HARGA DAN KUALITAS BERPENGARUH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Penelitian
Gunawan Andriansah (12218978) Gatot Subiyakto (021137)
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA 2021
ii ABSTRAK
Gunawan Andriansah (12218978) Gatot Subiyakto (021137)
HARGA DAN KUALITAS BERPENGARUH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
Kata Kunci: Harga, Kualitas produk, Keputusan Pembelian (ii + 36)
Penulisan ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel harga dan kualitas terhadap keputusan pembelian smartphone merek Iphone. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan data primer kualitatif. Tahap uji yang dilakukan adalah uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, regresi linear berganda, uji t (uji parsial), uji F (uji simultan), dan koefisien determinasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan menggunakan instrumen kuesioner, data valid yang berhasil dikumpulkan sebanyak 100 responden. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Alat bantu pengujian yang digunakan adalah SPSS 22.0.
Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel harga dan kualitas berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian. Hal ini membuktikan bahwa variabel kualitas produk dan harga mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian.
Kemudian secara simultan variabel harga dan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini membuktikan bahwa kedua variabel tersebut memberikan pengaruh positif terhadap keputusan.
Daftar Pustaka (1984-2019)
3
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi saat ini perkembangan informasi dan teknologi sangatlah pesat. Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan akan informasi saat ini, maka kebutuhan masyarakat akan dunia informasi pun semakin besar.
Sebagian besar kalangan berkeinginan untuk mendapatkan informasi secara tepat, akurat dan yang paling penting adalah kemudahan untuk mendapatkan informasi tersebut. Informasi sangat cepat dan mudah di akses melalui internet yang mengalami perkembangan cukup signifikan. Pelaku pengguna internet tidak terbatas pada orang dewasa saja tetapi dapat pula digunakan oleh anak remaja. Mereka menggunakan internet untuk menghibur diri, khususnya bermain game. Selain bermain game, internet digunakan oleh anak remaja untuk mendapatkan materi pembelajaran yang tidak mereka dapatkan dari sekolah. Dengan internet, Anda dapat mengakses situs web yang berisikan materi pelajaran. Materi pelajaran yang berada di dalam situs memiliki penjelasan yang lengkap dan jelas. Internet bahkan dapat digunakan pula untuk cek kuota dan mengecek jumlah pulsa yang anda miliki. Dengan perkembangan internet yang sudah dapat terjangkau di berbagai wilayah selalu di iringi dengan perkembangan teknologi yang tidak kalah pesat di berbagai negara.
Dengan begitu perkembangan teknologi tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Khususnya dalam bidang teknologi masyarakat sudah sangat menikmati. Manusia tidak lepas dari adanya teknologi. Artinya, bahwa teknologi merupakan cara mudah dalam setiap kegiatan manusia.
Maka dari itu dengan berkembanga nya teknologi masalah akan mudah terselesaikan. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, disisi lain ada juga yang hal negatifnya. Bicara tentang dampak dari perkembangan teknologi yang akan kita hadapi dalam berbagai bidang, bahkan hampir semua aspek kehidupan seperti yang kita
4
lihat sekarang. Semua orang dalam kehidupan sehari-hari nya hampir tidak lepas dari teknologi.
Perkembangan teknologi komunikasi telah melalui perubahan yang cukup signifikan dari tiap generasi. Terbukti dengan munculnya berbagai macam perangkat telekomunikasi dengan teknologi tingkat tinggi.
Kemunculan teknologi telekomunikasi tingkat ini juga didorong oleh kebutuhan manusia untuk menghadapi berbagai masalah yang dihadapi dan diselesaikan dalam waktu cepat dan singkat. Teknologi komunikasi yang saat ini menjadi trend di masyarakat adalah smartphone. Smartphone menjadi salah satu alat elektronik yang mampu mengalami perkembangan yang cukup cepat. Di Indonesia sendiri sangat terasa akan hal tersebut. Keberadaan smartphone ini dianggap menjadi barang paling penting untuk digunakan sehari–hari. Tidak hanya digunakan untuk bertukar informasi saja melainkan sudah banyak hal yang bisa dilakukan menggunakan smartphone.
Keberadaan dari smartphone ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan banyak nya sejumlah merek yang mulai memasuki pasar indonesia diawali muncul nya handphone nokia di tahun 2000-an, itu pun hanya digunakan oleh eksekutif saja dan dengan berjalan nya waktu di ikuti oleh merek-merek lain seperti Samsung, Sony, Oppo, Xiaomi, Iphone. Dari berbagai macam merek-merek tersebut memiliki kualitas dan spesifikasi yang berbeda-beda.
Iphone merupakan smartphone yang dikeluarkan oleh perusahaan teknologi asal Amerika Serikat dan menjadi produk unggulan dari Apple Inc.
Mulai dikembangkan dan dipasarkan ke seluruh pasar global di tahun 2007 dan tahun 2007 tersebut belum banyak produk-produk Smartphone yang berkembang di pasar global dan dengan begitu membuat banyak konsumen melakukan keputusan pembelian. Walaupun harga yang ditawarkan oleh Iphone cukup tinggi namun Iphone sangat mengedepankan kualitas produk dengan beberapa keunggulan nya.
Dalam pengambilan keputusan pembelian ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan. Contoh dari pertimbangan-pertimbangan tersebut
5
diantaranya adalah harga dan kualitas produk. Keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk (Kotler dan Amstrong, 2002). Harga adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa, jumlah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa (Kotler &
Armstrong, 1997). Sementara itu, Kualitas produk dibentuk oleh beberapa indikator antara lain kemudahan penggunaan, daya tahan, kejelasan fungsi, keragaman ukuran produk, dan lain-lain (Zeithalm, 1988).
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, Harga dan Kualitas Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh dari harga secara parsial terhadap keputusan konsumen.
2. Apakah ada pengaruh dari kualitas produk secara parsial terhadap keputusan konsumen.
3. Apakah ada pengaruh dari harga dan kualitas produk secara simultan terhadap keputusan konsumen
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka peneliti membatasi jumlah variabel penelitian, yaitu Harga dan Kualitas Produk terhadap keputusan konsumen dalam membeli smartphone merek Iphone. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier Berganda dengan menggunakan SPSS. Dengan responden yaitu konsumen berasal dari kota Depok.
