PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN PRINSIP TEKNOLOGI PENGOLAHAN
DOSEN PENGAMPU:
IR.M.HINDUN PULUNGAN,MS DOSEN PENGAMPU:
IR.M.HINDUN PULUNGAN,MS
Klasifikasi Proses Thermal Klasifikasi Proses Thermal
1. Proses Pemanasan (proses termal) seperti pengalengan, pasteurisasi, pemasakan, evaporasi, ekstrusi dan blansing.
2. Penghilangan panas seperti pendinginan dan pembekuan.
3. Penghilangan air seperti pada pengeringan.
1. Proses Pemanasan (proses termal) seperti pengalengan, pasteurisasi, pemasakan, evaporasi, ekstrusi dan blansing.
2. Penghilangan panas seperti pendinginan dan pembekuan.
3. Penghilangan air seperti pada pengeringan.
Proses termal dapat dilakukan dengan berbagai teknik :
Proses termal dapat dilakukan dengan berbagai teknik :
1. Penggunaan air panas atau uap air pada proses blansing, pemasakan, pasteurisasi, sterilisasi, evaporasi dan ekstrusi.
2. Penggumaan udara panas seperti
pemanggangan, penyangraian, pengeringan.
3. Penggunaan minyak seperti pada penggorengan.
4. Penggunaan energi iradiasi seperti
gelombang mikro (microwave, radiasi infra merah, dan radiasi ionisasi).
1. Penggunaan air panas atau uap air pada proses blansing, pemasakan, pasteurisasi, sterilisasi, evaporasi dan ekstrusi.
2. Penggumaan udara panas seperti
pemanggangan, penyangraian, pengeringan.
3. Penggunaan minyak seperti pada penggorengan.
4. Penggunaan energi iradiasi seperti
gelombang mikro (microwave, radiasi infra merah, dan radiasi ionisasi).
PENGOLAHAN DENGAN SUHU TINGGI (PROSES TERMAL)
PENGOLAHAN DENGAN SUHU TINGGI (PROSES TERMAL)
BEBERAPA JENIS PROSES TERMAL:
1. Blanching.
adalah proses pemanasan bahan pangan dengan uap atau air panas secara langsung pada suhu kurang dari 100oC selama kurang dari 10 menit.
• Tujuan blanching :
- Pada proses pengeringan dan pembekuan :
- Untuk menginaktifkan enzim yang tidak diinginkan yang mungkin dapat merubah warna, tekstur,citarasa,maupun nilai nutrisinya selama penyimpanan.
BEBERAPA JENIS PROSES TERMAL:
1. Blanching.
adalah proses pemanasan bahan pangan dengan uap atau air panas secara langsung pada suhu kurang dari 100oC selama kurang dari 10 menit.
• Tujuan blanching :
- Pada proses pengeringan dan pembekuan :
- Untuk menginaktifkan enzim yang tidak diinginkan yang mungkin dapat merubah warna, tekstur,citarasa,maupun nilai nutrisinya selama penyimpanan.
Pada proses pengalengan :
Untuk melayukan jaringan tanaman agar supaya mudah dikemas, menghilangkan gas dari dalam jaringan,menginaktifkan enzim dan menaikkan suhu awal bahan sebelum disterilisasi.
Pada proses pengalengan :
Untuk melayukan jaringan tanaman agar supaya mudah dikemas, menghilangkan gas dari dalam jaringan,menginaktifkan enzim dan menaikkan suhu awal bahan sebelum disterilisasi.
2. Pasteurisasi
adalah proses termal yang dilakukan pada suhu kurang dari 100oC, akan tetapi dengan waktu yang bervariasi dari mulai beberapa detik sampai beberapa menit tergantung dari tingginya suhu.
Pasteurisasi umumnya dikombinasikan dengan proses pengawetan lainnya seperti proses fermentasi atau penyimpanan pada suhu rendah.
Tujuan utama adalah
untuk menginaktifkan sel-sel vegetatif dari mikroba patogen.
2. Pasteurisasi
adalah proses termal yang dilakukan pada suhu kurang dari 100oC, akan tetapi dengan waktu yang bervariasi dari mulai beberapa detik sampai beberapa menit tergantung dari tingginya suhu.
Pasteurisasi umumnya dikombinasikan dengan proses pengawetan lainnya seperti proses fermentasi atau penyimpanan pada suhu rendah.
Tujuan utama adalah
untuk menginaktifkan sel-sel vegetatif dari mikroba patogen.
3. Sterilisasi Komersial :
produk yang telah mengalami proses sterilisasi dimana tidak ada lagi
mikroorganisme hidup, akan tetapi mungkin masih terdapat spora bakteri yang setelah proses sterilisasi bersifat dorman.
