• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Bill Of Material berbasis Spreadsheet (Excel) untuk Perencanaan Menu dan. Identifikasi Kehalalan Bahan Baku

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Model Bill Of Material berbasis Spreadsheet (Excel) untuk Perencanaan Menu dan. Identifikasi Kehalalan Bahan Baku"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Model Bill Of Material Berbasis Spreadsheet (Excel) untuk Perencanaan Menu dan Identifikasi Kehalalan Bahan Baku

1

Model Bill Of Material berbasis Spreadsheet (Excel) untuk

Perencanaan Menu dan

Identifikasi Kehalalan Bahan Baku

Tim Pengabdian

Ketua : M. Arif Kamal, S.TP., M.Si Anggota : Majelis Susa’adah

: Siska Dwi Nur Pratiwi

Mitra

WARUNG JUMINI (BAKSO RUDAL MALANG)

Lokasi

Jl. Tlogo Indah 1A, Tlogomas, Malang

(2)

Model Bill Of Material Berbasis Spreadsheet (Excel) untuk Perencanaan Menu dan Identifikasi Kehalalan Bahan Baku

2 Pendahuluan

Warung Jumini didirikan pada Tahun 2019 di Kota Malang, tepatnya di Jl Tlogo Indah 1A Tlogomas. Pemilihan lokasi dan jenis usaha didasarkan pada potensi ekonomi Kota Malang sebagai Kota Wisata dan Pendidikan. Lokasi usaha sangat dekat dengan beberapa kampus di Kota Malang antara lain Universitas Islam Malang (UNISMA), Universitas Gajayana (UNIGA), Universitas Islam Negeri Malik Ibrahim (UIN-MALIKI), Universitas Brawijaya (UB), Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Universitas Negeri Malang (UM) dan berbagai institusi pendidikan lainnya. Potensi mahasiswa yang besar, menjadikan usaha kuliner dan usaha lain yang berkaitan dengan kebutuhan mahasiswa sangat besar.

Sebagai usaha yang ingin memperoleh keuntungan pasar dari sisi usaha kuliner, warung jumini menyasar mahasiswa sebagai segmen utamanya. Pemilihan segmen ini, menjadi pertimbangan berbagai menu yang ditawarkan kepada konsumen. Untuk menarik minat mahasiswa berkunjung ke warung jumini, pemilik menawarkan berbagai menu kekinian yang menjadi primadona mahasiswa baik makanan berat, makanan ringan serta minuman. Hasilnya warung jumini menawarkan puluhan menu makanan, minuman dan menu tambahan serta berbagai penawaran menu paket dan diskon pembelian.

Cara ini memang efektif untuk menarik minat konsumen mahasiswa berkunjung ke Warung Jumini.

Selama beberapa bulan pembukaan, Warung Jumini mendapat respon yang baik dengan meningkatnya kunjungan serta pembelian makanan. Pihak pemilik usaha merespon dengan menambah tenaga karyawan untuk meningkatkan pelayanan serta menambah persediaan bahan baku untuk memenuhi pembelian. Karyawan- karyawan tersebut dibagi ke dalam beberapa bagian antara

(3)

Model Bill Of Material Berbasis Spreadsheet (Excel) untuk Perencanaan Menu dan Identifikasi Kehalalan Bahan Baku

3 lain: bagian kasir dan pelayanan, bagian dapur, serta bagian bahan baku dan pemasaran.

Penambahan jumlah karyawan dan bahan baku untuk meningkatkan pelayanan menjadikan proporsi biaya semakin tinggi, terutama pembelian bahan baku masih belum secara rinci mempertimbangkan penjualan serta komposisi setiap item produk dan menu makanan.

Hasilnya, banyak bahan baku yang menumpuk terlalu banyak di Gudang, sedangkan beberapa item bahan justru sering mengalami kekurangan persediaan. Bahan yang habis terkadang tidak dapat teramati sebelumnya karena belum ada mekanisme pencatatan yang baik keluar dan masuknya bahan.

