SISTEM KETENAGALISTRIKAN

(1)

Mei 2015

SISTEM KETENAGALISTRIKAN

PT. PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

(2)

1.1 TOPOLOGI INSTALASI KETENAGALISTRIKAN 1.2 INSTALASI PEMBANGKITAN

1.3 INSTALASI PENYALURAN (TRANSMISI & GI) 1.4 INSTALASI DISTRIBUSI

POKOK BAHASAN

2

(3)

TUJUAN POKOK BAHASAN

Setelah menyelesaikan pokok bahasan / sub pokok bahasan, peserta mampu:

1. Menjelaskan topologi instalasi ketenagalistrikan yang dikelola oleh PT PLN (Persero)

2. Menjelaskan fungsi peralatan utama yang terpasang pada instalasi pembangkitan

3. Menjelaskan fungsi peralatan utama yang terpasang pada instalasi penyaluran (instalasi transmisi dan gardu induk)

4. Menjelaskan fungsi peralatan utama yang

terpasang pada instalasi distribusi

(4)

BAB 1 : TOPOLOGI INSTALASI KETENAGALISTRIKAN

4

(5)

PLTA PLTU

Instalasi Pembangkitan:

PLTA, PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP

Saluran Transmisi

Gardu Induk

Pelanggan Besar

JTM

Jaringan Distribusi

Pelanggan Sedang (Apartmen/Hotel)

Pelanggan Kecil (Rumah)

AP P

Gardu PB

Gardu Distribusi

AP P AP

P

JTM / JT R

JT R

Instalasi PJU dan Taman Kota (milik Pemda)

JT R

AP P

INSTALASI KETENAGALISTRIKAN

(6)

BAGAN PENGATURAN & PENYAMPAIAN SISTEM TENAGA LISTRIK KEPADA KONSUMEN

PLTA

SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI ( SUTT )

SALURAN UDARA TEGANGAN RENDAH ( SUTR ) GARDU

DISTRIBUSI

KONSUMEN RUMAH TANGGA SALURAN UDARA

TEGANGAN MENENGAH ( SUTM )

GARDU INDUK (GI) PUSAT2

PEMBANGKIT

PLTU

PLTG -

PLTU BATUBARA

PLTP (PANAS BUMI)

PERKOTAAN / PERTOKOAN

KONSUMEN BESAR / INDUSTRI

AREA CONTROL CENTRE CIGERELENG (PUSAT PENGENDALI OPERASI SISTEM JAWA BARAT)

500 KV 150 KV 150 KV 150 KV

150 KV 150 KV 500 KV

TELE MESURE FAULTY

LOAD FLOW

UNIT PEMBANGKITAN UNIT PENYALURAN DAN

PENGATURAN BEBAN (P3B) UNIT DISTRIBUSI 6

(7)

BAB 2 : INSTALASI PEMBANGKITAN

(8)

INSTALASI KETENAGALISTRIKAN INSTALASI KETENAGALISTRIKAN

INSTALASI : SISTEM

PEMBANGKITAN INSTALASI :

SISTEM

PEMBANGKITAN

INSTALASI : SISTEM PENYALURAN

(GI & TRANS) INSTALASI :

SISTEM PENYALURAN

(GI & TRANS)

INSTALASI : SISTEM DISTRIBUSI INSTALASI :

SISTEM DISTRIBUSI

8

(9)

SISTEM

PEMBANGKITAN

ADALAH

SUATU INSTALASI PUSAT PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK YANG MENGUBAH ENERGI PRIMER (TENAGA AIR, BAHAN BAKAR, NUKLIR, DLL) MENJADI ENERGI LISTRIK

PUSAT PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

YANG TELAH DIMILIKI PLN ADALAH : PLTA,

PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP DAN PLTD

(10)

PERALATAN PADA SISTEM PEMBANGKITAN

• PENGGERAK MULA / TURBIN

• GENERATOR

• TRANSFORMATOR

• PERALATAN KONTROL DAN PROTEKSI

• PERALATAN BANTU LAINNYA

10

(11)

