• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah dan barangsiapa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah dan barangsiapa"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memproleh Gelar Sarjana Psikologi (S P.si)

Oleh : Lathifah Aziza Nim: 11150700000043

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H / 2019 M

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Subhanahu wa Ta’ala yang maha pengasih dan maha penyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan proposal penelitian ini dengan judul

“PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KEPRIBADIAN TERHADAP ADAPTABILITAS KARIER PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR”.

Proposal penelitian ini telah disusun dengan baik. Peneliti mendapatkan dukungan dari berbagai pihak sehingga terselesaikan skripsi ini. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada :

1. Dr. Zahrotun Nihayah, M.Si, Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019-2024, beserta jajarannya.

2. Desy Yustari Muchtar, M.Si selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah merelakan banyak waktu dan tenaganya untuk memberikan bimbingan kepada peneliti serta mengarahkan penulis dengan sangat baik selama proses penyusunan skripsi ini, dan senantiasa memberikan ilmu yang sangat bermanfaat kepada penulis yang bersifat moral maupun akademik.

3. Mulia Sari Dewi, M.Psi selaku penguji I dan Dr. Natris Idriyani, M.Si selaku penguji II yang telah bersedia menjadi penguji dan memberikan bimbingan serta mengarahkan penulis agar dapat menyusun skripsi ini lebih baik lagi.

4. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan ilmu serta pelajaran berharga kepada penulis.

5. Seluruh responden pada penelitian ini yaitu mahasiswa tingkat akhir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta semester 8 dan 10, karena dengan kesediaan dari kalian maka penelitian ini dapat diselesaikan.

(5)

6. Terima kasih kepada kedua orangtua penulis, Ama dan Apa yang senantiasa memberikan banyak sekali dukungan serta berbagai inspirasi untuk penulis, memberikan kasih sayang kepada penulis dan selalu mendoakan penulis.

7. Terima kasih kepada adik penulis Amrina Rasyada, dan seluruh keluarga besar terimakasih telah memberikan do’a dan dukungannya kepada penulis.

8. Terima kasih kepada teman-teman satu kelompok bimbingan, Imtitsal Kurnia, Vania Nanditya, Khusnul Khotimah dan Arini Nurlistiani terimakasih telah menjadi bagian yang penting selama proses perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini serta seluruh pihak yang ikut terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih atas bantuan serta dukungan yang telah diberikan.

Terlepas dari itu semua, penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak sekali kekurangannya dalam penulisan maupun penyusunan karena adanya keterbatasan pengalaman, pengetahuan, serta analisis. Maka dari itu dengan sangat terbuka penulis menerima adanya saran dan kritik dari pembaca sebagai masukkan yang membangun untuk penyusunan skripsi dengan lebih baik lagi. Penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Jakarta, 10 Juli 2019

Penulis

(6)

LEMBARAN PERNYATAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memproleh gelar sarjana strata satu (S1) di Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 Juli 2019

Lathifah Aziza

NIM: 11150700000043

(7)

MOTTO

Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah dan barangsiapa

yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha

Terpuji”.

_Surat Luqman Ayat 12_

Persembahan

Karya ini saya persembahkan untuk keluarga saya yang tercinta, ama, apa dan adek, keluarga serta teman-teman yang selalu

menyayangi, mendukung dan tanpa lelah mendo’akan saya

dalam menyelesaikan karya ini.

(8)

ABSTRAK

A) Fakutas Psikologi B) Juli 2019

C) Lathifah Aziza

D) Pengaruh Dukungan Sosial dan Kepribadian terhadap Adaptabilitas Karier pada Mahasiswa Tingkat Akhir

E) xiii + 94 Halaman

F) Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh dukungan sosial (keluarga, teman, orang terdekat) dan kepribadian (Extraversion, Agreeableness, Conscientiouness, Neuroticism dan Openness) terhadap adaptabilitas karier pada mahasiwa tingkat akhir. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah adaptabilitas karier dari teori Savickas, (2012), dukungan sosial (Zimet, 1988) dan kepribadian (Goldberg, 2006).

Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sejumlah 411 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling dengan jenis purposive sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Career Adapt-Abilities Scale (CAAS) International form, Multidimentional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) dan IPIP (International Personality Item Pool) Big-Five Factor Makers. Uji validitas alat ukur menggunakan teknik Confirmatory Factor Analysis (CFA).Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regesi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara dukungan sosial dan kepribadian terhadap adaptabilitas karier pada mahasiswa tingkat akhir dengan sumbangan sebesar 7,3%. Adapun dimensi yang berpengaruh signifikan dalam penelitian ini adalah Conscientiouness.

Kata Kunci: Mahasiswa, Dukungan Sosial, Kepribadian dan Adaptabilitas karier

G) Bahan bacaan: 1 buku + 35 jurnal + 1 Disertasi + 1 Skripsi

(9)

ABSTRAK

A) Faculty of Psychology B) July 2019

C) Lathifah Aziza

D) The impact of Social Support and Personality for the Carrier Adaptability in final-year student

E) xiii + 94 Pages

F) This research aims to see the impact in social (family, friends, closest people) and character (Extraversion, Agreeableness, Conscientiouness, Neuroticism dan Openness) support for the carrier adaptability in final- year student. Concept used in this research is the adaptability carrier for Savickas Theory, (2012), social support (Zimet, 1988) and personality (Goldberg, 2006).

Sample in this research are final-year students of Islamic State University Syarif Hidayatullah Jakarta, with total of 411 students. This research uses non-probability sampling technique with purposive sampling. The measuring instrument for this research is Career Adapt-Abilities Scale (CAAS) and IPIP (International Personality Item Pool) Big-Five Factor Makers. The Validity Test for the measuring instrument is using multiple regression analysis techniques. The result of this research shows that the is a significant impact between social and character support for the adaptability carrier towards final year students with 7.3%. As for the most significant influential dimension in this research is contentiousness.

Keywords: Student, Social Support, Personality and Carrier Adaptability G) Reading Material: 1 book + 35 journal + 1 Dissertation + 1 essay

(10)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

LEMBARAN PERNYATAN ... iii

MOTTO ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI... vii

BAB I... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Pembatasan Masalah... 7

1.3 Rumusan Masalah... 8

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

1.4.1 Tujuan ... 8

1.4.2 Manfaat ... 9

BAB 2 ... 10

LANDASAN TEORI ... 10

2.1 Adaptabilitas Karier ... 10

2.1.1 Pengertian Adaptabilitas Karier ... 10

2.1.2 Dimensi Adaptabilitas Karier... 11

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Adaptabilitas Karier... 12

2.1.4 Pengukuran Adaptabilitas Karier ... 15

2.2 Dukungan Sosial ... 15

2.2.1 Definisi Dukungan Sosial ... 15

2.2.2 Bentuk dukungan sosial ... 17

2.2.3 Dimensi-dimensi Dukungan Sosial... 18

2.2.3 Pengukuran Dukungan Sosial ... 19

2.3 Kepribadian... 20

2.3.1 Definisi kepribadian... 20

(11)

2.3.2 Tipe Kepribadian Big Five... 21

2.3.3 Pengukuran Kepribadian... 23

2.4 Kerangka Berpikir... 25

2.5 Hipotesis penelitian... 29

BAB 3 ... 31

METODE PENELITIAN... 31

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 31

3.1.1 Populasi dan Sampel ... 31

3.1.2 Teknik pengambilan Sampel... 31

3.2 Variabel Penelitian... 32

3.3 Definisi Operasional ... 33

3.3.1 Adaptabilitas Karier ... 33

3.3.2 Dukungan Sosial ... 34

3.3.3 Kepribadian... 34

3.4 Pengumpulan Data ... 36

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data... 36

3.4.2 instrumen pengumpulan data ... 37

3.5 Uji Validitas Konstruk ... 41

3.5.1 Uji validitas konstruk Adaptabilitas Karier... 41

3.5.2 Uji Validitas konstruk Dukungan Sosial... 42

3.5.3 Uji validitas konstruk Kepribadian ... 46

3.6 Teknik Analisis Data... 53

3.7 Prosedur Penelitian ... 56

BAB 4 ... 59

HASIL PENELITIAN ... 59

4.2 Hasil Analisis Deskriptif... 60

4.2.1 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian ... 62

4.3 Hasil Uji Hipotesis... 64

4.3.1 Analisis Regresi Variabel Penelitian... 64

4.3.2 Pengujian Proprosi Varians masing-masing Independent Variable terhadap Dependent variable... 68

BAB 5 ... 71

KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN ... 71

(12)

