4. IMPLEMENTASI SISTEM
Berdasarkan rancangan sistem yang telah dibahas pada bab sebelumnya, berikut ini adalah hasil implementasi sistem aplikasi morphing. Implementasi sistem aplikasi morphing menggunakan 2 buah form sebagai form utama dan beberapa procedure yang digunakan untuk melakukan image morphing.
4.1 Implementasi Software yang Digunakan
Software yang digunakan untuk implementasi program morphing adalah Borland Delphi 7. Alasan penggunaan Borland Delphi 7 adalah karena delphi mendukung proses imaging, bersifat user friendly, dan mempunyai interface yang dapat didesain dan diatur dengan baik sehingga siap untuk digunakan. Selain itu, delphi 7 mempunyai performa yang cukup cepat dalam melakukan perhitungan yang banyak.
Pada Delphi 7 memori komputer yang digunakan untuk penyimpanan suatu obyek maupun untuk menjalankan proses, menyimpan variabel temporary mempunyai kualitas yang cukup besar. Dengan menggunakan delphi 7, maka pembuatan class sendiri tidak diperlukan dikarenakan bahasa pemrograman delphi 7 sudah menerapkan pemrograman berorientasi obyek.
4.2. Implementasi Software yang Dibuat
4.2.1. Library dan Unit yang Digunakan
Library dan Unit menggunakan standar dari Delphi ditambah dengan unit JPEG, GIFImage, dan AVIWriter. Unit JPEG digunakan untuk membuka file image yang ber-format JPEG, GIFImage digunakan untuk menghasilkan image bergerak yang ber-format GIF, sedangkan AVIWriter digunakan untuk menghasilkan sebuah Movie yang ber-format AVI. Daftar library dan unit yang digunakan selengkapnya pada Segmen Program 4.1.
Segmen Program 4.1. Library dan Unit
Uses
GIFImage,
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,
Dialogs,JPEG, StdCtrls, Buttons, ExtCtrls, ExtDlgs,Math, ComCtrls, Menus,
AviWriter_2;
4.2.2. Header Procedure dan Function
Header procedure dan function yang terdapat pada Segmen Program 4.2.
merupakan header procedure dan function yang digunakan pada aplikasi morphing. Aplikasi morphing ini tidak hanya menggunakan procedure dan function seperti yang terdapat pada Segmen Program 4.2, melainkan procedure dan function lain yang sifatnya lebih umum.
Segmen Program 4.2. Header Procedure dan Function utama.
procedure JPEGtoBMP(file_name:string);
function copynamafile(file_name:string) : string;
procedure cekJPEGBMP();
procedure interpolasi(image : TImage; w,h,w1,h1 : integer);
procedure dt_source(jumframe : integer; image : TImage);
procedure dt_dest(jumframe : integer; image : TImage);
procedure ubah_dest(jumframe : integer; image : TImage);
procedure ubah_source(jumframe : integer; image : TImage);
procedure crossdissolve(img1,img2:timage;jumframe:integer);
procedure Open_source(imagename : string);
procedure Open_dest(imagename : string);
function panjangvector(x1,y1,x2,y2 : real) : real;
function carif(x,y : real; grs : TgrsFeature):real;
function carid1(x,y : real; grs : TgrsFeature):real;
procedure interpolasihasil();
4.2.3. Form Aplikasi Morphing
Aplikasi ini mempunyai 1 form utama dengan 2 form tambahan untuk
video dan hasil video. Form utama digunakan untuk proses image morphing yang
terdiri dari image source dan image destination. Dalam form utama juga dapat
dilihat hasil morphing yang terjadi. Tampilan dari form utama dapat dilihat pada
Gambar 4.1.
Gambar 4.1. Tampilan Form Utama Image Morphing
Form untuk video digunakan untuk melakukan morphing antara 2 buah file
AVI sehingga diperlukan beberapa tempat untuk melihat frame – frame yang ada
dalam sebuah file AVI, selain itu dibutuhkan juga tempat untuk memberikan garis
feature pada frame pertama dan frame akhir dari setiap file AVI. Tampilan
keseluruhan untuk form video morphing dapat dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.2. Tampilan Form Video Morphing
4.2.4. Menu File
Pada menu file terdapat 5 fasilitas yang dapat digunakan oleh user. Menu yang ada digunakan untuk menciptakan suatu project dan mengakhiri suatu project. Pada Gambar 4.3. dapat dilihat item-item yang ada pada menu file. Menu file ada pada form movie dan image. Susunan menu file untuk kedua form sama agar memudahkan user untuk mengingat letak menu.
Gambar 4.3. Menu File
4.2.4.1. New Project Morphing
Menu File – New Project Morphing berfungsi untuk memanggil reset_morph untuk mengembalikan semua nilai menjadi nilai default awal.
Default awal adalah mengembalikan image source dan image destination menjadi kosong, selain itu, nilai garis feature juga harus dikembalikan menjadi -1.
Keseluruhan source code untuk melakukan reset dapat dilihat pada Segmen Program 4.3.
