• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA. Sebelum melakukan perencanaan pengendalian persediaan bahan baku

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "IV. PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA. Sebelum melakukan perencanaan pengendalian persediaan bahan baku"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

IV. PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

Sebelum melakukan perencanaan pengendalian persediaan bahan baku maka perlu menentukan komponen bahan baku utama yang diperlukan dalam pembuatan rokok. Daftar komponen bahan baku utama rokok disajikan dalam tabel 4.1 dibawah ini:

TabeU.l

Daftar Komponen Bahan Baku Rokok No

1 2 3 4 5 6

Jenis Bahan Baku Tembakau Karangjati Tembakau Bojonegoro

Tembakau Madewo Tembakau Muntilan

Cengkeh Saos

1. BAHAN BAKU UTAMA YANG DIBUTUHKAN

• Tembakau

Tembakau merupakan bahan baku pembuatan semua jenis rokok.

Tembakau terdiri dari dua jenis, yaitu tembakau rajangan dan tembakau krosok. Yang dimaksud dengan tembakau rajangan adalah tembakau yang dijual dalam keadaan sudah dirajang, sedangkan tembakau krosok adalah tembakau yang dijual masih dalam bentuk lembaran daun yang nantinya akan dirajang sendiri oleh pabrik.

Tembakau yang digunakan sebagai bahan baku rokok ini merupakan campuran dari berbagai jenis tembakau yang dibedakan menurut daerah asal dan umur simpan. Perusahaan memperoleh tembakau dari Karangjati, Bojonegoro, Madewo dan Muntilan. Tembakau yang

(2)

26

berasal dari daerah yang berbeda mempunyai rasa dan mutu yang berbeda pula. Untuk memproduksi berbagai macam rokok ini, perusahaan menggunakan berbagai macam jenis tembakau. Komposisi masing-masing tembakau pada berbagai macam merk rokok ini berbeda sehingga rasa dari berbagai macam rokok ini berbeda pula.

• Cengkeh

Cengkeh adalah salah satu bahan baku yang digunakan untuk pembuatan rokok. Jika cengkeh yang digunakan semakkin banyak, maka rokok semakin enak rasanya. Ada dua jenis cengkeh, yaitu cengkeh rajangan dan cengkeh gelondongan. Cengkeh rajangan adalah cengkeh yang siap digunakan karena sudah dirajang, sedangkan cengkeh gelondongan adalah cengkeh yang harus dirajang dulu sebelum digunakan. Cengkeh yang digunakan juga berasal dari daerah asal, umur dan kualitasnya. Cengkeh berfungsi sebagai pemberi rasa pada rokok sehingga untuk memproduksi rokok, komposisi cengkeh tidak sebanyak tembakau yang merupakan bahan utama pembuatan rokok. Perusahaan memperoleh cengkeh dari Blitar.

• Saos

Saos digunakan untuk memberikan aroma pada pembuatan rokok.

Saos yang digunakan perusahaan berasal dari daerah Surabaya.

2. PENGUMPULAN DATA

Data yang diperlukan adalah data permintaan bahan baku rokok selama tahun 1999-2001 yang terdapat pada Tabel 1 di Lampiran 1.

(3)

27

3. PERAMALAN PERMINTAAN

Peramalan dimulai dengan menentukan metode peramalan yang akan digunakan. Bila dilihat dari data plot penjualan masing-masing produk rokok yang terdapat pada Lampiran 2, maka terlihat adanya pengaruh dari musim yang cenderung menurun. Hal ini terlihat jelas pada rokok jenis CRM 16 B dan CRM 16 M, sedangkan pada CH 16 1N didapat pengaruh trend yang kuat.

Dan hampir keseluruhan plot data permintaan tersebut membawa pengaruh musiman dan trend walaupun kadang-kadang lemah. Dengan pertimbangan tersebut, maka data permintaan semua produk, yaitu CF 16 BR, CF 16 MR, CH 12 IN, CH 16 IN.CH 12 EX, CRM 16 M, CF 12 IN, dan CRM 16 B diramalkan menggunakan metode Multiplicative Winter dan Multiplicative Decomposition. Ke-2 metode tersebut digunakan karena di dalamnya diperhitungkan 4 komponen pola data yaitu komponen trend, komponen musiman, komponen siklus, dan komponen acak sehingga akan terdapat kemiripan antara pola plot hasil peramalan dengan plot data aktual.

Data permintaan masa lalu yang telah diperoleh adalah data permintaan bulanan dari bulan Januari 1999 sampai bulan Desember 2001.

Peramalan permintaan dilakukan untuk 12 periode mendatang, yaitu peramalan dari bulan Januari 2002 sampai Desember 2002. Hasil peramalan dengan ke-4 metode peramalan tersebut dibandingkan dengan menggunakan rerata kesalahan absolut (MAD) dan rerata kesalahan kuadrat (MSE) sebagai pertimbangan, dan untuk setiap produk dipilih hasil peramalan

(4)

28

dengan MAD dan MSE terkecil untuk digunakan pada pembahasan selanjutnya.

