• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Tani Dalam Mendukung Desa Wisata (Studi di Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Tani Dalam Mendukung Desa Wisata (Studi di Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur)"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

i Oleh WIDIYA WATI NIM. 170501150

JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM 2022

(2)

ii Skripsi

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Mataram Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh WIDIYA WATI NIM. 170501150

JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM 2022

(3)

iv

(4)

v

(5)

vi

(6)

vii

(7)

viii MOTTO

(8)

ix

Definisikan sukses menurut dirimu sendiri, raih kesuksesan itu dengan caramu sendiri dan bangun hidup yang dapat kamu banggakan

(Anne Sweeney)

(9)

x

PERSEMBAHA

(10)

xi

“Kepada kedua orang tuaku yang tercinta bapakku Akmaluddin dan ibuku Rabi’ah, sahabat-sahabatku dan semua keluarga besarku”

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan berbagai macam nikmat, terutama nikmat iman, sehat dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul:

“Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Tani Dalam Mendukung Desa Wisata

(11)

xii

(Studi Di Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur)”

sholawat serta salam tidak lupa pula penulis haturkan kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari zaman jahiliah menuju zaman yang terang menerang, yakni Addinul Islam (Agama Islam).

Penulis menyadari bahwa banyak kendala yang dihadapai penulis selama proses penyusunan skripsi ini, tetapi karena bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak baik itu berupa moril maupun materil, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis memberikan penghargaan setinggitingginya dan ucapan terimakasih sebanyak- banyaknya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini sebagai berikut:

1. Drs Ma’ruf, SH.,M.Ag sebagai pembimbing I dan Syukriati, SPd., M.Hum sebagai pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan koreksidalam suasana keakraban untuk menyelesaikan skripsi ini lebih matan dan selesai.

2. Drs. Agus Mahmud ,M.Ag dan Kharisma Rindang Sejati,ME sebagai penguji yang memberikan konstruktif bagi penyempurnaan skripsi.

3. H. Bahrur rasyid, M.M sebagai ketua program Studi Ekonomi Syariah.

Drs. Riduan Mas’ud, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam.

4. Prif. H. Mutawali, M.Ag. selaku Rektor UIN Mataram yang telah memberi tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan memberi bimbingan dan peringatan untuk tidak berlama-lama dikampus tanpa pernah selesai.

5. Kedua orang tuaku tercinta, bapak Akmaluddin dan Ibu Rabi’ah, terimakasih atas doa dan nasihat serta dukungan yang selalu mereka berikan kepada penulis, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Sahabat-sahabatku safriah, supita dan irma yang selalu memberikan motivasi dan dukungan penuh dalam menyelesaikan skripsi sehingga bisa terselesaikan seperti sekarang ini.

7. Muhammad Izhar yang selalu ada disaat suka maupun duka yang selalu banyak membantu saya selama ini, terimakasih.

8. Keluarga besarku yang selalu memberikan semangat, dorongan dan doa untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman kelas ES D seperjuangan angkatan 2017, yerimakasih atas dukungan kalian selama masih kuliah dan menjadi teman terbaik saat suka maupun duka.

(12)

xiii

10.Kepada H. Bahrur rasyid, M.M selaku dosen wali. Terimaksih sudah menggantikan peran orang tua dalam dunia kampus yang kami pijak dan sudah sabar dalam membimbing, berbagi ilmu, mengarahkan, memberikan motivasi serta memberikan informasi yang kami butuhkan.

11. Kepada semua pihak, baik yang virtual maupun yang nyata terimaksih banyak atas doa dan supportnya.

Semoga amal kebaikan dari semua pihak tersebut mendapat pahala berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Mataram, 28 September 2022

Widiya Wati

(13)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN LOGO ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv

NOTA DINAS PEMBIMBING ... v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... vi

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ... vii

HALAMAN MOTTO ... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN... ix

KATA PENGANTAR ... xii

DARTAR ISI ... xiii

ABSTRAK ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ... 5

E. Telaah Pustaka ... 6

F. Kerangka Teori ... 11

G. Metode Penelitian ... 20

H. Sistematika Pembahasan ... 31

BAB II UPAYA PEMBERDAYAAN YANG DILAKUKAN PEMERINTAH DESA PADA MASYARAKAT TANI SEMBALUN BUMBUNG DENGAN ADANYA DESA WISATA ... 33

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 33

1. Kondisi Geografis ... 33

2. Gambaran Umum Demografi ... 34

3. Tingkat Pendidikan ... 36

4. Sumber Pendapatan Penduduk ... 37

5. Jumlah Kunjungan Wisatawan di Desa Sembalun Bumbung ... 38

B. Gambaran Umum Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Tani ... 38

(14)

BAB III PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT TANI DENGAN

ADANYA DESA WISATA SEMBALUN BUMBUNG ... 62

A. Seperti Apa Proses Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Tani Dengan Adanya Desa Wisata Di Sembalun Bumbung ... 62

B. Bagaimana Peluang Masyarakat Tani Di Sembalun Bumbung Dalam Mendukung Desa Wisata ... 68

BAB IV PENUTUP ... 74

A. kesimpulan ... 74

B. Saran… ... 76 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(15)

xvi

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT TANI DALAM MENDUKUNG DESA WISATA

(STUDI DI DESA SEMBALUN BUMBUNG

KECAMATAN SEMBALUN KABUPATEN LOMBOK TIMUR)

WIDIYA WATI 170501150

Abstrak

Pemberdayaan merupakan upaya untuk membangun daya, dengan cara mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki serta berupaya untuk mengembangkannya. Pemberdayaan dapat diwujudkan dalam berbagai upaya, untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki suatu desa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat tani. Dengan cara memberdayakan yang kurang berdaya, memberi pelatihan, keterampilan, dan kesejahteraan ekonomi. Permasalahan dalam penelitian ini adalah seperti bagaimana pemberdayaan ekonomi masyarakat tani dengan adanya desa wisata di sembalun bumbung, dan bagaimana peluang masyarakat tani di sembalun bumbung dalam mendukung desa wisata. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan tujuan memahami fenomena apa saja yang yang dialami subyek penelitian dilapangan, pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi, dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat ada berbagai proses pemberdayaan yang dilakukan melalui tiga tahapan: penyadaran, pengorganisasian masyarakat, penghantaran sumber daya manusia. Ada beberapa Peluang yang didapatkan oleh masyarakat tani dengan adanya desa wisata: meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat setempat, membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan produksi dan kualitas, meningkatkan wisatawan.

Kata Kunci: Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Tani, Desa Wisata

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Desa wisata adalah aset kepariwisataan yang yang berbasis pada potensi pedesaan dengan segala keunikan dan daya tariknya yang dapat diberdayakan dan dikembagkan sebagai produk wisata untuk menarik kunjungan ke lokasi desa tersebut. Desa merupakan suatu aset yang masih perlu dicari dan diasuh pemanfaatannya, salah satunya melalui pencarian dan pelatihan oleh pemerintah maupun swasta guna meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa wisata, agar mampu menjadi andalan pariwisata daerah.1

Pembangunan desa wisata di sebuah kawasan harus mendapat dukungan penuh dari dinas pariwisata, pemerintah desa, tokoh masyarakat, tokoh adat dan seluruh elemen masyarakat. Penguatan seluruh potensi desa akan lebih memudahkan dalam mengembangkan desa wisata. Potensi desa wisata berupa sumber daya manusia, alam, budayadan lingkungan harus disinergikan untuk menghasilkan sebuah potensi yang dapat mendukung terciptanya desa wisata.

Pembangunan dan pengembangan pariwisata secara langsung akan menyentuh dan melibatkan masyarakat. Sehingga membawa berbagai dampak terhadap masyarakat setempat dan diharapkan mampu meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

1 Priasukmana, Setarso dan R. Mohammad Mulyadin, “Pembangunan Desa Wisata”(Jakarta:CV Azka Pustaka, November 2001). hlm.67

1

(17)

Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk memampukan atau mendirikan masyarakat yang dilakukan dengan upaya menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang, atau meningkatkan kapasitas dengan memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat.2 Pemberdayaan pada intinya membahas bagaimana individu, kelompok, atau komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka. Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur, sebagai wilayah yang memiliki potensi alam bernuansa pedesaan dan pertanian, dan mata pencaharian sebagian besar masyarakatnya adalah pertanian.

