• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PENGARUH KEPEMIMPINAN, KREATIVITAS, DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA UMKM KAMPUNG KUE DI KELURAHAN KARANG BEROMBAK MEDAN BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI PENGARUH KEPEMIMPINAN, KREATIVITAS, DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA UMKM KAMPUNG KUE DI KELURAHAN KARANG BEROMBAK MEDAN BARAT"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KREATIVITAS, DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA UMKM

KAMPUNG KUE DI KELURAHAN KARANG BEROMBAK MEDAN BARAT

OLEH

KARLINA YUNIKA NASUTION 160521005

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

20I9

(2)
(3)
(4)
(5)

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KREATIVITAS, DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA UMKM

KAMPUNG KUE DI KELURAHAN KARANG BEROMBAK MEDAN BARAT

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel kepemimpinan, kreativitas, dan motivasi terhadap minat berwirausaha pada UMKM Kampung Kue di Kelurahan Karang Berombak Medan Barat. Penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang tergabung pada organisasi UMKM Kampung Kue di Kelurahan Karang Berombak Medan Barat yang berjumlah 30. Sampel diambil dengan teknik sampling jenuh dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden. Pengumpulan data primer menggunakan kusioner dan pengumpulan data sekunder menggunakan studi pustaka. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Secara simultan kepemimpinan, kreativitas, dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha pada UMKM Kampung Kue di Kelurahan Karang Berombak Medan Barat. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa kepemimpinan, kreativitas, dan motivasi masing-masing berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Berwirausaha pada UMKM Kampung Kue di Kelurahan Karang Berombak Medan Barat.

Kata kunci: Kepemimpinan, Kreativitas, Motivasi, Minat Berwirausaha

(6)

THE EFFECT OF LEADERSHIP, CREATIVITY, AND MOTIVATION ON ENTREPRENEURSHIP INTEREST OF UMKM KAMPUNG

KUE IN KARANG BEROMBAK VILLAGE WEST MEDAN

This study aims to analyze the influence of the variables of leadership, creativity, and motivation on entrepreneurship interest of UMKM Kampung Kue in Karang Berombak Village West Medan. This study is associative research. The population in this study were mothers who were members of the UMKM Kampung Kue organization in Karang Berombak Village West Medan, which amounted to 30. Samples were take with saturated sampling techniques with a total sample of 30 respondent. The collecting of primary data is using questionnaire and the secondary data collected using library study. The analysis method applied in this research is descriptive analysis and multiple linear regression analysis. Simultaneously leadership, creativity, and motivation have a significant effect on entrepreneurship interest of UMKM Kampung Kue in Karang Berombak Village West Medan. The test results partially show that leadership, creativity, and motivation each have a positive and significant influence on entrepreneurship interest of UMKM Kampung Kue in Karang Berombak Village West Medan.

Keywords: Leadership, Creativity, Motivation, Entrepreneurship Interest

(7)

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan atas kehadiran Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Departemen Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini berjudul “Kepemimpinan, Kreativitas, dan Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha Pada UMKM Kampung Kue di Kelurahan Karang Berombak Medan Barat”.

Pada kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Kariya Agus Nasution, SE dan Ibunda Timuriana Siregar yang senantiasa mendoakan dan mendukung, serta melimpahkan kasih sayang yang luar biasa, dan atas setiap pengorbanan materil yang tidak dapat disebutkan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan bimbingan, yaitu:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Amlys Syahputra Silalahi, SE, M.Si, dan Bapak Doli Muhammad Jafar Dalimunthe, SE, M.Si, selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Mulykata Sebayang, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membimbing, mengarahkan dan memberi saran kepada peneliti.

4. Ibu Frida Ramadini, SE, MM, selaku Dosen Penguji I dan Ibu Dra. Setri

(8)

saran dalam penelitian dan perbaikan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara untuk segala jasa-jasanya selama masa perkuliahan.

6. Ibu-ibu wirausaha UMKM Kampung Kue di Kelurahan Karang Berombak Medan Barat sebagai tempat penelitian yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.

7. Orang terkasih Emir Al Qadri Harahap yang selalu membantu dan menyemangati dalam melakukan penelitian.

8. Teman-temanku dari Manajemen Ekstensi Dimas, Jufentri, Della, Kikih, Kikis, Pipit, Maida, Tarmizi, Lutfi, TM dan lainnya yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

Peneliti menyadari bahwa penyajian skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu peneliti menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga karya penelitian skripsi ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan bagi banyak pihak.

Medan, Januari 2019 Peneliti

Karlina Yunika Nasution NIM:160521005

(9)

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Kewirausahaan ... 10

2.2 Kepemimpinan ... 11

2.2.1 Pengertian Kepemimpinan dan Gaya Kepemimpinan ... 11

2.2.2 Perilaku Kepemimpinan Efektif ... 13

2.2.3 Dimensi Kepemimpinan ... 14

2.3 Kreativitas ... 15

2.3.1 Pengertian Kreativitas ... 15

2.3.2 Berfikir Kreatif ... 16

2.3.3 Dimensi Kreativitas ... 17

2.4 Motivasi ... 18

2.4.1 Pengertian Motivasi ... 18

2.4.2 Teori-teori Motivasi ... 18

2.4.3 Dimensi Motivasi ... 20

2.5 Minat Berwirausaha ... 21

2.5.1 Pengertian Minat Berwirausaha ... 21

2.5.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha ... 22

2.5.3 Dimensi Minat Berwirausaha ... 23

2.6 Penelitian Terdahulu ... 24

2.7 Kerangka Konseptual ... 26

2.7.1 Hubungan Kepemimpinan dengan Minat Berwirausaha ... 26

2.7.2 Hubungan Kreativitas dengan Minat Berwirausaha ... 27

2.7.3 Hubungan Motivasi dengan Minat Berwirausaha ... 28 2.7.4 Hubungan Kepemimpinan, Kreativitas,

(10)

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

3.1 Jenis Penelitian ... 31

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

3.3 Batasan Operasional ... 31

3.4 Definisi Operasional ... 32

3.5 Skala Pengukuran ... 34

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 35

3.6.1 Populasi ... 35

3.6.2 Sampel ... 35

3.7 Jenis Data ... 37

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 38

3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 39

3.9.1 Uji Validitas ... 39

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 40

3.10 Teknik Analisis Data ... 41

3.10.1 Analisis Deskriptif Statistik ... 41

3.10.2 Metode Analisis Regresi Linier Berganda ... 42

3.11 Uji Asumsi Klasik ... 43

3.11.1 Uji Normalitas ... 43

3.11.2 Uji Heteroskedastisitas ... 43

3.11.3 Uji Multikolinearitas ... 43

3.12 Pengujian Hipotesis ... 43

3.12.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 44

3.12.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 44

3.12.3 Koefisien Determinasi ( ) ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

4.1 Gambaran Umum Organisasi UMKM Kampung Kue 46

4.2 Analisis Deskriptif ... 48

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden ... 48

4.3 Analisis Deskriptif Variabel ... 50

4.4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 60

4.5 Uji Asumsi Klasik ... 61

4.5.1 Uji Normalitas ... 61

4.5.2 Uji Heteroskedastisitas ... 61

4.5.3 Uji Multikolinearitas ... 62

4.6 Pengujian Hipotesis ... 63

4.6.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 63

4.6.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 63

4.6.3 Pengujian Koefisien Determinasi ( ) ... 65

4.7 Pembahasan ... 65

4.7.1 Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Minat Berwirausaha ... 65 4.7.2 Pengaruh Kreativitas Terhadap Minat

