TEMUAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Responden
Penelitian ini mengambil responden para nasabah PT BPR Mranggen Mitrapersada. Total sampel sebanyak 100 responden.
4.1.1. Deskripsi Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada nasabah PT BPR Mranggen Mitrapersada.
Gambaran umum responden pada penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, dan pendidikan, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1. Jenis Kelamin Responden Keterangan Jumlah (orang) %
Laki – Laki 68 68%
Perempuan 32 32%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2020
Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa responden pada penelitian yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 68 orang (68%) dan sisanya 32 orang atau 32% adalah perempuan, jumlah responden sebanyak 100 orang sudah mewakili jumlah semua populasi.
Tabel 4.2. Usia Responden Keterangan Jumlah (orang) %
<20 tahun 0 3%
21-30 tahun 50 50%
31-40 tahun 26 26%
>40 tahun 24 24%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2020
Berdasarkan pada tabel 4.2 diketahui bahwa responden pada penelitian mayoritas responden berusia 21-30 tahun yaitu berjumlah 50 responden (50%) dan yang paling sedikit berusia >40 tahun yaitu berjumlah 24 responden (24%).
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Pengujian validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang ingin diukur. Untuk pengujian validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Pengujian pertama untuk uji validitas dilakukan untuk menguji variabel-variabel pada penelitian ini:
Tabel 4.3. Hasil Uji Validitas
Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
BI1 0,467 0,195 Valid
BI2 0,402 0,195 Valid
BI3 0,308 0,195 Valid
BI4 0,259 0,195 Valid
PQ1 0,536 0,195 Valid
PQ2 0,616 0,195 Valid
PQ3 0,548 0,195 Valid
PQ4 0,740 0,195 Valid
PQ5 0,387 0,195 Valid
BA1 0,593 0,195 Valid
BA2 0,598 0,195 Valid
BA3 0,336 0,195 Valid
BA4 0,447 0,195 Valid
BA1 0,593 0,195 Valid
BA2 0,598 0,195 Valid
BA3 0,336 0,195 Valid
BA4 0,447 0,195 Valid
Berdasarkan uji validitas diketahui bahwa semua variabel memiliki nilai r hitung > r tabel maka semua indikator dinyatakan valid. Artinya bahwa keseluruhan pernyataan yang diberikan kepada responden sudah cukup tepat untuk mengukur item penelitian pada penelitian ini. Kemudian dilanjutkan dengan uji reliabilitas sebagai berikut:
Tabel 4.4. Hasil Pengujian Reliabilitas Penelitian Pertanyaan Alpha Cronbach Keterangan
Brand Image 0,559 Reliabel
Perceived Quality 0,786 Reliabel
Brand Attitude 0,702 Reliabel
Brand loyalty 0,750 Reliabel
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2020
Dilihat dari tabel 4.4. dapat diketahui bahwa untuk masing-masing variabel pada penelitian ini memiliki nilai yang lebih besar daripada 0,5 sehingga dikatakan reliabel.
4.2.2. Deskriptif Statistik Variabel Penelitian
1. Deskripsi Tanggapan Responden tentang Brand Image
Analisis deskriptif tanggapan responden tentang variabel Brand Image didasarkan pada jawaban responden atas pernyataan-pernyataan seperti yang terdapat dalam kuesioner yang disebarkan kepada responden. Variabel Brand Image terdiri dari 5 pernyataan. Tabel berikut berisi total skor dan rata-rata skor jawaban dari 200 responden dalam penelitian ini.
Tabel 4.5. Tanggapan Responden tentang Brand Image
No. Pernyataan
Jawaban
Rata-rata Skor 5 Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
F S F S F S F S F S Skor 1 B1 37 185 40 160 19 57 3 6 1 1 4,09 2 B2 67 335 23 92 10 30 0 0 0 0 4,57 3 B3 45 225 22 88 24 72 7 14 2 2 4,01 4 B4 31 155 40 160 19 57 7 14 3 3 3,89
RATA-RATA 4,14
Sumber : Data primer yang diolah 2020
Berdasarkan indeks tanggapan responden diperoleh rata-rata skor (indeks) sebesar 4.14. Hal ini berarti bahwa responden sangat setuju untuk seluruh pernyataan pada kuesioner variabel Brand Image.
