• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Warga tentang Lapangan (Ruang Publik Terbuka) di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Persepsi Warga tentang Lapangan (Ruang Publik Terbuka) di Kota Medan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Persepsi Warga tentang Lapangan (Ruang Publik Terbuka) di Kota Medan

Oleh Komunitas Taman Kota Medan dan Rujak Center for Urban Studies

1. Pendahuluan a. Latar Belakang

Merebaknya virus Covid-19 memunculkan kesadaran lebih akan pentingnya ruang publik terbuka. Virus yang menyebar lewat droplet ini membatasi pergerakan masyarakat dan membuat sirkulasi udara di tiap-tiap tempat menjadi krusial demi pencegahannya. Untuk itu, ruang publik terbuka dinilai sebagai alternatif sarana aktivitas masyarakat yang berpotensi positif di tengah kondisi pandemi.

Pada penelitian ini, Rujak Center for Urban Studies berkolaborasi dengan Komunitas Taman Kota Medan untuk mengetahui persepsi warga Kota Medan tentang lapangan atau ruang publik terbuka di kotanya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam perumusan kebijakan yang sesuai dalam memperlakukan ruang publik terbuka di Kota Medan, dan selanjutnya dapat direfleksikan di berbagai tempat di Indonesia.

b. Rumusan Masalah

i. Bagaimana persepsi masyarakat Kota Medan tentang lapangan/ruang publik terbuka di Kota Medan pada masa pandemi Covid-19?

ii. Apakah masyarakat Kota Medan memiliki kebutuhan akan lapangan/ruang publik terbuka di Kota Medan pada masa pandemi Covid-19?

iii. Bagaimana pendapat masyarakat Kota Medan tentang kualitas lapangan/ruang publik terbuka di Kota Medan pada masa pandemi Covid-19?

(2)

iv. Bagaimana pola pemanfaatan lapangan/ruang publik terbuka di Kota Medan pada masa pandemi Covid-19?

c. Tujuan Penelitian

i. Mengetahui persepsi masyarakat tentang keamanan, kebutuhan, kualitas, serta penggunaan lapangan/ruang publik terbuka di Kota Medan selama masa pandemi Covid-19.

ii. Memberi kesimpulan yang dapat menjadi masukan kebijakan Kota Medan maupun refleksi di kota-kota lainnya mengenai penggunaan lapangan/ruang publik terbuka sebagai sarana aktivitas warga kota di masa pandemi Covid-19.

d. Ruang Lingkup dan Keterbatasan

Penelitian dilakukan di Kota Medan dengan melakukan survei mengenai persepsi warga Kota Medan tentang 4 lapangan terbuka, yaitu Lapangan Merdeka, Lapangan Benteng, Lapangan Ahmad Yani, dan Lapangan Gajah Mada.

Kondisi pandemi yang disertai dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar turut membatasi ruang gerak penelitian, sehingga pengambilan sampel survei dilakukan secara daring dan terbatas sampai 200 responden.

2. Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dengan pengambilan sampel survei secara daring kepada 200 responden. Dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari empat bagian, survei ditujukan kepada warga Kota Medan. Kemudian, hasil rekapitulasi survei dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Analisis menghasilkan kesimpulan pada masing-masing bagian survei dan kesimpulan akhir.

3. Hasil Penelitian

Berikut adalah analisis statistik deskriptif berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan.

(3)

3.1 Tabel Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Jawaban Responden untuk Variabel Persepsi

No. Pernyataan

Sangat

Setuju Setuju Kurang

Setuju Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5 4 3 2 1

F % F % F % F % F %

1

Pada masa pandemi Covid-19 lapangan aman digunakan dari penyebaran.

5 2.5 51 25.5 89 44.5 33 16.5 22 11.0

2

Pada masa pandemi Covid-19 lapangan dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

15 7.5 82 41.0 54 27.0 32 16.0 17 8.5

3

Pada masa pandemi Covid-19 lapangan dapat digunakan untuk proses

penyembuhan.

