• Tidak ada hasil yang ditemukan

IKU 2 : Jumlah Paket Rekomendasi Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "IKU 2 : Jumlah Paket Rekomendasi Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Capain Kinerja Triwulan III Tahun 2019

Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah 1

Sasaran Program

Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

Pagu Anggaran : Rp 18.000.000.000

Realisasi Anggaran TW III : Rp 13.209.791.683 Persentase Realisasi Anggaran TW III : 73,4%

Nilai Kinerja Sasaran (NKS) TW III : 100%

Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun 2015 Pasal 383 mempunyai tugas untuk menyelenggarakan koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan serta pengendalian pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidang percepatan infrastruktur dan pengembangan wilayah.

Dalam Struktur Organisasi Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah terdiri atas :

a. Asisten Deputi Infrastruktur Sumber Daya Air;

b. Asisten Deputi Telematika dan Utilitas;

c. Asisten Deputi Sistem Transportasi Multimoda;

d. Asisten Deputi Penataan Ruang dan Kawasan Strategis Ekonomi;

e. Asisten Deputi Perumahan, Pertanahan dan Pembiayaan Infrastruktur; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pada tahun 2019 Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah juga memiliki pekerjaan tambahan (add hoc) yang meliputi :

a. Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (PIP) dan Penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikoordinasikan bersama Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas;

b. Sinkronisasi Peta yang telah Terkompilasi dan Terintegrasi yang dikoordinasikan bersama Sekretariat Percepatan Kebijakan Satu Peta; dan

c. Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus yang dikoordinasikan dengan Sekretriat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus.

IKU 2 : Jumlah Paket Rekomendasi Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

Latar Belakang

(2)

Laporan Capain Kinerja Triwulan III Tahun 2019

Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah 2 Ketimpangan ekonomi antar wilayah merupakan salah satu tantangan pembangunan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, untuk mempercepat perkembangan daerah Pemerintah Indonesia telah mencanangkan program Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu. Kawasan tersebut dipersiapkan untuk memaksimalkan kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dilakukan melalui penetapan UU No. 39 Tahun 2009 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus. Dalam Pengembangan KEK, Presiden membentuk Dewan Nasional KEK yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Salah satu tugas Dewan Nasional adalah menetapkan kebijakan umum serta langkah strategis untuk mempercepat pembentukan dan pengembangan KEK. Untuk membantu pelaksanaan tugas-tugas Dewan Nasional, dibentuk Tim Pelaksana dan Sekretariat Dewan Nasional.

Tim Pelaksana diketuai oleh Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang bertugas untuk membantu Dewan Nasional KEK dalam perumusan kebijakan. Hal ini diatur dalam Surat Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No. KEP-40/M.EKON/08/2010 Tahun 2010 tentang Pembentukan Tim Pelaksana Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus. Sementara itu, Sekretariat Dewan Nasional bertugas untuk menyelenggarakan dukungan dan pelayanan teknis operasional dan administratif kepada Dewan Naisonal, serta pembinaan terhadap seluruh unsur dalam lingkungan Sekretariat Dewan Nasional. Hal ini diatur dalam Surat Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No. KEP-41/M.EKON/08/2010 Tahun 2010 tentang Pengangkatan Pejabat Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus.

(3)

Laporan Capain Kinerja Triwulan III Tahun 2019

Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah 3 Pada tahun 2019, Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah sebagai Tim Pelaksana Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus berfokus pada Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, khususnya di luar Pulau Jawa, dengan target kinerja sebagai berikut :

1. Rekomendasi Koordinasi Penyelesaian, Pelaksanaan dan Penyempurnaan Peraturan Pelaksanaan UU No. 39 Tahun 2009 (Penyempurnaan Peraturan Pelaksanaan dan Standar Pengelolaan KEK)

- Persiapan Koodinasi Penyelesaian, Pelaksanaan dan Penyempurnaan Peraturan Pelaksanaan UU No. 39 Tahun 2009

Kegiatan ini dilaksanakan dalam penyempurnaan Perarturan Pelaksanaan UU No. 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus serta peraturan-peraturan pendukung dalam penetapan dan pengelolaan KEK. Kebijakan perizinan, standar pelayanan minimal, dan lain-lain juga diatur dalam tahap penyempurnaan peraturan pelaksanaan ini. Pada rencana kerja pemerintah Tahun 2018 akan dilaksanakan penyederhanaan 3 peraturan perundangan KEK dan 1 kegiatan implementasi standar pedoman pelaksanaan KEK.

- Pelaksanaan Koordinasi Penyelesaian, Pelaksanaan dan Penyempurnaan Peraturan Pelaksanaan UU No. 39 Tahun 2009

Sekretariat Dewan Nasional KEK telah menetapkan lokasi KEK yang akan dibangun.

Setelah penetapan kawasan dilaksanakan tahap pembangunan kawasan dan selanjutnya pengoperasian KEK. Keseluruhan penyelenggaraan pembangunan dan pengelolaan KEK telah diatur dalam peraturan perundangan penyelenggaraan KEK. Berdasarkan perjalanan waktu terdapat beberapa peraturan yang kurang relevan dengan kondisi penyelenggaraan KEK sekarang. Maka perlu dilakukan penyederhanaan peraturan pelaksanaan dan penyempurnaan standar pengelolaan KEK.