Sterilisasi Komersial untuk menginaktifkan spora mikroba pembusuk khususnya yang anaerobik.
3. Sterilisasi Komersial :
produk yang telah mengalami proses sterilisasi dimana tidak ada lagi
mikroorganisme hidup, akan tetapi mungkin masih terdapat spora bakteri yang setelah proses sterilisasi bersifat dorman.
Sterilisasi Komersial untuk menginaktifkan spora mikroba pembusuk khususnya yang anaerobik.
Pemasakan
Pemasakan merupakan proses termal yang
bertujuan untuk meningkatkan cita rasa produk.
Pemasakan dapat mendestruksi atau menurunkan jumlah mikroba dan
menginaktifkan ensim yang tidak diinginkan.
Daya cerna meningkat, perubahan warna dan citarasa.
Kerugiannya adalah kerusakan zat gisi yang tidak tahan panas.
Pemasakan
Pemasakan merupakan proses termal yang
bertujuan untuk meningkatkan cita rasa produk.
Pemasakan dapat mendestruksi atau menurunkan jumlah mikroba dan
menginaktifkan ensim yang tidak diinginkan.
Daya cerna meningkat, perubahan warna dan citarasa.
Kerugiannya adalah kerusakan zat gisi yang tidak tahan panas.
Penggorengan
Penggorengan merupakan proses dehidrasi dari bahan baik dari luar maupun keseluruhan bahan.
Media yang digunakan adalah minyak atau lemak sebagai media pindah panas. Proses pindah
panas terjadi dari permukaan penggorengan minyak dan dari minyak yang panas menuju permukaan produk yang digoreng.
Selama penggorengan air mengalami penguapan dan permukaan produk yang digoreng menjadi mengeras (terbentuk lapisan keras atau crust), sedangkan tekstur bagian dalam mengeras
Penggorengan
Penggorengan merupakan proses dehidrasi dari bahan baik dari luar maupun keseluruhan bahan.
Media yang digunakan adalah minyak atau lemak sebagai media pindah panas. Proses pindah
panas terjadi dari permukaan penggorengan minyak dan dari minyak yang panas menuju permukaan produk yang digoreng.
Selama penggorengan air mengalami penguapan dan permukaan produk yang digoreng menjadi mengeras (terbentuk lapisan keras atau crust), sedangkan tekstur bagian dalam mengeras
PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH
PENDINGINAN
PEMBEKUAN
PENDINGINAN
PEMBEKUAN
Keuntungan pendinginan dan pembekuan adalah :
Perbedaan pendinginan dan pembekuan adalah :
Teknik Pendinginan :
Perubahan selama pendinginan :
Keuntungan pendinginan dan pembekuan adalah :
Perbedaan pendinginan dan pembekuan adalah :
Teknik Pendinginan :
Perubahan selama pendinginan :
Pembekuan adalah :
Perubahan selama pembekuan :
Aplikasi Pembekuan :
Pembekuan adalah :
Perubahan selama pembekuan :
Aplikasi Pembekuan :
METODE PEMBEKUAN METODE PEMBEKUAN
1. Plate freezing.
Cairan pendingin dilewatkan pada pelat-pelat berongga. Bahan diletakkan di antara pelat- pelat yang dialiri cairan pendingin.
2. Immersion freezing.
bahan diletakkan langsung dalam cairan
pendingin. Cairan pendingin tergantung pada bahan.
3. Blast freezing.
Udara yang sangat dingin dihembuskan secara langsung pada bahan.
1. Plate freezing.
Cairan pendingin dilewatkan pada pelat-pelat berongga. Bahan diletakkan di antara pelat- pelat yang dialiri cairan pendingin.
2. Immersion freezing.
bahan diletakkan langsung dalam cairan
pendingin. Cairan pendingin tergantung pada bahan.
3. Blast freezing.
Udara yang sangat dingin dihembuskan secara langsung pada bahan.
PENGOLAHAN DENGAN KIMIAWI
PENGOLAHAN DENGAN KIMIAWI
2. Pengolahan dengan Asam.
Fungsi asam adalah memberikan rasa asam, mempunyai kemampuan mengubah dan
meningkatkan intensitas bahan pemberi
citarasa. Memperbaiki tekstur dari jeli dan jam.
Membantu ekstraksi pektin dan pigmen dari
buah dan sayur. Menaikkan keefektifan benzoat sebagai pengawet.
Asam mempunyai dua pengaruh yang bersifat anti mikroba. Pertama pengaruhnya terhadap pH, kedua sifat meracuni yang khas dari asam yang tidak berdesosiasi, yang berbeda-beda pada setiap jenis asam.