(11)

Berwirausaha ... 68

4.7.4 Pengaruh Kepemimpinan, Kreativitas, dan Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha .. 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 71

5.1 Kesimpulan ... 71

5.2 Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 74

DAFTAR LAMPIRAN ... 77

(12)

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ... 24

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 33

3.2 Instrumen Skala Likert ... 35

3.3 Daftar Responden ... 36

3.4 Uji Validitas ... 39

3.5 Uji Reliabilitas ... 41

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 48

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 49

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 49

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha ... 50

4.5 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepemimpinan ... 51

4.6 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kreativitas . 53

4.7 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi ... 54

4.8 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Minat Berwirausaha ... 58

4.9 Analisis Regresi Linear Berganda ... 60

4.10 Uji Kolmogrov-Smirnov ... 61

4.11 Uji Tolerance dan VIF ... 62

4.12 Hasil Uji Simultan (Uji-F) ... 63

4.13 Hasil Uji Parsial (Uji-t) ... 64

4.14 Uji Koefisien Determinasi ) ... 65

(13)

No. Gambar Judul Halaman 2.1 Kerangka Konseptual ... 29 4.1 Uji Heteroskedastisitas ... 62

(14)

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner Penelitian ... 77

2 Analisis Deskriptif Karakteristik Responden ... 80

3 Analisis Deskriptif Jawaban Responden ... 81

4 Distribusi Jawaban Pertanyaan ... 83

5 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 87

6 Uji Asumsi Klasik ... 89

7 Analisis Regresi Linear Berganda ... 91

8 Uji Hipotesis ... 92

(15)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman, kebutuhan manusia terus meningkat dan setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dan kebutuhan tersebut sangat banyak dan tidak terbatas jumlahnya. Setiap manusia berusaha untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan melakukan berbagai usaha, apabila manusia tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut maka hal tersebut dapat mempengaruhi kelangsungan hidup mereka. Kebutuhan dasar manusia tidak lagi terbatas pada ketiga kebutuhan yaitu makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Manusia mulai membutuhkan tempat hidup yang layak, hidup menetap, merasakan keamanan dan kenyamanan, membangun sebuah keluarga, serta hidup bermasyarakat. Selanjutnya, makin maju pola pikir manusia, maka ilmu pengetahuan dan teknologi pun semakin berkembang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah melipatgandakan kebutuhan manusia.

Untuk memenuhi kebutuhan, tidak bisa dengan mengandalkan penghasilan yang tetap dari waktu ke waktu. Meningkatnya kebutuhan manusia otomatis pendapatan yang kita peroleh harus juga sejalan. Salah satu cara untuk menghasilkan pendapatan yang jauh lebih baik adalah dengan berwirausaha.

Cashflow Quadrant mengemukakan bahwa, “suatu Negara akan menjadi miskin bila sebagian besar penduduknya lebih bertumpu pada kuadran kiri (utamanya sebagai pekerja/pegawai) dan sedikit lebih baik bila penduduknya sebagai pengusaha kecil (Daryanto & Cahyono, 2013). Sebaliknya Negara akan menjadi

(16)

makmur bila ekonomi penduduknya bertumpu pada kuadran kanan (pengusaha dan penanam modal)”.

Kewirausahaan menurut Drucker (dalam Kasmir, 2011) mengatakan bahwa, “kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda”. Sementara itu, menurut Zimmerer (dalam Kasmir, 2011) mengatakan bahwa, “kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha)”. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi yang terus-menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnnya. Kreativitas dan inovasi tersebut pada akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak.

Pada saat mengawali usaha atau bisnis, pendiri bukan hanya harus memiliki modal yang sangat besar, tetapi harus menjadi pemimpin yang mampu mengelola usaha tersebut dengan mengetahui segala pengetahuan akan bisnisnya, dengan demikian dapat tercapainya suatu keberhasilan usaha dari bisnis tersebut.

Kepemimpinan adalah keinginan untuk mencapai suatu komunikasi yang berdampak dan berakibat dalam memengaruhi tindakan orang lain (Suryana &

Bayu, 2010)

Kepemimpinan mengacu pada perilaku yang ditunjukkan seseorang atau banyak orang dalam suatu kelompok dengan maksud mencapai tujuan organisasi.

Pada prakteknya, dalam menjalankan wirausaha pastinya manusia ingin menjadi

(17)

lebih baik dengan berkembang dan menjadi maju dalam bisnisnya tersebut.

Seperti, ingin mempunyai banyak karyawan dan ingin menjadi penguasa dalam bidang tertentu. Untuk itu diperlukan jiwa kepemimpinan yang baik dan tangguh untuk menjalankan sebuah usaha agar mencapai kesuksesan.

Salah satu pengaruh kepemimpinan yang paling besar adalah bagi pelaku usaha yang baru memulai. Jiwa kepemimpinan bagi pelaku usaha yang baru memulai harus dibentuk semaksimal mungkin agar keinginan wirausahanya terus tumbuh dan tidak pantang menyerah.

Selanjutnya dalam menjalankan wirausaha, kreativitas yang tinggi yang dapat membuat usaha lebih ada kepercayaan diri untuk maju. Kreatif adalah mampu menciptakan gagasan, ide, hal-hal yang baru atau berbeda dengan yang sudah ada (Daryanto & Cahyono, 2013). Banyaknya persaingan usaha yang membuat kreativitas harus selalu dikaji terus menerus meskipun usaha tersebut telah dikatakan sukses. Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompleks dan ekonomi global, menurut Zimmerer (dalam Suryana & Bayu, 2010) mengatakan bahwa, “kreativitas tidak hanya penting untuk menciptakan keunggulan kompetitif, akan tetapi juga sangat penting bagi kesinambungan perusahaan (survive)”. Artinya, bahwa dalam menghadapi persaingan, diperlukan sumber daya manusia kreatif dan inovatif atau berjiwa kewirausahaan.

Wirausahalah yang dapat menciptakan nilai tambah dan keunggulan.