- Pelaporan Pelaksanaan Koordinasi Penyelesaian, Pelaksanaan dan Penyempurnaan Peraturan Pelaksanaan UU No. 39 Tahun 2009

Laporan pelaksanaan koordinasi penyelesaian, pelaksanaan dan penyempurnaan peraturan pelaksanaan UU No. 39 tahun 2009.

2. Rekomendasi Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus yang Berdaya Saing

- Persiapan Pembentukan Kawasan EKonomi Khusus (Veifikasi dan Fasilitasi Usulan KEK serta Kajian Usulan KEK)

Persiapan Koordinasi Kebijakan dilakukan dengan rapat pembahasan mengenai pola kerja proses evualuasi dan penyusunan prioritas pengusulan KEK baru. Berdasarkan RPJMN 2015-2019, KEK yang akan terselenggara berjumlah 17 KEK.

- Pelaksanaan Pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (VerIIIIIIfikasi dan Fasilitasi Usulan KEK serta Kajian Usulan KEK

Rekomendasi Kegiatan Pengembangan KEK dengan melaksanakan Monitoring, Kajian dan Evaluasi Usulan Pembangunan serta Pengelolaan KEK

Target Kinerja

(4)

Laporan Capain Kinerja Triwulan III Tahun 2019

Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah 4 - Pelaksanaan Pengembangan KEK dilakukan oleh Tim Koordinasi Kebijakan Percepatan

Pengembangan KEK yang bertugas untuk mengkoordinasikan dan menberikan pemecahan masalah (debottlenecking) pembangunan dan pengelolaan KEK dan beranggotakan Kementeri Keuangan, Kemenko Kemaritiman Kementeri Bappenas, Kementeri Perdagangan, Kementeri Perindustrian, Kementeri Dalam Negeri, Kementeri Perhubungan, Kementeri PUPR, Kementeri Ketenagakerjaan, dan BKPM.

Capaian dalam Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus yang dikoordinasikan melalui Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus adalah sebagai berikut :

1. Rekomendasi Koordinasi Penyelesaian, Pelaksanaan dan Penyempurnaan Peraturan Pelaksanaan UU No. 39 Tahun 2009 (Penyempurnaan Peraturan Pelaksanaan dan Standar Pengelolaan KEK)

Dalam rangka penyempurnaan peraturan pelaksanaan dan standar pengelolaan KEK pada Triwulan III telah dilaksanakan beberapa kegiatan berupa :

- Finalisasi pedoman mitigasi bencana yang diadakan pada tanggal 16 September 2019

- Penetapan KEK Singhasari pada tanggal 27 September 2019

- Paparan GGGI mengenai intervensi KEK Hijau dengan metodologi eCBA di Bitung pada tanggal 17 September 2019

- FGD penyempurnaan NSPK: Penyederhanaan perizinan IMB di dalam Kawasan Ekonomi Khusus berdasarkan PP 24/2018

- Proses permintaan tanda tangan presiden RPP pengganti No 96/2015 mengenai fasilitas dan kemudahan di KEK

- Proses permintaan tanda tangan presiden RPP pengganti No. 2/2011 tentang penyelenggaraan KEK

2. Rekomendasi Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus yang Berdaya Saing

Dalam rangka Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus yang berdaya saing, pada Triwulan III ini telah dilaksanakan beberapa kegiatan sebagai berikut:

- Penetapan KEK SInghasari pada tanggal 27 September 2019 - Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Usulan KEK Kendal - Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Usulan KEK Likupang

- Kajian dan Pengembangan Usulan Perubahan KPBBP menjadi Kawasan Ekonomi Khusus: Nongsa Digital Park dan Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) Batam - Rapat Tim Pelaksana pengusulan Nongsa Digital Park dan MRO Batam

- Setelah melewati indikator kesiapan beroperasi, KEK Sorong telah diresmikan beroperasi pada tanggal 15 Oktober 2019

Capaian Kinerja

(5)

Laporan Capain Kinerja Triwulan III Tahun 2019

Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah 5 - Rapat Tim Pelaksana Dukungan Penyediaan Air KEK Palu, Tanjung Kelayang dan

Sorong pada tanggal 17 September 2019

- Rapat tim pelaksana perkembangan KEK Palu dan Tanjung LEsung Pasca bencana - Rapat Koordinasi Tim Pelaksana KEK Sorong dan Arun Lhokseumawe pada 29

Agustus 2019

- Rapat koordinasi Tim Pelaksana KEK Mandalika dan Tanjung Kelayang pada tanggal 23 Agustus 2019

- Rapat Penyertaan Progress Penyertaan Modal BUPP KEK Arun Lhokseumawe - Rapat isu pertanahan KEK Galang Batang Mandalika dan Sorong