Jumlah menu makanan yang banyak, juga menjadi tantangan tersendiri bagi operasional Warung Jumini.

Karena pengelolaan bahan baku yang belum baik, berdampak pada tingkat ketersediaan item penyusun beberapa menu makanan. Akibatnya, banyak menu makanan yang dipesan oleh konsumen terpaksa dibatalkan dan tidak dapat disediakan oleh manajemen warung.

Kondisi ini menjadi perhatian pemilik usaha, karena kondisi tersebut dapat menurunkan potensi pemasukan yang seharusnya didapat. Pada sisi lain, belanja bahan baku yang tidak efektif dan efisien juga berpengaruh terhadap pengeluaran.

Pemilik usaha juga mempunyai tantangan lain berupa regulasi jaminan halal yang kedepan menjadi wajib bagi pemilik usaha kuliner. Pemilik usaha perlu meluangkan sumberdaya untuk menginventarisasi persediaan bahan baku berdasarkan merk dan kategori jaminan halal.

Beberapa produk jadi, telah mempunyai sertifikat halal dari pihak produsen, namun beberapa jenis bahan mentah seperti Daging Sapi, Daging Ayam, beberapa kecap tradisional belum mempunyai atau mendaftarkan produknya dalam proses sertifikasi halal.

(4)

Model Bill Of Material Berbasis Spreadsheet (Excel) untuk Perencanaan Menu dan Identifikasi Kehalalan Bahan Baku

4 Selain tantangan operasional tersebut, tepat satu tahun Warung Jumini terjun ke dalam usaha kuliner, pemilik usaha mendapat tekanan eksternal dengan adanya Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia. sangat berdampak di semua lini terutama sektor ekonomi.

Beberapa usaha kuliner di Kota Malang memilih untuk menutup usahanya karena tidak dapat beradaptasi dengan kondisi yang ada, dan beranggapan kondisi pandemik akan berlangsung lama. Namun, sebagian memilih tetap bertahan dengan berbagai cara dengan mengurangi dan merumahkan karyawan, merubah konsep produk dan proses bisnis, inovasi kemasan dan distribusi produk, perubahan promosi dan marketing untuk sekedar bertahan dan berharap pandemi segera berakhir.

Warung Jumini memilih untuk tetap bertahan dengan melakukan beberapa inovasi produk dan pemasaran. Sebelumnya, warung ini mengandalkan mahasiswa yang datang ke warung untuk menikmati berbagai macam menu makanan yang bervariasi.

Berkurangnya mahasiswa yang tinggal di Kota Malang, membuat pemilik usaha mencari cara untuk merubah produk, pelayanan, segmen pasar dan yang paling penting adalah operasional usaha. Banyaknya menu makanan yang ditawarkan akan membutuhkan banyak bahan baku dan tenaga kerja. Agar tetap bertahan pemilik memilih menawarkan sedikit menu namun spesial yaitu bakso dan mie ayam. Menu asli warung jumini tetap dipertahankan namun hanya memenuhi pesanan tertentu seperti catering.

Kondisi ini praktis menambah kompleksitas usaha warung jumini dan juga tekanan efisiensi operasional usaha karena dampak pandemi Covid-19. Sebagai solusi dari kebutuhan tersebut, maka pemilik usaha memutuskan untuk menggunakan pendekatan-pendekatan yang dapat mengintegrasikan penjualan, penyusunan menu makanan, perencanaan dan penggunaan bahan baku, sekaligus

(5)

Model Bill Of Material Berbasis Spreadsheet (Excel) untuk Perencanaan Menu dan Identifikasi Kehalalan Bahan Baku

5 sebuah metode yang dapat menginventarisasi dan menginfokan kehalalan bahan baku. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah membangun model bill of material berbasis spreadsheet excel.