1.4 Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
6
1. Untuk mengetahui pengaruh variabel Harga secara parsial terhadap keputusan konsumen dalam membeli smartphone merek Iphone di kota Depok
2. Untuk mengetahui pengaruh variabel Kualitas Produk secara parsial terhadap keputusan konsumen dalam membeli smartphone merek Iphone di kota Depok
3. Untuk mengetahui pengaruh variabel Harga dan Kualitas Produk secara simultan terhadap keputusan konsumen dalam membeli smartphone merek Iphone di kota Depok
LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. (Kotler, 1987)
Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial.
(William J. Stanton, 1984)
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. (Basu dan Hani, 2004)
7 2.2 Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi. (Philip Kotler dan Armstrong, 2002).
Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan perusahaan. (Swastha, 1995).
2.3 Produk
Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program pemasaran. Strategi produk dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pembelian sebuah produk bukan hanya sekedar untuk memiliki produk tersebut tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik serta peranan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya (Buchari Alma, 2007)
2.4 Harga
Harga merupakan elemen bauran pemasaran yang dapat menghasilkan pendapatan melalui penjualan. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat menetapkan harga produknya dengan baik dan tepat sehingga konsumen tertarik dan mau membeli produk yang ditawarkan agar perusahaan mendapatkan keuntungan.
Harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, harga merupakan elemen termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan, fitur produk, saluran, dan
8
bahkan komunikasi membutuhkan lebih banyak waktu. (Kotler dan Keller, 2009).
Perusahaan harus menetapkan harga sesuai dengan nilai yang diberikan dan dipahami pelanggan. Jika harganya ternyata lebih tinggi daripada nilai yang diterima, perusahaan tersebut akan kehilangan kemungkinan untuk memetik laba; jika harganya ternyata terlalu rendah daripada nilai yang diterima, perusahaan tersebut tidak akan berhasil menuai kemungkinan memperoleh laba (Benyamin Molan, 2005).
Tujuan penetapan harga menurut Rahman (2010) terbagi menjadi tiga orientasi, yaitu:
1. Pendapatan. Hampir sebagian besar bisnis berorientasi pada pendapatan, hanya perusahaan nirlaba atau pelayanan jasa publik yang biasanya berfokus pada titik impas.
2. Kapasitas. Beberapa sektor bisnis biasanya menyelaraskan antara permintaan dan penawaran dan memanfaatkan kapasitas produksi maksimal.
3. Pelanggan. Biasanya penetapan harga yang diberikan cukup representatif dengan mengakomodasi segala tipe pelanggan, segmen pasar, dan perbedaan daya beli. Bisa dengan menggunakan sistem diskon, bonus, dan lain-lain.
2.5 Kualitas Produk
Kualitas produk adalah kondisi fisik, fungsi dan sifat suatu produk baik barang atau jasa berdasarkan tingkat mutu yang diharapkan seperti durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, reparasi produk serta atribut produk lainnya dengan tujuan memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggan.
Kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal ini termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, dan reparasi produk, juga atribut produk lainnya (Kotler dan Armstrong, 2012).
9
Adapun indikator-indikator kualitas produk dalam penelitian ini menurut Tjiptono (2001) adalah:
1. Kinerja (Performance) yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti (Core Product) yang dibeli.
2. Keistimewaan tambahan (Features) yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap.
3. Keandalan (Reliability) yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai.
4. Daya tahan (Durability) yaitu ketahanan produk tersebut dapat digunakan.
2.6 Keputusan Pembelian
Proses keputusan pembelian dimulai apabila konsumen menyadari suatu masalah atau kebutuhan terhadap suatu produk yang diinginkan.
Proses pembelian menggambarkan alasan mengapa seseorang lebih menyukai, memilih dan membeli suatu produk dengan merek tertentu.
Keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat (Kotler, 2002).
Pengertian lain tentang Keputusan pembelian menurut Schiffman dan Kanuk (2000: 437) adalah “the selection of an option from two or alternative choice”. Dapat diartikan, keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada.
2.7 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan pada rumusan masalah dan tinjauan Pustaka yang telah diuraikan diatas mengenai variabel harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian, maka kerangka pemikiran teoritis diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
10
Pengaruh Parsial
Pengaruh Simultan
Gambar 2.1 Model Penelitian
Sumber: (Dianah, 2017), (Stevanus, 2019), dan (Welsa, 2017)
Keterangan:
X1 : Harga
X2 : Kualitas Produk Y : Keputusan Pembelian
Harga (X2)
Kualitas Produk (X2)
Keputusan Pembelian (Y)
11
METODE PENELITIAN
Subjek penelitian adalah orang yang dijadikan sebagai sumber data atau sumber informasi oleh peneliti untuk riset yang dilakukannya. Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat di kota Depok yang memakai smartphone merek Iphone. Data tersebut akan dikumpulkan sebagai informasi dengan menggunakan kuesioner online melalui google form.
Jenis dan Sumber Data
Menurut Sugiyono (2015) jenis data dibedakan menjadi 2, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2019). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan survey yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dengan menyebar kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Pengertian data primer menurut Sugiyono (2015) adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer diperoleh dari menyebar kuesioner ke masyarakat di kota Depok yang menggunakan smartphone merek Iphone dan bersedia menjadi responden dan mengisi kuesioner.
Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2012) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat di kota Depok yang memakai atau menggunakan smartphone merek Iphone.
Menurut Sugiyono (2009) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability
12
sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sedangkan untuk penentuan pengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan. Siapa saja yang secara kebetulan/accidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Sampel yang digunakan adalah sebagian masyarakat di kota Depok yang menggunakan smartphone merek Iphone.
