• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA TERHADAP LUAS PANEN, RATA-RATA PRODUKSI DENGAN HASIL PRODUKSI PADI SAWAH DI KABUPATEN DELI SERDANG PADA TAHUN TUGAS AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISA TERHADAP LUAS PANEN, RATA-RATA PRODUKSI DENGAN HASIL PRODUKSI PADI SAWAH DI KABUPATEN DELI SERDANG PADA TAHUN TUGAS AKHIR"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA TERHADAP LUAS PANEN, RATA-RATA PRODUKSI DENGAN HASIL PRODUKSI PADI SAWAH DI KABUPATEN DELI

SERDANG PADA TAHUN 1993-2013

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya

PEDRO RIVALDO SIDAURUK 142407083

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2017

(2)
(3)

PERNYATAAN

ANALISA TERHADAP LUAS PANEN, RATA-RATA PRODUKSI DENGAN HASIL PRODUKSI PADI SAWAH DI KABUPATEN DELI

SERDANG PADA TAHUN 1993-2013

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2017

PEDRO RIVALDO SIDAURUK 142407083

(4)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas penyertaanNya dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “Analisa Terhadap Luas Panen, Rata-Rata Produksi dan Hasil Produksi Padi Sawah di Kabupaten Deli Serdang Pada Tahun 1993-2013”.

Terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Aghni Syahmarani, S.Si, M.Si selaku Pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan Tugas Akhir ini. Terimakasih kepada Ibu Dr. Elly Rosmaini, M.Si dan Bapak Drs.

Marihat Situmorang M.Kom selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU yang telah memberikan dukungan penuh kepada penulis untuk menyelesaikan penyusunan tugas akhir tepat pada waktunya. Bapak Dr Suyanto, M.Kom dan Bapak Drs. Rosman Siregar, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU. Bapak Dr. Faigiziduhu Buulolo, M.Si selaku Dosen Penasehat Akademik yang selama ini telah memberikan nasehat dan motivasi kepada Penulis dalam menghadapi perkuliahan di D3 Statistika.

Bapak Dr. Kerista Sebayang, MS selaku Dekan FMIPA USU, seluruh Staff dan Dosen Program Studi D3 Statistika, serta Pegawai FMIPA USU. Dan secara khusus lagi penulis mengucapkan terimakasih kepada Ayah Daniel Eteng Saragih Sidauruk, Ibu Risnawaty Tarigan, seluruh keluarga, serta teman-teman atas dukungan doa, kasih sayang, nasehat, motivasi serta dukungan baik secara moril maupun materil yang diberikan selama penulis kuliah sampai dengan terselesainya Tugas Akhir ini. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca. Penulis juga berharap semoga Tugas Akhir ini memberikan ilmu dan pengetahuan bagi setiap orang yang membacanya. Akhir kata Penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penelesaian Tugas Akhir ini.

(5)

Penulis

PEDRO RIVALDO SIDAURUK

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN i

PERNYATAAN ii

PENGHARGAAN iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 2

1.4 Kerangka Teori 3

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 3

1.5.1 Tujuan 3

1.5.2 Manfaat 4

1.6 Metode Penelitian 4

1.7 Tinjauan Pustaka 6

1.7.1 Rumus Korelasi Sederhana 7

1.7.2 Nilai Koefisien Korelasi 7

1.7.3 Persamaan Regresi Linear Berganda 7

1.7.4 Persamaan Regresi Linear Berganda Dua Variabel 7

1.8 Sistematika Tulisan 7

BAB 2 Tinjauan Teoritis 9

2.1 Defenisi Analisis Korelasi dan Regreasi 9 2.2 Analisis Korelasi Sederhana dan Berganda 9

2.2.1 Analisis Korelasi Sederhana 9

2.3 Analisis Regresi Sederhana dan Berganda 11

2.3.1 Analisis Regresi Sederhana 11

2.3.2 Analisis Regresi Berganda 12

2.4 Uji Regresi Linier Berganda 13

2.4.1 Hipotesa yang Diuji 13

2.4.2 Perhitungan Uji Statistik 13

2.4.3 Kriteria Pengujian 14

2.4.4 Membuat Kesimpulan 14

BAB 3 TINJAUAN UMUM TEMPAT RISET 16

3.1 Kegiatan Badan Pusat Statistik (BPS) 16

3.1.1 Pengumpulan Data 16

3.1.2 Pengolahan Data 17

3.1.3 Ruang Lingkup Kegiatan Kantor BPS 17 3.2 Struktur Orgnisasi Badan Pusat Statistik 18

(7)

