• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prarancangan Pabrik Formalin dari Metanol dan Udara Kapasitas Ton / Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Prarancangan Pabrik Formalin dari Metanol dan Udara Kapasitas Ton / Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

20

BAB II Deskripsi Proses BAB II

DESKRIPSI PROSES

2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1 Spesifikasi Bahan Baku

1. Metanol

 Rumus molekul : CH3OH

 Berat molekul : 32,04 g/gmol

 Fase : cair

 Tampak : bening, tidak berwarna

 Densitas uap : 0,787 g/cm3

 Titik didih (1 atm) : 64,7oC

 Titik lebur (1 atm) : -97 oC

 Solubility ( in 100 parts)

- Cold water : tak terhingga - Hot water : tak terhingga - Ethanol dan etyl ether : tak terhingga

 Kemurnian : 99,85% berat

 Air : 500 ppm berat

 Ethanol : 5 ppm berat

(PT. Kaltim Methanol Industri)

(2)

commit to user

21

BAB II Deskripsi Proses

2. Udara

 Wujud : gas

 Warna : tidak berwarna

 Aroma : tidak berbau

 Komposisi : oksigen 21% (v/v), nitrogen 79% (v/v)

(Othmer, 1999) 2.1.2 Spesifikasi Produk

Formalin

 Rumus molekul : HCHO

 Wujud : gas, tidak berwarna, berbau menyengat

 Larut dalam air, alkohol, dan pelarut polar lain

 Temperatur kritis (1 atm) : -146,8 oC

 Tekanan kritis : 33,55 atm

(www.alibaba.com) 2.1.3 Spesifikasi Bahan Pembantu (Katalis)

Iron Molybdenum

 Wujud : padat

 Bentuk : pressed ring

 Densitas : 1,8918 g/cm3

 Tidak larut dalam air

 Komposisi

- MoO3 80-81% berat - Fe2O3 14-15% berat

(3)

commit to user

22

BAB II Deskripsi Proses

- Cr2O3 4-5% berat

 Porositas bed : 0,4

 Densitas bulk : 0,8497 g/cm3

(Haldor Topsoe) 2.2 Konsep Proses

2.2.1 Dasar Reaksi

Proses pembuatan formalin dari metanol dengan katalis iron molybdenum berdasarkan reaksi oksidasi. Reaksi yang terjadi sebagai berikut:

Reaksi I (oksidasi metanol)

CH3OH(g) + ½ O2(g) HCHO(g) + H2O(g)

Reaksi II (oksidasi formalin)

HCHO(g) + ½ O2(g) CO(g) + H2O(g)

Reaksi berlangsung dalam fase gas dengan katalis padat dan bersifat eksotermis.

Oleh karena itu reaktor yang dipilih adalah reaktor fixed bed multi tube.

Reaksi dilakukan pada suhu 200-400 oC dan tekanan atmosferis dengan perbandingan mol antara metanol dengan oksigen = 1 : 1,1028 (Subekti, A., 1995).

Suhu reaktor tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa pada suhu tersebut dihasilkan konversi tinggi. Reaksi bersifat eksotermis sehingga untuk mempertahankan suhu reaktor digunakan pendingin.

Pendingin yang digunakan adalah dowtherm A yang mengalir melalui shell, sedangkan reaktan mengalir melalui tube berisi katalis. Proses ini menggunakan katalis iron molybdenum.

(4)

commit to user

23

BAB II Deskripsi Proses

2.2.2 Tinjauan Kinetika

Reaksi oksidasi metanol menjadi formalin merupakan reaksi eksotermis sehingga selama reaksi berlangsung akan terjadi pelepasan panas dan ini akan mempengaruhi kecepatan reaksi. Adapun persamaan reaksi pada reaksi pembentukan formalin dari metanol dan udara adalah sebagai berikut:

- Reaksi utama:

Reaksi oksidasi parsial metanol oleh oksigen menghasilkan formaldehid.

CH OH 1 2 O → CH O H O

,

1 , , 1

- Reaksi samping:

Reaksi oksidasi formaldehid oleh oksigen menghasilkan karbon monoksida dan air.