Data permintaan dari ke-8 produk dapat dilihat pada Lampiran 1.

Berikut adalah contoh hasil peramalan dengan software Minitab untuk data permintaan produk CF 16 BR :

Time Series Decomposition

Data CF 16 BR Length 36.0000 NMissing 0

Trend L i n e E q u a t i o n Y t = 756.508 - 6 . 1 1 9 0 5 * t Seasonal i n d i c e s

P e r i o d l n d e x 1 1.33713 2 1.19723 3 0.939583 4 0.850554 5 0.675505 Accuracy o f Model

M A P E : 5 2 . 6

MAD: 2 0 8 . 7 MSD: 75165.0

Forecasts ROW

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Period 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48

Foreca 634.655 492.327 440.472 345.687 676.088 598.026 463.580 414.449 325.020 635.179 561.396 434.833

Untuk tabel perbandingan MAD dan MSE metode peramalan yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 3. Hasil peramalan dengan software Minitab dari produk yang lain dapat dilihat pada Lampiran 4. Berikut ini

(5)

29

adalah plot data peramalan permintaan dengan metode Dekomposisi Multiplikatif untuk rokok CF 16 BR:

Deeomposition Fitfor CF 16 BR

a

CO

u.

o

1500

1000

500

Time

Component Anaiysis for CF16 BR

OignalData CetrendedData

1503

1003

500

10 20 30 40

Seasonatly /Vjusted Cata

0 10 20 30 40 Seasonafly Acj. and Detrended Data

500 "

•600

Gambar 4.1

Plot Data Peramalan Permintaan Rokok CF 16 BR

Plot data hasil peramalan permintaan untuk produk rokok yang lain

<Aap" at dilihat pada Lampiran 5.

(6)

30

Pemodelan Winter yang didasari pada pendekatan pcmulusan eksponensial sebenarnya bagus pula untuk menangani data yang mengalami pengaruh musiman. Tetapi persamaan Winter secara intuitif menggambarkan bahwa pola pengaruh linear trend dan variasi musiman berubah secara perlahan. Hal ini jelas kurang sesuai dengan bagi peramalan data permintaan rokok yang terus berfluktuasi cukup drastis.

Faktor-faktor yang cukup lengkap disertai dengan persamaan yang lebih cocok dari pemodelan Dekomposisi tersebut membuat pemodelan ini menghasilkan nilai MAD dan MSE yang lebih rendah, walaupun tidak terpaut terlalu banyak dengan metode Winter. Komponen siklus yang terdapat pada pemodelan dekomposisi juga mempengaruhi ketepatan dari metode ini.

Pengaruh siklus bisnis yang membuat trend level bergerak naik turun berfluktuasi di Indonesia dapat dimasukkan pengaruhnya oleh faktor CL, pada pemodelan dekomposisi ini.

(7)

31

Berikut ini ringkasan hasil peramalan dengan metode terbaik:

Tabel 4.2

Hasil Peramalan Produk Rokok CF 16 BR

Produk

CF16BR

Bulan Januari 2002

Pebruari Maret

April Mei Juni Juli Agustus September

Oktober Nopember Desember

Hasil Forecast (bal) 635

493 441 346 677 599 464 415 326 636 562 435

Tabel 4.3

Hasil Peramalan Produk Rokok CF 16 MR

Produk

CF16MR

Bulan Januari 2002

Pebruari Maret

Aprii Mei Juni Juli Agustus September

Oktober Nopember Desember

Hasil Forecast (bal) 1563 1488 1459 1229 1673 1461 1584 1508 1478 1245 1696 1480

(8)

Tabel 4.4

Hasil Peramalan Produk Rokok CH 12 IN

Produk

C H 1 2 I N

Bulan Januari 2002

Pebruari Maret

April Mei Juni

Juli Agustus September

Oktober Nopember Desember

Hasil Forecast (bal) 5009 4133 4761 5382 4966 5207 4295 4946 5589 5156 5405 4457

Tabel 4.5

Hasil Peramalan Produk Rokok CH 16 IN

Produk

C H 1 6 I N

Bulan Januari 2002

Pebruari Maret

April Mei Juni Juli Agustus September

Oktober Nopember Desember

Hasil Forecast (bal) 2877 3379 2980 3129 3037 3564 3142 3296 3197 3749 3303 3463

(9)

Tabel 4.6

Hasil Peramalan Produk Rokok CH 12 EX

Produk

CH 12 EX

Bulan Januari 2002

Pebruari Maret

April Mei Juni Juli Agustus September

Oktober Nopember Desember

Hasil Forecast (bal) 2658 2608 2324 2711 2659 2370 2764 2711 2415 2817 2763 2461

Tabel 4.7

Hasil Peramalan Produk Rokok CRM 16 M

Produk

C R M 1 6 M

Bulan Januari 2002

Pebruari Maret

April Mei Juni Juli Agustus September

Oktober Nopember Desember

Hasil Forecast (bal) 292

260 251 203 296 289 258 248 201 293 286 255

(10)

