J. fJt/ -- ~ Ucerl.ificatfon ~ KAN :;iii" f~
1terna ti o n al - = : . -
CutHIN fo, SNI ISO ,001:2oot
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL MODIFIED CASSAVA FLOUR (MOCAF)
(MENUJU PENERAPAN PERSYARATAN GMP)
DIREKTORAT PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN
DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
SPO MOCAF
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL MODIFIED CASSAVA FLOUR {MOCAF)
(MENUJU PENERAPAN PERSYARATAN GMP)
•
DIREKTORAT PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN
DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan rahmat-Nya, Standar Prosedur Operasional (SPO) Mocaf dapat diselesaikan dengan baik.
SPO ini bertujuan memberikan pedoman atau acuan bagi unit usaha pengolahan mocaf dalam mengolah ubikayu menjadi tepung mocaf sehingga diperoleh hasil yang seragam , konsisten dan memenuhi standar mutu yang ditetapkan.
Disadari bahwa SPO ini masih jauh dari kesempurnaan , oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk penyempurnaannya .
Selanjutnya kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya SPO Mocaf ini , semoga bermanfaat.
Jakarta , Mei 2014
Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
{W
lr.Yusni Emilia Harahap, MM
NIP. 19590322.198306.2001
Kata Pengantar Daftar lsi
Daftar Lampiran Daftar Formulir
DAFTAR ISi
I. Pendahuluan .... ... .... .. .... ... ... . .... .. ... .... . A. Latar Belakang . .... ... . . ... .. .... . ... ... . ... . .... . B. Tujuan dan Sasaran .. .. ... ... .. .... . ... ... .. ... ... . C. lstilah dan Definisi .... .. .... ... ... .. ... .. .. . .... . . . II. Persyaratan GMP Pengolahan Tepung Mocaf .. . ... .. . 2.1. Sarana dan Prasarana .. .. ... ... ... .. ... ... .. .... ... . A. Lokasi .... .... . .. . .. ... . .. . ... . .... . . . ... . .... .. .. .. . B. Bangunan UPH ... . . . ... . ... . ... .. .. ... . C. Fasilitasi Sanitasi ... ... ... . .... .... ... . ... . . D. Gudang ... ... .. ... .. . . . ... ... ... ... . ... . . .. .... .. . E. Mesin dan Peralatan ... . .... ... . . ... . F. Pemeliharaan Bangunan UPH dan Sarana Kerja . . .. . .... .. .. .. . ... . .... .. .. ... ... . ... . 2.2. Proses Produksi ... .. ... . .. .... . ... . ... . ... . .. .
2.3. Kemanan dan Keselamatan Kerja Serta
Pengelolaan Lingkungan .... .. ... ... ... ... ... ... . 2.4. Kesehatan dan Kebersihan Pekerjaan .. ... ... ... . . 2 .5. Pengawasan dan Pembinaan .... ... ... ... . Ill. Standar Prosedur Operasional (SPO) Pengolahan Tepung Mocaf .... . . .. . .. .. ... .. . ... ... .. . ... ... ... .. . .. . .. . . ... .. . IV. Standar Prosedur Operasional Sanitasi (SPOS) ... . LAMPIRAN
ii iv
V
1 1 2 2 4 4 4 4 5 6 6
7 7
8
8
8
8
10
DAFTAR LAMPIRAN
Lampi ran 1. SPO Pengolahan Mocaf ... . Lampi ran 2. Matriks Ringkasan SOP Sanitasi. ... ... . Lampiran 3. Program Kebersihan ... . Lampi ran 4. SNI Tepung Mocaf ... . Lampiran 5. Permenkes tentang Standar Kualitas Air Bersih dan Air Minum ... . Lampiran 6 . Keputusan Menteri Kesehatan RI
No: 907/MENKES/SKNll/2002 ... .
12 24
27 29
30
33
DAFTAR FORMULIR
Form 1 .1 Formulir Pencatatan Penerimaan Bahan Baku Ubi Kayu ... . Form 1.2. Formulir Pencatatan Penerimaan Bahan Baku Chips ... . Form 1.3 Formulir Pencatatan Penggunaan Enzim .... . Form 1.3. Formulir Pencatatan Stok Tepung Mocaf ... . Form 2.1. Formulir Monioring SSOP Harian ... .
20
21
22
23
25
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Mocaf (Modified Cassava Flour) atau Tepung Kasava Fermentasi adalah produk tepung dari ubikayu yang diproses dengan modifikasi sel melalui fermentasi , sehingga mempunyai sifat dan karakteris-tik yang berbeda dan lebih unggul dibandingkan dengan tepung gaplek ataupun tepung ubikayu . Keunggulan tepung mocaf antara lain warna tepung lebih putih , tekstur lebih halus, dan aroma lebih normal sehingga mendekati karakteristik tepung terigu. Sifat ini memungkinkan aplikasi yang lebih luas dan terus berkembang pada masa yang akan datang.
Mocaf dapat digunakan untuk bahan utama pembuatan kue kering
(seperti cookies, nastar, dan kastengel) , kue basah (seperti kue lapis ,
brownies, spongy), cake, bihun, mie dan campuran produk lain berbahan
baku gandum atau tepung beras. Mocaf dapat digunakan sebagai bahan
(baku) pangan dan industri . Permintaan tepung mocaf diperkirakan akan
meningkat, baik dalam skala besar atau skala kecil. Dalam perspektif
inilah diperlukan standar mutu produk dan pengendalian proses, untuk
menghasilkan tepung mocaf dengan sifat dan karakteristik yang relatif
sama dan aman untuk bahan pangan sesuai SNI Tepung Mocaf yang
berlaku. Sehubungan hal tersebut, diharapkan setiap unit usaha pengolahan
tepung mocaf mengikuti tahapan proses yang dituangkan dalam Standar
Prosedur Operasional (SPO), yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam
menyusun rencana dan operasi kerja di masing-masing unit usaha, menuju
penerapan persyaratan GMP. SPO ini dapat disesuaikan menurut
perkembangan teknologi proses dan peralatan yang digunakan .
8. TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan SPO mocaf adalah sebagai acuan atau pedoman bagi unit produksi mocaf sehingga dapat mengh asilkan mocaf yang memenuhi standar mutu secara konsisten.
Sasaran : Seluruh unit produks i mocaf di Indonesia sehingga menghasi lkan produk mocaf yang memenuhi SNI.
C. ISTILAH DAN DEFINISI
lstilah atau pengertian yang digunakan dalam SPO ini yaitu : 1. Mocaf adalah produk tepung dari ubikayu (Manihot utilisima) yang diproses menggunakan prinsip memodifikasi sel ubikayu secara fermentasi , dimana mikrobia BAL (Ba kteri Asam Laktat) mendominasi selama proses fermentasi .