Kolam Tando (recervoir) Dam Tangki Pendatar

Penstock

Tailrace h

T

G

E L E K

E P

INSTALASI PLTA

1. Bendungan dan perlengkapannya

2. Pipa Pesat (Penstok) / Saluran Tekan 3. Turbin dan Generator

4. Bangunan Sentral (PH)

BAGIAN - BAGIAN UTAMA PLTA

(12)

Energi potensial air dapat diperoleh dengan menyesuaikan kondisi air dan perbedaan ketinggian :

• Jumlah air yang tersedia (Q)

• Ketinggian air (tinggi jatuh air) yang ada (h) ENERGI POTENSIAL

Yaitu energi yang menggerakkan poros dengan perantara sudu jalan dalam rumah trubin. Jenis-jenis turbin air

• Turbin Pelton

• Turbin Perancis

• Turbin Kaplan

ENERGI MEKANIK

Energi listrik terjadi karena perbedaan medan magnet di generator

ENERGI LISTRIK

12

(13)

• PLTA Aliran sungai langsung tanpa kolam tando

• PLTA Aliran sungai langsung dengan kolam tando

• PLTA Aliran sungai langsung dengan waduk (reservoir)

• PLTA Aliran danau

• PLTA Pasang surut

• PLTA Pompa

• PLTA Sistem Kaskade

JENIS-JENIS PLTA

(14)

PLTA ALIRAN SUNGAI LANGSUNG TANPA KOLAM TANDO

1

2 8

9

3

4

5

6 10

7 11

Keterangan Gambar : 1. Sungai

2. Saringan

3. Bak Pengendapan Pasir 4. Pressure Tunnel

5. Surge Tank (t. pendatar) 6. Penstock Valve

7. Power House 8. Bendungan

9. Saluran Pembersih 10. Saluran Pengelak 11. Sungai

14

(15)

PLTA ALIRAN SUNGAI LANGSUNG DENGAN KOLAM TANDO PLTA ALIRAN SUNGAI LANGSUNG DENGAN KOLAM TANDO

Sungai

Kolam Tando

Katup By-Pass Saluran langsung / by-pass

Pintu Utama

Surge Tank

Pipa Pesat

Katup Pembuangan

Saluran Pembuangan Saluran Pelimpah

Gedung Sentral

Sungai

(16)

PLTA ALIRAN SUNGAI LANGSUNG DENGAN WADUK (RESERVOIR)

Kolam Tando (recervoir) Sungai

Intake

Tangki mendatar

Power House

Dam

Saluran Pelimpah

Tail Race

Kolam Tando (recervoir) Dam Tangki Pendatar

Penstock

Power House

Tailrace h

16

(17)

PLTA ALIRAN DANAU PLTA ALIRAN DANAU

D a n a u

Penstock

Intake

PLTA

Spillway

Sungai DAM

(18)

PLTA ALIRAN PASANG SURUT PLTA ALIRAN PASANG SURUT

Kolam

Laut

Laut Kolam

Keadaan Pasang Keadaan Surut

18

(19)

PLTA TURBIN POMPA PLTA TURBIN POMPA

(20)

PLTA SISTEM KASKADE PLTA SISTEM KASKADE

0 0 10 20 30 40 50 60

100 200 300

Elevasi m

PLTA Sengguruh Bendungan Sengguruh el 292.50

Bendungan Karangkates el 272.50

PLTA Sutami

Sungai Brantas Bendungan Wlingi el 163.50

PLTA Wlingi

Bendungan Lodoyo el 136.00

PLTA Lodoyo 14 km

30 km

7 km

Jarak km

20

(21)

FLOW PLTP KAMOJANG

(22)

BAB 1 : INSTALASI PENYALURAN

22

(23)

SISTEM PENYALURAN SISTEM PENYALURAN

ADALAH :

SUATU INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK YANG BERFUNGSI MELAYANI PENYALURAN TENAGA LISTRIK DARI PUSAT PEMBANGKIT SAMPAI KE SISTEM DISTRIBUSI

INSTALASI SISTEM PENYALURAN TERDIRI DARI : - GARDU INDUK (GI)

- JARINGAN TRANSMISI

- PUSAT PENGATUR BEBAN

(24)

