• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kajian Pustaka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORI. A. Kajian Pustaka"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

6 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka

1. Hakikat Nilai Karaker

a. Pengertian Nilai Karakter

Setiap manusia memiliki kriteria yang berbeda untuk mengenal baik buruknya sesuatu. Nilai dapat diartikan sebagai hal yang penting dan berguna bagi kehidupan manusia. Nilai adalah suatu norma yang mengarahkan baik buruknya tindakan dan perbuatan individu. Nilai juga merupakan suatu kualitas yang mengarah pada tindakan kebaikan dalam bermacam hal yang dianggap sebagai suatu yang berharga dan bermanfaat. Nilai ini memengaruhi perilaku dan tindakan manusia. Nilai dijujung oleh masyarakat setiap saat karena menjadi hal positif bagi masyarakat agar menjadi tolak ukur untuk menjadi manusia yang lebih baik. (Majid & Andayani, 2012; Yanti, Adawiah, &

Harpani, 2016)

Watak atau moral seseorang disebut dengan karakter. Karakter adalah watak, sifat, sikap dan perilaku yang tertanam pada diri seseorang sehingga dikatakan sebagai cerminan dari kepribadian seseorang. Setiap manusia mempunyai karakter yang berbeda. Karakter tidak dapat diwariskan tetapi dapat dibentuk dan dikembangkan agar tertanam pada diri manusia. (Beti, Sutrisno, & Sunarto, 2017; Majid & Andayani, 2012; Prameswari, 2019)

Berdasarkan dari pengertian di atas, dapat disintesiskan nilai karakter adalah suatu sifat atau suatu hal yang dianggap penting dan berguna bagi kehidupan manusia. Nilai karakter dapat menjadi arahan atau pedoman dalam bertindak dan berperilaku di kehidupan sehari-hari. Setiap manusia mempunyai karakter yang berbeda dan menjadi karakteristik seseorang dalam bertindak.

Nilai karakter perlu dibentuk dan dikembangkan mulai sejak kecil karena nilai commit to user

(2)

karakter seorang tidak dapat dibeli atau diwariskan oleh seseorang, maka perlu adanya bimbingan dalam membentuk karakter seseorang.

b. Macam-Macam Nilai Karakter

Nilai karakter menurut Kementerian Pendidikan Nasional (2010):

1. Religius merupakan sikap dan perilaku yang taat menjalankan perintah dan ajaran agama yang dianut, toleran dengan pengamalan ibadah agama orang lain, serta hidup damai dengan penganut agama berbeda.

2. Jujur merupakan tingkah laku yang berdasarkan pada usaha menjadikan pribadi sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam tindakan perkataan, maupun pekerjaan.

3. Toleransi merupakan sikap dan tingkah laku yang menghargai adanya perbedaan agama, etnis, suku , aspirasi, sikap, dan perilaku orang lain yang berbeda dari dirinya.

4. Disiplin merupakan perbuatan yang menunjukkan perilaku tertib dan taat pada berbagai ketentuan dan aturan.

5. Kerja keras merupakan perilaku yang mencerminkan usaha sungguh- sungguh dalam mengatasi berbagai permaslaahan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas, dengan sebaik-baiknya.

6. Kreatif, berfikir dan melaksanakan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil yang baru dari suatu yang telah dimiliki.

7. Mandiri merupakan sikap dan tingkah laku yang tidak mudah melibatkan orang lain dalam menyelesaikan tugas.

8. Demokratis merupakan cara berfikir, bersikap,dan bertingkah laku yang menilai hak dan kewajiban dirinya sama dengan orang lain.

9. Rasa ingin tahu sikap dan tingkah laku yang selalu berusaha untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang sedang dipelajari, dilihat dan di dengarnya.

commit to user

(3)

10. Semangat kebangsaan merupakan cara berpikir, bertingkah laku, dan memiliki wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan dirinya dan kelompoknya.

11. Cinta tanah air cara berfikir, bersikap,dan berbuat yang mencerminkan kesetiaan, penghargaan dan kepedulian yang tinggi terhadap bangsa, lingkungan fisik, social, budaya, politik, dan ekonomi bangsa.

12. Menghargai prestasi merupakan sikap dan tingkah laku yang mendorong dirinya untuk menciptakan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan dapat mengakui, serta dapat menghormati pencapaian orang lain.

13. Berkomunikasi merupakan tindakan yang memeperlihatkan tindakan rasa senang berbicara, bergaul dan bekerjasama dengan orang lain.