2. Fermentasi adalah proses baik secara aerob maupun anaerob yg menghasilkan berbagai produk yg melibatkan aktifitas mikroba atau ekstraknya dengan aktivitas mikroba terkontrol
3. Tempering adalah proses penurunan suhu tepung secara perlahan sampai suhu ruang
4. Chips adalah hasil pengolahan umbi ubikayu segar setelah dikupas , dicuci, disawut/dirajang dan dikering kan baik dengan sinar matahari maupun menggunakan alat pengering buatan
5. Rendemen pengupasan merupakan suatu perbandingan jumlah berat antara umbi ubikayu hasil pengupasan dengan umbi ubikayu segar sebelum dikupas.
6. Starter ada lah zat yang digunakan untuk memfermentasi ubikayu
7. Derajat asam adalah ukuran kelarutan suatu asam (atau basa) dalam pelarut dengan kondisi standar (1 atm dan 25°C)
8. Derajat putih adalah pengukuran refleksi sinar dengan standar MgO 9. HCN adalah kandungan asam sianida
10. Prinsip FIFO (First In First Out) artinya barang yang masuk paling awal akan dikeluarkan paling awal juga dari gudang dan begitu seterusnya untuk barang yang lain .
11 . Prinsip FEFO (First Expired First Out) adalah barang yang sudah kadaluwarsa harus segera dikeluarkan dari gudang . 12. Liberasi adalah proses penguraian yang merusak dinding sel sehingga
tekstur menjadi lebih remah .
13. SPO Mocaf adalah Prosesur Operasional untuk menghasilkan mocaf
sesuai SNI
II. PERSYARATAN CARA PENGOLAHAN TEPUNG MOCAF YANG BAIK
2.1 SARANA DAN PRASANA A. Lokasi
1. Bebas dari pencemaran , semak belukar dan genangan air. Lokasi UPH Mocaf seyogyanya ditempatkan di daerah kering , jauh dari semak belukar, dan bebas dari cemaran logam berat , mikroba mikotoksin.
2. Pada tempat yang layak, tidak d i tengah sawah , daerah banjir, lokasi kegiatan lain yang menyebabkan interaksi bu ruk terhadap produksi mocaf.
3. Tersedianya prasarana dan sarana penunjang yang memadai misalnya jalan (dapat dilalui kendaraan roda 4 atau minimal dapat mengangkut bahan baku dan produk) , akses pasar, dan saluran pembuangan air yang baik
4. Lokasi UPH sebaiknya di sentra lokasi kebun penyedia bahan baku
dan memiliki area penyuplai air yang memenuhi persyaratan air minum.
B. Bangunan UPH
1. Luas bangunan disesuaikan dengan ukuran peralatan dan jumlah pekerja, yakni cukup untuk penempatan alat dan mesin serta menopang aktiv itas pergerakan bahan dan manusia . 2. Tata letak ruang produksi dirancang sesuai alur proses , yakni untuk
mengefisiensikan pergerakan dan proses.
3. Lantai dibuat dari bahan keda p air, rata , halus , tidak licin dan mudah
dibersihkan (minima l lantai te rbuat dari semen yang di aci)
4. Dinding dibuat dari bahan kera s, rata , halus, berwarna terang,
tahan lama, tidak mudah mengelupas, kuat dan mudah dibersihkan.
5. Langit-langit didesain dengan baik untuk mencegah penumpukan debu, tumbuhnya jamur, pengelupasan , bersarangnya hama, tahan lama dan mudah dibersihkan
6. Pintu dibuat dari bahan yang keras dan tahan lama, permukaan halus, licin, rata, warna terang, mudah dibersihkan / desinfeksi, membuka ke arah luar dan mudah dibuka dan dapat ditutup dengan baik.
7. Jendela
a. Bahan kuat, keras dan tahan lama
b. Permukaan halus, rata, terang, mudah dibersihkan/ desinfeksi c. Minimal 1 m dari permukaan lantai
d. dilengkapi sarana yang dapat mencegah akumulasi debu, serangga, tikus dan hama lainnya serta mudah dibersihkan 8. Ventilasi menjamin sirkulasi udara dengan baik
9. Kelengkapan ruang kerja
Penerangan sesuai keperluan , berpelindung, bebas serangga, di atas tempat prosesing tidak merubah warna
C. Fasilitas Sanitasi
1. Sarana air bersih yang memadai : a. Sumber air yang cukup, bersih dan
memenuhi standar air minum
b. Pipa saluran air harus bersih dan tidak bocor
c. Tempat persediaan air harus mampu menampung persediaan yang memadai
2. Fasilitas pencucian
a. Fasilitas pencuci tangan dilengkapi dengan sabun , handuk (tissue) Fasilitas pencucian bahan baku dan peralatan harus dilengkapi dengan air bersih (khususnya untuk pencucian dan sanitasi peralatan) dengan daya semprot yang memadai (tekanan 15 psi
= 1,2 kg/cm2)
3. Sarana toilet
a. Letak toilet tidak boleh terbuka langsung ke ruang produksi/ ruang pengolahan
b. Tersedia air, sabun , gayung dan serbet (tisu) 4. Peringatan-peringatan kebersihan/saniter
Harus ditempel di tempat-tempat yang mudah dilihat, misalnya : cuci tangan dengan sabun, sebelum menangani produk cuci tangan terlebih dahulu , gunakan sarung tangan selama menjalankan proses produksi dan tidak boleh meludah serta merokok .
5. Sarana pembuangan harus dilengka pi dengan : a. Saluran dan tempat pembuangan untuk
masing-masing limbah (padat, cair, gas) b. lnstalasi pengolahan limbah
D. Gudang
1. Gudang/tempat penyimpanan harus bebas dan terlindung dari hewan serta serangga.
2. Sirkulasi udara pada gudang tem pat penyimpanan harus baik . 3. Tempat penyimpanan bahan basah , bahan kering dan produk akhir
harus terpisah
4 . Tempat penyimpanan harus muda h dibersihkan dan bebas dari hama/mikroba
5. Tempat penyimpanan produk akhir (chips dan/atau tepung mocaf) harus kering dan dialasi dengan pale t.
6. Harus dibersihkan secara periodik (sebelum dan sesudah barang dimasukkan)
E. Mesin Dan Peralatan 1. Mesin
a. Tata letak mesin-mesin yang d igunakan harus diatur sesuai
dengan proses produksi.
b.Mesin-mesin yang digunakan harus dapat menjamin keselamatan dan keamanan kerja karyawan serta tidak menimbulkan pencemaran/kontaminasi pada produk yang dihasilkan.