Segmen Program 4.3. Membuat Project Baru
1 procedure TImageMorphing.reset_morph();
2 var
3 i,j : integer;
4 begin
5 klik1 := false;
6 klik2 := false;
7 //--- 8 //untuk mereset jumlah garis Feature 9 for i:=1 to 100 do
10 begin
11 gf1[i].x_1:=-1;
12 gf1[i].x_2:=-1;
13 gf1[i].y_1:=-1;
14 gf1[i].y_2:=-1;
15
16 gf2[i].x_1:=-1;
17 gf2[i].x_2:=-1;
18 gf2[i].y_1:=-1;
19 gf2[i].y_2:=-1;
20 end;
21
22 for i:=0 to 1024 do 23 for j:=0 to 1024 do 24 begin
25 imageframe[i,j].R:=0;
26 imageframe[i,j].G:=0;
27 imageframe[i,j].B:=0;
28 imageframe[i,j].kode:=false;
29 end;
30
31 tamb := 1;
32 Timer1.Enabled := false;
33
34 //untuk garis Feature;
35 frame := 0;
36 jum_Feature:=1;
37 jum_point := 1;
38 imagehasil.Visible:=false;
Segmen Program 4.3. Membuat Project Baru (sambungan)
39 jalan := false;
40 label3.Caption:='000 / ';
41
42 //untuk button yang tidak dibuka dulu 43 play.Enabled:=false;
44 stop.Enabled:=false;
45
46 label1.Caption:='';
47 label2.Caption:='';
48
49 imagesource.Visible:=false;
50 imagedest.Visible:=false;
51
52 ListBox1.Selected[19]:= true;
53 listbox1.ItemIndex:=19;
54 jum_frame :=listbox1.ItemIndex+1;
55 end;
4.2.4.2. Open Project Morphing
Menu file-Open Project Morphing berfungsi untuk memanggil procedure open untuk membuka project yang sebelumnya pernah dibuat. Pada saat membuka Project maka file tersebut akan menganalisa satu per satu data yang disimpan. Dari data tersebut maka, variabel-variabel yang akan dipakai dalam proses morphing akan diberi nilai sesuai dengan yang ada pada data.
4.2.4.3. Open Image
Menu file-Open Image mempunyai sub menu lagi yaitu open image source dan open image destination. Open image source berfungsi untuk membuka image source yang ingin di-morphing, sedangkan open image destination berfungsi untuk membuka image destination yang ingin di-morphing. Sub menu yang ada pada menu open image dapat dilihat pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4. SubMenu Open Image
Proses yang dilakukan oleh kedua menu tersebut pada dasarnya sama,
hanya saja temp yang digunakan untuk membuka image source dan image
destination berlainan. Temporary dari setiap image ini berfungsi agar setelah image di-morphing maka program masih menyimpan image yang asli seperti sebelumnya. Keseluruhan source code untuk membuka image dapat dilihat pada Segmen Program 4.4.
Segmen Program 4.4. Membuka Image
1 procedure TImageMorphing.Open_source(imagename : string);
2 begin
3 imagesource.Visible:=true;
4 imagesource.Picture.LoadFromFile(imagename);
5 Imagetempsource1.Picture.LoadFromFile(imagename);
6 Imagetempsource2.Picture.LoadFromFile(imagename);
7 Imagetempsource3.Picture.LoadFromFile(imagename);
8 files := copynamafile(imagename);
9 label1.Caption := imagename;
10 if label2.Caption<>'' then 11 begin
12 if (imagedest.Picture.Height<>imagesource.Picture.Height) 13 or (imagedest.Picture.Width<>imagesource.Picture.Width) 14 then
15 begin
16 PilImage.Visible := true;
17 showmessage('image source and destination not at the 18 same size '+#13+'Please Choose which image can resize');
18 end 19 else
20 Fieldmorph.Visible:=true;
21 end;
22 end;
4.2.4.4. Save Project
Menu File-Save Project berfungsi untuk memanggil procedure save
project. Procedure ini akan menyimpan semua data yang berkaitan dengan
perubahan image. Data-data yang perlu disimpan pada waktu sebuah project di-
save adalah titik-titik koordinat garis feature, jumlah garis feature dan image yang
digunakan untuk proses. Image yang digunakan untuk proses terdiri dari 2
macam, yaitu image source dan image destination Sebagian source code untuk
menyimpan project dapat dilihat pada Segmen Program 4.5.
Segmen Program 4.5. Menyimpan Project
1 filesave := saveproject.filename;
2 assignfile(fl,filesave);
3 rewrite(fl);
4 writeln(fl,label1.caption);
5 writeln(fl,label2.caption);
6 writeln(fl,inttostr(jum_frame));
7
8 if jum_Feature<>1 then 9 begin
10 writeln(fl,'fm');
11 writeln(fl,inttostr(jum_Feature));
12 end 13 else 14 begin
15 if jum_point<>1 then 16 begin
17 writeln(fl,'dt');
18 writeln(fl,inttostr(jum_point));
19 end 20 else
21 writeln(fl,'t');
22 end;
23
24 if (jum_Feature<>1) then 25 begin
26 for i:=1 to jum_Feature-1 do 27 begin
28 with gf1[i] do 29 begin
30 writeln(fl,floattostr(x_1)+';'
31 +floattostr(y_1)+';'+ (floattostr(x_2)) 32 +';'+floattostr(y_2));
33 end;
34 with gf2[i] do 35 begin
36 writeln(fl,floattostr(x_1)+';'
37 +floattostr(y_1)+';'+ (floattostr(x_2)) 38 +';'+floattostr(y_2));
39 end;
40 end;
41 end 42 else
43 if (jum_point<>1) then 44 begin
45 for i:=1 to jum_point-1 do 46 begin
47 writeln(fl,floattostr(pt1[i].x)+';' 48 +floattostr(pt1[i].y)+';');
49 writeln(fl,floattostr(pt2[i].x)+';' 50 +floattostr(pt2[i].y)+';');
51 end;
52 end;
53
54 closefile(fl);
4.2.4.5. Export
Menu File-Export berfungsi untuk menyimpan hasil morphing dengan format yang telah disediakan. Format file export yang disediakan dalam aplikasi ini adalah AVI dan GIF. Untuk menyimpan hasil image dalam bentuk AVI dan GIF, digunakan komponen tambahan. Proses penyimpanannya hampir sama dengan menyimpan setiap frame yang terjadi dalam sebuah file yang berformat AVI atau GIF. Tampilan submenu pada menu export dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5. SubMenu Export Hasil
4.2.5. Menu Morphing
Pada menu morphing terdapat 2 fasilitas yang dapat digunakan oleh user.