5.1 Kesimpulan ... 71

5.2 Diskusi ... 71

DAFTAR PUSTAKA... 76

LAMPIRAN... 79

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1... 28

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skala Likert ... 36

Tabel 3.2 Blue Print Skala Adaptabilitas Karier... 37

Tabel 3.3 Blue Print Skala Dukungan Sosial... 39

Tabel 3.4 Blue Print Kepribadian Big Five... 40

Tabel 3.6 muatan faktor item skala keluarga ... 43

Tabel 3.7 muatan faktor item skala teman ... 44

Tabel 3.8 muatan faktor item skala orang terdekat ... 46

Tabel 3.9 muatan faktor item skala Extraversion ... 47

Tabel 3.10 muatan faktor item skala Agreeablenness... 49

Tabel 3.11 muatan faktor item skala Conscientiousness ... 50

Tabel 3.12 muatan faktor item skala Neuroticism ... 51

Tabel 3.13 muatan faktor item skala Openness ... 53

Tabel 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian... 59

Tabel 4.2 Analisis Deskriptif ... 61

Tabel 4.3 Norma skor kategorisasi ... 62

Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Variabel ... 63

Tabel 4.5 R square ... 65

Tabel 4.6 Anova Signifikansi Pengaruh Seluruh Independent Variable Terhadap Dependent Variable ... 65

Tabel 4.7 Koefisien Regresi... 66

Tabel 4.8 Proporsi Varians ... 69

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

1. LAMPIRAN OUTPUT CFA ... 80

2. LAMPIRAN HASIL UJI REGRESI... 89

3. Kuesioner Penelitian ... 92

4. Informed Consent... 93

5. Identitas Responden ... 94

6. SKALA 1 ... 95

7. SKALA 2 ... 96

8. SKALA 3 ... 98

(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karier merupakan salah satu tujuan hidup yang berperan penting bagi setiap individu. Individu memiliki cara yang berbeda untuk mencapai karier yang diinginkannya. Pada zaman digital seperti sekarang ini perlu strategi untuk bisa beradaptasi pada karier terutama pada mahasiswa tingkat akhir, mereka perlu mempersiapkan diri untuk berkarier setelah lulus sarjana nanti. Karier sumber daya adaptabilitas bukan sifat stabil seperti karakteristik kepribadian, tetapi kapasitas pengaturan diri yang dapat berubah waktu dan situasi, dan itu diaktifkan oleh faktor dalam orang, lingkungan, dan interaksinya (Savickas & Porfeli, 2012).

Seiring berkembangnya zaman, karier akan semakin berkembang pesat, tentu harus lebih keras lagi usaha individu untuk mencapai karier yang diinginkannya. Namun pada umumnya yang terjadi saat sekarang individu lebih santai menjalani hidup sebagai mahasiswa tingkat akhir, mereka hanya memikirkan tugas-tugas saat ini sehingga lupa untuk mempersiapkan bagaimana karier mereka setelah lulus Sarjana nanti. Untuk itu perlu adanya pembekalan agar mahasiswa tingkat akhir nantinya bisa menyesuaikan diri dengan kariernya diluar sana yang biasa disebut adaptabilitas karier. Savickas (1997) mendefinisikan adaptabilitas karier sebagai kesiapan untuk mengatasi tugas yang terprediksi untuk mempersiapkan dan turut berperan dalam pekerjaan, serta mampu

(17)

mengatasi situasi yang tidak terduga yang mungkin muncul sebagai perubahan dalam pekerjaan dan kondisi kerja.

Zaman semakin berkembang untuk itu dibutuhkan sekali keterampilan dalam beradaptasi dengan dunia pekerjaan sebelum terjun langsung pada pekerjaan diwaktu yang penuh. Secara khusus, kemampuan beradaptasi dapat dianggap sebagai kemampuan umum individu untuk menyesuaikan perubahan diri atau hambatan dalam karier seseorang (Rottinghaus, Day, & Borgen, 2005;

Savickas, 1997). Setiap individu memiliki cara sendiri untuk beradaptasi dengan lingkungan dan pekerjaan mereka saat ini ataupun dimasa yang akan datang.

Uniknya setiap individu memiliki gaya tersendiri untuk mengaplikasikan adaptasi mereka terhadap tuntutan lingkungan mereka sendiri. Pada saat sekarang setiap individu harus mampu mengembangkan keterampilan yang berbeda secara substansial dari pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam pekerjaan pada zaman milenial seperti sekarang ini, seperti terus menerus memperbarui pengetahuan dan sangat penting untuk menggunaan teknologi yang semakin canggih dalam beradaptasi dengan karier yang ingin dicapai.

Individu harus mempunyai bekal adaptabilitas terhadap karier yang akan dijalaninya nanti, agar nyaman dan bisa mengerjakan tugas-tugas dengan baik.

Individu yang memiliki adaptabilitas karier yang tinggi dapat mengambil tindakan untuk meningkatkan lingkungan karier mereka dan mempersiapkan perubahan yang akan datang di lingkungan itu (Savickas, 2013).

(18)

Adanya tuntutan agar setiap individu mempersiapkan diri untuk mampu beradaptasi dengan baik pada pekerjaannya nanti. Hal tersebut dikarenakan kepedulian karier memungkinkan individu untuk membayangkan kemungkinan karier masa depan mereka dan mempersiapkan diri untuk kemungkinan- kemungkinan ini, dan rasa ingin tahu karier memungkinkan individu untuk secara efektif mengeksplorasi karakteristik pribadi dan kesempatan kerja (Savickas, 1997, 2005, 2013).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan dalam bentuk wawancara yang dilakukan pada bulan September tahun 2018 kepada 20 mahasiswa tingkat akhir diperoleh informasi bahwa 17 dari 20 orang menyatakan bahwa mahasiswa tingkat akhir yang mengabaikan persiapan setelah lulus kuliah nanti, kemudian banyak diantara mahasiswa tingkat akhir yang merasa tidak butuh atau tidak perlu mempelajari proses bekerja nanti pada saat masih menjadi mahasiswa sekarang ini atau bisa dikatakan kurangnya persiapan untuk menghadapi dunia pekerjaan setelah lulus kuliah nanti seperti terlalu sering menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat sehingga lupa dengan apa tujuan hidup kedepannya.

Banyak mahasiswa tingkat akhir yang mengeluh pada saat mengerjakan tugas akhir, ini dikhawatirkan akan berdampak pada kehidupan atau kondisi mahasiswa tersebut setelah lulus kuliah nanti sehingga, mahasiswa tersebut ditakutkan tidak bisa beradaptasi dengan baik pada dunia kerjanya nanti. Minimnya keingintahuan mahasiswa tingkat akhir untuk bertanya atau mencari informasi tentang kariernya setelah lulus kuliah nanti serta banyak mahasiswa tingkat akhir kebingungan

(19)

dengan kariernya sendiri setelah lulus kuliah nanti namun hal inilah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya pengangguran pasca lulus kuliah.

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi adanya adaptabilitas karier diantaranya yaitu usia (Savickas,1997), jenis kelamin (Savickas, 1997), pengalaman pekerjaan (Patton & Lokan, 2001), keluarga (dukungan sosial) (Savickas, 1997), institusi pendidikan (Patton & Lokan, 2001), status sosial- ekonomi (Savickas, 1997), dan kepribadian (Teixeira, Bardagi, Lassance, de Oliveira Magalhães, & Duarte, 2012; van Vianen, Klehe, Koen, & Dries, 2012).

Namun, dalam penelitian ini akan membahas dua faktor saja yaitu dukungan sosial dan kepribadian.

