PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN ANTARA ANTIPSIKOTIK
KOMBINASI DENGAN MONOTERAPI TERHADAP KUALITAS
HIDUP, KEPATUHAN MINUM OBAT, DAN GEJALA NEGATIF PASIEN
SKIZOFRENIA DI RS dr. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA
TESIS
Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Gelar Dokter Spesialis Program Studi Ilmu Kedokteran Jiwa
Diajukanoleh:
Nur Hakim Basuki
S571302003
Pembimbing :
Prof. Dr. H.Much. Syamsulhadi, dr., Sp.KJ(K)
Debree Septiawan, dr., Sp.KJ, M.Kes
Wahyu Nur Ambarwati, dr., SpKJ, M.Kes
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS PSIKIATRI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
RUMAH SAKIT dr. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Nur Hakim Basuki NIM : S571302003
Status : Peserta Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “ PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN ANTARA ANTIPSIKOTIK KOMBINASI DENGAN MONOTERAPI TERHADAP KUALITAS HIDUP, KEPATUHAN MINUM OBAT, DAN GEJALA NEGATIF PASIEN SKIZOFRENIA DI RS dr. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA”, adalah benar-benar karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis ini diberi citasi dan ditunjukkan dalam kepustakaan.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sangsi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar saya yang saya peroleh dari tesis saya tersebut.
Surakarta, Februari 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga penyusunan tesis ini dapat terwujud. Proposal tesis ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam kurikulum Program Pendidikan Dokter Spesialis Psikiatri di Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang kami hormati:.
1. Prof. Dr. H. Muchamad Syamsulhadi, dr.SpKJ(K), selaku Guru Besar serta pembimbing yang telah membimbing dan memberikan pengarahan dalam penyusunan tesis ini.
2. Prof. Dr. H. Aris Sudiyanto, dr. SpKJ(K), selaku Guru Besar, Pembimbing Akademis dan Ketua Program Studi PPDS Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret/ RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang telah memfasilitasi dan memberikan dukungan dalam penyusunan tesis ini.
3. Prof. H. Ibrahim Nuhriawangsa, dr., Sp.S, SpKJ (K), selaku Guru Besar yang telah memberikan bimbingan dasar dan motivasi dalam pelaksanaan tesis ini. 4. Prof. Dr. H. Moh. Fanani, dr.SpKJ(K), selaku Guru Besar yang telah
memberikan dorongan, bimbingan dan bantuan dalam penyusunan tesis ini. 5. H. Djoko Suwito, dr. SpKJ, selaku Kepala KSM Psikiatri Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret/RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang telah memfasilitasi dan memberikan dukungan dalam penyusunan tesis ini. 6. Debree Septiawan, dr., SpKJ, M.Kes, selaku pembimbing yang telah
membimbing dalam perencanaan, dan penyusunan tesis ini.
7. WahyuNurAmbarwati, dr. SpKJ, selaku pembimbing atas bimbingan dan saran penyusunan tesis ini.
8. Seluruh Staf Pengajar Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret/RSUD Dr.Moewardi Surakarta yang telah memberi dorongan, bimbingan dan bantuan dalam proposal tesis ini:
b. H. Yusvick M. Hadin, dr.SpKJ c. Hj. Makmuroch, Dra. MS
d. IGB. Indro Nugroho, dr. SpKJ, M.Kes e. Dr. Gst. Ayu Maharatih, dr. SpKJ(K), M.Kes f. H. Istar Yuliadi, dr. Msi, FIAS
g. Rohmaningtyas, dr. SpKJ, M.Kes
9. Segenap staf pengajar Rumah Sakit dr. Arif Zainudin Surakarta yang telah memberi dorongan, bimbingan dan bantuan dalam tesis ini:
a. RH. BudhiMuljanto, dr. SpKJ b. Abdurrahman Ama, dr. SpKJ c. SetyowatiRaharjo, dr. SpKJ,M.Kes d. Maria Rini I, dr. SpKJ
e. Aliyah H, dr. SpKJ
f. Agung Priatmaja, dr. SpKJ, M.Kes
10. Kepada orang tua, mertua, dan istri serta anak tercinta yang memberikan semangat, pengertian dan doa kepada penulis baik dalam menjalani pendidikan maupun dalam penulisan tesis ini.
11.Seluruh Rekan Residen PPDS I Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret / RSUD Dr Moewardi Surakarta yang memberikan dukungan baik moril maupun materil kepada penyusun selama menjalani pendidikan
12.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu – persatu, yang telah membantu penulis baik dalam menjalani pendidikan maupun dalam proposal tesis ini.
Sangat disadari bahwa dalam penulisan seminar hasil tesis ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penyusun mohon maaf dan sangat mengharapkan saran serta kritik dalam rangka perbaikan tesis penelitian ini.