2. Deskripsi Tanggapan Responden tentang Perceived Quality
Analisis deskriptif tanggapan responden tentang variabel Perceived Quality didasarkan pada jawaban responden atas pernyataan-pernyataan seperti yang terdapat dalam kuesioner yang disebarkan kepada responden. Variabel Perceived Quality terdiri dari 7 pernyataan. Tabel berikut berisi total skor dan rata-rata skor jawaban dari 200 responden dalam penelitian ini:
Tabel 4.6. Tanggapan Responden tentang Perceived Quality
No. Pernyataan
Jawaban
Rata-rata Skor 5 Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
F S F S F S F S F S Skor 1 PQ1 25 125 44 176 23 69 6 12 2 2 3,84 2 PQ2 41 205 41 164 16 48 1 2 1 1 4,20 3 PQ3 50 250 34 136 13 39 2 4 1 1 4,30 4 PQ4 51 255 32 128 10 30 6 12 1 1 4,26 5 PQ5 60 300 31 124 7 21 1 2 1 1 4,48
RATA-RATA 4,22
Sumber : Data primer yang diolah 2020
Berdasarkan indeks tanggapan respoden diperoleh rata-rata skor (indeks) sebesar 4.22. Hal ini berarti bahwa responden sangat setuju untuk seluruh pernyataan pada kuesioner variabel perceived quality.
3. Deskripsi Tanggapan Responden tentang Brand Attitude
Analisis deskriptif tanggapan responden tentang variabel Brand Attitude didasarkan pada jawaban responden atas pernyataan-pernyataan seperti yang terdapat dalam kuesioner yang disebarkan kepada responden. Variabel Brand Attitude terdiri dari 4 pernyataan. Tabel berikut berisi total skor dan rata-rata skor jawaban dari 200 responden dalam penelitian ini:
Tabel 4.7.Tanggapan Responden tentang Brand Attitude
No. Pernyataan
Jawaban
Rata-rata Skor 5 Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
F S F S F S F S F S Skor 1 BA1 36 180 28 112 29 87 6 12 1 1 3,92 2 BA2 38 190 26 104 33 99 2 4 1 1 3,98 3 BA3 45 225 34 136 19 57 1 2 1 1 4,21 4 BA4 51 255 34 136 15 45 0 0 0 0 4,36
RATA-RATA 4,12
Sumber : Data primer yang diolah 2020
Berdasarkan indeks tanggapan respoden dari 4 pernyataan diperoleh rata-rata skor (indeks) sebesar 4.12. Berdasarkan pengklasifikasian ini maka dapat diartikan bahwa responden sangat setuju untuk seluruh pernyataan pada kuesioner variabel Brand attitude.
4. Deskripsi Tanggapan Responden tentang Brand Loyalty
Analisis deskriptif tanggapan responden tentang variabel Brand Loyalty didasarkan pada jawaban responden atas pernyataan-pernyataan seperti yang terdapat dalam kuesioner yang disebarkan kepada responden. Variabel Brand loyalty terdiri dari 4 pernyataan. Tabel berikut berisi total skor dan rata-rata skor jawaban dari 200 responden dalam penelitian ini:
Tabel 4.8. Tanggapan Responden tentang Brand Loyalty
No. Pernyataan
Jawaban
Rata-rata Skor 5 Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
F S F S F S F S F S Skor
1 BL1 39 195 32 128 26 78 3 6 0 0 4,07 2 BL2 53 265 27 108 19 57 1 2 0 0 4,32 3 BL3 21 105 28 112 39 117 10 20 2 2 3,56 4 BL4 28 140 30 120 30 90 8 16 4 4 3,70
RATA-RATA 3,91
Sumber : Data primer yang diolah 2020
Berdasarkan indeks tanggapan respoden diperoleh rata-rata skor (indeks) sebesar 3.91. Hal ini berarti bahwa responden setuju untuk seluruh pernyataan pada kuesioner variabel Brand Loyalty.
4.3. Hasil Uji Asumsi Klasik 4.3.1. Hasil Uji Normalitas
Tabel 4.9. Hasil Uji Normalitas Persamaan 1
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean ,0393063
Std. Deviation 2,19107149 Most Extreme Differences Absolute ,086
Positive ,049 Negative -,086
Test Statistic ,086
Asymp. Sig. (2-tailed) ,064c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Dilihat dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. untuk unstandardized residual Komogorov Smirnov pada penelitian ini adalah 0.064 >
0,05 sehingga dapat dikatakan data pada penelitian ini normal. Artinya distribusi data pada penelitian ini normal.