Populasi dalam penelitian ini jumlahnya tidak diketahui menurut Rao Purba (1996) dapat menggunakan rumus:
n = Jumlah sampel
Z = Tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5% = 1,96
Moe = Margin of error atau kesalahan maksimal yang bisa dikolerasi, disini ditetapkan 10% atau 0,10
Dengan menggunakan margin of error sebesar 10%, maka jumlah sampel minimal yang dapat diambil sebesar:
n = 96,04
untuk mempermudah perhitungan maka jumlah sampel dibulatkan menjadi 100 orang.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data primer yaitu dengan menyebar kuesioner online melalui google form. Pada kuesioner tersebut diberikan beberapa pernyataan yang sehubungan dengan penelitian yang dilakukan. Terdapat lima jawaban yang dapat dipilih
13
responden sesuai dengan pendapat mereka. Untuk mengukur variabel penelitian ini menggunakan skala likert 5 poin. Lima jawaban alternatif yang dapat dipilih responden terhadap pertanyaan yang diberikan adalah:
Tabel 3.1 Skala Likert
Alternatif Jawaban Skor Item
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2019). Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel sebagai berikut:
Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2019). Variabel bebas pada penelitian ini yaitu:
1. Harga (X1)
2. Kualitas Produk (X2)
Variabel Terikat (Dependent Variable)
Sugiyono (2019) menyatakan bahwa variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini yaitu keputusan pembelian (Y1)
14
HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Perusahaan
Apple Inc. adalah perusahaan teknologi multinasional yang berpusat di Cupertino, California. Apple didirikan oleh Steve Jobs, Steve Wozniak, dan Ronald Wayne pada April 1976 untuk mengembangkan dan menjual komputer pribadi Apple I buatan Wozniak. Perusahaan ini resmi berdiri dengan nama Apple Computer, Inc. pada Januari 1977. Penjualan komputer- komputernya, termasuk Apple II, menandai pertumbuhan perusahaan ini.
Dalam kurun beberapa tahun, Jobs dan Wozniak mempekerjakan banyak perancang komputer dan memiliki lini produksi. Apple menjadi perusahaan terbuka pada tahun 1980 dan meraup laba yang sangat besar. Selama beberapa tahun berikutnya, Apple memproduksi komputer-komputer baru yang memiliki antarmuka pengguna grafis inovatif seperti Macintosh pertama tahun 1984. Pada tahun 1985, Wozniak keluar dari Apple dan Jobs mengundurkan diri. Jobs memboyong sejumlah karyawan Apple dan mendirikan perusahaan baru pada tahun berikutnya, NeXT.
Seiring berkembangnya pasar komputer pribadi, angka penjualan komputer Apple menurun karena para pesaingnya menjual produk yang lebih murah, terutama komputer yang menggunakan sistem operasi Microsoft Windows. Perombakan petinggi Apple terus berlangsung sampai CEO Gil Amelio memutuskan pada tahun 1997 untuk membeli NeXT dan mengajak Jobs kembali ke Apple. Jobs kembali memimpin perusahaan dan diangkat menjadi CEO tidak lama kemudian. Ia mulai membangun kembali status Apple dengan membuka toko ritel pada tahun 2001, mengakuisisi sejumlah perusahaan perangkat lunak untuk membangun portofolio perangkat lunak Apple, dan mengubah sebagian perangkat keras yang dipakai oleh komputer- komputernya. Apple kembali sukses dan untung besar. Pada Januari 2007, Jobs mengumumkan bahwa Apple Computer, Inc. berganti nama menjadi Apple Inc. untuk mencerminkan peralihan fokus perusahaan ke barang elektronik konsumen. Ia juga meluncurkan Iphone, telepon pintar yang mendapat banyak pujian dan laris terjual.
15
Pendapatan tahunan global Apple mencapai $229 miliar pada tahun fiskal 2017. Apple merupakan perusahaan teknologi informasi terbesar di dunia menurut pendapatan dan produsen telepon genggam terbesar ketiga di dunia setelah Samsung dan Huawei. Pada Agustus 2018, Apple menjadi perusahaan terbuka A.S. pertama yang nilainya di atas US$1 triliun.
Perusahaan ini mempekerjakan 123.000 karyawan purna waktu dan memiliki 504 toko ritel di 24 negara per 2018. Apple mengoperasikan iTunes Store, penjual musik terbesar di dunia. Per Januari 2018, lebih dari 1,3 miliar produk Apple dipakai secara aktif di seluruh dunia. Perusahaan ini memiliki pelanggan dengan kesetiaan merek yang sangat tinggi dan berkali-kali diberi gelar merek paling bernilai di dunia.
Analisis Deskriptif Responden
Dari hasil penyebaran kuesioner online yang telah diberikan kepada 100 orang responden, yaitu Masyarakat kota Depok maka diperoleh data yang akan digunakan untuk menjawab persoalan penelitian. Total pernyataan untuk keseluruhan baik dari variabel independen (X) maupun variabel dependen (Y) berjumlah 12 pernyataan dengan setiap variabel disesuaikan dengan jumlah indikator tiap variabel dimana, X1 memiliki 4 pernyataan dan X2 memiliki 4 pernyataan serta Y memiliki 4 pernyataan. Responden dalam penelitian ini memiliki karakteristik berdasarkan jenis kelamin, usia, penghasilan (per bulan).
Identifikasi Berdasarkan Jenis Kelamin
Dengan meningkatnya perubahan gaya hidup masyarakat akan pembelian barang elektronik terutama smartphone dengan berbagai macam merek yang ada, salah satunya yaitu pembelian pada smartphone merek Iphone. Tentunya ada perbedaan perilaku pembelian yang dilakukan oleh pria maupun wanita.
Untuk itu, dalam penelitian ini jenis kelamin menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pembelian smartphone merek Iphone. Dari hasil kuesioner kepada konsumen Iphone didapatkan data sebagai berikut:
16
Tabel 4.1
Rekapitulasi Data Jenis Kelamin Responden Iphone
Jenis Kelamin Responden Presentase
Perempuan 66 66%
Laki-laki 34 34%
Total 100 100%
Sumber: Data diolah dari hasil penelitian Kuesioner, 2021 Rekapitulasi data diatas dapat digambarkan sebagai diagram dibawah ini:
Gambar 4.1
Diagram Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari hasil rekapitulasi data responden dapat dilihat bahwa 100 orang konsumen Iphone yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 34% (34 orang) dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 66% (66 orang). Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa masyarakat berjenis kelamin perempuan di kota Depok lebih potensial dalam melakukan keputusan pembelian smartphone merek Iphone.