Selain itu dalam menjalankan wirausaha, seseorang tersebut harus memiliki motivasi yang tinggi dalam berwirausaha. Menurut As’ad (dalam Anwar, 2014) motivasi adalah keinginan seseorang yang mendorong untuk

(18)

beraktivitas karena berharap akan membawa pada keadaan yang lebih memuaskan daripada keadaan sekarang. Dengan motivasi orang akan terdorong untuk bekerja keras demi tercapainya tujuan yang diinginkan serta menggunakan keahlian dan kemampuan yang dimiliki untuk mencapainya. Dengan tingkat motivasi yang tinggi juga dapat membantu pemilik untuk memberdayakan tenaga kerja atau SDM (Sumber Daya Manusia), menjadi seorang pemimpin yang baik, terus dapat memotivasi diri sendiri untuk teguh terhadap minat wirausaha yang dibangun dan dapat memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Untuk menjalankan wirausaha dibutuhkan beberapa sifat dan sikap seorang wirausaha yang harus ada di dalam jati diri wirausahaan. Salah satu awal dari berwirausaha adalah tumbuhnya minat berwirausaha. Menurut Fuadi (dalam Anggriani, 2016) minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, serta kemauan keras untuk belajar dari kegagalan. Dalam wirausaha yang paling dibutuhkan yaitu niat dan kepercayaan diri untuk memulai hal yang baru. Dengan demikian jelas dari pendapat tersebut faktor dari keinginan meningkatkan pendapatan dalam memenuhi kebutuhan dapat membuat seseorang ingin berwirausaha.

Jika dilihat dari penjelasan yang telah diuraikan, hal-hal yang penting dalam memulai usaha dan menjalankan wirausaha dapat diterapkan oleh UMKM Kampung Kue di Kelurahan Karang Berombak Medan Barat. UMKM Kampung Kue di Kelurahan Karang Berombak adalah salah satu organisasi yang baru dibuat

(19)

oleh para ibu-ibu rumah tangga yang bertujuan untuk sama-sama belajar menjadi wirausaha yang handal dan dapat memenuhi kebutuhan masing-masing keluarganya. Karena salah satu alasan utama minat wirausaha itu tumbuh dari ibu- ibu UMKM Kelurahan Karang Berombak Medan Barat adalah ingin mencari tambahan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan. Produk yang mereka tawarkan yaitu makanan-makanan ringan seperti kue salju, kripik bawang, stick kentang, kripik ubi pedas, permen cokelat, kue nenas, dan lain-lain.

UMKM Kampung Kue di Kelurahan Karang Berombak Medan Barat merupakan salah satu organisasi UMKM yang memiliki wirausaha-wirausaha yang berbakat dan mampu menghasilkan variasi produk makanan yang kreatif dan inovasi serta menarik untuk diperjualbelikan. Kegiatan di UMKM Kampung kue di Kelurahan Karang Berombak Medan Barat selain mengajak orang-orang untuk menjadi wirausaha yaitu adanya pelatihan wirausaha yang dibina oleh CIKAL dari Universitas Sumatera Utara. Jadi, bukan sekedar mau menjadi wirausaha tetapi ada pembekalan pembelajaran yang diberikan agar seorang wirausaha tidak salah melangkah ketika memasuki dunia bisnis. Adanya UMKM Kampung Kue di Kelurahan Karang Berombak Medan Barat juga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat dan dapat menginsipirasi banyak orang untuk lebih yakin menjadi wirausaha yang sukses.

Fenomena yang terjadi pada UMKM Kampung Kue di Kelurahan Karang Berombak Medan Barat adalah minat wirausaha yang tidak stabil (naik-turun).

Dalam pra survey, fenomena ini terjadi karena para ibu-ibu UMKM masih bekerja sendiri dalam menjalankan bisnisnya seperti memproduksi produk sendiri,

(20)

memasarkan produk sendiri, sampai penjualan produk juga sendiri sehingga waktu sedikit bisa dibagi untuk keluarga padahal keluarga juga perlu diperhatikan oleh para ibu-ibu UMKM ini. Jadi, terkadang usaha yang dijalankan menjadi tersendat-sendat tidak ada perkembangan. Untuk merekrut karyawan belum ada keberanian yang kuat, masih sedikit jiwa kepemimpinan yang ada pada diri ibu- ibu UMKM Kampung Kue di Kelurahan Karang Berombak Medan Barat. Jiwa kepemimpinan dalam hal berbisnis sangat dibutuhkan, karena suatu usaha atau bisnis sangat ditentukan oleh sifat pemimpinnya dalam mengelola dan bertanggung jawab terhadap usahanya. Karena pada dasarnya seorang wirausaha merupakan pemimpin bagi diri dan perusahaannya.

Lalu masalah lain yang terlihat tentang kreativitas yang harus terus dibina agar bisnis yang dijalankan selalu disukai oleh konsumen. Terlihat kreativitas yang dimiliki oleh wirausahaan UMKM Kampung Kue di Kelurahan Karang Berombak Medan Barat hanya pada saat membuat produk yang ingin dijual, tetapi pada prakteknya ketika memulai usaha kreativitas itu tidak dikembangkan lagi.

Padahal kreativitas bukan sekedar kreatif membuat suatu produk melainkan kreatif dalam memasarkan produk, kreatif dalam menentukan harga, kreatif dalam pelayanan terhadap customer, dan kreatif lainnya dalam menjalankan wirusaha agar mampu menjalankan bisnis dengan baik meskipun menghadapi persaingan dalam bisnis. Kreatifitas dalam diri wirausaha UMKM Kampung kue di Kelurahan Karang Berombak Medan Barat juga masih sedikit diasah sehingga menimbulkan ketidakpercayaan diri ketika menjalankan bisnisnya, hal inilah yang membuat tidak stabilnya minat berwirausaha pada UMKM Kampung Kue di

(21)

Kelurahan Karang Berombak Medan Barat. Motivasi yang terlihat dari ibu-ibu UMKM Kampung Kue di Kelurahan Karang Berombak Medan Barat juga ingin menjadi pelaku wirausaha yang berprestasi dan dapat bersaing unggul untuk itu mereka terus belajar dengan mengikuti seminar kewirausahaan dimanapun yang ada di Kota Medan

Berdasarkan fenomena di atas, terlihat jelas begitu pentingnya kepemimpinan, kreativitas, dan motivasi terhadap minat wirausaha seseorang.

Untuk UMKM Kampung Kue di Kelurahan Karang Berombak Medan Barat sendiri juga sangat disayangkan jikalau minat wirausaha mereka tidak stabil karena UMKM Kampung kue di Kelurahan Karang Berombak Medan Barat sangat menjanjikan untuk menjadi wirausaha yang sukses yang terihat dari sifat wirausaha yang mau bekerja keras, mau belajar, dan produk yang dihasilkan terdapat nilai jual yang tinggi untuk dipasarkan kepada konsumen dan merupakan hal yang sangat menarik untuk membahas fenomena ini, Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh Kepemimpinan, Kreativitas, dan Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha Pada UMKM Kampung Kue di Kelurahan Karang Berombak Medan Barat”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah penelitian ini adalah :

1. Apakah kepemimpinan, kreativitas, dan motivasi secara serempak berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha pada UMKM Kampung Kue di Kelurahan Karang Berombak Medan Barat?

(22)

2. Apakah kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pada UMKM Kampung Kue di Kelurahan Karang Berombak Medan Barat?