Tabel 4.10. hasil uji normalitas Persamaan 2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 2,05699397 Most Extreme Differences Absolute ,076
Positive ,045 Negative -,076
Test Statistic ,076
Asymp. Sig. (2-tailed) ,167c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Dilihat dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. untuk unstandardized residual Komogorov Smirnov pada penelitian ini adalah 0.167 >
0,05 sehingga dapat dikatakan data pada penelitian ini normal. Artinya distribusi data pada penelitian ini normal.
4.3.2. Uji Multikolinearitas
Tabel 4.11. Hasil Uji Multikolinearitas Persamaan 1
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant)
brand_image ,616 1,625 perceived_qual ,616 1,625 a. Dependent Variable: brand_attitude
Dilihat dari tabel 4.11 nilai untuk Tolerance > 0,1 dan VIF < 10. Jadi dapat dikatakan bahwa data pada penelitian ini bebas dari multikolinearitas.
Artinya tidak ada korelasi antara variabel independen pada penelitian ini.
Tabel 4.12. Hasil Uji Multikolinearitas Persamaan 2
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant)
brand_image ,595 1,679 perceived_qual ,565 1,770 brand_attitude ,763 1,311 a. Dependent Variable: brand_loyalty
Dilihat dari tabel 4.12 nilai untuk Tolerance > 0,1 dan VIF < 10. Jadi dapat dikatakan bahwa data pada penelitian ini bebas dari multikolinearitas. Artinya tidak ada korelasi antara variabel independen pada penelitian ini.
4.3.3. Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa
Tabel 4.13. Hasil Uji Heterokedastisitas Model 1
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,345 1,049 1,282 ,203
brand_image ,063 ,073 ,111 ,862 ,391
perceived_qual -,029 ,056 -,067 -,521 ,604
a. Dependent Variable: ABS_RES
Berdasarkan pada tabel 4.13. Dapat diketahui bahwa ternyata hasil pengujian heteroskedastisitas untuk masing-masing variabel independen memiliki nilai signifikansi di atas 0,05 sehingga dengan demikian dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 4.14. Hasil Uji Heterokedastisitas Model 2
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2,614 1,010 2,588 ,011
brand_image -,017 ,066 -,034 -,262 ,794
perceived_qual ,047 ,052 ,121 ,912 ,364
brand_attitude -,102 ,055 -,214 -1,868 ,065
a. Dependent Variable: ABS_RES
Berdasarkan pada tabel 4.14. Dapat diketahui bahwa ternyata hasil pengujian heteroskedastisitas untuk masing-masing variabel independen memiliki nilai signifikansi di atas 0,05 sehingga dengan demikian dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.4. Hasil Pengujian Hipotesis 4.4.1. Uji F
Tabel 4.15. Hasil Uji F Persamaaan 1
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 155,685 2 77,843 15,065 ,000b
Residual 501,225 97 5,167
Total 656,910 99
a. Dependent Variable: brand_attitude
b. Predictors: (Constant), perceived_qual, brand_image
Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa nilai sig.F sebesar 0.000 < 0,05 yang artinya model fit.
ANOVAa
Tabel 4.16. Hasil Uji F Persamaaan 2
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 412,149 3 137,383 31,485 ,000b
Residual 418,891 96 4,363
Total 831,040 99
a. Dependent Variable: brand_loyalty
b. Predictors: (Constant), brand_attitude, brand_image, perceived_qual
Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa nilai sig.F sebesar 0.000 < 0,05 yang artinya model fit.
4.4.2. Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.17. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Persamaaan 1
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,487a ,237 ,221 2,27316 1,979
a. Predictors: (Constant), perceived_qual, brand_image b. Dependent Variable: brand_attitude
Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa adjusted R Square sebesar 0,237 yang artinya variabel independen dapat mempengaruhi variabel dependen sebesar 23.7% dan sisanya sebesar 76.3% dipengaruhi oleh variabel lainnya.