3.2.1 Bidang Penunjang Statistik 19 3.2.2 Tugas dan Wewenang Masing-Masing di BPS 19

3.3 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik 24

BAB 4 ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA 25

4.1 Pengolahan Data 25

4.2 Persamaan Regresi Linier Berganda 27

4.3 Kesalahan Standart Estimasi 34

4.4 Koefisien Determinasi 36

4.5 Menghitung Koefisien Korelasi antara Variabel Dependen (Y) dengan Variabel Independen (X)

38

4.6 Uji Regresi Linier Berganda 39

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 42

5.1 Pengertian Implementasi Sistem 42

5.2 Program Excel 2013 42

5.2.1 Jendela Lembar Kerja Excel 43

5.2.2 Pengisian Data 45

5.3 Program SPSS 46

5.3.1 Cara Kerja SPSS 46

5.3.2 Pengoperasian SPSS 47

5.3.3 Pengolahan Data dengan Analisis Regresi 49

5.3.4 Uji Normalitas Error 51

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 53

6.1 Kesimpulan 53

6.2 Saran 54

DAFTAR PUSTAKA 55 LAMPIRAN

(8)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Deli Serdang terdiri 33 kecamatan dan kabupaten ini merupakan penyumbang kebutuhan beras terbesar di Provinsi Sumatera Utara. Dalam tahun (1997-2001) di kabupaten ini telah terjadi penurunan luas areal panen sebesar 0,23 persen per tahunnya. Hamper 60 persen kecamatan mengalami penurunan luas areal dan yang paling besar terjadi di Kecamatan Dolok Merawan (25,50) dan Bandar Khalifah (17,26%). Sebaliknya Kecamatan Bangun Purba justru mengalami penambahan luas areal dengan laju 7,52 persen setiap tahunnya.

Padi merupakan komoditas pertanian yang terpenting dalam kehidupan penduduk Indonesia. Sektor pertanian khususnya komoditas padi memegang peranan penting dalam kehidupan bangsa Indonesia, yang mana juga diharapkan dapat menjadi salah satu komoditas andalan penyumbang devisa negara dari sektor nonmigas. Peranan pemerintah dalam pembangunan pertanian di indonesia harus menjadi perhatian utama. Selain itu, sebagian besar masyarakat Indonesia masih bergerak di sektor ini. Hal ini ditunjukkan dari banyaknya penduduk dan tenaga kerja yang hidup atau bekerja dari sektor pertanian atau dari produk nasional yang berasal dari produk pertanian. Program pembangunan jangka panjang dibidang ekonomi mempunyai sasaran utama untuk mencapai keseimbangan antara sektor industri dan sektor pertanian.

Kebutuhan bahan pangan terutama padi akan terus meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi perkapita akibat peningkatan pendapatan. Hal ini akan menjadi suatu masalah besar yang akan dihadapi oleh pemerintah jika produksi padi menurun sedangkan pertumbuhan penduduk naik.

Peluang pengembangan tanaman hortikultura cukup menjanjikan di Kabupaten Deli Serdang Kota Lubuk Pakam, karena lahan di daerah tersebut sangat

(9)

mendukung pertumbuhan komiditi. Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil produksi padi ladang antara lain adalah luas panen, produksi dan rata-rata produksi.

Dari uraian di atas, maka dilakukan suatu penelitian yang menggunakan suatu bentuk penduga yaitu persamaan regresi linier berganda. Untuk mengetahui pengaruh dan hubungan antara faktor-faktornya, maka penulis memilih judul

“ANALISA TERHADAP LUAS PANEN, RATA-RATA PRODUKSI DAN HASIL PRODUKSI PADI SAWAH DI KABUPATEN DELI SERDANG PADA TAHUN 1993-2013”.

1.2 Rumusan Masalah

Padi merupakan komoditas pertanian yang terpenting dalam kehidupan penduduk Indonesia, melihat hal tersebut maka penulis ingin mengetahui bagaimana hubungan antara luas panen, rata-rata produksi, dengan hasil produksi padi sawah.

Berdasarkan uraian di atas maka masalah dalam tugas akhir ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Seberapa besar hubungan (korelasi) antara luas panen, rata-rata produksi dengan hasil produksi padi sawah di Kabupaten Deli Serdang tahun 1993-2013.

