 0.05 (Musyarakah) 2.539733 0.1420 2,110 Signifikan pada α = 0.05

Estimation Command:

=========================

LS ROA C MURABAHAH MUSYARAKAH Estimation Equation:

=========================

ROA = C(1) + C(2)*MURABAHAH + C(3)*MUSYARAKA H Substituted Coefficients:

=========================

ROA = 0.0605393361726 + 3.04950711457e-16*M URA BAHAH + 0.00530365862962*M USYARAKA H

(17)

b) Ha-1 = Pendapatan murabahah tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) Bank BJB Syariah.

Dengan kriteria uji hipotesis2:

Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak Atau

Jika sighitung > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak Jika sighitung < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

Berdasarkan hasil regresi pada Tabel 4.7, diketahui nilai t-hitung = 4.525736, sehingga diperoleh hasil t-hitung (4.525736) > t-tabel (2.110) dengan nilai probabilitas signifikansi 0,03% < α = 5% (0,0003

< α = 0,005). Hasil dari uji t tersebut menyatakan bahwa variabel Pendapatan Murabahah (X1) berpengaruh secara posistif dan signifikan terhadap ROA (Y). Maka keputusanya adalah hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.

2) Pendapatan Musyarakah

Hipotesisnya adalah sebagai berikut:

a) H0-2 = Pendapatan musyarakah berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) Bank BJB Syariah.

b) Ha-2 = Pendapatan musyarakah tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) Bank BJB Syariah.

Dengan kriteria uji hipotesis3:

Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak Atau

Jika sighitung > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak Jika sighitung < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

2 Jonathan Sarwono, Analisis Data Penelitian Menggunak an SPSS , (Yogyakarta: CV. Andi Offset), 2006, 178.

3 Jonathan Sarwono, Analisis Data Penelitian Menggunak an SPSS, 178.

(18)

Berdasarkan hasil regresi pada Tabel 4.7, diketahui nilai t-hitung = 2.539733, sehingga diperoleh hasil t-hitung (2.539733) > t-tabel (2.110) dengan nilai probabilitas signifikansi 14,2% > α = 5% (0,1420

> α = 0,005). Dari uji t tersebut menyatakan bahwa variabel Pendapatan Musyarakah (X2) berpengaruh secara posistif dan tidak signifikan terhadap ROA (Y). Maka keputusanya adalah hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.

b. Hasil Uji F (Uji Simultan)

Uji F dikenal dengan uji serentak atau uji model yaitu uji untuk melihat seberapa besar pengaruh semua variable bebasnya secara bersama- sama terhadap variable terkatnya. Atau untuk menguji apakah model regresi yang kita buat baik/signifikan atau tidak/non signifikan. Jika model signifikan maka model bias digunakan untuk prediksi/peramalan, sebalikya jika non/tidak signifikan maka model regresi tidak bias digunakan untuk prediksi.

Uji F dilakukan dengan membandingkan F-hitung dengan F-tabel, jika F-hitung > F-tabel, (H0 di tolak dan Ha di terima) maka model signifikan. Sebaliknya jika F-hitung < F-tabel, (H0 di terima dan Ha di tolak) maka model tidak signifikan

Pengujian F (α; k-1, n-k).

Jumlah observasi, n = 20 Jumlah Parameter, k = 3

Nilai F-tabel, df = (k-1, n-k) = (3-1, 20-3) = (2, 17), α = 5% 3,59 Tabel 4.7

Hasil Pengujian Regresi Secara Simultan

Sumber : Data diolah dengan Eviews version 7.0

Variabel f-statistik Probabilitas f-tabel Kesimpulan Murabahah

dan Musyarakah

10.24166 0.001206 3,59 Signifikan pada α = 0.05

(19)

Hipotesisnya adalah sebagai berikut:

a) H0-3 = Pendapatan murabahah dan pendapatan musyarakah berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) Bank BJB Syariah.

b) Ha-3 = Pendapatan murabahah dan pendapatan musyarakah tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) Bank BJB Syariah.

Hasil yang diperoleh berdasarkan Tabel 4.8, yaitu nilai F-hitung = 10.24166 > F-tabel = 3,59 keputusannya adalah Hipotesis nol (H0) ditolak dan Hipotesis Alternatif (Ha) diterima. Sehingga hasil uji F menyatakan bahwa variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Dan jika dilihat dari nilai probabilitas (signifikansi) 0,01% < α = 5% (0.001206 < 0.05), hal ini berarti bahwa pendapatan murabahah dan pendapatan musyarakah secara bersama-sama berpengaruh dan signifikan terhadap ROA.

c. Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi dinyatakan dengan R2 untuk pengujian regresi linier berganda yang mencakup lebih dari dua variable. Koefisien determinasi adalah untuk mengetahui proporsi keragaman total dalam variable terikat yang dapat dijelaskan atau diterangkan oleh variable- variabel bebas yang ada di dalam model persamaan regresi linier berganda secara bersama-sama. Dari hasil regresi di peroleh nilai Adjusted R2 = 0.493108 (49,3%) yang artinya kemampuan variabel bebas pendapatan murabahah dan pendapatan musyarakah dalam menjelaskan variabel terikat ROA adalah sebesar 49,3% sedangkan sisanya sebesar 50,7%

dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model tersebut yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini.