Tabel 4.8

Hasil Peramalan Produk Rokok CF 12 IN

Produk

CF 12 IN

Bulan Januari 2002

Pebruari Maret

April Mei Juni Juii Agustus September

Oktober Nopember Desember

Hasil Forecast (bal) 2055 1941 2047 2086 1970 2078 2117 1999 2108 2148 2028 2139

Tabel 4.9

Hasil Peramalan Produk Rokok CRM 16 B

Produk

CRM16B

Bulan Januari 2002

Pebruari Maret

April Mei Juni Juli Agustus September

Oktober Nopember Desember

Hasil Forecast (bal) 602

794 836 868 808 878 630 830 873 907 844 916

(11)

35

4. PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU

Untuk menghitung kebutuhan bahan baku rokok maka perlu diketahui komposisi bahan baku dari setiap jenis rokok. Sebagai contoh, rokok jenis CF 16 BR dengan komposisi bahan baku seperti ditunjukkan pada Bill of

Matcrial (BOM) di bawah ini:

Bill Of Matcrial Rokok CF 16 BR

T.Krg.Jati 0,64 kg

T.Madewo 0,8 kg

CF16BR 1 BAL

T.Muntilan 0,48 kg

Cengkeh 0,96 kg

Saos 0,033 Itr

Gambar 4.2

Bill of Material Rokok CF 16 BR

Bill of Matenal (BOM) dari rokok jenis yang lain dapat dilihat pada Lampiran 35. Dari data Bill of Material (BOM) dan ramalan permintaan masing-masing produk rokok maka dapat dihitung ramalan kcbutuhan bahan baku untuk setiap jenis rokok. Adapun contoh perhitungan diambil salah satu bahan baku yaitu tembakau Karangjati untuk rokok jenis CF 16 BR sebagai berikut:

Diketahui pemakaian bahan baku tembakau Karangjati yang terdapat pada Bill of Matcrial (BOM) untuk rokok jcnis CF 16 BR = 0,64 kg untuk 1 bal rokok dan ramalan permintaan rokok jenis CF 16 BR

(12)

36

yang tcrdapat pada tabcl 4.1untuk bulan Januari tahun 2002 - 635 bal maka:

= 635 bal x 0,64 kg

= 406,4 kg

Jadi kebutuhan bahan baku tembakau Karangjati untuk memproduksi rokok jenis CF 16 BR pada bulan Januari 2002 adalah 406,4 kg.

Tabel4.10

Kcbutuhan Bahan Baku Tcmbakau Karangjati

Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kebutuhan Tembakau Karangjati(

CF16BR 406.4 315.52 282.24 221.44 433.28 383.36 296.96 265.6 208.64 407.04 359.68 278.4

CF 16 MR 1000.32

952.32 933.76 786.56 1070.72

935.04 1013.76

965.12 945.92 796.8 1085.44

947.2

CF12INM 2466 2329.2 2456.4 2503.2 2364 2493.6 2540.4 2398.8 2529.6 2577.6 2433.6 2566.8

<0)

CRM16B 385.28 508.16 1003.2 1041.6 517.12 561.92 403.2 531.2 558.72 580.48 540.16 586.24 Total

uD oD

Total 4258 4105.2 4675.6 4552.8 4385.12 4373.92 4254.32 4160.72 4242.88 4362.28 4418.88 4378.64 52168 4347.4 159.38

Hasil perhitungan untuk jenis bahan baku yang lain dapat dilihat pada Lampiran 36.

5. PENGENDALIAN PERSEDIAAN

Sctelah dikctahui daftar komponen bahan baku rokok dan ramalan kebutuhan tiap bahan bakunya maka langkah berikutnya adalah melakukan perencanaan pengendalian persediaan. Pengendalian persediaan yang akan

(13)

37

dilakukan adalah pcngcndalian pcrscdiaan sccara tahunan dcngan lead time konstan dan menggunakan metode EOQ probabilistik. Kebijakan perusahaan memungkinkan kasus backorder terjadi. Pengendalian persediaan tahunan yang akan dilakukan terdiri atas :

5.1 Pcngcndalian Pcrsediaan Tahunan Tcmbakau Karangjati Contoh perhitungan:

C = Rp 12.000,00/kg

H = Rp 3.300,00/kg didapat dari komponen biaya penyimpanan yang terdiri dari biaya pcnyusutan tcmbakau, bunga bank, biaya asuransi, biaya perawatan gudang dan biaya depresiasi gudang yang penjabarannya terdapat pada Lampiran 42 yaitu sebesar 27,5% per tahun x Rp 12.000,00/kg.