3. Apakah kreativitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pada UMKM Kampung Kue di Kelurahan Karang Berombak Medan Barat?

4. Apakah motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pada UMKM Kampung Kue di Kelurahan Karang Berombak Medan Barat?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan, kreativitas, dan motivasi secara serempak terhadap minat berwirausaha pada UMKM Kampung Kue di Kelurahan Karang Berombak Medan Barat.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan terhadap minat berwirausaha pada UMKM Kampung Kue di Kelurahan Karang Berombak Medan Barat.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kreativitas terhadap minat berwirausaha pada UMKM Kampung Kue di Kelurahan Karang Berombak Medan Barat.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi terhadap minat berwirausaha pada UMKM Kampung Kue di Kelurahan Karang Berombak

(23)

Medan Barat.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Memberikan kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan teori yang telah diperoleh di bangku kuliah dan menambah wawasan peneliti tentang kewirausahaan dan dapat menerapkan ilmu tersebut.

2. Bagi Wirausahawan

Memberikan tambahan informasi dan wawasan serta memberikan masukan bagi para wirausahawan agar lebih percaya diri untuk berwirausaha.

3. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini dapat dilakukan sebagai bahan referensi yang nantinya akan memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama di masa yang akan datang.

(24)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah pedanaan kata dari entrepreneurship dalam bahasa Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernamen dalam bahasa Belanda.

Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan. Menurut Drucker (dalam Anwar, 2014) Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahawan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain, atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.

Menurut Anoraga (dalam Rambe, 2016) Kewirausahaan adalah semangat, perilaku, dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan pelayanan yang lebih baik pada pelanggan atau masyarakat, dengan selalu berusaha mencari pelanggan lebih banyak, serta menciptakan dan menyediakan prosuk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efesien, melalui keberanian mengambil resiko, kreatifitas, dan inovasi serta kemampuan manajemen.

Menurut Sari (2014) “wirausaha merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, berkarsa, dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya dan kiprahnya”.

Wirausaha (entrepreneur) adalah seorang yang mempunyai kombinasi unsur-unsur dan elemen-elemen internal berupa motivasi, visi, dan komunikasi

(25)

dan dorongan semangat serta kemampuan untuk memanfaatkan peluang usaha dalam konteks bisnis wirausahawan merupakan seorang pengusaha, tapi tidak semua pengusaha adalah wirausahawan. Karena wirausahawan itu merupakan salah satu pelopor dalam bisnis, inovator, penanggung jawab resiko yang mempunyai visi kedepan dan memiliki keunggulan dalam berprestasi dibidang usaha (Suryana & Bayu, 2010).

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa berwirausaha adalah sebagai suatu usaha, upaya, sikap, semangat, nilai, seni, dan kemampuan untuk mencari, melihat segala sumber daya yang dimilikinya untuk memberikan balas jasa dan memperoleh keuntungan atas usahanya itu. Wirausaha diharapkan dapat bertanggung jawab dan berani dalam menghadapi resiko usahanya (kegagalan), karena kegagalan bagi wirausaha merupakan pengalaman belajar.

Selain itu, wirausaha yang handal juga harus mempunyai visi yaitu pandangan kedepan untuk memberi motivasi serta visi tersebut juga harus disertai dengan misi yang jelas. Wirausaha sekaligus pemimpin yang efektif akan selalu mencari cara-cara yang lebih baik. Dan biasanya seorang wirausaha mempunyai rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi resiko.

2.2 Kepemimpinan

2.2.1 Pengertian Kepemimpinan dan Gaya Kepemimpinan

Pada dasarnya, seorang wirausaha merupakan pemimpin bagi diri dan perusahaannya. Kepemimpinan asal kata dari pimpin yang menunjukkan sifat yang dimiliki pemimpin itu. Kata pemimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, dan menunjukkan ataupun memengaruhi.

(26)

Jadi dalam kata pimpin termuat dua unsur pokok, yaitu subjek sebagai unsur pemimpin dan objek sebagai unsur yang dipimpin (Suryana & Bayu, 2010).

Kepemimpinan merupakan keinginan untuk mencapai suatu komunikasi yang berdampak dan berakibat dalam memengaruhi tindakan orang lain.

Kepemimpinan adalah kegiatan membujuk orang untuk bekerja sama dalam pencapaian suatu tujuan (Suryana & Bayu, 2010).

Menurut Kartono (2011) mengemukakan bahwa “kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang agar mereka mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan”.

Robbins dan Coulter (2012) menyampaikan bahwa, “Leadership is what leaders do. It’s process of leading a group and influencing that group to achieve it’s goals”. “kepemimpinan adalah apa yang pemimpin lakukan. Itu adalah proses memimpin kelompok dan mempengaruhinya untuk mencapai tujuan”. Sehingga jika disimpulkan dari beberapa pendapat di atas, bahwa kepemimpinan sebenarnya adalah bagaimana pemimpin bisa mengajak karyawannya menuju tujuan perusahaan.

Kepemimpinan entrepreneurial memandang bahwa seorang wirausaha harus dapat berperan sebagai pengatur dan pemegang kendali dalam perusahaannya, namun dengan tetap memperhatikan masukan dan kontribusi dari para karyawannya (Slamet, Tunjungsari, & Le, 2014).

Dalam kepemimpinan, gaya seorang pimpinan untuk mengatur usahanya berbeda-beda. Usaha berhasil atau tidaknya bisa dilihat dari gaya kepemimpinan yang diterapkannya. Untuk itu diperlukan pembelajaran gaya kepemimpinan agar

(27)

usaha atau bisnis dapat berjalan dengan lancar.

Gaya kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan memengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi (Slamet, Tunjungsari, & Le, 2014).

Gaya kepemimpinan menurut Slamet, Tunjungsari, & Le (2014) secara umum terdiri atas:

1. Otoriter

Pemimpin yang mengambil keputusan berdasarkan pertimbangannya sendiri.

2. Partisipati/demokratis

Pemimpin yang mau mendengarkan pendapat pengikutnya, namun keputusan akhir tetap di tangan pemimpin.

3. Liberal

Pemimpin yang membebaskan pengikutnya untuk mengeluarkan pendapat dan mengambul keputusan.

2.2.2 Perilaku Kepemimpinan Efektif

Kepemimpinan efektif yang dimaksudkan adalah kepemimpinan yang berorientasikan pada perilaku pemimpin, pengikut, dan antar hubungan untuk mencapai tujuan (Sumarsono, 2010).

Karakteristik gaya kepemimpinan efektif pada umumnya menurut Sumarsono (2010) sebagai berikut:

1. Tinggi perhatian terhadap tugas (concern for job) 2. Tinggi perhatian terhadap orang (concern for people) 3. Melibatkan bawahan secara aktif

(28)

4. Menggunakan manajemen partisipatif 5. Produktivitas organisasi meningkat 6. Kepuasan kerja karyawan meningkat.

Sifat-sifat utama yang dikaitkan dengan kepemimpinan efektif pada dasarnya Sumarsono (2010) yaitu:

1. Kecerdasan

Kecerdasan merupakan salah satu sifat pemimpin di mana adanya kecendrungan bahwa pemimpin lebih cerdas daripada pengikutnya.

