Penanggung Jawab
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Pemimpin Editorial
Dr. Sahedhy Noor SK., MM Dewan Editorial Dr. Sahedhy Noor SK., MM Dr. Sri Hermuningsih., MM Dr. Ambar Lukitaningsih., MM
Sekretaris Editorial Dra. Prayekti., MM Risal Rinofah., SE., M.Sc
Administrasi Dandy, Vera Diterbitkan oleh:
Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Jl. Kusumanegara, No. 121 Yogyakarta.
Telp. (0274) 557455 Kontak Redaksi:
Telp. (0274) 557455
Email: [email protected] Website: http://fe.ustjogja.ac.id/
PANDUAN PENULISAN NASKAH
Jurnal ilmiah MANAJEMEN merupakan publikasi enam bulanan yang diterbitkan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta yang terbit sejak Desember 2011 Jurnal ini memuat artikel hasil penelitian empiris maupun telaah konseptual dan teoritis dalam bidang Ekonomi dan Bisnis.
Naskah tulisan yang dikirimkan kepada Jurnal MANAJEMEN harus mengikuti aturan dalam Panduan Penulisan Naskah bagi kontributor MANAJEMEN yang dilampirkan pada setiap nomor penerbitan. Isi artikel beserta akibat yang ditimbulkan oleh artikel bersangkutan sepenuhnya menjadi tanggungjawab kontributor.
Manajemen I Vol 5 No. 2 I Desember 2015
ii
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga jurnal MANAJEMEN dapat terbit sesuai dengan jadwal meskipun tidak terlepas dari kendala teknis dan non teknis. Pada edisi ini berisi atas satu tulisan berupa kajian konseptual dan teoritis, yaitu:
Pada edisi ini berisi atas satu tulisan berupa kajian konseptual dan teoritis, yaitu : Pengaruh EPS, PER, ROE, Dan DER Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014, Penciptaan Nilai Tambah Perusahaan Melalui Akuisisi Pada Perusahaan Pengakuisisi Unilever Periode 2007- 2014, Perkembangan Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Dalam Menghasilkan Laba Pada Tarawangsa Wood Instrument Periode 2010-2014, Pengujian Efisiensi Pasar Dalam Merespon Pengumuman Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak Pada Perusahaan Papan Utama Bei, Analisis Pengaruh Kepercayaan, Kekuatan Merek (Brand Equity), Kepuasan Dan Kualitas Layanan Terhadap, Pengaruh Pengetahuan Produk, Kepercayaan, Persepsi Harga, Dan Risiko Yang Dimiliki Terhadap Minat Beli Produk Tongsis “Tongkat Narsis” Di Pameran Gadget Jogja Expo Center (Jec), Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (Ocb), Komitmen Organisasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt.
Ultra Jaya Milk Cabang Yogyakarta, Pengaruh Kepemimpinan Motivasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Prestasi Karyawan Pt Asuransi Generalli Yogyakarta. Analisis Optimalisasi Aset Pada Terminal Menggala Di Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung. Analisis Peramalan Kebutuhan Persediaan Untuk Keunggulan Bersaing Pada Perusahaan Orca
Kami menyadari sepenuhnya bahwa edisi ini masih banyak kekurangan, terutama terkait jumlah tulisan yang dapat dimuat. Oleh karena itu kami akan terus berusaha untuk mengajak dan mengundang para akademisi/peneliti/pembaca jurnal ini, baik dari dalam lingkungan internal maupun eksternal untuk mengirimkan karya tulisannya guna diterbitkan dalam jurnal ini. Tidak lupa kami juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar jurnal ini semakin baik dan memjadi sarana publikasi tulisan bagi akademisi/ peneliti yang berkualitas. Redaksi
Redaksi
iii Panduan Umum
1. Naskah yang dikirim ditulis dalam bahasa Indonesia dan belum pernah diterbitkan di media lain.
2. Naskah dikirim dalam bentuk hardcopy dan softcopy dalam CD kepada Editorial Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi UST.
Jalan Kusumanegara No. 121 Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 557455
Email: [email protected] Panduan Penulisan
1. Naskah diketik dalam format Microsoft Word dengan ketentuan:
- Ukuran kertyas A4
- Huruf times New Roman berukuran 12 point
- Jarak spasi 1,5 dengan margin kiri 4 cm dan margin atas/kanan/bawah masing- masing 3 cm
2. Format penomoran halaman diletakkan di kanan bawah
3. Naskah ditulis maksimum 15 halaman termasuk gambar dan tabel Format Naskah
1. Naskah hasil penelitian empiris terdiri atas:
- Judul
- Nama dan alamat penulis (instansi) - Abstrak
- Pendahuluan
- Kajian Pustaka dan Hipotesis - Metodologi
- Hasil dan pembahasan - Kesimpulan
- Daftar Pustaka
2. Naskah kajian konseptual dan teoritis terdiri atas:
- Judul,
- Nama dan alamat penulis - Abstrak
- Pendahuluan, - Permasalahan - Pembahsan - Kesimpulan - Daftar Pustaka
3. Judul ditulis singkat, spesifik, dan informatif yang menggambarkan isi naskah maksimal 20 kata
4. Nama penulis ditulis lengkap tanpa gelar akademis disertai alamat instansi penulis, nomor telepon dan email.
iv
Nomor 2, Desember 2015
PENGARUH EPS, PER, ROE, DAN DER TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2014
Arisa Nurlitasari... 1 PENCIPTAAN NILAI TAMBAH PERUSAHAAN MELALUI AKUISISI PADA PERUSAHAAN PENGAKUISISI UNILEVER PERIODE 2007-2014
Indra Puspitasari... 11 PERKEMBANGAN EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA DALAM
MENGHASILKAN LABA PADA TARAWANGSA WOOD INSTRUMENT PERIODE 2010-2014
Dahlia ... 21 Pengujian Efisiensi Pasar Dalam Merespon Pengumuman Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak Pada Perusahaan Papan Utama Bei
Vivi Ariyani... 27 ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN, KEKUATAN MEREK (BRAND EQUITY), KEPUASAN DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP
Yuniar Eko Pramono... 39 PENGARUH PENGETAHUAN PRODUK, KEPERCAYAAN, PERSEPSI HARGA, DAN RISIKO YANG DIMILIKI TERHADAP MINAT BELI PRODUK TONGSIS “TONGKAT NARSIS” DI PAMERAN GADGET JOGJA EXPO CENTER (JEC)
Atika Putri Kinanthi... 53 PENGARUH ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB), KOMITMEN ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. ULTRA JAYA MILK CABANG YOGYAKARTA
Luvia Irma Sari... 61 PENGARUH KEPEMIMPINAN MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KARYAWAN PT ASURANSI GENERALLI YOGYAKARTA
Umi Kalsum... 71 ANALISIS OPTIMALISASI ASET PADA TERMINAL MENGGALA DI KABUPATEN TULANG BAWANG PROVINSI LAMPUNG
Sri Wahyuni, S.E., M.Ec.Dev.