Sektor pertanian merupakan faktor yang sangat strategis dan merupakan basis ekonomi rakyat di pedesaan menguasai kehidupan sebagian besar penduduk, menyerap lebih separuh tenaga kerja sehingga sektor pertanian dapat memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu penting adanya pemberdayaan pertanian dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan dan tarif hidup petani, meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga, pertumbuhan kesempatan kerja, dan menuntaskan kemiskinan di pedesaan.3

Berbagai pemberdayaan masyarakat di Desa Sembalun Bumbung, ditunjukkan bagi kesejahteraan ekonomi masyarakat di bidang pertanian dengan

2 Randy R. Wrihatolono dan Riant Nugroho Dwijowojoto, “Manajemen Pemberdayaan”(Jakarta: PT Elex Media Kopentindo, 2017), hlm 2

3 Ufira Isbah dan Rita Yani Iyan, “Analisis Peran Sektor Pertanian Dalam Perekonomian dan Kesempatan Kerja di Provinsi Riau”. Jurnal Sosial Ekonomi Pembangunan, Vol. VII No.

19 (November 2016), hlm. 45-54

(18)

menggunakan konsep kesadaran, kemandirian, dan kemauan dari masyarakat itu sendiri. Pemberdayaan ekonomi masyarakat petani di Desa Sembalun Bumbung, mengandalkan potensi alam desa menjadi modal yang dimanfaatkan masyarakat tani untuk menjajakan hasil pertanian mereka kepada wisatawan yang berkunjung.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Tani Dalam Mendukung Desa Wisata (Studi di Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur)

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pemberdayaan ekonomi masyarakat tani dengan adanya desa wisata di Sembalun Bumbung?

2. Bagaimana peluang masyarakat tani di Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun dalam mendukung desa wisata Sembalun Bumbung?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. TujuanPenelitian

Tujuan dari suatu penelitian untuk mengidentifikasi atau menggambarkan suatu konsep . Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:

a. Untuk mengetahui seperti apa proses pemberdayaan ekonomi masyarakat tani dengan adanya desa wisata keberadaan desa wisata di Desa Sembalun Bumbung.

(19)

b. Untuk mengetahui bagaimana peluang masyarakat tani di Desa Sembalun dalam mendukung desa wisata di Sembalun Bumbung.

2. Manfaat Penelitian

Dari setiap penelitian tentunya akan diperoleh hasil yang diharapkan dapat memberi manfaat dari penulis maupun pihak lain yang membutuhkan.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Manfaat Teoritis

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti khususnya dan peneliti lain untuk meneliti secara lebih dalam mengenai permasalahan yang sama.

2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan ilmu pengetahuan dalam perkembangan ilmu ekonomi secara umum.

b. Manfaat Praktis

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi aset pustaka yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh kalangan pelajar, yaitu mahasiswa yang sedang menempuh pembelajaran dalam upaya memberikan pengetahuan, informasi dan sebagai proses pembelajaran mengenai pemberdayaan ekonomi masyarakat tani dengan adanya desa wisata.

2) Bagi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan informasi bagi masyarakat.

(20)

D. Ruang Lingkup Dan Setting Penelitian 1. Ruang Lingkup Penelitian

Pemberdayaan dapat diwujudkan dalam berbagai upaya, untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki suatu desa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat tani.

Untuk memberdayakan yang kurang berdaya, memberi pengetahuan, keterampilan, dan kesejahteraan dalam hal ekonomi. Sektor pariwisata merupakan salah satu potensi ekonomi kerakyatan yang perlu dikembangkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah. Dan pada penelitian ini peneliti hanya membatasi pada masalah pemberdayaan ekonomi petani dengan keberadaan desa wisata

2. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur, adapun alas an peneliti melakukan penelitian di lokasi ini, karena peneliti ingin mengetahui Seperti apa proses pemberdayaan ekonomi masyarakat tani dengan adanya desa wisata di Sembalun Bumbung dan bagaimana peluang masyarakat tani di Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun dalam mendukung desa wisata Sembalun Bumbung.

(21)

E. Telaah Pustaka

Dari penelitian terdahulu, penulis tidak menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis. Namun penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai refrensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang di lakukan penulis :

1. Rizki Irvan Darmawan “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Wisata Berbasis Ekowisata Sidoakur di Kabupaten Sleman”. 4 Hasil dari penelitian ini adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan desa wisata berbasis ekowisata Sidoakur di Kabupaten Sleman sudah cukup dilihat dari beberapa indikator menunjukkan adanya transformasi masyarakat dari yang semula hanya memeiliki kemampuan yang terbatas menjadi memiliki wawasan, keterampilan kecakapan pengetahuan yang bertambah sehingga mampu menghasilkan produk-produk penunjang wisata yang dapat digunakan untuk kesejahteraan masyarakat.

Persamaaan penelitian sekarang dan penelitian terdahulu adalah, jenis penelitian menggunakan penelitian kualitatif, meneliti tentang pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan objek wisata.

Perbedaan penelitian sekarang dan penelitian terdahulu adalah, lokasi tempat penelitian berada di Kabupaten Sleman, dan penelitian terdahulu berfokus pada factor-faktor pendukung dan penghambat dalam proses pemberdayaan

4 Rizki Irvan Darmawan,“Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Wisata Berbasis Ekowisata Sidoakur di Kabupaten Sleman” (Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta,2015)

(22)

ekonomi masyaeakat melalui pengembangan desa wisata berbasis ekowista di Sidoakur di Kanbupaten Seleman.

2. Denita Octavia Sidabukke “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Pengembangan Objek Wisata Berbasis Masyarakat (Studi Pada Objek Wisata Bukit Pengonan di Desa Pajaseruk Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu”.5 Hasil dari penelitian ini adalah dampak dari pengembangan objek wisata berbasis masyarakat pada objek wisata bukit pangonan timbulnya pendapatan masyarakat lokal dari sektor pariwisata dimana masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan objek wisata bukit pangonan memiliki kesempatan bekerja dan berpenghasilan tetap.

Persamaaan penelitian sekarang dan penelitian terdahulu adalah, jenis penelitian menggunakan penelitian kualitatif, meneliti tentang pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan objek wisata.

Perbedaan penelitian sekarang dan penelitian terdahulu adalah, lokasi tempat penelitian berada di Kabupaten Pringsewu, penelitian terdahulu berfokus pada pemberdayaan masyarakat dan dampak pengembangan objek wisata terhadap perekonomian masyarakat.

3. Muhammad Zulfikar “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Sekitar Objek Wisata Taman Nasional Bukut Barisan Selatan Wilayah Kabupaten Lampung

5Denita Octavia Sidabukke,“Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Pengembangan Objek Wisata Berbasis Masyarakat (Studi Pada Objek Wisata Bukit Pengonan di Desa Pajaseruk Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu)”( Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Lampung, 2018)

(23)

Barat (Studi Kasus di Desa Kubu Perahu)”.6 Hasil penelitian ini adalah hasil dari pemberdayaan ekonomi masyarakat di Desa Kubu Perahu sebelum mencapai keberhasilan pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Hal ini di karenakan peroses pemberdayaan ekonomi yang belum optimal dan faktor-faktor pendukumg keberhasilan pemberdayaan ekonomi masyarakat masih belum terealisasikan secara menyeluruh.

Persamaaan penelitian sekarang dan penelitian terdahulu adalah, jenis penelitian menggunakan penelitian kualitatif, meneliti tentang pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan objek wisata.