D - 52168,36 kg/tahun

^iD = 4347,36 kg/bln a D = 159,38 kg/bln

A = Rp 19800,00/pesan didapat dari biaya telepon, faks dan administrasi yang penjabarannya terdapat di Lampiran 36

L = 1 minggu = 0,28 bulan (asumsi 1 bulan = 25 hari)

Berdasarkan cara pengolahan data yang telah dijabarkan pada Bab 111, maka langkah-langkah pengendalian persediaan adalah sebagai berikut:

Langkah 1: Mcnghitung nilai EOQ ckonomis:

6 - ^ = 7 9 1 , 2 1 kg

(14)

38

Langkah2: //D = 4347,36 kg/bulan, crD = 159,38 kg/bulan,

L =0.28bulan

Sehingga fj. = juDxL =1217,26 kg dan a = aDx V I = 84,34 kg

Langkah 3: Service level = 95 % jadi «fcl = 0,95 dari tabel z didapat nilai z = 1,65, sehingga didapatkan:

Safety slock S - z x a = 139,16 kg dan Reorderpoint y = M "' S~ 1356,42 kg Langkah 4: Peluang terjadinya kekurangan persediaan:

P(x > r) = \f{x)dx = —— = 0,05, sehingga didapatkan:

r

x =Rp 1.000,99/kg

Jadi bcsarnya biaya kckurangan n= Rp 1.000,99/ kg

Langkah 5: Taksiran besarnya kekurangan persediaan per 1 periode pemesanan adalah:

S = \{x-r)f{x)dx

z_

2

+ yu[l -«(--)]- r[l -«(-)]

Sw- l , 7 8 k g

Langkah 6: Reorder Quantity adalah:

2D(A + xS(t.

0= ^ — ^ - = 826,05 kg

(15)

39

Langkah 7: Total Biaya Pcrscdiaan - Biaya Pcsan + Biaya Simpan + Biaya Shoriage i Biaya Beli

L + H\— + r-u + -D-S(x) + D,C Q ' '

= Rp 629.205.505.1/tahun

5.2 Pengendalian Persediaan Tahunan Tembakau Bojonegoro Contoh pcrhitungan:

C = Rp 12.000,00/kg

H = Rp 3.300,00/kg didapat dari komponen biaya penyimpanan yang terdiri dari biaya penyusutan tembakau, bunga bank, biaya asuransi, biaya pcrawatan gudang dan biaya depresiasi gudang yang penjabarannya terdapat pada Lampiran 42 yaitu sebesar 27,5% per tahun x Rp 12.000,00/kg.

D = 159046,7 kg/tahun MD= 13253,89 kg/bulan

aD = 641,55 kg/bulan

A = Rp 19800,00/pesan didapat dari biaya telepon, faks dan administrasi yang penjabarannyaterdapat di Lampiran 37

L ~ 1 minggu = 0,28 bulan (asumsi 1 bulan = 25 hari)

Berdasarkan cara pengolahan data yang tclah dijabarkan pada Bab III, maka langkah-langkah pengendalian persediaan adalah sebagai berikut:

Langkah 1: Mcnghitung nilai EOQ ekonomis:

(16)

40

Langkah 1: Menghitung nilai EOQ ckonomis:

2=J^™=1381,51kg

Langkah2: / / D = 13253,89 kg/bulan, crD= 641,55 kg/bulan,

L = 0.28bulan

Sehingga fi = fiDxL ~ 3711,09 kgdan a = <JDX4L = 339,48 kg

Langkah 3: Service level = 95 % jadi n(z) - 0,95 dari tabel z didapat nilai z = 1,65, sehingga didapatkan:

Safety stock S = z x a = 560,14 kg dan Reorder poirtt y = // + S = 4271,23 kg Langkah 4: Pcluang tcrjadinya kckurangan pcrscdiaan:

P(x > r) = \f(x)dx - —— = 0,05, sehingga didapatkan:

J. KD

r

7t = Rp 573,29/ kg

Jadi besarnya biaya kekurangan n= Rp 573,29/ kg

Langkah 5: Taksiran besarnya kekurangan persediaan per 1 periode pemesanan adalah:

S -J(jr-r)/(*>fe

s(*> = ^ :e xP

z_

+ M[\-n(z)]- r[\-n(z)]

Sw- 7 , 1 6 k 8

(17)

41

\2D(A + 7rS<x>

Q= ^ - g - 1517,97 kg

Langkah 7: Total Biaya Persediaan = Biaya Pesan i- Biaya Simpan + Biaya Shor/age + Biaya Beli

TC ^ + H 'O

Q 2

7lD - _. „

+ — S.^. + D.C Q

= Rp 1.915.418.155/tahun

5.3 Pengendalian Persediaan Tahunan Tembakau Madewo Contoh perhitungan:

C - Rp 13.000,00/kg

// = Rp 3.575,00/kg didapat dari komponen biaya penyimpanan yang terdiri dari biaya penyusutan tembakau, bunga bank, biaya asuransi, biaya perawatan gudang dan biaya depresiasi gudang yang penjabarannya terdapat pada Lampiran 42 yaitu sebesar 27,5% per tahun x Rp 13.000,00/kg.