- Rapat Tim Pelaksana KEK Sei Mangkei dan Galang Batang

Pemutahiran Data Key Monitoring Indicators (KMI)

1) Progres Capaian Koordinasi Penyelesaian, Pelaksanaan dan Penyempurnaan Peraturan Pelaksana UU No. 39 Tahun 2009

Penyusunan peraturan pelaksana dari Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus, berupa terselesaikannya sebanyak 118 dari total 173 Regulasi KEK, berupa:

- 5 Peraturan Pemerintah - 5 Keputusan Presiden - 31 Peraturan Menteri - 5 Keputusan Menteri

- 66 Peraturan Direktur Jenderal, Peraturan Daerah, Peraturan/Keputusan Gubernur/

Bupati/Walikota

- 11 Pedoman dan Standar

Regulasi dalam tahap penyelesaian diantaranya:

- Rancangan PP tentang Fasilitas dan Kemudahan di KEK sebagai pengganti PP No.96 tahun 2015 tentang Fasilitas dan Kemudahan di KEK

- Rancangan PP tentang Penyelenggaraan KEK sebagai pengganti PP 100/2012 tentang Perubahan PP No. 2/2011 tentang Penyelenggaraan KEK

Key Monitoring Indicators (KMI)

(6)

Laporan Capain Kinerja Triwulan III Tahun 2019

Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah 6 2) Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus yang Berdaya Saing

(7)

Laporan Capain Kinerja Triwulan III Tahun 2019

Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah 7 Pengembangan 17 KEK sampai dengan Tahun 2019. Per September 2019 telah ditetapkan 13 KEK (8 KEK Industri, dan 5 KEK Pariwisata). 4 KEK yang saat ini sedang dipersiapkan adalah KEK Kendal, KEK Likupang. Sedangkan terdapat KEK yang telah disetujui oleh sidang dewan namun dengan persyaratan, antara lain: KEK TJ. Gunung dan KEK Sungailiat.

Dari 13 KEK yang ditetapkan, 10 KEK telah beroperasi, sedangkan 3 KEK sedang dalam tahap pengembangan. 10 KEK yang telah beroperasi adalah:

1). KEK Sei Mangkei 2). KEK Tanjung Lesung 3). KEK Mandalika 4). KEK Palu

5). KEK Arun Lhokseumawe 6). KEK Galang Batang 7). KEK Tanjung Kelayang 8). KEK MBTK

9). KEK Morotai 10). KEK Bitung

3 KEK sedang dalam tahap pengembangan adalah:

1). KEK Sorong 2). KEK Tanjung Api-Api 3). KEK Singhasari

Dalam rangka mendukung Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus, akan dilaksanakan sejumlah kegiatan pada periode selanjutnya di tahun 2019, antara lain:

- Penetapan PP KEK Likupang - Penetapan PP KEK Kendal

- Finalisasi dan pelaksanaan RPP No. 96 Tahun 2015 - Finalisasi dan pelaksanaan RPP No. 2 Tahun 2011 - Finalisasi dan pelaksanaan RPP No. 100 Tahun 2012 - Finalisasi Green SEZ Guideline

- Pendalaman intervensi eCBA pada KEK Bitung

- Pendalaman draft pedoman estate regulation mengenai RKL-RPL Rinci

- Sosialisasi Pedoman Mitigasi Bencana dengan stakeholder dan penysunan pedoman mitigasi bencana di dalam Estate Regulation

Monitoring dan Evaluasi Kinerja

(8)

Laporan Capain Kinerja Triwulan III Tahun 2019

Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah 8 - Monitoring pengelolaan dan pengembangan KEK yang telah beroperasi agar dapat memiliki

daya saing dalam pasar global.

- Koordinasi dan mendorong penetapan usulan KEK Baru, antara lain: KEK Likpuang, KEK Kendal, dan transformasi Nongsa Digital Park dan MRO Batam menjadi KEK.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam agama Islam, pendidikan seks tidak dapat dipisahkan dari agama dan bahkan harus sepenuhnya dibangun di atas landasan agama, Dengan mengajarkan pendidikan

Strategi dan Rancangan Teknik Kebijakan Percepatan Pembangunan Ekonomi Jawa Timur Berbasis Pengembangan Kawasan untuk Sektor Infrastruktur Transportasi;.. Update kesiapan

Majot Project telah ditetapkan pemerintah sebanyak total 42 program terdiri dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP) yang apabila

Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Insfrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian merupakan

Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Adhi Karya dapat melaksanakan pembangunan berdasarkan persetujuan teknis dan pengawasan oleh Kementerian Perhubungan meskipun

Pada periode triwulan II tahun 2018 ini, telah dilakukan beberapa kegiatan seperti rapat bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam pembahasan model bisnis

Vito Prihartono Kepala Bidang Pengembangan Wilayah, Asisten Deputi Bidang Percepatan infrastruktur, pengembangan wilayah dan industri, Deputi Bidang Perekonomian, Setkab

Direktur Pengembangan Jaringan Jalan, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;.. Direktur Jalan Bebas Hambatan, Direktorat Jenderal