Perbedaan penelitian sekarang dan penelitian terdahulu adalah, lokasi penelitian terdahulu di Kabupaten Lampung Barat, dan penelitian terdahulu berfokus pada bagaimana peroses pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan objek wisata di Desa Kubu Perahu Kabupaten Lampung Barat, dan hasil pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan objek wisata di Desa Kubu Perahu Kabupaten Lampung Barat.

4. Lalu Muhammad Ikhlas Ridho “Analisis Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Perekonomian Masyarakat Dusun Sade Desa Rembitan Lombok Tengah”.7 Hasil penelitian ini adalah, Pengembangan objek wisata Dusun Sade dengan membangun fasilitas dan infrastruktur dapat meningkatkan

6 Muhammad Zulfikar, “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Sekitar Objek Wisata Taman Nasional Bukut Barisan Selatan Wilayah Kabupaten Lampung Barat (Studi Kasus Di Desa Kubu Perahu)”,( Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Lampung,2017)

7 Lalu Muhammad Ikhlas Ridho “Analisis Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Perekonomian Masyarakat Dusun Sade Desa Rembitan Lombok Tengah”,( Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Muhammadiyah Mataram,2019)

(24)

perekonomian masyarakat, dan memberikan manfaat terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Persamaaan penelitian sekarang dan penelitian terdahulu adalah, jenis penelitian menggunakan penelitian kualitatif, meneliti tentang pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan objek wisata.

Perbedaan penelitian sekarang dan penelitian terdahulu adalah, lokasi penelitian terdahulu di Kabupaten Lombok Tengah, dan penelitian ini berfokus pada pengembangan pariwisata yang memberikan dampak bagi Dusun Sade Desa Rembitan.

5. Budi Biantoro “Pengaruh Pariwisata Terhadap Karakteristik Sosial Ekonomi Masyarakat Kawasan Objek Wisata Candi Borobudur Kabupaten Magelang”.8 Hasil penelitian ini adalah, sebagai salah satu objek wisata budaya Candi Borobudur banyak dikunjungi wisatawan, hal tersebut dapat memberikan peluang bagi masyarakat disekitar objek wisata untuk berdagang.

Persamaaan penelitian sekarang dan penelitian terdahulu adalah, jenis penelitian menggunakan penelitian kualitatif, meneliti tentang pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan objek wisata.

Perbedaan penelitian sekarang dan penelitian terdahulu adalah, lokasi penelitian terdahulu di Kabupaten Magelang, dan penelitian ini berfokus pada

8 Budi Biantoro“Pengaruh Pariwisata Terhadap Karakteristik Sosial Ekonomi Masyarakat Kawasan Objek Wisata Candi Borobudur Kabupaten Magelang”,(Skripsi, Fakultas Tenik Universitas Diponegoro,2014)

(25)

menganalisis pengaruh keberadaan aktivitas pariwisata Candi Borobudur terhadap karakteristik sosial ekonomi masyarakat yang ada di sekitarnya.

(26)

F. Kerangka Teori

1. Pemberdayaan Ekonomi

a. Pengertian pemberdayaan ekonomi

Pemberdayaan tidak terlepas dari kata daya (kekuatan). Baik kekuatan pemikiran, kekayaan, fisik, ekonomi, sosial, politik dan lainnya.

Artinya proses pemberdayaan ini proses memberi kekuatan kemampuan dari sebelumnya tidak atau belum kuat menjadi lebih kuat (berdaya).

Sehingga proses memberi kekuatan atau keberdayaan ini tidak terlepas dari kebutuhan dasar manusia itu sendiri dalam memenuhi kebutuhan dasar sekaligus meminimalisasi ketidak mampuan atau kemiskinan.

Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan atau meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian, dan kesejahteraan.9

Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang berjalan terus menerus dalam meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya.10

Upaya pemberdayaan masyarakat haruslah dimulai dengan menciptakan iklim atau suasana yang memungkinkan potensi masyarakat untuk berkembang, disini titik tolaknya adalah pengenalan bahwa setiap manusia, setiap masyarakat mempunyai potensi yang

9 Seliyo Yuli Handodo, “Pemberdayaan Masyarakat Pertanian” (Malang: UB Press, 2020), hlm.12

10 Suryo Sakti, Perencanaan Pariwisata Perdesaan Berbasis Masyarakat (Sebuah Pendekatan Konsep) (Yogyakarta: Graham Ilmu, 2012), hlm. 28

(27)

dapat dikembangkan. Artinya, tidak ada masyarakat yang sama sekali tanpa daya (kekuatan) karena, jika demikian pasti sudahpunah.

Selanjutnya, upaya itu harus diikuti dengan memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat. Dalam rangka ini diperlukan langkah-langkah lebih positif, selain dari hanya menciptakan iklim dan suasana. Perkuatan ini meliputi langkah- langkah nyata, dan menyangkut penyediaan berbagai masukan (input), serta pembukaan akses kepada berbagai peluang (opportunities) yang akan membuat masyarakat menjadi makin berdaya. Pemberdayaan bukan hanya meliputi penguatan individu anggota masyarakat, tetapi juga pranata- pranatanya. Menanamkan nilai-nilai budaya modern seperti kerja keras, hemat, keterbukaan, kebertanggungjawaban adalah bagian pokok dari upaya pemberdayaan ini.11

b. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan potensi masyarakat agar mampu meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik dan sejahtera bagi seluruh warga masyarakat melalui kegiatan- kegiatan swadaya. Untuk mencapai tujuan ini, faktor peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan formal dan non formal perlu mendapat prioritas. Selain itu pemberdayaan ekonomi masyarakat bertujuan Sebagai upaya untuk menolong yang lemah atau

11 Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebiato “Pemberdayaan Masyarakat”

(Yogyakarta:CV Budi Utama) hlm.30

(28)

tidak berdaya agar mampu secara fisik, mental dan pikiran untuk mencapai kesejahteraan sosial hidupnya.12

Memberdayakan masyarakat bertujuan mendidik masyarakat agar mampu mendidik diri mereka sendiri atau membantu masyarakat agar mampu membantu diri mereka sendiri. Tujuan yang akan dicapai melalui usaha pemberdayaan masyarakat, adalah masyarakat yang mandiri, berswadaya, mampu mengadopsi inovasi, dan memiliki pola pikir yang kosmopolitan (mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas).

2. Pengertian Pertanian

Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, terutama pertanian, memiliki prospek besar untuk mengembangkan berbagai usaha berbasiskan pertanian, termasuk pariwisata. Slogan Back to Nature yang semakin menggema tidak hanya di negara-negara maju tetapi juga negara- negara berkembang termasuk Indonesia, memperkuat terjadinya perubahan preferensi wisatawan global maupun domestik. Kecenderungan ini merupakan tanda semakin tingginya permintaan terhadap wisata alam dan sekaligus membuka peluang bagi pengembangan produk-produk agribisnis baik dalam bentuk kawasan ataupun produk pertanian yang mempunyai daya tarik bagi wisatawan.

12 Syahrul Falah, Irham Zaki “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Ala Pondok Pesantren di Kelurahan Kejawan Putih Tambak Surabaya”. Jurnal Ekonomi Syariah Ekonomi Teori dan Terapan, Vol. 4 No. 4 (April 2017), hlm. 340-352

(29)

Pertanian adalah sektor terbesar hampir setiap ekonomi Negara berkembang. Sektor ini menyediakan pangan bagi sebagian besar penduduknya, memberikan lapangan kerja bagi hamper seluruh angkatan kerja yang ada, menghasilkan bahan mentah, bahan baku atau penolong bagi industri dan menjadi sumber terbesar penerimaan devisa. Perlu dipelajari bahwa sektor pertanian merupakan bagian pokok didalam kehidupan dimana dalam kehidupan sehari-hari manusia membutuhkan pemenuhan sandang, pangan dan papan yang harus dipenuhi dan menjadi bagian pokok dalam kehidupan.