Submenu yang ada pada menu morphing berguna untuk membuat animasi dari dua buah gambar yang telah di-input-kan. Dalam menu morphing, user dapat memilih menggunakan metode Field Morphing ataupun deformation techniques.
Menu morphing ada pada form movie dan image. Pada Gambar 4.6. dapat dilihat item-item yang ada pada menu morphing
Gambar 4.6. Menu Morphing
4.2.5.1. Field Morphing
Menu field morphing berfungsi untuk menjalankan aplikasi dengan
metode field morphing. Pada metode field morphing digunakan beberapa image
temp yang sebelumnya telah diisi dengan image source dan image destination.
Pada field morphing maka image source dan destination, masing-masing akan mengalami deformasi. Setelah mengalami deformasi, maka kedua image akan digabungkan dengan menggunakan metode cross dissolve. Source code untuk metode field morphing dapat dilihat pada Segmen Program 4.6.
Segmen Program 4.6. Metode Field Morphing
1 procedure TImageMorphing.ubah_source 2 (jumframe : integer; image : TImage);
3 var
4 i,j,k,l,m : integer;
5 f,d,perb,f1,d1,grad : real;
6 x2,y2 : real;
7 hasilx,hasily : real;
8 xp,yp : real;
9 jrkttkfea : real;
10 jrkfea : real;
11 temp_f : TgrsFeature;
12
13 a,p,b : integer;
14 wght,wghtsum,DSUMx,DSUMy,dist,le,df,dxi,dyi : real;
15 hasilxf,hasilyf : real;
16 begin 17 m := 0;
18 l := 0;
19 f1:=0;
20
21 //untuk mengosongkan imageframe (Image yg terbentuk) 22 for i:=0 to imagetempsource1.Height-1 do
23 begin
24 f := carif(j,i,gf1[k]);
25 d := carid1(j,i,gf1[k]);
26
27 jrkfea := sqrt(sqr(gf1[k].x_2-gf1[k].x_1)+
28 (sqr(gf1[k].y_2-gf1[k].y_1)));
29 f := f/jrkfea;
30 perb := (1/(jumframe-1))*(frame);
31 //untuk menginisialisasi garis-garis yang baru timbul 32 antara hub antara source dan destination
33 temp_f.x_1:=gf1[k].x_1*(1-perb)+gf2[k].x_1*perb;
34 temp_f.y_1:=gf1[k].y_1*(1-perb)+gf2[k].y_1*perb;
35 temp_f.x_2:=gf1[k].x_2*(1-perb)+gf2[k].x_2*perb;
36 temp_f.y_2:=gf1[k].y_2*(1-perb)+gf2[k].y_2*perb;
Segmen Program 4.6. Metode Field Morphing (sambungan)
37 f := carif(j,i,gf1[k]);
38 d := carid1(j,i,gf1[k]);
39
40 jrkfea := sqrt(sqr(gf1[k].x_2-gf1[k].x_1)+
41 (sqr(gf1[k].y_2-gf1[k].y_1)));
42 f := f/jrkfea;
43 perb := (1/(jumframe-1))*(frame);
44 //untuk menginisialisasi garis-garis yang baru 45 timbul antara hub antara source dan destination 46 temp_f.x_1:=gf1[k].x_1*(1-perb)+gf2[k].x_1*perb;
47 temp_f.y_1:=gf1[k].y_1*(1-perb)+gf2[k].y_1*perb;
48 temp_f.x_2:=gf1[k].x_2*(1-perb)+gf2[k].x_2*perb;
49 temp_f.y_2:=gf1[k].y_2*(1-perb)+gf2[k].y_2*perb;
50
51 temp_f.jrk := pjgvector(temp_f.x_1,temp_f.y_1 52 ,temp_f.x_2,temp_f.y_2);
53
54 xp := (temp_f.y_2-temp_f.y_1)+temp_f.x_1;
55 yp := -(temp_f.x_2-temp_f.x_1)+temp_f.y_1;
56
57 if temp_f.jrk<>0 then 58 begin
59 hasilx:=temp_f.x_1+f*(temp_f.x_2-temp_f.x_1)+
60 d*((xp-temp_f.x_1)/temp_f.jrk);
61 hasily:=temp_f.y_1+f*(temp_f.y_2-temp_f.y_1)+
62 d*((yp-temp_f.y_1)/temp_f.jrk);
63 end;
64
65 //untuk perhitungan kalo garis Feature nya bnyk 66 if (f>=0) and (f<=1) then
67 df := abs(d) 68 else
69 if (f<0) then
70 df:=abs(pjgvector(j,i,gf1[k].x_1,gf1[k].y_1));
71 else
72 if (f>1) then
73 df:=abs(pjgvector(j,i,gf1[k].x_2,gf1[k].y_2));
74
75 dxi := hasilx-j;
76 dyi := hasily-i;
77
78 wght := 1 / (1 + df);
79
80 Dsumx := dsumx + (dxi*wght);
81 dsumy := dsumy + (dyi*wght);
82
83 wghtsum := wghtsum+wght;
84
85 end;
86
87 hasilxf:=j + (dsumx/wghtsum);
88 hasilyf:=i + (dsumy/wghtsum);
Segmen Program 4.6. Metode Field Morphing (sambungan)
