• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DPMPTSP 2021 KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DPMPTSP 2021 KATA PENGANTAR"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

i KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2021 disusun sebagai bentuk komitmen Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten untuk mewujudkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang baik sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Maksud dan tujuan Penyusunan LKjIP adalah untuk: (a) meningkatkan akuntabilitas Kinerja SKPD, (b) sebagai umpan balik peningkatan kinerja instansi pemerintah, (c) mengetahui dan menilai keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab instansi, (d) mendorong SKPD untuk melaksanakan tata penyelenggaraan pemerintahan secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan, dan (e) menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel, sehingga dapat berjalan secara efisien dan efektif, serta responsif terhadap issue yang berkembang.

Pengukuran capaian kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten beserta analisis dan evaluasi sangat penting sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas kinerja instansi secara terus menerus guna menjamin berkelanjutan tata penyelenggaraan pemerintah serta untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Klaten yang maju,mandiri dan berdaya saing.

Klaten, 15 Januari 2021

(4)

ii DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi... ii

BAB I PENDAHULUAN... 1

I.1. Latar Belakang ... 1

I.2. Gambaran Umum Organisasi ... 4

I.3. Fungsi Strategis DPMPTSP ... 8

BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020 ... 9

II.1. Rencana Strategis ... 9

II.2. Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan... 17

II.3. Tujuan dan Sasaran………. 18

III. Perjanjian Kinerja……….. 20

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 23

III.1. Capaian Kinerja Organisasi Tahun 2019 ... 24

III.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ... 28

BAB IV PENUTUP ... 33

IV.1. Tinjauan Umum Capaian Kinerja DPMPTSP ... 33

IV.2. Strategi untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang ... 34 LAMPIRAN

(5)

1 BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

ra otonomi didaerah dan desentralisasi telah terjadi pergeseran paradigma pembangunan dari pembangunan yang berpusat pada pemerintah ke arah pembangunan yang berpusat pada rakyat atau masyarakat.

Oleh sebab itu partisipasi masyarakat dalam setiap tahapan proses pembangunan menjadi modal dasar yang perlu dikembangkan. Sehingga pendekatan pembangunan yang bersifat top-down, botton-up dengan mempertimbangkan secara teknokratis, dan bersifat politis menjadi pilihan.

Hal tersebut didasarkan pada arah dan pendekatan pelaksanaan pembangunan yang mengalami perubahan bersifat substantif semenjak awal pemerintahan era reformasi. Perubahan tersebut mengarah pada upaya memberdayakan peran serta masyarakat dan sekaligus mendudukkan masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan. Hal ini mengingat keterbatasan kemampuan pemerintah dalam mengatasi persoalan-persoalan pembangunan yang semakin hari semakin kompleks.

Globalisasi perdagangan merupakan tantangan sekaligus peluang yang harus diantisipasi dan direspon dengan menyusun kebijakan pembangunan di bidang; industri, pertanian, perdagangan dan jasa serta sekaligus pembangunan sumberdaya manusia. Globalisasi perdagangan melahirkan tantangan untuk dapat memproduksi barang dan jasa yang mampu bersaing di pasar internasional. Peningkatan kualitas dan efisiensi produksi barang dan jasa yang berpotensi ekspor merupakan fokus penting yang perlu diperhatikan. Dengan demikian pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendukung pengembangan produktivitas serta kualitas SDM juga perlu diperhatikan.

Dengan pergeseran paradigma tersebut, perlu adanya pendinamisasian pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang menuju kepada adanya komitmen, kompetensi serta pendekatan yang lebih konsepsional, dan operasional dalam penerapannya, sehingga pergeseran paradigma pembangunan yang bertumpu

E

(6)

2 dari pertumbuhan kepada kesejahteraan masyarakat benar-benar dapat dirasakan. Pergeseran ini memerlukan kepedulian untuk merangsang kegiatan ekonomi daerah yang mampu memberi kontribusi kepada kesejahteraan masyarakat. Pemberdayaan ekonomi kerakyatan mengandung pengertian keberpihakan (targeting), mempersiapkan (enabling) dan melindungi (protecting).

Untuk itu diperlukan pendampingan dengan prinsip pembangunan partisipatif.

Sejalan dengan hal tersebut, untuk dapat lebih mendorong dan mengoptimalkan perencanaan pembangunan daerah, sekaligus menjamin pembangunan berkelanjutan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Klaten mencoba untuk meningkatkan peran dan fungsinya sebagai fasilitator, motivator dan dinamisator dalam perencanaan pembangunan dan pengendalian serta evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan.

Pelaksanaan pembangunan selama ini masih dihadapkan pada beberapa permasalahan berupa belum optimalnya pemanfaatan sumberdaya alam, menurunnya kualitas dan kuantitas produksi pertanian, terbatasnya akses terhadap sumberdaya produktif (anggaran, modal, pasar, informasi, teknologi), pemanfaatan tata-ruang yang belum sesuai peruntukkannya, terbatasnya sumberdaya manusia, dan sumberdaya lainnya dalam memenuhi perkembangan kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan profil daerah tahun 2020 (data BPS tahun 2021 ) tercatat jumlah penduduk di Kabupaten Klaten sebanyak 1.260.506 jiwa .

(7)

3

Disamping itu tercatat sebanyak 60 (Enam puluh) Organisasi Perangkat Daerah dengan jumlah pegawai sebanyak 9.124 orang, sementara itu kemampuan keuangan daerah pada tahun 2020 dengan pendapatan daerah sebesar Rp. 2.689.353.252.985,- Tahun 2021 sebesar Rp.

2.512.253.142.500,00 (berarti naik 7.5%), dengan jumlah belanja daerah sebesar Rp.2.656.503.142.500,00 dan pada tahun 2021 sebesar Rp.

2.590.956.004.000,00 atau (berarti naik 2.5 %). Dipihak lain persoalan pembangunan yang muncul pada urusan Penanaman Modal, antara lain :

a. Kurangnya promosi terhadap investor sehingga investasi yang masuk tidak / belum optimal;

b. Kurang optimalnya dukungan terhadap potensi investasi karena kekurangsiapan sumberdaya dan sarana prasarana dalam menarik investor serta karena terbatasnya lahan dan \infrastruktur.

c. Belum tersedianya data base, informasi dan profil investasi.

d. Belum optimalnya pemanfaatan ruang untuk kawasan industry.

e. Belum adanya jaminan kepastian dan kenyamanan berinvestasi , yang berakibat investor akan mengalami resiko investasi biaya

(8)

4 tinggi ( high cost investation ) ditunjang adanya konflik antar

urusan terutama urusan penanaman modal dengan kebijakan sawah lestari.

Sementara itu berdasarkan Perda Nomor 15 Tahun 2020 tentang Anggara Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2021 ditetapkan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu sebesar Rp.4.996.640.559 dan Perubahan APBD pertama Tahun 2021 Anggaran DPMPTSP sebesar Rp. 4.596.640.559,- Perubahan APBD kedua 4.572.420.962, terealisasi sebesar Rp.3.758.707.682,- (82 %).