Sektor pertanian mampu menjangkau kebutuhan utama manusia yaitu dalam pemenuhan kebutuhan pangan.13

Pertanian merupakan proses untuk menghasilkan bahan yang dibutuhkan manusia dalam memanfaatkan sumber daya hayati yang di lakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.14 Berdasarkan biodata usahanya, petani di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

a. Petani pemilik adalah petani yang mengusahakan sendiri tanahnya

b. Petani penggarap adalah petani yang mengusahakan tanah orang lain atas dasar bagi hasil

c. Buruh tani adalah orang yang menyewakan tenaganya dibidang pertanian, untuk usahanya itu dia menerima upah sesuai dengan kesepakatan.

Berdasarkan kutipan diatas bahwa bidang-bidang usaha petani itu sangat menentukan hasil yang diperoleh misalnya jika bidang usaha

13 Dr. Arifin, STP,MP, “Pengantar Ekonomi Pertanian” (Bandung, Cv Mujahid Press, 2015), hlm 4

14 T. Puji Rahayu, Ensiklopedia Profesi Seri Petani, (Jawa Tengah,2019) hlm. 12

(30)

mereka sebagai pemilik tanah pertanian maka hasil produksi tidak akan berkurang karena adanya biaya sewa lahan, namun jika bidang usahnya sebagai penggarap maka ketentuan hasil produksi akan dikurangi biaya sewa lahan karena lahan ini milik orang lain apalagi jika bidang usaha sebagai buruh tani maka akan memiliki upah bila ada orang (petani) yang memerlukan jasanya. Sementara itu petani di Indonesia diklasifikasikan kedalam empat golongan yaitu:

a. Petani penggarap atau buruh tani adalah pria dan wanita dalam batas usia produktif (15-50 tahun), yang memiliki satu atau lebih wadah dari satuan usaha, tetapi karena hasilnya tidak cukup menunjang kebutuhan hidupan keluarganya atau karena ingin menambah penghasilan, bekerja kepada petani lain mereka yang memiliki lahan biasanya mulai memburuh setelah menggarap lahan miliknya sandiri.

b. Petani menyekap adalah kepala keluarga yang memiliki modal tetapi tidak cukup memiliki wadah dari salah satu satuan usaha sehingga mengerjakan lahan milik orang lain (tegalan atau sawah) dengan cara sewa, sewa dengan batas waktu tidak menentu (gadai), atau bagi hasil.

c. Petani milik-penggarap adalah petani yang mengelola lahan sendiri, adakala mengupah buruh tani apabila tenaga keluarganya tidak cukup untuk mengerjakan seluruh lahan miliknya, tetapi ada juga yang menyewakan sebahian lahan milikbnya jika tidak cukup modal untuk mengupah buruh tani.

(31)

d. Petani milik-bukan penggarap adalah mereka memiliki lahan, tetapi karena memiliki usaha lain (pedagang, industrialis, pegawai negeri atau swasta),menyekapkan tanahnya kepada orang lain, biasanya tanah miliknya terletak agak jauh dari rumahnya.

3. Objek Wisata

a. Pengertian Objek Wisata

Objek wisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah.

Sektor pariwisata merupakan salah satu potensi ekonomi kerakyatan yang perlu dikembangkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah. Hal ini dilakukan secara menyeluruh dan merata sehingga perlu adanya pembinaan yang terarah dan terkoordinir. Disamping itu konsep tentang pariwisata mencangkup tentang upaya pemberdayaan, usaha pariwisata, objek, dan daya tarik wisata serta berbagai jenis usaha pariwisata.15

b. Peranan Objek Wisata

Pariwisata telah terbukti berpengaruh positif terhadap perekonomian masyarakat sekitarnya, dengan adanya objek wisata di suatu

15 James, J. Spillance, Ekonomi Pariwisata Sejarah Dan Prospeknya (Yogyakarta:

Kanisus, 1987), hlm 28

(32)

daerah terbukti secara langsung akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar objek wisata, serta dapat mendorong pertumbuhan perekonomian nasional khususnya dalam mengurangi jumlah pengangguran.16

Peran pariwisata saat ini antara lain adalah pertama, peran ekonomi yaitu peran ekonomi yaitu, sebagai sumber devisa negara. Kedua, peran sosial yaitu, sebagai pencipta lapangan pekerjaan, dan yang terakhir adalah peran kebudayaan yaitu, memperkenalkan kebudayaan dan kesenian. Ketiga poin di atas dapat dijelaskan yaitu sebagai berikut:17 1. Peran Ekonomi

a. Meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah

Peningkatan pendapatan masyarakat dan pemerintah berasal dari pembelanjaan dan biaya yang dikeluarkan wisatawan selama perjalanan dan persinggahannya seperti untuk hotel, makan dan minum, cindera mata, jasa angkutan dan seabagainya, selain itu mendorong peningkatan dan pertumbuhan dibidang pembangunan sektor lain. Salah satu dari khas pariwisata adalah sifatnya yang tergantung dan terikat dengan bidang pembangunan sektor lainnya.

Dengan demikian, akan mendorong peningkatan dan pertumbuhan bidang pembangunan lainnya.

16 James Spillane, Pariwisata Indonesia Siasat Ekonomi Dan Kerakyatan, (Yogyakarta, Kanisius, 1994),hlm.46

17 James Spillane, Op. Cit. hlm. 36

(33)

b. Pengembangan pariwisata berpengaruh positif pada perluasan peluang tenaga usaha dan kerja.

Peluang usaha dan kerja tersebut lahir karena adanya permintaan wisatawan. Dengan demikian, kedatangan wisatawan ke suatu daerah akan membuka peluang bagi masyarakat tersebut untuk menjadi pengusaha hotel, wisma, homestay, restoran, warung, angkutan dan lain-lain. Peluang usaha tersebut akan memberikan kesempatan kepada masyarakat lokal untuk bekerja dan sekaligus dapat menambah pendapatan untuk menunjang kehidupan rumah tangganya.

2. Peran sosial

a. Semakin luas lapangan pekerjaan

Sarana dan prasarana seperti hotel, restoran, dan perusahaan perjalanan adalah usaha-usaha yang “Padat Karya”. Untuk menjelaskan jenis usaha yang tumbuh dibutuhkan tenaga kerja dan semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung, maka semakin banyak pula lapangan perkerjaan yang tercipta. Di Indonsia peyerapan tenaga kerja yang bersifat langsung dan menonjol adalah bidang perhotelan, biro perjalanan, pemandu wisata, instansi pariwisata pemerintah yang memerlukan tenaga terampil. Pariwisata juga menciptakan tenaga dibidang yang tidak langsung berhubungan, seperti bidang kontruksi, dan jalan.

3. Peran kebudayaan

(34)

a. Mendorong pelestarian budaya dan peninggalan sejarah

Indonesia memiliki beraneka ragam adat istiadat, kesenian, peninggalan sejarah yang selain menjadi daya tarik wisata juga menjadi modal utama untuk mengembangkan pariwisata..

b. Mendorong terpeliharanya lingkungan hidup

Daya tarik ini harus terus dipelihara dan dilestarikan karena hal ini merupakan modal bangsa untuk mengembangkan sektor pariwisata. Wisatawan selalu menikmati segala sesuatu yangkhas.

(35)

G. Metodologi Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara atau metode yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Pada penelitian ini peneliti menggunakan meytode deskriptif , yang dimana metode deskriptif merupakan prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan objek dalam penelitian dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan lainnya, yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya.18

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, logis dan berencana, untuk mengumpulkan, mengolah data menganalisis data serta mengumpulkan data menggunakan metode atau teknik tertentu untuk mencari jawaban atas permasalahan yang timbul.19

a. Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (Field Research). Field research merupakan penelitian yang dilakukan dengan

mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh langsung dari responden.20

Berdasarkan pengertian diatas, penelitian lapangan merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk meneliti suatu hal yang terjadi didalam masyarakat. Penelitian ini dikatakan sebagai penelitian lapangan

18 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Da R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 2.