MEDIA PENYALURAN MEDIA PENYALURAN SALURAN TRANSMISI

BERFUNGSI UNTUK MENYALURKAN TL DARI :

• DARI PUSAT PEMBANGKIT KE GARDU INDUK

• DARI GARDU INDUK KE GARDU INDUK

• DARI GARDU INDUK KE KONSUMEN TEGANGAN TINGGI

• MELALUI KAWAT, BERUPA SALURAN UDARA (TRANSMISI)

• MELALUI KABEL, BERUPA KABEL TANAH (UNDER GROUND CABLE) DAN KABEL LAUT (SUBMARINE

CABLE)

₂₄

(25)

• SALURAN UDARA TEGANGAN RENDAH (SUTR) : 230 V - 400 V

• SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) : 20 KV

• SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) : 70 KV - 150 KV

• SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET) : 500 KV

• SALURAN UDARA TEGANGAN RENDAH (SUTR) : 230 V - 400 V

• SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) : 20 KV

• SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) : 70 KV - 150 KV

• SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET) : 500 KV

SALURAN UDARA BERDASARKAN TEGANGAN (YANG ADA DI PLN)

• SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) : 275 KV (Rencana Untuk Sistim Sumatera)

(26)

SISTEM 500 KV JAKARTA BANTEN

SURALAYA

CILEGON

B

7 6 5 4 3 2 1

2 1

4 3 2 A

B

2 1 A

7 6 5 4 3 2 1

IBT-1 IBT-2

CAWANG

B

A 1 2

IBT-2 IBT-1

BEKASI

B

A 1 2

IBT-1 IBT-2

KEMBANGAN

GANDUL

A

B

1 2 3 4 5

B

A 1 2

IBT-1 IBT-2 1 2

1 2 IBT-1 IBT-2

2 1

CIBINONG

A

B 1 2

IBT-1 IBT-2 2 1

CIBATU CIRATA SAGULING

3 4 5 2 1

MUARATAWAR

B

4 5 3 2 A 1

1.0

9 10 8 7 6

3.23.1 4.24.13.3 4.3

BALARAJA

1.1 1.2 1.3 2.1 2.2 2.3

A

B n IBT-1

TASIK

n n n

DEPOK

26

(27)

SUBSISTEM SURALAYA, CILEGONBARU, KEMBANGAN

A

B 1 2 3 4

1 2

3 2 4

ASAHIMAS

CILEGON BARU

A

B KRAKATAU

STEEL

POLYPRIMA

CIKANDE PENDO

SALIRA

PENI MITSUI

CILEGON A

B

SURALAYA

7 6 5 GIS

4 3 2 1

1 2

1 4 5 2 6 3

Conv

LEGOK

LENGKONG SERPONG

BALARAJA CIKUPA JATAKE

Tangerang PASAR

KEMIS SEPATAN

PUNCAK AM

KOPO

CITRA HABITAT

SERANG

150 kV 70 kV

Rangkasbitung

Gandul CILEDUK CURUG

PT DSS

ALINDO

PLTGU CILEGON

TIGARAKSA

MAXIM

KEMBANGAN

Durikosambi

B

A 1 2

TELUKNAGA

Gandul

Cibinong

(28)

DEPOK

A B

n n n n

Gandul Cibinong

SUBSISTEM GANDUL - CIBINONG

DURIKOSAMBI

PETUKANGAN CENGKARENG

TANGERANG NEW TANGERANG

GANDUL

A

B

1 2 3 4 5

Suralaya Cibinong Kembangan

Kembangan

Jatake

SERPONG

Lengkong

BINTARO

SENAYAN

Cawang

KEMANG

MUARAKARANG ^{7 6 5 4} ³ ⁸ ^{7 6 5 4} ^{3 2 1}

Ancol

ANGKE

Karet Ketapang

KEBONJERUK KARETBARU GROGOL

Mampang

DANAYASA

LMK

ABADI GP

SALAK BARU

SALAK

Ciawi CIBADAK BARU

Ubrug Kedungbadak

BOGOR BARU

150 kV

Cianjur

Ciawi SENTUL

CIBINONG

Gandaria Cileungsi PT Semen

SEMEN BARU ITP

CIMANGGIS Pd Kelapa

JATIRANGON

KEBON SIRIH

BUDIKEMULIAAN GANDARIA

Miniatur A

B A

B 1 2 3 4 5 Bekasi/

Cawang M Tawar

Gandul

Cilegon

28

(29)