I.2 Gambaran Umum Organisasi

Tugas pokok dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten dalam melaksanakan kewenangan wajib Kabupaten dibidang Pelayanan Terpadu berdasarkan Kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Peraturan Bupati (Perda Nomor 49 Tahun 2016 Bab V Pasal 8 dan 9).

Untuk penyelenggaraan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu;

b. Pelaksanaan kebijakan bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu;

d. Pelaksanaan administrasi Dinas; dan

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

Adapun Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya didukung adanya struktur organisasi perangkat daerah, sebagaimana Bagan 1.1 sebagai berikut :

(9)

5 Bagan 1.1 STRUKTUR ORGANISASI DPMPTSP

Lampiran : Perda Kab. Klaten Nomor : 49 Tahun 2016 Tanggal : 05 – 12 - 2016

Untuk mendukung adanya struktur organisasi sebagaimana tersebut di atas DPMPTSP dilengkapi adanya :

1. Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki saat ini berjumlah 18 orang yang terdiri dari 12 laki-laki, dan 6 perempuan dengan perincian sebagai berikut :

KEPALA DINAS

JABATAN FUNGSIONAL

BIDANG PENANAMAN

MODAL

BIDANG PENDATAAN DAN

PENGENDALIAN

BIDANG PERIZINAN DAN

PENGADUAN SEKRETARIAT

SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN

PERENCANAAN DAN KEUANGAN

SEKSI PENGEMBANGAN IKLIM PENANAMAN

MODAL

SEKSI PENGENDALIAN SEKSI DATA DAN

SISTEM INFORMASI

SEKSI PELAYANAN PENGADUAN SEKSI PELAYANAN

PERIZINAN

SEKSI PROMOSI DAN KERJA SAMA

(10)

6 a. Jumlah PNS menurut Struktur

 Kepala Dinas = 1 Orang

 Sekretaris = 1 Orang

 Kabid = 2 Orang

 Kepala Seksi = 6 Orang

 Kasubag = 2 Orang

 Kelompok Jabatan Fungsional = - Orang

Catatan : 1 Kabid masih kosong untuk kelancaran tugas dilaksanakan oleh Pelaksana Tugas

b. Jumlah PNS menurut Golongan

 Golongan IV = 4 Orang

 Golongan III = 13 Orang

 Golongan II = 1 Orang c. Jumlah PNS menurut Pendidikan

 Pasca Sarjana (S2) = 5 Orang

 Sarjana (S1) = 10 Orang

 Sarjana Muda = 1 Orang

 S L T A = 2 Orang

 S L T P = - Orang

 S D = - Orang

2. Perlengkapan

Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, perlengkapan yang dimiliki oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah sebagai berikut :

a. Tanah dan lahan seluas : 1061 M2 b. Gedung perkantoran seluas : 589 M2 c. Kendaraan bermotor

- Roda 2 ( dua ) sebanyak : 13 unit - Roda 4 ( empat ) sebanyak : 7 unit

(11)

7 d. Peralatan perkantoran terdiri atas :

NO NAMA BARANG JML KET

1 Tanah dan Bangunan 1

2 Camera Digital 1

3 LCD Proyektor 2

4 Komputer PC 17

5 UPS 1

6 Printer 10

7 Korden Kain 14

8 Meja Komputer 10

9 Kursi Komputer 10

10 Kursi Lipat 40

11 Meja Tulis 38

12 Meja Rapat 5

13 Lemari Arsip 5

14 Filing Cabinet besi 11

15 Teralis Besi 20

16 Rak Buku 6

17 Kursi Panjang 6

18 Lemari Kayu 4

19 Station Wagon 2

20 Toyota Avanza 5

21 Sepeda Motor 13

22 AC 10

23 Pagar 1

24 Jaringan E-Permit 1

25 Faximile 1

26 Papan nama Instansi 1

27 Papan pengumuman 2

28 Televisi 2

29 Laptop 7

30 Komputer server 1

31 Kursi Multi (Crome) 10

32 Kursi Tunggu sandaran 3 4

33 Meja pelayanan 9

34 Kursi putar 6

35 Kursi putar Kepala 1

36 Kursi putar Subag TU 1

37 Kursi tamu 2

38 Amplifier 2

39 Universal speaker 3

40 Microphone 3

41 Layar Tripot 1

42 Wireless 2

43 Telepon PABX 11

44 Ruang Laktasi 1

45 Tabung Pemadam Kebakaran 1

(12)

8

46 Baliho KPMPT 1

47 Brankas 1

48 Kursi Kerja Kayu 22

49 CCTV 1

50 Baliho 1

I.3 Fungsi Strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Sesuai Peraturan Bupati Klaten Nomor 49 tahun 2016 pasal 8 dan 9 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu;

b. Pelaksanaan kebijakan bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu;

d. Pelaksanaan administrasi Dinas; dan

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

(13)

9

BAB II

RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2021

II. 1 Rencana Strategis

encana Kerja (Renja) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten Tahun 2021 merupakan implementasi pelaksanaan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten Tahun 2016–2021 yang juga merupakan penjabaran dari Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan, yang penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021, dan RPJPD Kabupaten Klaten tahun 2005-2025, serta memperhatikan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dengan maksud agar mendapat kesesuaian antar keduanya serta mendukung kebijakan Pemerintah Kabupaten Klaten. Ikhtisar selengkapnya sebagai berikut:

II. 1.1 Visi dan Misi RPJPD Kabupaten Klaten

Visi pembangunan daerah Kabupaten Klaten sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2005- 2025 adalah ; Terwujudnya Masyarakat Klaten Yang Sejahtera, Berketuhanan, Cerdas, Mandiri dan Berbudaya. Visi tersebut mengandung makna :

Klaten, diartikan sebagai suatu daerah otonom, yakni kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus pemerintahan dan kepentingan masyarakat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negera Kesatuan Republik Indonesia.

r

(14)

10 Sejahtera, adalah kondisi bahwa seluruh lapisan masyarakat maupun seluruh kelompok masyarakat Kabupaten Klaten dapat tercukupi kebutuhan hidupnya secara adil dan merata, naik kebutuhan lahiriah yang meliputi; sandang, pangan, papan dan kesehatan jasmani, maupun kebutuhan batiniah yang meliputi rasa aman, pendidikan, dan keagamaan.

Berketuhanan, bahwa masyarakat Klaten yang dicita-citakan adalah masyarakat yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai cermin insan yang agamis. Wujud rasa taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah ketaatan dan kekhusukan masing-masing pemeluk agama dalam menjalankan ajaran agamanya dengan disertai rasa toleransi (saling menghormati dan menghargai).

Cerdas, adalah masyarakat Klaten yang mampu menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), serta mampu menerapkannya dalam pembangunan sesuai kondisi dan kebutuhan daerah setempat.