Isi TTG

Analisis Bill Of Material Item Penyusun Menu

Bill of Material (BOM) yang digunakan akan sangat tergantung pada jenis menu. Pada Bill of Material terdapat BOM level yang terdiri dari single level dan multilevel. Cara pemberian level pada Bill of Material mendefinisikan produk akhir sebagai level 0 dari BOM. Biasanya BOM baru dibuat dengan menerapkan single level BOM, yang berisi hubungan antara produk akhir dengan satu level komponen pembentuknya. Sedangkan Bill of Material yang terdiri dari level 0, 1, dan 2 atau lebih disebut dengan Bill of Material multilevel. Bill of Material multilevel biasa digunakan untuk produk perakitan yang memiliki sub assemblies

Gambar 1. BOM Tree Menu UMKM Bakso

Berikut merupakan skema dari menu pada UMKM bakso dengan membuat Bill of Material Tree yang ditunjukkan pada Gambar 1. Dari Bill of Material tree tersebut dapat diketahui pada proses pembuatan menu bakso secara keseluruhan terdapat 3 level yaitu level 0, l

Menu

Item

penyusun

Bahan baku

level 0

level 1

level 2

(6)

Model Bill Of Material Berbasis Spreadsheet (Excel) untuk Perencanaan Menu dan Identifikasi Kehalalan Bahan Baku

6 dan 2. Gambar 1 menunjukkan struktur produk pada Warung Bakso Rudal Jumini, dimana menu merupakan level tertinggi dalam struktur Bill of Material. Sebagai produk akhir dari proses produksi yang siap dikonsumsi, kedudukannya pada Bill of Material berada pada level 0.

Pada menu terdapat berbagai paket bakso Dalam pembuatan setiap paketnya menggunakan beberapa komponen penyusun.

Sesuai kaidah pemberian level, komponen penyusun berkedudukan di level 1 pada BOM. Setiap komponen yang digunakan terbuat dari bahan baku yang berbeda. Bahan baku disini menempati posisi sebagai level 2 dalam BOM bakso. Tahapan selanjutnya dalam proses pengembangan bill of material adalah analisis menu makanan yan disajikan, dengan melakukan observasi pada bagian pergudangan dan produksi. Tabel 1 merupakan data dari paket menu yang ditawarkan pada UMKM bakso. Terdapat 7 paket bakso yang dapat dipilih oleh para konsumen.

Tabel 1. Daftar Paket dalam Menu UMKM Bakso

Menu yang ditawarkan di atas dapat bertambah maupun berkurang tergantung dari respon konsumen.

Beberapa menu dapat saja dihilangkan atau mungkin disediakan dengan jumlah terbatas. Setiap menu yang ditawarkan oleh warung terdiri dari beberapa item penyusun dengan jumlah tertentu. Pada Tabel 2

No Paket Menu 1 Bakso Peluru 2 Bakso Halus 3 Bakso Urat 4 Bakso Keju 5 Bakso Puyuh 6 Bakso Granat 7 Bakso Jumbo

(7)

Model Bill Of Material Berbasis Spreadsheet (Excel) untuk Perencanaan Menu dan Identifikasi Kehalalan Bahan Baku

7 merupakan data jumlah komponen menyusun yang digunakan oleh UMKM dalam penyusunan setiap paket bakso. Terdapat 12 item penyusun bakso yang ditawarkan, selain dijual dalam bentuk paket menu, juga ditawarkan pembelian diluar paket menu sehingga pelanggan dapat fleksibel memilih menu yang ditawarkan.

Tabel 2. Daftar Komponen Penyusun

Daftar paket serta daftar komponen penyusun tersebut digunakan untuk membuat Bill of Material. Detail data mengenai Bill of Material untuk setiap menu dapat dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan tabel ini, bagian pelayanan konsumen dapat menghitung setiap pengeluaran item penyusun dari setiap menu yang terjual.

Jika salah satu item dalam sebuah menu telah habis, maka menu tersebut dinyatakan tidak tersedia, meskipun beberapa item lain tersedia. Jika hal ini terjadi, maka konsumen diberikan tawaran menu lain yang hampir sejenis, atau memilih menu satuan.