CH O 1 2 O → CO H O

!,"# $

%&"# $# !,"# $#%&# $ !,# $

&$ $

%&$ $

dimana:

2,6 ( 10*4exp/6829,06475T 5,atm*1 1,423 ( 10*5exp/7254,8289T 5,atm*0,5

5,5 ( 10*7exp/10397,5457T 5,atm*1 1,5 ( 107exp/*10343,4232

T 5,mol. kg*1. atm*1.s*1 3,5 ( 102exp/*5532,5287T 5,mol.kg*1. atm*1. s*1

(Subekti, A., 1995)

(5)

commit to user

24

BAB II Deskripsi Proses

2.2.3 Tinjauan Termodinamika

Reaksi pembuatan formalin berlangsung secara eksotermis, hal ini dapat ditinjau dari ΔH reaksi (298 K). Data-data harga ΔH°f untuk masing-masing komponen pada 298 K adalah:

ΔH°f CH3OH = -201,17 kJ/mol ΔH°f O2 = 0 kJ/mol ΔH°f HCHO = -115,9 kJ/mol ΔH°f H2O = -241,8 kJ/mol ΔH°f CO = 138,41 kJ/mol

(Yaws, 2003) Data-data harga ∆Go untuk masing-masing komponen pada 298 K adalah:

∆Go CH3OH = -162,51 kJ/mol

∆Go O2 = 0 kJ/mol

∆Go HCHO = -109,91 kJ/mol

∆Go H2O = -228,6 kJ/mol

∆Go CO = 137,28 kJ/mol

(Yaws, 2003) Reaksi I

CH3OH(g) + ½ O2(g) HCHO(g) + H2O(g)

∆H298 = ∆H produk - ∆H reaktan

∆H298 = (-115,9 + (-241,8)) kJ/mol – (-201,17 + 0) kJ/mol

= -156,53 kJ/mol

Karena harga ∆H298 negatif, maka reaksi bersifat eksotermis.

(6)

commit to user

25

BAB II Deskripsi Proses

∆Gtotal = ∆G produk - ∆G reaktan

= (-109,9 + (-228,6)) kJ/mol – (-162,51 + 0) kJ/mol

= -175,99 kJ/mol ln A *∆D

EF

* G HIJJKL/NOP Q, RS

TUV .W. JX W

A 7,06887 Y 10 K

Karena harga Kp besar, maka dapat dianggap reaksi berjalan searah (irreversible).

Reaksi II

HCHO(g) + ½ O2(g) CO(g) + H2O(g)

∆H298 = ∆H produk - ∆H reaktan

= (-138,41 + (-241,8) kJ/mol – (-115,9 + 0) kJ/mol

= -264,31 kJ/mol

Karena harga ∆H298 negatif, maka reaksi bersifat eksotermis.

∆Gtotal = ∆G produk - ∆G reaktan

= (-137,28 + (-228,6)) kJ/mol – (-109,91 + 0) kJ/mol

= -255,97 kJ/mol ln A *∆D

EF

* *255970 8,314 Y 298 A 7,397 Y 10ZZ

Karena harga Kp besar, maka dapat dianggap reaksi berjalan searah (irreversible).

(7)

commit to user

26

BAB II Deskripsi Proses

2.2.4 Kondisi Proses

Kondisi operasi sangat menentukan proses dan produk reaksi. Operasi komersial pada pembentukan formalin berlangsung pada suhu 200-400 oC dan tekanan 1-2 atm (Mc. Ketta, 1983).

Pada prarancangan ini dipilih kondisi operasi pada suhu 230 oC dan tekanan 1,3 atm. Hal yang menjadi pertimbangan bahwa pada persamaan kecepatan reaksi pembentukan formaldehid, jika suhu reaksi tinggi maka kecepatan reaksi akan semakin besar sehingga konversi reaksi akan semakin besar pula, namun reaksi oksidasi metanol menjadi formalin merupakan reaksi katalitik sehingga kondisi operasi harus pada rentang suhu dimana katalis dalam keadaan aktif. Oleh karena itu dipilih suhu pada saat kecepatan reaksi tinggi dan katalis masih dalam keadaan aktif.

2.2.5 Katalis

Dalam reaksi heterogen katalitik, meskipun katalis tidak berubah pada akhir reaksi, tetapi katalis tetap ikut aktif dalam reaksi. Kecepatan reaksi dapat dipercepat karena energi aktivasi tiap langkah reaksi dengan menggunakan katalis akan lebih rendah jika dibandingkan dengan tidak menggunakan katalis. Konversi kesetimbangan tidak dipengaruhi katalis, tetapi selektivitas dapat ditingkatkan dengan adanya katalis.