Mandiri, adalah bahwa masyarakat bersama pemerintah daerah Kabupaten Klaten dengan bertumpu pada kondisi, potensi, dan kemampuan sendiri, dalam arti tidak tergantung pada pihak lain meskipun dapat pula dilakukan berkerjasama dengan pihak lain. Dengan demikian sikap kemandirian perlu dibangun secara terus-menerus agar tercipta kemampuan sendiri tersebut.

Berbudaya, adalah bahwa masyarakat Klaten yang ingin dituju adalah masyarakat yang menjunjung tinggi nilai budaya yang ada secara turun temurun sebagai warisan adat setempat. Hal ini diwujudkan dalam upaya melestarikan dan menerapkan nilai-nilai bahwa masyarakat Kabupaten Klaten khususnya dan budaya bangsa Indonesia umumnya, sehingga mencerminkan insan yang beradab.

Kemudian sebagai upaya untuk pencapaian Visi tersebut akan ditempuh melalui 6 (enam) Misi pembangunan daerah, yaitu :

1. Mewujudkan kualitas sumber daya manusia dalam mendukung keberadaan masyarakat Klaten yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, sehat dan berbudaya.

2. Mewujudkan perekonomian daerah yang berbasis pada Agropolitan dengan sumber daya yang bersifat potensial, andalan dan unggulan.

(15)

11 3. Mewujudkan otonomi daerah bersendikan tata pemerintahan yang baik

(good governance), demokratis, dan bertanggungjawab dan didukung oleh profesionalitas aparatur serta bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.

4. Mewujudkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana yang menunjang pembangunan wilayah, penyediaan pelayanan dasar dan pertumbuhan ekonomi daerah. Yang ditandai dengan semakin terpenuhi dan meratanya kebutuhan sarana dan prasarana sosial dasar di seluruh wilayah Kabupaten Klaten.

5. Mewujudkan kehidupan sosial budaya yang sejahtera, aman, dan damai, ang ditandai dengan meningkatnya kesadaran dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan, mantapnya kehidupan masyarakat dan penegakan HAM, tercukupinya kebutuhan dasar masyarakat dan semakin meningkatnya kesejahteraan sosial.

6. Mewujudkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang lestari dan bersinar. Yang ditandai dengan meningkatnya kualitas pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

II.1.2 VISI DAN MISI RPJMD KABUPATEN KLATEN

Sebagaimana yang telah diamanaatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, khususnya dalam pasal 1 (satu), angka 12 disebutkan bahwa Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang di inginkan pada akhir perencanaan. Belajar dari sejarah dan berangkat dari potensi dan peluang yang dimiliki, maka visi Kabupaten Klaten ke depan (2016-2021) adalah : MEWUJUDKAN KABUPATEN KLATEN YANG MAJU, MANDIRI DAN BERDAYA SAING.

Makna dari visi tersebut adalah merupakan manifestasi atau kehendak bersama untuk mencapai semua yang diinginkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Tujuan utama yang hendak dicapai tersebut akan dilaksanakan melalui upaya-upaya perbaikan dan peningkatan di segala bidang baik di bidang pemerintahaan, pembangunan dan kemasyarakataan agar dapat lebih baik, maju dan berkembang dalam suasana iklim yang kondusif. Sehingga dapat meningkatkan kapasitas pemerintahaan daerah dan

(16)

12 sumber daya daerah menjadi lebih mandiri dan berdaya saing dengan tetap berlandaskan pada sumber daya dan kearifan lokal.

Adapun beberapa penjelasan terhadap visi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Klaten, diartikan sebagai suatu daerah otonom, yang mempunyai batas- batas wilayah yang diberi kewenangan untuk mengatur dan mengurus pemerintahaan serta kepentingan masyarakat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Maju, yang dimaksud maju adalah kondisi bahwa masyarakat Kabupaten Klaten dapat tercukupi kebutuhan hidupnya secara adil dan merata, baik kebutuhan lahiriah yang meliputi : Sandang, Papan, Pendidikan dan Kesehatan, maupun kebutuhan batiniah yang meliputi rasa Aman, Tentram, dan Damai.

3. Mandiri, yang dimaksud mandiri adalah bahwa masyarakat Kabupaten Klaten mampu bertumpu pada kondisi, potensi, dan kemampuan sendiri, tanpa harus meninggalkan kerja sama dengan para pihak untuk melaksanakan pembangunan.

4. Berdaya saing, yang dimaksud berdaya saing adalah bahwa Kabupaten Klaten ke depan memiliki kemampuan untuk berinteraksi dan keunggulan kompetitif sehingga mampu dan dapat bersaing di segala bidang.

Dengan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat, terwujudnya rasa aman dan tentram, serta meningkatnya penghargaan bagi rakyat maka pasti dengan keyakinan yang teguh dan kerja keras kita bersama akan mampu mewujudkan aktualisasi rakyat dan pemerintah Daerah Kabupaten Klaten, secara lebih unggul, maju, modern, sejahtera, berdaya tahan, berdaya saing tercukupinya kebutuhan spritual dan material serta memiliki nilai-nilai esensi yang tinggi dalam pergaulan dengan daerah-daerah lain, baik dikawasan regional Jawa Tengah maupun Nasional

Disamping itu, dalam praktek penyelenggaraan pemerintahan diperlukan keteladanan pemimpin, komitmen pemimpin dalam upaya mewujudkan norma-norma penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance) sehingga kredibilitas dimata masyarakat semakin meningkat dengan

(17)

13 terwujudnya kepemerintahan tanpa KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).

Untuk itu diperlukan sikap-sikap kepemimpinan yang meliputi : a. Kepemimpinan Partisipatif

Kepemimpinan yang mengikutsertakan masyarakat dalam proses perencanaan, pengawasan, penganggaran dan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

b. Kepemimpinan Transformatif

Kepemimpinan yang mengedepankan prinsip-prinsip kebersamaan dalam pelaksanaan program-programnya.

c. Kepemimpinan Empowering

Kepemimpinan yang memberdayakan dalam arti mendorong dan mewujudkan nilai-nilai positip bagi berkembangnya kemampuan pemerintahan dan masyarakat sehingga lebih berdaya guna dan berhasil guna.

Dengan kepemimpinan yang partisipatif, transformatif dan empowering (Artinya mengikutsertakan, mengembangkan dan memberdayakan) tersebut maka berarti menempatkan rakyat sebagai subyek dalam proses pembangunan bukan sekedar sebagai obyek.

Dengan rumusan visi yang mempunyai jangka waktu panjang dan rumusan misi yang diharapkan dapat mewujudkan visi yang dirumuskan;

diperlukan suatu strategi pembangunan daerah, yang merupakan langkah- langkah yang berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi tersebut. Program-program indikatif tersebut juga dapat dipayungi dalam suatu agenda, yang kemudian dijabarkan dalam program-program riil dan kegiatan-kegiatan pembangunan selama 5 (lima) tahun kedepan. Sebagai upaya mencapai Visi tersebut, ditetapkan 8 (delapan) Misi Kabupaten Klaten, dari delapan misi tersebut yang sesuai dengan Visi Misi DPMPTSP adalah misi ke-3 dan 8 yaitu sebagai berikut :

(18)

14 MISI 3

MISI 8 :

:

Meningkatkan dan mengembangkan ekonomi daerah yang lebih produktif, kreatif, inovatif, dan berdaya saing berlandaskan ekonomi kerakyatan yang berbasis ekonomi lokal. Tujuan dari misi ke 3 ini adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan. Kemudian sasaran dari misi ke 3 ini adalah Meningkat dan berkembangnya produktivitas, nilai tambah dan daya saing sektor perindustrian, koperasi, UMKM dan Penanaman Modal.