2. Bagaimana pengaruh antara luas panen, rata-rata produksi dengan hasil produksi padi sawah di Kabupaten Deli Serdang.

1.3 Batasan Masalah

Untuk mempersempit masalah yang akan diteliti, penulis membatasi ruang lingkup penelitian, yaitu:

1. Penulis hanya menganalisa data hasil produksi padi sawah di Kabupaten Deli Serdang dengan menggunakan data dari tahun 1993-2013.

2. Untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil produksi padi sawah di Kabupaten Deli Serdang, penulis hanya membahas faktor-faktor: luas panen (X1), rata-rata produksi (X2), dan hasil produksi (Y) di Kabupaten Deli Serdang dengan data yang penulis teliti adalah data dari tahun 1993-2013.

(10)

1.4 Kerangka dan Teori

Adapun kerangka teori yang menjadi landasan berpikir peneliti dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Luas Panen

Luas Panen adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh pematang (galengan), saluran untuk menahan/menyalurkan air, yang biasanya ditanami padi sawah tanpa memandang dari mana diperolehnya atau status tanah tersebut.

2. Produksi

Produksi padi merupakan jumlah output atau hasil panen padi dari luas lahan petani selama satu musim tanam dalam bentuk Gabah Kering Panen (GKP) yang diukur dalam satuan kilogram (kg).

3. Rata-rata produksi

Rata-rata produksi merupakan penjumlahan hasil produksi selama beberapa tahun dan di bagi dengan jumlah produksi selama berapa tahun. Rata-rata produksi diukur dalam satuan kwintal per hektar (kw/ha)

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dan manfaat penelitian adalah sebagai berikut:

1.5.1 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalis pengaruh dan hubungan antara luas panen, rata-rata produksi dengan hasil produksi padi sawah di Kabupaten Deli Serdang pada tahun 1993-2013.

Selain tujuan tersebut, penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :

1. Menentukan apakah luas panen dan rata-rata produksi padi sawah mempunyai hubungan dengan hasil produksi padi sawah di Kabupaten Deli Serdang pada tahun 1993-2013.

(11)

2. Mencari besarnya hubungan (korelasi) antara luas panen, rata-rata produksi dengan hasil produksi padi sawah di Kabupaten Deli Serdang pada tahun 1993-2013.

3. Menentukan apakah luas panen dan rata-rata produksi padi sawah berpengaruh terhadap besarnya hasil produksi padi sawah di Kabupaten Deli Serdang pada tahun 1993-2013.

4. Menjelaskan pengaruh luas panen dan rata-rata produksi padi sawah terhadap hasil produksi padi sawah di Kabupaten Deli Serdang pada tahun 1993-2013.

1.5.2 Manfaat

Manfaat dari penelitian ini salah satunya penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh sewaktu duduk di bangku perkuliahan. Selain itu manfaatnya adalah :

1. Penelitian ini dapat memberi gambaran seberapa besar hubungan antara luas panen, rata-rata produksi dengan hasil produksi padi sawah di Kabupaten Deli Serdang pada tahun 1993-2013.

2. Penelitian ini dapat memberi gambaran tentang pengaruh luas panen, rata- rata produksi terhadap besarnya hasil produksi padi sawah di Kabupaten Deli Serdang pada tahun 1993-2013.

3. Hasil penelitian ini dapat memberi bahan masukan bagi penelitian- penelitian selanjutnya yang berkenaan dengan masalah padi sawah di Kabupaten Deli Serdang.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian sehingga tujuan penelitian diperoleh. Metode yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian di antaranya adalah:

(12)

1. Metode Penelitian Kepustakaan (Studi Literatur)

Dalam hal ini penelitian dilakukan dengan membaca dan mempelajari buku- buku ataupun literatur pelajaran yang didapat di perkuliahan ataupun umum, serta sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk keperluan penelitian dilakukan penulis dengan menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data primer yang diperoleh oleh pihak lain yang umumnya disajikan dalam bentuk tabel-tabel atau diagram. Data sekunder yang digunakan diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang. Data yang telah dikumpulkan kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.

3. Metode Pengolahan Data

Data penelitian dianalisa dengan menggunakan metode regresi linier berganda untuk melihat persamaan regresi liniernya dan untuk mengetahui hubungan setiap variabel digunakan analisis korelasi. Adapun langkah yang dilakukan dalam pengolahan data adalah:

1) Menentukan kelompok data yang menjadi variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).

