• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KATA PENGANTAR. Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

Dosen Pembimbing : Drs. Payerli Pasaribu, M.Si Dosen Pembimbing : Drs. Payerli Pasaribu, M.Si

DISUSUN OLEH : DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4 KELOMPOK 4

1.

1. HAFIZ HAFIZ BAKRI BAKRI ( ( 5161131020 5161131020 )) 2.

2. KHAIRUL KHAIRUL ANWAR ANWAR ( ( 5161131026) 5161131026) 3.

3. SARAH SARAH PATRISIA PATRISIA GULTOM GULTOM ( ( 51611310 51611310 41) 41) 4.

4. GRACE GRACE SIHOMBING SIHOMBING ( ( 51611310) 51611310)

 JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK E

 JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK ELEKTRO LEKTRO FAKULTAS TEKNIK

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017

2017

(2)

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebab telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada kami, sehingga mampu menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pengantar Pendidikan Pancasila”.

Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua dapat bertambah. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada segenap pembaca

Apabila dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, kami mohon maaf karena sesungguhnya manusia itu pasti mempunyai salah. Hanya Maha Kuasa yang paling sempurna, karena ilmu kami belum seberapa banyak. Karena itu kami sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun guna sempurna nya makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi siapa saja yang memerlukannya dimasa yang akan datang.

Medan, 08 September 2017

Kelompok 4

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 2

DAFTAR ISI ... 3

BAB I PENDAHULUAN ... 4

1.1.Latar Belakang ... 5

1.2.Rumusan Masalah ... 5

1.3.Tujuan ... 5

BAB II PEMBAHASAN ... 6

2.1. Konsep dan urgensi pendidikan pancasila ... 6

2.2. Mengapa diperlukan pendidikan pancasila ... 7

2.3. Menggali sumber historis, sosiologias, politis pendidikan pancasila ... 8

2.4. Argument tentang dinamika dan tantangan pancasila ... 9

2.4. Essensi dan urgensi pendidikan pancasila untuk masa depan... 13

BAB III PENUTUP ... 15

3.1. Kesimpulan ... 15

3.2. Saran ... 15

DAFTAR PUSTAKA ... 16

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

(4)

Pancasila yang berarti lima dasar atau lima asas, adalah nama dasar negara kita, negara republik indonesia. Nama pancasila itu sendiri sebenarnya tidaklah terdapat baik di dalam  pembukaan UUD 1945. Namun telah cukup jelas bahwa pancasila yang dimaksud adalah lima

dasar negara indonesia, sebagaimana yang tercantum didalam pembukaan UUD 1945 alenia keempat yang berbunyi.

1. Ketuhan yang maha esa

2. Kemanusian yang adil dan beradap 3. Persatuan indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

Pendidikan pancasila termasuk mata kuliah yang banyak terkena imbas proses reformasi.

Bukan hanya materinya yang banyak berubah. Proses pendidikan juga seharusnya mengalami  perubahan mendasar. Perubahan materi pendidikan pancasila menyangkut amandemen terhadap UUD 1945 tentang ketatanegaraan dan hak asasi manusia. Perubahan proses perkulihan  berkaitan dengan kebebasan yang lebih besar kepada mahasiswa untuk memrefleksikan dan  bersikap kritis terhadap implementasi kebijakan pemerintah.

Apabila pembatasan ruang gerak pendidikan pancasila terebut dilakukan maka  pendidikan pancasila perguruan tinggi tidak akan disukai oleh mahasisiwa. Bagaimana pun juga,

mahasiswa dapat menerima informasi dan mendiskusikan informasi tersebut melalui media  pendidikan yang beragam diluar perkuliahan. Jika perkulihan pendidikan pancasila dilakukan

terbatas, maka ia akan berhadapan dengan situasi luar bergerak secara dinamis.

(5)

1.2.Rumusan masalah

Menelusuri konsep dan urgensi pendidikan pancasila?

Menanya alasan mengapa diperlukan pendidikan pancasila?

Menggali sumber historis, sosiologias, politis pendidikan pancasila?

Argument tentang dinamika dan tantangan pendidikan pancasila?

Mendiskripsikan essensi dan urgensi pendidikan pancasila untuk masa depan?