No Paket Menu Kode 1 Pentol Peluru P1 2 Pentol Halus P2

3 Pentol Urat P3

4 Pentol Keju P4

5 Pentol Puyuh P5 6 Pentol Granat P6 7 Pentol Jumbo P7 8 Pentol Rudal P8

9 Tahu P9

10 Siomay P10

11 Lontong P11

12 Goreng P12

(8)

Model Bill Of Material Berbasis Spreadsheet (Excel) untuk Perencanaan Menu dan Identifikasi Kehalalan Bahan Baku

8 Tabel 3. Detail Bill of Material Item Menu Paket Bakso

No Nama Paket Item Jumlah

1 Paket Bakso Peluru Pentol Peluru 7

2 Paket Bakso Jumbo

Pentol Jumbo 1

Goreng 1

3 Paket Bakso Granat

Pentol Peluru 2 Pentol Granat 1

Tahu 1

Goreng 1

4 Paket Bakso Urat

Pentol Peluru 2 Pentol Urat 1

Siomay 1

Goreng 1

5 Paket Bakso Keju

Pentol Peluru 2 Pentol Keju 1

Siomay 1

Goreng 1

6 Paket Bakso Halus

Pentol Peluru 2 Pentol Halus 1

Siomay 1

Goreng 1

7 Paket Bakso Puyuh

Pentol Peluru 2 Pentol Puyuh 1

Siomay 1

Goreng 1

(9)

Model Bill Of Material Berbasis Spreadsheet (Excel) untuk Perencanaan Menu dan Identifikasi Kehalalan Bahan Baku

9 Tabel 4. Matriks Menu Bakso dan Item Penyusun

Nama Paket Menu

Item Penyusun

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 Bakso Peluru 7 0 0 0 0 0 0 0 Bakso Halus 2 1 0 0 0 0 0 0 Bakso Urat 2 0 1 0 0 0 0 0 Bakso Keju 2 0 0 1 0 0 0 0 Bakso Puyuh 2 0 0 0 1 0 0 0 Bakso Granat 2 0 0 0 0 1 0 0 Bakso Jumbo 0 0 0 0 0 0 1 0

Untuk mempermudah proses analisa keterkaitan antara menu dengan item penyusunnya dibentuk matriks yang dapat dilihat pada Tabel 4. Pada Tabel tersebut dijelaskan keterkaitan antara menu dengan item menyusunnya. Dapat dilihat bahwa hampir semua paket memiliki item penyusun yang sama satu dengan yang lainnya meskipun dalam jumlah yang berbeda. Kebutuhan akan komponen yang sama sering menimbulkan masalah karena saat proses operasional berlangsung jumlah kebutuhan tidak tersampaikan secara sistematis.

Tabel 4. Lanjutan Nama

Paket Menu

Item Penyusun

P9 P10 P11 P12

Bakso Peluru 0 0 0 0

Bakso Halus 0 1 0 1

Bakso Urat 0 1 0 1

Bakso Keju 0 1 0 1

Bakso Puyuh 0 1 0 1

Bakso Granat 0 1 0 1

Bakso Jumbo 0 0 0 1

(10)

Model Bill Of Material Berbasis Spreadsheet (Excel) untuk Perencanaan Menu dan Identifikasi Kehalalan Bahan Baku

10 Matriks yang dibuat sebelumnya digunakan sebagai dasar perhitungan penjualan dengan masukkan jumlah menu dan item penyusun yang dipesan. Perhitungan pengeluaran didasarkan pada Bill of Material yang telah dibuat. Rincian hasil perhitungan penjualan tiap item dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Perhitungan berdasarkan Menu dan Item Pembelian

Menu Paket P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 Bakso Peluru 4 28 0 0 0 0 0 0 0 Bakso Halus 5 10 5 0 0 0 0 0 0

Bakso Urat 2 4 0 2 0 0 0 0 0

Bakso Keju 3 6 0 0 3 0 0 0 0

Bakso Puyuh 1 2 0 0 0 1 0 0 0

Bakso Granat 2 4 0 0 0 0 2 0 0

Bakso Jumbo 2 0 0 0 0 0 0 2 0

Pembelian

per Item Jml 2 2 2 2 4 4 4 3

Total Paket +

Eceran Jml 56 7 4 5 5 6 6 3

Dapat dilihat pada Tabel 5 bahwa terdapat pesanan terhadap item di luar paket yang telah ditentukan.