2. Pengolahan dengan Asam.
Fungsi asam adalah memberikan rasa asam, mempunyai kemampuan mengubah dan
meningkatkan intensitas bahan pemberi
citarasa. Memperbaiki tekstur dari jeli dan jam.
Membantu ekstraksi pektin dan pigmen dari
buah dan sayur. Menaikkan keefektifan benzoat sebagai pengawet.
Asam mempunyai dua pengaruh yang bersifat anti mikroba. Pertama pengaruhnya terhadap pH, kedua sifat meracuni yang khas dari asam yang tidak berdesosiasi, yang berbeda-beda pada setiap jenis asam.
3. Pengolahan dengan gula
Gula selain memberikan rasa manis, pada
konsentrasi tinggi berperan sebagai pengawet.
Konsentrasi gula yang tinggi (70%) sudah dapat menghambat pertumbuhan mikroba perusak
makanan.
Pada umumnya pengolahan dengan gula
dikombinasikan dengan teknik pengolahan lain seperti pengolahan dengan asam, pengolahan
secara fisik (pengeringan, evaporasi, pasteurisasi) dan penambahan kimia seperti penambahan bahan pengawet.
3. Pengolahan dengan gula
Gula selain memberikan rasa manis, pada
konsentrasi tinggi berperan sebagai pengawet.
Konsentrasi gula yang tinggi (70%) sudah dapat menghambat pertumbuhan mikroba perusak
makanan.
Pada umumnya pengolahan dengan gula
dikombinasikan dengan teknik pengolahan lain seperti pengolahan dengan asam, pengolahan
secara fisik (pengeringan, evaporasi, pasteurisasi) dan penambahan kimia seperti penambahan bahan pengawet.
Kadar gula yang tinggi (minimum 40%) bila
ditambahkan pada bahan menyebabkan air dalam bahan menjadi terikat sehingga menurunkan nilai aktivitas air dan tidak dapat digunakan oleh
mikroba.
Aplikasi pengolahan dengan gula seperti pembuatan jam, jeli dan marmalade, sirup buah (cordials), sari buah pekat (nehtar).
Kadar gula yang tinggi (minimum 40%) bila
ditambahkan pada bahan menyebabkan air dalam bahan menjadi terikat sehingga menurunkan nilai aktivitas air dan tidak dapat digunakan oleh
mikroba.
Aplikasi pengolahan dengan gula seperti pembuatan jam, jeli dan marmalade, sirup buah (cordials), sari buah pekat (nehtar).
Prinsip pengawetan dengan garam, gula, asam dan pengawet lain
Prinsip pengawetan dengan garam, gula, asam dan pengawet lain
Garam di dalam pengawetan pangan dapat mengikat air sehingga tidak tersedia lagi untuk bakteri. Bersifat sebagai bakteriostatis terutama untuk ion khlor.
Asam mempunyai dua pengaruh terhadap
pertumbuhan mikrobayaitu pH dan daya racunnya.
Gula dengan konsentrasiyang tinggi dapat menghambat pertumbuhan mikroba.
Bahan pengawet kimiakhususnyabersifat anti mikroba.
Garam di dalam pengawetan pangan dapat mengikat air sehingga tidak tersedia lagi untuk bakteri. Bersifat sebagai bakteriostatis terutama untuk ion khlor.
Asam mempunyai dua pengaruh terhadap
pertumbuhan mikrobayaitu pH dan daya racunnya.
Gula dengan konsentrasiyang tinggi dapat menghambat pertumbuhan mikroba.
Bahan pengawet kimiakhususnyabersifat anti mikroba.
METODE PENGOLAHAN MIKROBIOLOGIS METODE PENGOLAHAN MIKROBIOLOGIS
ADALAH SEMUA PENGOLAHAN HASIL
PERTANIAN YANG MELIBATKAN AKTIVITAS MIKROBA.
TUJUAN PENGGUNAAN MIKROBA ANTARA LAIN :
1. SEBAGAI SARANA MEROMBAK BAHAN PERTANIAN SEHINGGA KUALITAS
MENINGKAT.
2. SEBAGAI TAMBAHAN NUTRISI PANGAN KARENA MIKROBA JUGA MENGANDUNG KOMPONEN NUTRISI.
ADALAH SEMUA PENGOLAHAN HASIL
PERTANIAN YANG MELIBATKAN AKTIVITAS MIKROBA.
TUJUAN PENGGUNAAN MIKROBA ANTARA LAIN :
1. SEBAGAI SARANA MEROMBAK BAHAN PERTANIAN SEHINGGA KUALITAS
MENINGKAT.