14. Cinta damai sikap, tindakan dan perkataan yang mengakibatkan orang lain merasa senang dan nyaman atas kehadiran dirinya.

15. Gemar membaca merupakan suatu kebiasaan memberikan waktu luang untuk membaca berbagai macam bacaan yang memberikan kebaikan bagi dirinya.

16. Peduli lingkungan merupakan sikap dan perbuatan yang selalu berusaha mencegah kerusakan lingkungan alam di sekitarnya, serta mengembangkan usaha untuk memperbaiki kerusakan alam yang telah terjadi saat ini.

17. Peduli sosial merupakan sikap dan tperbuatan yang selalu ingin memberikan bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang sedang membutuhkan.

18. Tanggung jawab merupakan sikap dan tingkah laku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, lingkungan (alam, sosial dan budaya), masyarakat, negara dan Tuhan yang Maha Esa.

commit to user

(4)

Berdasarkan ragam nilai karakter tersebut di atas, peneliti menggunakan nilai karakter utama yang sesuai dengan penguatan pendidikan karakter (PPK) sebagai acuan penelitian. Berikut ini penjelasan mengenai nilai karakter utama PPK menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2018 (Permendikbud, 2018):

a. Nilai Religius

nilai religius merupakan nilai yang menggambarkan iman terhadap Tuhan yang Maha Esa dengan diwujudkan melalui sikap dan perilaku yang patuh dalam menjalankan ajaran agama maupun kepercayaan yang dianut, menghargai adanya beda agama, toleran dengan adanya ibadah agama lain, dan hidup damai dengan pemeluk agama lain. Nilai yang terkandung dalam nilai religius diantaranya, menghargai keberagaman agama, bekerja sama denagn antar pemeluk agama, toleransi, cinta damai, memiliki pendirian yang teguh, percaya diri, anti kekerasan, tidak memaksa aspirasi, persahabatan, ketulusan, melindungi yang kecil dan tersisih dan mencintai lingkungan,.

b. Nilai Nasionalisme

nilai nasionalisme adalah cara berpikir, berbuat, dan bersikap yang menampakan kepedulian, kesetiaan, dan memberikan penghargaan tinggi pada lingkungan fisik, sosial, budaya, bahasa, ekonomi dan politik negara, mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi maupun golongan. Terdapat bebebrapa nilai yang termuat dalam nilai nasionalisme yaitu, cinta tanah air, menghormati kergaman agama, suku, dan budaya, taat hukum, disiplin, menjaga keanekaragaman budaya bangsa, rela berkorban untuk negara, dan menjaga lingkungan.

c. Nilai Mandiri

commit to user

(5)

Nilai mandiri adalah sikap atau perilaku yang tidak mudah bergantung dengan orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugasnya dan menggunakan pikiran, tenaga, waktu untuk mewujudkan cita-cita.

Mandiri penting ditanamkan pada anak. Apabila anak memiliki sifat mandiri, maka anak tidak mudah bergantung dengan orang lain.

Terdapat beberapa nilai yang terkandung dalam nilai mandiri anatara lain kreatif, tahan banting, kerja keras, professional, keberanian, daya juang dan jadi pembelajar seumur hidup.

d. Nilai Gotong Royong

Nilai gotong royong merupakan wujud dari tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, memberikan bantuan pada orang yang membutuhkan, dan dapat menjalin komunikasi atau persahabatan. Terdapat beberapa nilai yang terkandung dalam nilai gotong royong diataranya yaitu menghargai orang lain, kerja sama, empati, solidaritas, tolong menolong, memiliki sikap rela berkorban, musyawarah mufakat dan memiliki komintmen atas keputusan bersama

e. Nilai Integritas

Nilai integritas merupakan perilaku yang didasarkan pada cara menjadikan pribadi sebagai orang yang jujur, perkataan, tindakan, dan pekerjaannya selalu dapat dipercaya kebenarannya, memilikikomitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai sosial dan moral. Nilai integritas ditunjukkan dengan sikap bertanggung jawab, kepeduli sosial, kesetiaan, jujur, dan mampu menunjukkan keteladanan.

2. Hakikat Cerita Nonfiksi a. Pengertian Cerita Nonfiksi

Karya sastra memiliki dua jenis yaitu karya sastra fiksi dan karya sastra nonfiksi. Karya sastra nonfiksi merupakan karya sastra yang berdasarkan

commit to user

(6)

pengalaman nyata atau berdasarkan fakta yang ada. Karya fiksi merupakan karya sastra yang berdasarkan dari imajinasi atau ide-ide seseorang.