Konsumen melakukan transaksi pembelian item tersebut secara terpisah. Proses pembelian item secara terpisah oleh konsumen menambah jumlah daftar item yang terjual.

Begitu juga dengan penambahan pesanan paket. Semakin banyak paket yang terjual maka semakin banyak pula jumlah item penyusun yang diperlukan. Jumlah tersebut dapat menjadi dasar daftar kebutuhan bersih yang memuat banyaknya item yang harus diproduksi untuk memenuhi penjualan. Selain itu juga dilakukan perhitungan terhadap jumlah pengeluaran item berdasarkan pesanan yang dibuat oleh konsumen. Pengambilan sampel untuk

(11)

Model Bill Of Material Berbasis Spreadsheet (Excel) untuk Perencanaan Menu dan Identifikasi Kehalalan Bahan Baku

11 perhitungan dilakukan dengan melibatkan 3 konsumen yang masing-masing rincian pesanannya dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Perhitungan Penjualan Item Pesanan Konsumen Customer Order Detail Penjualan per Item

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 Customer 1 22 6 6 6 6 6 5 5 Customer 2 37 5 5 5 5 5 3 2 Customer 3 56 7 4 5 5 6 6 3

Tabel 6. Lanjutan Customer

Order Detail Penjualan per Item P9 P10 P11 P12 Customer 1 5 10 5 10 Customer 2 2 12 2 12 Customer 3 3 15 2 16

Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa masing-maisng konsumen memiliki jumlah pesanan yang berbeda terhadap tiap itemnya. Kemudian pesanan dari setiap konsumen tersebut ditotal berdasarkan item. Total perhitungan penjualan item berdasarkan pesanan konsumen dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Perhitungan Total Penjualan setiap Item Item P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 Total

Pengeluaran

Item 115 18 15 16 16 17 14 10 Tabel 7. Lanjutan

Item P9 P10 P11 P12 Total

Pengeluaran

Item 10 37 9 38

(12)

Model Bill Of Material Berbasis Spreadsheet (Excel) untuk Perencanaan Menu dan Identifikasi Kehalalan Bahan Baku

12 Berdasarkan hasil perhitungan total pesanan dari ketiga konsumen tersebut, selanjutnya akan digunakan sebagai variabel pengurang dalam menentukan sisa stok tiap item berdasarkan stok yang masuk. Berikut hasil perhitungan persediaan untuk setiap itemnya.

Tabel 8. Perhitungan Persediaan

No Item Stock

Masuk Stock

Keluar Sisa Stock

1 Pentol Peluru 250 115 135

2 Pentol Halus 100 18 82

3 Pentol Urat 100 15 85

4 Pentol Keju 100 16 84

5 Pentol Puyuh 100 16 84

6 Pentol Granat 100 17 83

7 Pentol Jumbo 100 14 86

8 Pentol Rudal 100 10 90

9 Tahu 100 10 90

10 Siomay 100 37 63

11 Lontong 100 9 91

12 Goreng 100 38 62

Proses terakhir selanjutnya yaitu integrasi antara persediaan item dengan Bill of Material dari menu bakso.

Analisis dilakukan dengan menggunakan spreadsheet yang dinilai cukup mudah dalam pengoperasianya. Dengan mengetahui keterkaitan antara item yang dibutuhkan untuk menyusun menu dengan sisa persediaan dapat menghilangkan alur penyampaian informasi yang tidak lancar. Sehingga kemungkinan dapat tidaknya suatu menu dibuat dapat tersampaikan secara aktual. Sisa stok dari hasil perhitungan sebelumnya terdapat pada Tabel 9.