89 if (hasilxf>=0)
90 and (hasilxf<=imagetempsource1.Width-1) 91 and (hasilyf>=0)
92 and (hasilyf<=imagetempsource1.Height-1) then 93 begin
94 imageframe[round(hasilxf),round(hasilyf)].R:=
95 sline^[j].R;
96 imageframe[round(hasilxf),round(hasilyf)].g:=
97 sline^[j].g;
98 imageframe[round(hasilxf),round(hasilyf)].b:=
99 sline^[j].b;
100 imageframe[round(hasilxf),round(hasilyf)].kode:=
101 true;
102 end;
103
104 end;
105 end;
106
107 interpolasihasil();
108
109 for i:=0 to image.Height-1 do 110 begin
111 sline2:=image.Picture.Bitmap.ScanLine[i];
112 for j:=0 to image.Width-1 do 113 begin
114 sline2^[j].R:=imageframe[j,i].R;
115 sline2^[j].G:=imageframe[j,i].G;
116 sline2^[j].B:=imageframe[j,i].B;
117 end;
118 end;
119
120 image.Repaint;
121 122 end;
Pada deformasi image destination tidak berbeda banyak dengan image source, hanya saja penggunaan garis pedoman berbeda. Pada saat deformasi image source, maka pedoman garis feature yang digunakan adalah garis feature 1, sedangkan untuk deformasi image destination maka garis feature yang digunakan sebagai pedoman adalah garis feature 2.
4.2.5.2. Deformation Technique
Menu deformation technique berfungsi untuk menjalankan aplikasi
dengan metode deformation techniques. Pada metode deformation techniques
digunakan juga beberapa image temporary yang digunakan untuk membimbing perubahan-perubahan yang terjadi pada setiap frame. Pada metode deformation techniques, yang diubah tidak hanya image source saja melainkan image source dan image destination. Setelah keduanya dilakukan deformasi, maka akan dilanjutkan dengan teknik penggabungan cross dissolve. Source code untuk metode deformation techniques pada image source dapat dilihat pada Segmen Program 4.7.
Segmen Program 4.7. Metode Deformation Techniques
1 procedure TImageMorphing.dt_source(jumframe : integer;
2 image : TImage);
3 var
4 i,j,k : integer;
5 dx, dy : real;
6 dx1,dy1 : real;
7 x,y,hslx,hsly : real;
8 hasilx,hasily,perb,wghtx,wghty, asilxf,hasilyf : real;
9 dsumx,dsumy, wghtsumx,wghtsumy : real;
10 temp_f : TgrsFeature;
11 jrknya,jrkx,jrky,jrkA,jrkB : real;
12 begin
13 //untuk Deformation technique dari source image 14 for i:=0 to imagetempsource1.Height-1 do
15 begin
16 sline:=imagetempsource1.Picture.Bitmap.ScanLine[i];
17 for j:=0 to imagetempsource1.Width-1 do 18 begin
19 imageframe[j][i].R:=0;//sline^[j].R;
20 imageframe[j][i].G:=0;//sline^[j].G;
21 imageframe[j][i].B:=0;//sline^[j].B;
22 imageframe[j][i].kode:=false;
23 end;
24 end;
25
26 x := 0;
27 y := 0;
28 hasilx := 0;
29 hasily := 0;
30
31 for i:=0 to imagetempsource1.Height-1 do 32 begin
33 sline:=imagetempsource1.Picture.Bitmap.ScanLine[i];
34 for j:=0 to imagetempsource1.Width-1 do 35 begin
36 hasilx := 0;
37 hasily := 0;
38 dsumx := 0;
39 dsumy := 0;
40 wghtsumx := 0; wghtsumy := 0;
Segmen Program 4.7. Metode Deformation Techniques (sambungan)
41 for k:=1 to jum_Feature do 42 Begin
43 gf2[k].jrk:=panjangvector(gf2[k].x_1,gf2[k].y_1 44 ,gf2[k].x_2,gf2[k].y_2);
45 gf1[k].jrk:=panjangvector(gf1[k].x_1,gf1[k].y_1, 46 gf1[k].x_2,gf1[k].y_2);
47 perb := (1/(jumframe-1))*(frame);
48
49 temp_f.x_1:=gf1[k].x_1*(1-perb)+gf2[k].x_1*perb;
50 temp_f.y_1:=gf1[k].y_1*(1-perb)+gf2[k].y_1*perb;
51 temp_f.x_2:=gf1[k].x_2*(1-perb)+gf2[k].x_2*perb;
52 temp_f.y_2:=gf1[k].y_2*(1-perb)+gf2[k].y_2*perb;
53
54 temp_f.jrk := pjgvector(temp_f.x_1,temp_f.y_1, 55 temp_f.x_2,temp_f.y_2);