2. Kepribadian

Kepribadian merupakan totalitas sikap dan perilaku yaitu berbagai cara seorang bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain, adalah berkaitan erat dengan kepemimpinan efektif.

3. Kemampuan

Kemampuan orang mempunyai hubungan positif untuk mengawasi dalam hirarki organisasi.

2.2.3 Dimensi Kepemimpinan

Tiga Komponen Kunci Kepemimpinan entrepreneurial menurut Katz &

Green (dalam Slamet, Tunjungsari, & Le, 2014) adalah:

1. Inovasi

Pemilik perusahaan sebagai pemimpin berperan sebagai visioner. Pemimpin harus memikirkan masa depan perusahaan, cara berkompetisi yang lebih baik, cara mengembangkan perusahaan, dan produk baru apa yang perlu dibuat.

Karyawan juga dapat memberikan kontribusi ide, namun pemilik sekaligus

(29)

pemimpin perusahaan yang mengambil keputusan akhir.

2. Operasi

Pemilik sekaligus pemimpin perusahaan harus mempunyai kemampuan untuk mengatur pertumbuhan bisnisnya. Pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas kepada bawahan untuk membagi beban pekerjaan. Selain itu, pemimpin harus dapat mengatasi hal-hal buruk yang terjadi di luar dugaan.

3. Inspirasi

Inspirasi berasal dari harapan karyawan maupun pelanggan bahwa seorang wirausaha seharusnya menjadi pendorong kemajuan perusahaan dan menjadi pemenang dalam persaingan usaha. Inspirasi yang diperlihatkan dari seorang wirausaha dapat dikarenakan ia menjalankan bisnisnya yang sesuai dengan jiwa dan keinginannya.

2.3 Kreativitas

2.3.1 Pengertian Kreativitas

Menurut Slamet, Tunjungsari, & Le (2014) “Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk dapat memikirkan dan mengembangkan ide-ide baru, cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang, untuk dapat menghasilkan solusi kreatif.”

Menurut Zimmerer (dalam Rahmawati, Soenarto, Suprapti, Mulyono, Hidayat, & Hakim, 2016) “Kreativitas diartikan sebagai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dan menghadapi peluang.”

Kreativitas adalah kemampuan untuk melahirkan dan mengembangkan

(30)

gagasan baru atau penemuan baru untuk menemukan cara baru dalam melihat masalah dan peluang (Fahmi, 2014)

Kreativitas menggambarkan bisnis atau organisasi sebagai gabungan dari keahlian (expertise) kemampuan dan keterampilan kreatif atau imajinatif (creative-thingking skills) dan motivasi (Reniati, 2013).

Pengertian lainnya menurut West (dalam Suryana & Bayu, 2010) tentang kreativitas merupakan penyatuan pengetahuan dari berbagai bidang pengalaman berlainan untuk menghasilkan ide-ide baru yang lebih baik.

2.3.2 Berfikir Kreatif

Aspek penting dalam kreativitas adalah pembangkit ide, di mana aspek ini dibedakan menjadi dua kategori yakni secara individu dan kelompok.

Pembangkitan ide secara individu akan terkait dengan kebebasan dan beragam pola pemikiran.

Berfikir kreatif berhubungan dengan tindakan mengimpresi sebuah masalah secara mendalam dalam pikiran. Masalah ini divisualisasikan dengan jelas dan kemudian melakukan perenungan mengenai semua tindakan ke arah perumusan sebuah ide atau konsep baru yang berbeda dibandingkan dengan hal- hal lama yang diketahui (Winardi, 2013).

Ciri dari berfikir kreatif dan individu yang dikatakan kreatif menurut Suryana dan Bayu (2010), diantaranya adalah:

1. Mencoba mengemukakan ide atau gagasan asli dengan membuat keterkaitan baru di antara hal-hal yang telah diketahui

2. Memperhatikan hal-hal yang tidak diduga

(31)

3. Mempertimbangkan karakteristik pribadi seperti fleksibilitas dan spontanitas dalam pemikiran

4. Kerja keras untuk membentuk gagasan sehingga orang lain dapat melihat nilai dalam dirinya

5. Tidak berpuas hati dengan hanya menghasilkan ide kreatif.

2.3.3 Dimensi Kreativitas

Menurut Guilford (dalam Munandar, 2011) mengemukakan ciri-ciri kreativitas yang dapat dijadikan dimensi kreativitas, antara lain:

1. Kelancaran berfikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara cepat.

Dalam kelancaran berfikir, yang ditekankan adalah kuantitasnya.

2. Keluwesan berfikir (flexibility), yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat sesuatu masalah, dari sudut pandang yang berbeda, mencari alternatif yang berbeda-beda, serta mampu menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran. Orang kreatif adalah orang yang luwes dalam berfikir. Mereka dengan mudah dapat meninggalkan cara berfikir lama dan menggantikannya dengan cara berfikir baru.

3. Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.

4. Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli.

(32)

2.4 Motivasi

2.4.1 Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan proses piskologi yang mendasar, dan merupakan salah satu unsur yang dapat menjelaskan perilaku seseorang. Motivasi merupakan salah satu faktor penentu dalam pencapaian tujuan. Motivasi berhubungan dengan dorongan atau kekuatan yang berada dalam diri manusia. Motivasi berada dalam diri manusia yang tidak terlihat dari luar. Motivasi menggerakkan manusia untuk menampilkan tingkah laku ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu.(Suryana &

Bayu, 2010).

Menurut As’ad (dalam Anwar, 2014) motivasi adalah keinginan seseorang yang mendorong untuk beraktivitas karena berharap akan membawa pada keadaan yang lebih memuaskan daripada keadaan sekarang. Dengan motivasi seseorang terdorong untuk bekerja keras demi tercapainya tujuan yang diinginkan serta menggunakan keahlian dan kemampuan yang dimiliki untuk mencapainya

Sisilia (Munthe, 2016) mendefinisikan motivasi berwirausaha sebagai sesuatu yang melatarbelakangi atau mendorong seseorang melakukan aktivitas dan memberi energi yang mengarah pada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi keseimbangan dengan membuka bisnis.

