Beberapa item MKDU dimasukkan dalam UU No. 12 Tahun 2012 dinyatakan sebagai mata pelajaran wajib yaitu Agama, Pancasila, Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia. Kursus bahasa Indonesia merupakan pembelajaran yang mengembangkan kemampuan siswa dalam berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, karena penguasaan bahasa Indonesia dapat dijadikan tolak ukur nasionalisme seseorang sebagai orang Indonesia. Dari kursus bahasa Indonesia ini diharapkan mahasiswa memperoleh kemampuan komunikasi yang tinggi dalam bidang keilmuan.
2 Meningkatkan kemampuan memahami berbagai bahasa dan gaya bahasa Indonesia yang berbeda, baik lisan maupun tulisan. membedakan berbagai ragam dan gaya bahasa yang hidup dalam masyarakat serta cara penggunaannya. Siswa dapat menulis teks bahasa Indonesia dengan ejaan dan tanda baca yang benar. menyampaikan pemikirannya dalam bentuk kalimat. menyampaikan perasaan dan pikiran dalam bentuk kalimat yang efektif.
Konsepsi Bahasa
Unsur-unsur dalam sistem simbol menunjukkan bahwa bahasa itu unik, khas, dan mudah dipahami oleh khalayak.
Fungsi Bahasa
- Pendahuluan
- Ragam Bahasa
- Laras Bahasa
- Konsepsi Ejaan
- Kaidah Penempatan Ejaan dalam Penulisan
Ketika bahasa berada pada tataran fungsi bahasa ekspresi diri dan fungsi komunikasi bahasa, maka penggunaan bahasa tercakup dalam ragam bahasa dan gaya bahasa. Fungsi penggunaan bahasa lebih diutamakan pada gaya bahasa daripada aspek ragam bahasa lainnya. Selain itu, konsepsi antara ragam bahasa dan gaya bahasa saling berkaitan dalam mewujudkan aspek komunikasi berbahasa.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ragam bahasa diartikan sebagai variasi bahasa berdasarkan penggunaannya, topik yang dibicarakan, hubungan penutur dengan lawan bicara, dan media percakapan. Untuk memahami ragam penggunaan bahasa dalam komunikasi tersebut, perlu diperhatikan aspek (1) situasi yang dihadapi, (2) permasalahan yang ingin disampaikan, (3) latar belakang pendengar atau pembaca yang dituju, dan (4) latar belakang komunikasi. media atau sarana. Keempat aspek keberagaman bahasa ini lebih mengutamakan aspek situasi yang kita hadapi dan aspek media bahasa yang digunakan dibandingkan dengan dua aspek lainnya.
Berdasarkan situasi penggunaannya, ragam bahasa terdiri atas tiga bagian, yaitu ragam bahasa formal, ragam bahasa semiformal, dan ragam bahasa nonformal. Setiap variasi bahasa berasal dari sudut pandang yang berbeda dan jenis gaya bahasa yang berbeda diidentifikasi dalam situasi penggunaan. Rangkaian bahasa tulis adalah rangkaian bahasa yang ditulis atau dicetak dengan memperhatikan penempatan tanda baca dan ejaan yang benar.
Dalam penulisan makalah seminar dan skripsi, penulis harus menggunakan ragam bahasa formal, ragam bahasa semiformal digunakan dalam perkuliahan, dan ragam bahasa nonformal digunakan sehari-hari secara informal.
Pengertian Kalimat dan Kalimat Efektif
Persyaratan Kalimat Efektif
DESKRIPSI merupakan fungsi kalimat yang memenuhi fungsi-fungsi kalimat, yaitu terpenuhinya fungsi subjek, fungsi predikat, dan fungsi objek, atau fungsi seluruh unsur dalam kalimat. Koherensi atau kepaduan dalam kalimat efektif merupakan hubungan timbal balik atau dua arah antara kata atau frasa yang jelas, tepat, dan logis. Hubungan timbal balik dapat terjadi baik antar kata dalam frasa suatu unsur maupun dapat terjadi antar frasa dalam fungsi dalam sebuah kalimat.
EFEKTIVITAS atau ekonomi bahasa adalah penulisan kalimat yang menyampaikan gagasan atau pesan kalimat secara jelas, lugas, dan logis. Perhatikan contoh berikut, yaitu kalimat yang kurang memperhatikan ekonomi bahasa. a) Di ruangan ini kita dapat menemukan benda-benda antara lain meja, kursi, buku, lampu, dan lain-lain. Revisilah kalimat-kalimat yang menonjolkan ekonomi bahasa berikut. a1) Di ruangan ini kita dapat menemukan meja, kursi, buku, lampu. b1) Karena modal di bank terbatas, tidak semua pengusaha lemah mendapat kredit. b2) Permodalan bank terbatas sehingga tidak semua pengusaha lemah menerima kredit. c1).