19 Moh. Kasiran, Metodelogi Penelitian Kuantitatif Kualitatif (Yogyakarta: UIN Maliki Press2010),36

20 Lbid.hlm.4

(36)

21 I Made Laut Martha Jaya, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif (Yogyakarta:Anak Hebat Indonesia, 2020), hlm.6

karena penelitia akan memperoleh informasi dari objek yang akan diteliti langsung dari kehidupan nyata yang ada dilapangan atau terjuan langsung ke lapangan untuk melakukan survei. Dalam hal ini lokasi yang akan diteliti berada di Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur.

b. Pendekatan penelitian

Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode pendekatan kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan beberapa temuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara dari kuantifikasi (pengukuran). Penelitian kualitatif dapat digunakan untuk kegiatan penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial, dan ekonomi.21

Penelitian ini dilakukan peneliti untuk menjelaskan kejadian sesungguhnya dilapangan yang berhubungan tentang “ Pemeberdayaan Ekonomi Masyarakat Tani Dengan Adanya Desa Wisata (Studi Di Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur).

2. Waktu dan Tempat Penelitian a. Waktu Penelitian

Peneliti melakukan penelitian pada bulan maret 2022 di Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur.

(37)

22 Suharsimi Arikunto,” Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”, (Jakarta, Rineka Cipta, 2006),hlm 129

b. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian di lakukan di Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun, sebagian besar masyarakat Sembalun Bumbung berprofesi sebagai petani dan di Sembalun Bumbung terkenal dengan desa wisata.

3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian bertujuan untuk membatasi ruang lingkup masalah yang terlalu luas atau lebar sehungga penelitian itu lebih bisa fokus untuk dilakukan. Dalam penelitian berjudul “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Tani Dalam Mendukung Desa Wisata (Studi Di Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur). Subjek penelitiannya adalah masyarakat yang berprofesi sebagai petani, dan pemerintah desa Sembalun Bumbung yang melakukan sosialisasi pemberdayaan perekonomian petani dengan keberadaan desa wisata Sembalun Bumbung. Sedangkan objek penelitian adalah Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Tani Dalam Mendukung Desa Wisata (Studi Di Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur).

4. Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh.22 dalam penelitian ini menggunakan dua sumber data yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang hendak diungkapokan, yaitu sumber data primer dan

(38)

sumber data sekunder. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Primer

Menurut Sugiyono, data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, sumber data primer dapat diperoleh langsung dari sumber informan seperti melalui kegiatan wawancara dengan subjek penelitian atau pengamatan langsung ke lapangan.23 Maka data primer dalam penelitian ini didapatkan secara langsung dari masyarakat tani dan pemerintah desa Sembalun Bumbung.

2. Data sekunder

Menurut Sugiyono, data sekunder merupakan data yang tidak langsung memeberikaan data kepada pengumpul data24. Data sekunder diperoleh lewat dokumeen yang dapat mendukung data umum, seperti profil desa, poto, jurnal, internet, dan laporan-laporan kegiatan yang terkait dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat tani dengan adanya desa wisata Sembalun Bumbung.

5. Metode Pengumpulan Data a. Observasi

Observasi adalah peneliti mengamati lingkungan dan atau aktivitas prilaku partisipan, proses pengamatan ini berlangsung secara mendalam dengan cara tidak berinteraksi dengan partisipan. pengambilan data

23 Sugiyono, metode penelitian kualitatif, kualitatif, dan R&D, (Bandung:Alfebeta, CV, 2017) hlm 12

24 Sugiyono, “metodologi penelitian bisnis”, (Bandung: Alphabet, 2008). hlm.9

(39)

dengan teknik observasi adalah dengan cara merekam, vidio yang direkam akan memudahkan peneliti dalam melakukan analisis.25 Observasi tersebut dilakukan untuk mengamati secara langsung Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Tani Dalam Mendukung Desa Wisata di Sembalun Bumbung.

Untuk mendapatkan informasi sesuai dengan kondisi lapangan, sehingga bisa dijadikan sumber data yang relevan dan akurat.

b. Wawancara

Menurut Cholid Narbuko, wawancara adalah peroses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi atau keterangan-keterangan26.

Peneliti ini menggunakan tipe wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.27

Menurut Yunus, agar wawancara efektif, maka terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui, yakni: mengenaalkan diri, menjelaskan maksud kedatangan, dan menjelaskan materi wawancara.

Terkait dengan peneliti melakukan penelitian, peneliti melakukan wawancara langsung dengan melakukan tanya jawab dan bertatap muka

25 Dr.Fitri Nur Mahmudah,M.Pd, Analisis Data Penelitian Kualitatif Manajemen Pendidikan Bantuan, (Yogyakarta,2021), hlm.26

26 Chalid Narbuko Dan H. Abu Achmad, Metodelogi Penelitian,(Jakarta: Bumi Aksara,20)hlm 83

27 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif. (Bandung:Alfabeta.2010.., hlm. 138

(40)

dengan petani Sembalun Bumbung dan pemerintah desa. Adapun data yang ingin dikumpulkan oleh peneliti adalah cara pemberdayaan petani, jumlah petani di Sembalun Bumbung, aturan-aturan adat, dan kontribusi pariwisata terhadap perekonomian masyarakat tani.

c. Dokumentasi

Menurut Sugiyono, dokumentasi merupakan suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan dokumen, tulisan angka, dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung28.

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data berupa data- data tertulis yang mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang fenomena yang masih aktual dan sesuai dengan masalah penelitian.

Teknik dokumentasi berproses dan berawal dari menghimpun dokumen, memilih milih dokumen sesuai dengan tujuan penelitian, menafsirkan, dan menghubung hubungkan dengan fenomena lain.29

Dalam penelitian ini data yang didapat dari dokumen pedesaan desa Sembalun Bumbung, jurnal yang berkaitan dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dalam penelitian ini dokumentasi berbentuk data atau laporan yang berkaitan dengan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Tani Dengan Adanya Desa Wisata tersebut.

28 Sugiyono “Memahami Penelitian Kualitatif”.(Bandung:Alfabeta.2010).hlm 137

29 Muhammad, Metodelogi Penelitian Ekonomi Islam (Bandung, PT Raja Grafindo Persada2008), hlm 152

(41)

6. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting, dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Teknik analisis yang dipakai oleh peneliti adalah metode analisis kualitatif lapangan. Analisis data kualitatif adalah proses secara sistematis mencari dan mengolah berbagai data yang bersumber dari wawancara, pengamatan lapangan, dan kajian dokumen (pustaka) untuk menghasilkan suatu laporan temuan penelitian. 30 Tentang pemberdayaan ekonomi masyarakat tani dengan adanya desa wisata, dalam penelitian kualitatif peneliti dituntut untuk menjelajah dan mencatat sememandai mungkin realitas fenomena yang telah ada.

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga proses yaitu:

reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi data. adalah sebagai berikut:31

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan penggolongan,penyederhanaan dan membuang yang tidak perlu data sedemikian rupa sehingga data sersebut dapat menghasilkan informasi yang bermakna dan mudah dalam menarik

hlm 140 hlm.248

30 Akla, “Metodelogi Penelitain Teori Dan Praktik”(Metro: CV. Laduny Alifatma, 2018)

31 Lexy, J. Moleong. Metodelogi Penelitian Kualitatif. (Bandung: Rosdakarya,2012),

(42)

kesimpulan. Hal yang diverifikasi dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh melalui observasi dan wawamcara tentang (1) Seperti apa proses pemberdayaan ekonomi masyarakat tani dengan adanya desa wisata (2) Bagaimana peluang masyarakat tani di Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun dalam mendukung desa wisata Sembalun Bumbung.

b. Penyajian Data

Alur kedua dari penyajian data adalah rangkaian kegiatan dalam proses penyelesaian hasil penelitian dengan menggunakan metode analisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan, hal ini dilakukan guna mempermudah data-data yang telah dikumpulkan.

c. Menarik Kesimpulan

Kegiatan ketiga adalah menarik kesimpulan atau verifikasi data menjelaskan bagaimana dari awal penelitian sudah harus memahami apa arti dari berbagai hal yang ditemukan dengan mulai melakukan pencatatan pola sistematis penelitian, pencatatan hasil wawancara yang didapatkan dari beberapa informan. Setelah data direduksi dan disajikan maka dilakukan penarikan kesimpulan tentang pemberdayaan ekonomi masyarakat tani dengan adanya pariwisata tersebut.