Tabel 4.18. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Persamaaan 2
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,704a ,496 ,480 2,08889 1,770
a. Predictors: (Constant), brand_attitude, brand_image, perceived_qual b. Dependent Variable: brand_loyalty
Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa adjusted R Square sebesar 0,496 yang artinya variabel independen dapat mempengaruhi variabel dependen sebesar 49.6% dan sisanya sebesar 50.4%
dipengaruhi oleh variabel lainnya
4.4.3. Uji t
Hasil olahan dataa untuk uji t disajikan pada tabel dataa untuk uji t disajikan pada tabel berikut.
Tabel 4.19. Hasil Uji t Model 1
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 7,174 1,725 4,159 ,000
brand_image ,217 ,120 ,205 1,811 ,043
perceived_qual ,271 ,092 ,333 2,943 ,004
a. Dependent Variable: brand_attitude
Dari tabel 4.19. diketahui bahwa nilai signifkansi untuk variabel brand image adalah sebesar 0.043<0.05 sehingga artinya hipotesis pada penelitian ini diterima. Jadi terdapat pengaruh antara brand image terhadap brand attitude.
Untuk nilai signifkansi variabel perceived quality adalah sebesar 0.004<0.05 sehingga artinya hipotesis pada penelitian ini diterima. Jadi terdapat pengaruh antara perceived quality terhadap brand attitude.
Coefficientsa
Tabel 4.20. Hasil Uji t Model 2
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -,650 1,721 -,378 ,706
brand_image ,479 ,112 ,402 4,276 ,000
perceived_qual ,054 ,088 ,059 2,617 ,039
brand_attitude ,438 ,093 ,390 4,696 ,000
a. Dependent Variable: brand_loyalty
Berdasarkan tabel 4.20. diketahui bahwa nilai signifkansi untuk variabel brand image adalah sebesar 0.000 < 0.05 sehingga artinya hipotesis ini diterima.
Jadi terdapat pengaruh antara brand image terhadap brand loyalty.
Untuk nilai signifkansi variabel perceived quality adalah sebesar 0.039 <
0.05 sehingga artinya hipotesis ini diterima. Jadi terdapat pengaruh antara perceived quality terhadap brand loyalty sedangkan untuk nilai signifkansi variabel brand attitude adalah sebesar 0.000 sehingga hipotesisnya diterima. Jadi terdapat pengaruh antara brand attitude terhadap brand loyalty.
4.5. Analisis Jalur
Untuk menguji apakah Brand attitude dapat menjadi variabel mediasi pengaruh brand image dan perceived quality terhadap brand loyalty maka dilakukan dengan analisis jalur dengan hasil sebagai berikut:
Gambar 4.1.
Path Analysis
Hasil pengujian direct effect dan indirect effect:
1. Pengaruh langsung brand image Brand loyalty = 0.402 2. Pengaruh langsung perceived quality Brand loyalty = 0.059
3. Pengaruh tidak langsung brand image brand attitute Brand loyalty = 0.205 x 0.39 = 0.07995
4. Pengaruh tidak langsung perceived quality brand attitute Brand loyalty = 0.333 x 0.39 = 0,12987
Dengan memperhatikan koefisien pada masing masing pengaruh langsung dari variabel bebas tertentu terhadap variabel terikat dan variabel mediasi tersebut, dapat dibandingkan seberapa besar nilai pengaruh langsung Brand Image dan Perceived Quality terhadap Brand Loyalty dibandingkan nilai pengaruh tidak langsung melalui variable Brand Attitude sebagai variabel mediasi.