2. SEBAGAI TAMBAHAN NUTRISI PANGAN KARENA MIKROBA JUGA MENGANDUNG KOMPONEN NUTRISI.
KUALITAS BAHAN PANGAN : KUALITAS BAHAN PANGAN :
A. KUALITAS NUTRISI/KHEMIS ADALAH
KUALITAS YANG BERHUBUNGAN DENGAN NUTRISI PANGAN, MISALKAN KANDUNGAN SENYAWA :
- PATI
- PROTEIN - LEMAK - MINERAL - VITAMIN
- BAHAN AKTIF
- BAHAN PERANGSANG, DLL.
A. KUALITAS NUTRISI/KHEMIS ADALAH
KUALITAS YANG BERHUBUNGAN DENGAN NUTRISI PANGAN, MISALKAN KANDUNGAN SENYAWA :
- PATI
- PROTEIN - LEMAK - MINERAL - VITAMIN
- BAHAN AKTIF
- BAHAN PERANGSANG, DLL.
KUALITAS FISIK ADALAH
KUALITAS YANG BERHUBUNGAN DENGAN SIFAT FISIK BAHAN HASIL PERTANIAN ,
MISAL :
- KEKERASAN / TEKSTUR.
- WARNA.
KUALITAS FISIK ADALAH
KUALITAS YANG BERHUBUNGAN DENGAN SIFAT FISIK BAHAN HASIL PERTANIAN ,
MISAL :
- KEKERASAN / TEKSTUR.
- WARNA.
KUALITAS SENSORIS :
ADALAH KUALITAS YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENERIMAANKONSUMEN ATAU PANELIS ATAU RESPONDEN.
BIASANYA PANELIS AKAN MENILAI KUALITAS BERDASARKAN PENGETAHUAN ATAU SIFAT FISIK YANG MEREKA RASAKAN, MISAL :
- RASA - AROMA - WARNA
- KENAMAPAKAN - BENTUK
KUALITAS SENSORIS :
ADALAH KUALITAS YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENERIMAANKONSUMEN ATAU PANELIS ATAU RESPONDEN.
BIASANYA PANELIS AKAN MENILAI KUALITAS BERDASARKAN PENGETAHUAN ATAU SIFAT FISIK YANG MEREKA RASAKAN, MISAL :
- RASA - AROMA - WARNA
- KENAMAPAKAN - BENTUK
MIKROBA YANG TERLIBAT:
MIKROBA YANG TERLIBAT:
DAPAT TERDIRI DARI 3 MACAM : 1. YEAST
2. KAPANG 3. BAKTERI
DAPAT TERDIRI DARI 3 MACAM : 1. YEAST
2. KAPANG 3. BAKTERI
YEAST YEAST
BANYAK TERLIBAT DALAM PEROMBAKAN KARBOHIDRAT MENJADI ALKOHOL.
MISAL : PADA PRODUK TAPE, TUWAK,
ANGGUR (WINE), DAN ALKOHOL.
PROSES TERSEBUT DIKENAL DENGAN ISTILAH FERMENTASI YAITU
PROSES PEROMBAKAN YANG MELIBATKAN AKTIVITAS MIKROBA ATAU ENZIM.
BANYAK TERLIBAT DALAM PEROMBAKAN KARBOHIDRAT MENJADI ALKOHOL.
MISAL : PADA PRODUK TAPE, TUWAK,
ANGGUR (WINE), DAN ALKOHOL.
PROSES TERSEBUT DIKENAL DENGAN ISTILAH FERMENTASI YAITU
PROSES PEROMBAKAN YANG MELIBATKAN AKTIVITAS MIKROBA ATAU ENZIM.
PADA PEMBUATAN TAPE AKAN TERJADI
PERURAIAN PATI GLUKOSA AKIBAT ENZIM AMILASE YANG DIHASILKAN OLEH YEAST
DARI RAGI.
GLUKOSA ETANOL
PADA INDUSTRI ALKOHOL,
GLUKOSA/FRUKTOSA DARI TETES
DIFERMENTASI DENGAN Saccharomyces cerevisiae MENJADI ETANOL.
PADA PEMBUATAN TAPE AKAN TERJADI
PERURAIAN PATI GLUKOSA AKIBAT ENZIM AMILASE YANG DIHASILKAN OLEH YEAST
DARI RAGI.
GLUKOSA ETANOL
PADA INDUSTRI ALKOHOL,
GLUKOSA/FRUKTOSA DARI TETES
DIFERMENTASI DENGAN Saccharomyces cerevisiae MENJADI ETANOL.
