• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mata Kuliah Semester I Fungsi Bahasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Mata Kuliah Semester I Fungsi Bahasa"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA : WIANTO

MAPEL : BHS.INDONESIA

PRODY : BKI

Fungsi Bahasa

Analisis wacana merupakan analisis atas bahasa yang digunakan. Analisis wacana tidak dapat dibatasi pada deskripsi bentuk bahasa yang terikat pada tujuan atau fungsi yang dirancang untuk menggunakan bentuk tersebut dalam urusan-urusan manusia. Pembahasan ahli bahasa mengenai fungsi bahasa menghasilkan tata istilah istilah yang kabur, sehingga pembahasan pada makalah ini tefokus pada fungsi bahasa sebagai transaksional dan berfungsi sebagai interaksional. Fungsi transaksional merupakan fungsi bahasa untuk mengungkapkan ‘isi’. Fungsi interaksional merupakan fungsi bahasa yang terlibat dalam pengungkapan hubungan-hubungan sosial dan sikap-sikap pribadi. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai kedua pandangan tersebut.

(a) Pandangan transaksional

Para ahli linguistik dan filsafat mengakui bahwa fungsi bahasa yang paling penting adalah penyampaian informasi. Jadi Lyons (dalam Brown, 1996:2) mengemukakan bahwa pengertian komunikasi dengan mudah dipakai untuk ‘perasaan, suasana hati, dan sikap’. Tetapi menunjukan bahwa ia terutama akan tertarik pada ‘penyampaian informasi faktual atau proposional yang disengaja’. Bahasa yang dipakai untuk menyampaikan ‘informasi faktual atau proposional’ itu disebut sebagai bahasa transaksional utama. Bahasa transaksional utama dianggap bahwa yang dipikirkan oleh pembaca (penulis) adalah penyampaian informasi yang efektif. Bahasa yang dipakai dalam situasi seperti tersebut ‘berorentasi pesan’. Penting bahwa pembicara (penulis) membuat apa yang mereka ungkapan (tulisan) itu jelas. Akan terjadi akibat-akibat yang tidak menyenangkan (bahkan menimbulkan bencana) di dunia yang nyata jika pesannya tidak dipahami dengan semestinya oleh penerima (Brown, 1996:2).

Berdasarkan pendapat-pendapat yang diungkapkan oleh Lyons dan Brown mengenai fungsi bahasa diatas, maka dapat dijelaskan bahwa fungsi bahasa dalam pandangann transaksional memiliki fungsi sebagai penyampai informasi dengan bahasa yang efektif dan mengandung pesan dalam penggunaannya. Dalam fungsi ini ungkapan (tulisan) disampaikan dengan lugas dan efektif sesuai dengan makna yang ingin disampaikan dan tidak menimbulkan multitafsir terhadap ungkapan (tulisan) tersebut.

(b) Pandangan interaksional

Sebagaian besar interaksi manusia sehari-hari ditandai dengan pemakaian bahasa. Jika ahli-ahli linguistik, psikolinguistik, dan filsafat bahasa pada umumnya memperhatikan pemakaian bahasa untuk menyampaikan informasi faktual atau proposional, para ahli sosiologi dan sosiolinguistik tertarik kepada pemakaian bahasa untuk memantabkan dan memelihara hubungan-hubungan sosial. Maka para penganalisis percakapan memperhatikan pemakaian bahasa untuk merundingkan relasi-relasi peran, solidaritas orang-orang sebaya, tukar menukar-menukar giliran percakapan, penyelamatan muka baik di pihak pembicara maupun pendengar.

(2)

informasi, tetapi ditujukan agar terjalin percakapan yang bersahabat dan nyaman. Contoh tersebut merupakan fungsi interaksional bahasa.

Berdasarkan paparan di atas, maka dapat dirangkum bahwa fungsi bahasa menurut Brown di golongkan menjadi dua, yakni fungsi transaksional, dan interaksional. Jika sebuah ujaran (tulisan) beberrmaksud menyampaikan informasi, maka bahasa tersebut berperan sebagai fungsi transakisonal. Jika sebuah ujaran (tulisan) bermaksud untuk menjalin komunikasi/berinteraksi/sekedar basa-basi, maka bahasa tersebut berperan sebagai fungsi interaksional.

Teks & konteks

Sejauh ini kita sudah bicara tentang bahasa dan fungsi-fungsinya, tapi ada satu yang belum kita bahas yang merupakan bidang garap bahasa yaitu teks dan konteks, karena jalan menuju pemahaman bahasa adalah kajian teks yang selalu disandingkan dengan konteks. Menurut Halliday dalam sebuah TK muncul empat makna sekaligus dan bisa dikodifikasi menurut konteks situasi.