2) Menentukan hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) sehingga didapat regresi Y atas X1, X2, X3, . . ., Xj.

3) Uji regresi linier berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas X secara bersama-bersama terhadap variabel terikat Y. Secara umum model persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

𝑌 ̂ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + …+ bnXn Keterangan :

𝑌̂ = variabel terikat (dependent) 𝑎 = nilai konstanta (nilai tetap)

𝑏(1,2,3, … , 𝑛) = nilai koefisien regresi

(13)

𝑋(1,2,3, … , 𝑛) = variabel bebas (independent)

4) Uji korelasi untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besar pengaruh hubungan variabel-variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat.

5) Uji koefisien-koefisien regresi untuk menguji taraf nyata koefisien- koefisien regresi yang didapat dan seberapa besar kontribusinya.

1.7 Tinjauan Pustaka

Dalam ilmu statistika, teknik yang umum digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua atau lebih variabel adalah analisa regresi. Model matematis dalam menjelaskan hubungan antara variabel dalam analisa regresi menggunakan persamaan regresi. Prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam membangun suatu persamaan regresi adalah bahwa antara variabel dependen dengan variabel independen mempunyai sifat hubungan sebab akibat, baik yang didasarkan pada teori, hasil penelitian sebelumnya, ataupun yang berdasarkan pada penjelasan logis tertentu.

Regresi ganda berguna untuk mendapatkan pengaruh dua variabel kriterium atau untuk mencari hubungan fungsional dua prediktor atau lebih dengan variabel kriteriumnya atau untuk meramalkan dua variabel prediktor atau lebih terhadap variabel kriteriumnya. Untuk analisa regresi akan dibedakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas dan variabel tidak bebas. Variabel yang mudah didapat atau tersedia sering digolongkan dalam variabel bebas, sedangkan variabel yang terjadi karena variabel bebas itu merupakan variabel terikat.

Analisa korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui derajat hubungan linier antara satu variabel dengan variabel lain.

Umumnya analisis korelasi digunakan dalam hubungannya dengan analisis regresi untuk mengukur ketepatan garis regresi dalam menjelaskan variasi nilai variabel dependen (Algifari, 2000). Ukuran statistik yang dapat menggambarkan hubungan antara satu variabel dengan variabel lain adalah koefisien determinasi dan koefisien korelasi. Koefisien determinasi diberi simbol r2 dan koefisien korelasi diberi diberi simbol r.

(14)

1.7.1 Rumus Korelasi Sederhana

Korelasi sederhana merupakan suatu teknik statistik yang dipergunakan untuk mengukur kekuatan hubungan 2 variabel dan juga untuk dapat mengetahui bentuk hubungan antara 2 variabel tersebut dengan hasil yang sifatnya kuantitatif. Rumus korelasi sederhana dapat dilihat sebagai berikut:

𝑟

𝑥𝑦

=

𝑛 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√{𝑛 ∑ 𝑋2−(∑ 𝑋)2}{𝑛 ∑ 𝑌2−(∑ 𝑌)2} Dimana:

𝑛 = banyaknya pasangan data X dan Y

∑ 𝑋𝑌 = hasil perkalian dari total jumlah variabel X dan variabel Y

∑ 𝑋 = total jumlah dari variabel X

∑ 𝑌 = total jumlah dari variabel Y

∑ 𝑋2 = total jumlah variabel X yang dikuadratkan

∑ 𝑌2 = total jumlah variabel Y yang dikuadratkan

1.7.2 Persamaan Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda adalah analisis regresi yang menjelaskan hubungan antara peubah respon (variabel dependen) dengan faktor-faktor yang mempengaruhi lebih dari satu predictor(variabel independen). Rumus persamaan regresi linier berganda dapat dilihat sebagai berikut:

𝑌̂ = 𝑎 + 𝑏

1

𝑥

1𝑖

+ 𝑏

2

𝑥

2𝑖

+ ⋯ + 𝑏

𝑛

𝑥

𝑛

Dimana:

𝑌̂ = variabel terikat (dependent) 𝑎 = nilai konstanta (nilai tetap) 𝑏(1,2, … , 𝑛) = nilai koefisien regresi

𝑋(1,2, … , 𝑛) = variabel bebas (independent)

1.8 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

(15)

BAB 1 : PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan yang digunakan.

BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai teori-teori dan tinjauan pustaka yang dijadikan penulis sebagai acuan tentang segala sesuatu yang menyangkut terhadap penyelesaian masalah sesuai dengan judul dan permasalahan yang diutarakan.