Berikut pembahasan perbandingan pengaruh langsung dan tidak langsung:
1. Pengaruh Brand Image terhadap Brand Loyalty melalui Brand Attitude β=0.402, p=0.000
Se=0,112
β=0.205, p=0.043
Se=0,12 Brand
attitude β=0.333, p=0.004
Se=0,092
β=0.059, p=0.039 Se=0,88
Perceived quality
β=0.39, p=0.000 Se=0,93
Brand loyalty Brand image
Memperhatikan koefisien hasil perhitungan sebelumnya dapat dihitung pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung Brand Tmage terhadap Brand Loyalty,
Tabel 4.21 Hasil perhitungan Pengaruh Langsung dan Pengaruh Tidak Langsung Brand Image Terhadap Brand Loyalty
URAIAN Pengaruh
langsung
Pengaruh tidak
langsung Total effect Pengaruh Brand Image
terhadap Brand Loyalty melalui Brand Attitude
0,1616 (0,402x0,402)
0,07995 (0,205x0,39)
0,24155
Sumber : Data primer yang diolah 2020
Berdasarkan temuan hasil perbandingan di atas, dapat dianalisis nilai pengaruh tidak langsung (indirect effect) pengaruh Brand Image terhadap Brand Loyalty melalui Brand Attitude. Jika variable Brand Image secara langsung mempengaruhi Brand Loyalty, maka nilai koefisien estimasi yang diperoleh adalah sebanyak 0,1616, sedangkan jika melalui pengaruh tidak langsung atau pengaruh Brand Image terhadap Brand Loyalty melalui Brand Attitude, maka tambahan nilai koefisien estimasi diperoleh sebesar 0,07995. Dengan demikian total effect dari hipotesis ini adalah sebesar 0,24155 yaitu pengaruh langsung di tambah pengaruh tidak langsung melalui variable intervening atau 0,1616 + 0,07995 = 0,24155. Maka dapat disimpulkan bahwa nilai pengaruh tidak langsung lebih kecil dari nilai pengaruh langsung melalui variable mediasi atau 0,1616>0,07995. Artinya Brand Attitude tidak memediasi hubungan antara Brand Image terhadap Brand Loyalty.
2. Pengaruh Perceived Quality terhadap Brand Loyalty melalui Brand Attitude Dari hasil perhitungan koefisien hasil perhitungan sebelumnya dapat dihitung pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung Percived Qualility terhadap Brand Loyalty
Tabel 4.22 Hasil perhitungan Pengaruh Langsung dan Pengaruh Tidak Langsung Percived Quality Terhadap Brand Loyalty
URAIAN Pengaruh
langsung
Pengaruh tidak
langsung Total effect Pengaruh Perceived
Quality terhadap Brand Loyalty melalui Brand Attitude
0,0034 (0,059x0,059)
0,12987 (0,333x0,39)
0,13327
Sumber : Data primer yang diolah 2020
Berdasarkan temuan hasil perbandingan di atas, jika variable Perceived Quality secara langsung mempengaruhi Brand Loyalty, maka nilai koefisien estimasi yang diperoleh adalah sebanyak 0,0034, sedangkan jika melalui pengaruh tidak langsung atau pengaruh Perceived Quality terhadap Brand Loyalty melalui Brand Attitude, maka tambahan nilai koefisien estimasi diperoleh sebesar 0,12987. Dengan demikian total effect dari hipotesis ini adalah sebesar 0,13327 yaitu pengaruh langsung ditambah pengaruh tidak langsung melalui variable mediasi atau 0,0034 + 0,12987 = 0,13327. Maka dapat disimpulkan bahwa nilai pengaruh tidak langsung lebih besar dari nilai pengaruh langsung melalui variable mediasi atau 0,0034 < 0,12987. Artinya Brand Attitude memediasi hubungan antara Perceived Quality terhadap Brand Loyalty.
4.6. Uji Sobel (Sobel Test)
Sobel test merupakan uji untuk mengetahui apakah variabel mediasi mampu sebagai mediator dalam pengaruh antar variabel. Jika nilai Z hitung >
1,98, maka membuktikan bahwa pengaruh tersebut signifikan dan dapat memediasi. Sedangkan jika nilai Z hitung < 1,98, maka pengaruh tersebut tidak signifikan dan tidak dapat memediasi.
1. Pengaruh Brand Image terhadap Brand Loyalty dengan variabel mediasi Brand Attitude
Dari perhitungan sobel test, hasil uji pengaruh Brand Image terhadap Brand Loyalty melalui Brand Attitude mendapatkan nilai z sebesar 1,58209. Karena nilai z yang diperoleh sebesar 1,58209 < 1,98 dengan tingkat signifikansi 5%
maka membuktikan bahwa Brand Attitude tidak signifikan memediasi pengaruh antara Brand Image terhadap Brand Loyalty.