Paralelisme (PARALLELISM) merupakan upaya penulis merinci unsur-unsur yang sama pentingnya dan mempunyai fungsi yang sama secara kronologis dan logis dalam kalimat. VARIASI kalimat efektif merupakan upaya penulis dalam menggunakan pola kalimat dan jenis kalimat yang berbeda-beda untuk menghindari kebosanan atau kemalasan pembaca terhadap teks esai ilmiah. Relasi subordinat dalam kalimat majemuk ganjil (bertingkat) antara klausa utama dan klausa bawahan cukup banyak, yang ditandai dengan konjungsi berikut. a) Hubungan temporal: kapan, sesudah, sebelum,.
Contoh kalimat yang salah karena tidak logis (false Reasoning). 1) Diantara permasalahan penting nasional adalah masalah MPKT di bidang pendidikan (NAROBA).
Pengertian Paragraf
Keenam kalimat pada paragraf di atas adalah tentang sampah, sehingga topik pada paragraf tersebut adalah “masalah sampah”. Kalimat-kalimatnya runtut atau terhubung secara logis sehingga pembaca mudah memahami topik ‘masalah sampah’ dalam paragraf tersebut.
Fungsi Paragraf
Persyaratan Paragraf yang Baik dan Benar
Penulis juga memperhatikan jumlah kata atau jumlah kalimat dalam sebuah paragraf, yaitu jumlah kosakata dalam satu paragraf antara 30-100 kata, dan jumlah kalimat minimal tiga kalimat.
Jenis-jenis Paragraf
Jenis Tulisan
Dengan begitu, seorang penulis dapat menentukan jenis esai apa yang ingin ia tulis dan memudahkannya dalam mempersiapkan kerangka kerja agar tujuan penulisannya dapat tercapai. Esai jenis ini bisa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari di media massa, seperti berita politik, berita kriminal atau lainnya. Itu berasal dari atom karbon yang terbentuk di bawah tekanan sangat tinggi dan terkubur sangat, sangat jauh di bawah tanah.
Dalam penulisan ilmiah, esai jenis ini biasanya digunakan oleh para penulis karena sebuah karya ilmiah harus mampu meyakinkan pembacanya terhadap pokok bahasan yang dijelaskan oleh penulis. Oleh karena itu penulis harus menyusun esainya secara logis. dengan alasan atau data yang dapat meyakinkan pembaca. Sejumlah stasiun televisi menggunakan kata tersebut dengan berbagai variasi 'Berita Jongste', 'Terkemuka dan Terkini', 'Jongste Indonesia', dan sebagainya.
Adakah saatnya kita bisa menangkap, membekukannya, menjadi masa kini yang terhenti, bersifat statis, membeku, lalu menciptakan sesuatu yang lebih kekinian yang disebut masa kini. Esai persuasif adalah esai yang tujuannya adalah untuk mempersuasi pembaca, untuk meyakinkan pembaca mengenai apa yang penulis nyatakan. Di bawah ini adalah contoh persuasi dalam periklanan. untuk melindungi kulitmu di Tanah Suci).
Perpaduan tradisi lisan dan tulisan inilah yang kemudian melahirkan salah satu epos sastra terhebat di dunia, La Galigo, yang lebih panjang dari Mahabharata.
Ringkasan, Abstrak, dan Sintesis
Jika abstrak ditulis untuk keperluan jurnal, panjangnya antara 75 sampai 100 kata, sedangkan untuk skripsi 200 sampai 250 kata. Tradisi lisan Indonesia terancam punah karena berbagai sebab sehingga diperlukan upaya yang besar untuk melestarikannya. Artikel ini membahas berbagai cara pencatatan tradisi lisan di Provinsi Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Papua serta tantangan yang dihadapi.
Melalui metode observasi langsung yang didukung dengan literatur, diharapkan penelitian mampu mencatat secara akurat berbagai tradisi lisan yang ada pada masyarakat Indonesia. Dalam penulisan ilmiah, data publikasi sumber-sumber tersebut kemudian dicantumkan dalam daftar pustaka. Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan seorang penulis ketika melakukan sintesis, antara lain (Utorodewo dkk. penulis harus objektif dan kritis terhadap teks yang digunakannya, (2) kritis terhadap sumber yang dibacanya, (3) ) pandangan penulis harus tajam, (4) penulis harus mampu menemukan hubungan antara sumber yang satu dengan sumber yang lain, dan (5) penulis harus menekankan pada bagian-bagian sumber yang diperlukannya.