Surakarta,...2017
Nur Hakim Basuki S571302003. 2017. PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN ANTARA ANTIPSIKOTIK KOMBINASI DENGAN MONOTERAPI TERHADAP KUALITAS HIDUP, KEPATUHAN MINUM OBAT, DAN GEJALA NEGATIF PASIEN SKIZOFRENIA DI RS dr. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA TESIS. Pembimbing I: I: Prof. Dr. H.Much. Syamsulhadi, dr., Sp.KJ (K) II: Debree Septiawan, dr., Sp.KJ, M.Kes III: Wahyu Nur Ambarwati dr., Sp.KJ,M.Kes. Program Pendidikan Dokter Spesialis Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret / Rumah Sakit dr.Arif ZainudinSurakarta
ABSTRAK
Latar Belakang: Skizofrenia adalah gangguan jiwa kronis yang berpengaruh pada kualitas hidup penderitanya. Pedoman penatalaksaanaan skizofrenia mengunakan monoterapi antipsikotik. Kombinasi antipsikotik sering digunakan dalam penatalaksanaan skizofrenia, meskipun evidence based terhadap pemberian kombinasi antipsikotik tersebut masih kurang. Dampak yang ditimbulkan akibat penggunaan kombinasi antipsikotik adalah: menurunkan kualitas hidup, tingkat kepatuhan dan memburuknya gejala negatif. Kepatuhan minum obat yang rendah berdampak pada peningkatan biaya kesehatan dan tingginya kekambuhan. Gejala negatif akan berakibat pada menurunnya fungsi sosial dan kualitas hidup yang rendah.
Tujuan: Mengetahui perbandingan keefektifan kombinasi antipsikotik dengan monoterapi antipsikotik terhadap kualitas hidup, kepatuhan minum obat, dan gejala negatif pasien skizofrenia.
Metode : Studi ini menggunakan rancangan analitik observasional dengan desain cohort prospective
Hasil : Monoterapi efektif dibandingkan kombinasi antipsikotik dalam memperbaiki gejala negatif, khususnya pada gejala Anhedonia dan Afek Tumpul. Monoterapi efektif dalam memperbaiki kualitas hidup. Monoterapi dan kombinasi antipsikotik tidak ada perbedaaan keefektifan dalam memperbaiki kepatuhan minum obat. Monoterapi antipsikotik lebih mahal dari segi pembiaayaan.
Kesimpulan : Monoterapi antipsikotik efektif dalam memperbaiki gejala negatif , dan kualitas hidup. Monoterapi tidak efektif dalam kepatuhan minum obat dan pembiayaan.
Kata Kunci: Skizofrenia, Monoterapi anttipsikotik, Kombinasi antipsikotik, Kualitas hidup, gejala negatif, kepatuhan minum obat, PANSS, SANS, WHOQOL-Bref, MMAS.
ADHERENCEAND NEGATIVE SYMPTOMS OFSCHIZOPHRENIA PATIENTS AT dr. ARIF ZAINUDIN HOSPITAL SURAKARTA. THESISSupervisor I: I: Prof. Dr. H.Much. Syamsulhadi, dr., Sp.KJ (K) II: Debree Septiawan, dr., Sp.KJ, M.Kes III: Wahyu Nur Ambarwati dr., Sp.KJ,M.Kes. Medical Education Program Specialist Psychiatry Faculty of Medicine, University of Sebelas Maret / RS dr.Arif Zainudin Surakarta.
ABSTRACT
Background: Schizophrenia is a chronic psychiatric disorder that affects the
sufferers’ quality of life. Schizophrenia management guidelineis using
antipsychotic monotherapy.Antipsychotics combination often used in the treatment of schizophrenia, although lack of its evidence based. Impact of antipsychotics combination used are: decrease quality of life and adherence alsoworsening of negative symptoms. Low medication adherence impact on increased health care costs and disease recurrence. Negative symptoms will result in decreased social function and lower quality of life
Objective: Compare the effectiveness of antipsychotic combination with antipsychotic monotherapy on quality of life, adherence, and negative symptoms of schizophrenia.
Methods: This study used analytic observational prospective cohort design.
Results: Antipsychotic monotherapy effective in improving negative symptoms compare to antipsychotics combination, particularly on the symptoms of Anhedonia and Blunt affect. Antipsychotic monotherapy is effective in improving quality of life. Antipsychotic monotherapy and antipsychotics combination show no effectivity differences in improving medication adherence. Antipsychotic monotherapyis higher at cost.