Dukungan sosial merupakan dukungan yang diberikan oleh orang-orang terdekat individu, meliputi dukungan keluarga, dukungan teman, dan dukungan dari orang-orang yang istimewa di sekitar individu (Zimet, Dahlem, Zimet, &

Farley, 1988). Penelitian yang dilakukan oleh Wang & Fu (2015) menyatakan bahwa dukungan sosial dinilai penting dalam membantu individu untuk menghadapi lingkungan karier masa depan yang sangat kompetitif. Dukungan sosial ini sangat berperan penting bagi individu dalam beradaptasi dengan karier masing-masing individu, seperti dukungan keluarga yang mana dukungan keluarga ini menjadi faktor pendukung utama bagi individu dalam kehidupan bersosial. Begitupun dengan dukungan teman dan orang-orang terdekat juga menjadi bagian penting dalam adaptasi karier individu karena kita hidup tidak terlepas dari pergaulan, untuk itu pergaulan dengan teman dan orang-orang terdekat juga ikut berperan dalam adaptasi karier individu tersebut. Hal ini

(20)

menjelaskan adaptabilitas karier tidak terlepas dari dukungan sosial karena lingkungan sangat berpengaruh penting terhadap masa depan karier seseorang.

Selanjutnya, dukungan sosial dinilai dapat mempengaruhi kemampuan beradaptasi karier, sebab dengan mendapatkan dukungan individu jadi memiliki peluang dalam mendapatkan dan menentukan karier masa depannya yang lebih konkret (Lent, Hackett, & Brown, 1999).

Selain dukungan sosial, kepribadian seorang individu juga sangat penting dan telah melekat pada individu sehingga menjadi ciri khas masing-masing individu dalam beradaptasi dengan kariernya. Adaptasi dengan lingkungan erat kaitannya dengan bagaimana kepribadian individu sehari-hari. Dalam jurnal sebelumnya yang menjadi responden penelitian adalah mahasiswa Universitas di China, jelaskan bahwa “ Di satu sisi, kemampuan beradaptasi karier memiliki basis disposisional dan memiliki hubungan yang signifikan dengan ciri-ciri individu (Teixeira, Bardagi, Lassance, de Oliveira Magalhães, & Duarte, 2012;

van Vianen, Klehe, Koen, & Dries, 2012)”. Berkenaan dengan kepribadian Bigfive, penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa kemampuan beradaptasi karier berkorelasi positif dengan exstraversion, openness dan conscientiousness (Teixeira et al., 2012; van Vianen et al., 2012). Dalam jurnal lain terdapat sejumlah penelitian melaporkan hubungan antara kemampuan beradaptasi karier dan sifat-sifat kepribadian yang stabil. Menggunakan sampel dari Brasil, Teixeira et al. (2012) menunjukkan bahwa adaptasi karier berhubungan positif dengan kepribadian Big Five extraversion, conscientiousness, agreeableness, dan openness, dan berhubungan negatif dengan neurotisisme.

(21)

Fenomena di atas menggambarkan bahwa pentingnya adaptabilitas karier pada mahasiswa tingkat akhir dikarenakan akan berguna pada saat setelah lulus kuliah nanti pada dunia pekerjaan baik dari segi sosial maupun dari diri sendiri.

Jika mahasiswa tingkat akhir tidak bisa beradaptasi dengan baik pada saat masih dibangku kuliah hal ini dikhawatirkan akan berdampak pada dunia pekerjaannya nanti seperti suka menunda-nunda pekerjaan, kurang kreatif dan sebagainya, untuk itu perlu adanya dukungan dari keluarga, teman dan orang-orang terdekat agar dapat meningkatkan adaptabilitas karier individu serta dapat melatih diri sendiri agar memiliki kualitas yang baik pada saat adaptasi terhadap karier dimasa sekarang dan masa depan nantinya.

Adaptabilitas karier sangat diperlukan ketika duduk dibangku kuliah tingkat akhir karena jika individu tidak siap secara kemampuan penyesusaian diri akan berdampak pada gangguan mental dalam menjalankan kariernya, mengalami permasalahan atau stress karena tidak memiliki kemampuan yang baik dalam mempersiapkan proses adaptabilitas karier dan tidak siap untuk menjalankan masa depan yang berdampak seperti tidak mendapatkan pekerjaan, pengangguran terus- menerus, terjadi konflik dengan lingkungan dan dikucilkan dalam lingkungan masyarakat.

Jadi fokus penelitian ini adalah bagaimana dukungan sosial dan kepribadian dapat mempengaruhi adaptabilitas karier terhadap mahasiswa tingkat akhir. Seperti yang sudah diteliti sebelumnya didalam beberapa jurnal yang dapat menjadi referensi dan membuktikan kebenarannya pada zaman sekarang.

(22)

1.2 Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi hanya mengenai pengaruh dari variabel prediktor, yaitu kepribadan, dan dukungan orangtua terhadap adaptabilitas karier pada mahasiswa tingkat akhir. Adapun batasan mengenai variabel yang digunakan yaitu:

1. Adaptabilitas Karier

Adaptabilitas karier dikonseptualisasikan sebagai suatu kesiapan individu dalam mengatasi tugas-tugas yang dapat diprediksi dan mempersiapkan dan berpartisipasi dalam peran pekerjaan serta mampu melakukan penyesuaian terhadap permasalahan yang tidak terduga karena perubahan dalam pekerjaan dan kondisi kerja (Savickas, 1997).

2. Dukungan Sosial

Dukungan sosial merupakan dukungan yang diberikan oleh orang-orang terdekat individu, meliputi dukungan keluarga, dukungan teman, dan dukungan orang terdekat di sekitar individu (Zimet et. al., 1988).

3. Kepribadian

McCrae dan Costa (1987) yaitu kepribadian sebagai deskrpsi sistematis dari traits.

McCrae dan Costa membagi kepribadian menjadi lima yaitu exstraversion, agreeablenness, conscientiousness, neuroticism dan openness.

4. Subjek penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

(23)

1.3 Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh dukungan sosial dan kepribadian terhadap adaptabilitas karier pada mahasiswa tingkat akhir?

2. Apakah ada pengaruh dukungan sosial terhadap adaptabilitas karier pada mahasiwa tingkat akhir?

3. Apakah ada pengaruh kepribadian terhadap adaptabilitas karier pada mahasiswa tingkat akhir?

4. Prediktor apa saja yang pengaruhnya paling dominan terhadap adaptabilitas karier pada mahasiswa tingkat akhir?

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk menguji pengaruh dari dukungan sosial dan kepribadian terhadap adaptabilitas karier pada mahasiswa tingkat akhir.

2. Untuk menguji pengaruh dari dukungan sosial terhadap adaptabilitas karier pada mahasiswa tingkat akhir

3. Untuk menguji pengaruh dari dukungan sosial terhadap adaptabilitas karier pada mahasiswa tingkat akhir

4. Untuk menguji prediktor yang paling dominan pengaruhnya terhadap adaptabilitas karier pada mahasiwa tingkat akhir.

(24)

1.4.2 Manfaat

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini yaitu untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang psikologi industri dan organisasi terkait dengan adaptabilitas karier pada mahasiswa tingkat akhir

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan fungsi dukungan sosial sebagai sumber dukungan yang paling penting serta dapat membantu mempersiapan karier dan kepribadian yang lebih baik lagi. Dengan cara mengikuti pelatihan tentang karier dan hasil riset ini akan menjadi acuan pembuatan program pembinaan dan pengembangan kemampuan adaptabilitas karier.

(25)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Adaptabilitas Karier

2.1.1 Pengertian Adaptabilitas Karier

Adapt berasal dari bahasa Latin dan Perancis yaitu toad uptare, yang berarti

"cocok." Kecocokan (kesesuaian) ini menjadi konstruk sentral dalam teori dan faktor dari lingkungan individu. Dapat diartikan adaptasi ialah membuat lebih cocok (atau kongruen) dengan mengubah, juga bertepatan dengan perspektif perkembangan pada karier (Savickas, M.L., 1997).

Secara khusus, kemampuan beradaptasi dapat dianggap sebagai kemampuan umum individu untuk menyesuaikan perubahan diri atau hambatan dalam karier seseorang (Rottinghaus, Day, & Borgen, 2005; Savickas, 1997).