Meningkatkan kapasitas pelayanan publik, merupakan suatu hal yang harus terus-menerus dilakukan dalam rangka implementasi otonomi daerah dan desentralisasi. Berbagai kebijakan, program dan kegiatan semuanya ditujukan untuk meningkatkan pelayanan publik serta kesejahteraan masyarakat. Sehingga akan dikembangkan sistem pelayanan yang lebih berorientasi pada masyarakat ataupun pelayanan publik yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan kepuasan masyarakat dengan didukung penyempurnaan sistem kerja termasuk mekanisme dan prosedur, standar pelayanan minimal serta penggunaan teknologi informasi, sehingga lebih bisa menjamin terselenggaranya pemerintahan daerah yang efisien dan efektif.

Berdasarkan hal tersebut, maka jika dihubungkan atau di sinkronkan dengan Visi, Misi, Tujuan dan Strategi yang tertuang dalam RPJMD, akan terlihat bahwa Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten dalam mendukung terwujudnya visi daerah dan mewujudkan perencanaan pembangunan yang transparan dan akuntabel akan mendukung Visi Pemerintah Kabupaten Klaten, khususnya pada makna Visi : Masyarakat Klaten yang maju, mandiri dan berdaya saing. Sedangkan Misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten akan mendukung dari Misi pembangunan jangka menengah Kabupaten yaitu pada ; (Misi 3) Meningkatkan dan mengembangkan ekonomi daerah yang lebih produktif, kreatif, inovatif, dan berdaya saing berlandaskan ekonomi kerakyatan yang berbasis ekonomi lokal, dan (Misi 8) Meningkatkan kapasitas pelayanan publik, merupakan

(19)

15 suatu hal yang harus terus-menerus dilakukan dalam rangka implementasi otonomi daerah dan desentralisasi.

Adapun Visi dan Misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten dalam rangka untuk mendukung ketercapaian Visi dan Misi pembangunan jangka panjang daerah, yaitu pada Mewujudkan Otonomi Daerah bersendikan tata pemerintahan yang baik (good governance), demokratis, dan bertanggung jawab dan didukung oleh profesionalitas aparatur serta bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.

Kemudian untuk Strategi yang disusun oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten berdasarkan analisa SWOT (Strategi S+O, S+T, W+O dan W+T), diselaraskan dan dirancang untuk mendukung strategi pemerintah Kabupaten Klaten, yaitu pada :

1. Strategi S+O (mengoptimalkan kekuatan untuk memanfaatkan peluang) untuk mendukung strategi S+O pemerintah Kabupaten Klaten pada point (b) yaitu; mendorong partisipasi masyarakat untuk terlibat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Klaten melalui penguatan forum-rembug kesiapan masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan berbasis komunitas.

2. Strategi S+T (menggunakan kekuatan untuk mencegah dan mengatasi ancaman) untuk mendukung strategi S+T pemerintah Kabupaten Klaten pada point (b) yaitu; meningkatkan kapasitas kelembagaan perencana pembangunan daerah dan menjalin kerjasama dengan para pemangku kepentingan.

3. Strategi W+O (mengurangi kelemahan untuk memanfaatkan peluang) untuk mendukung strategi W+O pemerintah Kabupaten Klaten pada point (a) meningkatkan kualitas SDM baik dari segi pendidikan, kesehatan, keterampilan, meningkatkan penerapan nilai-nilai keagamaan (religi) dan budaya luhur dalam kehidupan sehari-hari serta meningkatkan kualitas dan kreativitas pemuda dan peran perempuan serta pelayanan kesejahteraan sosial guna mengembangkan Kabupaten Klaten yang lebih maju dan point (d) mendorong partisipasi masyarakat dan dunia usaha

(20)

16 (swasta), lembaga penelitian, perguruan tinggi ataupun pemerintah daerah lainnya dalam pembangunan Kabupaten Klaten.

4. Strategi W+T (mengurangi kelemahan untuk mencegah dan mengatasi ancaman) untuk mendukung strategi W+T pemerintah Kabupaten Klaten pada point (a) meningkatkan kualitas pelayanan aparatur dan pengawasan yang dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang dalam penyelenggaraan pemerintahan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan point (b) meningkatkan perencanaan pembangunan yang lebih efektif serta partisipatif dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan baik eksekutif maupun legislatif guna meningkatkan kinerja aparatur dan mencegah terjadinya KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) serta dominasi kekuatan di luar hukum.

II.1.3 VISI DAN MISI DPMPTSP

V I S I

Dalam rangka turut berpartisipasi penyelenggraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan dimasa yang akan datang dan guna memberikan motivasi kepada seluruh aparat di dalamnya untuk lebih berkreasi dan berinovasi dalam menciptakan kondisi yang lebih kondusif sehingga akan menumbuhkan komitmen seluruh lapisan dalam memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten telah memiliki Visi yang telah disepakati bersama untuk menjadi pedoman dalam melaksanakan tugas- tugas pembangunan. Visi dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten adalah

“Selalu Prima Dalam Pelayanan”

Makna dari visi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten bahwa Selalu Prima Dalam Pelayanan dengan memberikan kepuasan kepada masyarakat dengan pelayanan yang prima.

(21)

17 Pelayanan Prima yang dimaksud adalah :

1. Pelayanan yang aman dan nyaman.

2. Pelayanan yang cepat, bermutu, akurat dan transparan 3. Sarana dan Prasarana yang memadai

4. Standar Operasional Prosedur Pelayanan yang lengkap.

5. Suasana kerja yang dinamis

M I S I

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten yaitu :

1. Mewujudkan pelayanan perizinan secara mudah, cepat, tepat dan transparan.

2. Meningkatkan kepuasan masyarakat dalam perizinan.

3. Meningkatkan profesionalisme yang berkompeten.

4. Meningkatkan sarana dan prasarana kerja dan media informasi perizinan.

5. Mengkoordinir pengembangan potensi sumber daya daerah untuk meningkatkan peluang investasi.

II.2 FAKTOR-FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN

Untuk mewujudkan Visi dan Misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten mempunyai tujuan. Dimana tujuan merupakan hasil akhir (results) yang ingin dicapai dalam mewujudkan visi dan misinya melalui serangkaian program dan tindakan. Tujuan juga merupakan arah (direction) yang akan menunjukkan kemana tujuan (destination) yang ingin dicapai di masa yang akan datang.