Kutipan dan Sistem Rujukan
(1) penulis harus objektif dan kritis terhadap teks yang digunakannya, (2) kritis terhadap sumber yang dibacanya, (3) sudut pandang penulis harus tajam, (4) penulis harus mampu mencari hubungan antara satu sumber dengan sumber yang lain, dan (5) penulis harus menggarisbawahi bagian-bagian sumber yang diperlukannya. Kutipan pendek (1) langsung menyatu dengan tulisan kita, (2) diapit tanda petik, dan (3) jangan lupa sumber kutipannya. 1) dipisahkan dari teks kita dengan spasi dan ukuran font yang lebih kecil, (2) tidak boleh diapit tanda kutip, dan (3) jangan lupa, sumber kutipan harus ada. Kutipan langsung, baik pendek maupun panjang, dapat juga dibuat dalam catatan kaki dengan tata cara sebagai berikut: spasi berdekatan, diapit tanda petik dan tidak ada perubahan terhadap teks aslinya.
Kutipan tidak langsung disebut juga body of opinion mempunyai ciri-ciri (1) menyatu dengan teks, (2) tidak dikelilingi kutipan, dan (3) mencantumkan sumber kutipan. Catatan kaki adalah catatan yang diletakkan di bagian bawah halaman, sedangkan catatan akhir ditempatkan di akhir bab (dalam buku) atau di akhir artikel (dalam makalah). Yang dimaksud dengan referensi adalah data dari seluruh sumber yang dijadikan acuan, ditandai dengan angka arab.
Dalam hal catatan kaki yang memuat referensi, penulis hampir pasti akan menggunakan berbagai sumber. Istilah ini digunakan untuk menyebut segala sesuatu yang digunakan secara berurutan tanpa disela oleh sumber lain. Istilah ini digunakan apabila penulis merujuk pada suatu sumber berupa kitab yang disebutkan beberapa kali, namun sumber tersebut disela oleh sumber lain.
Istilah ini digunakan apabila artikel dirujuk beberapa kali dan telah diganggu oleh sumber lain.
Daftar Pustaka
Pada catatan kaki, nama penulis tidak dibalik, namun daftar pustaka dibalik, yaitu dengan mencantumkan nama belakang terlebih dahulu karena dianggap nama keluarga dan dipisahkan dengan koma untuk kata berikutnya yang dianggap nama pribadi, seperti berikut ini. contoh. Apabila dalam sumber terdapat lebih dari satu penulis, maka hanya nama penulis pertama yang dibalik, sedangkan nama penulis kedua tidak. Apabila pengarangnya empat orang atau lebih, maka di belakang nama pengarang pertama cukup ditulis kata dan 'et al' yang artinya 'dan teman-teman' yang dalam bahasa latin et.al.
Topik, Tujuan, Tesis, dan Kerangka Karangan
Bagi seorang penulis pemula, membahas suatu topik yang kontroversial dan baru akan membuatnya kesulitan mencari referensi pendukung. Selain itu topik yang terlalu teknis bagi pemula juga akan menyulitkan karena seorang penulis pemula tidak menguasai istilah teknis bidang yang digelutinya. Namun dengan mempertimbangkan kedudukan penulis dalam suatu bidang ilmu tertentu dan cakrawala pengetahuannya dalam bidang tersebut, seorang calon penulis dapat menentukan topik yang dapat ia garap dengan baik.
Tanpa mengetahui pokok permasalahan yang akan dibahas, penulis tidak dapat menentukan permasalahan dan tujuan apa yang ingin dicapai dalam menulis. Setelah topik dan tujuan ditetapkan dengan jelas, penulis merumuskan topik dan tujuan skripsi. Jadi, tesis merupakan rumusan topik dan tujuan dalam bentuk kalimat dengan menonjolkan topik tersebut sebagai pokok bahasan.
Dengan demikian skripsi mampu meramalkan, mengendalikan, dan membimbing penulis dalam proses penulisan selanjutnya, yaitu penyusunan kerangka. Dalam menulis esai ilmiah, penulis tidak langsung menulis setelah mengetahui tesis esainya, tetapi harus menyusun pokok-pokok pembahasan dalam kerangka esai. KERANGKA ARTIKEL merupakan rencana kerja ilmiah yang disusun untuk menggambarkan susunan pokok bahasan dalam bab dan sub bab dengan menampilkan rujukan berupa sumber referensi (referensi) yang digunakan.
Sebaiknya penulis menggunakan tahapan-tahapan penyusunan outline karangan karena outline mempunyai beberapa fungsi penting dalam proses penulisan, antara lain;