2. Peralatan produksi dan sarana kerja lainnya.
a.Alat yang digunakan harus memenuhi syarat teknis, tidak mudah rusak, terkelupas atau korosif, tahan lama dan persyaratan higienis (mudah dibersihkan) , tidak mencemari produk yang diolah . b. Harus ada peringatan dan instruksi kerja bagi alat-alat yang berbahaya
F. Pemeliharaan Bangunan UPH Dan Sarana Kerja
1. Bangunan dan fasilitasi peralatan selalu terawat dengan sanitasi yang baik
2. Penanganan limbah dikelola dengan baik
3. Prosedur pemeliharaan dan sanitasi selalu dimonitor dan dicatat
2.1. PROSES PRODUKSI
Secara prinsip proses produksi meliputi penyiapan bahan baku , pengolahan , pengemasan.
Untuk menjamin produk yang dihasilkan memenuhi mutu & konsisten, maka perlu dilengkapi dengan SPO baik untuk proses penyiapan bahan baku, pengolahan, pengemasan, dan penyimpanan.
Penyimpanan bahan baku, starter dan produk akhir harus memenuhi persyaratan sehingga tidak merusak kualitas.
2.3. KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
1. Keamanan dan keselamatan kerja harus dijamin dengan
menggunakan Sarana kerja yang memenuhi persyaratan termasuk
oprasionalisasinya
2. Pengelolaan lingkungan harus dilakukan , pengendalian terhadap limbah baik limbah cair maupun padat. Diupayakan mengolah limbah menjadi produk samping
2.4 KESEHATAN DAN KEBERSIHAN PEKERJA
1 . Kesehatan Pekerja
Penderita infeksi saluran pernafasan , pencernaan dan kulit dilarang menangani proses produksi mocaf
2. Kebersihan Pekerja
Kondisi dan kebersihan para pekerja harus dijaga , karena kondisi dan kebersihan pekerja sangat berpengaruh terhadap kontaminasi produk yang dihasilkan .
2.5 PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
periodik ,
Lakukan sistem pengawasan dan pemb inaan secara baik internal dan eksternal.
Ill. STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENGOLAHAN TEPUNG MOCAF
Bab ini menjabarkan ten tang standar proses yang terdapat
dalam persyaratan GMP di atas. Tujuannya ada lah menghasilkan
tepung mocaf sesuai standar yang berlaku . Referens inya adalah
SNI Tepung Mocaf yang berlaku . Contoh SOP pengolahan Mocaf
dapat dilihat pada lampiran 1. SOP mocaf ini bersifat dinamis dan
dapat disesuaikan dengan kond isi setempat, selama tujuan dari
penerapan SOP (untuk menghasilkan mutu produk sesuai persyaratan
secara konsisten) dapat tercapai. Untuk membuat SPO Tepung
Mocaf mengacu pada bagan alir sebagai berikut :
Gambar 1. Bagan Alir Pengolahan Mocaf
Persiapan Bahan
Cuaca cerah
Sina, matahari
Ubi kayu segar
Pengupasan, pencucian
•
Penyawutan
•
Fermentasi
•
Pengepresan
Pengeringa n
Sawut
Penepungan
Tempering (30°-40°
C)
Pengayakan (100 mesh)
Tepung Kasava terfermentasi
Pengemasan
Persiapan Alat
Cuaca hujan A1at oenR.erinR
IV. STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL SANITASI (SPOS)
Untuk menjaga keamanan pangan produk mocaf yang dihasilkan , maka penerapan SPOS dengan mengg unakan kriteria 8 kunci sanitasi perlu dilaksanakan dan dimonitor secara berkala
DELAPAN KUNCI SANITASI HYGIENE dan PERSYARATANNYA
1. Keamanan air.
Air yang digunakan untuk mencuci sarana yang kontak dengan produk dan untuk proses produksi harus sesuai dengan bahan baku air minum . 2. Kondisi dan kebersihan permukaan ya ng kontak dengan bahan pangan.
Permukaan yang kontak dengan bahan pangan harus bersih dan layak pakai (food grade, tidak rusak)
3. Pencegahan kontaminasi silang.
Tidak boleh ada kontaminasi silang selam proses produksi contoh : - Ada tindakan karyawan untuk mencegah kontaminasi silang - Ada pemisahan bahan deng a n produk siap komsumsi - Disain sarana dan prasarana haru s dapat mencegah kontaminasi
silang
4. Menjaga fasilitas pencuci tangan, toilet dan bah an saniter.
Toilet dan fasilitas pencuci tangan harus bersih , dan layak pakai tersedia bahan saniter (misal : sabun antiseptik)
5. Proteksi dari bahan-bahan kontaminan.
Tidak boleh ada bahan kontaminan di ruang produksi , misal : pembersih lantai , obat pembasmi serangga , dsb .
6. Pelabelan , penyimpanan dan pengg unaan bahan toksin yang benar.
Bahan toksin harus dilabel, digunakan sesuai aturan & disimpan dengan
akses terbatas (misal: bahan tambahan pangan bila melebihi dosis
akan berbahaya)
7. Kondisi kesehatan & kebersihan personil .
Personil yang bekerja harus bersih dari hal-hal yang menyebabkan kontaminasi & sehat
8. Pengendalian hama
Tidak boleh ada hama di ruang pengolahan pangan , Hama yang mungkin membawa penyakit seperti :
- Lalat dan kecoa mentransfer : salmonella ,
staphiloccocus ,c.pefrigen ,c.botulinum ,shigella, steptoccocus , dll . - Binatang pengerat, sumber : salmonela dan parasit - Burung merupakan pembawa variasi bakteri Patogen seperti
salmonela dan listeria.
Tabel SPO Sanitasi sebagaimana terlampir lampiran 2
Lampiran 1.
SPO N o:
Tanggal : Poktan ... Penanganan Revisi/tgl rev :
Halaman:
Pengolahan Mocaf
Tujuan
Ruang Lingkup
Acuan
Penanggung Jawab
T. Tangan : P. Jawab
Meng hasilkan tepung mocaf yang memenuhi standa r SNI yang berlaku
Penyiapan bahan baku , peng upasan , pencucian dan pere ndaman , penyawutan , ferm e ntasi , pengepresan , pere m ahan , pengeringan , pene p ungan , tempering , peng a yakan , pengemasan dan penyimpanan
Peng olahan Mocaf di CV. Multi Usaha Wisesa , Boga r.
Bagia n produksi
Langkah prosedur
1 . Penyiapan bahan baku a. Bahan Baku (ubikayu)
- Memilih varietas ubikayu manis atau varietas lain dengan kadar
HCN kurang dari 40 mg , umur panen 8 -10 bulan,diameter ubikayu
sebaiknya ± 7 - 10 cm. Apa bi la diameter lebih dari 10 cm , ubi
kayu dibelah secara me lintang, agar tidak menghambat lubang
pemasukan mesin perajang.