SUBSISTEM CAWANG, BEKASI

KELAPAGADING

PULOGADUNG GIS CONV

Tosan Wahana

PEGANGSAN 2

1

GAMBIR

PULOMAS CIPINANG

PLUMPANG 40 kA 20 kA KEMAYORAN

MANGGABESAR

PRIOK

A

B 7 6 5 4 3 2 1

8 5 4 3 2 1

FAJAR SW KD SAPI

P KARANG

BEKASI

PENGGILINGAN

Kosambi A

B 2 1

Cawang/

Cibinong

GANDA MEKAR

TAMBUN PD KELAPA

Jatirangon MARUNDA

CL

CIKARANG

JABABEKA ANGKE

Muarakarang

KETAPANG

ANCOL

MINIATUR MAMPANG

Abadi GP/

Danayasa

CSW

KARET

DUREN3

TAMAN RASUNA

MANGGARAI

GD POLA

GAMBIRBARU

CIBATU

Gandaria

SETIABUDI CAWANG

DUKUH ATAS

Gandul B

A

2 1

CAWANG BARU

Cibinong/

Bekasi

(30)

CIAWI

Cianjur LEMBUR UBRUG SITU

PELABUHAN RATU 70 kV

RANGKAS BITUNG

MENES

DEPOKBARU

BUNAR KRACAK

KEDUNG BADAK

SAKETI

CILEUNGSI

ASPEX P PT SEMEN GANDARIA

GAMBIR

TYGRI

PONCOL

SUBSISTEM 70 KV JAKARTA BANTEN

PULOGADUNG CAWANG CIBINONG SEMENBARU TAMBUN

BOGORBARU SERANG

CIBADAKBARU

30

(31)

PEMBERSIHAN KONDUKTOR SUTT/SUTET

(32)

SUSPENSION TOWER TENSION TOWER ₃₂

(33)

(34)

34

(35)

(36)

36

(37)

(38)

38

(39)

TOWER SUTET ( 500 KV )

(40)

TOWER SUTET ( 500 KV )

40

(41)

(42)

TOWER SUTET ( 500 KV )

₄₂

(43)

GARDU INDUK (GI)

• PENGERTIAN & FUNGSI GARDU INDUK

• KLASIFIKASI GARDU INDUK

• PERALATAN UTAMA GARDU INDUK

• INSTALASI GARDU INDUK

• SINGLE LINE DIAGRAM (BAGAN KUTUB TUNGGAL)

GARDU INDUK

• SISTEM HUBUNGAN RANGKAIAN (SISTEM BUSBAR)

• GARDU INDUK “ GIS ”

(44)

PENGERTIAN DAN FUNGSI GARDU INDUK : GARDU INDUK ADALAH :

SUATU INSTALASI LISTRIK YANG BERFUNGSI UNTUK MENERIMA DAN MENYALURKAN TENAGA LISTRIK MELALUI SISTEM TEGANGAN EKSTRA TINGGI (TET), TEGANGAN TINGGI (TT) DAN TEGANGAN MENENGAH (TM)

TENAGA LISTRIK YANG DITERIMA / DISALURKAN BERASAL DARI PUSAT-PUSAT PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK ATAUPUN DARI GARDU INDUK LAIN.