Identifikasi Berdasarkan Usia
Usia menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pertimbangan dalam penelitian ini, karena dengan adanya kriteria usia ini penulis dapat mengetahui rentang usia konsumen yang selalu melakukan pembelian smartphone merek Iphone di kota Depok.
17
Tabel 4.2
Rekapitulasi Data Usia Responden Iphone
Usia Responden Presentase
<20 tahun 15 15%
20 – 22 tahun 81 81%
>22 tahun 4 4%
Total 100 100%
Sumber: Data diolah dari hasil penelitian Kuesioner, 2021 Rekapitulasi data diatas dapat digambarkan sebagai diagram dibawah ini:
15%
81%
4%
Usia
<20 20-22 >20
Gambar 4.2
Diagram Responden Berdasarkan Usia
Dari hasil rekapitulasi data responden dapat dilihat bahwa dari 100 responden konsumen smartphone merek Iphone yang berusia <20 tahun sebanyak 15% (15 orang) dan yang berusia 20-22 tahun sebanyak 81% (81 orang) serta yang berusia > 22 tahun 4%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari Masyarakat di kota Depok yang melakukan pembelian smartphone merek Iphone adalah mahasiswa yang berusia antara 20 – 22 tahun.
Identifikasi Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pertimbangan dalam penelitian ini, karena dengan adanya kriteria pekerjaan ini penulis dapat mengetahui pekerjaan konsumen yang selalu melakukan pembelian smartphone merek Iphone di kota Depok.
18
Tabel 4.3
Rekapitulasi Data Pekerjaan Responden Iphone
Pekerjaan Responden Presentase
Pelajar/Mahasiswa 92 92%
Karyawan 6 6%
PNS 2 2%
Wiraswasta 0 0
Ibu Rumah Tangga 0 0
Lain-lain 0 0
Total 100 100%
Sumber: Data diolah dari hasil penelitian Kuesioner, 2021 Rekapitulasi data diatas dapat digambarkan sebagai diagram dibawah ini:
Gambar 4.3
Diagram Responden Berdasarkan Pekerjaan
Dari hasil rekapitulasi data responden dapat dilihat bahwa dari 100 responden konsumen smartphone merek Iphone yang memiliki pekerjaan Pelajar/Mahasiswa sebanyak 92% (92 orang), pekerjaan Karyawan sebanyak 6% (6 orang), pekerjaan PNS sebanyak 2% (2 orang), pekerjaan Wiraswasta, Ibu Rumah Tangga dan lain-lain sebanyak 0% (0 orang) Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari Masyarakat di kota Depok yang melakukan pembelian smartphone merek Iphone adalah mahasiswa yang memiliki pekerjaan sebagai Pelajar/Mahasiswa.
Identifikasi Berdasarkan Penghasilan
19
Penghasilan perlu menjadi parameter yang diperhitungkan dalam pernyataan kepada responden. Dari hasil kuesioner didapatkan data sebagai berikut:
Sumber: Data diolah dari hasil penelitian Kuesioner, 2021 Rekapitulasi data diatas dapat digambarkan sebagai diagram dibawah ini:
Gambar 4.4
Diagram Responden Berdasarkan Penghasilan
Dari hasil rekapitulasi data responden dapat dilihat bahwa dari 100 orang responden konsumen smartphone merek Iphone yang memiliki penghasilan < Rp 1.000,000 sebanyak 41% (41 orang), yang memiliki penghasilan Rp. 1.000.000 – Rp 3.500.000 sebanyak 39% (39 orang), yang memiliki penghasilan Rp 3.500.000 – Rp.5.000.000 sebanyak 11% (11 orang)
Tabel 4.4
Rekapitulasi Data Penghasilan Responden Iphone
Penghasilan Responden Presentase
< Rp 1.000.000 41 41%
Rp 1.000.000 – Rp
3.500.000 39 39%
Rp 3.500.000 –
Rp.5.000.000 11 11%
>Rp. 5.000.000 9 9%
Total 100 100%
20
dan yang memiliki penghasilan Rp.5.000.000 sebanyak 9% (9 orang). Untuk itu, konsumen yang melakukan pembelian pada smartphone merek Iphone di dominasi oleh konsumen dengan penghasilan sebesar <Rp.1.000.000
Analisis Deskriptif Variabel
Setelah dilakukan penelitian dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden, maka didapatkan hasil jawaban responden yaitu sebagai berikut:
Variabel Harga diukur dengan beberapa indikator yaitu keterjangkauan harga, harga sesuai kemampuan atau daya saing harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, kesesuaian harga dengan manfaat (Kotler dan Amstrong, 2012).
Hasil tanggapan terhadap variabel diskon dapat dijelaskan pada tabel ini:
Sumber: Data diolah dari hasil penelitian Kuesioner, 2020
Dari analisis data tabel 4.5 menunjukkan bahwa tanggapan responden pada variabel harga terhadap keputusan pembelian smartphone merek Iphone cukup representatif yaitu sebesar 44,25% yang menyampaikan pernyataan sangat setuju bahwa kualitas produk menentukan keputusan pembelian smartphone merek Iphone.