7. Validasi Data

Pengecekan keabsahan data merupakan suatu langkah untuk mengurangi kesalahan dalam proses perolehan data penelitian yang tentunya akan berimbas terhadap akhir dari suatu penelitian. Maka dari itu, dalam proses pengecekan keabsahan data pada penelitian itu harus melalui beberapa

(43)

32 Lexy, J. Moleong. Metodelogi Penelitian Kualitatif. (Bandung: Rosdakarya,2010), hlm.324-331.

teknik pengujian. Adapun teknik yang digunakan dalam pemeriksaan keabsahan data yaitu teknik triangulasi.32

a. Triangulasi

Triangulasi merupakan metode yang dilakukan peneliti pada saat mengumpulkan dan menganalisis data dengan cara mengurangi sebanyak mungkin bias yang terjadi pada saat pengumpulan dan analisis data.

Triangulasi yang digunakan peneliti ada 4 yaitu : a) Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informai tertentu melaliui beberapa metode dan sumber perolehan data. Hal ini dapat dicapai dengan membandingkan data hasil pemgamatan dengan hasil wawancara, membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi dan lain sebagainya.

Trigulasi sumber yang dipakai yaitu masyarakat, wisatawan, kepala desa dan kepala dusun Sembalun Bumbung.

b) Triagulasi Metode

Triagulasi metode dilakukan dengan cara membandingkan informasi atau data dengan cara yang berbeda. Trigulasi ini digunakan untuk memeperoleh data tentang pemberdayaan ekonomi masyarakat tani dengan adanya desa wisata Sembalun Bumbung. Triangulasi dalam penelitian ini observasi, wawancara, dan dokumentasi.

(44)

33 Meolong Lexy, J, “Metode Penelitian Kualitatif”, (Bandung: Rosdakarya, 2010), hlm.42.

c) Trigulasi Penelitian

Trigulasi Penelitian yaitu hasil penelitian baik diatas atau simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhan bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti yang lain.

d) Trigulasi waktu

Trigulasi waktu yaitu hasil dari validasi data yang dihubungkan dengan berlangsungnya proses perubahan prilaku manusia yang mengalami perubahan seiring dengan berjalannya waktu, keadaan dan zaman.

Dari keempat macan teknik triangulasi di atas, penulis menggunakan teknik trianguloasi sumber (data) untuk menguji keabsahan data yang berhubungan dengan masalah penelitian yang diteliti penulis

b. Induktif

Induktif adalah berfikir, berangkat dari fakta-fakta atau data-data yang khusus, peristiwa-peristiwa yang konkrit dan kemudian ditarik generalisasi-generalisasi yang bersifat umum.33

c. Penilaian Teman Sejawat

Di dalam penelitian ini, peneliti melibatkan teman sejawat atau mahasiswa lain untuk menilai mengenai kualitas kerja yang dilakukan dalam penelitian. Dalam teknik ini peneliti mendiskusikan data-data temuan dilapangan dengan teman sejawat maupun dosen pembimbing. Hal

(45)

ini dilakukan dengan membahas temuan data yang di dapatkan dilapangan secara detail dan akurat. Dalam penelitian ini peneliti menggukan penilaian teman sejawat karna peneliti mendiskusikan hasil penelitian yang di dapat dengan dosen pembimbing.

H. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah pembaca dalam menelaah dan mengkaji isi skripsi ini, penulis memandang perlu untuk mengemukakan sistematika pembahasan menurut pola dan aturan yang telah di tentukan sebahai berikut:

a. Bagian Awal

Pada bagian awal terdiri dari: halaman sampul, halaman judul, persetujuan pembimbing, pernyataan keaslian skripsi, pengesahan dewan penguji, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar dan daftar isi.

b. Bagian Isi

BAB I pendahuluan, pada bab ini menguraikan secara ringkas latar belakang masalah sehingga munculnya keinginan peneliti untuk mengkaji permasalahan yang menjadi tema dasar dalam penelitian ini, pada bab ini juga diuraikan rumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian yang dilakukan, ruang lingkup dan setting penelitian, telaah pustaka, kerangka teori metode penelitian dan sistematika pembahasan.

BAB II berisi tentang paparan data dari penelitian yang ditemukan dilapangan, dalam hal ini peneliti mencoba menggambarkan secara singkat lokasi penelitian dan temuan-tenuan dalam melakukan penelitian yang terkait yaitu Pemberdayaan Masyarakat Tani Dengan Danya Desa Wisata Di

(46)

Sembalun Bumbung.

BAB III berisi tentang pembahasan, peneliti menguraikan tentang pembahasan hasil jawaban atas pertanyaan-pertanyaan, yang disebutkan dalam fokus penelitian yaitu, mengenai Seperti apa proses pemberdayaan ekonomi masyarakat tani dengan adanya desa wisata di Sembalun Bumbung dan Bagaimana peluang masyarakat tani di Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun dalam mendukung desa wisata Sembalun Bumbung.

BAB IV penutup, pada bab ini berisi mengenai kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan masalah penelitian dan saran yang berisi pendapat atau masukan dari peneliti terhadap pemerintah desa dan masyarakat tani Sembalun Bumbung.

c. Bagian Akhir

Bagian akhir pada penelitian ini, pemeliti mencantumkan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

(47)

BAB II

UPAYA PEMBERDAYAAN YANG DILAKUKAN PEMERINTAH DESA PADA MASYARAKAT TANI SEMBALUN BUMBUNG DENGAN

ADANYA DESA WISATA

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian a. Kondisi Geografis

Desa Sembalun Bumbung merupakan salah satu desa di Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur yang sampai saat ini belum mengalami pemekaran desa seperti halnya Desa Sembalun Lawang dan Desa Sajang. Desa Sembalun Bumbung terletak pada ketinggian 1200m diatas permukaan laut memiliki luas wilayah 5.597 Ha, meliputi lahan sawah seluas 1.140 Ha, dan lahan kering atau kebun seluas 451 Ha, pemukiman dan pekarangan 18,40, jalan 7 Ha, tanah perkuburan 4 Ha.

Selebihnya adalah hutan lindung dan kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani seluas 3.773.34 Jarak tempuh dari ibu kota kecamatan sembalun sepanjang 6 km dan di tempuh selama 15 menit dan ibu kota kabupaten sepanjang 33 km dan di tempuh selama 2 jam serta jarak ke ibu kota propinsi sepanjang 89 km dan di tempuh selama 3 jam.