Dalam analisis ini menu yang dipilih sebagai sampel yaitu menu Bakso Granat. Bill of Menu dari Bakso Granat dapat dilihat pada Tabel 10.

(13)

Model Bill Of Material Berbasis Spreadsheet (Excel) untuk Perencanaan Menu dan Identifikasi Kehalalan Bahan Baku

13 Tabel 9. Sisa Stok Item

Item Sisa Stock

Pentol Peluru 135 Pentol Halus 82

Pentol Urat 85

Pentol Keju 84

Pentol Puyuh 84 Pentol Granat 83 Pentol Jumbo 86 Pentol Rudal 90

Tahu 90

Siomay 63

Lontong 91

Goreng 62

Tabel 10. Bill of Menu Bakso Granat

Item Jumlah

Pentol Peluru 2 Pentol Granat 1

Tahu 1

Goreng 1

Dalam menyusun menu Bakso Granat membutuhkan 2 pentol peluru, 1 pentol garanat, 1 tahu dan 1 goreng.

Kemudian ditetapkan aturan untuk masing-masing item tersebut. Aturan yang digunakan yaitu =IF (OR (F4<2;

G4<1; H4<1; I4<1);"Habis";"Ada"). Setiap row mewakili item penyusun. F4 mewakali item pentol peluru, G4 mewakili pentol granat, H4 mewakili item tahu, dan I4 mewakili item goreng. Aturan tersebut memberikan instruksi pada sistem keadaan yang perlu dipenuhi untuk mendapatkan keluaran berupa status ketersediaan menu.

IF disini menunjukkan kondisi, yaitu jika aturan F4<2;

G4<1; H4<1; I4<1 terpenuhi maka sistem akan

(14)

Model Bill Of Material Berbasis Spreadsheet (Excel) untuk Perencanaan Menu dan Identifikasi Kehalalan Bahan Baku

14 menghasilkan ekpresi berupa status “Ada” yang artinya menu Bakso Granat masih bisa dipesan. Sedangkan apabila kondisi tersebut tidak terpenuhi maka dijalankan aturan OR yang akan menghasilkan ekpresi “Habis” yang artinya menu Bakso Granat sudah tidak bisa dipesan. Dari hasil analisis didapatkan keluaran status ketersediaan menu Bakso Granat sebagai berikut.

Tabel 11. Status Ketersediaan Menu Bakso Granat.

Cell F G H I J

3 Pentol Peluru Pentol Granat Tahu Goreng Status

4 135 83 90 62 Ada

Hasil analisis menunjukkan status ketersediaan menu Bakso Granat adalah “Ada”. Keluaran tersebut didapatkan karena jumlah item penyusun dari Bakso Granat masih memenuhi rule yang telah ditetapkan.

Jumlah ketersediaan Pentol Peluru, Pentol Granat, Tahu dan Goreng berturu-turut yaitu 135, 83, 90, 62. Jumlah tersebut masih dapat memenuhi kebutuhan item yang digunakan untuk menyusun menu Bakso Granat, sehingga pemesanan terhadap menu tersebut dapat diteruskan.

Identifikasi Kehalalan Bahan Baku

Pada kegiatan ini dilakukan inventarisasi bahan baku yang digunakan untuk memproduksi item-item penyusun menu makanan. Tahapan ini merupakan langkah awal yang perlu dilakukan untuk memproses pengajuan jaminan halal melalui LPH yang ditunjuk oleh Badan Penyelenggara Jaminan Halal (BPJH). Salah satu informasi penting yang perlu diketahui dalam memeriksa kehalalan bahan baku adalah nomor regristrasi sertifikat produk yang dibuat oleh produsen, serta masa berlaku jaminan halal dari produk tersebut. Cara mengetahui nomor sertifikat kehalalan adalah dengan memasukkan nama produk pada website

(15)

Model Bill Of Material Berbasis Spreadsheet (Excel) untuk Perencanaan Menu dan Identifikasi Kehalalan Bahan Baku

15 halal LPPOM- MUI yang dapat diakses pada halaman daring http://www.halalmui.org/mui14/searchproduk/.