56 if (gf1[k].y_1>gf1[k].y_2) 57 and (gf2[k].y_1<gf2[k].y_2) 58 or (gf1[k].y_1<gf1[k].y_2) 59 and (gf2[k].y_1>gf2[k].y_2) then 60 Begin
61 dx := (j-gf1[k].x_2);
62 dy := (i-gf1[k].y_1);
63 x := (temp_f.jrk/gf1[k].jrk*dx) + temp_f.x_2;
64 y := (temp_f.jrk/gf1[k].jrk*dy) + temp_f.y_1;
65 End 66 Else 67 Begin
68 dx := (j-gf1[k].x_1);
69 dy := (i-gf1[k].y_2);
70 x := (temp_f.jrk/gf1[k].jrk*dx) + temp_f.x_1;
71 y := (temp_f.jrk/gf1[k].jrk*dy) + temp_f.y_2;
72 end;
73 hslx := x-j;
74 hsly := y-i;
75
76 jrkA := pjgvector(j,i,gf1[k].x_1,gf1[k].y_1);
77 jrkB := pjgvector(j,i,gf1[k].x_2,gf1[k].y_2);
78 jrknya := jrkA+jrkB-gf1[k].jrk;
79 wghtx := 1 / (1 + abs(jrknya));
80 wghty := 1 / (1 + abs(jrknya));
81
82 Dsumx := dsumx + (hslx*wghtx);
83 dsumy := dsumy + (hsly*wghty);
84
85 wghtsumx := wghtsumx+wghtx;
86 wghtsumy := wghtsumy+wghty;
87 end;
88 hasilxf:=j + (dsumx/wghtsumx);
89 hasilyf:=i + (dsumy/wghtsumy);
Segmen Program 4.7. Metode Deformation Techniques (sambungan)
90 if (hasilxf>=0) and (hasilxf<=Width-1) 91 and (hasilyf>=0) and (hasilyf<=Height-1) 92 Then
93 Begin
94 imageframe[round(hasilxf),round(hasilyf)].R:=
95 sline^[j].R;
96 imageframe[round(hasilxf),round(hasilyf)].g:=
97 sline^[j].g;
98 imageframe[round(hasilxf),round(hasilyf)].b:=
99 sline^[j].b;
100 imageframe[round(hasilxf),round(hasilyf)].kode:=
101 true;
102 end;
103 end;
104 end;
105
106 interpolasihasil();
107
108 for i:=0 to image.Height-1 do 109 Begin
110 sline1:=image.Picture.Bitmap.ScanLine[i];
111 for j:=0 to image.Width-1 do 112 Begin
113 sline1^[j].R:=imageframe[j,i].R;
114 sline1^[j].G:=imageframe[j,i].G;
115 sline1^[j].B:=imageframe[j,i].B;
116 end;
117 end;
118
119 image.Repaint;
120 end;
121 end;
Pada metode deformation technique, deformasi image destination tidak berbeda banyak dengan image source, hanya saja penggunaan garis feature yang berbeda. Pada saat frame pertama di image destination, maka gambar akan ditarik sesuai dengan image source dikarenakan image source merupakan image awal yang nantinya akan diubah.
4.2.6. Menu Movie
Pada menu movie hanya terdapat 1 fasilitas yang dapat digunakan oleh
user. Menu yang ada pada menu movie berguna untuk melakukan morphing pada
file video. Pada Gambar 4.7. dapat dilihat item yang ada pada menu movie.
Gambar 4.7. Menu Movie 4.2.6.1. Video Morphing
Video morphing merupakan menu untuk melakukan morphing pada sebuah file movie. File movie yang diterima oleh aplikasi ini adalah file dengan format AVI. Pada proses video morphing, maka user akan memasukkan 2 buah file AVI sehingga akan dibentuk sebuah perubahan dari file AVI source menjadi file AVI destination.
4.2.7. Menu Others
Pada menu others terdapat 2 fasilitas yang dapat digunakan oleh user, yaitu submeu help dan created. Menu others dimaksudkan untuk membantu user dalam menggunakan aplikasi morphing. ada menu movie hanya terdapat 1 fasilitas yang dapat digunakan oleh user. Pada Gambar 4.8, dapat dilihat item yang ada pada menu movie.
Gambar 4.8. Menu Others
4.2.8. Proses Cross Dissolve
Proses cross dissolve yang digunakan pada setiap akhir metode image
morphing, mempunyai algoritma yang membuat sebuah image semakin lama
menjadi semakin transparan dengan mengalikan nilai-nilai pixel yang terdiri dari
R, G, dan B dengan sebuah nilai perbandingan yang didapat dari hasil
perbandingan antara frame dan jumlah frame. Keseluruhan source code dapat
dilihat pada Segmen Program 4.8.