34 Dokumentasi profil Desa Sembalun Bumbung, di ambil tanggal 14 maret 2022

(48)

Gambar 2.1 Peta Wilayah Sembalun

Berdasarkan letak geografis secara alam dan administrasi Desa Sembalun Bumbung berbatasan dengan wilayah :

Batas Utara : Desa Sembalun Lawang Batas Timur : Desa Perigi

Batas Barat : Desa Sembalun Lawang Batas Selatan : Desa Sapit

b. Gambaran Umum Demografi

Penduduk Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun berdasarkan data Desa terahir pada tahun 2020. Desa Sembalun Bumbung memiliki jumlah kk 2.516 yang terdiri dari laki-laki 3.890 jiwa dan perempuan 4.019 jiwa, dan pada tahun 2021 dengan jumlah kk sebesar

(49)

2.677 yang terdiri dari laki-laki 4.119 dan jumlah jiwa perempuan 4.316 total jiwa 8.435. Adapun jumlah penduduk berdasarkan data terahir pada tahun 2020 dan 2021 dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 2.1 jumlah penduduk tahun 2020 dan 2021

No Jumlah

Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan 1 Jumlah Penduduk Tahun

2020

3.890 4.019

2 Jumlah Penduduk Tahun 2021

4.119 4.316

3 Jumlah Peningkatan 346 Jiwa

Sumber: sumber: data sekunder profil desa Sembalun Bumbung 2022 Berdasarkan tabel 2.1 diatas dapat dijelaskan bahwa dalam kurun waktu dua tahun terakhir (2020 dan 2021), jumlah penduduk meningkat 346 jiwa, jumlah penduduk terbanyak yaitu perempuan. Bagi kepentingan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Desa Sembalun Bumbung, target laju pertumbuhan penduduk pertahun kedepan harus lebih ditekankan lagi, oleh karena itu program KB harus menjadi prioritas utama, menyangkut dampak negatif yang dapat ditimbulkan agar terkendalinya jumlah penduduk yang demikian luas.

c. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan masuk ke dalam elemen penting yang dapat mengukur potensi sumber daya manusia yang ada di Desa Sembalun

(50)

Bumbung Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur. Tingkat pendidikan penduduknya pada tahun 2020 bermacam-macam, yaitu:

Tabel 2.2 Tingkat Pendidikan Penduduk Sembalun Bumbung Tahun 2020

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1 Buta Huruf 103 Orang

2 Tidak Tamat SD 116 Orang

3 Tamat SD 176 Orang

4 SMP 1.334 Orang

5 SMA 811 Orang

6 D-1 43 Orang

7 D-2 15 Orang

8 D-3 5 Orang

9 S1 155 Orang

Jumlah 2758 Orang

Sumber: sumber: data sekunder profil desa Sembalun Bumbung 2022 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat penduduk Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun tahun 2020, bahwa jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan mulai dari usia 7 sampai 15 tahun. Jumlah penduduk buta huruf 103 orang, penduduk yang tidak atau belum tamat SD Sederajat sebanyak 116 orang, tamat SD Sederajat sebanyak 176 orang, tamat SMP Sederajat sebanyak 1.334 oeang, tamat SMA Sederajat sebanyak 811 orang, tamat D-1 sebanyak 43 orang, tamat D-2 15 orang, tamat D-3 sebanyak 5 orang, dan tamat S1 sebanyak 155

(51)

orang. Dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat pendidikan penduduk Sembalun Bumbung yang tamatan SMP lebih banyak dari pada tingkat pendidkan yang lain.

d. Sumber Pendapatan Penduduk

Selanjutnya hasil penelitian yang di temukan peneliti dari data sekunder Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun, bahwa sumber pendapatan masyarakat di Sembalun Bumbung berasal dari beberapa sektor yaitu, pertanian, peternakan, jasa dan perdagangan. Adapun data penduduk berdasarkan mata pencaharian dan pendapatan dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 2.3 Data Pendapatan Penduduk Tahun 2016-2020 Berdasarkan Mata Pencaharian

No Nama Sektor 2016 2017 2019 2020

1 Pertanian

Rp.33.304 .000

Rp.35.124 .000

Rp.36.850.

000

Rp.37.400.

000

2 Peternakan

Rp.9.027.

000

Rp.9.027.

000

Rp.9.028.

000

Rp.9.250.

000

3 Sektor Jasa

Rp.10.900 .000

Rp.11.402 .000

Rp.12.325.

000

Rp.14.438.

000

4 Perdagangan

Rp.11.530 .000

Rp.12.750 .000

Rp.13.989.

000

Rp.14.341.

000 Sumber: sumber: data sekunder profil Desa Sembalun Bumbung 2022 Berdasarkan tabel 2.3 diatas dapat dijelaskan bahwa kegiatan perekonomian di dominasi oleh sektor pertanian sebesar 37.400.000

(52)

e. Jumlah Kunjungan Wisatawan di Desa Sembalun Bumbung

Selanjutnya hasil penelitian yang di temukan peneliti dari data sekunder Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun, bahwa jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Sembalun Bumbung pada tahun 2016 sampai tahun 2021 dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 2.4 Data Kunjungan Wisatawan Sebelum Dan Sesudah Adanya Kunjungan Wisatawan

Tahun Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara

2016 12.067 193

2017 12.539 565

2018 6.053 100

2019 4.050 125

2020 7.536 20

2021 15.060 103

Jumlah 57.305 1.106

Sumber: sumber: data sekunder profil Desa Sembalun Bumbung 2022

2. Gambaran Umum Tentang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Tani

a. Upaya Pemberdayaan Yang Dilakukan Pemerintah Desa Pada Masyarakat Tani

Pemberdayaan masyarakat di Desa Sembalun Bumbung, ditunjukkan bagi kesejahteraan masyarakat di bidang pertanian dengan menggunakan konsep kesadaran, kemandirian dan kemauan dari

(53)

masyarakat itu sendiri. Melalui pemberdayaan masyarakat di Desa Sembalun Bumbung dengan adanya potensi desa wisata yang dimiliki oleh Desa Sembalun Bumbung dapat memberdayakan masyarakat yang sebagian besarnya adalah petani.

Adapun yang dilakukan oleh pemerintah Desa Sembalun Bumbung dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat tani di Desa Sembalun Bumbung yaitu:

a) Pengembangan Lahan

Data 2.5 Luas Lahan Penduduk Dan Penggunaanya Lahan dan Penggunaannya (Luas Lahan Ha)

Sawah 1.140 Ha

Kebun 451 Ha

Pekarangan Dan Pemukiman 18,40 Ha

Jalan 7 Ha

Pekuburan 4 Ha

Hutan Lindung 3,773 Ha

Jumlah 5.597 Ha

Sumber: sumber: data sekunder profil Desa Sembalun Bumbung 2022 Lahan yang ada di Desa Sembalun Bumbung terdiri dari sawah, lahan kering, pekarangan dan pemukiman, jalan, pekuburan, dan hutan lindung. Untuk lahan pertanian di Desa Sembalun Bumbung terdiri dari lahan perkebunan dan lahan untuk sawah dimana lahan sawah lebih luas dari lahan perkebunan. Luas lahan untuk persawahan sekitar

(54)

35 Bapak Sunardi, Wawancara, Sembalun Bumbung 12 Maret 2022

1.140 Ha, sedangkan luas lahan perkebunan 451 Ha. Karena lahan persawahan lebih luas dari perkebunan masyarakat lebih banyak menggarap lahan persawahan dikarenakan masyarakat Sembalun Bumbung di dominasi oleh petani. Dalam upaya pengembangan lahan pertanian oleh pemerintah Desa ada beberapa kemingkinan yang dapat terjadi, yaitu yang pertama pengolahan lahan pertanian semakin bertambah banyak karena rata-rata masyarakat lebih banyak memilih bekerja di sawah dari pada kebun. Dengan bertambahnya lahan persawahan maka akan menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja untuk menjadi petani disawah, yang kedua pemerintah desa dapat menyalurkan bantuan infrastruktur seperti sarana pertanian, pengairan, jalan, dan pelatihan kelompok tani secara menyeluruh.35

b) Penyuluhan dan Pelatihan

Upaya pemerintah desa dalam meningkatkan perekonomian petani yaitu dengan mengadakan penyuluhan dan pelatihan. Penyuluhan yang telah dilakukan seperti pengenalan jenis bibit, obat- obatan dan jenis pupuk. Sedangkan pelatihan yang diberikan seperti pelatihan tentang cara bercocok tanam, pelatihan tentang pemberian obat dan pupuk. Dengan pelatihan yang diberikan oleh pemerintah desa dalam hal ini dibantu oleh KKN yang melakukan praktik kerja lapangan di Sembalun Bumbung dapat membantu petani dalam melakukan pekerjaanya dengan lebih professional dan lebih terlatih.

(55)

36 Bapak Sunardi, Wawancara, Sembalun Bumbung 12 Maret 2022

Seperti yang terjadi pada gambar di bawah ini, usaha yang dilakukan pemerintah desa Sembalun Bumbung dalam pemberdayaan masyarakat tani dengan melakukan kegiatan pelatihan kepada masyarakat tani tentang pemberian obat yang baik, pupuk yang baik dan cara bertani yang baik.