Tetes
PENGENCERAN PENAMBAHAN NUTRISIINOKULASI FERMENTASI
DISTILASI
ETANOL
Obat / Kesehatan Spiritus
Nutrisi
Yeast
• Mblue
• Metanol
• Gasolin
PADA INDUSTRI WINE
SARI BUAH YANG MENGANDUNG GULA SUKROSA, GLUKOSA DAN FRUKTOSA
DENGAN ADANYA Saccharomyces cerevisiae ETANOL, ALDEHID DAN ESTER SEHINGGA
AROMA HARUM DAN RASA ENAK
PADA INDUSTRI WINE
SARI BUAH YANG MENGANDUNG GULA SUKROSA, GLUKOSA DAN FRUKTOSA
DENGAN ADANYA Saccharomyces cerevisiae ETANOL, ALDEHID DAN ESTER SEHINGGA
AROMA HARUM DAN RASA ENAK
BUAH PEELING PENGHANCURAN
PEMBUATAN SARI BUAH PENAMBAHAN
NUTRISI INOKULASI
FERMENTASI
AGING (Penuaan) PENJERNIHAN
BOTTLING N/P
BAKTERI BAKTERI
BANYAK DIGUNAKAN PADA INDUSTRI PANGAN MISALKAN:
A. BAKTERI ASAM CUKA (Acetobacter acetii).
Digunakan untuk memfermentasi senyawa etanol menjadi asam cuka.
O2 + CH2COOH CH3COOH Etanol Cuka
BANYAK DIGUNAKAN PADA INDUSTRI PANGAN MISALKAN:
A. BAKTERI ASAM CUKA (Acetobacter acetii).
Digunakan untuk memfermentasi senyawa etanol menjadi asam cuka.
O2 + CH2COOH CH3COOH Etanol Cuka
Biasanya bakteri asam cuka berada secara alami dan mengkontaminasi pada produk alkohol yang menyebabkan rasa asam pada tape, tuwak dll.
BAKTERI ASAM LAKTAT (Lactobacillus lactic)
Banyak digunakan untuk melakukan fermentasi glukosa pada sayur menjadi asam laktat,
sehingga aroma produk menjadi harum dan daya tahan meningkat.
Misal : Saurkraut dari sawi hijau (asinan).
Biasanya bakteri asam cuka berada secara alami dan mengkontaminasi pada produk alkohol yang menyebabkan rasa asam pada tape, tuwak dll.
BAKTERI ASAM LAKTAT (Lactobacillus lactic)
Banyak digunakan untuk melakukan fermentasi glukosa pada sayur menjadi asam laktat,
sehingga aroma produk menjadi harum dan daya tahan meningkat.
Misal : Saurkraut dari sawi hijau (asinan).
KAPANG (Rhizopus oligosporus) KAPANG (Rhizopus oligosporus)
Banyak digunakan pada industri tempe
Pada usar (ragi) tempe tedapat banyak mikro organisme yang digunakan antara lain Rhizopus, Mucor dll.
Ke semua jenis kapang tersebut akan merombak protein kedelai menjadi asam amino sehingga daya cerna meningkat, selain itu juga terjadi kenaikan protein, serat dan vitamin B1 dari kapang.
Sehingga peningkatan kualitas tempe dari : asam amino, protein, serat kasar, vitamin B1, aroma, rasa, kenampakan, daya cerna.
Banyak digunakan pada industri tempe
Pada usar (ragi) tempe tedapat banyak mikro organisme yang digunakan antara lain Rhizopus, Mucor dll.
Ke semua jenis kapang tersebut akan merombak protein kedelai menjadi asam amino sehingga daya cerna meningkat, selain itu juga terjadi kenaikan protein, serat dan vitamin B1 dari kapang.
Sehingga peningkatan kualitas tempe dari : asam amino, protein, serat kasar, vitamin B1, aroma, rasa, kenampakan, daya cerna.
METODE KOMBINASI METODE KOMBINASI
Adalah proses agroindustri yang melibatkan metode fisik, khemis, mikrobiologis secara simultan.
Adalah proses agroindustri yang melibatkan metode fisik, khemis, mikrobiologis secara simultan.
Tapioka
Hidrolisis Pengenceran
(20oBe)
Pengendapan Dekolorisasi
Deionisasi Isomerasi Dekolorisasi
Deionisasi
Gula HFS (High Fructose Syrup) Air
Penguapan HCl
Tanah Diato
me
Kotoran
Enzim Glukoisomerase
HCl/NaOH
Glukoisomerase C-Aktif
HCl/NaOH