Kriteria tujuan antara lain :

a) Harus serasi dengan Visi dan Misi.

b) Dapat memenuhi misi dan program.

(22)

18 c) Harus dapat mengatasi kesenjangan antara tingkat pelayanan saat ini

dengan yang di dambakan.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas Tujuan yang terdokumentasi didalam Rencana Operasional yaitu :

a) Memberikan kepuasan kepada masayarkat dengan pelayanan prima.

b) Pelayanan yang aman dan nyaman tercapai.

c) Pelayanan yang cepat, bermutu, akurat dan transparan.

d) Sarana dan prasarana yang memadai.

e) Lingkungan yang sejuk dan asri.

f) Standart Operasional Prosedur yang lengkap.

g) Suasana kerja yang harmonis.

II. 3 TUJUAN DAN SASARAN 3.1 Tujuan

Untuk mencapai tujuan seperti tersebut diatas, maka sasaran yang merupakan upaya-upaya spesifik untuk melakukan serangkaian tindakan yang terukur, apa, kapan, dimana dan bagaimana dilaksanakan, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya kualitas pelayanan publik

2. Meningkatnya hak-hak masyarakat terhadap pelayanan publik.

3. Terwujudnya pelayanan publik yang cepat, murah, mudah, trasnparan, pasti dan terjangkau

4. Terwujudnya sistem pelayanan yang sederhana.

5. Terciptanya SDM yang berkualitas.

Kebijakan dan Strategi

Untuk mempercepat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka disusun kebijakan. Kebijakan dimaksud adalah kebijakan mutu pelayanan sebagai berikut :

(23)

19 1.1.

1.2.

1.3.

1.4.

1.5.

1.6.

1.7.

1.8.

1.9.

20.

Mereview Rencana Umum Penanaman Modal

Meningkatkan fungsi koordinasi antar lembaga dalam mengiplementasikan Rencana Umum Penanaman Modal dalam rangka pengembangan potensi daerah.

Meningkatkan dan memantapkan iklim penanaman modal yang fokus pada kemudahan pelayanan perizinan, kepastian hukum dan kepastian lahan usaha.

Melaksanakan pemantauan, pembinaan dan pengawasan penanaman modal .

Mengembangkan strategi promosi yang terarah, fokus dan inovatif Meningkatkan promosi investasi berskala nasional.

Menyusun profil investasi dan peluang investasi.

Penyempurnaan Standar Pelayanan

Mengembangkan dan pemantapan pelayanan perizinan on line.

Meningkatkan kualitas layanan sistem informasi pelayanan perizinan.

3.2 Program

Merupakan langkah taktis dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dan sebuah rencana aksi yang dimaksudkan untuk mengoperasionalkan strategi yang disusun melalui serangkaian aktivitas.

Secara jelas merumuskan “Siapa melakukan apa “ ( Who does what ) dan kapan aktivitas tersebut akan dilaksanakan (When he or she does it). Adapun Program Kegiatan tahun 2021 yang telah ditetapkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten untuk mencapai sasaran adalah sebagai berikut :

2.1. Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.

2.2. Program Promosi Penanaman Modal.

2.3. Program Pelayanan Penanaman Modal.

2.4. Program Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal

2.5. Program Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal

(24)

20 3.3 Rencana Kinerja

Sebagai upaya untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten mempunyai kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Penyelenggaraan Promosi Investasi

b. Peningkatan fasilitasi terwujudnya kerjasama strategis antara usaha besar dan usaha kecil menengah.

c. Koordinasi antar lembaga dan pengendalian investasi PMDN/PMA d. Peningkatan koordinasi kerjasama dibidang investasi

e. Peningkatan pengembangan pelayanan perizinan

f. Pengendalian perizinan dan non perizinan penanaman modal.

g. Peningkatan Pelayanan Perijinan Satu Pintu (OSS)

III. Perjanjian Kinerja Tahun 2021

Berdasarkan Pasal 1 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No : 53 Tahun 2014 Tentang Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviev Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur Pemerintah Kabupaten Klaten telah menetapkan kinerja secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi pada setiap SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah).

Perjanjian kinerja dimaksudkan sebagai : 1. Tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; 2. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi; 3. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan atau kemajuan kinerja penerima amanah; dan 4. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

(25)

21 Perjanjian kinerja Tahun 2020 yang ditetapkan DPMPTSP Kabupaten Klaten disusun berdasarkan pada (RKPD) Rencana Kerja Pemerintah Daerah Pemerintah Kabupaten Klaten Tahun 2020 dan mengacu pada target sasaran strategis RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021, sehingga secara substansial Perjanjian Kinerja tahun 2021 tidak ada perbedaan dengan RKPD Kabupaten Klaten Tahun 2021. Adapun Rincian selengkapnya Perjanjian Kinerja Tahun 2021 sebagaimana Tabel 2.1 sebagai berikut :

Tabel 2.1 PERJANJIAN KINERJA

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU TAHUN 2021

No Indikator Kinerja

Sasaran Satuan Target 2021

sesuai RPJMD Realisasi 2021

Capaian Kinerja

%

1

Persentase kenaikan nilai investasi (%) :

PMDN % 2.50 97 3.880

PMA % 2.55 319 12.510

2

Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN dlm jutaan Rupiah)

Juta Rp. 99.451.264.312 416.662.186.339 720

PMA US$ US$ 12.754.693 2.325.652 38

3 Rasio daya serap tenaga kerja

PMDN Orang 483 8 1.66

PMA Orang 294 231 78.57

4 Lama proses perijinan hari 7 7 100

Survey Kepuasan Masyarakat Semester I

% 82.00 81.60 99.5

5

Jml investor berskala nasional :

PMDN PMA

investor investor

17 5

3.275 5

19.265 100

(26)

22

No Program ANGGARAN

( Rp. ) Keterangan

1 Program Penunjang Urusan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota :

3.552.458.962 APBD

2 Program Promosi Penanaman Modal :

241.020.000 APBD

3 Program Pelayanan Penanaman Modal : 120.285.000 APBD

4 Program Pengendalian Pelaksanaan Penanaman

Modal : 558.657.000 APBD

5 Program Pengelolaan Data dan Sistem Informasi

Penanaman Moda : 100.000.000 APBD

(27)

23 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Pembangunan berbasis kinerja, sesungguhnya upaya untuk mencapai efisiensi pelaksanaan program/kegiatan dan sumber daya anggaran yang diukur dari keluaran, hasil maupun dampak. Sehingga pendekatan pembangunan berbasis kinerja akan sejalan dengan upaya untuk mewujudkan prinsip good govermance dengan mengedepankan akuntabilitas sejauh mana instansi pemerintah telah memenuhi tugas pokok dan fungsinya dalam pelayanan publik.

Oleh karena itu pentingnya pengendalian dan tanggungjawab pelaksanaan program/kegiatan untuk memastikan bahwa kinerja yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan pembangunan, dan mencapai target yang telah ditetapkan. Salah satu dasar rujukan yang diacu adalah Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Nomor 54 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Review atas Laporan Kinerja. Juga berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, terutama terkait dengan penentuan skala nilai peringkat kinerja sebagai bahan penilaian dari masing-masing sasaran strategis.