BAB 3 : TINJAUAN UMUM TEMPAT RISET

Bab ini menjelaskan/memaparkan kegiatan Badan Pusat Statistik (BPS), Visi dan Misi Badan Pusat Statistik dan Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik.

BAB 4 : ANALISIS DATA

Pada bab ini penulis menganalisa data yang ada, yang telah diamati dan dikumpulkan dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan penulis.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang program atau software yang digunakan sebagai analisis terhadap data yang diperoleh. Penulis akan menggunakan program EXCEL dan SPSS.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang merupakan kesimpulan dari pembahasan serta saran-saran penulis berdasarkan kesimpulan yang di peroleh.

(16)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Definisi Analisis Korelasi dan Regresi

Definisi analisis korelasi dan analisis regresi sebagai berikut:

a) Analisis Korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan kuatnya atau derajat huubungan linear antara dua variabel atau lebih. Semakin nyata hubungan linier (garis lurus), maka semakin kuat atau tinggi derajat hubungan garis lurus antara kedua variabel atau lebih. Ukuran untuk derajat hubungan garis lurus ini dinamakan koefisien korelasi.

b) Analisi Regresi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan kemungkinan bentuk hubungan/pengaruh antara dua atau lebih variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Tujuan pokok penentuan metode ini adalah untuk meramalkan atau memperkirakan nilai dari satu variabel (Y) dalam hubungannya dengan variabel yang lain yang diketahui (X).

2.2 Analisis Korelasi Sederhana

Kegunaan analisis korelasi sederhana untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas X (independent) dengan variabel terikat Y (dependent). Rumus korelasi sederhana adalah :

𝑟

𝑥𝑦

=

𝑛 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√{𝑛 ∑ 𝑋2−(∑ 𝑋)2}{𝑛 ∑ 𝑌2−(∑ 𝑌)2}

Koefisien korelasi sederhana dilambangkan (r) adalah suatu ukuran arah dan kekuatann hubungan linear antara dua variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negative sempurna (menyatakan arah hubungan antara X dan Y adalah negatif dan sangat kuat) ; r = 0 artinya tidak ada korelasi ; dan r = 1 berarti

(17)

korelasinya sangat kuat dengan arah yang positif. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel sebagai berikut :

Tabel 2.1 Tingkat Hubungan Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 0,60 – 0,799 0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0,00 – 0,199

Sangat Kuat Kuat

Cukup Kuat Rendah

Sangat Rendah

Besar kecilnya sumbangan nilai variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut :

R2 = r2 x 100%, di mana : R2 = nilai koefisien determinasi r = nilai koefisien korelasi

Pengujian signifikansi berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna dari hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi diuji signifikansi sebagai berikut:

a) Hipotesis :

Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

 H0 : Variabel X berhubungan secara signifikan dengan variabel Y

 H1 : Variabel X tidak berhubungan secara signifikan dengan variabel Y

b) Dasar Pengambilan Keputusan :

Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig] maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak signifikan.

(18)

 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig] maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya signifikan.

2.3 Analisis Regresi Sederhana dan Berganda

Analisis regresi sederhana dan analisis regresi berganda dapat dilihat sebagai berikut:

2.3.1 Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi sederhana adalah proses mengestimasi (menaksir) sebuah fungsi hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X). Dalam suatu persamaan regresi besarnya nilai variabel dependen adalah tergantung pada nilai variabel lainnya. Sedangkan variabel independen adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada nilai variabel lainnya.

Persamaan regresi linier sederhana Y terhadap X adalah :

A. Model populasi regresi linier sederhana dinyatakan dalam persamaan :

𝑌̂= 𝛼 + 𝛽𝑋

𝑖

+ 𝜀

𝑖

Nilai 𝛼 dan 𝛽 adalah parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga menggunakan statistik sampel. Komponen sisaan/kesalahan (𝜀𝑖= galat)

menunjukkan:

a) Pengaruh dari variabel yang tidak dimasukkan dalam persamaan regresi karena berbagai pertimbangan

b) Penetapan persamaan yang tidak sempurna

c) Kesalahan pengukuran dalam pengumpulan dan pemrosesan data

B. Modal sampel (penduga) untuk regresi linier sederhananya

𝑌̂

𝑖 = 𝑎 + 𝑏𝑋𝑖

Dimana:

𝑋𝑖 = variabel bebas (independen) 𝑌𝑖 = variabel terikat (dependen) 𝛼 = penduga bagi intersep

(19)

𝛽 = penduga bagi koefisien regresi i = 1,2,3,…

2.3.2 Analisis Regresi Berganda

Regresi berganda adalah bentuk hubungan atau pengaruh dari dua atau lebih variabel bebas X dengan variabel terikat Y. Persamaan regresi linier berganda dari Y terhadap X adalah :

1. Model populasi regresi berganda adalah

Y = 𝛼 + 𝛽1𝑋1𝑖+ 𝛽2𝑋2𝑖 + ⋯ + 𝛽𝑛𝑋𝑛+ 𝜀𝑖

2. Model penduganya (model sampel) regresi linier ganda adalah : 𝑌̂ = 𝑎 + 𝑏1𝑋1𝑖 + 𝑏2𝑋2𝑖 + ⋯ + 𝑏𝑛𝑋𝑛

𝛼 dan 𝛽 adalah parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga menggunakan statistik sampel.

Koefisien a, b1, dan b2 dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : 𝑎 = 𝑌̂ − 𝑏1𝑋1− 𝑏2𝑋2

𝑏

1

=

(∑ 𝑋2

2)(∑ 𝑋1𝑌)−(∑ 𝑋2𝑌)(∑ 𝑋1𝑋2) (∑ 𝑋12)(∑ 𝑋22)−(∑ 𝑋1𝑋2)2

𝑏

2

=

(∑ 𝑋12)(∑ 𝑋2𝑌)−(∑ 𝑋1𝑌)(∑ 𝑋1𝑋2)

(∑ 𝑋12)(∑ 𝑋22)−(∑ 𝑋1𝑋2)2

Keterangan:

𝑎 = nilai konstanta (nilai tetap) 𝑌̂ = variabel terikat (dependent)

∑ 𝑌 = total jumlah dari variabel Y (hasil produksi)

∑ 𝑋1 = total jumlah dari variabel X1 (luas panen)

∑ 𝑋2 = total jumlah dari variabel X2 (rata-rata produksi)

∑ 𝑥12 = total jumlah X1 yang dikuadratkan

∑ 𝑥22 = total jumlah X2 yang dikuadratkan

∑ 𝑥1𝑦 = total jumlah X1 dikalikan dengan Y

∑ 𝑥2𝑦 = total jumlah X2 dikalikan dengan Y

(20)

∑ 𝑥1𝑥2 = total jumlah X1 dikalikan dengan X2

(∑ 𝑋1𝑋2)2 = kuadrat dari total jumlah X1 dikalikan dengan X2

Nilai dari a, b1 dan b2 dari tiga persamaan normal di atas dapat juga dihitung dengan metode determinan matriks. Persamaan normal di atas adalah bentuk sistem persamaan linear (SPL) yang dapat diselesaikan dengan metode determinan, yaitu menggunakan aturan Crammar.

Jika Ax = b merupakan suatu persamaan linear dalam k peubah, maka sistem tersebut mempunyai suatu penyelesaian sebagai berikut :

𝑎 =

|𝐴1|

|𝐴|

𝑏

1

=

|𝐴2|

|𝐴|

𝑏

𝑘

=

|𝐴𝑘|

|𝐴|

Dengan Aj adalah matriks yang diperoleh dengan mengantikan anggota- anggota pada kolom ke-j dari matriks A dengan anggota pada matriks b.

2.4 Uji Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui atau menguji kepastikan dari persamaan regresi berganda tersebut apakah X1 dan X2 berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap Y dilakukan dengan uji F.

2.4.1 Hipotesa yang diuji

Hipotesa yang diuji dapat dilihat sebagai berikut:

 H0 : 𝛽1= 𝛽2 = 0, berarti antara X1 dan X2 tidak berpengaruh simultan dan signifikan terhadap Y.

 H0 : 𝛽1 = 𝛽2 ≠ 0, berarti antara X1 dan X2 berpengaruh simultan dan signifikan terhadap Y.