Teks cerita nonfiksi adalah suatu karya sastra yang menyimpan informasi berdasarkan data, fakta, dan kejadian yang sebenarnya. Karya sastra nonfiksi disusun bukan dari imajinasi atau khayalan, karya ini dapat berupa pengalaman seseorang atau kajian tentang keilmuan. Karya ini memiliki fakta yang dapat diuji kebenarannya. (Dasuki, 2017; Nurgiantoro, 2010; Wicaksono, 2014).

Berdasarkan uraian di atas dapat disintesiskan bahwa cerita nonfiksi adalah karya sastra prosa yang disusun sesuai dengan fakta atau pengalaman yang dialami secara nyata. Cerita nonfiksi tidak berdasarkan oleh imajinasi atau ide yang tidak bisa dibuktikan. Cerita nonfiksi dapat dibuktikan dalam kehidupan yang nyata.

b. Karakteristik Cerita Nonfiksi

Teks cerita dalam karya sastra memiliki karakteristik yang berbeda- beda. Teks cerita nonfiksi memiliki karakteristik tersendiri. Teks nonfiksi menggunakan bahasa yang bersifat denotatif (bahasa sebenarnya) sehingga pembaca teks dapat memahami langsung apa maksud dan isi dari teks nonfiksi.

Dasuki (Dasuki, 2017) menyatakan terdapat karakteristik nonfiksi antara lain yaitu, (1) umumnya berbentuk tulisan karya ilmiah, (2) teks nonfiksi memiliki objektivitas yang tinggi, (3) bahasa bersifat denotatif dan mengacu pada makna yang terbatas sehingga tidak memiliki makna ganda. Teks nonfiksi memiliki susunan dalam penulisan. Adapun susunan teks nonfiksi terdiri dari orientasi, urutan peristiwa dan reorientasi. Orientasi merupakan pengantar awal teks terhadap informasi yang dibahas. Selanjutnya urutan peristiwa yaitu penjelasan informasi secara berurutan berdasarkan data dan fakta yang sebenarnya.

Reorientasi yakni berisi tentang ulasan kembali dan pesan moral berdasarkan informasi yang telah disajikan.

commit to user

(7)

3. Hakikat Kurikulum 2013 a. Pengertian Kurikulum 2013

Pendidikan di Indonesia memiliki tujuan yang hendak dicapai, salah satu upaya untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut adalah dengan menerapkan kurikulum sebagai alat pendidikan. Kurikulum mengkaji tentang semua hal yang berkaitan dengan lingkungan pendidikan, diantaranya tentang RPP, media pembelajaran, dan muatan pelajaran. Kurikulum dapat membantu peserta didik menjalin interaksi dan komunikasi saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Usaha membangun komunikasi yang kondusif pada saat pembelajaran adalah mendorong pencapaian tujuan pembelajaran.

Kurikulum merupakan seperangkat rancangan tertulis atau program yang digunakan sebagai standar bagi pengelola sistem pendidikan guna menghasilkan suasana belajar yang efektif dan menggapai tujuan yang diharapkan. Kurikulum yang diterapkan harus dapat mengikuti perkembangan zaman agar dapat mempersiapkan generasi muda mengahdapi masa depan.

Kurikulum perlu pengembangan guna menghasilkan kurikulum yang luas dan spesifik (Hamalik, 2010; UU No. 20 Tahun 2003 , 2003; Karlina, 2017)

Berdasarkan uraian di atas dapat disintesiskan bahwa kurikulum 2013 adalah kurikulum yang menjadi penyempurna dari kurikulum yang sebelumnya, yakni kurikulum 2004 atau disebut dengan KTSP. Kurikulum 2013 dirancang dengan cara mengintegrasi karakter pada proses implementasinya. Seluruh komponen pada kurikulum harus menggambarkan karakter yang ingin dicapai. Kurikulum 2013 mengandung Kompetensi Inti (KI) yang menajdi anutan dalam proses pembelajaran. Kurikulum 2013 disediakan untuk membuat generasi yang siap menghadapi rintangan di masa depan, namun tetap memiliki karakter yang baik sesuai dengan karakter bangsa Indonesia.

commit to user

(8)

b. Tujuan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 memiliki tujuan dalam memperbaiki karakter generasi muda untuk membangun bangsa. Mulyasa (2013) menyatakan kurikulum dibuat seiring dengan kemuduran karakter bangsa Indonesia pada saat-saat ini.