1.3. Tujuan

2. Untuk mengetahui konsep dan urgensi pendidikan pancasila

3. Untuk Menanya alasan mengapa diperlukan pendidikan pancasila

4. Untuk Menggali sumber historis, sosiologias, politis pendidikan pancasila

5. Untuk memberikan Argument tentang dinamika dan tantangan pendidikan pancasila

6. Untuk Mendiskripsikan essensi dan urgensi pendidikan pancasila untuk masa

depan

(6)

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Urgensi Pendidikan Pancasila

Berkaitan dengan urgensi pendidikanpancasila di perguruan tinggi, yakitu seberapa jauh  pentingnya pendidikan pancasila bagi mahasiswa dilaksanakan di perguruan tinggi. Sebelum

membahas lebih jauh akan dibahas terlebih dahulu mengenai hakekat pancasila. Memahami hakekat pancasila bearti memahami makna pancasila. Artinya dalam kehidupan berbangsa dan  bernegara bahwa pancasila mempunyai fungsi dan peran tersendiri. Sudah jelas pancasila dasar negara, namun disamping itu pancasila mempunyai fungsi sebagai pandangan hidup bangsa.

Artinya bahwa pandangan hidup sebuah bangsa lahir dari nilai-nilai yang dimiliki bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad untuk mewujudkan.

Meliahat betapa pentingnya fungsi pancasila dalam kehidupan bangsa indonesia maka sudah seharusnya pancasila dipahami secara menyeluruh dan mendalam oleh orangnya sendiri.

Salah satu sarana dalam proses memahami pancasila adalah melalui pendidikan formal mulai dari tingkat dasar sampai tingkat perguruan tinggi. Pendidikan pancasila sudah diatur sedemikian rupa dalam sebuah peraturan. Dasar hukum pelaksanaan pendidikan pancasila di lembaga  pendidikan formal bersumber pada TAP MPR no II/MPR/1998 tentang GPHN yang menetapkan antara lain : pendidikan pancasila termasuk pendidikan pedoman penghayatan dan pengamalan  pancasila, pendidikan moral pancasila, pendidikan sejarah perjuangan bangsa serta unsur-unsur yang dapat meneruskan dan mengembangkan jiwa, semangat dan nilai-nilai perjuangan khususnya nilai-nilai 45 pada generasi muda, dilanjutkan dan makin ditingkatkan disemua jenis  jenjang pendidikan mulai dari TK sampai perguruan tinggi negeri maupun swasta.

Perguruan tinggi yang berperan dalam mengembangkan dan memperdalam pengatahuan dan mengajarkannya dan memperoleh pengatahuan. Bahkan berbagai masalah yang sedang terjadi di negara ini bisa dilestarikan dari memperdalam dan menemukan sebuah solusi melalui  pemahaman yang mendalam tentang pancasila. Melalui pendidikan pancasila, diharapkan juga  para mahasiswa memahami, menganalisis dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi masyarakat, bangsa secara berkesinambungan dan konsisten, dengan cita-cita tujuan nasional.

Disamping itu mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengambil sikap bertanggung jawab sesuai dengan hati nurani serta memaknai perestiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang persatuan indonesia. Selain itu dengan pengajaran ditingkat perguruan tinggi memungkiankan mahasiswa menerapkan sehingga nilai-nilai moral pancasila terkandung dalam sila-sila pancasila masuk dalam kepribadian mahasiswa.

(7)

2.2. Tujuan Pendidikan Pancasila

Tujuan pendidikan pancasila dapat dilacak keterkaitannya dengan tujuan nasional dan tujuan  pendidikan nasional.

Tujuan pendidikan pancasila adalah agar subjek didik memiliki moral yang sesuai dengan nilai pancasila moralitas itu mampu itu terwujud dalam kehidupan sehari-hari (UU No.2 Tahun 1989).

Perilaku moral adalah perilaki keimanan dan ketakwaan terhadap tuhan yang maha esa dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai agama, perilau kemanusian yang adil dan beradap,  perilaku yang mendukung persatuan bangsa indonesia.

Adapun tujuan pendidikan pancasila diperguruan tinggi adalah agar mahasiswa:

1. Dapat memahami dan mampu melaksanakan jika pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan sebagai warganegara indonesia.

2. Menguasai pengatahuan tentang beragam masalah dasar berkehidupan bermasrakat, berbangsa dan bernegara yang hendak diatasi dengan penerapan pemikiran yang berlandasan pancasila dan UUD 1945.

3. Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma pancasila, sehingga mampu menanggapi perubahan yang terjadi dalam rangka keterpaduan iptek dan pembangunan.