14 7.0 61 30.5 65 32.5 40 20.0 20 10.0

4

Pada saat menggunakan lapangan, protokol Covid-19 (masker, cuci tangan dan jaga jarak) tetap dijalankan.

97 48.5 70 35.0 18 9.0 2 1.0 13 6.5

5

Diperlukan petugas untuk mengawasi terlaksananya protokol Covid-19 di lapangan.

79 39.5 91 45.5 17 8.5 3 1.5 10 5.0

210 355 243 110 82 Total

Skor total 1050 1420 729 220 82 3501

(4)

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa: (i) sebanyak 44%

responden kurang setuju bahwa lapangan aman digunakan dari penyebaran virus, (ii) 41% responden setuju bahwa lapangan dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, (iii) 32,5% responden kurang setuju bahwa lapangan dapat digunakan untuk proses penyembuhan, (iv) 48,5% responden sangat setuju bahwa protokol kesehatan (menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) harus tetap dilakukan pada saat menggunakan lapangan, dan (v) 45,5% responden setuju bahwa diperlukan petugas untuk mengawasi terlaksananya protokol kesehatan di lapangan.

3.2 Tabel Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Jawaban Responden untuk Variabel Kebutuhan

No. Pernyataan

Sangat

Setuju Setuju Kurang

Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

5 4 3 2 1

1

Lapangan

dibutuhkan untuk menghirup udara segar pada masa Covid-19.

44 22.0 97 48.5 43 21.5 9 4.5 7 3.5

2

Lapangan

dibutuhkan untuk berolahraga seperti untuk berjalan dan berlari Covid-19.

45 22.5 100 50.0 41 20.5 7 3.5 7 3.5

3

Lapangan

dibutuhkan untuk berjemur pada masa Covid-19.

41 20.5 92 46.0 44 22.0 12 6.0 11 5.5

4

Lapangan

dibutuhkan untuk mengurangi kebisingan pada masa Covid-19.

26 13.0 51 25.5 71 35.5 37 18.5 15 7.5

(5)

5

Lapangan

dibutuhkan untuk bermain

bersama keluarga pada masa Covid-19.

15 7.5 37 18.5 71 35.5 43 21.5 34 17.0

6

Lapangan dibutuhkan sebagai tempat rekreasi pada masa Covid-19.

8 4.0 33 16.5 70 35.0 38 19.0 51 25.5

7

Lapangan dibutuhkan sebagai tempat meningkatkan ekonomi keluarga.

12 6.0 49 24.5 78 39.0 32 16.0 29 14.5

191 459 418 178 154 Total

955 1836 1254 356 154 4555

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa: (i) 48,5% responden setuju bahwa lapangan dibutuhkan untuk menghirup udara segar pada masa Covid-19, (ii) 50% responden setuju bahwa lapangan dibutuhkan untuk berolahraga pada masa Covid-19, (iii) 46% responden setuju bahwa lapangan dibutuhkan untuk berjemur pada masa Covid-19, (iv) 35,5%

responden kurang setuju bahwa lapangan dibutuhkan untuk mengurangi kebisingan pada masa Covid-19, (v) 35,5% responden kurang setuju bahwa lapangan dibutuhkan untuk bermain bersama keluarga pada masa Covid-19, (vi) 35% responden kurang setuju bahwa lapangan dibutuhkan sebagai tempat rekreasi pada masa Covid-19, dan (vii) 39% responden kurang setuju bahwa lapangan dibutuhkan sebagai tempat meningkatkan ekonomi keluarga pada masa Covid-19.

3.3 Tabel Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Jawaban Responden untuk Variabel Kualitas

(6)

No. Pernyataan

Sangat

Setuju Setuju Kurang

Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

5 4 3 2 1

1

Ketersediaan pepohonan di sekitar lapangan cukup

berkualitas untuk menyegarkan udara saat berada di lapangan pada masa Covid-19.