2.4.2 Teori-Teori Motivasi

Teori tentang motivasi harus dipelajari dan dipahami, sehingga dapat mengarahkan motivasi ini ke arah perilaku yang diharapkan. Menurut Suryana dan Bayu (2010) teori-teori motivasi wirausaha yaitu:

1. Teori Hierarki Kebutuhan dari Abraham H. Maslow

(33)

a. Memuaskan kebutuhan dasar (Basic Need). Memperoleh uang secara mandiri untuk kebutuhan fisik yaitu makanan, minuman, perumahan, seks, dan istirahat.

b. Memuaskan kebutuhan rasa aman (Safety Need). Memperoleh rasa aman dalam berkehidupan berkeluarga, dan bermasyarakat dengan terpenuhinya aspek-aspek perlindungan melalui keberhasilan usaha.

c. Memuaskan kebutuhan sosial (Social Need). Memperoleh keleluasan dan peluang yang lebih besar untuk melakukan kontak sosial dalam membangun persahabatan dan relasi bisnis.

d. Memuaskan kebutuhan penghargaan (Self Esteem Need). Memperoleh rasa hormat dari lingkungan sesuai dengan kedudukan sebagai pemimpin/ pemilik dalam bisnis pribadi.

e. Memuaskan kebutuhan pengakuan diri (Self Actualization). Memperoleh pengakuan masyarakat atas hasil karyanya dan bermanfaat bagi kepentingan banyak orang.

2. Teori Motivasi Pemeliharaan/Hiegieness dari Frederik Herzberg yaitu:

a. Kemajuan dan peningkatan b. Tanggung Jawab

c. Pekerjaan kreatif dan menantang d. Adanya penghargaan

e. Prestasi

3. Teori Prestasi dari David Mc. Clelland

a. Kebutuhan akan persahabatan (Need for Affiliation)

(34)

1) Keinginan yang kuat untuk bersahabat \ 2) Keinginan berkumpul

3) Khawatir putusnya persabatan

b. Kebutuhan akan kekuasaan (Need for Power) 1) Keinginan kuat untuk memerintah 2) Menyukai hubungan vertikal 3) Bangga atas posisi dan reputasi

c. Kebutuhan akan prestasi (Need for Achievement) 1) Memikul tanggung jawab

2) Pengambilan resiko 3) Kreatif dan inovatif

2.4.3 Dimensi Motivasi

Motivasi seorang menjadi wirausaha dibagi dalam tiga dimensi menurut Venesaar (dalam Munthe, 2016), yaitu:

1. Ambition For Freedom (Ambisi Kemandirian) a. Aktivitas lebih bebas

b. Memiliki usaha sendiri c. Menjadi lebih dihormati

d. Terdepan dalam menerapkan ide baru e. Mengembangkan hobi dalam bisnis 2. Self-realisation (Realisasi Diri)

a. Memperoleh posisi yang lebih baik di masyarakat b. Merasakan tantangan

(35)

c. Memotivasi dan memipin orang lain d. Melanjutkan tradisi keluarga

e. Mengimplementasikan ide atau berinovasi f. Mengikuti orang lain

3. Pushing Factors (Faktor Pendorong) a. Kehilangan pekerjaan

b. Memperoleh pendapatan lebih baik c. Tidak puas dengan pekerjaan

2.5 Minat Berwirausaha

2.5.1 Pengertian Minat Berwirausaha

Minat dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang membangkitkan perhatia pada suatu hal. Minat mengindikasikan apa yang diinginkan atau dilakukan orang atau apa yang mereka senangi. Seseorang yang berminat pada suatu hal, maka segala tindakan atau apa yang dilakukan akan mengarahkannya pada minatnya tersebut (Aprilianty, 2012).

Menurut Fuadi (dalam Anggriani, 2016) minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, serta kemauan keras untuk belajar dari kegagalan.

Winkel (2011) mengemukakan bahwa minat adalah kecendrungan yang agak menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu atau merasa senang berkecimbung dalam bidang tersebut.

(36)

Subandono (dalam Anggriani, 2016) juga menjelaskan bahwa minat berwirausaha adalah kecenderungan hati dalam diri subjek untuk tertarik menciptakan suatu usaha yang kemudian mengorganisir, mengatur, menanggung resiko dan mengembangkan usaha yang diciptakannya tersebut, minat wirausaha berasal dari dalam diri seseorang untuk menciptakan sebuah bidang usaha.

Yuwono dan Partini (dalam Anggriani, 2016) menyebutkan ada tiga aspek minat pada diri seseorang, yaitu:

1. Dorongan dari dalam untuk memenuhi kebutuhan diri sebagai sumber penggerak untuk melakukan sesuatu.

2. Kebutuhan untuk berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang akan menentukan posisi individu dan lingkungannya.

3. Perasaan individu terhadap suatu pekerjaan yang dilakukannya.

2.5.2 Faktor-faktor yang memengaruhi minat berwirausaha

Faktor-faktor yang memengaruhi minat berwirausaha menurut Stewart (dalam Koranti, 2013) adalah:

1. Faktor internal

Artinya minat berasal dalam diri wirausahawan, yaitu dapat berupa sifat-sifat personal, sikap dalam diri, kemauan, keinginan dan kemampuan individu tersebut untuk berwirausaha.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal berasal dari luar diri perilaku wirausaha yang dapat berupa unsur dari lingkungan sekitar seperti lingkungan keluarga, leingkungan dunia usaha, lingkungan fisik, lingkungan sosial ekonomi, dan lain-lain.

(37)

Minat berwirausaha seseorang juga dapat dilihat dari tiga faktor menurut Hattab (2014) yaitu:

1. Personal Attitude (Sikap Pribadi)

Sikap pribadi merupakan keyakinan individu akan hasil dari suatu perilaku.

Sikap terhadap perilaku dipengaruhi oleh keyakinan bahwa perilaku tersebut akan membawa kepada hasil yang diinginkan atau tidak diinginkan. Individu yang memiliki keyakinan akan positif terhadap suatu perilaku akan memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan tersebut.

2. Subjective Norms (Norma-Norma Subjektif)

Keyakinan atau persepsi seseorang mengenai pengaruh sosial atau harapan orang-orang di sekitarnya mengenai apa yang harus dan tidak harus dilakukan. Apabila individu meyakini apa yang menjadi norma kelompok sosialnya, maka ia kan mematuhi dan membentuk perilaku yang sesuai dengan kelompoknya.

3. Perceived Behavioural Control (Kontrol Perilaku yang Dirasakan)

Kontrol perilaku merupakan keyakinan tentang ada atau tidaknya faktor- faktor yang menghalangi perilaku individu. Dengan kata lain, kontrol perilaku merupakan keyakinan mengenai keberadaan hal-hal yang mampu mnedukung ataupun menghambat perilakunya tersebut. Kontrol perilaku ini sangat penting ketika rasa percaya diri seseorang berada dalam kondisi lemah.

2.5.3 Dimensi Minat Berwirausaha

Menurut Alma (2010) menyatakan terdapat tiga hal dimensi yang memengaruhi minat berwirausaha, yaitu:

(38)

1. Personal (Pribadi)

Berkaitan dengan aspek-aspek kepribadian seseorang. Seorang wirausaha adalah seorang yang memiliki keinginan berprestasi yang sangat tinggi dibandingkan orang yang tidak berwirausaha.

2. Sociological (sosiologis)

Berkaitan dengan hubungan keluarga dan hubungan sosial lainnya. Hubungan keluarga dapat dilihat dari orang tua, pekerjaan, dan status sosial. Faktor sosial yang berpengaruh terhadap minat berwirausaha ialah masalah tanggung jawab terhadap keluarga. Selain itu orang tua yang memiliki usaha sendiri anaknya akan cenderung menjadi wirausaha juga.