Tabel 4.5
Tanggapan Responden Terhadap Harga
Variabel Pernyataan
Skor
Jumlah
SS S N TS STS
Harga (X1)
HRG 1 20 26 38 15 1 100
HRG 2 39 44 15 1 1 100
HRG 3 62 31 7 0 0 100
HRG 4 56 34 10 0 0 100
Jumlah 177 135 70 16 2 400
Presentase 44,25% 33,75% 17,5% 4% 0,5% 100%
21
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kualitas Produk
Variabel Kualitas Produk diukur dengan beberapa indikator yaitu kinerja, keistimewaan tambahan, keandalan, daya tahan (Tjiptono, 2001)
Tabel 4.6
Tanggapan Responden Terhadap Kualitas Produk
Variabel Pernyataan
Skor
Jumlah
SS S N TS STS
Kualitas Produk
(X2)
KP 1 53 37 10 0 0 100
KP 2 51 42 7 0 0 100
KP 3 30 36 28 5 1 100
KP 4 41 41 12 4 2 100
Jumlah 175 156 57 9 3 400
Presentase 43,75% 39% 14,25% 2,25% 0,75% 100%
Sumber: Data diolah dari hasil penelitian Kuesioner, 2020
Dari analisis data tabel 4.6 menunjukkan bahwa tanggapan responden pada variabel kualitas produk terhadap keputusan smartphone merek Iphone cukup representatif yaitu sebesar 43,75% yang menyampaikan pernyataan sangat setuju bahwa kualitas produk menentukan keputusan pembelian smartphone merek Iphone.
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian
Variabel Keputusan Pembelian diukur dengan beberapa indikator yaitu kemantapan pada sebuah produk, kebiasaan dalam membeli produk, memberikan rekomendasi kepada orang lain dan melakukan pembelian ulang (Kotler, 2008)
Tabel 4.7
Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian
Variabel Pernyataan
Skor
Jumlah
SS S N TS STS
22 Variabel Pernyataan
Skor
Jumlah
SS S N TS STS
Keputusan Pembelian
(Y)
Kep. Pem 1 47 38 15 0 0 100
Kep. Pem 2 38 25 30 5 2 100
Kep. Pem 3 37 41 18 4 0 100
Kep. Pem 4 34 33 24 7 2 100
Jumlah 156 137 87 16 4 400
Presentase 39% 34,25% 21,75% 4% 1% 100%
Sumber: Data diolah dari hasil penelitian Kuesioner, 2021
Dari analisis data tabel 4.7 menunjukkan bahwa 39% responden setuju untuk melakukan keputusan pembelian smartphone merek Iphone. Hal ini menunjukkan bahwa dari kedua variabel independen yaitu harga dan kualitas produk menjadi faktor yang memengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian smartphone merek Iphone dimana konsumen cenderung melakukan pembelian produk dengan memperhatikan kualitas produk/
kemantapan sebuah produk, kebiasaan membeli produk, memberikan rekomendasi kepada orang lain dan pembelian ulang terhadap produk.
Uji Validitas
Uji Validitas untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid ketika pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Tingkat validitas dapat diukur dengan membandingkan nilai r hitung (Correlation Item-Total Correlation) dengan r tabel. Secara statistik pernyataan akan dinyatakan valid apabila r hitung > r tabel. Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan antara nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (tingkat kebebasan) (df) = n-2.
Dalam penelitian ini sampel (n) yang digunakan yaitu 100 responden.
Maka besarnya df dapat dihitung 100-2 = 98. Dengan df = 98 dan alpha =
23
0,05 (5%) di dapat r tabel = 0,196 (dengan melihat r tabel pada df = 98 dengan uji dua arah). Jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel dan bernilai positif, maka butir pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid.
Tabel 4.8 Uji Validitas Variabel Pernyataan Corrected
Item- Total Correlation
r tabel Keterangan
Harga (X1)
HRG 1 0,759 0,196 VALID
HRG 2 0,784 0,196 VALID
HRG 3 0,713 0,196 VALID
HRG 4 0,735 0,196 VALID
Kualitas Produk (X2)
KP 1 0,774 0,196 VALID
KP 2 0,775 0,196 VALID
KP 3 0,879 0,196 VALID
KP 3 0,848 0,196 VALID
Keputusan Pembelian
(Y)
KEP.PEM 1 0,783 0,196 VALID
KEP.PEM 2 0,859 0,196 VALID
KEP.PEM 3 0,840 0,196 VALID
KEP.PEM 4 0,821 0,196 VALID
Sumber: Hasil Output SPSS 22.0, 2021
Tabel 4.8 menunjukkan keseluruhan variabel yang diteliti dinyatakan valid dengan (r hitung > r tabel = 0,196), sehingga dapat disimpulkan bahwa bahwa pernyataan pada keseluruhan variabel harga, kualitas produk dan keputusan pembelian dinyatakan valid.
Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Nilai suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0,6. Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini, sebagai berikut:
Tabel 4.9 Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s
Alpha Keterangan
Harga (X1) 0,720 Reliabel
24
Tabel 4.9 Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s
Alpha Keterangan
Kualitas Produk (X2) 0,830 Reliabel
Keputusan Pembelian (Y) 0,838 Reliabel Sumber: Hasil Output SPSS 22.0, 2021
Hasil koefisien (Cronbach’s Alpha) pada keputusan pembelian pada smartphone merek Iphone bernilai > 0,60 dapat dikatakan reliabel artinya bahwa instrumen yang digunakan handal, sebagaimana dinyatakan oleh Ghozali (2016), yaitu jika koefisien Cronbach’s Alpha > 0,6 maka pernyataan dinyatakan handal dan konsisten dari waktu ke waktu. Hal tersebut mengartikan bahwa instrumen pada penelitian ini dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.
Uji Asumsi Klasik
Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas pada masing-masing pernyataan dalam kuesioner, setelah di uji dihasilkan seluruh pernyataan masing-masing variabel dinyatakan valid dan reliabel. Langkah selanjutnya sebagai persyaratan dalam analisis regresi adalah uji asumsi klasik.
Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh normalitas, pengaruh multikolinearitas, dan pengaruh heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik, mempunyai data yang berdistribusi normal, tidak terjadi asumsi heteroskedastisitas, dan tidak terjadi asumsi multikolinearitas.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen dan variabel independen keduanya berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji SPSS versi 22.0 berdasar uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa variabel independen memiliki distribusi normal. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.10 Asymp Sig (2 tailed) dihasilkan nilai 0,198. Hal ini sesuai dengan teori
25
Santoso, Singgih (2015) bahwa data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikan, pada tabel dapat dilihat pada poin Asymp Sig (2 tailed) lebih besar dari 0,05 dan dapat digunakan dalam model regresi karena memenuhi asumsi normalitas. Dari output SPSS diperoleh sebagai berikut:
Tabel 4.10
Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandard
ized Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 2.38558671 Most Extreme
Differences
Absolute .094
Positive .046
Negative -.094
Test Statistic .094
Asymp. Sig. (2-tailed) .030c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Hasil Output SPSS 22.0, 2020
Gambar 4.5
Grafik Normal Probability Plot Sumber: Hasil Output SPSS 22.0, 2021
Dari grafik yang ditunjukkan oleh gambar 4.5 menyatakan bahwa titik-titik pada Normal P-Plot of Regression Standardized Residual dari variabel
26
dependen menyebar di sekitar dan mengikuti garis diagonal. Untuk itu, model regresi dalam penelitian ini berdistribusi normal dan memenuhi asumsi normalitas.
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji ada atau tidaknya korelasi antara masing-masing variabel independen. Untuk dapat menentukan apakah terdapat multikolinearitas dalam model regresi pada penelitian ini adalah dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance. Nilai tolerance yang besarnya diatas 0,1 dan nilai VIF (Variance Inflation Factor) dibawah 10 menunjukkan bahwa tidak adanya multikolinearitas pada di antara variabel independennya. Adapun nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini:
Tabel 4.11
Model
Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant)
HRG .768 1.303
KP .768 1.303
a. Dependent Variable: KEP.PEM
Sumber: Hasil Output SPSS 22.0, 2021
Tabel 4.11 menjelaskan bahwa korelasi antar keputusan pembelian dengan kualitas produk dan harga dapat terlihat hasil data masing-masing variabel memiliki nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10.
Hasil uji dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas antara variabel independen dengan variabel dependennya.
Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan dengan pengamatan lainnya. Jika varians dan residual dari suatu pengamatan ke
Coefficientsa
27
pengamatan yang lain sama, maka disebut dengan homoskedastisitas, sedangkan jika varians dan residual berbeda, maka disebut dengan heteroskedastisitas. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot antara ZPRED dan SRESID dengan dasar analisis sebagai berikut:
1. Jika ada pola tersebut seperti titik-titik yang ada membentuk pola tersebut yang teratur (bergelombang menyebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan terjadi heteroskedastisitas 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Dependent Variable: Keputusan Pembelian Gambar 4.6
Grafik Scatterplot
Sumber: Hasil Output SPSS 22.0, 2021
Pada gambar 4.6 terlihat titik-titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka pada penelitian ini dapat disimpulkan tidak terjadi asumsi Heteroskedastisitas sehingga model regresi layak digunakan.
28 Analisis Regresi Linear Berganda
Setelah melakukan uji asumsi klasik dan didapat bahwa pada penelitian ini data memenuhi asumsi normalitas, tidak terjadi heteroskedastisitas, dan tidak terjadi multikolinearitas maka langkah selanjutnya yang dapat dilakukan yaitu penghitungan regresi linier berganda untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Hasil perhitungan analisis regresi linear berganda yang di dapat dari pengolahan data menggunakan program SPSS 22.0 sebagai berikut:
Tabel 4.12
Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardi zed Coefficien
ts
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1.881 1.940 .970 .335
HRG .455 .118 .355 3.844 .000 .768 1.303
KP .400 .106 .348 3.774 .000 .768 1.303
a. Dependent Variable: KEP.PEM
Sumber: Hasil Output SPSS 22.0, 2021
Dari Tabel 4.12, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Unstandardized Coefficients
Kolom ini terdiri dari B dan Std. Error. Kolom B menunjukkan koefisien B, yaitu nilai yang menjelaskan perubahan variabel Y (Keputusan Pembelian) jika variabel Harga (X1) dan variabel Kualitas Produk (X2), berubah 1 unit. Std. Error adalah tingkat kesalahan yang mungkin terjadi.
2. Standardized Coefficients
Pada kolom ini terdapat Beta. Standardized Coefficients adalah nilai koefisien yang sudah terstandarisasi. Nilai koefisien Beta semakin mendekati 0 maka antara variabel X terhadap Y semakin lemah.
3. Uji T
29
Merupakan t hitung, untuk mengetahui hubungan antara variabel independen yaitu Harga (X1) dan Kualitas Produk (X2) terhadap variabel dependennya yaitu Keputusan Pembelian (Y).
4. Sig
Kolom ini menjelaskan adanya hubungan yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. Nilai Sig ini adalah 0,05 berarti tingkat kepercayaan adalah 95% dan tingkat kesalahan 5%.
Berdasarkan tabel 4.12 hasil pengujian regresi linear berganda dalam penelitian ini dapat diubah dalam bentuk persamaan regresi sebagai berikut:
Berdasarkan hasil persamaan analisis regresi linear dari tabel 4.12 maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Nilai konstanta sebesar 1.881 menyatakan apabila variabel Harga (X1) dan Kualitas Produk (X2) sama dengan nol (0) atau bernilai konstan, maka keputusan pembelian pada smartphone merek Iphone akan bernilai positif sebesar 1.881. Dikarenakan variabel dependen pada penelitian ini adalah keputusan pembelian atau konsumen dapat melakukan pembelian secara berulang pada smartphone merek Iphone.
Dengan demikian, perlu dilihat kembali variabel independen pada penelitian ini, dimana variabel independen tersebut berhubungan dengan harga dan kualitas produk. Apabila variabel harga dan kualitas produk tidak diperhatikan, maka keputusan pembelian konsumen pada smartphone merek Iphone akan menurun.
2. Koefisien regresi variabel harga (X1) bernilai positif yaitu sebesar 0,445 Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1% kualitas produk dengan asumsi variabel lain bernilai tetap, maka keputusan pembelian pada smartphone merek Iphone akan naik sebesar 0,445 atau 44,5%. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif
Kep. Pem = a + b1HRG (X1) + b2KP (X2) + e
30
(searah) antara harga dengan keputusan pembelian, semakin besar kesesuaian harga yang diberikan oleh perusahaan maka semakin besar pula keinginan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian smartphone merek Iphone. Semakin besar kesesuaian harga dengan manfaat yang diberikan maka akan semakin besar pula keputusan pembelian pada smartphone merek Iphone yang dilakukan oleh konsumen.