Tabel 12. Identifikasi Halal Bahan Baku

Beberapa kendala yang sering dihadapi produsen kuliner adalah, adanya beberapa item produk yang diproduksi oleh perusahaan kecil dan belum mempunyai sertifikasi halal. Salah satu cara paling mudah dan cepat adalah pemilik usaha mengganti dengan produk sejenis yang sudah mempunyai sertifikat halal. Pendekatan ini terkadang menjadi kendala bagi UMKM karena perubahan bahan baku produk akan mempengaruhi citarasa produk yang dihasilkan. Pemilik usaha perlu menyesuaikan proses pengolahan makanan, agar sesuai dan sama dengan citarasa sebelum dilakukan perubahan bahan. Pada kategori produk tertentu, pemilik usaha terkadang memilih untuk memproduksi sendiri bahan baku atau item penyusun menu.

Salah satu contoh adalah item bawang goreng seperti pada tabel 12 diatas. Bawang merah sebagai bahan baku bawang goreng sebenarnya tergolong pada bahan yang tidak perlu dianalisis kehalalannya. Karena bawang merah merupakan produk pertanian. Namun ketika bawang goreng dibuat oleh pemilik usaha maka perlu dicantumkan bahan penunjang dalam hal ini adalah minyak goreng yang diperlukan dalam proses penggorengan.

No Kategori Nama Produk Tipe Bahan Nama Produsen KemasanSatuanVolume Nomor Sertifikat Masa Berlaku 1 Kecap Manis ABC BLACK GOLD Kecap Manis Non White List PT. HEINZ ABC INDONESIA Botol ml 500 00060010310699 29/01/2021 2 Mie Bihun Bihun Cap Semar Non White List CV. JANGKAR FOOD Plastik Gr 400 15090029400318 30/03/2022 3 Mie Kuning Mie Kuning Kering Burung Dara Non White List PT. SURYA PRATISTA HUTAMA Plastik Gr 200 00090071710115 18/06/2021 4 Vetsin Ajinomoto Non White List PT. Ajinomoto Indonesia Plastik Gr 500 00060008910908 21/07/2021 5 Vetsin Masako Rasa Sapi Non White List PT. Ajinomoto Indonesia Plastik Gr 250 00060008910908 21/07/2021 6 Vetsin Masako Rasa Ayam Non White List PT. Ajinomoto Indonesia Plastik Gr 250 00060008910908 21/07/2021 7 Garam Garam Dapur Cap Kapal Non White List CV Dua Roda Plastik Gr 250 15060043541119 22/11/2021 8 Vetsin Vetsin Bio Miwon Non White List PT. Miwon Indonesia Plastik Gr 250 00060005650597 07/04/2022

9 Karkas Daging Daging Tanpa Lemak Non White List Supplier Plastik Kg 5 - -

10 karkas Daging Daging Lemak Non White List Supplier Plastik Kg 3 - -

11 Karkas Tulang Tulang Sapi Non White List Supplier Plastik Kg 2 - -

12 Saus Sambal ABC Sambal Asli Non White List PT. HEINZ ABC INDONESIA Botol ml 150 00060010310699 21/01/2021 13 Saus Tomat ABC Saos Tomat Non White List PT. HEINZ ABC INDONESIA Botol ml 150 00060010310699 21/01/2021

14 Cabe - White List - - - - - -

15 Seledri - White List - - - - - -

16 Bawang Goreng - White List - - - - - -

20 Minyak Goreng Filma Non White List PT. SMART TBK. Plastik Liter 2 00080007461297 15/03/2020

(16)

Model Bill Of Material Berbasis Spreadsheet (Excel) untuk Perencanaan Menu dan Identifikasi Kehalalan Bahan Baku

16 Salah satu kendala UMKM yang menggunakan bahan baku daging adalah, tempat lokasi pembelian. Selama ini, jaminan halal daging yang dibeli di pasar masih belum massif dan tercatat dengan baik. Hal ini perlu menjadi perhatian semua pihak yang terlibat dalam penjaminan halal. Pemilihan bahan baku dari rumah potong hewan yang mempunyai sertifikat halal terkadang membutuhkan biaya tambahan yang justru akan mempengaruhi daya saing UMKM. selama ini, pihak UMKM hanya bermodal percaya pada figur dari pemilik usaha.