4. Membantu mahasiswa dalam proses belajar, proses berpikir, memecahkan masalah dan mengambil keputusan dengan menerapkan strategi heuristik terhadap nilai-nilai pancasila.

(8)

2.3. Menggali sumber Historis, Sosiologis, Politis Pendidikan Pancasila a. Landasan Historis

Landasan historis adalah landasan-landasan fakta sejarah yang dijadikan dasar bagi  pengembangan pendidikan pancasila, baik menyangkut formulasi tujuan, pengembangan

materinya, rancangan modal pembelajaranya, dan evaluasinya. Formasi pendidikan pancasila tentu saja tidak hanya memiliki prespektif waktu kebelakan g yang berisi alasan-alasan historis  perlunya perilaku tertentu bagi generasi muda. Pada dasarnya, tujuan pendidikan pancasila

memformulasikan apa yang penting dari masa lampau, masalah yang dihadapi pada sekarang, dan cita-cita tentang kehidupan ideal dimasa lampau.

 b. Landasan Sosiologis

Landasan keberlakuan sosiologis merujuk kepada penerimaan warga masyarakat sebagai sesuatu yang dibutuhkan secara ideology, poltik, ekonomi, social budaya. Pertahanan dan

keamanan ( ipoleksosbudhankam ). Dengan penyelenggaraan pendidikan pancasila sesuai dengan kebutuhan manusia ( human needs ). Maka pendidikan pancasila akan berjalan efektif.

c. Politisi Pendidikan Pancasila

(9)

2.4. Argumen tentang dinamika dan tantangan pancasila

Indonesia, terhampar dari Sabang hingga Marauke. Seperti yang diketahui bersama, Indonesia sebagai negara kepulauan terbentuk dari keberagaman suku, adat-istiadat, dan bahasa.

Dengan kondisi sosial budaya Indonesia yang begitu heterogen, pandangan hidup atau ideologi sebagai sebuah dasar negara menjadi praktis sangat dibutuhkan. Indonesia membutuhkan sebuah ideologi netral yang bisa memayungi dan merangkul semua budaya dari berbagai lapisan masyrakat.

Akan tetapi sebelum kita membahas makalah ini, sebenarnya apa itu ideologi? Secara harfiah, menurut kamus umum bahasa Indonesia ideologi adalah sebuah sistem kepercayaan yang menerangkan, membenarkan suatu tatanan yang ada/yang dicita-citakan dan memberikan strategi berupa prosedur, rancangan, instruksi, serta program untuk mencapainya. Di pihak yang sama, Shawn T. &Sunshine H. (2005) membenarkan bahwa ideologi adalah sebuah sistem  pandangan umum tentang sesuatu hal. Penulis menyimpulkan bahwa jelas sekali ideologi adalah

sebuah pandangan berupa tujuan yang ingin diacapai oleh sebuah kelompok tertentu yang memiliki kesamaan.

Sebuah ideologi sebagai pemersatu bangsa yang ada di Indonesia tidak lain adalah Pancasila, sebuah sistem yang dari awal di cetuskan telah menjadi sebuah dasar dari berbagai aspek kehidupan bangsa. Pancasila yang terjabar secara konstitusional telah menjadi asas normatif-filosofis-ideologis-konstitusional bangsa, yang menjadi dasar dari cita budaya dan moral politik nasional (Dwirini, A. 2011).

Lebih dari 66 tahun yang lalu, sejarah Pancasila pada awal-mulanya dibentuk. Diawali ketika pada tanggal 29 April 1945, kaisar Jepang sedang memperingati hari lahirnya. Penjajah  jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan terhadap bangsa Indonesia. Janji ini diberikan

dikarenakan Jepang yang sedang terdesak oleh tentara sekutu. Untuk mendapatkan simpati dan dukungan bangsa Indonesia, bangsa indonesia boleh memperjuangkan kemerdekaannya. Untuk mengawalinya, jepang membentuk sebuah badan yang bertujuan untuk menyelidiki usaha-usaha  persiapan kemerdekaan Indonesia yaitu Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Jepang memilih ketua (kaicoo) Dr. KRT. Rajiman Widyodiningrat yang kemudian mengusulkan agenda sidang membahas tentang dasar negara (Gunadarma Bab V).

Pada tanggal 1 Juni, Ir. Soekarno pertama kali mengusulkan istilah Pancasila sebagai dasar

(10)

negara dan disahkannya Pancasila pada tanggal 18 Agustus 1945 merupakan terobosan gemilang mengenai dasar negara oleh para founding fathers pada masa itu.