Segmen Program 4.8. Metode Cross Dissolve
1 procedure
2 crossdissolve(img1,img2:timage;jumframe:integer);
3 var
4 i,j:integer;
5 perb:real;
6 Begin
7 for i:=0 to img1.picture.bitmap.Height-1 do 8 Begin
9 sline:=img1.Picture.Bitmap.ScanLine[i];
10 sline1:=img2.Picture.Bitmap.ScanLine[i];
11 sline2:=imagetemp.Picture.Bitmap.ScanLine[i];
12
13 perb:=(jumframe-frame)/(jumframe);
14
15 for j:=0 to img1.picture.bitmap.Width-1 do 16 Begin
17 sline2^[j].R:=round((sline^[j].R *
18 perb)+(sline1^[j].R * (1-perb));
19 sline2^[j].G:=round((sline^[j].G *
20 perb)+(sline1^[j].G * (1-perb));
21 sline2^[j].B:=round((sline^[j].B *
22 perb)+(sline1^[j].B * (1-perb));
23 end;
24 end;
25
26 if frame<jumframe then 27 inc(frame);
28
29 imagetemp.Repaint;
30 imagehasil.Picture:=imagetemp.Picture;
31 end;
4.2.9. Button Resize
Button resize diberikan untuk memudahkan user menggunakan aplikasi dengan ukuran gambar yang berbeda. Button resize hanya akan dapat dijalankan apabila kedua file image mempunyai ukuran yang berbeda. Apabila ukuran kedua image berbeda, maka user dapat memilih image mana yang ingin diubah ukurannya. Keseluruhan source code untuk mengubah ukuran image dapat dilihat pada Segmen Program 4.9.
Segmen Program 4.9. Merubah Ukuran Image
1 procedure TImageMorphing.interpolasi(image : TImage;
2 w,h,w1,h1 : integer);
3 var
4 y,x,x1,y1 : integer;
5 PC,PH : PByteArray;
Segmen Program 4.9. Merubah Ukuran Image
6 xasal,yasal,wxL,wyT,sh,sv : real;
7 Ki,Ri,Gi,Bi,Ko,Ro,Go,Bo : array of array of byte;
8 xL,xR,yT,yB : integer;
9 begin
10 sh := w1/w;
11 sv := h1/h;
12
13 if (image.Picture.Bitmap.PixelFormat = pf24bit) then 14 begin
15 SetLength(Ri, w, h);
16 SetLength(Gi, w, h);
17 SetLength(Bi, w, h);
18 SetLength(Ro, w1, h1);
19 SetLength(Go, w1, h1);
20 SetLength(Bo, w1, h1);
21
22 for y := 0 to h-1 do 23 begin
24 PC := image.Picture.Bitmap.ScanLine[y];
25 for x := 0 to w-1 do 26 begin
27 Bi[x,y] := PC[3*x];
28 Gi[x,y] := PC[3*x+1];
29 Ri[x,y] := PC[3*x+2];
30 end;
31 end;
32 for x1 := 0 to w1-1 do 33 for y1 := 0 to h1-1 do 34 begin
35 xasal := x1/sh;
36 yasal := y1/sv;
37 if ((floor(xasal)<0) or (ceil(xasal)>w-1) or 38 (floor(yasal)<0) or (ceil(yasal)>h-1)) then 39 begin
40 Ro[x1,y1] := 255;
41 Go[x1,y1] := 255;
42 Bo[x1,y1] := 255;
43 end 44 else 45 begin
46 xL := Floor(xasal);
47 xR := ceil(xasal);
48 yT := Floor(yasal);
49 yB := ceil(yasal);
50 wxL := xR-xasal;
51 wyt := yB-yasal;
52 Ro[x1,y1] := round(wxL*wyT*Ri[xL,yT]+(1- 53 wxL)*wyT*Ri[xR,yT]+wxL*(1-wyT)*Ri[xL,yB]+
54 (1-wxL)*(1-wyT)*Ri[xR,yB]);
55 Go[x1,y1] := round(wxL*wyT*Gi[xL,yT]+(1- 56 wxL)*wyT*Gi[xR,yT]+wxL*(1-wyT)*Gi[xL,yB]+
57 (1-wxL)*(1-wyT)*Gi[xR,yB]);
58 Bo[x1,y1] := round(wxL*wyT*Bi[xL,yT]+(1- 59 wxL)*wyT*Bi[xR,yT]+wxL*(1-wyT)*Bi[xL,yB]+
Segmen Program 4.9. Merubah Ukuran Image (sambungan)
60 (1-wxL)*(1-wyT)*Bi[xR,yB]);
61 end;
62 end;
63 image.Picture.Bitmap.Width:=w1;
64 image.Picture.Bitmap.Height:=h1;
65
66 for y1 :=0 to h1-1 do 67 begin
68 PH := image.Picture.Bitmap.ScanLine[y1];
69 for x1 := 0 to w1-1 do 70 begin
71 PH[3*x1] := Bo[x1,y1];
72 PH[3*x1+1] := Go[x1,y1];
73 PH[3*x1+2] := Ro[x1,y1];
74 end 75 end;
76 Ri := nil;
77 Gi := nil;
78 Bi := nil;
79 Ro := nil;
80 Go := nil;
81 Bo := nil;
82 if radiobutton1.Checked=true then 83 begin
84 imagesource.Width:=image.Width;
85 imagesource.Height:=image.Height;
86 imagesource.Picture:=image.Picture;
87
88 imagetempsource1.Width:=image.Width;
89 imagetempsource1.Height:=image.Height;
90 imagetempsource1.Picture:=image.Picture;
91
92 imagetempsource2.Width:=image.Width;
93 imagetempsource2.Height:=image.Height;
94 imagetempsource2.Picture:=image.Picture;
95
96 end 97 else
98 if radiobutton2.Checked=true then 99 begin
100 imagedest.Width:=image.Width;
101 imagedest.Height:=image.Height;
102 imagedest.Picture:=image.Picture;
103
104 imagetempdest1.Width:=image.Width;
105 imagetempdest1.Height:=image.Height;
106 imagetempdest1.Picture:=image.Picture;
107
108 imagetempdest2.Width:=image.Width;
109 imagetempdest2.Height:=image.Height;
110 imagetempdest2.Picture:=image.Picture;
111
112 imagedest.Refresh;
113 imagetempdest1.Refresh;
Segmen Program 4.9. Merubah Ukuran Image (sambungan)
114 imagetempdest2.Refresh;
115 end;
116 end;
117 end;
4.2.10. Cara Kerja Aplikasi Video Morphing
Langkah pertama yang dilakukan dalam aplikasi video morphing adalah memisahkan frame-frame yang ada dalam sebuah file AVI. Setelah didapatkan frame awal dan frame akhir, maka langkah selanjutnya adalah memberikan garis feature di setiap image. Setiap frame akan dilakukan proses morphing sendiri- sendiri. Dilakukan setiap frame agar didapatkan frame sesuai dengan posisi yang ada. Algoritma secara keseluruhan untuk video morphing dapat dilihat pada segmen program 4.10.