Umumnya penurunan tekanan akan semakin besar bila diameter katalis semakin kecil, tetapi permukaan yang luas lebih baik karena laju reaksi setara dengan luas permukaan yang ditempati.

Katalis yang biasa digunakan dalam proses pembentukan formaldehid adalah kristal perak dan modifikasi oksida besi molibdenum. Pada proses ini digunakan katalis

(8)

commit to user

27

BAB II Deskripsi Proses

oksida besi molibdenum, karena tidak mudah beracun, dan umur katalis lama (18 bulan).

(Subekti, A., 1995)

2.3 Diagram Alir Proses dan Tahapan Proses 2.3.1 Diagram Alir Proses

Diagram alir proses meliputi:

a. Diagram alir kualitatif (Gambar II-1) b. Diagram alir kuantitatif (Gambar II-2) c. Diagram alir proses (Gambar II-3)

(9)

commit to user

28

BAB II Deskripsi Proses

(10)

commit to user

29

BAB II Deskripsi Proses

(11)

commit to user

30

BAB II Deskripsi Proses

(12)

commit to user

31

BAB II Deskripsi Proses

2.3.2 Langkah Proses

Proses pembentukan formalin dari metanol dan udara dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:

2.3.2.1 Tahap Penyiapan Bahan Baku

Langkah penyiapan bahan baku dimaksudkan untuk:

a. Mengkondisikan tekanan umpan sehingga sesuai kondisi reaktor b. Mengubah fase metanol menjadi gas di dalam alat vaporizer

c. Mengkondisikan suhu umpan metanol dan oksigen sehingga sesuai dengan kondisi reaktor

d. Melarutkan gas formalin menggunakan air pada alat absorber

Bahan baku metanol diambil dari tangki penyimpanan pada kondisi cair suhu 35 °C dan tekanan 1 atm. Pada alat vaporizer, metanol diubah fase dari bentuk cair ke gas pada suhu didih 71,4 °C. Jenis vaporizer yang digunakan adalah ketel (80 % teruapkan). Panas yang dipakai vaporizer berasal dari pendingin reaktor untuk menghemat biaya operasi. Bahan baku kedua yaitu oksigen didapat dari udara lingkungan sekitar. Selanjutnya umpan uap metanol dan udara dicampur.

Untuk memenuhi kondisi operasi reaktor, maka gas umpan dilewatkan ke dalam HE-01 untuk menaikkan suhunya hingga mencapai 230 °C.

Bahan baku air diambil dari tangki penyimpanan air pada kondisi cair suhu 30 °C dan tekanan 1 atm. Air tersebut akan digunakan sebagai larutan penyerap gas formalin pada absorber.

(13)

commit to user

32

BAB II Deskripsi Proses

2.3.2.2 Tahap Pembentukan Formalin

Pada tahap ini umpan metanol dan oksigen yang telah dikondisikan akan bereaksi di dalam reaktor. Reaksi oksidasi metanol menghasilkan formalin pada reaktor berlangsung dalam fase gas pada suhu 200 – 290 °C dan tekanan 1,3 atm.

Katalis yang digunakan adalah besi-molibdenum yang memliki masa aktif sampai dengan 18 bulan.

Reaksi oksidasi metanol berlangsung secara nonisotermal dan nonadiabatis. Reaksi oksidasi metanol merupakan reaksi eksotermis, sehingga selama reaksi berlangsung akan dilepas sejumlah panas. Kenaikkan suhu tidak diinginkan dan dibutuhkan medium pendingin untuk menyerap panas selama reaksi berlangsung. Medium pendingin adalah Dowtherm A yang dialirkan melalui cangkang (shell). Pendingin akan memertahankan kondisi operasi reaktor pada suhu 200-290 °C dengan tekanan 1,3 atm.

Berikut reaksi utama pada reaktor : CH OH 1 2 O [\]\^_`a⎯⎯⎯c HCHO H O

Selain reaksi tersebut juga akan terjadi reaksi samping pembentukan CO.

Pada kondisi operasi, konversi metanol pada reaktor 99,53% dapat terpenuhi dengan baik. Suhu sangat memengaruhi konversi yang terbentuk. Oleh karena itu medium pendingin sangat berperan penting untuk mencapai konversi yang diinginkan.