Conclusion: Antipsychotic monotherapy is effective in improving negative symptoms and quality of life.Antipsychotics monotherapy shows no effectiveness in medication adherence and financing.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERNYATAAN ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR SINGKATAN ... xiii
DAFTAR TABEL ... xiv
DFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I Pendahuluan ... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan ... 5
1.4 Manfaat ... 5
1.5 Orisinalitas Penelitian ... 6
BAB II Tinjauan Pustaka ... 8
2.1 Skizofrenia ... 8
2.1.1 Gejala Negatif ... 10
2.1.2 Instrumen gejala negatif ... 11
2.2 Penatalaksanaan ... 14
2.2.1 Farmakoterapi ... 15
2.2.2 Antipsikotik ... 17
2.2.3 Non Farmakoterapi ... 27
2.3 Kualitas Hidup Pasien Skizofrenia ... 28
2.3.1 Definisi ... 28
2.3.2 Epidemiologi ... 29
2.3.3 Komponen dalam Kualitas Hidup ... 30
2.3.4 Instrumen Kualitas Hidup... 31
2.4 Kepatuhan Minum Obat ... 35
2.4.1 Definisi ... 35
2.4.2 Epidemiologi ... 36
2.4.2 Faktor terkait Kepatuhan Minum Obat... 36
2.4.4 Dampak Kepatuhan Minum Obat ... 39
2.4.5 Instrumen Kepatuhan Minum Obat ... 40
2.5 Hubungan Antipsikotik dengan Gejala Negatif, Kepatuhan Minum Obat dan Kualitas Hidup ... 42
2.5.1 Hubungan Antipsikotik dan Gejala Negatif ... 44
2.5.2 Hubungan Antipsikotik dan Kepatuhan Minum Obat .. 44
2.5.3 Hubungan Antipsikotik dan Kualitas Hidup ... 46
2.6 Kerangka Pikir ... 48
BAB III Metodologi Penelitian ... 50
3.1 Jenis Penelitian ... 50
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 50
3.3 Subyek Penelitian ... 50
3.4 Teknik Pengambilan Sampel ... 51
3.5 Besar Sampel ... 51
3.6 Identifikasi Variabel ... 52
3.7 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 52
3.8 Instrumen Penelitian ... 53
3.9 Prosedur Penelitian ... 54
3.10 Alur Penelitian ... 55
3.11 Teknik Analisis Data ... 56
BAB 1V Hasil Penelitian ... 57
4.1 Deskripsi Demografi Pasien ... 57
4.2 Deskripsi skala PANSS Negatif dan SANS ... 60
4.3 Deskripsi Skala Kualitas Hidup... 64
4.4. Deskripsi Skala Kepatuhan Minum Obat ... 66
4.5 Perbandingan biaya ... 67
BAB V Pembahasan 5.1 Subyek Penelitian ... 69
5.2 Data Demografi dan Pengaruhnya terhadap perbaikan kualitas hidup, gejala negatif dan kepatuhan minum obat ... 70
5.3 Gejala Negatif ... 71
5.4 Skala Kualitas Hidup ... 74
5.5 Skala Kepatuhan Minum Obat... 75
5.6 Analis Pembiayaan ... 75
5.7 Keterbatasan Penelitian ... 76
BAB VI Simpulan Dan Saran ... 77
6.1 Simpulan ... 77
6.2 Saran ... 77
DAFTAR SINGKATAN
DSM : DIAsnogtic and statistical Manual of Mental Disorders MMAS : Morisky Medication Adherence Scale
PANSS : Positive and Negative Symtoms Scale
PPDGJ : Pedoman Penatalaksanaan Diagnosis Gangguan Jiwa SANS : Scale for the Assessment of Negative Symtoms
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Orisinalitas Penelitian ... 6
Tabel 2.1 Dosis ekuivalen Chlorpromazine ... 26
Tabel 2.3 Konversi Skor Domain ... 34
Tabel 2.4 Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8)... 41
Tabel 4.1 Karakterisktik Responden Penelitian berdasarkan jenis kelamin, agama, status menikah,dan usia serta diagnosis ... 58
Tabel 4.2 Perbandingan Rerata Gejala Negatif pada Penggunaan Kombinasi Antipsikotik dengan Monoterapi Pasien Skizofronia ... 60
Tabel 4.3 Perbandingan Keefektifan Monoterapi dan kombinasi terhadap Perbaikan Gejala Negatif pada Pasien Skizofronia ... 61
Tabel 4.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keefektifan Perbaikan PANSS Negatif ... 63
Tabel 4.5 Perbandingan Rerata Kualitas Hidup pada Kombinasi Antipsikotik dengan Monoterapi Pasien Skizofronia... 64
Tabel 4.6 Perbandingan Keefektifan Monoterapi dan kombinasi terhadap Peningkatan Kualitas Hidup pada Pasien Skizofronia ... 64
Tabel 4.7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keefektifan Peningkatan Kualitas Hidup... 65
Tabel 4.8 Perbandingan Rerata Kepatuhan Minum Obat (MMAS) pada Kombinasi Antipsikotik dengan Monoterapi Pasien Skizofronia ... 66 Tabel 4.9 Perbandingan Keefektifan Monoterapi dan kombinasi terhadap
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Persetujuan Penelitian ... 90
Lampiran 2 Data Peserta Penelitian ... 91
Lampiran 3 PANSS ... 92
Lampiran 4 Skala SANS ... 93
Lampiran 5 Kuesioner WHO QOL - BREEF ... 94
Lampiran 6 MMAS ... 99
Lampiran 7 Analisa Data ... 100