3. Environmental (lingkungan)

Berkaitan dengan hubungan antar lingkungan. Faktor yang berasal dari lingkungan diantaranya adalah model peran, peluang aktivitas, selain itu dipengaruhi juga oleh pesaing, sumber daya, dan kebijakan pemerintah.

2.6 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Peneliti (Tahun Penelitian)

Judul Penelitian Variabel Penelitian Metode

Analisis Hasil Penelitian Ashari

Nasution (2017)

Pengaruh pengetahuan Kewirausahaan dan Kreativitas Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi 2014-2015 Universitas Sumatera Utara

Independen:

Pengetahuan Kewirausahaan, Kreativitas Dependen: Minat Berwirausaha

Analisis regresi linear berganda

Pengetahuan Kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha.

Kreativitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha.

Secara simultan Pengetahuan Kewirausahaan dan

Kreativitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha.

Bambang Supriyatno (2017)

Pengaruh

Kepercayaan Diri,dan Motivasi Terhadap

Independen:

Kepercayaan Diri, Motivasi

Analisis regresi linear

Kepercayaan Diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha.

(39)

Lanjutan Tabel 2.1

Peneliti (Tahun Penelitian)

Judul Penelitian Variabel Penelitian Metode

Analisis Hasil Penelitian Minat Berwirausaha

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Ngawi

Dependen: Minat Berwirausaha

Berganda Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha.

Secara serempak,

kepercayaan diri dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha

Tria Adetia (2017)

Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan, Sikap, dan Motivasi Berwirausaha Terhadap Minat Berwirausaha (Studi Kasus Anggota Komunitas Bisn is Lampung)

Independen:

Pembelajaran Kewirausahaan, Sikap, Motivasi Dependen: Minat Berwirausaha

Analisis regresi linear berganda

Pembelajaran Kewirausahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha.

Sikap berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha.

Motivasi berwirausaha berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha.

Paramitas ari (2016)

Pengaruh Motivasi Berwirausaha dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Bantul

Independen:

Motivasi Berwirausaha, Pengetahuan Kewirausahaan Dependen:

Minat Berwirausaha

Analisis regresi linear berganda

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi berwirausaha dan

pengetahuan kewirausahaan secara bersama-sama terhadap minat berwirausaha.

Secara parsial motivasi berwirausaha dan

pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha.

Sarmaida Munte (2016)

Pengaruh

Kemandirian Pribadi dan Motivasi Berwirausaha terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Kasus pada UMKM Kuliner di Jalan Setia Budi Medan)

Independen:

Kemandirian Pribadi, Motivasi Dependen:

Keberhasilan Usaha

Analisis regresi linear berganda

Hasil Uji F menunjukkan bahwa kemandirian pribadi dan motivasi secara bersama- sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. Secara parsial kemandirian pribadi dan motivasi terhadap keberhasilan usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.

Alvian Dhian Agung (2015)

Pengaruh Motivasi dan Mental Berwirausaha terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Berwirausaha Studi pada Mahasiswa Ahmad Dahlan

Independen:

Motivasi, Mental Berwirausaha Dependen: Minat Berwirausaha

Analisis regresi linear berganda

Secara partial motivasi yang hanya berpengaruh terhadap minat berwirausaha. Secara simultan motivasi dan mental berwirausaha berpengaruh terhadap minat berwirausaha.

Fitria Lestari (2012)

Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Kreativitas terhadap Keberhasilan Usaha pada Sentra Industri Rajutan Binong Jati Bandung

Independen: Jiwa Kewirausahaan, Kreativitas Dependen:

Keberhasilan Usaha

Analisis regresi linear berganda

Jiwa kewirausahaan dan kreativitas secara bersama- sama memberikan kontribusi positif terhadap keberhasilan usaha

(40)

Lanjutan Tabel 2.1

Peneliti (Tahun Penelitian)

Judul Penelitian Variabel Penelitian Metode

Analisis Hasil Penelitian Okpara

(2011)

The Value Of Creativity and Innovation in Entrepreneurship

Independen:

Creativity, Innovation Dependen:

Entrepreneurship

Corelation Pearson

The results show that there is a positive relationship creativity and innovation.

Sumber: Ashari (2017), Bambang (2017), Tria (2017), Paramitasari (2016), Sarmaida (2016), Alvian (2015), Fitria (2012), Okpara (2011).

2.7 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan sebuah skema sederhana yang dapat memberikan penjelasan secara ringkas mengenai variabel-variabel penelitian serta hubungan-hubungan antar variabel tersebut. Dengan melihat kerangka konseptual pembaca dapat langsung memahami apa yang sedang diteliti oleh peneliti yakni mengerti mengenai apa yang menjadi variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Dengan demikian dalam kerangka konseptual ini dikemukakan variabel yang akan diteliti yaitu kepemimpinan, kreativitas, dan motivasi sebagai variabel bebas dan minat berwirausaha sebagai variabel terikat. Berikut ini adalah hubungan antar variabel dalam penelitian ini.

2.7.1 Hubungan Kepemimpinan dengan Minat Berwirausaha

Manusia yang memiliki jiwa kepemimpinan dalam wirausaha mempunyai sikap memengaruhi orang lain, keberanian diri, niat, dan tekad yang kuat dalam minat wirausaha untuk mencapai suatu tujuan dengan kemampuan keras untuk mencapai tujuan dan kebutuhan hidupnya. Kartono (2011) mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang agar mereka mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kepemimpinan entrepreneurial memandang bahwa seorang wirausaha harus dapat berperan sebagai pengatur dan

(41)

pemegang kendali dalam perusahaannya, namun dengan tetap memperhatikan masukan dan kontribusi dari para karyawannya (Slamet, Tunjungsari, & Le, 2014). Memiliki jiwa kepemimpinan dalam menumbuhkan minat berwirausaha sangatlah penting karena didalam kepemimpinan seseorang mempunyai rasa tanggung jawab, keyakinan dan kepribadian yang bagus sehingga minat seseorang bukan hanya bersifat minat dalam hati, dan hanya dibayangkan saja tetapi dijalankan dan dikembangkan sesuai yang diinginkan. Jika ingin wirausaha berkembang lebih maju, sebagai wirausahawan kita tidak bisa bekerja sendiri melainkan harus bekerja sama dengan orang lain. Untuk itu diperlukan adanya kepemimpinan dalam diri seseorang yang mampu mengatur dan memengaruhi orang lain, serta bertanggung jawab dan mempunyai tekad yang kuat untuk maju.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwasannya kepemimpinan berpengaruh terhadap minat berwirausaha.