2.4.2 Perhitungan uji statistik (taraf nyata 𝜶 = 5%) Perhitungan uji statistik dapat dilihat sebagai berikut:

 JK res = ∑(𝑌𝑖 − 𝑌̂𝑖)2

(21)

 JKT = ∑𝑌2(∑ 𝑌)2

𝑛

 JK reg = JKT – JK res, JK res + JK reg

 ∑𝑛𝑖=1(𝑌𝑖− 𝑌̅)2 = ∑𝑛𝑖=1(𝑌𝑖 − 𝑌̂)2+ ∑𝑛𝑖=1(𝑌̂𝑖 − 𝑌̅)2

 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝐾𝑇𝑟𝑒𝑔

𝐾𝑇𝑟𝑒𝑠 =

𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔 𝑘 𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠 (𝑛−𝑘−1)

Dimana : JK res (Jumlah Kuadrat Residu) adalah variasi yang tidak dijelaskan.

JK reg (Jumlah Kuadrat Regresi) adalah variasi yang dijelaskan.

JKT (Jumlah Kuadrat Total) adalah variasi total.

Tabel 2.2 ANOVA

Sumber Variasi JK df KT F hit

Regresi JK reg k JK reg / k

JK reg / JK res Residu JK res (n-k-1) JK res / (n-k-1)

Total JKT n-1

2.4.3 Kriteria Pengujian

Pada tingkat keyakinan sebesar 95% atau taraf nyata sebesar 5%, dengan derajat kebebasan pembilang (df = k) dan derajat kebebasan penyebut (n-k-1). Nilai F table diperoleh dari daftar distribusi F.

2.4.4 Membuat Kesimpulan 1.Standar Error of Estimate

Standar error atau kesalahan baku adalah angka yang digunakan untuk mengukur ketepatan suatu penduga atau mengukur jumlah variasi titik-titik observasi di atas dan di bawah regresi populasi. Karena standar error populasinya tidak diketahui.

Diduga dengan Se (standar error estimate) sehingga Se adalah standar deviasi yang

(22)

menggambarkan variasi titik-titik diatas dan dibawah garis regresi sampel. Nilai Se

dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut :

𝑆𝑒 = √∑ (𝑌 − 𝑌̂)2 𝑛 − 𝑘 − 1

Apabila semua titik observasi berada tepat pada garis regresi, berarti standar error penduga sama dengan nol. Dengan demikian, standar error penduga berguna untuk mengetahui batasan seberapa jauh melesetnya perkiraan dalam meramalkan data.

2. Varians dan Standar Deviasi

Standar deviasi (S) adalah akar kuadrat dari varians dan menunjukkan standar penyimpangan data dari nilai rata-rata hitungnya. Varians (S2) menunjukkan sebaran atau fluktuasi data terhadap rata-rata hitungnya. Nilai S2 dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

𝑆2 = ∑𝑛𝑖=1(𝑋1 − 𝑋̅) 𝑛 − 1

(23)

BAB 3

TINJAUAN UMUM TEMPAT RISET

3.1 Kegiatan Badan Pusat Statistik (BPS)

Badan Pusat Statistik (BPS) adalah lembaga negara non-departemen dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Badan Pusat Statistik melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara lain : di bidang pertanian, agrarian, pertambangan, kependudukan, social, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan dan keagamaan. Selain hal-hal di atas Badan Pusat Statistik juga bertugas untuk melaksanakan koordinasi di lapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi baik di pusat maupun daerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan defenisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran lainnya.

Adapun kegiatan dari Badan Pusat Statistik (BPS) antara lain : 3.1.1 Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data statistik adalah sensus, survei sectoral, studi khusus, dan pemanfaatan catatan administrasi.

Sensus adalah kegiatan yang berskala besar yang dilakukan sepuluh tahun sekali sebagai upaya pengumpulan data secara menyeluruh. BPS melakukan tiga macam sensus yaitu :

1. Sensus Penduduk yang dilaksanakan pada tahun berakhiran 0 (nol).

2. Sensus Pertanian yang dilaksanakan pada tahun berakhiran 3 (tiga).

3. Sensus Ekonomi yang dilaksanakan pada tahun berakhiran 6 (enam).

Survei Antar Sensus adalah kegiatan pengumpulan data yang berkaitan dengan sensus. Survei Sekroral adalah survei yang bebas penyelenggaraannya dan tidak berkaitan dengan salah satu sensus. Pemanfaatan atau swasta yang mengelola administrasi. Survei khusus dilaksanakan guna menghasilkan data statistik yang

(24)

beragam, lebih lengkap untuk memenuhi berbagai keperluan dan diusahakan pelaksanaannya dilakukan secara teratur.