Penutup

Penyusunan model bill of material untuk perencanaan menu sangat membantu kegiatan operasional usaha warung jumini. Kerangka dasar yang dibuat dalam bentuk spreadsheet dapat dijadikan acuan pengembangan sistem informasi bill of material berbasis website.

Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1. Kunjungan

Pelanggan Gambar 2. Kunjungan Tim Pengabdian

(17)

Model Bill Of Material Berbasis Spreadsheet (Excel) untuk Perencanaan Menu dan Identifikasi Kehalalan Bahan Baku

17 Gambar 3. Menu Utama Gambar 4. Menu tambahan

(18)

Model Bill Of Material Berbasis Spreadsheet (Excel) untuk Perencanaan Menu dan Identifikasi Kehalalan Bahan Baku

18 Biodata penulis

M. Arif Kamal, S.TP., M.Si

Staff Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya. Ketua Kegiatan Pengabdian Masyarakat

Majelisus sa’adah

Mahasiswa PS S1 Teknik Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Anggota Kegiatan Pengabdian Masyarakat

Siska Dwi Nur Pratiwi

Mahasiswa PS S1 Teknik Industri

Pertanian, Fakultas Teknologi

Pertanian, Universitas Brawijaya

Anggota Kegiatan Pengabdian

Masyarakat

Gambar

Tabel 2. Daftar Komponen Penyusun
Tabel 4. Lanjutan  Nama  Paket Menu  Item Penyusun  P9  P10  P11  P12  Bakso Peluru  0  0  0  0  Bakso Halus  0  1  0  1  Bakso Urat  0  1  0  1  Bakso Keju  0  1  0  1  Bakso Puyuh  0  1  0  1  Bakso Granat  0  1  0  1  Bakso Jumbo  0  0  0  1
Tabel 5. Perhitungan berdasarkan Menu dan Item  Pembelian   Menu Paket  P1  P2  P3  P4  P5  P6  P7  P8  P9  Bakso Peluru  4  28  0  0  0  0  0  0  0  Bakso Halus  5  10  5  0  0  0  0  0  0  Bakso Urat  2  4  0  2  0  0  0  0  0  Bakso Keju  3  6  0  0  3
Tabel 6. Perhitungan Penjualan Item Pesanan Konsumen  Customer Order  Detail Penjualan per Item
+5

Referensi

Dokumen terkait

MRP merupakan teknik pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dengan cara menjadwalkan kebutuhan akan material atau bahan baku untuk membantu

Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Laporan Tugas Akhir dengan judul Analisis Perencanaan Bahan Baku Blouse H&amp;M Menggunakan Metode Material Requirements Planning

Sebagai masukan untuk memperlancar kelangsungan proses produksi pada perusahaan dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan persediaan bahan

Dengan ridho dan hidayah Nya, skripsi dengan judul “ Perencanaan Persediaan Bahan Baku Majalah Manggala Menggunakan Metode Material Requirements Planning (MRP)” di

Menurut Rangkuti (dikutip oleh Nanang 2008) Material Requirement Planning (MRP) adalah suatu sistem perencanaan dan penjadwalan kebutuhan material untuk produksi

Dengan perencanaan menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP) perusahaan dapat mengendalikan persediaan dan waktu pengiriman bahan baku yang lebih baik,

meningkatkan produktivitas perusahaan dengan cara menjadwalkan kebutuhan akan material atau bahan baku untuk membantu perusahaan dalam mengatasi kebutuhan minimum dari bahan baku

MRP Material Requirements Planning merupakan perencanaan kebutuhan bahan baku dalam proses produksi sehingga barang yang dibutuhkan dapat tersedia sesuai yang direncanakan kebutuhan