Korupsi, kekerasan, penyalahgunaan narkoba, pembunuhan, dan yang lainnya merupakan kejadian yang menunjukkan kualitas pendidikan dan karakter sumber daya manusianya yang rendah. Tujuan kurikulum 2013 menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 (2013)

“Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.”

4. Hakikat Buku Tematik a. Pengertian Buku Tematik

Salah satu komponen paling penting pembelajaran tematik merupakan buku ajar. Buku ajar merupakan buku berisi bahan pembelajaran yang dirangkai secara terstruktur sesuai dengan standar nasional oleh pakar dalam bidangnya dan dinyatakan layak oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, buku ini digunakan sebagai buku pedoman atau sumber belajar guru dan peserta didik saat jalannya pembelajaran guna meraih kompetensi dasar, kompetensi inti dan tujuan pembelajaran yang diharapkan. (Jannah, Oktober 2016;

PERMENDIKBUD, 2016; Oktaviani, 2017). Menurut Prastowo (2013) Buku ajar tematik adalah buku ajar yang memiliki ciri pembelajaran tematik, sehingga dapat memaksimalkan pelaksanaan pembelajaran tematik.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disintesiskan buku tematik ialah buku ajar yang dirangkai secara terstruktur yang menyuguhkan suatu kompetensi yang dapat dikuasai oleh peserta didik melalui pembelajaran berbasis tema yang menyenangkan dan memotivasi keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran. Buku ajar tematik digunakan untuk menerapkan

commit to user

(9)

kurikulum 2013. Buku ajar tematik ada dua yakni buku siswa dan buku guru.

Buku siswa merupakan buku yang dipegang peserta diidk dan menjadi pedoman peserta didik saat belajar. Buku guru merupakan buku yang dipegang oleh guru yng menjadi acuan atau pedoman dalam menerapkan pembelajaran di kelas.

B. Penelitian Relevan

Penelitian mengenai nilai karakter pada buku pernah diteliti oleh Muhammad Habib Ridwan dan Alif Mudiono pada tahun 2017 (Ridwan & Mudiono , 2017) dengan judul penelitian Analisis Muatan Nilai-Nilai Karakter pada Buku Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Tema Indahnya Kebersamaan. Hasil penelitian Habib dan Ali menunjukan nilai karakter yang terdapat pada buku siswa tema Indahnya Kebersamaan kelas IV adalah religius, jujur, santun, percaya diri, disiplin, peduli, dan tanggung jawab. Hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa nilai karakter religius, percaya diri dan peduli pada buku siswa telah dikembangkan dan dilaksanakan secara baik. Pengembangan nilai disiplin, jujur, santun, serta tanggung jawab pada buku siswa masih perlu ditingkatkan dan dikembangkan lebih baik lagi. Persamaan penelitian terdahulu dan penelitian ini yaitu meneliti tentang nilai karakter yang terdapat pada buku siswa kelas IV kurikulum 2013 sedangkan perbedaan dengan penelitian ini yaitu : penelitian Ridwan dan Alif meneliti nilai religius, jujur, santun, percaya diri, disiplin, peduli, dan tanggung jawab, sedangkan pada penelitian ini meneliti nilai religius, nasionalisme, mandiri, gotong royong, dan integritas.

Perbedaan kedua, penelitian terdahulu meneliti semua isi yang terdapat pada buku siswa, sedangkan penelitian ini meneliti tentang isi cerita nonfiksi pada buku siswa.

Nadia Karlina juga melakukan penelitian pada tahun 2017 (Karlina, 2017) dengan judul Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar. Hasil penelitian tersebut menunjukkan nilai karakter religius, kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, kesantunan, kepedulian dan tanggung jawab sudah terdapat dalam buku siswa dan buku guru namun frekuensi munculnya nilai

commit to user

(10)

karakter pada buku guru lebih banyak dibandingkan dengan buku siswa. Persamaan penelitian Nadia dengan penelitian ini adalah meneliti nilai karakter. Perbedaan penelitian yaitu penelitian nadia meneliti tentang buku siswa dan buku guru, sedngkan penelitian ini hanya meneliti buku siswa. Perbedaan kedua, penelitian Nadia meneliti nilai karakter religius, kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, kesantunan, kepedulian dan tanggung jawab, sedangkan penelitian ini meneliti nilai religius, nasionalisme, mandiri, gotong royong, dan integritas.