- Pastikan jumlah dan jadwal pengiriman bahan baku seh ingga ubi kayu bisa langsung dapat segera diolah pada hari yang sama . - Pastikan ubi kayu dan bahan-bahan lainnya yang digunakan
bebas dari cemaran mikroba dan logam berat
Dokumen Terkait : Formulir Monitoring Bahan Baku (Form 1.1)
b. Bahan Baku (Chips)
- Pastikan jumlah dan jadwal pengiriman chips dengan kadar air 13 % menggunakan alat moisture thesther atau secara manual apabila dipatahkan bunyi "tik".
- Pastikan chips bebas dari cemaran mikroba, logam berat.
Dokumen Terkait : Formulir Pencatatan Bahan baku Chips (Form 1.2)
2. Pengupasan
- Siapkan alat pengupas manual (pisau) atau mekanis (mesin pengupas ku lit umbi)
- Pastikan alat pengupas bebas dari kontaminasi seperti karat, dan bebas cemaran serta tidak gompel
- Siapkan wadah yang bersih tempat ubikayu kupas - Potong ubikayu pada kedua sisinya ± 3 cm pada kedua ujungnya - Kupas ubikayu dengan alat pengupas
- Masukkan segera ubikayu kupasan ke dalam bak penampung yang sudah berisi air untuk menghindari proses oksidasi (pencoklatan/
browning).
- Tempatkan limbah (kulit, potongan ujung ubikayu) ke dalam wadah
khusus.
3. Pencucian
- Siapkan air (standar air minum) yan g akan digunakan dalam proses pencucian ubi kayu (pH air= 6,5-8,5)
- Siapkan wadah/bak tempat pencuci an (pencucian secara manual) atau ala t pencuci ubikayu (pencucian secara mekanis) - Pastikan wadah/bak dan alat pencuci bebas dari cemaran - Bersihkan ubikayu sampai bersih (tidak berlendir) sehingga sisa air
pencucian relatif bening .
4. Pengecilan Ukuran (Penyawutan/Perajangan) - Siapkan alat penyawut/ perajang
- Pastikan alat tersebut dapat dioperasikan. Nyalakan mesin perajang/
irisan umbi (Chips). Tunggu kurang lebih 2-3 menit, untuk memastikan putaran pores piringan pisau telah berputar secara stabil.
- Pastikan bagian yang kontak langsung dengan ubi kayu bebas dari cemaran seperti karat, sisa ubikayu sebelumnya , pisau tidak gompel , dll
- Siapkan wadah penampung sawu t/chip
- Masukkan bahan ke dalam ruang pengumpan (hopper) maksimum
¾ bagian . Tekan bagian atas bah an dengan seb ilah kayu bersih , untuk mendorong bahan masuk ke ruang perajang, serta ratakan gerakan masuk dari bahan .
- Pastikan seluruh bahan tidak tersisa pada hopper. Kemudian matikan mesin perajang .
- Bersihkan seluruh bagian dalam mesin dengan air bersih , agar tidak ada sisa bahan yang tertinggal di dalam ruang perajang yang dapat mengakibatkan bau asam yang menyengat.
- Memasukkan hasil rajangan ubikayu (chip) dalam karung paranet
( karung b erpori) untuk se g era dilakukan fermentasi
5. Fermentasi
- Siapkan enzim/starter yang akan digunakan
- Siapkan dan bersihkan bak tempat proses fermentasi - Masukkan air (standar air minum) yang akan digunakan dalam proses fermentasi ubi kayu (pH air= 6,5-8,5) sesuai dengan volume yang dibutuhkan .
- Pastikan bahwa starter yang digunakan memenuhi syarat teknis serta berasal dari bahan yang halal (Sertifikat MUI) . - Masukkan starter dengan jumlah sesuai petunjuk pada kemasan . - Masukkan chips dalam karung paranet (karung berpori) atau curah
ke bak fermentasi.
- Pastikan seluruh karung terendam air dan membiarkan proses fermentasi dengan waktu sesuai petunjuk pada kemasan.
- Kumpulkan hasil ikutan berupa pati/tapioka yang terbentuk selama proses fermentasi .
Dokumen terkait :
Formulir Pencatatan Penggunaan Enzim (form 1.3)
6 . Pengepresan
- Pe ngepresan dapat dilakukan dengan menggunakan alat pengepres/spiner dan alat pengepres manual
- Siapkan alat penge pres/spinner/alat pengepres manual (hidrolik atau ulir)
- Nyalakan mesin penggerak dan mesin pengepresan Qika peralatan menggunakan mesin penggerak). Tunggu selama 2-3 menit untuk memastikan mesin dalam keadaan baik
- Nyalakan spinner (peniris) tunggu selama 2-3 menit untuk memastikan spiner dalam keadaan baik.
- Masukkan chips basah ke dalam mesin atau alat pengepres untuk
- Proses pengepresan dihentikan saat air hasil pengepresan mulai bening.
- Pati yang terikut sebagai hasil pengepresan (1,5%) diendapkan, dicuci dan dikeringkan.
7. Peremahan
- Menyiapkan alat peremah manual berupa garuk atau mesin peremah - Chips hasil pengepresan direnggangkan secara manual atau dimasukkan ke da lam mes i n peremah sampai terurai.
8. Pengeringan
a. Pengeringan dengan sinar matahari :
- Siapkan para-para, tampah atau wadah tempat penjemuran chip/sawut.
- Pastikan para-para/tampah dll bebas dari cemaran seperti kerikil , pasir, sampah dll.
- Penjemuran di lakukan diatas para-para atau wadah lain yang tidak korosif.
- Chips/sawut hasil pengepresa n memerlukan waktu pengeringan (penjemuran) 10 - 16 jam, sedangkan chips/sawut tan pa pengepresan memerlukan waktu jemur selama 30 - 40 jam.
- Hamparkan chips di atas para-para penjemuran beralas anyaman bambu dengan ketebalan 2-3 cm.
- Selama penjemuran dilaku kan pembal ikan setiap 2 jam.
- Setelah kering ditandai bunyi 'tik' pada chips jika dipatahkan (kadar air sekitar 13%).
- Chips dimasukkan ke dalam karung plastik kemasan primer (inner bag).
- Simpan chips kering yang telah dikemas dalam ruang penyimpanan.
b. Pengeringan secara mekanis :
- Siapkan dryer dan komponen-komponennya seperti blower, mesin penggerak, dll.
Nyalakan 'blower' selama kurang lebih 3 menit untuk memastikan kinerjanya baik .
Aturlah posisi twin timer, waktu off dan waktu on agar mesin beroperasi secara efisien.
Pastikan dryer yang digunakan terutama permukaan yang kontak langsung dengan sawut/chip bebas dari cemaran . Aturlah thermostat pada posisi aman 55 OC .
Nyalakan kompor gas pada bukaan pen uh , suhu pengering berkisar antara 40 QC - 55 OC. Memeriksa kinerja thermostat.