Tabel 3.1

Skala Nilai Peringkat Kinerja Progresif No Interval Nilai

Realisasi Kinerja

Kreteria Penilaian

Realisasi Kinerja Kode

1 ≥ 90,1 Sangat Baik

2 75,1≤ 90 Tinggi

3 65,1 ≤ 75 Sedang

4 50,1 ≤ 65 Rendah

5 ≤ 50 Sangat Rendah

Sumber : Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, diolah.

(28)

24 3.1 Capaian Kinerja Organisasi

Mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021, serta Peraturan Bupati Klaten Nomor 34 Tahun 2016 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 capaian kinerja organisasi yang telah dilaksanakan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Satu Pintu Kabupaten Klaten Tahun 2021 sebagaimana Tabel 3.2

Tabel 3.2

Capaian Kinerja Organisasi Pemerintah Kabupaten Klaten Tahun 2021

No Indikator Kinerja Sasaran

Satuan Target Sesuai RPJMD

Realisasi 2021

Capaian Kinerja

% 1. Persentase

Kenaikan nilai investasi (%)

PMDN % 2.50 97 3.880

PMA % 2.55 319 12.510

2 Jumlah Nilai Investasi berskala Nasional

PMDN Rp 99.451.264.312 1.377.467.139.785 1.385

PMA US$ 12.437.536 19.794.968 155

3 Rasio Daya Serap Tenaga Kerja

PMDN orang 483 8 1.66

PMA Orang 294 234 78.57

4 Survey Kepuasan Masyarakat (SKM)

hari 82.00 81.60 99.5

5 Lama Proses Perijinan

hari 7 7 100

(29)

25 Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap sasaran strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dari 4 (empat) Indikator Kinerja Sasaran dengan hasil: a. Sebanyak 6 (enam) Indikator dengan kriteria Sangat Baik, b. Sebanyak 2 (dua) dengan kriteria Tinggi, Adapun perincian atas hasil pengukuran kinerja, sebagai berikut :

a. Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja dengan kreteria sangat baik, atau interval nilai realisasi kinerja ≥ 90,1 sebanyak 6 (enam), diantaranya :

1) Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN dlm jutaan Rupiah).

Target nilai investasi PMDN sebesar Rp 99.451.264.312 dan realisasi sebesar Rp 1.377.467.139.785 , sehingga menghasilkan prosentase capaian kinerja sebesar 1.385%

(tercapai). Hal tersebut dikarenakan mulai tahun 2020, UMKM dimasukkan dalam perhitungan investasi di Kabupaten Klaten (bersumber dari aplikasi OSS). Tidak lagi hanya investasi yang bernilai lebih dari 500 juta yang bersumber dari Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM), namun UMKM juga dimasukkan dalam perhitungan investasi.

2) Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMA dlm US$).

Target nilai investasi PMA sebesar Rp 12.754.693 dan realisasi sebesar Rp 19.794.968 , sehingga menghasilkan prosentase capaian kinerja sebesar 155% (tercapai). Hal tersebut dikarenakan kemudahan dalam proses perizinan melalui OSS RBA dan fasilitasi pengurusan izin usaha.

3) Survey Kepuasan Masyarakat (SKM)

Target Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) sebesar 82.00%

dan realisasi 81.60%, sehingga menghasilkan prosentase capaian kinerja sebesar 99.5%.

4) Perosentase kenaikan nilai investasi PMDN

Target prosentase kenaikan/penurunan realisasi investasi PMDN sebesar 2,5% orang dan realisasi sebesar 97 sehingga

(30)

26 menghasilkan prosentase capaian kinerja sebesar 3.880% ( tercapai)

5) Perosentase kenaikan nilai investasi PMA

Target prosentase kenaikan/penurunan realisasi investasi PMDN sebesar 2,55% orang dan realisasi sebesar 319 sehingga menghasilkan prosentase capaian kinerja sebesar 12.510% ( tercapai)

6) Lama proses perijinan.

Target Lama proses perijinan adalah 7 hari dan realisasi 7 hari sehingga menghasilkan prosentase capaian kinerja sebesar 100%.

b. Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja dengan kreteria Tinggi, atau interval nilai realisasi kinerja 75.1≤ 90 sebanyak 2 (dua), diantaranya :Perosentase kenaikan nilai investasi PMDN

1) Rasio Daya Serap Tenaga Kerja

a. Target rasio daya serap tenaga kerja PMDN sebesar 483 orang dan realisasi 8 orang, sehingga menghasilkan prosentase capaian kinerja sebesar 1.66%.

b. Target rasio daya serap tenaga kerja PMA sebesar 294 orang dan realisasi sebesar 231 orang, sehingga menghasilkan prosentase capaian kinerja sebesar 78.57%.

Capaian rasio daya serap tenaga kerja yang tergolong tinggi namum masih perlu peningkatan agar dapat memenuhi standar kreteria.

Berdasarkan Capaian Kinerja Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten Tahun 2021 sebagaimana diuraikan di atas, apabila ditarik kesimpulan berdasarkan Skala Nilai Peringkat Kinerja sebagaimana diatur berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 diperoleh hasil sebagaimana Diagram 3.1

(31)

27 Diagram 3.1 Peringkat Kinerja

6 2

Sangat Tinggi

Timggi

(32)

28 3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Mengacu Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 5 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten Tahun 2021 diarahkan kepada sasaran strategis:

“Meningkatnya Produktifitas, Nilai Tambah dan Daya Saing Sektor Penanaman Modal.”

Sektor perindustrian, perdagangan, koperasi UMKM dan Penanaman Modal merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang mempunyai keterkaitan dengan sektor-sektor lainnya sebagai penggerak utama perekonomian didaerah, untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat, mengurangi pengangguran dan menurunkan angka kemiskinan. Secara khusus penanaman modal di Kabupaten Klaten dapat dijelaskan, sebagai berikut:

a. Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN)

Faktor penting lain yang juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah adalah penanaman modal/investasi, Penanaman modal/investasi tidak bisa dilepaskan dari sektor usaha industri, semakin besar dan berkembang industri di suatu daerah semakin besar investasi yang ditanamkan dalam daerah tersebut.