GARDU INDUK (GI)

44

(45)

BERDASARKAN : TEGANGANNYA

• GI TRANSMISI

• GI DISTRIBUSI

PENEMPATAN PERALATANNYA:

• GI PASANGAN DALAM (IN DOOR SUBSTATION)

• GI PASANGAN LUAR (OUT DOOR SUBSTATION)

• GI SEBAGIAN PASANGAN LUAR (COMBINED OUT DOOR SUBSTATION)

• GI PASANGAN BAWAH TANAH (UNDER GROUND SUBSTATION)

• GI SEBAGIAN PASANGAN BAWAH TANAH (SEMI UNDER GROUND SUBSTATION)

• GI MOBIL (MOBILE SUBSTATION) ISOLASI YANG DIPAKAI

• GI ISOLASI UDARA

KLASIFIKASI GARDU INDUK

(46)

GARDU INDUK PASANGAN LUAR (OPEN TYPE)

₄₆

(47)

PERALATAN UTAMA GARDU INDUK 1. TRAFO

• TRAFO TENAGA (TRAFO DAYA)

• TRAFO INSTRUMEN (PENGUKURAN) : - TRAFO ARUS (CT)

- TRAFO TEGANGAN (PT) 2. PEMUTUS TENAGA ( PMT / CB ) 3. PEMISAH (PMS / DS )

4. BUSBAR (REL DAYA) 5. ISOLATOR

6. LIGHTNING ARRESTER (LA) 7. REAKTOR (XL)

8. STATIC CAPASITOR (SC)

9. PERALATAN SISTEM PENTANAHAN

10. PERALATAN KOMUNIKASI (PLC / JWOTS)

(48)

PENGHANTAR  (150 KV) 1

2

3

4 5

6

8 7 150 KV Busbar/Rel

TT 9

10 11



12 13

14 15

20 KV 16 18

19 20 21 22

 23

24 25 26

27 20 KV / 380 V 150/20 KV, 60 MVA

17

CONTOH

INSTALASI GARDU INDUK

1. LIGHTNING ARRESTER (LA) 2. TRAFO TEGANGAN (PT)

3. PMS TANAH PENGHANTAR I 150 KV 4. PMS PENGHANTAR (PMS LINE) I 150 KV 5. TRAFO ARUS (CT)

6. PMT (CB) 150 KV PENGHANTAR I 7. PMS REL 150 KV PENGHANTAR I 8. REL (BUSBAR) 150 KV

9. PMS REL 150 KV TRAFO I 10. PMT 150 KV TRAFO I

11. TRAFO ARUS (CT) SISI 150 KV TRAFO I 12. TRAFO TENAGA 150/20 KV, 30 MVA

13. NETRAL GROUNDING RESISTANCE (NGR) 14. TRAFO ARUS (CT) SISI 20 KV TRAFO I 15. PMT 20 KV TRAFO I

16. PMS REL 20 KV TRAFO I

17. TRAFO TEGANGAN (PT) REL 150 KV 18. REL (BUSBAR) 20 KV

19. PMS REL 20 KV PENYULANG I 20. PMT 20 KV PENYULANG I

21. TRAFO ARUS (CT) PENYULANG I 22. PMS KABEL PENYULANG I

23. PMS TANAH PENYULANG I

24. PMS REL TRAFO PS (PEMAKAIAN SENDIRI) 25. PMT 20 KV TRAFO PS

26. TRAFO ARUS (CT) TRAFO PS.

27. TRAFO PS. 20 KV / 380 KV ⁴⁸

(49)

SINGLE LINE DIAGRAM

(BAGAN KUTUB TUNGGAL GARDU INDUK)

ADALAH : SUATU DIAGRAM LISTRIK PADA GARDU INDUK YANG MENUNJUKKAN PERALATAN TERAPASANG PADA GARDU INDUK TSB. SERTA HUBUNGAN RANGKAIANNYA.

(50)

.

IBT I 500 / 150

KV

IBT II 500 / 150

KV

.

1 2 3 5

BUS B

SUTET BANDUNG

SELATAN

SUTET SURABAYA

BARAT I/II SUTET

MANDIRANCAN 7B

7AB 7A BUS A

REAKTOR I 100 MVAr

GITET UNGARAN

50

(51)

1. SINGLE BUSBAR ( REL TUNGGAL) :

• REL TUNGGAL

• REL TUNGGAL DENGAN PMS BAGIAN

• REL TUNGGAL DENGAN PMT DAN PMS BAGIAN

2. DOUBLE BUSBAR ( REL GANDA) :

• REL GANDA STANDAR

• REL GANDA DENGAN SISTEM 1,5 CB

• REL GANDA DENGAN SISTEM 2 CB

• REL GANDA DENGAN SISTEM 4 BAGIAN (MENGGUNAKAN BUS SECTION)