Selama proses pengeringan sebaiknya dilakukan pembalikan agar distribusi panas merata. Bila suhu di atas tumpukan bahan lebih dingin itu menandakan bahan terlalu tebal sehingga panas tidak dapat menembus bagian tersebut , untuk itu perlu mendorong sebagian bahan ke tempat yang lebih panas.
Sebagai indikator bahwa ketebalan tumpukan chips masih dapat ditambah antara lain dengan menggunakan sobekan kertas koran yang diletakkan di atas tumpukan chips dan masih melayang . Proses Pengeringan berlangsung kurang lebih 7-8 jam . Pengeringan dihentikan apabila kadar air chips mencapai 13%
yang ditandai dengan mudah dipatahkan dan berbunyi "klik" . Pada bagian akhir pengoperasian , saat mematikan kompor, pastikan blower masih dalam posisi menyala untuk mencegah overheated.
Chips ya ng telah kering dan langsung digiling memerlukan proses tempering sedangkan chips yang tidak segara digiling dimasukkan dalam karung (inner bag).
Chips kering (kadar air 13%) dapat disimpan terlebih dahulu
sebelu m di lakukan penepunga n sampa i jang ka waktu hi ngga 6
bulan .
9. Penepungan
- Siapkan mesin penepung
- Pastikan bagian penepung terutama yang kontak dengan chip/sawut bebas dari cemaran
- Nyalakan mesin , dan biarkan kurang lebih 2-3 menit untuk memastikan putaran poros penepu ng telah berputar secara stabil.
- Pada bagian pengeluaran bahan , sambungkan dengan inner bag yang diikat dengan kuat oleh seutas tali.
- Pastikan kadar air chips 13%.
- Proses penepungan dilakukan 1 atau 2 kali tergantung pada mesin seperti diameter, tenaga dan ukuran mesh . Hasil akhir sesuai standar yaitu lolos 100 % untuk 80 mes h atau 90 % untuk 100 mesh.
- Masukkan bahan kedalam ruang pengumpan (hopper) maksimum
½ bagian dalam keadaan mesin menyala.
- Secara terus menerus, isi bagia n hopper dengan chips kering maksimum ½ bagian hopper.
- Aturlah bukaan hopper supaya tida k macet.
- Pastikan seluruh bahan tidak tersisa pada hopper sebelum mematikan mesin.
- Bukalah ruang penepung , Bersihkan bagian dalam ruang penepung dan saringan dengan kuas/sikat plastik kering .
- Ulangi penggilingan/ penepungan dengan saringan lebih halus (100 mesh).
Dokumen terkait :
Formulir Pencatatan Stok Tepung Mocaf (form 1.4) 10. Tempering
- Diamkan tepung dalam wadah terbuka sampai suhu kamar
11 . Pengayakan
- Pastikan bagian yang kontak dengan tepung bebas dari cemaran - Siapkan alat penepung
- Nyalakan mesin terlebih dahulu kemudian biarkan selama 3 menit untuk memastikan peralatan beroperasi dengan baik. Jika ada masalah dengan kinerja alat pengayak, maka perlu dilakukan perbaikan .
- Bahan yang diayak akan keluar melalui dua lubang pengeluaran , pengeluaran pertama akan menghasilkan tepung yang seragam dengan ukuran 100 mesh , sedang yang lebih besar akan keluar dari lubang pengeluaran lainnya.
- Butiran tepung yang tidak lolos ayakan 100 mesh dikumpulkan dan digiling kembali .
- Jika proses penepungan selesai , biarkan mesin hidup tanpa bahan yang diayak selama 5 menit untuk membersihkan bahan yang tersisa.
Setelah itu matikan mesin, dan kembali bersihkan pengayak dengan menggunakan kuas untuk memastikan tidak ada kotoran yang tersisa.
12. Pengemasan dan Penyimpanan
- Masukkan tepung mocaf ke dalam kemasan kemudian dijahit/ditutup rapat.
- Mocaf dalam kemasan disimpan di gudang yang kering/tidak lembab,
dengan alas pallet agar karung tidak langsung bersentuhan dengan
lantai untuk mempertahankan sirkulasi udara dan aerasi .
- Lama penyimpanan tepung maksimal 12 bulan .
Formulir Pencatatan Penerimaan Bahan Baku Ubikayu
Form 1.1
Hari/ Nama Jenis/ Jumlah Harga Nomor Nama Hari/Tgl Jumlah Nomor Tanggal Pemasok varietas yang (Rp/kg ) Karung Petugas Proses Ch ips Karung
ubikayu diterima Ubikayu Penerima Menjadi Chips
Chips
Formulir Pencatatan Penerimaam Bahan Baku Chips
Form 1.2
Hari/ Nama Jenis / Jumlah Harga Nama Nomor Keterangan
Tanggal Pemasok varietas yang (Rp/kg) Petugas Karung
ubikayu diterima Penerima Chips
Formulir Pencatatan Penggunaan Enzim
Form 1.3
Hari/ Jenis/ Nama Harga Perbandingan Lamanya Nama Keterangan Tanggal Nama Produsen (Rp/Kg) Jumlah yang Fermentasi Operator
Enzim digunakan
Formulir Pencatatan Stok Tepung Mocaf
Form 1.4
Hari/ Nama Nomor Jumlah Jumlah Nama Sisal Stok Keterangan
Tanggal Pemasok Karung Tepung Halus Tepung Kasar Petugas Chips Chips (100 Mesh} (Sera) Kg Operator
Kg
Lampiran 2
Matriks Ringkasan SOP Sanitasi
No 8 Kunci Persyaratan Yan1 Lokasi yang di Cara Waktu Yg Tindakan Koreksi Rekaman
sanitasi dimonitor monitor memonitor monitor melakukan
monitor
1. KeamananA1r Standar bahan Sumberair, Sumur, -Cek bukti -Sebelum Petugas -Stopoperasi, Monitoring
bakuair Kualitasair, Sumberair -Cek kualitas proses Produksi -Perbaik1 kesalah- KeamananAIr
minum(tdk (warna, bau, lainnya airsecara produksi
'"
(Form2.1)berwarna, tdk rasa, visual dimutai -Perbaikimstalasi
berbau, tidak keJernihan), -UJ1 lbUangka -Pre-operasi Yg memungk1n-
berasa,jernih) lnstalasi waktu -Saatakan kankontaminasi
plumbing tertentu) instalasi&
mod1fikasi
2. Kondisi Sersihdan Permukaan Ruang lnspeksi - Sebelum Petugas -Stopoperasi, Monitoring
permukaanyg layakpakai al.at pengolah- produks1/ala1 Visual proses Produks1 d1bersihkan & kebersihan
kontakdg an (pengupas, pengolahan -lnspeksi produksi d1samtasi permukaan
bah.an pang.an penyawut, karyawan Karyawan dimulai dan yangkontak
pengeringan, sesudah dengan bah.an
penepungan, proses pangan(form
pengayak) produks1 2.1)
dibersihkan Sarung tgn
dan paka1an bersih.
