18 Universitas Kristen Petra
3. METODE PENELITIAN
3.1 Model Analisis
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, hubungan antar variabel- variabel yang akan diuji digambarkan dalam Gambar 3.1 di bawah ini:
Variabel Independen Variabel Dependen
Variabel Control
Gambar 3.1 Model Analisis
Berdasarkan model analisis diatas, persamaan regresi linear berganda yang akan digunakan untuk pengujian adalah:
𝐸𝑀𝑖𝑡 = 𝛼 + 𝛽1𝑇𝑎𝑥𝑡−1+ 𝛽2𝑆𝑖𝑧𝑒𝑖𝑡+ 𝛽3𝐿𝑒𝑣𝑖𝑡+ 𝑒𝑖𝑡 (3.1) EM = Earning Management
α = koefisien konstanta β1- β3 = koefisien setiap variabel Tax = beban pajak penghasian Size = firm size
Lev = leverage
εit = perkiraan kemungkinan error
3.2 Definisi Oprasional Variabel dan Skala Pengukuran
Tabel 3.1 Definisi Oprasional Variabel dan Skala Pengukuran
Nama Oprasionalisai Variabel Skala
Beban Pajak Penghasilan
Leverage Firm Size
Earning Management (EM)
19 Universitas Kristen Petra
Variabel Pengukuran
EM Menurut Healy dan Wallen (1999) manajemen
laba terjadi ketika manajer
menggunakan judgement dalam laporan keuangan dan penyusunan transaksi untuk mengubah laporan keuangan, sehingga menyesatkan stakeholders tentang kinerja ekonomi perusahaan atau untuk mempengaruhi hasil yang berhubungan dengan kontrak yang tergantung pada angka akuntansi.
Pengukuran variabel EM menggunalkan The Modified Jones (Yuanita, 2006; Dechow, Sloan,
& Sweeney, 1995; Dewi dan Ulupui, 2014).
Manajemen laba dalam penelitian ini diukur menggunakan The Modified Jones Model.
Menurut penelitian (Dechow, Sloan, & Sweeney, Detecting Earnings Management, 1995) menggungkapkan bahwa model Jones modifikasian merupakan model paling baik untuk menguji manajemen laba.
DAit = TAit - NDAit
TA pada rumus sebelumnya dapat dicari menggunakan:
TAit = (NIit - CFOit) / Ait-1
Sedangkan NDA dapat dicari dengan rumus:
NDAit = α1(1/Ait-1) + β1(∆REFt/Ait-1 - ∆RECt/Ait-
1) + β2(PPEt/Ait-1)
Rasio
Beban Pajak Penghasilan
PSAK 46 (Revisi 2010) mengungkapkan bahwa beban pajak penghasilan adalah jumlah agregat pajak kini dan pajak tangguhan yang
Rasio
20 Universitas Kristen Petra
diperhitungkan dalam menentukan laba atau rugi suatu perusahaan.
Beban pajak dihitung dengan rasio anatara beban pajak penghasilan yang menjadi tanggungan perusahaan dibagi dengan total aktiva (Yuanita, 2006) :
Beban Pajak Penghasilan = (Beban Pajak Kini + Beban Pajak Tangguhan)t-1 / Total Assetst-1
Firm Size Firm size adalah variabel yang menggambarkan
besar kecilnya perusahaan (Ferry dan Jones, 1979; Aryani, 2011).
Firm Size dihitung dengan menggunakan (Wardhani, 2007; Tesfamariam,2014):
𝐿𝑜𝑔 (Total Aset)
Rasio
Laverage Financial leverage adalah ukuran risiko keuangan, yang mengacu pada pembiayaan sebagian dari aset perusahaan, dengan harapan meningkatkan return ke pemegang saham (Tesfamariam, 2014).
Leverage dihitung dengan menggunakan (Wardhani, 2007; Tesfamariam, 2014; Ferri &
Jones, 1979) :
total 𝑑𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡
Rasio
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari penelitian orang lain atau sumber yang telah dipublikasikan. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari laporan tahunan (annual report) dan keuangan perusahaan di sektor barang konsumsi dan perdagangan jasa dan investasi periode 2010-2015 yang terdaftar di Bursa Efek
21 Universitas Kristen Petra
Indonesia (BEI) yang dapat diakses melalui idx.co.id. atau website resmi perusahaan.
3.4 Instrument dan Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data dari laporan keuangan (annual report), laporan keuangan (financial report) dan bloomberg pada perusahaan yang menjadi sample dalam penelitian.
3.5 Populasi
Populasi penelitian ini adalah 58 perusahaan pada satu sektor yang terdaftar pada Bursa efek Indonesia tahun 2010-2015. Sektor tersebut adalah sektor perdagangan, jasa dan investasi (sub sektor perdagangan besar dan perdagangan eceran).
3.6 Kriteria Sampel
Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Berikut adalah kriteria-kriteria yang harus dipenuhi dalam menjadi
sample penelitian ini :
1. Laporan keuangan perusahaan tahun 2010-2015 lengkap.
2. Laporan keuangan harus dalam satuan rupiah Indonesia.
Harus dalam satuan rupiah karena ada beberapa komponen perhitungan seperti total assets dan beban pajak penghasilan yang memerlukan ukuran mata uang yang sama (rupiah).
3. Nilai Discretionary Accrual (DA) harus positif
Discretionary accrual harus pisitif karena DA yang posititif akan menunjukan bahwa perusahan melakukan manajemen laba.