5 2.5 32 16.0 7 3.5 11 5.5 145 72.5

2

Ketersediaan jogging track untuk lari dan berjalan cukup berkualitas di lapangan pada masa Covid-19.

36 18.0 122 61.0 33 16.5 7 3.5 2 1.0

3

Ketersediaan tempat untuk berjemur cukup berkualitas di lapangan pada masa Covid-19.

36 18.0 118 59.0 28 14.0 11 5.5 7 3.5

4

Ketersediaan pepohonan dan tanaman

disekitar

lapangan cukup berkualitas untuk mengurangi kebisingan saat berada di lapangan pada masa Covid-19.

4 2.0 52 26.0 29 14.5 17 8.5 98 49.0

5

Ketersediaan fasilitas bermain (ayunan,

perosotan, dll) untuk anak dan

17 8.5 70 35.0 68 34.0 31 15.5 14 7.0

(7)

keluarga cukup berkualitas di lapangan pada masa Covid-19.

6

Ketersediaan sarana untuk rekreasi (air mancur, tempat duduk dll) cukup berkualitas di lapangan pada masa Covid-19.

20 10.0 31 15.5 16 8.0 9 4.5 143 71.5

7

Ketersediaan sarana untuk meningkatkan ekonomi

keluarga (tempat menjajakan makanan) cukup berkualitas di lapangan pada masa Covid-19.

21 10.5 19 9.5 22 11.0 12 6.0 147 73.5

8

Ketersediaan petugas dalam menjalankan protokol

Covid-19 cukup berkualitas di lapangan pada masa Covid-19.

21 10.5 23 11.5 42 21.0 13 6.5 143 71.5

9

Ketersediaan sarana pendukung untuk

pencegahan Covid-19 (alat pengukur suhu, tempat cuci tangan pakai sabun, spanduk dan baliho promosi

2 1.0 20 10.0 7 3.5 25 12.5 146 73.0

(8)

kesehatan untuk pencegahan Covid-19) cukup berkualitas di lapangan pada masa Covid-19.

10

Ketersediaan sarana pendukung (toilet, parkir, penerangan, kebersihan ) cukup

berkualitas di lapangan pada masa Covid-19.

65 32.5 84 42.0 36 18.0 10 5.0 5 2.5

11

Kualitas lapangan

(keluasan,pepoh onan, sarana olahraga, sarana bermain, sarana rekreasi dan sarana pendukung) adalah lebih baik dibandingkan pada masa sebelum Covid-19.

7 3.5 14 7.0 16 8.0 21 10.5 141 70.5

234 585 304 167 991 Total

1170 2340 912 334 991 5747

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa: (i) 72,5% responden sangat tidak setuju bahwa ketersediaan pepohonan di sekitar lapangan cukup berkualitas untuk menyegarkan udara sekitar lapangan pada masa Covid-19, (ii) 61% responden setuju bahwa ketersediaan jogging track di lapangan untuk berlari dan berjalan cukup berkualitas pada masa Covid-19, (iii) 59%

responden setuju bahwa ketersediaan tempat untuk berjemur cukup berkualitas di lapangan pada masa Covid-19, (iv) 49% responden sangat

(9)

tidak setuju bahwa ketersediaan pepohonan dan tanaman di sekitar lapangan cukup berkualitas untuk mengurangi kebisingan saat berada di lapangan pada masa Covid-19, (v) 35% responden setuju bahwa ketersediaan fasilitas bermain untuk anak dan keluarga cukup berkualitas di lapangan pada masa Covid-19, (vi) 71,5% responden sangat tidak setuju bahwa ketersediaan sarana untuk rekreasi cukup berkualitas di lapangan pada masa Covid-19, (vii) 73,5% responden sangat tidak setuju bahwa ketersediaan sarana untuk meningkatkan ekonomi keluarga seperti tempat menjajakan makanan cukup berkualitas di lapangan pada masa Covid-19, (viii) 71,5% responden sangat tidak setuju bahwa ketersediaan petugas dalam menjalankan protokol kesehatan cukup berkualitas di lapangan pada masa Covid-19, (ix) 73%

responden sangat tidak setuju bahwa ketersediaan sarana pendukung untuk pencegahan Covid-19 cukup berkualitas di lapangan pada masa Covid-19, (x) 42% responden setuju bahwa ketersediaan sarana pendukung seperti toilet, parkiran, penerangan, dan kebersihan cukup berkualitas di lapangan pada masa Covid-19, dan (xi) 70,5% responden sangat tidak setuju bahwa kualitas lapangan lebih baik dibandingkan pada masa sebelum Covid-19.