Menurut Savickas (1997) , adaptabilitas karier merupakan kesiapan individu untuk mengatasi tugas yang dapat terprediksi, dapat mempersiapkan dan turut serta berperan dalam pekerjaan, serta mampu mengatasi situasi yang tidak terduga yang mungkin muncul sebagai perubahan dalam pekerjaan dan kondisi kerja.

Jadi penelitian ini menggunakan definisi yang dikemukakan oleh Savickas (1997) adaptabilitas karier merupakan kesiapan individu untuk mengatasi tugas yang dapat terprediksi, dapat mempersiapkan dan turut serta berperan dalam

(26)

pekerjaan, serta mampu mengatasi situasi yang tidak terduga yang mungkin muncul sebagai perubahan dalam pekerjaan dan kondisi kerja. Peneliti menggunakan teori Savickas (1997) dikarenakan Savickas adalah orang pertama yang menggagas teori adaptabilitas karier.

2.1.2 Dimensi Adaptabilitas Karier

Adaptabilitas karier dibagi menjadi menjadi 4 dimensi menurut Savickas (2012), yaitu:

1. Kepedulian Karier (Career Concern) merupakan suatu kekhawatiran tentang masa depan yang membantu individu untuk melihat kedepan dan untuk mempersiapkan hal yang akan terjadi selanjutnya.

2. Pengendalian Diri Karier (Control) merupakan kemungkinan individu untuk menjadi bertanggung jawab dalam membentuk diri mereka sendiri dan lingkungan mereka untuk memenuhi apa yang terjadi selanjutnya dengan menggunakan disiplin diri, usaha dan ketekunan.

3. Keingintahuan Karier (Curiousity) merupakan suatu sikap yang mengacu pada rasa ingin tahu dan eksplorasi mengenai diri sendiri dalam berbagai situasi dan peran dalam karier.

4. Keyakinan Diri karier (Confidence) merupakan dimensi yang mengacu pada sejauh mana individu memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan melakukan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi berbagai rintangan.

(27)

Dapat disimpulkan bahwa adaptabilitas karier memiliki 4 dimensi yang dapat menggambarkan individu yang memiliki adaptabilitas karier yaitu kepedulian karier, pengendalian diri, keingintahuan dan keyakinan terhadap karier.

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Adaptabilitas Karier

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi adaptabilitas karier. Faktor- faktor tersebut diantaranya:

1) Usia (age)

Adaptabilitas karier seseorang akan berkembang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia. Semakin bertambahnya usia seseorang maka semakin berkembang cara individu tersebut beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

Ketika individu memasuki tahap peralihan dari remaja menuju dewasa dimana pada tahap ini terjadi penyesuaian dengan lingkungan sekitar.

2). Jenis Kelamin (gender)

Perbedaan jenis kelamin telah mempengaruhi jenis pekerjaan masing- masing individu. Masyarakat menghendaki agar jenis tugas atau pekerjaan tertentu dilakukan oleh jenis kelamin tertentu pula. Jenis kelamin memang kadang-kadang menentukan seseorang dalam memilih karier pekerjaan.

Seorang wanita akan memilih pekerjaan yang sekiranya dapat dijalaninya semampunya.

(28)

2) Pengalaman Kerja

Individu yang memiliki pengalaman kerja akan lebih mudah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang baru. Semakin banyak pengalaman kerja yang didapat maka akan lebih banyak pula ilmu yang diperoleh individu tersebut sehingga dapat mengeksplorasi karier tersebut lebih dalam. Penelitian yang dilakukan oleh Luzzo, mengenai individu yang bekerja pada pekerjaan yang sesuai dengan minat karier mereka, maka individu tersebut merasa bahwa pengambilan keputusan kariernya akan berkelanjutan di mana mereka memiliki pengendalian personal akan hal itu (Patton & Lokan, 2001).

3) Keluarga (family)

Keluarga merupakan bagian terkecil dari masyarakat yang terbentuk berdasarkan perkawinan yang sah. Keluarga sebagai satuan masyarakat utama untuk dapat menjadi salah satu sarana yang paling mudah dicapai anak untuk mendapatkan pendidikan utama, informasi serta arahan mengenai minat dan bakat anak terhadap karier mereka nantinya. Dengan adanya dukungan dari keluarga seseorang tidak akan merasa sendiri dalam menghadapi berbagai masalah dalam hidupnya.

4) Institusi Pendidikan

Dalam keadaan sekarang ini, banyak universitas mulai mengadakan pendidikan di luar pelajaran utama yang berkaitan dengan jurusan atau peminatan, seperti seminar-seminar yang berkaitan dengan karier sesuai

(29)

dengan jurusan maing-masing individu. Hal tersebut dapat menambah pengetahuan mereka tentang karier tersebut. Perbedaan institusi pendidikan yang diikuti individu memiliki peranan yang penting dalam adaptabilitas karier (Patton & Lokan, 2001).

5) Status Sosial-Ekonomi

Status sosial ekonomi dapat mempengaruhi adaptabilitas karier individu.

Pada umumnya individu yang memiliki status sosial ekonomi yang lebih tinggi akan memiliki kesempatan lebih besar dalam mengeksplorasi karier dan perencanaan karier yang lebih dalam sehingga individu tersebut dapat dengan mudah menyesuaian dirinya.

6) Kepribadian

Adaptasi dengan lingkungan erat kaitannya dengan bagaimana kepribadian individu sehari-hari. Oleh sebab itu setiap individu memiliki ciri-ciri yang khas dalam beradaptasi dengan lingkungan kariernya. Dalam jurnal mengambil sampel untuk objek penelitian adalah mahasiswa Universitas di China, jelaskan dalam jurnal “ Di satu sisi, kemampuan beradaptasi karier memiliki basis disposisional dan memiliki hubungan yang signifikan dengan ciri-ciri individu (Teixeira, Bardagi, Lassance, de Oliveira Magalhães, &

Duarte, 2012; van Vianen, Klehe, Koen, & Dries, 2012)”.

Dapat disimpulkan terdapat banyak faktor yang mempengaruhi adaptabilitas karier individu diantaranya usia, jenis kelamin, pengalaman

(30)

kerja, keluarga (dukungan sosial), institusi pendidikan, status sosial-ekonomi dan kepribadian. Faktor-faktor di atas dapat menjadi penentu terhadap bagaimana adaptabilitas karier individu sekarang maupun nantinya.

2.1.4 Pengukuran Adaptabilitas Karier

Untuk mengukur adaptabilitas karier, menggunakan Career Adapt- Abilities Scale (CAAS) International Form. Career Adapt-Abilities Scale (CAAS) terdiri dari 24 item yang telah dikombinasikan dari empat dimensi adaptabilitas karier yaitu dimensi kepedulian, keingintahuan, pengendalian, dan keyakinan, sebanyak masing-masing 4 item untuk setiap dimensinya.

Pada setiap pertanyaan terdapat lima pilihan jawaban, yaitu: Sangat Lemah (1), Lemah (2), Cukup Kuat (3), Kuat (4), Sangat Kuat (5) (Savickas &

Porfeli, 2012).

2.2 Dukungan Sosial

2.2.1 Definisi Dukungan Sosial

Definisi dukungan menurut Chaplin (2006) dukungan adalah pemberian dorongan, motivasi atau semangat serta nasehat kepada orang lain yang sedang di dalam situasi membuat keputusan. Sedangkan sosial menurut KBBI adalah hal-hal yang berkenaan dengan masyarakat atau sifat-sifat kemasyarakatan yang memperhatikan kepentingan umum.

Kehadiran orang lain dalam kehidupan pribadi sangat diperlukan, mengingat bahwa setiap individu saling membutuhkan untuk memberi

(31)

dukungan. Definisi dukungan sosial menurut Sarason, Levine, Basham, &

Sarason (1983) adalah keberadaan atau adanya kehadiran orang lain yang memberikan kepedulian, penghargaan serta cinta kepada diri seseorang.

Sementara itu, Cohen & Syme (1985) menyatakan bahwa dukungan sosial merupakan persepsi yang diperkirakan berpengaruh terhadap kesehatan mental dan fisik melalui emosi, kognisi, dan perilaku. Dukungan tersebut terjadi melalui komunikasi yang diharapkan, norma-norma yang sesuai, penghargaan dan hukuman, serta melalui pemberian bantuan dalam mengatasi suatu masalah.