Rifki Khoirudin, S.E., M.Ec. Dev. ... 79
v
KEUNGGULAN BERSAING PADA PERUSAHAAN ORCA Ratih Hendayani
Rachmat Simbara Saputra Fariz Indra Permana
Galang Nusa Mahardhika ... 93
vi
1 PENGARUH EPS, PER, ROE, DAN DER TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2011-2014 Arisa Nurlitasari [email protected]
ABSTRACK
This study entitled Effect of EPS, PER, ROE, and DEROn Stock Return in The Companies Pharmacy Sector Listed in Indonesian Stock Exchange. The purpose of this study to determine the effect of EPS, PER, ROE, and DERsimultaneously and partiallyto stock return consumer sector manufacturing companies in Indonesian Stock Exchange. The population of this research is all consumption sectors of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the period 2011-2014. Based on these criteria the final sample obtained samples of 9 companies. Financial statement data used are the ones with the accounting year ended December 31, 2011-2014. While the return of data used is the stock return 31 December 2011-31 December 2014. Therefore, the data used in the research are secondary data, to determine the accuracy of the model needs to be tested on some of the assumptions underlying the classical regression model. Deviationclassical assumptions used in this study include Normality Test, Test of Autocorrelation,Multikolonieritas Test, andTest heteroscedasticity.The results of the analysis of the data showed a positive effect of EPS and PER significant impact on stock returns. The results of the analysis of the data shows the influence of ROE and DER is positif and not significant to the stock return.
Keywords: EPS, PER, ROE, DER, dan Stock Return
PENDAHULUAN
Menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas, persaingan usaha disadari semakin ketat, maka setiap perusahaan dituntut untuk lebih mengoptimalkan kinerja perusahaannya agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya serta mencapai tujuan perusahaan. Industri farmasi merupakan industri yang berbasis riset.
Salah satu hal yang tidak bisa dihindarkan adalah timbulnya persaingan tajam antar
perusahaan farmasi. Oleh karena perusahaan farmasi di Indonesia dituntut untuk mampu bersaing dengan cara membuat inovasi, promosi dan sistem pemasaran yang baik, serta kualitas produk yang optimal.
Tujuan perusahaan yang ingin dicapai secara umum adalah untuk menambah keuntungan (profit) dan memaksimalkan kekayaan (wealth) dalam arti memaksimalkan nilai perusahaan bagi pemegam saham. Nilai perusahaan yang
2
dimaksud adalah merupakan nilai sekarang perusahaaan terhadap prospek masa depan mengembangkan investasi itu sendiri.
Pengembangan satu investasi dapat dilakukan melalui wadah atau lembaga yang disebut pasar modal. Perkembangan pasar modal di Indonesia yang pesat merupakan indikator bahwa pasar modal merupakan alternatif sumber dana disamping perbankan, selain itu dengan semakin berkembangnya pasar modal juga menujukkan bahwa kepercayaan pemodal akan investasi di pasar modal Indonesia cukup baik.
Bagi para investor yang akan melakukan pembelian saham suatu perusahaan penilaian terhadap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan dan mengelola modal merupakan hal yang penting. Apabila suatu perusahaan dapat memanfaatkan modalnya dengan baik dalam menjalankan usaha maka semakin besar kemampuan perusahaan tersebut untuk bertumbuh sehingga harga saham perusahaan tersebut diperkirakan akan meningkat dan pada akhirnya semakin meningkat pula return yang diperoleh.
Apabila suatu perusahaan tidak dapat memanfaatkan modalnya dengan baik dalam menjalankan usaha maka semakin kecil kemungkinan perusahaan tersebut untuk bertumbuh sehingga harga saham perusahaaan tersebut diperkirakan akan
menurun dan pada akhirnya return yang diperoleh juga semakin menurun.
Salah satu cara yang biasa digunakan dalam menilai perusahaan adalah pendekatan fundamental.
Pendekatan tersebut terutama ditujukan kepada faktor-faktor yang pada umumnya berada di luar pasar modal, yang dapat mempengaruhi harga saham di masa-masa mendatang. Hal-hal yang termasuk dalam analisis fundamental antara lain adalah analisis ekonomi dan industri, penilaian perusahaan secara individu baik dengan menggunakan variabel penelitian seperti dividen maupun pendapatan (income).
Dalam analisis fundamental terdapat beberapa rasio keuangan yang dapat mencerminkan kondisi keuangan dan kinerja suatu perusahaan. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE), dan Debt To Equity Ratio (DER). Earning Per Share (EPS) atau laba per lembar saham merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan sebagai alat analisis untuk mengetahui tingkat profitabilitas sebuah perusahaan. Earning Per Share (EPS) diperoleh dari laba yang tersedia bagi pemegang saham dibagi dengan jumlah rata-rata saham yang beredar. Price Earning Ratio (PER) merupakan suatu rasio yang
3 menggambarkan bagaimana keuntungan
perusahaan atau emiten saham terhadap harga shamnya. Price Earning Ratio (PER) digunakan untuk mengukur nilai perusahaan pada saat tertentu berdasarkan laba yang dicapainya yang dihitung dengan membagi saham dengan labanya.
Return On Equity (ROE) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa efektif ekuitas yang diberikan oleh para pemodal dan dikelola oleh pihak manajemen untuk beroperasi menghasilkan keuntungan. Semakin tinggi nilai ROE menunjukan semakin efisien perusahaan menggunkan modal sendiri untuk menghasilkan laba. Dengan meningkatnya laba perusahaan, maka harga saham pun akan meningkat dan dengan begitu return yang didapat juga semakin besar.
Rasio lain yang diperkirakan dapat mempengaruhi return saham adalah Debt To Equity Ratio (DER). Debt To Equity Ratio (DER) merupakan rasio solvabilitas yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang.
Semakin tinggi DER menunjukkan semakin besar total hutang terhadap total ekuitas (Ang, 1997), juga akan menunjukkan semakin besar ketergantungan perusahaan terhadap pihak luar (kreditur) sehingga tingkat risiko perusahaan semakin besar. Hal ini akan berdampak pada menurunnya harga saham di bursa, sehingga return saham akan menurun.
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS Pasar Modal
Pasar modal merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat.
Melalui pasar modal, investor dapat melakukan investasi di beberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang ditawarkan atau yang diperdagangkan di pasar modal. Sementara itu, perusahaan atau sring disebut dengan emiten dapat memperoleh dana yang
dibutuhkan dengan menawarkan surat- surat berharga tersebut. Adanya pasar modal memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan yang sehat dan berprospek baik (Hermuningsih, 2012).
Return Saham
Return merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi. Return dibedakan menjadi dua, yaitu return realisasi (return yang terjadi atau dapat juga disebut return sesungguhnya) dan return ekspektasi
4
(return yang diharapkan oleh investor).
Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya (Ang, 1997).
Setiap investasi baik jangka panjang maupun jangka pendek mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan keuntungan yang disebut return, baik langsung maupun tidak langsung (Ang, 1997).
Investasi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih asset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan atau peningkatan nilai investasi. Konsep risiko tidak terlepas kaitannya dengan return, karena investor selalu mengharapkan tingkat return yang sesuai atas setiap risiko investasi yang dihadapinya.