Pencegahan tdk boleh ada -Kebiasaan -LineProduksi -Cekbahan Setiappre -Petugas Stop operasi dan Monitoring kontamma-si kontamina-si karyawan -Kary.aw.an dan Konsen- operasi dan Produksi hold produk kebers,han,
silang silangselama -Desain ruang -Ruang trasisanitizer setiap -Petugas Permgati dan kelengkapan
proses untuk bah.an Produksi -Cekfasilitas periodik yg kebersihan latihkaryawan dan kesehatan
produksi baku dan -Lantai pencuci ditentukan/ Evaluasi karyawan
produkjad1 -Pintu tangandan lxsem1nggu keamanan (Form2.l)
-D1nd1ng -Jendela toilet ataubila produk, utk
-Lang1t-lang1t -Ventilasi -lnspeksi diperlukan d1desposisi, Monitonng
lapangan reprosesatau Ruang Produksi
-lnspeksi dibuang (formU)
karyawan
4. Menjaga Bersihdan -FasthtasCuci -Tempatcuci -Cekfasilitas Preoperasi, -Petugas -Perbaikidan Monitormg
fasilitas layak pakai Tang.an tang.an pencuci tang.an setiap81am Produksi laporkan fasilitas1
pencuci (bebas dari -Fasih1as -Fasilitas dantoilet (perpindahan -Petugas -Peringatan pad.a sarntasijform
tang.an, kontaminan) sanitasi sanitasi -lnspeksi shift) kebersihan pelaksana 2.1)
sanitasidan -Fasihtastoilet -Fasilitastoilet lapangan
toilet -Cek bah.an,
konsentrasi Sanitizer.
s.
Proteks1dr Tdkboleh ada Bah.an -Produk pang.an -Cek bah.an dan Preoperasi, Petugas -Hilangkan bah.an -Monitoring bah.an bah.an berpotensi -Bah.an pengemas aksespersonel setiap8Jam Produksi kontaminan dari produk pang.ankontaminan kontaminandt mengkonta- -Permukaan -lnspeksivisual (perp1ndahan permukaan -Bah.an
ruang m1nasi kontaktangsung Pre op, setiap shift) -Hmdarigenangan pengemas
produksi beberapa iam
'"
-Peralatanygkontak langsung(form 2.1)
. .
Pelabelan, Bah.an Pelabelan, -Temp.at Cek Pelabelan Preoperasi/ Petugas -Pmdahkan bah.an -Monitoring penyimpanan, tambahan yg penyimpanan, penyimpanan Cekcara 1 xsehari Produksi tambahant1dak Hariandao d1gunakan hrs penggunaan -Temp.at aplikasi aplikasi berlabel dg benar • Tindakan
penggunaan d1labeldan bah.an toksin koreks1(form
bah.an d1simpan 2.1)
tambahanyg ditempat
benar khususdan
aksesterbatas
7. Kondisi Karyawan Karyawandgn -Karyawanmsk lnspeksi Pre operasi Petugas tst1rahatkan Monitormg
kebersihan harussehat tanda-tanda ruangkerja karyawan danset1ap2 Produksi karyawan Kebersihan
dao danbersih penyak1t/luka -Pad.a saatkerJa jam kelengkapan
kesehatan dan kesehatan
karyawan karyawan
(form2.l) 8. Pengendatian Tdk boleh ada Ham.a di ruang Seluruh ruang lnspeksi 2 K/hari Petugas Pest Control Monitoring
hamadari ham.a di ruang produksi produksi dan lapang Produksi program pengenda1ian
Unitproduksi produksi lingkungan ham.a dari unit
pengolahan (form2.l)
Form : 2.1
FORM MONITORING S.SDP HARIAN Tangga l : ... .
Waktu Monitorinq
No Uraian SbK SbK Sim Stl Tindakan
pg Sg K K koreksi
brsh 1 Keamanan air
- Kejernihan D D
- Bau D D
- Warna D D
2 Kondisi /kebersihan permukaan yang kontak langsung dengan pangan
- Sarung tangan D D D
- Wadah D D D
- Pisau/alat pengupas D D D
- Perajang D D D
- Peniris/pengepres D D D
- Pengering D D D
- Penepung D D D
- Pengemas D D D
3 Pencegahan Kontam inasi silang
- Kebersihan karyawan D D
- Kebersihan a lsin D D D
- Kebersihan ruang produksi:
• Lantai D D D
• Pintu D D D
• Jendela D D D
• Ventilasi D D D
• Dinding D D D
• Langit-langit D D D
4 Kondisi dan kebersihan pencuci tangan , toilet dan bahan saniter
- Fasilitas Cuci Tangan D D D
- Fasilitas sanitasi D D D
- Fasilitas toilet D D D
5 Proteksi dari bahan- bahan kontaminasi
- Prociuk Pangan D D
- Bahan Pengemas D D
- Permukaan yang D D
kontak langsung 6 Pelabelan ,penyimpanan
dan penggunaan bahan toxin
Pelabelan D D D
Penyimpanan D D D
Pengg unaan bahan D D D
Toxin
7 Kond isi kesehatan dan
kebersihan karyawan
Karyawan dengan D D D D
tanda-tanda penyak it/luka 8 Pengendal ian hama
- Hama di ruang D D D D
Produksi D D D D
- Gudang penyimpanan Note :
Sbk-pg :sebelum kerja pagi , Sbk-sg : sebelum ke rja siang , stl-K brsh : setelah kerja be rsihka n, Slm-K : selama kerja
D : waktu monito ring V : Sesuai
X : tidak sesuai
Lampiran : 3
PROGRAM KEBERSIHAN
Lokasidan Cara Frekwensi/ Pelaksana Penanggung
sarana yg members ihkan waktu Jawab
dibersihkan pembersihan
Ruang Dibersihkan Petugas Koordinator
Produksi : debu/ 2 x sehari kebersihan kebersihan - Lantai kotorannya
} hsem;oggc - Pintu menggunakan
atau bila - Jendela sapu ijuk/ diperlukan - Vetilasi kemoceng
- Dinding - Langit-
lanqit
- Bak Dikuras, 1 x seminggu Petugas Koordinator penampun disikat, dibilas kebersihan kebersihan gan air sampai bersih 1 x seminggu
- Saluran air Dibersihkan atau bila dan diperbaiki diperlukan klau ada yang