D= 186727,2 kg/tahun juD -15560,6 kg/bulan a D =574,13 kg/bulan

A = Rp 19800,00/pesan didapat dari biaya telepon, faks dan administrasi yang penjabarannya terdapat di Lampiran 38

L = 1 minggu - 0,28 bulan (asumsi 1 bulan = 25 hari)

Berdasarkan cara pengolahan data yang telah dijabarkan pada Bab 111, maka langkah-langkah pengendalian persediaan adalah sebagai bcrikut:

(18)

42

Bcrdasarkan cara pcngolahan data yang tclah dijabarkan pada Bab III, maka langkah-langkah pengendalian persediaan adalah sebagai berikut:

Langkah 1: Menghitung nilai EOQ ekonomis:

e = - n r = l 4 9 6 , 9 1 k s

Langkah 2: juD= 186727,2 kg/bulan, crD= 15560,6 kg/bulan,

L =0.28bulan

Sehingga ju = fxDxL = 52283,62 kg dan o- = al)x 41 = 8247,12 kg

Langkah 3: Service level = 95 % jadi n(z) = 0,95 dari tabcl z didapat nilai z - 1,65, sehingga didapatkan:

Safetystock S = zx a = 13607,75 kg dan Reorder point y = /j + ^ = 65891,37 kg Langkah 4: Peluang terjadinya kekurangan persediaan:

P(x > r) = \f{x)dx = —— = 0,05, sehingga didapatkan:

r

7i = Rp 529,09/ kg

Jadi besarnya biaya kekurangan n- Rp 529,09/ kg

Langkah 5: Taksiran besamya kekurangan persediaan per 1 periode pcmesanan adalah:

S - j(x-r)f(x)dx

(19)

43

Langkah 6: Reorder Quanlity adalah:

\2D(A + nSm

Q - J — £ = 3557,05 kg

Langkah 7: Total Biaya Persediaan = Biaya Pesan + Biaya Simpan + Biaya Shortage + Biaya Beli

__ AD JQ 1 nD-

TC + / / — + /•-// + S,ri+D.(.

Q U 1 Q

= Rp 2.484.097.673/tahun

5.4 Pengendalian Persediaan Tahunan Tembakau Muntilan Contoh perhitungan:

C= Rp 13.500,00/kg

H = Rp 3.712,5/kg didapat dari komponen biaya penyimpanan yang terdiri dari biaya penyusutan tembakau, bunga bank, biaya asuransi, biaya perawatan gudang dan biaya depresiasi gudang yang pcnjabarannya tcrdapat pada Lampiran 42 yaitu scbesar 27,5% pertahun x Rp 13.500,00/kg.

D= 132841,2 kg/tahun H D =11070,1 kg/bulan cr D =469,85kg/ bulan

A = Rp 19800,00/pcsan didapat dari biaya tclcpon, faks dan administrasi yang penjabarannya terdapat di Lampiran 39

L = 1 minggu = 0,28 bulan (asumsi 1 bulan = 25 hari)

(20)

44

A = Rp 19800,00/pcsan didapat dari biaya tclcpon, faks dan administrasi yang penjabarannya terdapat di Lampiran 39

L = 1 minggu = 0,28 bulan (asumsi 1 bulan = 25 hari)

Berdasarkan cara pengolahan data yang telah dijabarkan pada Bab III, maka langkah-langkah pengcndalian pcrscdiaan adalah sebagai berikut:

Langkah 1: Menghitung nilai EOQ ekonomis:

G - f§-= 119037 kg

Langkah2: juD = 11070,1 kg/bulan, crD = 469,85 kg/bulan,

L =0.28bulan

Sehingga fi «= juDxL = 3099,63 kgdan a- - CTDX4L = 249,02 kg

Langkah 3: Service level = 95 % jadi n(z) = 0,95 dari tabel z didapat nilai z = 1,65, schingga didapatkan:

Safeiy stock S ~ zx a =410,88 kg dan Reorderpoint y = // + ^ = 3510,51 kg Langkah 4: Peluang terjadinya kekurangan persediaan:

P(x > r) = \f(x)dx = —=- - 0,05, sehingga didapatkan:

J- nD

r

K = Rp 665,34/ kg

Jadi besarnya biaya kekurangan K= Rp 665,34/kg

(21)

45

Sw = - e x p

Sw - 5,25 kg

+ //[l-nOr)]-r[l-n(z)]

Langkah 6: Reorder Quantity adalah:

2D(A + ffSlx.

Q- j H "'-= 1291,1 kg

Langkah 7: Total Biaya Persediaan = Biaya Pesan + Biaya Simpan + Biaya Shortage + Biaya Beli

TC ™+H Q

Q + / • - / / KD -

+ —Slrl + D.C O (X)

= Rpl.799.674.815/tahun

5.5 Pengendalian Persediaan Tahunan Cengkeh Contoh perhitungan:

C= Rp 35.000,00/kg

// = Rp 9.625,5/kg didapat dari komponen biaya penyimpanan yang terdiri dari biaya penyusutan cengkeh, bunga bank, biaya asuransi, biaya perawatan gudang dan biaya depresiasi gudang yang penjabarannya terdapat pada Lampiran 42 yaitu sebesar 27,5% per tahun x Rp 35.000,00/kg.