Analisis Fundamental
Analisis fundamental adalah usaha untuk menganalisis berbagai faktor yang berhubungan dengan saham yang akan dipilih melalui analisis perusahaan, analisis industri, analisis ekonomi makro serta metode-metode analisis lain untuk mendukung analisis saham yang akan dipilih (Hermuningsih, 2012). Banyak faktor yang mempengaruhi penjualan dan biaya-biaya, seperti faktor yang bisa dikendalikan perusahaan (misal: pemilihan jenis mesin, pemilihan jenis teknologi, pemilihan karyawan, dan lain-lain) dan
faktor yang tidak bisa dikendalikan perusahaan (misal: suku bunga, pertumbuhan ekonomi, dan lain-lain).
Salah satu aspek penting dari analisis fundamental adalah analisis laporan keuangan, karena dengan menggunakan hal tersebut dapat diperkirakan keadaan, atau posisi dan arah perusahaan (Hermuningsih, 2012).
Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Rasio keuangan hanya menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya, dengan kata penyederhanaan ini dapat menilai secara cepat hubungan antara pos tadi dan dapat membandingkannya dengan rasio lain sehingga kita dapat memperoleh informasi dan memberikan penilaian (Harahap, 2004). Menurut Nianggolan (2004) ada beberapa rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan yaitu:
a. Earning Per Share (EPS)
Earning Per Share (EPS) digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik perusahaan. Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2008), Earning Per Share (EPS) menggambarkan
5 profitabilitas perusahaan yang tergambar
dalam setiap lembar saham. Semakin tinggi nilai Earning per Share (EPS) maka semakin besar laba dan kemungkinan peningkatan jumlah dividen yang diterima pemegang saham. Semakin tinggi Earning Per Share (EPS) maka semakin mahal harga suatu saham. Sebaliknya, apabila semakin rendah Earning Per Share (EPS) maka murah harga suatu saham. Earning Per Share (EPS) dapat dirumuskan sebagai berikut:
b. Price Earning Ratio (PER)
Menurut Robbert Ang (1997), Price Earning Ratio (PER) merupakan perbandingan antara harga pasar suatu saham (market price) dengan Earning Per Share (EPS) dari saham yang bersangkutan. Kegunaan Price Earning Ratio (PER) ini adalah untuk melihat bagaimana pasar menghargai kinerja saham suatu perusahaan terhadap kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh EPS nya. Semakin besar Price Earning Ratio (PER) suatu saham maka saham tersebut semakin mahal terhadap pendepatan bersih per sahamnya. Sedangkan saham yang memiliki Price Earning Rtaio (PER) semakin kecil akan semakin bagus, karena saham tersebut semakin murah. Price
Earning Ratio (EPS) dapat dirumuskan sebagai berikut:
c. Return On Equity (ROE)
Return On Equity (ROE) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang banyak digunakan untuk kinerja keuangan perushaan. Return On Equity (ROE) bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas modalnya sendiri.
Menurut Sartono (2001), Return On Equity (ROE) sering disebut juga dengan rate of on Net Worth yang merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan ekuitas yang dimiliki. Semakin besar presentase Return On Equity (ROE) yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin besar dan efektif kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba. Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), Return On Equity (ROE) dapat dirumuskan sebagai berikut:
d. Debt To Equity Ratio (DER)
Menurut Darsono (2005), Debt To Equity Ratio (DER) menunjukkan presentase penyediaan dana oleh pemegang saham kepada pembeli
6
pinjaman. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Debt To Equity Ratio (DER) menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian dari modal sendiri atau ekuitas yang digunakan untuk membayar hutang. Rumus yang digunakan untuk menghitung Debt To Equity Ratio adalah sebagai berikut:
H1 : Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif terhadap return saham H2 : Price Earning Ratio (PER) berpengaruh positif terhadap return saham H3 : Return On Equity (ROE) berpengaruh positif terhadap return saham
H4 : Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif terhadap return saham H5 : Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE), Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap return saham.
METODOLOGI
Sifat penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan populasi penelitian adalah perusahaan sektor industri farmasi selama periode 2011-2014, yaitu sepuluh perusahaan yang go public yang bergerak di sektor industri farmasi. Dalam
penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah Return Saham. Variabel independen terdiri dari Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE), dan Debt To Equity Ratio (DER).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan secara parsial bahwa variabel- variabel yaitu EPS dan PER berpengaruh
signifikan terhadap return saham dan ROE dan DER tidak berpengaruh signifikan.
Hal ini dapat dilihat dari hasil uji regresi linier berganda :
7 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Return saham = -0,121 + 4,11E-005 + 0,015 + 0,169 + 0,005
Nilai konstanta persamaan tersebut adalah sebesar -0,121. Angka tersebut menunjukkan return saham yang diperoleh oleh perusahaan sebesar -0,121 bila variabel EPS (X1), PER (X2), ROE (X3) dan DER (X4) dianggap konstan. Variabel Earning Per Share (EPS) memiliki koefisien regresi yang positif yaitu sebesar (+) 4,11E-005. Nilai koefisien positif menunjukkan bahwa EPS terhadap return saham berpengaruh positif. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan EPS sebesar 1%, maka return saham pada perusahaan akan naik sebesar 4,11E-005 dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan.
Variabel Price Earning Ratio (PER) memiliki nilai koefisien yang positif yaitu sebesar (+) 0,015. Nilai koefisien positif menunjukkan bahwa PER terhadap return saham berpengaruh positif. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan PER sebesar 1%, maka return saham akan menyebabkan kenaikan nilai
return pada perusahaan sebesar 0,015 dengan asumsi variabel independen yang lain dianggap konstan. Variabel Return On Equity (ROE) memiliki nilai koefisien yang positif yaitu sebesar (+) 0,169. Nilai koefisien positif menunjukkan bahwa ROE terhadap return saham berpengaruh positif.
Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan ROE sebesar 1%, maka return saham akan menyebabkan kenaikan nilai return pada perusahaan sebesar 0,169 dengan asumsi variabel independen yang lain dianggap konstan. Variabel Debt To Equity Ratio (DER) memiliki nilai koefisien yang positif yaitu sebesar (+) 0,005. Nilai koefisien positif menunjukkan bahwa DER terhadap return saham berpengaruh positif. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan DER sebesar 1%, maka return saham akan menyebabkan kenaikan nilai return pada perusahaan sebesar 0,005 dengan asumsi variabel independen yang lain dianggap konstan.
Coeffici entsa
-.121 .044 -2.771 .009
4.11E-005 .000 .517 5.368 .000 .211 4.736
.015 .003 .396 4.917 .000 .303 3.306
.169 .089 .141 1.906 .066 .358 2.793
.005 .004 .143 1.354 .185 .177 5.660
(Constant) EPS PER ROE DER Model
1
B Std. Error Unstandardized
Coef f icients
Beta Standardized Coef f icients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Ret urn_saham a.
8
Variabel EPS dan PER menunjukkan arah positif signifikan berpengaruh terhadap return saham, sedangkan variabel ROE dan DER menunjukkan arah positif tidak signifikan berpengaruh terhadap return saham karena tingkat signifikannya >0,05.
KESIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh EPS, PER, ROE, dan DER terhadap Return saham pada perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada perusahaan Farmasi maaka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1)
Earning Per Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap return saham, 2) Price Earning Ratio (PER) berpengaruh signifikan terhadap return saham, 3) Return On Equity (ROE) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham, 4) Debt To Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham; 5) Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE) dan Debt To Equity Ratio (DER) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI.
DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robert. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intelligent Guide to. Indonesian Capital Market).
Jakarta: Mediasoft Indonesia.
Brigham, E.F., dan J. Houtson., 2001. Manajemen Keuangan.
Penerjemah Hermawan Wibowo.
Edisi kedelapan. Edisi Indonesia.
Buku II. Erlangga, Jakarta.
Bawono, Tri Handjono., 2013. “Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Return Saham Dengan Investment Opportunity Set Sebagai Variabel Mediasi Pada Perusahaan Syariah yang terdaftar di BEI tahun 2007-2010”. Skripsi, FE Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta.
Darnadji, Tjiptono dan Hendy M Fakhruddin, 2006. Pasar Modal di
Indonesia Pendekatan Tanpa Tanya Jawab, PT Salemba Empat, Jakarta.
Darsono dan Ashari., 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Andi, Yogyakarta.
Ghozali, I., 2011. Aplikasi Analisis Multiviariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Harahap, Sofyan syafri,2002. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Hermuningsih, Sri., 2012. Pengantar Pasar Modal Indonesia.
Yogyakarta. UPP STIM YKPN.
9 Jogiyanto Hartono., 2005.
Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.
Marzuki Usman, 1989. Peranan Perbankan Pasar Modal sebagai Wahan Penyedia Dana Bagi Pembangunan. Jakarta 1989.
Nsinggolan, Pahala., 2004.,
Cara Mudah Memahami
Akuntansi, PPM, Jakarta.
Santoso, Singgih., 2001. Buku Latihan Statistik Parametrik, PT Elek Medis Komputindo, Jakarta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : alfabeta.
10
11
Penciptaan Nilai Tambah Perusahaan Melalui Akuisisi Pada Perusahaan Pengakuisisi Unilever Periode 2007-2014
Indra Puspitasari
ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang penciptaan nilai tambah atas akuisi Sara Lee oleh Unilever. Kinerja keuangan akan dievaluasi berdasarkan nilai current ratio, cash ratio, total asset turnover, debt to equity ratio, net profit margin, rentabilitas ekonomi dan return on equity.
Dengan menggunakan teknik analisis berupa uji beda Wilcoxon sign test untuk melihat kebermaknaan perbedaan rasio Unilever, diperoleh perbedaan nilai rasio yang tidak berbeda secara statistik baik sebelum dan sesudah akuisisi. Hal ini menandakan tujuan akuisisi Unilever terhadap Sara Lee belum sepenuhnya tercapai,
.
Kata Kunci: Liquiditas, leverage, Solvabilitas,
Pendahuluan
Seiring berkembangnya zaman, adanya globalisasi dan persaingan pasar bebas menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strateginya agar dapat bertahan hidup, berkembang dan berdaya saing. Penggabungan badan usaha dapat dilakukan dengan berbagai cara yang didasarkan pada pertimbangan hukum, perpajakan atau alasan lainnya. Bentuk dari penggabungan badan usaha adalah merger, akuisisi, dan konsolidasi. Dengan melakukan akuisisi diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat bagi perusahaan. Manfaat-manfaat yang didapat dengan melakukan akuisisi adalah perusahaan mendapatkan cash inflow dengan cepat karena produk dan pasar sudah jelas, administrasi yang mapan,
untuk mengurangi risiko kegagalan bisnis karena tidak harus mencari konsumen baru, dan lainnya (Moin, 2004).
Salah satunya peneliti adalah Mario (2008) yang mengatakan bahwa kinerja keuangan perusahaan setelah melakukan akuisisi ternyata tidak mengalami perbaikan atau peningkatan dibandingkan dengan sebelum melakukan akuisisi. Berdasar uraian tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian mengenai akuisisi pada perusahaan Unilever, apakah setelah melakukan akuisisi menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan. Studi kasus pada perusahaan Unilever yang melakukan akuisisi terhadap PT Sara Lee Body Care, Tbk pada awal tahun 2011.
12
Kajian Pustaka dan Hipotesis Akuisisi
Perusahaan dapat tumbuh dan berkembang dengan menerapkan strategi yang tepat.
Pengembangan usaha agar tetap eksis dan terus berkembang adalah sesuatu yang harus dipikirkan oleh seluruh bagian dalam perusahaan. Dalam rangka tumbuh dan berkembang perusahaan bisa melakukan ekspansi bisnis dengan memilih salah satu dari dua jalur alternatif yaitu pertumbuhan
dari dalam perusahaan (organic/internal growth) yaitu ekspansi dan pertumbuhan dari luar perusahaan adalah membeli perusahaan yang sudah ada (external growth). (Abdul Moin, 2004). Akuisisi:
Pengalihan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau asset suatu perusahaan oleh perusahaan lain, dan dalam peristiwa ini baik perusahaan pengambil alih atau yang diambil alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah .
Analisis Rasio Keuangan
Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Harahap (2007).
Adapun jenis rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Current Ratio
Current Ratio adalah rasio yang membandingkan antara aktiva lancar yang dimiliki perusahaan dengan hutang jangka pendek. Rumus current ratio adalah:
Current Raatio =
b.
Cash RatioCash ratio adalah rasio yang membandingkan antara kas dan aktiva
lancar yang bisa segera menjadi uang kas dengan hutang lancar. Rumus cash ratio adalah:
Cash Ratio =
c. Perputaran aktiva
Rasio ini untuk mengukur seberapa efektif aktiva perusahaan mampu menghasilkan pendapatan operasional.
Perputaran aktiva = d. Debt To Equity Ratio
Rasio hutang dengan modal sendiri (debt to equity ratio) merupakan imbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri.
Semakin besar rasio ini mencerminkan
13 bahwa perusahaan memiliki kewajiban
yang semakin besar.
Debt To Equity Ratio =
x 100%
e. Net Profit Margin
Net profit margin merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang di capai.
Net profit Margin =
f.
Rentailitas EkonomiRentabilitas ekonomi merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.
Rentabilitas Ekonomi =
g. Return On Equity
Rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan modal sendiri yang dimilikinya.
Return On Equity =
H1 : Current ratio berbeda antara sebelum dan sesudah akuisisi.
H2 : Cash ratio berbeda antara sebelum dan sesudah akuisisi.
H3 : Total asset turnover berbeda antara sebelum dan sesudah akuisisi.
H4 : Debt to equity ratio berbeda antara sebelum dan sesudah akuisisi.
H5 : Net profit margin berbeda antara sebelum dan sesudah akuisisi.
H6 : Rentabilitas berbeda antara sebelum dan sesudah akuisisi.
H7 : Return on equity berbeda antara sebelum dan sesudah akuisisi.
Metodologi
Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitis, yaitu suatu metode yang mengumpulkan, menyajikan, serta menganalisis data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas dalam objek yang diteliti dan kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan. Dalam menguji kinerja
perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi, metode yang digunakan adalah uji beda.
Untuk uji statistik non parametik, menggunakan uji peringkat tanda Wilcoxon. Uji peringkat tanda Wilcoxon bertujuan untuk mengetahui signifikasi perubahan kinerja perusahaan-perusahaan yang melakukan aktivitas akuisisi. Uji ini dilakukan dengan membandingkan masing-masing rasio sebagai indikator
14
perubahan kinerja perusahaan sesudah akuisisi. Uji peringkat tanda Wilcoxon tidak hanya mengidentifikasi arah
perubahan, tetapi juga besarnya perubahan kinerja perusahaan.