2.3.2.3 Tahap Pemurnian Produk

Tahap pemurnian produk adalah memisahkan formalin dari gas O2, N2

dan CO. Produk reaktor dialirkan menuju absorber pada suhu 70 °C dan tekanan

(14)

commit to user

33

BAB II Deskripsi Proses

1,29 atm. Formalin dipisahkan dari gas produk reaktor pada alat pemisah absorber dengan pelarut air pada suhu masuk 30 °C. Air masuk dari atas pada top bed untuk menyerap uap formalin yang tidak terserap pada bed utama (bottom bed).

Gas yang tidak terserap oleh absorber akan keluar menjadi off gas.

(15)

commit to user

34

BAB II Deskripsi Proses

2.4 Neraca Massa dan Neraca Panas

Produk : Formalin

Kapasitas : 30.000 ton/tahun Satu tahun produksi : 330 hari

Waktu satu hari operasi : 24 jam 2.4.1. Neraca Massa

Basis perhitungan : 1000 kmol/jam Satuan arus : kg/jam

 Neraca massa di blower

Tabel II-1 Neraca massa di blower

Komponen Masuk Keluar Arus 1 Arus 1b N2 5555,19 5555,19

O2 1687,65 923,17

CO - -

CHOH - -

CH3OH - -

H2O - -

TOTAL 7242,84 7242,84

(16)

commit to user

35

BAB II Deskripsi Proses

 Neraca massa di vaporizer

Tabel II-2 Neraca massa di vaporizer

Komponen Masuk Keluar

Arus 2a Arus 2b Arus 2c

N2 - - 5555,19

O2 - - 1687,65

CO - - -

CHOH - - -

CH3OH 1911,01 328,20 1528,80

H2O 1,08 0,21 0,86

TOTAL 1912,08 328,41 1529,67 1912,08 1912,08

 Neraca massa di tee

Tabel II-3 Neraca massa di tee

Komponen Masuk Keluar

Arus 1b Arus 2c Arus 3

N2 5555,19 - 5555,19

O2 1687,65 - 1687,65

CO - - -

CHOH - - -

CH3OH - 1528,80 1528,80

H2O - 0,86 0,86

TOTAL 7242,84 1529,66 8772,50 8772,50 8772,50

(17)

commit to user

36

BAB II Deskripsi Proses

 Neraca massa di reaktor

Tabel II-4 Neraca massa di reaktor

Komponen Masuk Keluar Arus 3 Arus 4 N2 5555,19 5555,19

O2 1687,65 923,17

CO - 6,16

CHOH - 1420,20

CH3OH 1528,80 6,88

H2O 0,86 860,91

TOTAL 8772,50 8772,50

 Neraca massa di absorber

Tabel II-5 Neraca massa di absorber

Komponen Masuk Keluar

Arus 4 Arus 5 Arus 6 Arus 7

N2 5555,19 - - 5555,19

O2 923,17 - - 923,17

CO 6,16 - - 6,16

CHOH 1420,20 - 1405,99 14,20

CH3OH 6,88 - 6,88 -

H2O 860,91 1514,09 2374,99 -

TOTAL 8772,50 1514,09 3787,87 6498,72

10286,60 10286,60

(18)

commit to user

37

BAB II Deskripsi Proses

 Neraca massa keseluruhan

Tabel II-6 Neraca massa keseluruhan

Komponen Masuk Keluar

Arus 1 Arus 2 Arus 5 Arus 6 Arus 7

N2 5555,19 - - - 5555,19

O2 1687,65 - - - 923,17

CO - - - - 6,16

CHOH - - - 1405,99 14,20

CH3OH - 1528,80 - 6,87 -

H2O - 0,86 1514,09 2374,99 -

TOTAL 7242,84 1529,66 1514,09 3787,88 6498,72

10286,60 10286,60

2.4.2. Neraca Panas

Basis perhitungan : 1000 kmol/jam Satuan arus : kJ/jam

 Neraca panas di vaporizer

Tabel II-7 Neraca panas pada vaporizer

Komponen Input Output

Q2a 81.864,28 -

Q2 - 1.758.600,51

Qpemanas 1.722.254,97 -

Q2b - 45.518,75

TOTAL 1.804.119,26 1.804.119,26

(19)