D = 264493,2kg/tahun /^D=22041,lkg/bulan d D =895,48 kg/bulan

(22)

46

//D =22041,1 kg/bulan

<TD -895,48 kg/bulan

A = Rpl5810/pesan didapat dari biaya telepon, faks dan administrasi yang penjabarannya terdapat di Lampiran 40

L = 1 minggu = 0,28 bulan (asumsi 1 bulan = 25 hari)

Berdasarkan cara pcngolahan data yang tclah dijabarkan pada Bab III, maka langkah-langkah pengendalian persediaan adalah sebagai berikut:

Langkah 1: Menghitung nilai EOQ ekonomis:

e =

i n r

= 9 3 2 , 1 5 k s

Langkah2: /iD = 22041,1 kg/bulan, crD = 895,48 kg/bulan,

L =0.28bulan

Sehingga /u = /iDxL =6171,51 kgdan a - oDx4i = 474,6 kg

Langkah 3: Service level = 95 % jadi n(z) - 0,95 dari tabel z didapat nilai z = 1,65, sehingga didapatkan:

Safe/y stock S = zx o = 783,09 kg dan

*

Reorderpoint y — //+ S — 6954,6 kg Langkah 4: Peluang terjadinya kekurangan persediaan:

HO

can:

P(x > r) = j j{x)dx = —— = 0,05, sehmgga didapatke

J- KD

r

7T = Rp 678,43/kg

(23)

47

Langkah 5: Taksiran bcsarnya kckurangan pcrsediaan pcr 1 pcriodc pemesanan adalah:

S \{x-r)f{.x)dx

S{x) =a e xP

S,„-10kg

2_

2 + /,[l-n(;)]-r[l -n(r)]

Langkah 6: Reorder Ouantity adalah:

0

2D(A + 7rS.x.

^ — ^ ^ = 1114,35 kg

Langkah 7: Total Biaya Persediaan = Biaya Pesan + Biaya Simpan + Biaya Shortage + Biaya Bcli

TC=—+H 0

Q

— + / • - / / 2

+ &Z+DJC

Q <x)

Rp9.275.524.853/tahun

5.6 Pengendalian Persediaan Tahunan Saos Contoh perhitungan:

C= Rp 200.000,00/ltr

// = Rp 56.200,00/ltr didapat dari komponen biaya penyimpanan yang terdiri dari biaya penyusutan saos, bunga bank, biaya asuransi, biaya perawatan gudang dan biaya depresiasi gudang yang pcnjabarannya tcrdapat pada Lampiran 42 yaitu sebesar 28,1% per tahun x Rp 200.000,00/ltr.

/J = 8213,91tr/tahun

(24)

48

D = 8213,9 ltr/tahun fi D =684,49 ltr/bulan cr D =48,75 ltr/ bulan

^ = Rp 15810/pesan didapat dari biaya telepon, faks dan administrasi yang penjabarannya terdapat di Lampiran 41

/, = 1 minggu = 0,28 bulan (asumsi 1 bulan = 25 hari)

Berdasarkan cara pengolahan data yang telah dijabarkan pada Bab III, maka langkah-langkah pengendalian persediaan adalah sebagai berikut:

Langkah 1: Mcnghitung nilai EOQ ckonomis:

Q~f~= 67,98 ltr

Langkah 2: // D = 684,49 ltr/bulan, G D = 48,75 ltr/bulan,

L =0.28bulan

Sehingga JU - /iDxL = 191,66 ltrdan a = crDx yfl = 25,84 ltr

Langkah 3: Service level = 95 % jadi n(z) = 0,95 dari tabel z didapat nilai z— 1,65, sehingga didapatkan:

Safety stock S~zx a = 42,64 ltr dan Reorder point y = /J + S- 234,3 ltr Langkah 4: Pcluang terjadinya kckurangan pcrsediaan:

P(x > r) = I f(x)dx = —— = 0,05, sehingga didapatkan:

J. KD

(25)

49

n = Rp 9302,47/ltr

Jadi besarnya biaya kekurangan n~ Rp 9302,47/ltr

Langkah 5: Taksiran besarnya kckurangan pcrscdiaan pcr 1 periodc pemesanan adalah:

S = J(.r-r)/(.T)c£r

5W = — exp

2;r +

//[l-«(-)l-r[l-n(-)]

5 ^ = 0,55 ltr

Langkah 6: Reorder Ouantity adalah:

._ !2D(A + KSM

O = \\-

\ H

= 78,21 Ur

Langkah 7: Total Biaya Persediaan = Biaya Pesan + Biaya Simpan + Biaya Shortage + Biaya Bcli

TC-— + H

Q

SL+r-»

+ —Sfx) + D.C Q ' '

Rp 1.649.571.832 ltr/tahun

(26)

6. HASIL PERANCANGAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN

Tabel4.ll

Hasil Pengendalian Persediaan Bahan Baku

Bahan Baku Tembakau Karangjati Tembakau Bojonegoro

Tembakau Madewo Tembakau Muntilan

Cengkeh Saos

S 139,16 560,14 13607,75

410,88 783,09 42,64

r*

1356,42 4271,23 65891,37

3510,51 6954,6

234,3

Q*

826,05 1517,97 3557,05 1291,1 1114,35

78,21

TC 629.205.505,1 1.915.418.155 2.484.097.673 1.799.674.815 9.275.524.853 1.649.571.832

S = Sediaan Pengaman (kg) r* = Titik pemesanan kembali (kg) Q*= Kuantitas pemesanan ekonomis (kg) TC= Biaya total (total cost), (Rp/th)