Zimet et.al (1988) menyatakan bahwa dukungan sosial merupakan dukungan yang diberikan oleh orang-orang terdekat individu, meliputi dukungan keluarga, dukungan teman, dan dukungan dari orang-orang yang istimewa di sekitar individu. Orang-orang tersebut sering memberikan dukungan dan dorongan kepada individu yang memasuki masa dewasa dan berpengaruh dalam membantu individu tersebut dalam membuat keputusan pada saat-saat penting. Selanjutnya, Sarafino & Smith (2011) mendefinisikan dukungan sosial sebagai sesuatu yang mengacu kepada kenyamanan, perhatian, penghargaan, atau bantuan yang diperoleh individu dari orang lain, dimana orang lain disini dapat diartikan sebagai individu perorangan atau kelompok.

Berdasarkan definisi yang telah dipaparkan di atas, peneliti menggunakan definisi dukungan sosial menurut Zimet et.al (1988) menyatakan bahwa dukungan sosial merupakan dukungan yang diberikan oleh orang-orang

(32)

terdekat individu, meliputi dukungan keluarga, dukungan teman, dan dukungan dari orang-orang yang istimewa di sekitar individu.

2.2.2 Bentuk dukungan sosial

Beberapa bentuk dukungan sosial menurut Cohen & Hoberman, yaitu:

1. Appraisal Support

Yaitu adanya bantuan yang berupa nasehat yang berkaitan dengan pemecahan suatu masalah untuk membantu mengurangi stressor.

2. Tangiable Support

Yaitu bantuan yang nyata berupa tindakan atau bantuan fisik dalam menyelesaikan tugas.

3. Self-esteem Support

Dukungan yang diberikan orang lain terhadap perasaan kompeten atau harga diri individu atau perasaan seseorang sebagai bagian dari sebuah kelompok dimana para anggotanya memiliki dukungan yang berkaitan dengan self-esteem seseorang.

4. Belonging Support

Menunjukkan perasaan diterima menjadi bagian dari suatu kelompok dan rasa kebersamaan.

Menurut Sarafino (2007) mengungkapkan pada dasarnya ada lima jenis dukungan sosial, yaitu:

1. Dukungan emosi

Meliputi ungkapan rasa empati, kepedulian, dan perhatian terhadap individu.

(33)

2. Dukungan penghargaan

Dukungan penghargaan terjadi melalui ungkapan positif atau penghargaan yang positif pada individu, dorongan untuk maju, atau persetujuan akan gagasan atau perasaan individu dan perbandingan yang positif individu dengan orang lain.

3. Dukungan instrumental atau konkrit

Dukungan jenis ini meliputi bantuan secara langsung.

4. Dukungan informasi

Meliputi pemberian nasehat, saran atau umpan balik kepada individu.

5. Dukungan jaringan sosial

Adanya dukungan jaringan sosial akan membantu individu untuk menguangi stress yang dialami dengan cara memenuhi kebutuhan akan persahabatan dan kontak sosial dengan orang lain.

2.2.3 Dimensi-dimensi Dukungan Sosial

Zimet et.al (1988) menggambarkan bahwa dukungan sosial sebagai dukungan yang diberikan oleh orang-orang terdekat individu, yaitu:

1. Dukungan keluarga (family support)

Dukungan keluarga adalah dukungan yang diberikan oleh pihak keluarga kepada individu seperti membantu dalam membuat keputusan maupun kebutuhan secara emosional.

(34)

2. Dukungan teman (friend support)

Dukungan teman adalah dukungan yang diberikan oleh teman-teman atau sahabat yang ada di lingkungan sosial individu seperti membantu dalam kegiatan sehari-sehari maupun bantuan dalam bentuk lainnya.

3. Dukungan orang terdekat (significant other support)

Dukungan orang terdekat yaitu dukungan yang diberikan oleh seseorang yang dianggap spesial di dalam kehidupan individu seperti membuat individu merasa nyaman, aman, dan dihargai.

2.2.3 Pengukuran Dukungan Sosial

Beberapa alat ukur dukungan sosial yang berasal dari beberapa tokoh, antara lain:

1. Interpersonal Support Evaluation List (ISEL). Skala ini dikembangkan oleh Cohen, Mermelstein, Kamarck & Hoberman (1985). Skala ini dibuat untuk mengukur penilaian seseorang akan tersedianya empat dukungan dari dukungan sosial, yaitu tangible support, appraisal support, self-esteem support, dan belonging support. Skala ini terdiri dari 40 item yang terdiri dari empat dimensi, dimana masing-masing dimensi terdiri dari 10 item. Alat ukur ini dikembangkan dalam bentuk skala likert berskala 4, dengan menjumlahkan distribusi respon sangat tidak setuju sampai sangat setuju.

(35)

2. Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) yang dikembangkan oleh Zimet et.al (1988). Alat ukur ini terbagi menjadi beberapa subskala yang berkaitan dengan sumber dukungan yaitu, keluarga, teman, atau orang lain yang istimewa.

MSPSS terdiri dari 12 item yang masing-masing subskalanya terdiri dari empat item pada satu dimensi. Pernyataan yang disajikan memiliki empat rentang pilihan jawaban dari 1 (sangat tidak sesuai) sampai 7 (sangat sesuai). Reliabilitas yang dimiliki alat ukur ini sebesar 0,85.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat ukur Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) dari Zimet et.al (1988). Alat ukur ini dibuat untuk mengukur tiga dimensi dukungan dari dukungan sosial yaitu dukungan keluarga, teman, atau orang lain yang istimewa. MSPSS terdiri dari 12 item yang masing-masing subskalanya terdiri dari empat item.

2.3 Kepribadian

2.3.1 Definisi kepribadian

Menurut Laura A. King (2010) kepribadian merupakan suatu pola pikiran, emosi dan prilaku yang bertahan dan berbeda yang menjelaskan cara individu beradaptasi dengan dunia. Setiap individu memiliki kecenderungan prilaku yang terus menerus secara konsisten dalam menghadapi suatu situasi sehingga menjadi ciri khas pribadi individu tersebut.

(36)

Kepribadian adalah pola sifat dan karakteristik tertentu yang relatif permanen dan memberikan konsistensi maupun individualitas pada prilaku seseorang (Feist & Feist, 2008).

McCrae dan Costa (1987) mendefenisikan kepribadian sebagai deskripsi sistematis dari trait. McCrae dan Costa membagi kepribadian menjadi lima yaitu extraversion, conscientiousness, agreeableness, dan openness, dan neurotisisme.

Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepribadian dalam penelitian ini berdasarkan teori yang dikemukakan oleh McCrae dan Costa (1987) yaitu kepribadian sebagai deskrpsi sistematis dari traits. McCrae dan Costa membagi kepribadian menjadi lima yaitu extraversion, conscientiousness, agreeableness, dan openness, dan neuroticism. Alasan peneliti menggunakan teori Big-Five menjadi tipe kepribadian karena Big-Five merupakan tipe kepribadian yang sangat komprehensif dan telah banyak digunakan sehingga telah teruji yang telah dibuktikan dalam subbab kerangka berpikir bahwa terdapat pengaruh antara Big-Five personality terhadap adaptabilitas karier.

2.3.2 Tipe Kepribadian Big Five

McCrae da Costa dikutip dari Pervin dan Jhon (2015) membagi kepribadian menjadi lima tipe :

1. Tipe Extravertion: tipe kepribadian yang ditandai dengan penuh kasih sayang, ceria, senang berbicara, senang berkumpul dan menyenangkan.

(37)

2. Tipe Agreebleness: tipe kepribadian yang ditandai dengan mudah percaya, murah hati, pegalah, mudah menerima dan memiliki prilaku yang baik 3. Tipe Conscientiousness: tipe kepribadian yang ditandai dengan

keteraturan, terkontrol, terorganisasi, ambisius,terfokus pada pencapaian dan memiliki disiplin diri

4. Tipe Neuroticism: tipe kepribadian yang ditandai dengan penuh kecemasan, tempramental, mengasihi diri sendiri, emosional dan rentan terhadap gangguan yang berhubungan dengan stress.

5. Tipe Openness: tipe kepribadian yang ditandai dengan imajinatif, kreatif, inovatif, penasaran serta memiliki keingintahuan yang tinggi.