3. Koefisien regresi variabel kualitas produk (X2) bernilai positif yaitu sebesar 0,400 Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1%
kualitas produk dengan asumsi variabel lain bernilai tetap, maka keputusan pembelian pada smartphone merek Iphone akan naik sebesar 0,400 atau 40%. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif (searah) antara kualitas produk dengan keputusan pembelian, semakin bagus kualitas produk yang diberikan oleh Iphone maka semakin besar pula keinginan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian produk smartphone tersebut. Dengan adanya kualitas produk yang diberikan oleh produk Iphone sebagai salah satu strategi pemasarannya mencerminkan bahwa kualitas produk ini dapat menarik minat konsumen sehingga memicu konsumen dalam melakukan pembelian secara berulang pada produk
Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk memutuskan apakah pola hipotesisnya ditolak atau diterima, pengujian yang dilakukan sebagai berikut:
Uji T (Uji Parsial)
Variabel independen harga (X1) dan kualitas produk (X2), dalam penelitian ini diuji kebenarannya dengan menggunakan uji T. Pengujian ini dilakukan dengan melihat taraf signifikansi, jika taraf signifikansi yang dihasilkan dari perhitungan di bawah 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, sedangkan jika taraf signifikansi yang dihasilkan dari perhitungan lebih besar
31
dari 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dari analisis diperoleh hasil, sebagai berikut:
Tabel 4.13 Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardiz ed Coefficient
s
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.881 1.940 .970 .335
HRG .455 .118 .355 3.844 .000
KP .400 .106 .348 3.774 .000
a. Dependent Variable: KEP.PEM
Sumber: Hasil Output SPSS 22.0, 2021 Dimana nilai t hitung, sebagai berikut:
Level of Significant (α) = 5% α/2 = 0,05/2 = 0,025
Degree of Freedom (df) = n – k – 1
= 100 – 2– 1= 97 t hitung (0,025;97) = 1,98472
Keterangan:
n = Jumlah Responden
k = Jumlah Variabel Independen
t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Berikut ini adalah analisis pengujian secara parsial dengan uji T pada tabel 4.13 sebagai berikut:
32
1. Pengaruh Harga (X1) Terhadap Keputusan Pembelian
Nilai t hitung (3,844 > 1,98472) dan nilai signifikansi (0,000 < 0,05) yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa harga berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian pada smartphone merek Iphone. Hal ini menunjukkan bahwa dalam penelitian ini konsumen akan membeli smartphone merek Iphone dengan melihat harga pada produk smartphone tersebut. Pada penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh chardika respatya hendro dan wahyu hidayat (2018) yang menyatakan bahwa harga berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian smartphone merek Iphone.
2. Pengaruh Kualitas Produk (X2) Terhadap Keputusan Pembelian
Nilai t hitung (3,774 > 1,98761) dan nilai signifikansi (0,000 < 0,05) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa kualitas produk berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian pada smartphone merek Iphone. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam menjalankan bisnis perusahaan memerlukan kualitas produk yang berkualitas tinggi sebagai strategi pemasarannya, dengan kualitas produk yang berkualitas tinggi maka semakin banyak konsumen yang berminat untuk membeli produk Iphone tersebut. Pada penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh chardika respatya hendro dan wahyu hidayat (2018) yang menyatakan bahwa kualitas produk berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian smartphone merek Iphone.
Uji F (Uji Simultan)
Dalam penelitian ini menunjukkan apakah semua variabel independen yaitu Harga (X1), dan Kualitas Produk (X2) mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen yaitu Keputusan Pembelian (Y). Adapun kriteria pengujian uji F adalah sebagai berikut:
Tabel 4.14
ANOVAa
Model
Sum of Squares df
Mean
Square F Sig.
33
1 Regression 325.339 2 162.669 28.006 .000b Residual 563.411 97 5.808
Total 888.750 99
a. Dependent Variable: KEP.PEM b. Predictors: (Constant), KP, HRG
Sumber: Hasil Output SPSS 22.0, 2021
Tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 28.006 dan nilai F tabel pada signifikansi (α) 0,05 dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df1 = (jumlah total variabel – 1) dan df2 = (n – k) dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel independen. Dengan ini, didapatkan df 1 = 3 - 1 = 2 dan df 2 = 100 – 2 = 98 F hitung sebesar 3,09.
Berdasarkan hasill perhitungan, maka hasil yang diperoleh F Hitung > F tabel (28,006 > 3,09) dengan nilai signifikan < 0,05 (0,00 < 0,05). Maka kesimpulan dimana Ho ditolak dan Ha diterima artinya bahwa variabel harga dan kualitas produk berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian pada smartphone merek Iphone. Harga dan kualitas produk yang sesuai dengan manfaat akan memberikan pengaruh secara bersama-sama pada konsumen dalam melakukan keputusan pembelian atau melakukan pembelian secara berulang dalam memenuhi keinginan untuk membeli produk smartphone. Pada intinya dalam keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen, antara harga yang didapatkan harus selaras dengan kualitas produk yang dipasarkan oleh Iphone.
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Widhiarso (2011) jika pada penelitian mengarah pada pengambilan populasi melalui non-random sampling seperti menggunakan purposive sampling maupun accidental sampling, maka individu yang kita teliti bernama subjek atau partisipan bukan berupa sampel. Pengujian ini untuk mengukur seberapa jauh variabel-variabel independen dalam menerangkan variabel dependennya. Hasil koefisien determinasi dapat dilihat pada kolom Adjusted R square sebagai berikut:
Tabel 4.15
34
Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .605a .366 .353 2.41005
a. Predictors: (Constant), KP, HRG b. Dependent Variable: KEP.PEM
Sumber: Hasil Output SPSS 22.0, 2021
Dari tabel 4.15 karena variabel independen pada penelitian ini berjumlah lebih dari satu maka koefisien determinasi yang digunakan adalah Adjusted R Square. Dari hasil pengujian di atas dapat terlihat bahwa koefisien determinasi yang dihasilkan pada kolom Adjusted R Square sebesar 0,353 atau 35,3% artinya harga dan kualitas produk yang merupakan variabel independen dapat menerangkan variabel dependen yaitu keputusan pembelian sebesar 35,3%. Nilai koefisien determinasi yang semakin mendekati satu menunjukkan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Lalu sisanya sebesar 64,7% menerangkan variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti citra merek, promosi dan lain sebagainya.