4. Analisis dan Pembahasan

Berdasarkan hasil beberapa tahapan uji penelitian diatas dengan membandingkan hasil penelitian terdahulu, maka dapat dinyatakan bahwa:

a. Pendapatan murabahah berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA).

Hasil penelitian ini sejalan sekaligus menguatkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh; Sylviana Damayanti (2014)

(20)

“Pengaruh Pendapatan Mudharabah dan Murabahah Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Mandiri Syariah Periode 2008-2012” Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa pembiayaan murabahah berpengaruh dan signifikan terhadap tingkat profitabilitas suatu bank;

Dian Pramadona (2010) “Pengaruh CAR, Pendapatan Pembiayaan Mudharabah dan Pendapatan Pembiayaan Murabahah Terhadap Return On Asset (ROA) PT. Bank Syariah Mandiri” Penelitiannya menyimpulkan bahwa secara parsial diperoleh bahwa pembiayaan murabahah berpengaruh dan signifikan terhadap ROA; Herman Felani (2015) “Pengaruh Pendapatan Mudharabah, Musyarakah dan Murabahah Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah (BUS) Periode 2013-2015” . Penelitiannya menyimpulkan bahwa pendapatan murabahah secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Indriani Laela Qodriasari (2014) “Analisis Pengaruh Pendapatan Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah dan Sewa Ijarah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode Tahun 2011-2013)”. Dijelaskan dalam hasil penelitiannya bahwasanya pendapatan pembiayaan murabahah memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah.

b. Terdapat pengaruh dan signifikan antara pendapatan musyarakah terhadap profitabilitas (ROA).

Hasil penelitian ini menguatkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ela Chalifah (2015) “Pengaruh Pendapatan Mudharabah dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas (ROA) Bank Syariah Mandiri Periode 2006-2014” Berdasarkan hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa antarasecara parsial pendapatan musyarakah berpengaruh dan signifikan terhadap ROA; Herman Felani (2015) “Pengaruh Pendapatan Mudharabah, Musyarakah dan Murabahah Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah (BUS) Periode 2013-2015” Penelitiannya menyimpulkan bahwa pendapatan musyarakah secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA; Indriani Laela Qodriasari (2014) “Analisis Pengaruh

(21)

Pendapatan Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah dan Sewa Ijarah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode Tahun 2011-2013)”. Dijelaskan dalam hasil penelitiannya bahwasanya pendapatan pembiayaan musyarakah memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah.

c. Terdapat pengaruh dan signifikan antara pendapatan murabahah dan pendapatan musyarakah terhadap profitabilitas (ROA).

Hal ini menguatkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh;

Dewi Anilah (2009) yang berjudul Indriani Laela Qodriasari (2014)

“Analisis Pengaruh Pendapatan Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah dan Sewa Ijarah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode Tahun 2011-2013)”.

Dijelaskan dalam hasil penelitiannya bahwasanya pendapatan pembiayaan musyarakah dan murabahah memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah.

Referensi

Dokumen terkait

(2) upaya yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap tindak pidana pencurian hewan ternak di wilayah hukum Polres Bone kabupaten Bone yaitu: (a) upaya preemtif

Suawardi Endraswara (2005:5) membuat definisi bahwa, “penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan tidak menyertakan angka-angka, tetapi mengutarakan kedalaman

(20) Diisi nomor urut dari Buku Rekening Barang Kena Cukai Minuman yang Mengandung Etil Alkohol dalam angka.. (21) Diisi kantor yang mengawasi pengusaha pabrik minuman yang

Sequence diagram menjelaskan secara detil urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case: interaksi yang terjadi antar class, operasi apa

Jadi dalam penelitian ini fenomena yang akan diteliti adalah mengenai keadaan penduduk yang ada di Kabupaten Lampung Barat berupa dekripsi, jumlah pasangan usia

Nilai SI yang ditunjukkan oleh model juga dapat dikatakkan bahwa pasien memiliki gangguan sensitivitas insulin atau pasien mengalami resistansi insulin sesuai

Namun hal ini tidak menghalangi pihak pesantren untuk mulai membangun tanah yang telah ditukarkansebab bersamaan dengan itu pihak Pesantren sedang mengurusinya lagi

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat- Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Hubungan Caregiver Self-efficacy dengan