commit to user

38

BAB II Deskripsi Proses

 Neraca panas di tee

Tabel II-8 Neraca panas pada tee

Komponen Input Output

Q1 200.234,07 -

Q2 181.977,17 -

Q3 - 382.211,24

TOTAL 382.211,24 382.211,24

 Neraca panas di reaktor

Tabel II-9 Neraca panas pada reaktor

Komponen Input Output

Q3 1.920.641,5 -

Q4 - 2.055.753,79

Qpendingin - 7.597.289,67

Qreaksi 7.462.176,96 -

TOTAL 5.541.535,46 5.541.535,46

 Neraca panas pada absorber

Tabel II-10 Neraca panas pada absorber

Komponen Input Output

Q4 375.352,68 -

Q7 41.857,87 -

Q8 - 330.779,98

Q9 - 96.214,01

Qpelarutan 4.561.013,65 4.551.230,21

TOTAL 4.978.224,19 4.978.224,19

(20)

commit to user

39

BAB II Deskripsi Proses

 Neraca panas keseluruhan

Tabel II-13 Neraca panas keseluruhan

Komponen Input Output

Qudara 302.031,75 -

Qmetanol 386.275,94 -

Qair 15.246,27 -

Qreaksi 7.462.176,96 -

Qpendingin - 7.597.289,67

Qvaporizer 1.804.119,26 -

Qpelarutan - 4.551.230,21

Qpurging - 96.214,01

Qproduk - 330.779,98

QHE-01 6.697.241,66 -

QHE-02 2.051.083,37 -

Qpenyerapan 4.561.013,65

TOTAL 12.575.513,87 12.575.513,87

2.5. Lay Out Pabrik dan Peralatan Proses 2.5.1. Lay Out Pabrik

Tata letak pabrik merupakan suatu pengaturan yang optimal dari seperangkat fasilitas-fasilitas dalam pabrik. Tata letak yang tepat sangat penting untuk mendapatkan efisiensi, keselamatan, dan kelancaran kerja para pekerja serta keselamatan proses. Tata letak pabrik dapat dilihat pada gambar II-4.

Supaya mencapai kondisi yang optimal, maka hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan tata letak pabrik adalah (Vilbrandt & Dryden, 1959) :

(21)

commit to user

40

BAB II Deskripsi Proses

1. Pabrik formalin ini merupakan pabrik baru (bukan pengembangan), sehingga penentuan lay out tidak dibatasi oleh bangunan yang ada.

2. Kemungkinan perluasan pabrik sebagai pengembangan pabrik di masa depan.

3. Faktor keamanan sangat diperlukan untuk bahaya kebakaran dan ledakan, maka perencanaan lay out selalu diusahakan jauh dari sumber api, bahan panas, dan dari bahan yang mudah meledak, juga jauh dari asap atau gas beracun.

4. Sistem konstruksi yang direncanakan adalah out door untuk menekan biaya bangunan dan gedung, dan juga karena iklim Indonesia memungkinkan konstruksi secara out door.

5. Harga tanah amat tinggi sehingga diperlukan efisiensi dalam pemakaian dan pengaturan ruangan / lahan.

Secara garis besar lay out dibagi menjadi beberap bagian utama, yaitu : 1. Daerah administrasi / perkantoran, laboratorium dan ruang kontrol sebagai

pusat kegiatan administrasi pabrik yang mengatur kelancaran operasi.

Laboratorium dan ruang kontrol sebagai pusat pengendalian proses, kualitas dan kuantitas bahan yang akan diproses serta produk yang dijual.

2. Daerah proses sebagai tempat dimana alat proses diletakkan dan proses berlangsung.

3. Daerah penyimpanan bahan baku dan produk sebagai daerah untuk tangki bahan baku dan produk.

4. Daerah gudang, bengkel dan garasi.

(22)

commit to user

41

BAB II Deskripsi Proses

Daerah ini merupakan daerah untuk menampung bahan-bahan yang diperlukan oleh pabrik dan untuk keperluan perawatan peralatan proses.