Segmen Program 4.10. Algoritma Video Morphing
1 if (label1.Caption<>'') and (label2.Caption<>'') then 2 begin
3 if (FrmCnt1=FrmCnt2) and (AVIWidth=AVIWidth2) 4 and (AVIHeight=AVIHeight2) then
5 begin
6 bitbtn1.Enabled:=false;
7 bitbtn2.enabled:=false;
8 imagedest1.Picture.Bitmap.PixelFormat:=pf24bit;
9 imagetempdest11.Picture.Bitmap.PixelFormat:=
10 pf24bit;
11 imagetempdest12.Picture.Bitmap.PixelFormat:=
12 pf24bit;
13 imagetempdest13.Picture.Bitmap.PixelFormat:=
14 pf24bit;
15
16 imagedest2.Picture.Bitmap.PixelFormat:=pf24bit;
17 imagetempdest21.Picture.Bitmap.PixelFormat:=
18 pf24bit;
19 imagetempdest22.Picture.Bitmap.PixelFormat:=
20 pf24bit;
21 imagetempdest23.Picture.Bitmap.PixelFormat:=
22 pf24bit;
23 image_temp.Picture.Bitmap:=
24 imagesource1.Picture.Bitmap;
25 image_temp.visible:=false;
26 image_temp.Picture.Bitmap.PixelFormat:=pf24bit;
Segmen Program 4.10. Algoritma Video Morphing (sambungan)
27
28 imgsource1.Picture.Bitmap.PixelFormat:=pf24bit;
29 imagetempsource11.Picture.Bitmap.PixelFormat:=
30 pf24bit;
31 imagetempsource12.Picture.Bitmap.PixelFormat:=
32 pf24bit;
33 imagetempsource13.Picture.Bitmap.PixelFormat:=
34 pf24bit;
35
36 imagesource2.Picture.Bitmap.PixelFormat:=pf24bit;
37 pf24bit;
38 imagetempsource21.Picture.Bitmap.PixelFormat:=
39 pf24bit;
40 imagetempsource22.Picture.Bitmap.PixelFormat:=
41 pf24bit;
42 imagetempsource23.Picture.Bitmap.PixelFormat:=
43 pf24bit;
44 imagetemp.Picture.Bitmap:=
45 imagetempsource11.Picture.Bitmap;
46 imagetemp.Picture.Bitmap.PixelFormat:=pf24bit;
47
48 frame:=0;
49 jum_frame:=FrameCount1-1;
50
51 jum_feature:=jum_feature-1;
52
53 tm := gettime();
54 if (feature_m1[1].x_1<>0) and 55 (feature_m1[1].y_1<>0) and
56 (feature_m1[1].x_2<>imagetempsource21.Width-1) 57 and (feature_m1[1].y_2<>0) then
58 begin
59 jum_feature:=jum_feature+4;
60 for i:=jum_feature downto 5 do 61 begin
62 feature_m1[i]:=feature_m1[i-4];
63 feature_m2[i]:=feature_m2[i-4];
64 feature_m3[i]:=feature_m3[i-4];
65 feature_m4[i]:=feature_m4[i-4];
66 end;
67
68 //inisialisasi garis fea 1 69 feature_m1[1].x_1:=0;
70 feature_m1[1].y_1:=0;
71
72 feature_m1[1].x_2:=
73 imagesource2.picture.bitmap.Width-1;
74 feature_m1[1].y_2:=0;
75
76 feature_m2[1]:=feature_m1[1];
77 feature_m3[1]:=feature_m1[1];
78 feature_m4[1]:=feature_m1[1];
Segmen Program 4.10. Algoritma Video Morphing (sambungan)
79
80 //inisialisasi garis fea 2 81 feature_m1[2].x_1:=
82 imagesource2.Picture.bitmap.Width-1;
83 feature_m1[2].y_1:=0;
84
85 feature_m1[2].x_2:=
86 imagesource2.picture.bitmap.Width-1;
87 feature_m1[2].y_2:=
88 imagesource2.picture.bitmap.Height-1;
89
90 feature_m2[2]:=feature_m1[2];
91 feature_m3[2]:=feature_m1[2];
92 feature_m4[2]:=feature_m1[2];
93
94 //inisialisasi garis fea 3 95 feature_m1[3].x_1:=0;
96 feature_m1[3].y_1:=
97 imagesource2.picture.bitmap.height-1;
98 feature_m1[3].y_2:=
99 imagesource2.picture.bitmap.Height-1;
100
101 feature_m2[3]:=feature_m1[3];
102 feature_m3[3]:=feature_m1[3];
103 feature_m4[3]:=feature_m1[3];
104
105 //inisialisasi garis fea 4 106 feature_m1[4].x_1:=0;
107 feature_m1[4].y_1:=0;