Hasil dan Pembahasan Current Ratio
Tabel 1
Rank Perubahan Current Ratio
N MEAN
RANK
SUM OF RANK SESUDAH DAN
SEBELUM
NEGATIFVE RANK 14a 8.50 119.00
POSITIVE RANK 1b 1.00 1.00
TIES 0c
TOTAL 15
Tabel 2 Uji Wilcoxon
Rasio Z Asymp. Sig Ket Current Ratio -3.351 0.001 Sig Dari tabel 2 di atas dapat dilihat
nilai Z-test sebesar -3.351. Nilai asymp sig sebesar 0.001 (< 5%) dan tabel 4.1 menunjukkan bahwa terjadi negatif rank 14 dan positif rank 1, yang artinya terjadi
penurunan Current ratio. Maka H0 ditolak yang artinya ada perbedaan, jadi hipotesis H1 diterima artinya ada perbedaan current ratio sebelum dan sesudah akuisisi.
Cash Ratio
Tabel 3
Rank Perubahan Cash Ratio
N MEAN RANK
SUM OF RANK SESUDAH DAN SEBELUM NEGATIVE RANK 13a 8.85 115.00
POSITIVE RANK 2b 2.50 5.00
TIES 0c
TOTAL 15
Tabel 4 Uji Wilcoxon
Rasio Z Asymp. Sig Ket
Cash
Ratio -3.124 0.002 Sig
15 Dari tabel 4 diatas dapat dilihat
nilai Z-test sebesar -3.124. Nilai asymp sig sebesar 0.002 (< 5%) dan tabel 4.5 menunjukkan adanya nilai negatif rank 13 dan nilai positif rank 2, yang artinya
terjadi penurunan pada cash ratio. Maka H0 ditolak yang artinya ada perbedaan, jadi hipotesis H2 diterima artinya ada perbedaan current ratio setelah dan sebelum akuisisi.
Perputaran Aktiva
Tabel 5
Rank Perubahan Total Asset Turnover
N MEAN
RANK
SUM OF RANK SESUDAH DAN SEBELUM NEGATIVE RANK 13a 8.62 112.00 POSITIVE RANK 2b 4.00 8.00
TIES 0c
TOTAL 15
Tabel 6 Uji Wilcoxon
Rasio Z Asymp. Sig Ket
Total Asset
Turnover -2.953 0.003 Sig
Dari tabel 6 dapat dilihat nilai Z- test sebesar -2.953, nilai asymp sig sebesar 0.003 (< 5%) dan tabel 5 memperlihatkan adanya nilai negatif rank 13 dan positif rank 2, yang artinya terjadi penurunan
total asset turnover. Maka H0 ditolak yang artinya ada perbedaan dan H3
diterima artinya ada perbedaan total asset turnover antara sebelum dan sesudah akuisisi.
Debt to Equity Ratio
Tabel 7
Rank Perubahan Debt To Equity Ratio N MEAN
RANK
SUM OF RANK SESUDAH DAN SEBELUM NEGATIVE RANK 1a 1.00 1.00
POSITIVE RANK 14b 8.50 119.00
TIES 0c
TOTAL 15
16
Tabel 8 Uji Wilcoxon
Rasio Z Asymp. Sig Ket
Debt to Equity
Ratio -3.351 0.001 Sig
Dari tabel 8 diatas dapat dilihat nilai Z-test sebesar -3.351 . Nilai asymp sig sebesar 0.001 (< 5%) dan tabel 4.7 menunjukkan adanya nilai negatif rank 1 dan positif rank 14, yang artinya terjadi
kenaikan pada debt to equity ratio. Maka H0 ditolak yang artinya ada perbedaan dan hipotesis H4 diterima yang artinya ada perbedaan debt to equity ratio antara sebelum dan sesudah akuisisi.
Net Profit Margin
Tabel 9
Rank Perubahan Net Profit Margin
N MEAN RANK
SUM OF RANK SESUDAH DAN SEBELUM
NEGATIVE RANK 8a 8.75 70.00 POSITIVE RANK 7b 7.14 50.00
TIES 0c
TOTAL 15
Tabel 10 Uji Wilcoxon
Rasio Z Asymp. Sig Ket
Net Profit Margin -1.306 0.191 No. Sig Dari tabel 10 diatas dapat dilihat
nilai Z-test sebesar -1.306. Nilai asymp sig sebesar 0.191 (< 5%) dan tabel 9 menunjukkan nilai negatif rank 8 dan positif rank 7, yang artinya terjadi
penurunan pada net profit magin. Maka H0 diterima yang artinya tidak ada perbedaan dan hipotesis H5 ditolak artinya tidak ada perbedaan net profit margin antara sebelum dan sesudah
akuisisi.
17 Rentabilitas Ekonomi
Tabel 11
Rank Perubahan Rentabilitas Ekonomi N MEAN
RANK
SUM OF RANK SESUDAH DAN SEBELUM
NEGATIVE RANK 9a 8.56 77.00 POSITIVE RANK 6b 7.17 43.00
TIES 0c
TOTAL 15
Tabel 12 Uji Wilcoxon
Rasio Z Asymp. Sig Ket Rentabilitas -0.966 0.334 No. Sig Dari tabel 12 diatas dapat dilihat
nilai Z-test sebesar -0.966 . Nilai asymp sig sebesar 0.334 (< 5%) dan tabel 11 menunjukkan adanya nilai negatif rank 9 dan positif rank 6, yang artinya terjadi
penurunan pada rentabilitas ekonomi.
Maka H0 diterima dan hipotesis H6 ditolak yang artinya tidak ada perbedaan rentabilitas ekonomi antara sebelum dan sesudah akuisisi.
Return On Equity
Tabel 13
Rank Perubahan Return On Equity
N MEAN RANK
SUM OF RANK SESUDAH DAN SEBELUM
NEGATIVE RANK 0a 0.00 0.00 POSITIVE RANK 14b 7.50 105.00
TIES 0c
TOTAL 14
Tabel 14 Uji Willcoxon
Rasio Z Asymp. Sig Ket
Return On
Equity -3.296 0.001 Sig
Dari tabel 14 dapat dilihat nilai Z- test sebesar -3.296. Nilai asymp sig sebesar 0.001 (<5%) dan tabel 13 menunjukkan adanya nilai negatif rank 0
dan positif rank 14, yang artinya terjadi kenaikan return on equity. Maka H0 ditolak dan hipotesis H7 diterima
18
artinya ada perbedaan return on equity antara sebelum dna sesudah akuisisi.
Tabel 4.15
REKAPITULASI DATA HASIL ANALISIS
RASIO SEBELUM SESUDAH %PERUBAHAN ASYMP SIG.