(27)

51

7. HASIL PERHITUNGAN TOTAL BIAYA AKTUAL PERUSAHAAN BULAN JANUARI-JUNI 2002

7.1 Hasil Perhitungan Total Biaya Aktual Tembakau Karangjati Dikctahui:

Inventori awal = 2000 kg

Biaya Pesan (A) = Rp.l9800/pesan Biaya Simpan (H) = Rp. 1650/kg Lot sizc pcrusahaan = 800 kg Lot size metode usulan = 827 kg

Tabel4.12

Hasil Perhitungan Biaya Total Aktual Tembakau Karangjati

Bulan

1 2 3 4 5 6

D e m a n d

4000 3900 4500 4250 4100 3700

Metode Perusahaan Order

(kg) 2400 4200 4560 4188 4082,4 3623,52

Inventori akhir(kg) 400 700 760 698 680,4 603,92

A (Rp) 59400 103950 112860 103653 101039,4 89682,12

H (RP) 660000 1155000 1254000 1151700 1122660 999468 Total T C

TC (Rp) 719400 1258950 1366860 1255353 1223699,4 1086150,12 6910412,52

Metode Usulan Order

(kg) 2481 4135 4135 4135 4135 4135

Inventori akhir(kg) 481 716 351 236 271 706

A (Rp) 59400 99000 99000 99000 99000 99000

H (Rp) 793650 1181400

579150 389400 447150 1164900 Total T C

TC (Rp) 853050 1280400

678150 488400 546150 1263900 5110050

7.2 Hasil Perhitungan Total Biaya Aktual Tembakau Bojonegoro Dikctahui:

Inventori awal = 7000 kg

Biaya Pesan (A) = Rp. 19800/pesan Biaya Simpan (H) = Rp.l650/kg Lot sizc pcrusahaan = 1500 kg

(28)

52

Lot size metode usulan = 1518 kg

T „ K „ 1 A 1 7

1 U U ^ I "T. 1 ->

Hasil Perhitungan Biaya Total Aktual Tembakau Bojonegoro

Bulan

1 2 3 4 5 6

D e m a n d

12000 12500 13000 13500 14000 13000

Metode Perusahaan Order

(kg) 6000 13800 12840 13632 14073,6 12785,2

Inventori Akhir(kg

) 1000 2300 2140 2272 2345,6 2130,88

A (Rp) 79200 182160 169488 179942,4 185571,52 168765,70

H I (RP) 1950000 4485000 4173000 4430400 4573920 4155216 Total T C

TC (Rp) 2029200 4667160 4342488 4610342,4 4759691,52 4323981,70 24732863,62

Order I (kg) 2481 4135 4135 4135 4135 4135

Metode Usulan Inventori I

akhir(kg) 481 716 351 236 271 706

A (Rp) 59400 99000 99000 99000 99000 99000

H (Rp) 793650 1181400

579150 389400 447150 1164900 Total T C

TC (Rp) 853050 1280400

678150 488400 546150 1263900 18803400

7.3 Hasil Perhitungan Total Biaya Aktual Tembakau Madewo Diketahui:

Inventori awal = 7000 kg

Biaya Pesan (A) - Rp. 19800/pesan Biaya Simpan (H) = Rp. 1650/kg Lot size perusahaan = 1500 kg Lot size metode usulan = 1518 kg

Tabel4.14

Hasil Pcrhitungan Biaya Total Aktual Tcmbakau Madewo

Bulan

1 2 3 4 5 6

D e m a n d

15000 14500 15000 16000 16500 15000

Metode Perusahaan Order

(kg) 6000 16200 14760 16248 16550,4 14689,9

Inventori akhir(kg) 1000 2700 2460 2708 2758,4 2448,32

A (Rp) 39600 106920

97416 107236,8 109232,64

96953,47

H (Rp) 1788000 4827600 4398480 4841904 4932019,2 4377596,16 Total T C

TC (Rp) 1827600 4934520 4495896 4949140,8 5041251,84 4,474,549,632

25722958,27

Metode Usulan Order

(kg) 7116 14232 14232 17790 14232 17790

Inventori akhir(kg)

2116 1848 1080 2870 602 3392

A (Rp) 39600 79200 79200 99000 79200 99000

H (Rp) 3783408 3304224 1931040 5131560 1076376 6064896 Total T C

TC (Rp) 3823008 3383424 2010240 5230560 1155576 6163896 21766704

(29)

53

7.4 Hasil Pcrhitungan Total Biaya Aktual Tcmbakau Muntilan Dikctahui:

Inventori awal = 9000 kg

Biaya Pesan (A) = Rp.l9800/pesan Biaya Simpan (H) = Rp.I856/kg Lot sizc pcrusahaan - 1000 kg

Lot size metode usulan = 1292 kg Tabel4.15

Hasil Perhitungan Biaya Total Aktual Tembakau Muntilan

Bulan

1 2 3 4 5 6

D e m a n d

10000 10500 11000 11500 12000 11000

Metode Perusahaan Order

(fcfl)