2. Pengaruh Perceived Quality terhadap Brand Loyalty dengan variabel mediaasi Brand Attitude
Hasil uji pengaruh Perceived Quality terhadap Brand Loyalty melalui Brand Attitude mendapatkan nilai z sebesar 2,74006. Karena nilai z yang diperoleh sebesar 2,74006 > 1,98 dengan tingkat signifikansi 5% maka membuktikan bahwa Brand Attitude signifikan memediasi pengaruh Perceived Quality terhadap Brand Loyalty.
4.7. Pembahasan
1. Pengaruh Antara Brand Image Terhadap Brand Attitude
Brand image suatu produk yang baik akan menarik minat konsumen untuk membeli produk tersebut jika dibandingkan dengan membeli produk yang sejenis dari perusahaan lain. Oleh karena itu perusahaan harus dapat mempertahankan dan meningkatkan Brand image yang sudah positif di benak konsumen. Sebagai persepsi tentang desain suatu merek yang terbentuk di benak konsumen, brand image PT. BPR Mranggen Mitrapersada terbukti berpengaruh terhadap brand attitude PT. BPR Mranggen Mitrapersada. Citra perusahaan yang baik, keunggulan produk dibandingkan dengan BPR lainnya dan status sebagai lembaga keuangan terpercaya memberikan pengaruh kepada sikap positif yang diterima oleh nasabah. Lebih jauh, nasabah memiliki sikap positif terhadap produk yang ditawarkan PT. BPR Mranggen Mitrapersada, memiliki sikap positif terhadap pelayanan yang baik dari staf PT. BPR Mranggen Mitrapersada, dan mendapatkan kepuasan dengan kualitas pelayanan PT. BPR Mranggen Mitrapersada karena diminati oleh banyak orang.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati (2019) yang menjelaskan bahwa sikap terhadap merek mempresentasikan pengaruh konsumen terhadap suatu merek, yang dapat mengarah pada tindakan nyata seperti pilihan terhadap suatu merek. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gustiko (2015) menunjukan bahwa brand image berpengaruh positif terhadap brand attitude. Tetapi berbeda dengan penelitian Shin et al (2014) yang menunjukkan bahwa brand image tidak berpengaruh terhadap brand attitude. Hal ini disebabkan oleh diferensiasi brand image yang masih lemah.
2. Pengaruh Antara Brand Image Terhadap Brand Loyalty
Brand image PT. BPR Mranggen Mitrapersada terbukti berpengaruh terhadap brand loyalty PT. BPR Mranggen Mitrapersada. Citra perusahaan yang baik, keunggulan produk dibandingkan dengan BPR lainnya dan status sebagai lembaga keuangan terpercaya memberikan pengaruh kepada loyalitas nasabah PT. BPR Mranggen Mitrapersada. Lebih jauh, loyalitas nasabah kepada PT. BPR Mranggen Mitrapersada ditunjukkan dengan kesetiaan pembelian produk PT. BPR Mranggen Mitrapersada, tetap melakukan transaksi di PT. BPR Mranggen Mitrapersada meskipun ada bank lain yang menawarkan produk dengan penawaran yang menarik, memiliki keyakinan bahwa produk PT. BPR Mranggen Mitrapersada yang terbaik serta merekomendasikan orang lain untuk melakukan transaksi di PT. BPR Mranggen Mitrapersada.
Loyalitas terjadi jika ada tanggapan positif dari pengalaman pembelian maupun konsumsi seorang konsumen atas suatu produk. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sibagariang dan Nursanti (2010) diketahui bahwa brand imageperusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap brand loyalty. Juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizan (2012) yang menunjukkan bahwa secara parsial brand imageberpengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyaltyserta penelitian yang dilakukan oleh Nofriyanti (2017) menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara brand image terhadap brand loyalty. Tetapi berbeda dengan penelitian Andreani, dkk
(2012) yang menunjukkan bahwa brand image tidak berpengaruh terhadap brand loyalty. Hal ini disebabkan oleh masih lemahnya keunikan dan variasi produk yang ditawarkan kepada konsumen.