CURRENT RATIO
1.1407 0.0801 26.66% 0.001
ADA PERBEDAAN
CASH RATIO
0.5454 0.1085 66.70% 0.002
ADA PERBEDAAN
TOTAL ASSET TURNOVE
R
0.5875 0.5579 5.04% 0.003
ADA PERBEDAAN
DEBT TO EQUITY
RATIO
105.4681 183.3299 74.27% 0.001 ADA PERBEDAAN
NET PROFIT MARGIN
24.0339 23.2644 3.20% 0.191
TIDAK ADA PERBEDAAN
RENTABILI TAS EKONOMI
33.4646 31.0055 7.35% 0.334
TIDAK ADA PERBEDAAN
RETURN ON EQUITY
0.2001 0.2712 35.53% 0.008
ADA PERBEDAAN
1. Ada Perbedaan:
a. Ada perbedaan sebelum dan sesudah akuisisi untuk Current Ratio, Cash Ratio, Total Asset Turnover, Debt to Equity Ratio dan Return On Equity.
b. Terjadi perubahan yang kurang menguntungkan (menurun) pada Current Ratio, Cash Ratio, Total Asset Turnover.
c. Pada Debt to Equity Ratio juga terjadi perbedaan (naik) yang sangat signifikan (74.27%). Bagi pemilik modal kenaikan rasio ini baik karena rentabilitas ekonomi yang cukup tinggi dengan rata- rata diatas 30%.
Yang berarti lebih tinggi dibanding tingkat bunga modal asing, pengggunaan modal asing
19 (kenaikan DER) akan menaikkan
ROE.
Tetapi tidak baik bagi kreditur karena semakin tinggi DER maka resiko kreditur akan semakin tinggi.
d. Dari hasil analisis Return On Equity juga ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah akuisisi yang mengalami kenaikan. Meskipun Rentabilitas Ekonomi turun, namun Return On Equity naik yang disebabkan karena kenaikan debt to equity ratio yang sangat signifikan
2. Tidak ada perbedaan
a. Tidak ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah akuisisi untuk Net Profit Margin, Rentabilitas.
b. Meskipun perbedaan tidak signifikan tetapi terjadi penurunan pada Net Profit Margin dan Rentabilitas Ekonomi..
Dengan demikian dapat berarti bahwa tujuan akuisisi Unilever terhadap Sara Lee tidak sepenuhnya tercapai meskipun ROE mengalami kenaikan karena pada rasio profitabilitas, current ratio, cash ratio dan total asset turnover mengalami penurunan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. H1 : Ada perbedaan Current ratio antara sebelum dan sesudah akuisisi (asymp sig. 0.001)
2. H2 : Ada perbedaan Cash ratio antara sebelum dan sesudah akuisisi (asymp sig. 0.002)
3. H3 : Ada perbedaan Total asset turnover antara sebelum dan sesudah akuisisi (asymp sig. 0.003)
4. H4 : Ada perbedaan Debt to equity ratio antara sebelum dan sesudah akuisisi (asymp sig. 0.001).
5. H5 : Tidak ada perbedaan Net profit margin antara sebelum dan sesudah akuisisi (asymp sig. 0.191)
6. H6 : Tidak ada perbedaan Rentabilitas Ekonomi antara sebelum dan sesudah akuisisi (asymp sig. 0.334)
7. H7 : Tidak ada perbedaan Return on equity antara sebelum dan sesudah akuisisi (asymp sig. 0.088)
Daftar Pustaka
Moin, Abdul. (2004). Merger Akuisisi dan Divestasi. Edisi kedua, Yogyakarta.
Ekonisia.
Prastowo, Dwi. (2002). Analisa Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi, Yogyakarta: UPP AMP. YKPN.
Beams, Floyd A (Alih bahasa Yusuf, Amir). (2004). Akuntansi Keuangan
20
Lanjutan di Indonesia. Jakarta:
Salemba EMpat.
Kaaro, Hermeindito. (2002). Prediksi Kinerja Perusahaan Berbasis Investment opportunity set dan Rasio Keuangan Tertimbang. Jurnal Bisnis dan Akuntanasi, Vol.4, No.2. Hal.36- 53. Universitas Sanata Dharma:
Yogyakarta.
Harahap, Sofyan Safri. (2002). Teori Akuntansi. Edisi Revisi, Jakarta: PT.
Reja Grafindo Persada.
Sutrisno. (2007). Manajemen Keuangan teori, Konsep, dan Aplikasi:
Ekonisia.
Astuti, Roswita purwani. (2009). Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Akuisisi. Universitas Sanata Dharma.
Sujarman, Wawan. (2007). Analisis Perbedaan Kinerja Perusahaan Sebelum dan Sesudah Akuisisi.
Universitas Sanata Dharma. Mario, Ricky. (2008). Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Akuisisi Dilihat Dari Rasio Nilai Pasarnya.
Universitas Sanata Dharma.
Defrimarika, MLC Citra. (2009). Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Universitas Sanata Dharma
Wibowo, Fairus. (2012). Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi. Universitas Diponegoro Semarang
21 PERKEMBANGAN EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA DALAM MENGHASILKAN LABA PADA TARAWANGSA WOOD INSTRUMENT PERIODE
2010-2014 DAHLIA ABSTRACT
Financial or we can say working financial every company need working financial operations every day in order to fast, because of that company need to use the Working Capital Efficiency in order to be able to produce the optimal profit. So that the formulation of the problem in this research is how the developments in the Working Capital Usage Efficiency Produces Profit In Tarawangsa Wood Instrument period 2010-2014.
This research has the objective to determine developments in the Working Capital Efficiency Using Generate Profit On Wood Tarawangsa Wood Instruments. Current research variable Ratio, Return On Investment (ROI), Turnover Cash, Accounts Receivable Turnover, turnover Inventory
From the analysis above use of working capital from 2010-2014 tends to rise (more efficient ) but is relatively slow , with the rate that is small efficiently too.
Keywords: Rentability, IEMK, Liquidity, Cash Turnover, Inventory Ratio, Cccounts Receivable Turnover
PENDAHULUAN
Melihat banyaknya pelaku usaha dan tenaga kerja yang terlibat dalam UMKM, maka pertumbuhan dan kemajuan UMKM sangat dibutuhkan dalam mendukung upaya mengatasi ketimpangan antar pelaku usaha, antar golongan pendapatan dan antar daerah termasuk penanggulangan kemiskinan. Terlepas dari besarnya peran UMKM bagi perkembangan perekonomian DIY, namun masih banyak permasalahan yang di hadapi UMKM salah satunya adalah
keterbatasan modal kerja seta pengelolaannya, karena modal kerja merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan.
Modal kerja juga sangat berpengaruh terhadap kelancaran kegiatan operasi perusahaan, oleh karena itu agar perusahaan dapat beroperasi dengan baik maka dibutuhkan pengelolahan modal kerja yang tepat. Pengelolaan modal kerja yang tepat sangat penting bagi perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi secara efektif dan efisien, karena perusahaan pada dasarnya mempunyai tujuan jangka
22
panjang dengan cara menghasilkan produk secara terus menerus agar memperoleh keuntungan yang optimum dari hasil penjualan produk. Untuk mencapai tujuan itu, perusahaan perlu memperhatikan tersedianya dana yang cukup jumlahnya untuk membiayai pengeluaran- pengeluaran atau operasi perusahaan seperti membeli bahan mentah, membayar upah tenaga kerja, membayar utang jangka pendek, dan terhindar dari masalah
keuangan serta tidak mengalami kelebihan dan kekurangan modal kerja. Kelebihan modal kerja suatu perusahaan menyebabkan adanya dana yang tidak terpakai atau dana yang tidak produktif, dan sebaliknya jika perusahaan kekurangan modal kerja berarti jumlah dana yang tersedia tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, yang dapat menganggu kegiatan perusahaan.