1100 11440 10956 10504 10949,6

9905,4

Inventori akhir(kg)

100 1040 996 1050,4 1094,96

990,5 A (Rp) 21780 226512 216928,8 228777,12 238482,29 215731,77

H (Rp) 185600 1930240 1848576 1949542,4 2032245,76 1838375,42 Total T C

TC (Rp) 207380 2156752 2065504,8 2178319,52 2270728,05 2054107,20 10932791,56

Metode Usulan Order

(kg) 1292 10336 11628 11628 11628 11628

Inventori akhir(kg)

292 128 756 884 512 1140

A (Rp) 19800 158400 178200 178200 178200 178200

H (Rp) 541952 237568 1403136 1640704 950272 2115840 Total T C

TC (Rp) 561752 395968 1581336 1818904 1128472 2294040 7780472

7.5 Hasil Perhitungan Total Biaya Aktual Cengkeh Diketahui:

Invcntori awal = 18500 kg

Biaya Pesan (A) = Rp.l5810/pesan Biaya Simpan (H) = Rp.4813/kg Lot size perusahaan = 1000 kg Lot size metode usulan = 1115 kg

(30)

Tabcl4.16

Hasil Perhitungan Biaya Total Aktual Cengkeh

Bulan

1 2 3 4 5 6

D e m a n d

21000 20500 22000 21500 23000 23500

Metode Perusahaan Order

(kg) 2625 21393,75 22030,31 21473,48 23076,33 23521,18

Inventori akhir(kg)

125 1018,75 1049,06 1022,55 1098,87 1120,06

A (Rp) 41501,25 338235,19 348299,24 339495,79 364836,71 371869,92

H (Rp) 601625 4903243,75 5049137,81 491518,11 5288874,09

5390831,3 Total T C

TC (Rp) 643126,25 5241479,94 5397437,05 5261013,90 5653710,81 5762701,21 27959468,15

Metode Usulan Order I Inventori

(kg) 3345 20070 22300 21185 23415 23415

akhir(kg) 845 415 715 400 815 730

A (Rp) 47430 284580 316200 300390 332010 332010

H I

(Rp) 4066895

1997395 3441295 1925200 3922595 3513490 Total T C

TC (Rp) 4114325 2281975 3757495 2225590 4254605 3845500 20479580

7.6 Hasil Perhitungan Total Biaya Aktual Saos Diketahui:

Inventori avval = 550 ltr

Biaya Pesan (A) = Rp. 15810/pesan Biaya Simpan (H) = Rp.28100/ltr Lot size perusahaan ~ 50 ltr Lot size mctode usulan = 790 ltr

Tabel4.17

Hasil Perhitungan BiayaTotal Aktual Saos

Bulan

1 2 3 4 5 6

D e m a n d

600 650 700 730 670 750

Order (Itr)

55 709,5 699,05 733,10 663,69 758,63

Inventori akhir(ltr)

5 64,5 63,55 66,65 60,34 68,97 Total T C

Metode Perusahaan A

(Rp) 1739,1 22434,39 22103,96 23180,46 20985,89 23987,91

H

(Rp) 140500 1812450 1785755 1872724,5 1695427,55 1937957,25

TC

(Rp) 142239,1 1834884,39 1807858,96 1895904,96 1716413,44 1961945,16 9359246,01

Order (Itr)

79 711 632 711 711 711

Metode Usulan Inventor

i akhir(Hr)

29 90 22 3 44

5 To1

A

(Rp) 15810 142290 126480 142290 142290 142290

H

(Rp) 814900 2529000

616200 84300 1236400

140500 a l T C

TC

(Rp) 830710 2671290

744680 226590 1378690

282790 6134750

Referensi

Dokumen terkait

Use reasonable care and exercise independent professional judgment when conducting investment analysis, making investment recommendations, taking investment actions, and engaging

Judul Skripsi : Karakteristik Varian Fundamentalisme Islam di Perguruan Tinggi (Studi Kasus pada Gerakan Fundamentalisme Islam di Kalangan Mahasiswa Universitas

Dengan benda itu, jangankan sampah Nenek Raudah, sampah satu kampung kita ini pun bisa Kamal buang ke bak sampah di ujung kampung,” jelas ibunya sambil memperlihatkan sebuah

Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan bimbingan konseling (PTBK), yaitu penerapan konseling kognitif dengan teknik pembuatan kontrak

Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima

Foto badan buah ganoderma pada Foto lokasi pengambilan sampel tanaman yang masih hidup tanah terinfestasi. Foto tanaman sehat Lokasi pengambilan sampel tanah

Kemampuan suatu penghantar menahan arus listrik disebut hambatan listrik yang dinyatakan dengan satuan Ohm, besarnya hambatan pengganti pada susunan hambatan seri adalah jumlah

Dilakukan analisis terhadap kurva kapasitas spektrum yang diperoleh dari analisis pushover untuk mendapatkan nilai median spectral displacement pada setiap kondisi