3.4 Tabel Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Jawaban Responden untuk Variabel Pemanfaatan

No. Pernyataan

Sangat

Setuju Setuju Kurang

Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

5 4 3 2 1

1

Lapangan dimanfaatkan di pagi dan sore hari, pada masa Covid -19.

32 16.0 104 52.0 43 21.5 12 6.0 9 4.5

2

Lapangan dimanfaatkan setiap pagi, pada masa Covid -19.

32 16.0 108 54.0 41 20.5 12 6.0 7 3.5

(10)

3

Lapangan dimanfaatkan setiap sore, pada masa Covid -19.

24 12.0 95 47.5 58 29.0 16 8.0 7 3.5

4

Lapangan dimanfaatkan setiap hari libur, pada masa Covid -19.

23 11.5 93 46.5 55 27.5 17 8.5 12 6.0

5

Lapangan lebih banyak

digunakan pada sebelum Covid -19.

52 26.0 97 48.5 35 17.5 13 6.5 3 1.5

6

Lapangan lebih banyak

digunakan pada masa Covid -19.

13 6.5 55 27.5 89 44.5 27 13.5 16 8.0

176 552 321 97 54 Total

880 2208 963 194 54 4299

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa: (i) 52% responden setuju bahwa lapangan dimanfaatkan di pagi dan sore hari pada masa Covid-19, (ii) 54% responden setuju bahwa lapangan dimanfaatkan setiap pagi pada masa Covid-19, (iii) 47,5% responden setuju bahwa lapangan dimanfaatkan setiap sore pada masa Covid-19, (iv) 46,5% responden setuju bahwa lapangan dimanfaatkan setiap hari libur pada masa Covid-19, (v) 48,5% responden setuju bahwa lapangan lebih banyak digunakan pada sebelum masa Covid-19, dan (vii) 44,5% responden kurang setuju bahwa lapangan lebih banyak digunakan pada masa Covid-19.

4. Pembahasan

Survei bagian pertama yang menunjukkan perspektif responden terhadap penggunaan lapangan atau ruang publik terbuka selama masa pandemi Covid-19. Meskipun mayoritas responden kurang setuju bahwa lapangan aman digunakan dari penyebaran virus dan dapat digunakan untuk

(11)

proses penyembuhan, mayoritas responden tetap setuju bahwa lapangan dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, mayoritas responden setuju bahwa protokol kesehatan harus tetap dilakukan saat menggunakan lapangan dan diperlukan adanya petugas untuk mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan di lapangan. Dengan demikian, ada keraguan bahwa lapangan dapat aman digunakan dan berpengaruh pada perbaikan kondisi fisik pengidap Covid-19, serta terdapat sikap kehati-hatian pada warga terhadap penggunaan taman.

Survei bagian kedua membahas tentang kebutuhan responden akan lapangan atau ruang publik terbuka. Dibandingkan dengan kebutuhan untuk rekreasi keluarga dan sebagai sarana meningkatkan tingkat ekonomi, responden lebih setuju bahwa lapangan dibutuhkan untuk menghirup udara segar, berolahraga dan berjemur pada masa Covid-19. Maka, ada indikasi bahwa pengguna taman lebih membutuhkan lapangan sebagai sarana penunjang kesehatan di masa pandemi dibanding sebagai ruang kegiatan ekonomi.

Survei bagian ketiga berfokus pada kualitas lapangan atau ruang publik terbuka di Kota Medan. Sentimen yang didapat mengenai kualitas sarana dan prasarana yang ada di lapangan mengarah lebih negatif.