KAJIAN PUSTAKA Pengertian Efisiensi
Menurut Akmaluddin Hasibuan (2012:27) mengatakan bahwa, efisiensi adalah tindakan meminimalkan biaya investasi dan eksploitasi untuk memaksimalkan pengunaan biaya
Pengertian Modal Kerja
Menurut Agnes Sawir (2005:129) mengatakan bahwa modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegitatan operasi perusahaan sehari-hari.
Laba
Menurut Kuswadi, (2007:131) megatakan bahwa laba adalah pendapatan dari hasil penjualan dikurangi dengan biaya-biaya pengadaan dan pemasaran.
- Net Profit Magrin
Menurut Hanafi (2013) rasio ini menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan terntentu
x100%=…%
- Turnover Of Operating Asset
Menurut Kasmir (2013:185) mengatakan bahwa Total Asset turn over merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.
=….Kali - ROI
Oleh karena rentabilitas ekonomi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu profit margin dan turnover of operating asset
23 maka ROI dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
ROI= NPM x TOA - Curent Ratio
Current Ratio menurut Sofyan Syafari Harahap (2002:301), mengatakan bahwa rasio ini menunjukan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancer, semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya.
x100%=…%
- Indeks Efisiensi Modal Kerja Indeks Efisiensi Modal Kerja (IEMK)merupakan perbandingan antara Rentabilitas dan Likuiditas, semakin tinggi Rentabilitas menunjukan efisiensi modal kerja semakin efisien , tetapi bila dipandang dari sudut pandang dari Likuiditas terlalu tinggi lebih tidak efisien (Mumpuni, 2013)
- Perputaran Piutang
Perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanamkan dalam piutang ini berputar dalam satu periode.
- Perputaran Kas
Rasio perputaran kas menunjukan seberapa cepat kas tersebut dapat kembali dalam satu periode
Perputaran Persediaan
Perputaran sediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam sediaan ini berputar dalam suatu periode.
=….kali
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bersifat “Diskriptif Kuantitatif“ karena data yang dianalisis merupakan data yang berupa angka-angka dan penelitian ini menggunakan skala ukur rasio. Dalam penelitian ini menggunakan butir penelitian rasio Likuiditas (current ratio), Rasio Rentabilitas (ROI, Net Profit
24
Margin, Turnover Of Operating Asse)t rasio Aktivitas (Perputaran Kas,
Perputaran Sediaan, Perputaraan Piutang) dan Indeks efisiensi modal kerja ( IEMK)
HASIL DAN PEMBAHASAN a. Net Profit Margin
Net Profit Margin dari tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami penurunan, hal ini di sebabkan laba bersih dan penjualan mengalami penurunan, Tetapi 4 tahun pegamatan cenderung berfluktuasi naik dan sebaiknya dipertahankan atau dinaikan, jadi Tarawangsa Wood Instrument pada 4 tahun terakhir biayanya semakin efisien.
b. Turnover Of Operating Asset
Turnover Of Operating Asset (TOA) 4 tahun pengamatan TOA terus turun karena penjualan yang terus menurun, hanya tahun 2014 mulai naik, peusahaan harus berusaha menaikan lagi penjualannya, berati Tarawangsa Wood Instrument kurang efisien dalam meggunakan Aktiva Tetapnya
c. ROI
Dari hasil perhitungan ROI diatas menunjukan adanya penurunan yang sangat signikfikan pada tahun 2011 sampai dengan 2013 namun cenderung berfluktuasi pada ROI yang rendah akibat berfluktuasinya NPM dan TOA Menurun. 2014 NPM dan TOA meninggkat dan ROI mankin cukup
besar, peninggkatan 2014 harus dipertahankan atau lebih ditingkatkan lagi, berarti Tarawangsa Wood Instrument belum efisien dalam mengelola biaya dan aktivanya.
d. Current Ratio
Dari perhitungkan Current Ratio Tarawangsa Wood Instrument bergerak fluktuatif dengan 4 tahun terakhir mengalami kenaikan, namun tahun 2012 dan tahun 2013 CR terlalu tinggi hal ini di karenakan Aktiva lancar yang terlalu tinggi dibandingkan dengan hutang lancar. Rasio lancar yang tinggi menunjukan kelebihan aktiva lancar, sehingga mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan karena biaya modal tinggi. tetapi pada tahun 2014 mengalami penurunan secara signikfikan.
e. Indeks Efisiensi Modal Kerja
Dilihat dari hasil perhitungan IEMK di atas menunjukan bahwa hanya pada tahun 2012 dan tahun 2013 mengalami penurunan yang sangat siknikfikan hal ini dikarenakan likuditas yang terlalu tinggi dibandingkan rentabilitas, berarti Tarawangsa Wood Instrument pada tahun itu belum efisien
25 dalam mengelola modal kerjanya, tetapi
tahun 2014 mengalami kenaikan yang cukup besar dari tahun sebelumnya berarti di tahun 2014 Tarawangsa Wood Instrument sudah lebih efisien dalam mengelola modal kerjanya.
f. Perputaran Kas
Dilihat dari perhitungan perputaran kas tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami penurunan, hal ini dikarenakan penjualan yang terus menurun, tahun 2012 hingga tahun 2014 perputaran kas mengalami kenaikan cenderung berfluktuasi namun perputaran kas semakin meningkat. Besarnya perputaran kas sudah cukup bagus, hal ini menunjukan perusahaan sudah cukup bagus. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan dapat menjalankan usahanya dengan lancar dan perusahaan sudah efisien dalam mengelola kasnya
g. Perputaran Piutang
Di lihat dari besarnya perhitungan perputaran piutang terjadi penurunan namun cenderung berfluktuasi pada tahun 2010 hingga 2014 karena presentase penjualan relatif lebih kecil
dibandingkan dengan presentase kenaikan piutang rata-rata. Namun walaupun perputaran piutang menurun teapi jumlah perputaran piutang masih tinggi hal ini menunjukan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik berarti investasi pada piutang semakin baik.
h. Perputaran Persediaan
Dilihat dari perhitungan perputaran persediaan menunjukan bahwa perputaran persediaan mengalami penurunan pada tahun 2010 hingga Tahun 2013 hal ini disebabkan karena presentase HPP mengalami penurunan, pada tahun 2014 perputaran persediaan mengalami kenikan hal ini di sebabkan karena HPP mengalami kenikan yang cukup besar namun rata- rata persediaan mengalami penurunan.
Tetapi dari perhitungan tahun 2010 hingga tahun 2014 perputaran persediaan pada Tarawangsa Wood Intrument cukup bagus, karena apabila perputaran terlalu rendah tidak baik untuk perusahaan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada Bab IV dapat ditarik kesimpulan bahwa Penggunaan modal
kerja (MK) dari tahun 2010-2014 bergerak secara Fluktuatif, namun hanya pada tahun 2012 dan tahun 2013 penggunaan modal kerja yang kurang efisien karena
26
mengalami penurunan yang cukup besar.sedangkan pada tahun 2014 modal
kerja Pada Tarawangsa Wood Instrument semankin efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Akmaluddin Hasibuan. 2012. Manajemen Perubahan. Yogyakarta. Penerbit Andi.