Berikut ini adalah ringkasan pembahasan diatas yang dikutip dari pervin, Cervone dan john (2005)

(38)

Karakteristik Skor Tinggi Skala Trait Karakteristik Skor Rendah

Cemas, gugup, emosional, merasa tidak aman, merasa tidak mampu, mudah panik

Neuoriticism Tenang, santai, merasa aman, puas terhadap dirinya, tidak emosional, tabah

Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, aktif, banyak bicara, optimis

Extraversion Bersahaja, suka menyendiri, orientasi pada tugas, pendiam

Memiliki rasa ingin tahu, minat luas, kreatif, original, imajinatif

Openness Sederhana, minat sempit, tidak artistik, tidak analitis

Lemah lembut, dapat dipercaya, suka menolong, pemaaf, penurut.

Agreebleness Sinis, kasar, curiga, tidak kooperatif, pendendam, kejam, manipulatif.

Teratur, pekerja keras, dapat diandalkan, disiplin, tepat waktu, rapi, hati-hati

Conscientiousnes Tanpa tujuan, tidak dapat diandalkan, malas, sembrono, lalai, mudah menyerah, hedonistic.

2.3.3 Pengukuran Kepribadian

Dalam beberapa penelitian yang dibaca, peneliti menemukan beberapa alat ukur yang digunakan untuk mengukur kepribadian, yaitu :

1. NEO Personality Inventory. Alat ukur ini merupakan alat ukur yang paling sering digunakan untuk mengukur Five Factor Model dari McCrae dan Costa (1992). Alat ini terdiri dari 12 pernyataan dan menggunakan model skala likert. Skor reliabilitas alat ukur ini adalah Neuoriticism α= .82,

(39)

extraversion α= .77, openness α= .72, agreebleness α= .71, conscientiousnes α= .80

2. Big Five Inventory (BFI). Pada penelitian ini, Skala BFI terdiri dari 25 item mengenai trait kepribadian (masing-masing trait terdiri dari lima item) dikembangkan oleh Oliver P Jhon (1991). Alat ukur ini menggunakan alat ukur likert yang terdiri dalam lima pilihan jawaban (1 = sangat setuju dan 5 = sangat tidak setuju). Alat ukur ini memiliki reabilitas sebesar α= .83

3. The Mini-IPIP (The Mini-International Personality Item Pool) yang dikembangkan oleh Donnellan, Oswald, Baird, dan Lucas (2006) terdiri dari 20 item yang dirancang untuk menilai sifat kepribadian big five yaitu, extraversion (E), neuroticism (N), agreeableness (A), conscientiousness (C) dan openness to experience (OE) dengan nilai reliabilitas sebesar α = 0.65 – 0.77. Menggunakan skala Likert 1 (sangat tidak setuju) – 5 (sangat setuju).

4. IPIP (International Personality Item Pool) Big-Five Factor Makers yang dibuat oleh Goldberg pada tahun 2006, IPIP merupakan usaha secara internasional untuk mengembangkan sebuah set inventori kepribadian yang berasal dari item-item domain publik dan skala tersebut dapat digunakan untuk tujuan ilmiah maupun tujuan komersial. Skala berjumlah 50 item dengan menggunakan skala likert 1 (sangat tidak setuju) – 5 (sangat setuju).

(40)

Dalam penelitian ini, peneliti mengukur kepribadian dengan menggunakan alat ukur Big-Five Factor Makers yang dibuat oleh Goldberg pada tahun 2006. Alat ukur ini mengukur lima dimensi kepribadian Big Five yaitu exstraversion, agreebleness, conscientiousness, neuroticism dan openness.

2.4 Kerangka Berpikir

Savickas (1997) mendefinisikan adaptabilitas karier sebagai kesiapan untuk mengatasi tugas yang terprediksi untuk mempersiapkan dan turut berperan dalam pekerjaan, serta mampu mengatasi situasi yang tidak terduga yang mungkin muncul sebagai perubahan dalam pekerjaan dan kondisi kerja.

Fokus penelitian ini pada adaptabilitas karier mahasiswa tingkat akhir karena adaptabilitas karier pada mahasiswa tingkat akhir sangat diperlukan untuk menunjang adaptabilitas pada dunia kerja nanti. Adaptabilitas seseorang tidak terlepas dari pengaruh dukungan sosial dan kepribadian.

Menurut Zimet et. al (1988) dukungan sosial merupakan dukungan yang diberikan oleh orang-orang disekitar individu, meliputi dukungan keluarga, dukungan teman, dan dukungan dari orang-orang yang istimewa bagi individu tersebut. Individu yang mendapatkan dukungan sosial dengan baik dilingkungan sekitarnya maka akan dapat melakukan penyesuaian kariernya dengan yang baik pula.

Dimensi keluarga terkait adaptabilitas menurut Zimet adalah yang bersumber dari dalam keluarga seperti ayah, ibu, kakak, adik, kakek, nenek, dan sebagainya. Apabila individu kurang mendapatkan dukungan dari pihak keluarga,

(41)

maka akan memberikan efek rendah pada penyesuaian diri dibidang karier (Creed, Fallon, & Hood, 2009). Dapat diasumsikan bahwa dengan memiliki dukungan keluarga yang tinggi maka dapat melakukan adaptabilitas karier dengan baik dan dapat meningkatkan adaptabilitas karier individu.

Dimensi teman terkait adaptabilitas karier merupakan Individu yang mempuyai kelekatan dan dorongan positif dari teman atau sahabatnya akan dapat merasakan emosi yang lebih positif dan secara signifikan dapat bepengaruh terhadap adaptabilitas karier individu (Hirschi, 2009; Tian & Fan, 2012).

Dimensi orang terdekat terkait adaptabilitas karier merupakan faktor penting untuk adaptabilitas karier individu karena setiap individu tanpa adanyan dorongan dari orang-orang terdekat tidak semangat juga terhadap karier individu.

Maka untuk itu penting sekali dukungan dari orang-orang terdekat seperti pasangan, sahabat dan orang-orang yang disayanginya.

McCrae dan Costa membagi kepribadian menjadi lima yaitu exstraversion, agreebleness, conscientiousness, neuroticism dan openness. Tipe kepribadian neuroticism cenderung memiliki sifat impulsif, pencemas, stabilitas emosi rendah, depresi serta rentan terhadap tekanan psikologi. Menurut Usman Yousaf Faqeer- Ul-Ummi, Raashid Javed, and Mudasra Amjad (2014) kepercayaan diri yang rendah serta keingintahuan yang rendah menyebabkan individu dengan tipe kepribadian neuroticism memiliki ambisuisitas yang rendah terhadap tujuan karier mereka.

(42)

Exstraversion cenderung memiliki tipe kepribadian yang optimis, asertif, energik, terbuka, aktif serta banyak bicara. Individu dengan kepribadian exstraversion memiliki peran utama dalam lingkungan pekerjaannya nanti dan biasanya dapat mempertahankan kekuasaan mereka dalam dunia kerja nanti serta memiliki pengaruh baik terhadap tempat dia bekerja nanti. Penelitian sebelumnya mengatakan individu dengan extraversion rendah cenderung tertutup, pendiam, penyendiri, pasif, dan tidak mempunyai cukup kemampuan untuk mengeksperisikan emosi yang kuat (Feist & Feist, 2010). Maka sebaliknya jika individu memiliki extraversion tinggi individu tersebut akan memiliki kemampuan yang baik dalam mengekspresikan emosinya.

Openness merupakan individu yang kreatif, imaginatif, terbuka pada pengalaman baru, penuh toleransi serta senang bereksplorasi. Dalam penelitian Usman Yousaf Faqeer-Ul-Ummi, Raashid Javed, and Mudasra Amjad (2014) yang tidak memiliki kepribadian Openness merupakan individu yang kurang kreatif ketika menghadapi masalah.

Agreeableness merupakan individu yang bersifat ramah, pemaaf, altruistik serta penuh kasih sayang. Individu yang memiliki Agreeableness rendah memiliki keterlibatan kerja dengan mencari kesan dalam lingkungan yang berfungsi untuk membuat kemampuan dan membangun pengakuan dilingkungan kerja. Didukung oleh penelitian sebelumnya individu dengan agreeableness rendah ditandai oleh konflik dan perselisihan, mereka cenderung tidak mengikuti aturan dan penuh kritikan (Feist & Feist, 2010).