Sejalan dengan berjalannya sebuah negara Indonesia, ideologi Pancasila yang terbentuk mengalami ujian dan dinamika dari sebuah sistem politik. Dimulai dengan sistem demokrasi liberal yang dianut pada masa setelah indonesia merdeka, pembentukan indonesia serikat, sistem liberal pada UUDS 1945, dan peristiwa G 30 S PKI. Menurut Prof. Dr. B.J. Habibie yang seperti dikutip dalam Metro TV news.com bahwa sejak jaman demokrasi parlementer, terpimpin, orde  baru dan demokrasi multipartai pancasila harus melewati alur dialektika peradaban yang menguji ketangguhannya sebagai dasar filosofis bangsa Indonesia yang terus berkembang dan tak pernah  berhenti di satu titik terminal sejarah. Dengan sejarah perjuangan pancasila dari awal dibentuknya seperti disebutkan di atas, pancasila membuktikan diri sebagai cara pandang dan metode ampuh bagi seluruh bangsa Indonesia untuk membendung trend negatif perusak asas  berkehidupan bangsa.

Tantangan yang dahulu dihadapi oleh Pancasila sebagai dasar negara, jenis dan bentuk- nya sekarang dipastikan akan semakin kompleks dikarenakan efek globalisasi. Globalisasi menurut Ahmad, M. (2006) adalah perkembangan di segala jenis kehidupan dimana batasan-  batasan antar negara menjadi pudar dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Berkembangnya arus informasi menjadi sebuah ciri spesifik dari terminologi globalisasi. Setiap warga negara akan semakin mudah dan bebas untuk mengakses berbagai jenis informasi dari berbagai belahan dunia manapun dalam waktu yang sangat singkat.

Dengan perkembangan Informasi yang begitu cepat, tantangan yang diterima oleh ideologi pada saat ini juga menjadi sangat luas dan beragam. Sebagai contoh, beragamnya  banyak agama di Indonesia yang terkadang menjadi alasan pemicu konflik horizontal antar umat  beragama, ekonomi yang mulai berpindah dari sistim kekeluargaan (contoh: pasar tradisional) menjadi sistem kapitalisme dimana keuntungan merupakan tujuan utama, paham komunisme, liberalisme, terorisme, chauvinisme, dsb. Masih banyak lagi hal dalam kehidupan warga negara indonesia yang dipengaruhi oleh informasi yang begitu mudah dan cepat tersebut, tanpa bisa di sebutkan satu-persatu. Masalah-masalah yang disebutkan diatas bertentangan dengan semua nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai dasar negara.

Lalu sebenarnya apa fungsi Pancasila sebagai dasar negara?Peran pancasila yang pertama  pada dasarnya adalah Pancasila digunakan sebagai penyaring informasi yang beragam. Bahwa

Referensi

Dokumen terkait

Penalaahan usulan program pada sub bab ini menguraikan kajian usulan program dan kegiatan dari masyarakat yang merupakan kegiatan jaring aspirasi masyarakat terkait kebutuhan

Penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Palembang adalah dikarenakan para aparatur telah mengantisipasi kegiatan

Stasiun Geofisika Angkasapura-Jayapura | 5 Berdasarkan pengolahan data petir dan pemetaan frekuensi sambaran petir bulan Juli 2018, daerah dengan jumlah sambaran petir yang

Analisa Stasiun Geofisika Angkasapura-Jayapura dari keseluruhan gempabumi yang terjadi bulan Februari 2018 didominasi oleh kejadian gempabumi dengan kedalaman kurang dari 60

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan diselesaikannya rahmat laporan dan hidayahNya pelaksanaan kegiatan sehingga Survei

Sesuai dengan judulnya, penyusunan tugas sarjana ini akan dibahas mengenai analisa perbandingan tekanan, temperatur serta efisiensi kompresor, dan turbin, laju aliran massa,

Oleh karena itu, dalam penelitian ini, penulis akan memperkenalkan salah satu majalah yang diproduksi oleh Yayasan Sahabat Mustahiq Sejahtera, kemudian di dalamnya terdapat

Jadi, persepsi politik organisasi pada STT sangkakala dalam kaitan dengan pengambilan keputusan dipahami sebagai sesuatu dinamika yang berguna untuk mencapai