3.7 Unit Analisis
Unit analisis dari penelitian ini adalah 348 firm-year/tahun buku perusahaan (58 perusahaan selama 6 tahun) pada sektor perdagangan, jasa dan
22 Universitas Kristen Petra
investasi (sub sektor perdangan eceran dan perdagangan besar) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010-2015.
3.8 Teknik Analisis Data
Peneliti menggunakan analisis regresi linear berganda (Multiple Linear Regression) dengan variable control sebagai tenik analisis data untuk menguji
pengaruh beban pajak penghasilan terhadap earning management dengan firm size dan leverage sebagai variable kontrolnya. Tahap-tahap analisis data yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Mempersiapkan data.
Data yang dibutuhkan diambil dari laporan tahunan (annual report) dan laporan keuangan (financial report) untuk perusahaan-perusahaan yang telah menjadi sample penelitian ini dengan periode selama 2010-2015.
2. Melakukan perhitungan dependent, independent dan variable kontrol.
3. Membuat statistik deskriptif.
4. Melakukan uji asumsi klasik.
Dalam melakukan pengujian asumsi klasik, peneliti menggunakan statistic softaware yaitu SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 23. Uji asumsi
klasik bertujuan untuk menguji kelayakan dari persamaan model regresi agar menghasilkan suatu model yang baik. Uji asumsi klasik terdiri atas empat uji yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah residual dalam model regresi memiliki distribusi normal atau tidak. Data dapat dikatakan valid apabila residual terdistribusi secara normal (Ghozali, 2005). Penelitian ini akan melakukan uji Kolmogorov-Smirnov untuk menguji normalitas.
Apabila signifikansi lebih besar daripada 0,05 maka asumsi normalitas terpenuhi.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas atau tidak (Ghozali, 2005: 91-92). Model regresi dinyatakan layak ketika tidak
23 Universitas Kristen Petra
terdapat korelasi antar variabel independennya atau tidak terdapat multikolinearitas (Ghozali, 2005). Untuk menguji adanya multikolinearitas, penelitian ini menggunakan VIF (variance inflation factor) dan tolerance. Tolerance mengukur variabilitas variabel
independen yang tidak dijelaskan oleh variable independent lainnya.
Jika nilai tolerance > 0.1 dan nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2005). Kemudian koefisien korelasi antar variabel independen harus lemah (< 0,5) karena apabila antar variabel independen memiliki korelasi yang kuat, maka terjadi masalah multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji model regresi apakah terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya (Ghozali, 2005). Suatu model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas, yaitu memiliki error yang homogen atau memiliki varian yang sama (bebas dari heteroskedastisitas). Penelitian ini menggunakan uji Glejser untuk menguji heteroskedastisitas. Jika tingkat signifikansi diatas tingkat kepercayaan 5%, maka terjadi homoskedastisitas, sedangkan jika tingkat signifikansi dibawah 5%, maka terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear terdapat korelasi antara error pada suatu periode (t) dengan error pada periode sebelumnya (t-1). Jika terjadi korelasi maka terjadi masalah autokorelasi. Seharusnya model regresi yang baik terhindar dari masalah autokorelasi. Uji Durbin-Watson digunakan untuk menguji autokorelasi. Berikut interpretasi nilai Durbin-Watson (Ghozali, 2005) :
Tabel 3.2 Kriteria Pengujian Autokolerasi
Jika Interpretasi Keputusan
0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif Tolak 𝑑𝑙 ≤ 𝑑 ≤ 𝑑𝑢 Tidak ada autokorelasi positif No decision
24 Universitas Kristen Petra
4 − 𝑑𝑙 < 𝑑 < 4 Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 − 𝑑𝑢 ≤ 𝑑 ≤ 4 − 𝑑𝑙 Tidak ada korelasi negatif No decision 𝑑𝑢 < 𝑑 < 4 − 𝑑𝑢 Tidak ada autokorelasi,
positif atau negatif
Diterima
Dengan terpenuhinya uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi, baru dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini memenuhi syarat uji asumsi klasik dan dapat digunakan untuk melakukan analisis selanjutnya untuk menguji hipotesis.
5. Melakukan uji kelayakan model regresi.
Uji kelayakan model regresi digunakan untuk melihat apakah model regresi layak digunakan untuk menguji hipotesis yang didasarkan dari nilai R square (R2) yang dilihat dari hasil signifikansi uji F. Uji yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Nilai R2 (Koefisien Determinasi)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variable dependent-nya. Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 Jika koefisien determinasinya semakin besar atau lebih mendekati 1 maka berarti bahwa variable-variable independent dapat menjelaskan variasi variable dependent secara
lebih baik (Ghozali, 2005).
b. Uji F / ANOVA
Uji F digunakan untuk memastikan apakah semua variable independent dalam model regresi mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variable dependent. Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan adalah jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 5% maka variable independent secara bersama-sama mempengaruhi variable dependent (Ghozali, 2005).
6. Melakukan pengujian atas hipotesa.
a. Uji T
25 Universitas Kristen Petra
Uji T digunakan untuk memastikan apakah semua variable independent dalam model regresi mempunyai pengaruh secara
individu terhadap variable dependent. Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan adalah jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 5% maka variable independent secara individu mempengaruhi variable dependent (Ghozali, 2005).
Menarik kesimpulan atas pengujian hipotesa.