bocor
Alat Dicuci sampai Setelah Karyawan Koordinator penqupas bersih diqunakan produksi kebersihan Wadah/bak Dicuci , disikst Setelah Karyawan Koordinator penampung sampai bersih digunakan produksi kebersihan singkong
kupas
Alat Dicuci dengan Setelah Karyawan Koordinator penyawut/ air bertekanan digunakan produksi kebersihan perajang sampai bersih
Bak Dicuci , disikat, 1 x sem inggu Karyawan Koordinator fermentasi dibilas sampai atau bila produksi kebersihan
bersih diperlukan
Alat Dicuci dengan Setelah Karyawan Koordinator pengepres air bertekanan digunakan produksi kebersihan
sampai bersih
Alat Dicuci sampai Setelah Karyawan Koordinator
peremahan bersih digunakan produksi kebersihan
(sarunq
tangan)
Alat Dicuci dengan Setelah Karyawan Koordinator pengeringan air bertekanan, digunakan produksi kebersihan
disikat sampai bersih
Alat Disikat sampai Setelah Karyawan Koordinator penepunQ bersih diQunakan produksi kebersihan Alat Disikat sampai Setelah Karyawan Koordinator pengayak bersih digunakan produksi kebersihan Ruang Disapu sampai 1 x seminggu Petugas Koordinator penyimpanan bersih atau bila kebersihan kebersihan
diperlukan
Lampiran 4. SNI Tepung Mocaf
Tabe l 1. S t andar Tepung Mocaf, SNI Tepung Mocaf {7622:2011)
No Kriteria Uji Satuan Persyaratan
1 Keadaan
1.1 Bentuk - Se rbuk halus
1.2 Bau - Norm al
1.3 Warna - Putih
2 Benda Asi ng - Tidak ada
3 Serangga dalam semua stadia dan - Tidak ada potongan-potongannya yang tampak
4 Kehalusan
4.1 Laios ayakan 100 mesh {b/b) % Min . 90
4.2 Laios ayakan 80 mesh {b/b) % 100
5 Kadar air {b/b) % Maks. 13
6 Abu {b/b ) % Maks. 1.5
7 Serat kasar {b/b) % M aks. 2.0
8 Derajat putih {M gO = 100) Min. 87
9 Belerang di oksida {S0
2)Negatif
10 Derajat asam Maks. 4.0
11 HCN mg/kg Maks. 1.0
12 Cemara n logam
12.1 Kadmium {Cd ) mg/kg M aks. 0.2
12.2 Timbal {Pb) mg/kg M aks. 0.3
12.3 Timah {Sn) mg/kg Maks. 40
12.4 Merkuri (Hg) mg/kg Maks. 0.05
13 Cemara n arsen {As) mg/kg M aks. 0.5
14 Cemaran mikro ba
14.1 Angka lempeng tota l (35 ° c, 48 jam) Koloni/g M aks. 1 x 10
614.2 Escherichia coli APM/g Maks. 10
14.3 Bacillus ce reus Koloni/g < 1
X10"
14.4 kapang Ko loni/g M aks. 1 x 10•
Lampiran 5. Permen kes tentang Standar Kualitas Air Bersih dan Air Minum
PERMENKES TENTANG STAN DAR KUALITAS AI R BERS IH DAN AIR MI NUM NOMOR : 416/ MENKES/PER/I X/1990
TANGGAL : 3 SEPTEMBER 1990
Persyarat an air minum Persya rata n air bersih Parameter Satuan Kadar Keterangan Kadar Keterangan
maksim - maksim-
um yang um yang
diperbo- diperbo-
lehkan lehkan
A. FISIKA
Bau - - Tidak - Tidak
berbau berbau
Jumlah padat terlarut mg/L 1.000 1.500
(TDS )
Kekeruhan ska la NTU 5 25
Rasa - - Tidak - Tidak
berasa berasa
S uhu o c Suhu Suhu
udara±3 udara±3
o c o c
Warna skala TCU 15 so
B. KIMIA
a. Kimia Anorganik
Air Raksa mg/L 0,001 0,001
Aluminium mg/L 0,2 -
Arsen mg/L 0,05 0,05
Barium mg/L 1,0
Besi mg/L 0,3 1,0
Fluorida mg/L 1,5 1,5
Kadmium mg/L 0,005 0,005
Kesadahan (Ca CO
3)mg/L 500 500
K lorida mg/L 250 600
Kromium Valensi 6 mg/L 0,05 0,05
Mangaan mg/L 0,1 0,5
Natrium mg/L 200 200
Nitrat, sebagai N mg/L 10 10
Nitrit, sebagai N mg/L 1,0 1,0
Perak mg/L 0,05 0,05
pH 6,5-8,5 merupakan 6,5-9,0 merupakan
batas max batas max
dan min dan min
Selenium mg/L 0,01 0,Ql
Seng mg/L 5,0
' 15
Sianida mg/L 0,1 0,1
Sulfat mg/L 400 400
Sulfida sebagai H
2S mg/L 0,05 -
Tembaga mg/L 1,0 -
Timbal mg/L 0,05 0,05
a. Kim ia Organik
Aldrin Dan Dieldrin mg/L 0,0007 0,0007
Benzene mg/L 0,01 0,01
Benzo(A) Pyrene mg/L 0,00001 0,00001
Chlordane (Total mg/L 0,0003 0,007
Isomer)
Chloroform mg/L 0,03 0,03
2,4- D mg/L 0,1 0, 1
DDT mg/L 0,03 0,03
Detergent mg/L 0,05 0,5
1,2- Dich loroetan e mg/L 0,01 0,01
1,1- Dichloroetene mg/L 0,0003 0,0003
Heptachlor dan mg/L 0,003 0,003
Heptachlor Epoxide
Hexachlorbenzene mg/L 0,00001 0,00001
Gamma-HCH mg/L 0,004 0,004
(lindane)
Metoxychlor mg/L 0,03 0, 1
Pentachlorophenol mg/L 0,01 0,01
Pestisida total mg/L 0,1 0,1
2,4,6 trichlorophenol mg/L 0,01 0,01
Zat organik (kmno
4)mg/L 10 10
c. M ikrobiologik
Koliform tinja Jumlah/100 0 ml
Total ko liform Jumlah/100 0 95% dari 5010 bukan air
ml sampel perpipaan
yang
diperiksa
selama
setahun
kadang- kadang boleh ada 3 per 100ml sampel air, tetapi tidak berturut t urut d. Radio aktifitas
Aktifitas alpha {Gross B q/L 0, 1 0,1
Alpha act ivity)
Aktifi tas beta {Gross Bq /L 1,0 1,0
Al pha activity)
Lampiran 6
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI Nomor : 907/MENKES/SK/Vll/2002 Tanggal : 29 Juli 2002
PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM
1. BAKTERIOLOGIS
Parameter Satuan
Air minum E.