Ada banyak teks di sekitar kita apakah dilisankan, tertulis, atau kejadian-kejadian non-verbal lainnya. Nah.. teks yang menyertai atau melingkupi teks disebut konteks. Itulah kenapa Halliday memulai pembahasan hal ini dari konteks atau disebut konteks situasi dengan asumsi bahwa dalam kehidupan sesungguhnya konteks mendahului teks.

Beragam jenis konteks dapat dilihat dari tingkatan pragmatisnya, kami berikan illustrasi-ilustrasi sebagai berikut untuk menggambarkan pragmatisme konteks yang beragam:

Ada dua mobil yang terlibat tabrakan, kedua pengendara mobil tersebut keluar dari mobil dan saling maki. Maka kalimat-kalimat yang diproduksi keduanya sangat pragmatis dan menjadi bagian dari situasi yang berlangsung. Kalimat-kalimat tersebut adalah teks sementara kejadian tabrakan adalah konteks. Kejadian tabrakan mendahului teks-teks yang dihasilkan.

Kegiatan ndongeng bagi sebagian kalangan masyarakat tradisional adalah hal umum. Seperti kebanyakan dongeng ataupun hikayat, isi cerita tidak berhubungan langsung dengan situasi ketika hikayat itu disampaikan, apakah disampaikan di malam hari ataupun pagi hari, di luar rumah ataupun di balai-balai. Teks yang tercipta (dongeng/hikayat) amat sangat tidak pragmatis. Dalam arti ini konteks diciptakan oleh cerita itu sendiri.

(3)

Unsur2 Konteks

Unsur-unsur konteks yang akan memudahkan seorang menganalisis/memperkirakan bentuk isi/makna suatu wacana antara lain:

1.

penyampaian, yaitu penutur atau penulis yang menghasilkan ujaran atau tulisan.

2.

penerima, yaitu pendengar atau pembaca yang menerima pesan dalam ujaran atau tulisan

3.

topik, yaitu apa yang dibicarakan oleh penyampai dan penerima.

4.

setting yang meliputi waktu, tempat dan peristiwa.

5.

saluran yaitu bagaimana komunikasi antara penyampai dan penerima dilakukan, apakah

melalui tulisan atau lisan.

6.

kode: yaitu bahasa atau dialek mana yang dipakai dalam interaksi.

7.

tujuan, yaitu hasil akhir dari komunikasi.

Peranan konteks

Telah dinyatakan sebelumnya bahwa peranan konteks sangat penting dalam analisis wacana. Kedua contoh berikut ini memperjelas peranan konteks dalam penggunaan bahasa. Kata "pintar" mengandung makna yang berbeda bahkan bertolak belakang pada kedua contoh di bawah ini.

 Penutur seorang bapak, pendengarnya istrinya. Tempat di rumah mereka. Pada suatu sore hari, mereka mendengarkan anak mereka yang masih berumur dua setengah tahun menyayikan lagu

Balonku Ada Lima dengan lancar. Bapak tersebut berkata : "Pintar ya dia".

Referensi

Dokumen terkait

Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder dilakukan pada pemanen rotan khususnya di Desa Mambue dengan menggunakan dua metode, yaitu: dengan teknik

seseorang yang telah didiagnosis sebagai penderita SARS, dim gnosis sebagai penderita SARS, dimana ora ana orang yang ng yang   beresiko tersebut adalah orang yang merawat,

Hasil penelitian terdahulu mengenai financial distress dapat disimpulkan penelitian yang menggunakan rasio likuiditas berupa current ratio terbukti ada dua

Pertama, Perencanaan Pembelajaran Daring pada masa kondisi khusus pandemi virus Covid-19 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 1 Pariaman dilakukan secara

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada Pak Ari selaku pengelola di lembaga Perum Perhutani objek wisata Gunung Galunggung ini, dapat diketahui

Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa pengakuan, pengukuran dan pelaporan aktiva tetap pada PT Hasjrat Abadi secara umum telah sesuai dengan Pernyataan

Uji KLT dimulai dengan melakukan optimasi fase gerak untuk mendapatkan hasil pemisahan yang baik, dan didapatkan hasil fase gerak untuk ekstrak etanol dan fraksi n-heksan daun

Yang dapat membantu adalah berbicara lebih dahulu dengan seseorang dari kelompok dukungan sebaya – yang pernah mengalami hal yang serupa, sampai kita merasa cukup nyaman untuk