Bambang Riyanto. 1997. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan.
Yogyakarta. Penerbit BPFE.
Burhan Bungin, 2013. Metodologi Penelitian Sosoal dan Ekonomi Jakarta. Kencana Prenada Media Grup
Dwi Prastowo Darminto, dan Aji Suryo.
2005. Analisis laporan Keuangan Yogyakarta, Andi.
Fahmi Irham. 2012. Pengantar Manajemen Keuangan, Alfabeta:Bandung
Hanafi, Mahmud. M. 2013. Manajemen Keuangan. Edisi Keenam.
Yogyakarta: BPFE
Kasmir, 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta.Rajawali Pers
Kurniawan Agung. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta:
Pembaruan.
Kuswadi. 2007. Analisis Keekonomian Proyek, Yogyakarta andi
Mujino. Drs. MM. 2013. Analisis Rentabilitas, Likuiditas dan
Solvabilitas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah. Di Kecamatan Berbah, Sleman Yogyakart.
Yogyakarta
Nurzainab Siti.2009. Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Pada PT Mayora Indah Tbk. FE UST: Yogyakarta.
Sartono Agus.2012 Manajemen Keuangan Teori dan aplikasi. Yogyakarta.BPFE Sawir, Agnes, 2009. Analisa Kinerja
Keuangan dan Perencanaan Keauangan Perusahaan. Jakarta.
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sutrisno 2007. Manajemen Keuangan, Konsep dan AplikasiEkonisia Kampus Fakultas Ekonomi UUI:
Yogyakarta.
Sartono Agus.2000. manajemen keuangan.
Yogyakarta:BPFE
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods).
Bandung. Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI).
Syamsuddin, Lukman. 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta. PT.
Raja Grafindo Persada.
27 Pengujian Efisiensi Pasar Dalam Merespon Pengumuman Kenaikan Harga Bahan
Bakar Minyak Pada Perusahaan Papan Utama Bei Vivi Ariyani
Fakultas Ekonomi, Prodi Manajemen-Unika Widya Mandala Madiun Telp 081578762534, email: [email protected]
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan bukti empiris mengenai kandungan informasi pada peristiwa sebelum dan setelah pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak pada tanggal 17 November 2014. Dengan menggunakan sampel pada perusahaan yang terdaftar pada papan pengembangan di Bursa Efek Indonesia berjumlah 89 perusahaan, dengan periode jendela untuk data mingguan harga saham dilakukan delapan minggu sebelum (h-8) dan delapan minggu sesudah (h+8) dari tanggal pengumuman kenaikan bahan bakar minyak pada 17 November 2014. Hasil penelitian dengan mengggunakan paired sample test menjelaskan bahwa para investor tidak bereaksi secara berlebihan, hal ini dapat dijelakan dengan peristiwa pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak pada 17 November 2015 tidak memiliki kandungan informasi yang signifikan.
Para investor melakukan tindakan wait dan see di bursa tidak menganggap peristiwa kenaikan bahan bakar minyak sebagai suatu peristiwa yang akan mempengaruhi harga saham dan indeks harga saham.
Kata kunci: event study, kenaikan BBM
Pendahuluan
Informasi yang diterima oleh investor di pasar modal dapat ditanggapi secara berbeda oleh investor. Dalam hal ini investor menyerap informasi yang diterima atau mengabaikannya. Efisiensi pasar di pasar modal dapat terlihat dari reaksi investor terhadap suatu informasi yang mereka terima dan memutuskan tindakan yang akan dilakukan. Menurut Hartono (2010) pengujian efisiensi pasar secara informasi bentuk setengah kuat adalah pengujian kandungan informasi yang melibatkan kecepatan reaksi dari pasar untuk menyerap informasi yang diumumkan. Investor dalam hal ini bereaksi dengan cepat untuk menyerap
abnormal return untuk menuju harga keseimbangan yang baru. Penelitian ini berfokus pada pengujian efisiensi pasar yang ditinjau dari kecanggihan investor, dalam hal ini disebut efisiensi pasar setengah kuat secara keputusan. Pasar dikatakan efisien bentuk setengah kuat apabila tidak ada investor yang memperoleh abnormal return dari informasi yang diumumkan atau apabila memang ada abnormal return, maka pasar harus bereaksi dengan cepat untuk menyerap abnormal return (I Gede, dkk, 2015).
Pada penelitian efisiensi pasar ini informasi yang digunakan adalah kenaikan bahan bakar minyak yang resmi
28
diumumkan oleh presiden Joko Widodo pada tanggal 17 November 2014 dan mulai diberlakukan pada tanggal 18 November 2014 pukul 00.00. Pengamat ekonomi dari Universitas Atmajaya (A Prasetyantoko dalam Ilyas, 2014) mengungkapkan ada dua alasan penting yang menjadikan pemerintah menaikkan harga BBM, yaitu pertama, volume subsidi BBM hanya dibatasi 46 juta kiloliter (kl) di tahun 2014, sehingga bila tidak dinaikkan maka akan e e u t , dan pemerintah melanggar Undang-undang (UU) APBN, namun perlu pengaturan distribusi hingga volume subsidi tersebut cukup hingga akhir tahun oleh pertamina. Kedua yang menyebabkan pemerintah harus menaikkan harga BBM bersubsidi adalah demi membangun kemandirian bangsa. Karena dari sisi ekonomi dalam jangka panjang kenaikan bahan bakar minyak adalah baik.
Kenaikan bahan bakar minyak yang diberlakukan oleh pemerintah bersamaan dengan turunnya harga minyak dunia. Reaksi investor terhadap kandungan informasi diukur dengan perubahan harga saham melalui abnormal return. Suatu pengumuman yang mempunyai kandungan informasi yang bernilai ekonomis akan
memberikan abnormal return kepada pasar sebaliknya yang tidak memiliki kandungan informasi tidak memberikan abnormal return (Hartono: 2010). Beberapa penelitian mengenai efisiensi pasar memiliki kesimpulan yang berbeda, Ni ketut, dkk (2014) menemukan bahwa pengumuman harga bahan bakar minyak tahun 2013 tidak mempengaruhi reaksi investor baik sebelum ataupun sesudah tanggal pengumuman. Berbeda dengan Suarjana (2011) menemukan terdapat abnormal return yang signifikan pada periode t-3, t-2 dan t+2, yang artinya investor bereaksi cepat terhadap peristiwa penurunan harga bahan bakar minyak.
Setiawan dan Hartono (2003); Marfuah (2006) menemukan bahwa investor di Indonesia tidak canggih dan masih native, sehingga tidak dapat bereaksi secara tepat.
Suryawijaya (1998) menyatakan investor bereaksi negatif dan siknifikan dan secara spontan pada event date. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, penulis tertarik untuk mengajukan judul pengujian efisiensi pasar dalam merespon pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak Pada Perusahaan Papan Utama BEI