3. Pengaruh Antara Perceived Quality Terhadap Brand Attitude
Hasil penelitian membuktikan bahwa Perceived Quality berpengaruh terhadap brand attitude. Perceived Quality PT. BPR Mranggen Mitrapersada terbukti berpengaruh terhadap brand attitude PT. BPR Mranggen Mitrapersada. Kualitas produk dan layanan yang diberikan PT. BPR Mranggen Mitrapersada memberikan pengaruh kepada sikap positif yang diterima oleh nasabah. Lebih jauh, nasabah memiliki sikap positif terhadap produk yang ditawarkan PT. BPR Mranggen Mitrapersada, memiliki sikap positif terhadap pelayanan yang baik dari staf PT. BPR Mranggen Mitrapersada, dan mendapatkan kepuasan dengan kualitas pelayanan PT. BPR Mranggen Mitrapersada karena diminati oleh banyak orang. Kualitas pelayanan yang diberikan oleh PT. BPR Mranggen Mitrapersada, lokasi yang strategis sehingga mudah ditemui, ringannya biaya administrasi yang diterapkan pada tabungan PT. BPR Mranggen Mitrapersada, produk bunga tabungan dan deposito di PT. BPR Mranggen Mitrapersada mampu menarik minat konsumen, serta bunga kredit yang kecil mampu mempengaruhi brand attitude PT. BPR Mranggen Mitrapersada.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wisnalmawati (2005) mengindikasi bahwa faktor persepsi kualitas seperti dimensi penampilan fisik, keandalan, ketanggapan, jaminan dan empati berpengaruh terhadap brand attitude. Tetapi berbeda dengan penelitian Shin et al (2014) yang menunjukkan bahwa faktor persepsi kualitas tidak berpengaruh terhadap brand attitude.
4. Pengaruh Antara Perceived Quality Terhadap Brand Loyalty
Menurut Youl Ha (2012) perceived quality adalah penilaian konsumen secara total terhadap superioritas produk atau jasa dengan mempersepsikan
harapan konsumen. Sebuah harapan salah satu cara terbaik bagi sebuah merek untuk meningkatkan kualitas produk itu sendiri. Lebih lanjut lagi, perusahaan harus mampu mengkomunikasikan kualitas dari merek tersebut melalui program yang tepat. Kualitas yang dirasakan menyediakan nilai kepada pelanggan dengan menyediakan merek sebagai suatu alasan untuk membeli dan menjadi faktor pembeda dari merek lain. Zeithaml, (1988) membagi atribut kualitas produk yang dinilai oleh konsumen berdasarkan aspek instrinsik dan ekstrinsik produk. Intrinsik berkaitan dengan karakteristik fisik produk itu sendiri, seperti ukuran, warna, rasa, dan aroma.
Perceived Quality PT. BPR Mranggen Mitrapersada terbukti berpengaruh terhadap brand loyalty PT. BPR Mranggen Mitrapersada. Kualitas produk dan layanan yang diberikan PT. BPR Mranggen Mitrapersada terbukti memberikan pengaruh kepada loyalitas nasabah PT. BPR Mranggen Mitrapersada. Kualitas pelayanan yang diberikan oleh PT. BPR Mranggen Mitrapersada, lokasi yang strategis sehingga mudah ditemui, ringannya biaya administrasi yang diterapkan pada tabungan PT. BPR Mranggen Mitrapersada, produk bunga tabungan dan deposito di PT. BPR Mranggen Mitrapersada mampu menarik minat konsumen, serta bunga kredit yang kecil mampu mempengaruhi brand loyalti PT. BPR Mranggen Mitrapersada. Lebih jauh, loyalitas nasabah kepada PT. BPR Mranggen Mitrapersada ditunjukkan dengan kesetiaan pembelian produk PT. BPR Mranggen Mitrapersada, tetap melakukan transaksi di PT.
BPR Mranggen Mitrapersada meskipun ada bank lain yang menawarkan produk dengan penawaran yang menarik, memiliki keyakinan bahwa produk PT. BPR Mranggen Mitrapersada yang terbaik serta merekomendasikan orang lain untuk melakukan transaksi di PT. BPR Mranggen Mitrapersada.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nofriyanti (2017) serta penelitian yang dilakukan oleh Brangsinga dan Sukawati (2019) menunjukkan menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara variabel perceived quality terhadap brand loyalty. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2017) menunjukkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived quality berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyalty.
Tetapi berbeda dengan penelitian Shin et al (2009) yang menunjukkan bahwa faktor persepsi kualitas tidak berpengaruh terhadap brand loyalty.