(33)

29 Perkembangan realisasi PMDN di Kabupaten Klaten tahun 2016-2021 dapat dilihat pada Tabel 3.3

Tabel 3.3

Perkembangan Realisasi PMDN di Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021

No Uraian Satuan PMDN

2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (9)

Jml Unit

Usaha Unit 74 84 106 885 4.748 3.984

2 Jml Tenaga

Kerja Orang 136 68 27 21 3 32.845

3 Nilai Investasi

(Rp. 000) Rp. 62.385.300.000 247.327.200.000 229.788.500.000 1.914.915.766.292 698.896.464.253 1.377.467.139.78 5

Sumber : Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kab. Klaten, 2021

b. Penanaman Modal Asing (PMA)

Perkembangan realisasi investor PMA di Kabupaten Klaten dalam kurun waktu tahun 2016-2021 bersifatan fluktuatif. Ada beberapa hal sebagai faktor kunci terkait dengan peningkatan/perkembangan penanaman modal antara lain meliputi: 1) kemudahan dalam proses perijinan (kejelasan persyaratan perijinan, transparasi biaya, serta proses pengurusan sesuai dengan prosedur ketentuan yang berlaku); 2) adanya respon positif dari masyarakat dengan masuknya investasi ke daerah, disertai dengan suatu kesadaran masyarakat bahwa investor akan mengoptimalkan pemanfatan sumber daya daerah; 3) Upah Minimum Kerja (UMK) yang masih terjangkau juga menjadi daya tarik bagi investor, disamping dengan jumlah ketersediaan tenaga kerja yang siap pakai.; 4) Dukungan sarana prasarana yang semakin baik dari tahun ke tahun

(34)

30 baik dari harga tanah yang relatif bersaing, sarana infrastruktur, tenaga listrik maupun ketersediaan air serta letak yang sangat strategis Kabupaten Klaten.

Adapun Perkembangan Realisasi PMA di Kabupaten Klaten Tahun 2016- 2021 dapat di lihat pada Tabel 3.4

Tabel 3.4

Perkembangan Realisasi PMA di Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021

No Uraian Satuan PMA

2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (9)

1

Jumlah Unit usaha

Unit 53 43 39 15 5 18

2

Jumlah Tenaga Kerja

Orang 1.468 73 561 3.360 59 4.153

34 Nilai

investasi (US $) 6.372.700 10.257.000 3.091.400 11.490.893 4.721.429 19.794.968 Sumber : Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kab. Klaten, 2021

Berdasarkan Tabel 3.3 tentang Perkembangan Realisasi PMDN di Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 dan Tabel 3.4 tentang Perkembangan Realisasi PMA di Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021, terlihat bahwa Penanaman modal daerah, baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) mengalami perkembangannya dan penurunan bersifat fluktuatif. Indikator perkembangan penanaman modal daerah mengunakan 1 (satu) tolok ukur yaitu : jumlah nilai investasi (baik dalam ribu rupiah maupun US $), sedangkan penurunannya menggunakan 2 tolok ukur yaitu jumlah investor dan penyerapan tenaga kerja berkurang, namun nilai investasi mengalami kenaikan yang signifikan.

Adapun capaian Sasaran Meningkatnya dan Pengembangan Produktifitas, Nilai Tambah dan Daya Saing Sektor Perindustrian,

(35)

31 Perdagangan, Koperasi UMKM dan Penanaman Modal yang dilaksanakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten Tahun 2021 sebagaimana Tabel 3.5

Tabel 3.5

Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Kinerja

Meningkatnya dan Pengembangan Produktifitas, Nilai Tambah dan Daya Saing Sektor Perindustrian, Perdagangan, Koperasi UMKM dan

Penanaman Modal

No Indikator Kinerja Utama

Capaian Tahun 2020

Kondisi Tahun 2021 Targetalisa%

Target Akhir RPJMD

Capaian s/d Th

2021 Thd Target

Akhir RPJMD

(%)

Target Realisasi

1 Prosentse Pertumbuhan Investor yang masuk

PMDN 4.743 17 4.002 87 4.600

PMA 5 5 18 12 150

2 Persentase kenaikan nilai investasi (%)

PMDN -64 2.50 97 12.74 761.

PMA -59 2.55 319 14.70 2.170

3 Nilai Investasi Berskala Nasional

PMDN (Rp) 6.7.565.987.533 99.451.264.312 1.377.467.139.784 563.789.179.664 244.32

PMA (US$) 4.721.429 12.754.693 19.794.968 71.981.239 27.50

4 Rasio Daya Serap Tenaga Kerja

PMDN 3 483 8 483 1.65

PMA 12 294 231 294 78.57

5 Lama proses perijinan 10 7 7 10 100

6 Survey Kepuasan

Masyarakat 81.60 82.00 81.20 100 100

1. Pertumbuhan Investor Yang Masuk

Pertumbuhan Investor yang masuk Jumlah investor berskala nasional (PMDN) pada tahun 2020 tercatat sebanyak 4.743, pada tahun 2021

(36)

32 terealisasi sebanyak 4.002 atau turun 701 investor, sedangkan realisasi jumlah investor PMA, pada tahun 2020 sebanyak 5 dan pada tahun 2021 terealisasi sebanyak 18 atau naik 13 investor.

2. Prosentase Kenaikan Nilai Investasi (%)

Prosentase kenaikan Nilai Investasi berskala nasional (PMDN) pada tahun 2020 tercatat -64%, pada tahun 2021 terealisasi tercatat 97% atau Naik 33%, sedangkan kenaiakan Nilai Investasi PMA, pada tahun 2020 tercatat -59% dan pada tahun 2021 terealisasi 139 atau naik 80%

Sedangkat target akhir RPJMD jumlah investor PMDN adalah sebesar 12.74%, PMA sebesar 14,70% . Capaian sampai dengan tahun 2021 terhadap target akhir RPJM adalah PMDN sebesar 97% sedangkan PMA sebesar 319%.

3. Nilai investasi

Nilai Investasi berskala nasional (PMDN) pada tahun 2020 tercatat sebesar Rp.698.896.464.253,- pada tahun 2021 terealisasi tercatat sebesar Rp.1.377.467.139.785,- atau naik Rp.678.570.675.532,- (naik 97.09%) sedangkan kenaikan Nilai Investasi PMA, pada tahun 2020 tercatat sebesar 4.721.429 U$ dan pada tahun 2021 terealisasi 19.794.968 U$ atau naik sebesar 15.073.539U$ (Naik 319%)

Sedangkat target akhiir RPJMD jumlah nilai investasi PMDN adalah sebesar 474.580.679.664,- , PMA sebesar 60.702.439 U$ . Capaian sampai dengan tahun 2020 terhadap target akhir RPJM adalah PMDN sebesar 39.88% sedangkan PMA sebesar 3.22%.

4. Lama Proses Perijinan

Lama Proses Perijinan sebagaimana telah ditetapkan sebagai Standar Pelayanan Minimal Bidang Penanaman Modal ditarget selama 10 hari dihitung setelah pendaftaran perijinan. Selama ini rata-rata dapat diselesaikan kurang dari 10 hari, kecuali untuk hal-hal yang memerlukan peninjauan lokasi dan rekomendasi teknis.

(37)

33 5. Survey Kepuasan Masyarakat

Capaian Nilai Survey Kepuasan Masyarakat tahun 2020 sebesar 81.60%, kemudian tahun 2021 sebesar 81.20%. Sedangkat target akhiir RPJMD adalah 100% dapat dicapai sebesar 100%.

Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari program yang dilakukan terkait sasaran Meningkatnya Produktifitas, Nilai Tambah dan Daya Saing Penanaman Modal di Kabupaten Klaten. Pada tahun 2021, program yang dilaksanakan untuk sasaran strategis sasaran Meningkatnya dan Pengembangan Produktifitas, Nilai Tambah dan Daya Saing Penanaman Modal terdiri dari 2 (dua) program diantaranya:

1. Pengembangan Iklim Penanaman Modali; dan 2. Promosi Penanaman Modal

Dilihat dari capaian 2 indikator dapat tercapai dengan kreteria sangat baik yaitu > 90,1 dan terdapat efsiensi anggaran sebesar Rp.59.734.612,- atau sebesar 5.7%.

Permasalahan :

a. Beberapa perusahaan berskala Nasional yang sudah masuk ke Kabupaten Klaten mengalami kendala dalam merealisasikan proyeknya yang disebabkan oleh masalah internal perusahaan.

b. Belum adanya jaminan kepastian dan kenyamanan berinvestasi , yang berakibat investor akan mengalami resiko investasi biaya tinggi ( high cost investation ) ditunjang adanya konflik antar urusan terutama urusan penanaman modal dengan kebijakan sawah lestari.

c. Belum memadainya infrastruktur yang mendukung untuk berinvestasi di Kabupaten Klaten.

Solusi :

a. Pemerintah Kabupaten Klaten memaksimalkan kinerja Satgas Percepatan realisasi investasi dalam bentuk fasilitasi permasalahan dan kendala yang dialami perusahaan dalam proses realisasi investasi.

(38)

34 b. Kebijakan penanaman modal berupa insentif dan disinsentif.

c. Kepastian tata ruang untuk para pelaku usaha terutama untuk industri besar.

e. Penguatan regulasi untuk menjamin kepastian dan kenyamanan berinvestasi.

f. Penyusunan peta potensi dan peluang investasi

g. Memaksimalkan strategi Promosi dan kerjasama investasi h. Mewujudkan Mal Pelayanan Publik

(39)

32

Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2021

Sasaran Strategis

Pencapaian Kinerja

Program

Anggaran (Rp.)

Indikator Kinerja Utama Sat Rencana Realisasi % Rencana Realisasi %

Meningkatnya Produktifitas, Nilai Tambah dan Daya Saing Sektor Penanaman Modal

1

Persentase kenaikan nilai investasi (%)

Peningkatan Promosi Penanaman Mdal

241.020.000 225.824.000 84.00

PMDN % 2.50 97 3.880

PMA % 2.55 319 12.510

2 Jumlah investor berskala Nasional

PMDN Investor 17 3.275 192.64

PMA Investor 2 5 250

3 Rasio Daya Serap Tenaga Kerja

PMDN orang 483 8 1.66

PMA orang 294 231 78.57

2 Jumlah nilai investasi berskala nasional

PMDN Rp. 99.451.264.312 1.377.467.139.785 1.385

PMA US $ 12.437.536 19.794.968 155

Meningkatnya Pelayanan Publik tept waktu, tepat mutu, tepat sasaran dan tepat manfaat

1 Lama proses perijinan

Hari 7 7 100 Pelayanan

Perizinanan dan Non Perizinan

120.285.000 96.219.500 80.00 2 Survey kepuasan masyarakat

(SKM) % 82.00 81.20 99

(40)

33 BAB IV

PENUTUP

IV. 1 Tinjauan Umum Capaian Kinerja DPMPTSP

inas Penanaman Modal dan Pelayanan terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten sebagai salah satu SKPD yang mempunyai tugas pokok fungsi diantaranya : 1). Perumusan kebijakan teknis di bidang penanaman modal dan penyelenggaraan perizinan terpadu; 2). Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu; 3). Pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang penanaman modal di daerah; 4). Pengembangan peluang dan potensi penanaman modal di daerah dengan pemberdayaan badan usaha; 5). Pelaksanaan promosi dan kerjasama penanaman modal di daerah;

6). Pembinaan, pengawasan dan pengendalian penanaman modal ; 7).

Pelaksanaan pelayanan administrasi dan koordinasi proses pelayanan perizinan dan/atau non perizinan ; dan 8) penandatanganan perizinan atas nama Bupati berdasarkan pendelegasian wewenang dari Bupati. Agar pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut dapat berjalan secara optimal maka diperlukan pengelolaan SDM, sumber dana dan sarana prasarana secara efektif, dan se-efisien mungkin.

Memperhatikan capaian kinerja DPMPTSP Tahun 2021, maka dapat dikatakan DPMPTSP telah berhasil menjalankan tugas dan fungsinya dengan Kategori BAIK , hal ini didukung dengan capaian kinerja sebagai berikut:

1. Capaian Program Penunjang Urusan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dapat dikategorikan Tinggi, dengan skor rata-rata 84%.

2. Program Promosi Penanaman Modal dapat dikategorikan Sangat Tinggi dengan skor 94 %.

3. Program Pelayanan Penanaman Modal dapat dikategorikan Tinggi dengan skore 80%

4. Program Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dapat dikategorikan sedang dengan skor 66 %.

5. Program Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal dapat dikategorikan Tinggi dengan skor 81 %.

D

(41)

34 IV. 2 Strategi untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang

Strategi yang diperlukan guna meningkatkan kinerja DPMPTSP di masa mendatang antara lain :

1. Sistem Operasional Prosedur akan terus di upayakan penyempurnaanya dan tetap memperhatikan peningkatan mutu pelayanan dan kualitas aparat yang tercermin dalam peningkatan disiplin kerja.

2. Melakukan identifikasi masalah yang timbul dalam pelaksanaan tugas, baik secara internal maupun eksternal yang berdampak langsung terhadap pelayanan kepada masyarakat.

3. Mengupayakan terus dalam peningkatan sarana dan prasarana kerja dan kualitas SDM.

4. Berkomitmen untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan atau masyarakat dengan menetapkan sistem manajemen mutu dengan semangat perbaikan secara berkesinambungan sehingga pelayanan tepat waktu, tepat sasaran, transparan dan sesuai ketentuan.

Demikian LKjIP Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Tahun 2021, semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dan evaluasi untuk perbaikan kinerja pelayanan di masa mendatang.

Klaten, 15 Januari 2022

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan Revisi Rencana Strategis Dinas penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Karimun Tahun 2016-2021 telah diselaraskan dengan kebijakan Bupati

Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Berau Tahun 2021 adalah merupakan Pedoman Penyusunan Program dan

Berdasarkan hal tersebut, maka Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Purwakarta menyusun Rencana Kerja (Renja) Tahun 2021 yang berfungsi

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tasikmalaya Tahun 2020 yang

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bojonegoro merupakan pengukuran kinerja yang dilakukan

“Kebanggaan bukan hanya sebatas rasa bangga yang hanya merasa bangga karena mempunyai ilmu yang berbeda dari yang lain, akan tetapi rasa bangga yang dimiliki oleh orang

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (Lkj IP) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tegal disusun dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan

Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kampar Nomor SK.861/DPMPTSP-SET/72 Tanggal 04 Januari 2021 tentang