(43)

Conscientiousness merupakan individu yang bersifat ambisius, bertanggung jawab, terorganisir, disiplin serta penuh pertimbangan. Dalam penelitian Usman Yousaf Faqeer-Ul-Ummi, Raashid Javed, and Mudasra Amjad (2014) tipe kepribadian Conscientiousness yang tinggi memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap lingkungan kerja individu tersebut. Feist & Feist (2010) Sebaliknya individu dengan conscientiousness rendah cenderung mereka tidak teratur dalam bekerja, pemalas dan lebih mungkin menyerah saat mulai menemui kesulitan dalam mengerjakan sesuatu (Feist & Feist, 2010)

Semua faktor yang ditemukan diatas dianggap dapat mempengaruhi adaptabilitas karier, yaitu dukungan sosial dan kepribadian. Peneliti mencoba membuat sebuah kerangka berpikir untuk penelitian ini.

Gambar 2.1

Gambaran dinamika pengaruh kepribadian dan dukungan orangtua terhadap adaptabilitas karier pada mahasiswa tingkat akhir.

(44)

2.5 Hipotesis penelitian

H1 : Ada pengaruh dukungan sosial (Keluarga, teman, dan orang terdekat) dan kepribadian (exstraversion, agreebleness, conscientiousness, neuroticism dan openness.) dan terhadap adaptabilitas pada mahaiswa tingkat akhir

Dukungan Sosial

Orang Terdekat Keluarga

Teman

Kepribadian Extraversion Agreebleness Conscientiousness

Neuroticism Openness

Adaptabilitas Karier

(45)

H2 : Ada pengaruh keluarga terhadap adaptabilitas karier pada mahasiswa tingkat akhir

H3 : Ada pengaruh teman terhadap adaptabilitas karier pada mahasiswa tingkat akhir

H4 : Ada pengaruh orang terdekat terhadap adaptabilitas karier pada mahasiswa tingkat akhir

H5 : Ada pengaruh extraversion terhadap adaptabilitas karier pada mahasiswa tingkat akhir

H6 : Ada pengaruh agreeablenness terhadap adaptabilitas karier pada mahasiswa tingkat akhir

H7 : Ada pengaruh Conscientiouness terhadap adaptabilitas karier pada mahasiswa tingkat akhir

H8 : Ada pengaruh Neuroticism terhadap adaptabilitas karier pada mahasiswa tingkat akhir

H9 : Ada pengaruh openness terhadap adaptabilitas karier pada mahasiswa tingkat akhir

(46)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

3.1.1 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta semester akhir (semester 8 – semester 12) yang berjumlah 9.112 orang per- 31 Desember 2018. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 411 mahasiswa.

3.1.2 Teknik pengambilan Sampel

Pada penelitian ini, metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non- probability sampling melalui cara purposive sampling dimana masing-masing populasi memiliki peluang yang sama untuk ditetapkan menjadi sampel. Sampel yang digunakan memiliki kriteria yaitu:

1. Mahasiswa aktif UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Mahasiswa semester akhir semester 8 dan semester 10

Sampel diambil 4,5% dari setiap fakultas. Maka jumlah sampel pada masing-masing fakultas adalah sebagai berikut :

1. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) : 4,5% dari 1.894 dibulatkan menjadi 85 orang

(47)

2. Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) : 4,5% dari 977 dibulatkan menjadi 44 orang

3. Fakultas Ushuluddin :4,5% dari 846 dibulakan menjadi 39 orang

4. Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) : 4,5% dari 1.107 dibulatkan menjadi 50 orang

5. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDIKOM) : 4,5% dari 907 dibulatkan menjadi 41 orang

6. Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) : 4,5% dari 193 dibulatkan menjadi 9 orang

7. Fakultas Psikologi (FPsi) : 4,5% dari 307 dibulatkan menjadi 14 orang 8. Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) : 4,5% dari 673 dibulatkan menjadi

31 orang

9. Fakultas Sains dan Teknologi (FST) : 4,5% dari 1.107 dibulatkan menjadi 50 orang

10. Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) : 4,5% dari 469 dibulatkan 22 orang 11. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) : 4,5% dari 453 dibulatkan

menjadi 21 orang

12. Fakultas Kedokteran (FK) : 4,5% dari 121 dibulatkan menjadi 5 orang

3.2 Variabel Penelitian

Variabel terikat (dependent varibel) adalah adaptabilitas karier dan variabel bebas (Independent Varibel) adalah dukungan sosial (keluarga, teman, orang terdekat)

(48)

dan kepribadian (extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism dan openness).

3.3 Definisi Operasional

3.3.1 Adaptabilitas Karier

1. Adaptabilitas karier merupakan mempersiapkan diri untuk dapat mengatasi apapun tugas baik yang terprediksi maupun tidak terprediksi. Adaptabilitas karier mahasiswa tingkat akhir dalam penelitian ini diukur menggunakan adaptasi dan modifikasi dari alat ukur Career Adapt-Abilities Scale (CAAS) International Form oleh Savickas dan Porfeli (2012) yang terdiri dari 8 item dengan berdasarkan empat dimensi yaitu:

a. Kepedulian karier mengacu pada orientasi masa depan dan pentingnya individu untuk mempersiapkan kariernya yang meliputi kesadaran karier dan perencanaan karier.

b. Pengendalian karier mengacu pada cara individu untuk menyesuaikan dan mengatur diri dalam situasi tertentu meliputi tanggung jawab karier dan kemauan berkarier.

c. Keingintahuan karier mengacu pada sikap individu untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam berkarier meliputi pencarian informasi mengenai karier yang diminati dan mencoba melakukan hal-hal yang baru.

d. Keyakinan karier mengacu pada kemampuan dalam memecahkan masalah meliputi kegigihan dan ketekunan individu tersebut agar mampu membuat masa depan karier yang lebih baik.

(49)

3.3.2 Dukungan Sosial

Dukungan sosial adalah kepedulian orang-orang disekitar terhadap diri sendiri yang bertujuan untuk membangun emosional yang positif. Pada penelitian ini dukungan sosial diukur menggunakan adaptassi dan modifikasi dari alat ukur Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) yang dikembangkan oleh Zimet et.al (1988) meliputi tiga dimensi dukungan sosial antara lain:

a. Keluarga yaitu dukungan yang bersumber dari keluarga seperti membantu dalam membuat keputusan maupun kebutuhan secara emosional.

b. Teman yaitu dukungan yang diberikan oleh teman-teman individu seperti membantu dalam kegiatan sehari-sehari maupun bantuan dalam bentuk lainnya.

c. Orang terdekat yaitu dukungan yang berasal dari orang terdekat yang dianggap spesial di dalam kehidupan individu seperti membuat individu merasa nyaman, aman, dan dihargai.

3.3.3 Kepribadian

Kepribadian merupakan karakter yang sudah melekat pada individu dan dapat menjadi ciri khas individu tersebut. McCrae dan Costa membagi kepribadian menjadi lima yaitu exstraversion, agreebleness, conscientiousness, neuroticism dan openness.

(50)

a. Extraversion

Pada dimensi ini, seseorang didefinisikan sebagai karakteristik yang penuh kasih sayang, ceria, senang berbicara, senang berkumpul, dan menyenangkan.

b. Agreeableness

Pada dimensi ini, seseorang didefinisikan sebagai karakteristik yang berhati lembut atau individu yang memiliki sikap kejam

c. Conscientiousness

Pada dimensi ini, seseorang didefinisikan sebagai karakteristik yang teratur, terorganisir, ambisius, terfokus pada pencapaian dan memiliki disiplin diri.

d. Neuroticism

Pada dimensi ini, seseorang didefinisikan sebagai karakteristik yang penuh kecemasan, temperamental, sangat sadar akan dirinya sendiri, emosional dan rentan terhadap gangguan yang berhubungan dengan stress.

e. Openness

Pada dimensi ini, seseorang didefinisikan sebagai karakteristik yang memilih keragaman dan yang mempunyai suatu kebutuhan atas karier yang sempurna, serta tetap merasa nyaman dengan asosiasi mereka terhadap hal-hal dan orang-orang yang tidak asing

(51)

3.4 Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan alat ukur dari masing-masing variabel. Teknik pengumpulan data menggunakan model skala Likert. Dalam kuesioner ini, responden akan diharuskan menjawab pernyataan-pernyataan yang dinilai sesuai dengan dirinya, dengan pernyataan kuesioner dibuat menjadi dua kategori yaitu pernyataan positif (favorable) dan pernyataan negatif (unfavorable). Dalam kuesioner ini, terdapat empat kategori jawaban yang memiliki tingkatan dari yang tertinggi (sangat positif) hingga yang terendah (sangat negatif), kategori tersebut adalah “Sangat Sesuai” (SS), “Sesuai” (S),

“Tidak Sesuai” (TS), dan “Tidak Sangat Sesuai” (STS). Skoring dari kuesioner ini dapat dilihat pada tabel dibawah.