2.7.2 Hubungan Kreativitas dengan Minat Berwirausaha

Kreativitas seseorang wirausaha sangat diperlukan dalam menjalankan usahanya baik ketika usaha lagi naik atau turun. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk dapat memikirkan dan mengembangkan ide-ide baru, cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang, sehingga muncul solusi kreatif (Slamet, Tunjungsari, & Le, 2014). Adanya kreativitas dalam diri seseorang menjadikan seorang tersebut semakin percaya diri untuk menjalankan usaha karena walaupun usaha kita sedang banyak pesaing atau tidak disukai oleh konsumen atau masyarakat, wirausahawan selalu punya cara dan terus memikirkan ide-ide cemerlang agar usahanya tersebut berjalan dengan baik. Lalu tidak pantang

(42)

menyerah dalam kondisi apapun. Untuk itu diperlukan kreativitas dalam minat wirausaha agar semakin percaya diri, yakin dan usaha semakin berkembang. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwasannya kreativitas berpengaruh terhadap minat berwirausaha.

2.7.3 Hubungan Motivasi dengan Minat Berwirausaha

Dalam kehidupan, motivasi selalu diperlukan sebagai pendorong diri untuk melakukan atau menjalankan sesuatu dengan bersungguh-sungguh dan penuh semangat. Sisilia (dalam Munthe, 2016) mendefinisikan motivasi berwirausaha sebagai sesuatu yang melatarbelakangi atau mendorong seseorang melakukan aktivitas dan memberi energi yang mengarah pada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi keseimbangan dengan membuka suatu usaha atau bisnis. Dalam wirausaha, motivasi juga diperlukan dalam mendorong kepercayaan diri untuk menumbuhkan minat berwirausaha ataupun menjalankan usaha. Motif berwirausaha masing-masing wirausahawan berbeda-beda, seperti ingin memperbaiki ekonomi, ingin berpretasi dalam hal usaha, meneruskan usaha keluarga, tidak ada pekerjaan lain, atau hanya ikut-ikutan saja karena ingin memperluas lingkungan sosial. Meskipun berbeda-beda motif berwirausaha, tetapi semua memerlukan adanya motivasi. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwasannya motivasi berpengaruh terhadap minat berwirausaha.

2.7.4 Hubungan Kepemimpinan, Kreativitas, Motivasi dengan Minat Berwirausaha

Fuadi (dalam Anggriani, 2016) mengemukakan bahwa minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja keras atau

(43)

berkemauan keras untuk berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, serta kemauan keras untuk belajar dari kegagalan. Dari pengertian diatas dapat terlihat sikap kepemimpinan, kreativitas, dan motivasi diperlukan dalam minat berwirausaha sehingga terjadi hubungan yang saling mempengaruhi.

Berdasarkan hasil penjabaran tentang hubungan antar variabel dalam penelitian ini, maka dapat dirumuskan kerangka konseptual, sebagai berikut:

Sumber: Kartono (2011), Slamet (2014), Sisilia (2011), Fuadi (2016)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.8 Hipotesis

Berdasarkan kerangka konseptual penelitian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

1 Kepemimpinan, Kreativitas, dan Motivasi Secara Bersama-sama Berpengaruh Signifikan Terhadap Minat Berwirausaha Pada UMKM Kampung Kue di Kelurahan Karang Berombak Medan Barat.

2 Kepemimpinan Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Minat Berwirausaha Pada UMKM Kampung Kue di Kelurahan Karang Berombak

Kepemimpinan

Kreativitas

Motivasi

Minat Berwirausaha

(44)

Medan Barat.

3 Kreativitas Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Minat Berwirausaha Pada UMKM Kampung Kue di Kelurahan Karang Berombak Medan Barat.

4 Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Minat Berwirausaha Pada UMKM Kampung Kue di Kelurahan Karang Berombak Medan Barat.

.

(45)

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala (Sugiyono, 2016). Dalam penelitian ini variabel yang dihubungkan adalah Kepemimpinan ( ), Kreativitas ( ), dan Motivasi ( ) terhadap Minat Berwirausaha (Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada UMKM Kampung Kue di Kelurahan Karang Berombak Medan Barat. Waktu penelitian ini mulai dari bulan November 2018 sampai Desember 2018.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Independen (X)

Variabel Independen sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2016). Variabel independen dalam penelitian ini Kepemimpinan

(46)

( ) , Kreativitas ( ), dan Motivasi ( ).

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel Dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, dan konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2016). Variabel dalam penelitian ini adalah Minat Berwirausaha.

3.4 Definisi Operasional

Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu pendefinisian variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu sebagai berikut:

1. Kepemimpinan ( )

Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang agar mereka mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Kreativitas ( )

Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk dapat memikirkan dan mengembangkan ide-ide baru, cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang, sehingga muncul solusi kreatif.

3. Motivasi ( )

Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan tertentu, sehingga motivasi dapat diartikan sebagai pendorong perilaku seseorang.

4. Minat Berwirausaha (Y)

(47)

Minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, serta kemauan keras untuk belajar dari kegagalan.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala

Ukur Kepemimpinan Kepemimpinan

adalah kegiatan mempengaruhi orang agar mereka mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Inovasi 1. Berperan sebagai visoner Likert 2. Menjadi pendengar yang

baik bagi karyawan 3. Pengambil keputusan Operasi 1. Kemampuan untuk

mengatur pertumbuhan bisnis

2. Mampu mendelegasikan tugas ke bawahan 3. Menangani resiko Inspirasi 1. Pendorong kemajuan

bisnis

2. Percaya diri terhadap jiwa kewirausahaan

3. Menjadi panutan bawahannya Kreativitas Kreativitas adalah

kemampuan seseorang untuk dapat memikirkan dan

mengembangkan ide-ide baru, cara- cara baru dalam melihat masalah dan peluang, sehingga muncul solusi kreatif.

Kelancaran Berfikir

1. Kemampuan untuk berpikir secara cepat

Likert

2. Kemampuan

menghasilkan banyak ide- ide

Keluwesan Berfikir

1. Kemampuan melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda 2. Cepat tanggap terhadap

suatu perubahan 3. Mampu melihat peluang Elaborasi 1. Mampu mengembangkan

suatu ide kreatif menjadi lebih menarik

Originalitas 2. Mampu menghasilkan ide kreatif yang asli dari diri sendiri

Motivasi Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu perbuatan atau kegiatan tertentu, sehingga motivasi diartikan sebagai

Ambition for freedom (ambisi kemandirian)

1. Aktivitas lebih bebas Likert

2. Memiliki usaha sendiri

3. Menjadi lebih dihormati

4. Terdepan dalam menerapkan ide baru

Gambar

Gambar 2.1  Kerangka Konseptual
Tabel 3.2   Isntrumen Skala Likert
Tabel 3.3   Daftar Responden
Tabel 3.4 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan telah valid karena
+3

Referensi

Dokumen terkait

minat ibu untuk memilih implant sebagai alat kontrasepsi di Kelurahan Madras Hulu. Kecamatan Medan

Untuk mengidentifikasi faktor pendapatan keluarga yang mempengaruhi rendahnya minat ibu dalam memilih implant sebagai alat kontrasepsi di Kelurahan terjun Kecamatan