5. Brand attitude dapat menjadi variabel mediasi pengaruh brand image terhadap brand loyalty
Hasil temuan menunjukkan bahwa pengaruh variabel Brand Image terhadap Brand Loyalty tidak dimediasi oleh Brand Attitude. Artinya, Brand image PT. BPR Mranggen Mitrapersada berpengaruh langsung terhadap brand loyalty PT. BPR Mranggen Mitrapersada tanpa perlu diberikan pengaruh oleh variabel mediasi yaitu Brand Attitude. Loyalitas nasabah kepada PT. BPR Mranggen Mitrapersada dapat dijaga dengan mengembangkan brand image PT. BPR Mranggen Mitrapersada. Citra perusahaan yang baik, keunggulan produk dibandingkan dengan BPR lainnya dan status sebagai lembaga keuangan terpercaya harus dipertahankan dan dikembangkan guna menjaga loyalitas nasabah kepada PT. BPR Mranggen Mitrapersada. Dengan demikian, nasabah akan tetap setia bertransaksi di PT. BPR Mranggen Mitrapersada, tidak akan terpengaruh oleh penawaran menarik dari lembaga lainnya, nasabah memiliki keyakinan terhadap produk yang ditawarkan oleh PT. BPR Mranggen Mitrapersada serta dapat merekomendasikan kepada orang lain untuk bertransaksi di PT. BPR Mranggen Mitrapersada.
Rangkuti (2013) mengungkapkan bahwa apabila konsumen memiliki anggapan tertentu mengenai merek yang berbeda dari merek pesaing, brand imagetersebut akan melekat secara terus menerus sehingga dapat membentuk kesetiaan atau loyalitas terhadap merek tersebut yang disebut dengan brand loyalty.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian penelitian yang dilakukan oleh Sibagariang dan Nursanti (2010), Rizan (2012), (Nofriyanti, 2017) dan (Noor, 2014) bahwa brand image perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap brand loyalty. Tetapi berbeda dengan penelitian Shin et al (2014) dan Gustiko (2015) yang menunjukkan bahwa brand attitude memediasi pengaruh brand image terhadap brand loyalty.
6. Brand attitude dapat menjadi variabel mediasi pengaruh perceived quality terhadap brand loyalty
Hasil temuan menunjukkan bahwa pengaruh variabel perceived quality terhadap Brand Loyalty dimediasi oleh Brand Attitude. Artinya, perceived quality PT. BPR Mranggen Mitrapersada berpengaruh terhadap brand loyalty PT. BPR Mranggen Mitrapersada dan diberikan pengaruh juga oleh variabel mediasi yaitu Brand Attitude. Loyalitas nasabah kepada PT. BPR Mranggen Mitrapersada dapat dijaga dengan mengembangkan Perceived Quality dan Brand Attitude PT. BPR Mranggen Mitrapersada.
Kualitas pelayanan yang diberikan oleh PT. BPR Mranggen Mitrapersada, lokasi yang strategis, ringannya biaya administrasi yang diterapkan pada tabungan PT. BPR Mranggen Mitrapersada, produk bunga tabungan dan deposito di PT. BPR Mranggen Mitrapersada yang menarik, serta rendahnya bunga kredit mampu mempengaruhi brand loyalti PT. BPR Mranggen Mitrapersada. Demikian pula dengan Brand Attitude. Nasabah memiliki sikap positif terhadap produk yang ditawarkan PT. BPR Mranggen Mitrapersada, memiliki sikap positif terhadap pelayanan yang baik dari staf PT. BPR Mranggen Mitrapersada, dan mendapatkan kepuasan dengan kualitas pelayanan PT. BPR Mranggen Mitrapersada karena diminati oleh banyak orang akan berdampak pada loyalitas nasabah.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Nasution (2014) yang menunjukan bahwa Brand Attitude berpengaruh signifikan terhadap Brand Loyalty. Juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Gustiko (2015) yang juga menunjukkan hasil brand attitude memberikan pengaruh yang paling besar terhadap brand loyalty. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Novita (2010) brand attitude memberikan pengaruh yang paling besar terhadap brand loyalty. Tetapi berbeda dengan penelitian Shin et al (2014) yang menunjukkan bahwa brand attitude tidak berpengaruh terhadap brand loyalty.