5. Daerah utilitas sebagai daerah dimana kegiatan penyediaan bahan pendukung proses berlangsung dipusatkan.

Skala 1:1000

1

5 14

6 13

7 8

11

2 15

9 10

16

3 12

4

Keterangan gambar :

1. Pos keamanan 9. Mushola

2. Parkir Kendaraan 10. Klinik

3. Laboratorium 11. Utilitas

4. Ruang Kontrol 12. Bengkel & Peralatan

5. Safety 13. Gudang

6. Taman 14. Area Produksi

(23)

commit to user

42

BAB II Deskripsi Proses

7. Kantor 15. Area Bongkar Muat

8. Kantin 16. Area perluasan

Gambar II-4 Tata Letak Pabrik 2.5.2 Lay Out Peralatan

Tata letak peralatan dapat dilihat pada gambar II-5. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan lay out peralatan proses pada pabrik formaldehid, antara lain (Vilbrandt & Dryden, 1959) :

1. Aliran bahan baku dan produk

Pengaliran bahan baku dan produk yang tepat akan memberikan keuntungan ekonomi yang besar serta menunjang kelancaran dan keamanan produksi.

2. Aliran udara

Aliran udara di dalam dan di sekitar area proses perlu diperhatikan kelancarannya. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya stagnasi udara pada suatu tempat sehingga mengakibatkan akumulasi bahan kimia yang dapat mengancam keselamatan pekerja.

3. Cahaya

Penerangan seluruh pabrik harus memadai dan pada tempat-tempat proses yang berbahaya atau beresiko tinggi perlu adanya penerangan tambahan.

4. Lalu lintas manusia

Dalam perancangan lay out pabrik perlu diperhatikan agar pekerja dapat mencapai seluruh alat proses dangan cepat dan mudah. Hal ini bertujuan apabila terjadi gangguan pada alat proses dapat segera diperbaiki.

Keamanan pekerja selama menjalani tugasnya juga diprioritaskan.

(24)

commit to user

43

BAB II Deskripsi Proses

5. Pertimbangan ekonomi

Dalam menempatkan alat-alat proses diusahakan dapat menekan biaya operasi dan menjamin kelancaran dan keamanan produksi pabrik.

6. Jarak antar alat proses

Untuk alat proses yang mempunyai suhu dan tekanan operasi tinggi sebaiknya dipisahkan dengan alat proses lainnya, sehingga apabila terjadi ledakan atau kebakaran pada alat tersebut maka kerusakan dapat dieliminasi.

Tata letak alat-alat proses harus dirancang sedemikian rupa sehingga : 1. Kelancaran proses produksi dapat terjamin

2. Dapat mengefektifkan luas lahan yang tersedia

3. Biaya kapital handling menjadi rendah dan dapat menghemat pengeluaran untuk kapital yang kurang penting

4. Karyawan mendapat kepuasan kerja agar dapat meningkatkan produktifitas kerja disamping keamanan yang terjadi.

(25)

commit to user

44

BAB II Deskripsi Proses

T-02

T-01

LAYOUT ALAT

AB

V

HE- 01 HE-

02

Skala 1:250

Keterangan Gambar:

T : Tangki AB : Absorber R : Reaktor M : Mixer V : Vaporizer HE : Heat Exchanger

Gambar II-5 Tata Letak Peralatan Proses

Referensi

Dokumen terkait

Data partisipasi diperoleh melalui hasil observasi, hasil belajar siswa diperoleh dari nilai hasil pre-test dan post-test siswa, dan tanggapan siswa yang diperoleh melalui angket

Perlakuan panas pada baja karbon rendah didasarkan pada prinsip termokimia dengan sistem difusi, yaitu suatu cara untuk mengubah sifat-sifat permukaan substrat, maka

In the light of René Girard‟s theory of desire, revenge, and scapegoating, this study aims (1) to show the inter-relationship among the texts in question; and (2) placing this novel

106 yang meliputi pengakuan pembiayaan Musyarakah yang belum dikembalikan pada saat akhir akad tidak diakui sebagai piutang namun nasabah diwajibkan melakukan kontrak ulang,

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).. dalam

Dalam pengamatan warna kedua sampel air , pada air keran warna airnya berwarna bening tetapi air keran belum tentu dapat kita konsumsi karena air keran mengandung ion-ion logam

Pada halaman Daftar Pelamar, tekan link Lihat Pelamar yang terdapat pada kolom Aksi sehingga akan tampil daftar nama pelamar seperti pada gambar di bawah ini... Untuk melihat

Pengawalan dan pendampingan penyuluh di lokasi sentra padi, jagung dan kedelai merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pelaksanaan Upaya Khusus peningkatan