Rangkuman Hasil Penelitian
Tabel 4.16
Hasil Kesimpulan Penelitian
No Alat Analisis Hasil Keterangan
1 Uji Validitas 12 pernyataan memiliki nilai signifikan lebih besar dari nilai rtabel
Dalam penelitian ini menunjukan bahwa semua pernyataan Harga (X1), Kualitas Produk (X2), dan Keputusan Pembelian (Y) menyatakan Valid karena nilai rhitung> rtabel (0,196)
35
2 Uji Reliabilitas Hasil yang di dapat Cronbach’s Alpha -Harga (X1) sebesar 0.720 > 0.6
-Kualitas Produk (X2) sebesar 0.830 > 0.6 -Keputusan
pembelian (Y) sebesar 0.838 > 0.6
Dalam penelitian ini menunjukan setiap variabel memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0.6 maka dapat
disimpulkan alat ukur masing-masing variabel Harga (X1), Kualitas Produk (X2), dan Keputusan Pembelian (Y) dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.
3 Uji Multikolinearitas Nilai VIF dibawah <
10 dan nilai tolerance diatas >
0.1
Dalam penelitian ini dinyatakan model regresi tidak terjadi
multikolinearitas antara variabel-variabel bebas.
4 Uji Heteroskedastisitas Terlihat pada gambar grafik 4.6 titik-titik menyebar secara acak baik diatas nol dan dibawah nol pada sumbu Y.
Dalam penelitian ini tidak terjadi
heteroskedastisitas pada regresi
5 Uji Normalitas Terlihat pada gambar grafik normal probability plot 4.5 titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
Uji normalitas dalam penelitian ini bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
6 Regresi Linear Berganda Kep. Pem = a + b1HRG (X1) + b2KP (X2) + e
PI = 1.881 +
0,445HRG 0,400KP + e
Dalam hal ini berarti variabel Harga
(X1) memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap Keputusan Pembelian (Y)
36
7 Uji T Variabel harga (X1)
diperoleh sig 0.000 dan variabel kualitas produk (X2)
diperoleh sig 0.000
- Variabel Harga (X1) berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y) karena 0.000 < 0.05 -Variabel Kualitas Produk (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y) karena 0.000 < 0.05
8 Uji F Nilai F hitung yaitu
sebesar jadi 28.006 dengan signifikansi F sebesar 0.000 < 0.05
Diketahui ada pengaruh Harga (X1) dan Kualitas Produk (X2) secara simultan dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y) 9 Uji Koefisien
Determinasi (R2)
Nilai Adjusted R Square (koefisien determinasi) sebesar 0.353
Dapat disimpulkan berarti 35,3% keputusan
pembelian dipengaruhi oleh harga dan kualitas produk, sedangkan sisanya 64,7% menjelaskan bahwa variabel-variabel yang tidak diteliti dalam variabel ini.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pengolahan data dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil uji parsial menunjukkan variabel harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada smartphone merek Iphone.
2. Hasil uji parsial menunjukkan variabel kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada smartphone merek Iphone.
3. Hasil uji simultan menunjukkan variabel harga dan kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada smartphone merek Iphone.
Saran untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan
Penulis menyarankan kepada perusahaan, agar tetap mempertahankan harga yang dimiliki serta melakukan strategi pemasaran dengan
37
menetapkan kualitas produk yang sesuai dengan manfaat produk agar konsumen semakin tertarik untuk melakukan keputusan pembelian pada smartphone merek Iphone.Bagi peneliti selanjutnya perlu mengkaji lebih banyak sumber maupun referensi yang terkait dengan variabel-variabel yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di luar variabel yang telah diteliti pada penelitian ini, agar hasil penelitian dapat berkembang menjadi lebih baik.
38
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta:
Bandung.
Basu Swastha Dharmmesta, T. Hani Handoko, 2004, Manajemen Pemasaran “ Analisa perilaku
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 23. Edisi 8. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Healey, M. P. (2015). Brand Extension. Wiley Encyclopedia of Management, 1–1.
https://doi.org/10.1002/9781118785317.weom090352 Kotler, Philip, (1997), "Manajemen Jilid 2", Jakarta, Erlangga
Kotler, P., & Armstrong, G. (2012). Prinsip-Prinsip PEMASARAN Principle of Marketing.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Alih Bahasa: Benyamin Molan.
Manajemen Pemasaran. Edisi Ketigabelas. Jilid 1 dan 2. Cetakan Keempat. PT. Indeks. Jakarta.
Masrin, I., & Yanto, P. (2019). Dampak Promosi , Harga Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Oppo.
Stanton, William J. "Fundamentals of marketing" (1984), London, McGraw-Hill Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran, Edisi 3, ANDI: Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Keenam.
Yogyakarta: Penerbit. Andy.
Chardika Respatya Hendro, W. H. (2018). DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2018, Hal. 1-8 http://ejournal- s1.undip.ac.id/index.php/ Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. Diponegoro Journal of Social and Politic, 1–8.
Defriansyah, D., Daud, I., & Nailis, W. (2016). PENGARUH CITRA MEREK, HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Sriwijaya Indralaya) Doni Defriansyah 1 , Islahuddin Daud 2 , & Welly Nailis 3. Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis Dan Terapan, 8(2), 89–102.
Dianah, N., & Welsa, H. (2017). Pengaruh Kualitas Produk Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Xiaomi Serta Dampaknya Pada Kepuasan Konsumen (Studi kasus pada mahasiswa fakultas ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa). Jurnal Manajemen, 7(1),16–26.