SISTEM HUBUNGAN RANGKAIAN (SISTEM BUSBAR)

DI GARDU INDUK

(52)

SINGLE BUSBAR

TRAFO I 10 MVA 70/20 KV

TRAFO III 20 MVA 70/20 KV TRAFO II 5 MVA

70/20 KV

BUSBAR (REL) PENGHANTAR I 70

KV

PENGHANTAR II 70 KV

52

(53)

SINGLE BUSBAR DENGAN PMS SEKSI

PENGHANTAR I 70 KV PENGHANTAR II 70 KV

TRAFO I 20 TRAFO II 30 MVA

(54)

SINGLE BUSBAR DENGAN PMS DAN PMT SEKSI

PENGHANTAR I 70 KV PENGHANTAR II 70 KV

TRAFO I 20 MVA 70/20 KV

TRAFO II 20 MVA 70/20 KV

54

(55)

DOUBLE BUSBAR (REL GANDA) STANDAR

PENGHANTAR I PENGHANTAR II

KOPEL

TRAFO TENAGA

(56)

DOUBLE BUSBAR DENGAN SISTEM 1,5 CB

UNGARAN SAGULING

TRAFO 500 MVA 500/150 KV

PENGHANTAR SUTET 500 KV

56

(57)

DOUBLE BUSBAR DENGAN SISTEM 2 PMT

PENGHANTAR I

TRAFO TENAGA PENGHANTAR II

(58)

REL GANDA DENGAN SISTEM 4 BAGIAN (MENGGUNAKAN BUS SECTION)

PENGHANTAR ATAU PENYULANG

TRAF O I

PENGHANTAR ATAU PENYULANG

TRAFO II

58

(59)

TRANSFORMATOR TENAGA

(60)

GARDU INDUK GIS

(GAS INSULATED SWITCHGEAR)

ADALAH : GARDU INDUK YANG MENGGUNAKAN GAS UNTUK MENGISOLASI BAGIAN - BAGIAN

BERTEGANGAN ANTARA FASA MAUPUN DENGAN BADAN / TANAH.

UMUMNYA GARDU INDUK INI MENGGUNAKAN GAS SF6 (SF6 GAS INSULATED SWITCHGEAR

EQUIPMENT)

60

(61)

GARDU INDUK “GIS”

(62)

GARDU INDUK “GIS”

⁶²

(63)

KERUGIAN :

1. BIAYA / HARGA RELATIF LEBIH TINGGI BILA DIBANDINGKAN DENGAN GI KONVENSIONAL

KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN GIS DIBANDING DENGAN GI KONVENSIONAL

1. HEMAT RUANG

2. KEANDALAN TINGGI

3. HEMAT PENGAWASAN DAN PERAWATAN 4. ENVIROMENTAL HARMONY

5. REDUKSI WAKTU INSTALASI 6. KEAMANAN

(64)

BAB 4 : INSTALASI DISTRIBUSI

64

(65)

SISTEM DISTRIBUSI

ADALAH : SUATU INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK YANG MELAYANI DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK DARI SISTEM PENYALURAN SAMPAI KE KONSUMEN

INSTALASI SISTEM DISTRIBUSI MELIPUTI :

• GARDU INDUK SISI 20 KV (SWITCH GEAR 20 KV)

• PUSAT PENGATUR DISTRIBUSI (DCC) SAAT INI APD / UPD

• JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (SUTM / SKTM)

• GARDU HUBUNG / GARDU DISTRIBUSI

• JARINGAN TEGANGAN RENDAH (SUTR / SKTR)

• SAMBUNGAN PELAYANAN (SAMPEL)

• ALAT PENGUKUR DAN PEMBATAS / APP

(66)

INSTALASI GI SISI 20kV, JENIS KUBIKEL

⁶⁶

(67)

GARDU BETON (GARDU TEMBOK)

(68)

GARDU BETON (GARDU TEMBOK)

68

(69)