Dwi Ernawati juga melakukan penelitian pada tahun 2019 (Ernawati, 2019) dengan judul Analisis Nilai-Nilai Karakter Pada Buku Tematik Siswa Kelas IV Tema Indahnya Keragaman Di Negeriku. Hasil analisis nilai-nilai karakter pada buku tematik siswa terdapat 17 nilai-nilai karakter. Jumlah keseluruhan nilai yang ditemukan sebanyak 717 nilai karakter. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari tiga subtema. Subtema 1 indahnya keragaman suku bangsa dan agama di negeriku. Subtema 2 indahnya keragaman budaya negeriku. Subtema 3 yaitu indahnya persatuan dan kesatuan negeriku. Rincian jumlah kseluruhan setiap nilai-nilai karakter yaitu 391 nilai cinta tanah air, 106 nilai toleransi, 46 nilai semangat kebangsaan, 32 nilai kreatif, 33 nilai mandiri, 3 nilai gemar membaca, 20 nilai peduli lingkungan, 23 nilai komunikatif, 12 nilai cinta damai, 11 nilai religius, 1 nilai jujur, 7 nilai disiplin, 3 nilai bekerja keras, 9 nilai rasa ingin tahu, 11 nilai menghargai prestasi, 8 nilai peduli sosial dan 3 nilai tanggung jawab. Nilai yang paling muncul yaitu nilai cinta tanah air dan nilai toleransi.

Persamaan penelitian Dwi Ernawati dnegan penelitian ii yaitu meneliti nilai karakter dalam buku siswa dengan tema yang sama. Perbedaan penelitian ini adalah Dwi Ernawati meneliti seluruh isi buku siswa tema Indahnya Keragaman di Negeriku, sedangkan penelitian ini hanya meneliti cerita nonfiksi yang terdapat pada buku.

commit to user

(11)

C. Kerangka Berpikir

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum penyempurna dari kurikulum sebelumnya. Kurikulum 2013 memiliki peran membentuk karakter peserta didik dan mengembangkan pengetahuan, serta keterampilan yang dimiliki peserta didik. Nilai karakter peserta didik dikembangkan agar membentuk pribadi yang berkarakter baik karena pada saat ini banyak yang tidak menerapkan nilai karakter sehingga banyak generasi muda memiliki moral kurang baik. Nilai karakter dapat ditanamkan melalui teks cerita pada buku siswa yang digemari oleh peserta didik pada pembelajaran. Salah satu teks cerita yang digemari oleh siswa adalah teks cerita nonfiksi. Teks cerita nonfiksi mengandung fakta-fakta yang menarik untuk peserta didik. Teks cerita nonfiksi dapat ditemukan pada buku siswa. Buku siswa merupakan bahan ajar yang digunakan untuk memberikan pembelajaran pada peserta didik.

Berdasarkan uraian di atas perlu diadakan penelitian terhadap nilai karakter dalam cerita nonfiksi pada buku siswa kelas IV tema 7 “Indahnya Keragaman Negeriku” edisi 2017. Berikut ini bagan kerangka berpikir dalam penelitian ini:

commit to user

(12)

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Kurikulum 2013

Nilai Karakter

Teks Cerita Nonfiksi

Buku Siswa Tema 7 “Indahnya Keragaman Negeriku”

Analisis Nilai Karakter

Religius Nasional Mandiri Gotong Royong Integritas

commit to user

(13)

18 commit to user

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka BerpikirKurikulum 2013

Referensi

Dokumen terkait

Isi modul ini : Ketakbebasan Linier Himpunan Fungsi, Determinan Wronski, Prinsip Superposisi, PD Linier Homogen Koefisien Konstanta, Persamaan Diferensial Linier Homogen

Halim dan Damayanti (2007) menyebutkan bahwa anggaran merupakan informasi atau pernyataan mengenai rencana atau kebijakan bidang keuangan dari suatu organisasi atau badan

1. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa nanti.. Fungsi Sosialisasi

Tenaga kerja atau pegawai adalah faktor produksi yang sangat berguna untuk dipertimbangkan pada suatu aktivitas produksi dengan jumlah yang cukup, tidak hanya dilihat

Penelitian yang dilakukan oleh Asih (2012) yang berjudul Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Activity Based Costing (ABC) Pada Pabrik Roti “Sami

Dari pengertian menurut kedua ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah sistem merupakan kumpulan dari beberapa komponen atau elemen yang berkaitan satu sama lain

Ketiga tekni tersebut adalah P1 dengan pemanasan selama 40 hari, perendaman air (3 hari), perendaman enzim ligninase (1 hari) dan perendaman enzim selulase (2 hari);

Saat ini Public relations sudah berkembang hingga dapat dicapai secara online yaitu dengan online Public relations Definisi dari online Public relations adalah