Skoring Model Skala Likert

Tabel 3.1 Skala Likert

Pilihan

Pernyataan

Favourable (F) Unfavourable (UF)

Sangat Sesuai (SS) 4 1

Sesuai (S) 3 2

Tidak Sesuai (TS) 2 3

Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4

(52)

3.4.2 instrumen pengumpulan data

3.4.2.1 Skala Adaptabilitas Karier

Dalam penelitian ini pengukuran adaptabilitas karier menggunakan adaptasi dari alat ukur Career Adapt-Abilities Scale (CAAS) yang disusun oleh Savickas (2012). Terdapat 4 dimensi pada skala adaptabilitas karier, yaitu:

kepedulian karier, pengendalian karier, keingintahuan karier, dan keyakinan karier. Skala adaptabilitas karier menggunakan bentuk skala likert. Masing- masing item terdiri dari 4 kategori jawaban dari Sangat Sesuai (SS), sampai dengan Sangat Tidak Sesuai (STS).

Berikut adalah tabel blue print Career Adapt-Abilities Scale (CAAS):

Tabel 3.2 Blue Print Skala Adaptabilitas Karier

No Dimensi Indikator No Item Contoh Item Jumlah

1 Kepedulian Karier

1. Kesadaran karier 2. Perencanaan

karier

1 2

Saya merencanakan bagimana cara untuk mencapai tujuan saya

2

2 Pengendalian Karier

1. Tanggung jawab karier 2. Kemauan

berkarier

3 4

Saya bertanggungjawab dalam setiap tindakan saya

2

3 Keingintahuan Karier

1. Mencoba hal baru

2. Mencari informasi

5 6

Saya mencari tahu informasi alternatif sebelum membuat keputusan

2

4 Keyakinan Karier

1. Tekun dalam tugas

2. Kegigihan

7 8

Saya mengerjakan tugas secara efisien

2

Total 8

(53)

3.4.2.2 Skala Dukungan Sosial

Dukungan sosial diukur dengan menggunakan kuesioner The Multidimensional Scale Of Perceived Social Support yang disusun oleh Zimet et. Al (1988). Alat ukur ini terdiri dari 12 item dengan nomor item yang mengacu pada jurnal Psychometric Characteristics Of The Multidimensional Scale Of Perceived Social Support (Zimet, Powell, Farley, Werkman & Berkoff, 1990). Pada penelitian ini, peneliti melakukan adaptasi dan modifikasi jumlah item yang semula berjumlah 12 ditambah menjadi 18 item hal ini dikarenakan untuk memudahkan validasi statistik dengan mengantisipasi jumlah item yang didrop dengan modifikasi setiap dimensi minimal berjumlah 6. Selain itu kategori jawaban yang mulanya 1 (sangat tidak sesuai) sampai 7 (sangat sesuai) menjadi 1 (sangat tidak sesuai) sampai 4 (sangat sesuai), hal ini dilakukan agar analisis dapat dilakukan dengan baik, sehingga dapat menghindari responden yang memilih jawaban netral. Berikut adalah tabel blue print Dukungan Sosial

(54)

Tabel 3.3 Blue Print Skala Dukungan Sosial

No Dimensi Indikator No Item Contoh Item Jumlah

1 Keluarga Memperoleh pemecahan masalah dari keluarga

Memperoleh dukungan dan bantuan emosional dari keluarga

1,2,3

4,5,6

Saya mendapatkan bantuan dan dukungan

emosional yang saya butuhkan dari keluarga

6

2 Teman Mendapatkan bantuan dari teman

Memperoleh strategi coping yang efektif dalam menyelesaikan masalah

Berbagi suka dan duka bersama teman

7,9

8

10,11,12

Teman-teman berusaha

sepenuhnya untuk membantu saya

6

3 Orang

terdekat

Merasa dihargai dan dipercaya oleh orang lain

Merasa nyaman bersama orang lain

Memperoleh dukungan dari orang terdekat

13,14,15

16,17

Saya memiliki seseorang yang spesial yang dapat membuat saya nyaman

6

Total 18 18

3.4.2.3 Skala Kepribadian

Dalam penelitian ini, peneliti mengukur kepribadian dengan menggunakan NEO Personality Inventory. Alat ukur ini merupakan alat ukur yang paling sering digunakan untuk mengukur Five Factor Model dari McCrae dan Costa (1992).

Alat ini menggunakan model skala likert. Skor reliabilitas alat ukur ini adalah Neuoriticism α= .82, extraversion α= .77, openness α= .72, agreebleness α= .71, conscientiousnes α= .80

Berikut adalah tabel blue print Kepribadian:

(55)

Tabel 3.4 Blue Print Kepribadian Big Five

No Dimensi Indikator No Item Jumla

h

Contoh Item

1. Extraversion - Mudah bergaul

- Ramah kepada orang lain - Aktif dalam kegiatan - Penuh kasih sayang - Menyenangkan dan periang - Cenderung tegas

1, 2, 3, 4*, 5*, 6*

6 Kehadiran saya dapat

menhidupkan suasana

2. Agreeableness - Mudah percaya - Sering berterusterang - Memiliki hati yang lembut - Sering membantu orang lain - Ramah dan rendah hati

- Dermawan dan memiliki toleransi

7, 8, 9, 10*, 11*, 12*

6 Saya bersimpati dengan perasaan orang lain

3. Conscientiousn ess

- Tepat waktu dan efisien - Disiplin dan teliti

- Ambisi dalam menggapai prestasi - Bekerja keras, gigih

- Tidak gegabah dalam bertindak - Teroganisir

13, 14, 15, 16*, 17*, 18*

6 Saya menyiapkan segala sesuatunya

4. Neuroticism - Sering merasa cemas, takut, khawatir

- Emosional

- Merasa renah diri dan malu - Mudah tersinggung - Mudah menyerah

- Bergantung pada orang lain

19*, 20*, 21, 22, 23, 24

6 Saya mudah stres

5. Openness - Inovatif dan kaya akan ide - Imajinatif

- Kreatif dan pecinta seni - Belajar hal-hal baru - Terbuka

- Penuh rasa penasaran

25, 26, 27, 28*, 29*, 30*

6 Saya memiliki ide-ide yang cemerlang

Jumlah 30

Keterangan : tanda (*) untuk item unfavourable

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu permasalahan lembaga keuangan syariah adalah terbatasnya sumber daya manusia yang berkualitas untuk membangun lembaga keuangan syariah yang profesional, baik, dan

hasil pemuliaan Penerapan pewarisan sifat dalam pemulian makhluk hidup 4.3.1 Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait tentang tanaman hasil

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Gagal ginjal kronik adalah gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible, diikuti penimbunan sisa metabolisme

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kredit merupakan sejumlah nominal tertentu yang dipercayakan kepada pihak lain dengan penangguhan waktu tertentu yang dalam

Tabel 3 menunjukkan bahwa pada varietas Bima Curut, pemberian pupuk K dengan dosis 60 kg/ha K 2 O nyata meningkatkan hasil umbi kering eskip, tetapi dosis pupuk K yang lebih

Pada penelitian “ Hubungan antara Penyakit Jantung Bawaan dengan Bayi Berat Lahir Rendah Bayi di PKU Muhammadiyah Yogyakarta.” bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya

Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.. Makna yang