Pepohonan, sarana rekreasi dan bermain anak, tempat menjajakan makanan dinilai kurang berkualitas. Selain itu, fasilitas dan tenaga pengawas penunjang pencegahan Covid-19 juga dirasa kurang memadai. Padahal, faktor ini sangatlah penting agar fungsi taman tetap dapat terjadi, terlebih di masa pandemi yang membutuhkan pengawasan ekstra.

Survei bagian keempat menitikberatkan pada operasional pemanfaatan lapangan atau ruang publik terbuka di Kota Medan. Mayoritas responden menggunakan taman baik pagi maupun sore hari. Namun, mayoritas responden juga setuju bahwa penggunaan taman berkurang setelah adanya pandemi Covid-19. Hal ini dapat terjadi karena adanya pembatasan mobilitas dan ditutupnya akses ke taman selama peraturan pembatasan berlaku.

(12)

5. Kesimpulan

Kami menyimpulkan hasil survei sebagai berikut: (i) responden memiliki perspektif positif terhadap lapangan atau ruang publik terbuka; (ii) responden menilai lapangan atau ruang publik terbuka dibutuhkan di masa pandemi; (iii) responden menilai kualitas lapangan atau ruang publik terbuka di Kota Medan masih kurang, dan (iv) responden menilai pemanfaatan lapangan atau ruang publik terbuka di Kota Medan positif. Hasil tabulasi data survei dapat dilihat pada tabel berikut.

5.1 Tabel Kesimpulan Survei

Variabel Frekuensi Jumlah Pertanyaan

Skor Penuh

Total Skor

Responden Rata-rata Persentase Kategori

Perspektif 200 5 5000 3501 17.505 70% Positif

Kebutuhan 200 7 7000 4555 22.775 65% Positif

Kualitas 200 11 11000 5747 28.735 52% Kurang

berkualitas

Pemanfaatan 200 6 6000 4299 21.495 72% Positif

Melalui survei ini, kami mengajukan saran kepada pemerintah kota untuk: (i) mempertimbangkan kebijakan untuk mengembalikan manfaat lapangan atau ruang publik terbuka di Kota Medan sebagai ruang publik yang berpotensi dan lebih aman di masa pandemi; (ii) membuat standar dan mempersiapkan fasilitas, sarana, dan prasarana di lingkungan lapangan sesuai protokol pencegahan Covid-19; dan (iii) bekerja sama dengan dinas terkait dan komunitas pengguna taman untuk mengkampanyekan sosialisasi penggunaan taman yang sehat dan taat protokol selama pandemi.

Referensi

Dokumen terkait

Correction factors have been calculated by others (Kohler and Palter, 1967; Rowan et al., 1992; Slump, 1980; Tkachuk and Irvine, 1969) to correct amino acid measurements determined

Dengan alasan ini maka penulis ingin membagi pengetahuan tentang aplikasi penjualan obat yang menggunakan Microsoft Access 2000 yang memudahkan pengontrolan, pengerjaan dan

Furthermore, the meeting also sought the possibility of establishing a regional organisation with the modalities among others as follow: based on human rights

Dunia seni pertunjukan adalah dunia yang identik dengan praktis dan keilmuwan seni, tanpa ditunjang dengan bekal mata kuliaah umum lain, maka akan melahirkan individu yang hanya

The results of the research in this dissertation shows that the concept of character education of children according to Ibnu Qayyim al-Jawziyya emphasis on the four major

Finally, the experiment-related Atlas pages for NMR entries now contain links to any NMR-related resources at PDBe and BMRB as well as to the Vivaldi viewer for interactive analysis

Asuhan Keperawatan Penyakit Tropis .Jakarta: Trans Info Media..

Respon Kalus Beberapa Varietas Padi (Oryza sativa L.) pada Kondisi Cekaman Salinitas (NaCl) secara In Vitro. Institut Teknologi