INSTALASI GARDU BETON

(70)

KUBIKEL DALAM GARDU BETON

70

(71)

JENIS-JENIS KUBIKEL 20 kV PADA GARDU BETON

(72)

BEBAN JURUSAN PADA RAK TEGANGAN RENDAH (TR)

72

(73)

SINGLE LINE DIAGRAM GARDU BETON

(74)

GARDU TIANG (GARDU PORTAL)

FUNGSI : Sebagai penurun

tegangan dari 20 kV (TM ) menjadi 400 Volt ( TR )

74

(75)

SUTM DAN GARDU CANTOL

(76)

SINGLE LINE DIAGRAM GARDU TIANG(GARDU PORTAL)

76

(77)

TRAFO DISTRIBUSI PADA GARDU TIANG

(78)

ALAT PENGUKUR DAN PEMBATAS (APP)

78

(79)

AUTOMATIC METER READING (AMR)

(80)

SASARAN / TARGET DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK

• ENERGI LISTRIK DIBANGKITKAN DENGAN BIAYA SEEKONOMIS MUNGKIN

• BISA DISALURKAN KE KONSUMEN DIMANAPUN BERADA, DENGAN :

- KUANTITAS CUKUP DAN KUALITAS YANG BAIK - KEANDALAN TINGGI

80

(81)

BAGAN PENYALURAN TENAGA LISTRIK KEPADA PELANGGAN

(82)

EKONOMI

KEANDALAN KUALITAS

TERDAPAT TIGA KATA KUNCI YANG MERUPAKAN KOMBINASI OPTIMAL DALAM PENGOPERASIAN STL, YAITU : EKONOMI, KUALITAS DAN KEANDALAN

KATA KUNCI DALAM PENGOPERASIAN SISTEM TENAGA LISTRIK

82

(83)

NORMAL

PEMULIHAN SIAGA

DARURAT

DALAM STL DIKENAL 4 KONDISI OPERASI, SEPERTI GAMBAR DI BAWAH INI :

KONDISI OPERASI

(84)

KONDISI NORMAL : SELURUH KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK DAPAT DILAYANI PADA KEANDALAN DAN KUALITAS YANG TERPENUHI

KONDISI SIAGA : SELURUH KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK MASIH TERPENUHI, TETAPI SALAH SATU BATASAN KEANDALAN ATAU KUALITAS TIDAK TERPENUHI.

SETELAH DILAKUKAN PENGENDALIAN / PERBAIKAN KONDISI OPERASI, MAKA SISTEM BISA KEMBALI KE KONDISI NORMAL KONDISI DARURAT : APABILA UPAYA PERBAIKAN GAGAL DILAKUKAN DAN

KONDISI LEBIH MEMBURUK, SEHINGGA TERJADI PEMUTUSAN PELAYANAN, MAKA KONDISI OPERASI MENJADI KONDISI DARURAT

KONDISI PEMULIHAN : KONDISI DIMANA DILAKUKAN TINDAKAN-TINDAKAN PEMULIHAN, AGAR SISTEM MENJADI NORMAL KEMBALI

KONDISI NORMAL : SELURUH KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK DAPAT DILAYANI PADA KEANDALAN DAN KUALITAS YANG TERPENUHI

KONDISI SIAGA : SELURUH KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK MASIH TERPENUHI, TETAPI SALAH SATU BATASAN KEANDALAN ATAU KUALITAS TIDAK TERPENUHI.

SETELAH DILAKUKAN PENGENDALIAN / PERBAIKAN KONDISI OPERASI, MAKA SISTEM BISA KEMBALI KE KONDISI NORMAL KONDISI DARURAT : APABILA UPAYA PERBAIKAN GAGAL DILAKUKAN DAN

KONDISI LEBIH MEMBURUK, SEHINGGA TERJADI PEMUTUSAN PELAYANAN, MAKA KONDISI OPERASI MENJADI KONDISI DARURAT

KONDISI PEMULIHAN : KONDISI DIMANA DILAKUKAN TINDAKAN-TINDAKAN PEMULIHAN, AGAR SISTEM MENJADI NORMAL KEMBALI

84

(85)