Gambar 2.2 Penyuluhan Dan Pelatihan Kepada Petani

Hal ini diungkapkan oleh Bapak Sunardi (kepala desa) Sembalun Bumbung.36

“Banyak petani-petani yang belum faham tentang cara bertani yang baik dan benar, mereka hanya mengikuti pendahulu-pendahunya dalam bercocok tanam, sedangkan ilmu pertanian makin hari makin berkembang dan makin banyak pula cara penanganannya maka dari itu kami secara langsung mengajarkan kepada petani cara bertani yang baik dan benar”

Hal ini berarti dengan penyuluhan dan pelatihan diharapkan kedepannya petani dapat menghasilkan panen yang baik dan ilmu yang diperoleh dapat menjadi dasar dalam bercocok tanam

(56)

c) Peningkatan Infrastruktur

Perkembangan ekonomi masyarakat tidak luput dari peran pemerintah dalam menyediakan infrastruktur. Peningkatan- peningkatan ini dapat dilihat dari banyaknya infrastruktur yang dibangun seperti pembangunan jalan dan perbaikan irigasi. Dengan diadakan peningkatan infrastruktur, petani dapat merasakan kemudakan akses ke lokasi pertanian, dapat mempercepat pengolahan lahan pertanian, dan kemudahan dalam mendapatkan pasokan air.

Seperti yang terjadi pada gambar dibawah ini, peningkatan infrastruktur seperti pembanguan jalan dan perbaikan irigasi yang dilakukan pemerintah desa. Dalam perbaikan irigasi biasanya masyarakat ikut bergontong royong yang dilakukan seminggu sekali.

Gambar 2.3 Pembangunan Jalan

Gambar 2.4 Perbaikan Irigasi

(57)

Sumber: Sembalun (24 april 2022)

3. Proses Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Tani Dengan Adanya Desa Wisata

Berdasarkan hasil penelitian pemberdayaan ekonomi masyarakat tani dengan adanya desa wisata diperoleh keterangan dari masyarakat yang terlibat didalam pemberdayaan ini seperti masyarakat tani dan pemerintah Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur.

Tabel 2.6 Data Informan

No Nama Usia Pekerjaan

1 Bapak Sunardi 54 tahun Kepala desa

2 Bapak mahli 42 tahun Ketua BPD

3 Bapak ahmad 47 tahun Petani

4 Bapak abul 39 tahun Petani

5 Bapak hanum 40 tahun Petani

6 Bapak ali 43 tahun Petani

(58)

7 Ibu yati 35 tahun Petani

8 Ibu aisyah 33 tahun Petani

9 Ibu yuni 40 tahun Petani

10 Ibu sulis 38 tahun Petani

Sumber: Data Primer Sembalun Bumbung 2022

Wawancara telah dilakukan kepada para informan dan telah memberikan informasi sesuai dengan yang diharapkan peneliti dan menemukan hal yang dijadikan informasi utama. Informasi yang didapatkan inilah yang menjadi acuan peneliti untuk menggali informasi kepada informan lainnya yang berkaitan dengan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Tani Dengan Adanya Desa Wisata Sembalun Bumbubung Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur.

Proses pemberdayaan ekonomi masyarakat tani dengan adanya desa wisata dapat di lihat dari keterlibatan masyarakat secara langsung mulai dari, perencanaan, pengelolaan, sampai terbentuknya desa wisata di Sembalun Bumbung. Dalam proses pemberdayaan ekonomi masyarakat tani dengan adanya desa wisata dilakuakan sosialisasi penyuluhan pertanian lapangan oleh pemerintah desa, yaitu tahapan penyadaran, tahapan pengorganisasian masyarakat, dan tahapan penghantaran sumber daya manusia sebagai berikut:

a. Tahap Penyadaran

Tahap penyadaran dimana pada tahap ini dilakukakn sosialisasi pembentukan desa wisata pada masyarakat. proses sosialisasi di lakukan oleh para tokoh desa melalui rapat-rapat desa dengan memberikan

(59)

pemahaman kepada masyarakat tentang adanya potensi alam berupa lahan pertanian dilingkungan mereka. Tahapan penyadaran dalam proses pemberdayaan ekonomi masyarakat tani di desa Sembalun Bumbung adalah sebagai berikut :

1. Penyuluhan Sadar Wisata

Tahap penyadaran pertama yang dilakukan, dalam proses pelaksanaan pemberdayaan ekonomi masyarakat tani dengan adanya desa wisata di desa Sembalun Bumbung, adalah tahap penyadaran.

Dimana pada tahap ini dilakukakn sosialisasi pembentukan desa wisata pada masyarakat desa yang dilakukan oleh para tokoh-tokoh desa dan pembentukaan suatu orgaanisasi sadar wisata ( Pokdarwis) yang ada di desa Semblun Bumbung, yang dipimpin oleh kepala desa. Penyuluhan sadar wisata dilaksanakan sejak tahun 2018 melalui rapat desa yang dipimpin langsung oleh kepala desa. Dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pembentukan desa wisata yang akan memberikan pengaruh positif bagi perekonomian masyarakat tani di desa Sembalun Bumbung.

Sosialisasi yang di adakan pada awal dan pertengahan bulan diikuti 30 perwakilan peserta dari 33 kelompok tani, dengan adanya sosialisasi ini kelompok tani sangat antusias dan mendukung penuh kegiatan tersebut, karena dianggap dapat memberikan manfaat bagi pribadi maupun kelompok tani.

(60)

Data 2.7 Petani Sembalun Bumbung Tahun 2022 No Nama Dusun Jumlah

Kk

Jumlah Kelompok

Tani

Jumlah Anggota

Ket

1 Jorong Induk 122 2 95 Aktif

2 Jorong Utara 116 1 85 Aktif

3 Jorong Tengak 163 2 145 Aktif

4 Jorong Timuk 130 1 75 Aktif

5 Bebante 108 1 65 Aktif

6 Bebante Daya 221 2 125 Aktif

7 Bebante Timuk 107 1 56 Aktif

8 Daya Rurung Baret 180 3 156 Aktif

9 Benyer 271 2 167 Aktif

10 Batu Jalik 243 3 170 Aktif

11 Daya Rurung Timuk

150 3 140 Aktif

12 Otak Desa 148 3 136 Aktif

13 Laauk Rurung Barat

185 3 175 Aktif

14 Bedurik 175 2 163 Aktif

15 Lauk Rurung Timuk

256 4 230 Aktif

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui lebih me- ngenai persiapan dan tahapan pembentukan Holding BUMN Pangan tersebut, Media RNI be- berapa waktu lalu berhasil me- wawancarai Direktur Utama PT

Tempat ini akan menjadi tempat pendidikan bagi anak-anak jalanan, dimana mereka akan mendapatkan pendidikan ilmu pengetahuan, agama dan juga pengembangan

Objek penelitian ini adalah perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah berdasarkan kurikulum SD 2013 pada sekolah dasar di kota

Kesimpulan Pada pengujian otomasi sistem dapat mengatur sensor Water flow sesuai dengan setpoint yang telah ditentukan hasil yang di peroleh mendekati nilai dan dapat

Hasil penelitian Optimalisasi Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan oleh UPTD Dinas Pendapatan Daerah Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis masuk

Dari hasil analisis yang dilakukan oleh kelompok ahli dan kelompok sampel menyatakan bahwa lembar kerja peserta didik berbasis inquiry training layak dipakai sebagai

Prosedur pengaturan environment dan komunikasi wireless digunakan untuk mendifinisikan jenis komunikasi, protocol routing, jenis propagasi, jumlah node, serta variabel umum lain

Dengan kata lain lagi,pencirian Indonesia hanya dipakai untuk menyelamatkan diri bila terbukti melanggar atau tidak memenuhi standar internasional dalam penegakan