108 feature_m1[4].x_2:=0;
109 feature_m1[4].y_2:=
110 imagesource2.picture.bitmap.Height-1;
111
112 feature_m2[4]:=feature_m1[4];
113 feature_m3[4]:=feature_m1[4];
114 feature_m4[4]:=feature_m1[4];
115 end;
116
117 gauge1.Visible:=true;
118 gauge1.MaxValue:=jum_frame;
119 gauge1.MinValue:=0;
120 Application.ProcessMessages;
121
122 jum:=jum_feature;
123
124 while frame<=jum_frame do 125 begin
126 perb := (1/(jum_frame-1))*(frame);
127 frame_temp:=0;
128
Segmen Program 4.10. Algoritma Video Morphing (sambungan)
129 for i:=1 to jum_feature do 130 begin
131 feature_t_s[i].x_1:=feature_m1[i].x_1*
132 (1-perb)+feature_m3[i].x_1*perb;
133 feature_t_s[i].x_2:=feature_m1[i].x_2*
134 (1-perb)+feature_m3[i].x_2*perb;
135 feature_t_s[i].y_1:=feature_m1[i].y_1*
136 (1-perb)+feature_m3[i].y_1*perb;
137 feature_t_s[i].y_2:=feature_m1[i].y_2*
138 (1-perb)+feature_m3[i].y_2*perb;
139
140 feature_t_s[i].jrk := imagemorphing.
141 panjangvector(feature_t_s[i].x_1, 142 feature_t_s[i].y_1,feature_t_s[i].x_2, 143 feature_t_s[i].y_2);
144
145 feature_t_d[i].x_1:=feature_m2[i].x_1*
146 (1-perb)+feature_m4[i].x_1*perb;
147 feature_t_d[i].x_2:=feature_m2[i].x_2*
148 (1-perb)+feature_m4[i].x_2*perb;
149 feature_t_d[i].y_1:=feature_m2[i].y_1*
150 (1-perb)+feature_m4[i].y_1*perb;
151 feature_t_d[i].y_2:=feature_m2[i].y_2*
152 (1-perb)+feature_m4[i].y_2*perb;
153
154 feature_t_d[i].jrk := imagemorphing.
155 panjangvector(feature_t_d[i].x_1, 156 feature_t_d[i].y_1,feature_t_d[i].x_2, 157 feature_t_d[i].y_2);
158 end;
159
160 imagetempsource23.Picture.Bitmap:=
161 imagets[frame].Picture.Bitmap;
162 imagetempdest23.Picture.Bitmap:=
163 imagetd[frame].Picture.Bitmap;
164
165 while frame_temp<=jum_frame do 166 begin
167 ubah_dest(frame,jum_frame,imageframed[frame], 168 imagetempdest23,feature_t_s,feature_t_d);
169 ubah_source(frame,jum_frame,imageframes[frame]
170 ,imagetempsource23,feature_t_s, 171 feature_t_d);
172
173 crossdissolve(imageframes[frame],
174 imageframed[frame],frame_temp,jum_frame);
175
176 inc(frame_temp);
177 imagehsl1[frame_temp-1].picture:=
178 image_temp.picture;
179 end;
Segmen Program 4.10. Algoritma Video Morphing (sambungan)
180 imagehslsemua[frame].Picture.Bitmap :=
181 imagehsl1[frame].Picture.Bitmap;
182 image_temp.Picture.Bitmap:=
183 imagehsl1[frame].Picture.Bitmap;
184 inc(frame);
185 gauge1.Progress:=frame;
186 end;
187 tm2:=gettime();
188 ImageMorphing.hitung_time(tm,tm2);
189 gauge1.visible:=false;
190 191
192 frame:=0;
193 form1.Show;
194
195 imagetempsource13.Picture.Bitmap:=
196 imagetempsource12.Picture.Bitmap;
197 imagetempdest13.Picture.Bitmap:=
198 imagetempdest12.Picture.Bitmap;
199
200 imagetempsource23.Picture.Bitmap:=
201 imagetempsource22.Picture.Bitmap;
202 imagetempdest23.Picture.Bitmap:=
203 imagetempdest22.Picture.Bitmap;
204
205 frame:=0;
206 Form1.ScrollBar1.Max:=jum_frame-1;
207
208 bitbtn1.Enabled:=true;
209 bitbtn2.enabled:=true;
210 jum_feature:=jum_feature+1;
211 end 212 else
213 showmessage('Size or frame not same');
214 end 215 else
216 showmessage('Open All AVI File First');
217 end;