- Coli atau fecal coli Kuman per 100 ml sampel
Air yang masuk distribusi
- E. coli atau fecal coli Kuman per 100 ml - Total bakteri Coliform sa mpel
Kuman per 100 ml sampel
Air pada sistem distribusi
- Coli atau fecal coli Kuman per 100 ml - Total bakteri Coliform sa mpel
Kuman per 100 m l sampel
Kadar Ketera ngan Maksimum
yang
diperbolehkan
0
0 0
0
0
2. KIMIAWI
2.1. Bahan kimia yang memiliki pengaruh langsung pada kesehatan
a. Bahan Anorganik
Parameter Satuan Kadar Maksimum yang
Keterangan diperbo lehkan
Antimon mg/liter 0,005
Air raksa mg/liter 0,001
Arsenic mg/liter 0,01
Barium mg/liter 0,7
Boron mg/liter 0,3
Ka dmium mg/liter 0,003
Kromium ( val. 6) mg/lit er 0,05
Te mbaga mg/liter 2
Sianida mg/liter 0,07
Fluorida mg/liter 1,5
Timba l mg/liter 0,01
Molybdenum mg/liter 0,07
Nikel mg/liter 0,02
Nitrat ( sebagai NO3 ) mg/liter so
Nitrit ( sebagai NO 2) mg/liter 3
Se lenium mg/liter 0,01
b. Bahan Organ ik
Parameter Satuan Kadar Naksi mum yang Keterangan diperbolehkan
Chlori nated alkanes
Ca rbo n tetrachloride mg/lit er 2
Dichloromet ha ne ~ liter 20
1,2- dichloroethane mg/liter 30
1, 1, 1-trich loroetha ne mg/lit er 2000 Chlorinated Ethenes
Vinyl Chloride mg/lit er 5
1,1-dichloroethene mg/liter 30
1,2-trichloroethene mg/liter so
Trichloroethene mg/liter 70
Tetrachloroethene mg/liter 40
Aromatic hydrocarbons
Benzene mg/liter 10
Toluen mg/liter 700
Xyle ne mg/liter 500
--
Benzo(a)pyrene mg/liter 0.7
•-' -··
Ch lorinated benzenes ,.
Monochlorobenzene mg/liter ! 300
1,2-dichlorobenzene mg/liter ' 1000
1,4-dichlorobenzene mg/liter 300
Trich lorobenze nes (togal ) mg/liter 20 Lain lain
-
. ~ ""·-·-···Di(2 -ethylhexiny)adipate mg/liter 80 Di(2-ethylhexyl)phtalate mg/liter 8
Acrylamide mg/liter 0.5
Epichlorohydrin mg/liter 0.4
Hexach lorobutadien e mg/liter
.,0.6
Edetic Acid (EDTA) mg/lite r 200
Tributyltin oxide mg/l it er 2
- a. Pestisida
Paramet er Satu an Kadar maksimum yang
keterangan diperbo lehkan
Alachlor g/liter 20
Aldicarb g/liter 10
Aldrin/dieldrin g/liter - 0.03
Atrazine g/liter 2
Bentazone g/liter 30
Carbofuran g/liter 2
Chlordane g/liter
Chlorotoluron g/liter 1
DDT g/lit er 30
1,2-dibromo-3-ch loropropane g/liter 20
2,4-Dl,2-dichloropropane g/liter 20
1,3-dichloropropene g/liter
Heptachlor an d heptachlor epoxide g/liter 0.03
Hexachlorobenzene g/liter 1
lsoproturon g/liter 9
Lindane g/liter 2
MCPA g/liter 2
Methoxychlor g/liter 20
-
Metolachlor g/liter 10
Molinate g/liter 6
Pendimethaline g/liter 20
Pentachlorophenol g/liter 9
Permetrine g/liter 20
Propanil g/liter 20
Pyridate g/liter 100
Simazine g/liter 2
Trifuraline g/liter 20
-- Chlorophenoxy Herbicides
Sela in 2,4 D dan MCPA g/liter 90
2,4-DB dichlorprop g/liter 100
Fenoprope g/liter 9
Mecoprop g/liter 10
2,4,5-T g/liter 9
b. Desinfektan dan hasil sampingannya
Pa rameter Satua n Kadar maksimum yang
Keterangan diperbolehkan
Monoch loromaine 3
Chlorine mg/I 5
Bromate mg/I 25
Ch lorite mg/I 200
C:hlorophenol mg/I
2,4, 6-trich lorop hen o I mg/I 200
Formaldehyde mg/I 900
Trihalomethanes
Bromoform mg/I 100
Dibromochloromethane mg/I 100
Bromodichloromethane
..mg/I 60
. .Ch loroform mg/I 200
Chlorinated acet ic aid
Dich loroacetic acid mg/I so
Tricholoracet ic acid mg/I 100
Chloral hydrate
Trichloro aceta ldehyde
Jmg/ I 10
...·-·'·
_ 1,alogen_ at ed aceton_ itriles
. ....
Dichloroacetonitrile mg/I 90
"
Dibromoacetonitrile mg/ I 100
Trichloroaceton itrile mg/I 1
Cyanogen chloride
(sebagai CN ) . ... mg/ I 70
.. .BAHAN KIMIA YANG KEMUNG KINAN DAPAT MENIMBULK AN KELUHAN PADA KONSUMEN
A. BAHAN ANORGANIK
Parameter Sat ua n Ka dar maksimum yang diperbol ehkan
~
Ammon ia mg/I 1.5
~ .
Alumunium mg/I 0.2
Klorida mg/I 25 0
Tembaga mg/ I
.1
.K esadahan mg/I
. "·500
Hidrogen sulfida mg/I 0.05
Besi
. . . --mg/I 0.3
~
-
Mangaan mg/I 0.1
pH ..
.mg/I 6.5-8.5
Sodium mg/I 200
Sulfat mg/I 250
Total zat padat terendap
...mg/I 1000
Seng
.mg/I 3
"
Ke t erangan
B. BAHAN OR GANIK , DESINFEKTAN DAN HASIL SAMPINGANNYA
Paramet er I Satuan Kada r maksimum
Ket era nga n
I yang diperbolehkan
Orga nik , I 24-170
To luen mg/I 20-1800
Xyle ne mg/I 2-200
Ethyl ben zene mg/I 4-2600
- -
Styrene mg/ I 10-120
M ono chloro benzene mg/I 1-10
1,2-dich lorobenze ne mg/I ' 0 .3-30 1,4-dich lorobenzene mg/ I 5-50
Tri ch loo r be n ze nester J mg/I so
Det ergent mg( I
Desinfektan dan hasil s ampingannya
-
Ch lorine mg/I 600-1000
2-chlo rophe nol
...mg/I 0 .1-10
-· .
-
-·2,4-dichlorophenol mg/I 0 .3-40
2,4,6-trichloropheno l mg/I 2-300
1. RADIOAKTIFITAS
Para meter I Satuan Kad ar Maksimum
Ket eranga n yang diperbolehkan
~ . .