Studi khusus dilakukan untuk mempelajari kegiatan aspek statistik guna memberi masukan untuk pengumpulan data statistik yang baru, penyempurnaan metode yang sudah ada sebelum diimplementasikan secara nasional. Disamping itu, studi khusus dimaksudkan untuk memenuhi permintaan data yang lebih spesifik yang belum terdapat pada sensus atau survei.

3.1.2 Pengolahan Data

Kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data, kegiatan ini dilakukan dengan du acara yaitu cara komputerisasi dan manual. Di bidang perangkat keras saat ini BPS mempunyai jaringan yang terbesar di Indonesia hingga tingkat Kabupaten/Kotamadya dan dikelompokkan menurut Lokal Area Network untuk keperluan Resource Sharing.

Dengan semakin memasyarakatnya penggunaan computer, memungkinkan untuk pengiriman data secara elektronik. Di bidang perangkat lunak BPS dilengkapi dengan berbagai bahasa pemrograman.

3.1.3 Ruang Lingkup Kegiatan Kantor BPS Kabupaten Deli Serdang Beberapa kegiatan di Kantor BPS Deli Serdang adalah:

a. Merencanakan kegiatan Badan Pusat Statistik

Untuk dilaksanakan misalnya, jenis data yang akan dikumpulkan, kegunaan data dan lain-lain.

b. Mengumpulkan Data Badan Pusat Statistik

Sesudah dikumpulkan data sebelumnya agar data yang diperlukan itu dapat dipergunakan sebaik-baiknya.

c. Mengolah Data Badan Pusat Statistik

Sesudah dikumpulkan data tersebut satu persatu kemudian data diolah kembali supaya dengan mudah menemukannya saat dibutuhkan.

d. Menyajikan Data Badan Pusat Statistik

(25)

Kantor Badan Pusat Statistik adalah merupakan suatu sumber atau pusat informasi yang dapat mempermudah masyarakat untuk mengetahui tentang perkembangan Negara Indonesia

e. Menganalisa Data Badan Pusat Statistik

Kemudian data tersebut dianalisa atau dibahas, data statistik tersebut juga disebarluaskan. Misalnya indicator pendapatan, proyeksi keadaan perekonomian dan ketenagakerjaan di Indonesia, analisa Badan Pusat Statistik Perbankan, dan lembaga keuangan lainnya.

f. Memasyarakatkan Data Badan Pusat Statistik

Sesudah selesai dikerjakan seluruhnya, data tersebut disebarluaskan kepada seluruh lapisan masyarakat agar suatu tujuan dapat tercapai.

3.2 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik

Organisasi merupakan suatu fungsi manajemen yang mempunyai peranan dan kegiatan langsung dengan instansi sosial yang terjadi diantara individu dalam rangka kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan adanya struktur organisasi pemisahan tugas diantara para pegawai/staf akan lebih jelas.

Struktur organisasi yang diterapkan di kantor Badan Pusat Statistik adalah struktur organisasi yang mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standarisasi kegiatan, sentralisasi dan desentralisasi dalam pembuatan keputusan yang menunjukkan lokasi kekuasaan, pembuatan keputusan dan ukuran satuan yang menunjukkan suatu kelompok kerja.

Adapun struktur organisasi Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang adalah sebagai berikut. Dalam organisasi kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang dipimpin seorang kepala kantor. Kepala kantor dibantu bagian tata usaha terdiri dari :

a) Sub Bagian Urusan Dalam

b) Sub Bagian Urusan Perlengkapan c) Sub Bagian Urusan Keuangan d) Sub Bagian Urusan Kepegawaian

e) Sub Bagian Urusan Bina Potensi/Bina Program

(26)

3.2.1 Bidang Penunjang Statistik

Bidang penunjang statistik terdiri dari lima bidang yaitu : 1. Bidang Statistik Produksi

Bidang statistik produksi mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan statistik pertanian, industri, konstruksi pertambangan dan energi.

2. Bidang Statistik Distribusi

Bidang statistik distribusi mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan statistik konsumen dan perdagangan besar, statistik keuangan dan harga produsen serta niaga dan jasa.

3. Bidang Statistik Sosial

Bidang statistik sosial kependudukan mempunyai tugas yaitu melaksanakan kegiatan demografi dan rumah tangga, ketenagakerjaan, serta statistik kesejahteraan.

4. Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik (IPDS)

Penyiapan data, penyusunan sistem dan program serta operasional pengolahan data dengan computer.

5. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Mempunyai tugas untuk penyusunan neraca produksi, neraca konsumsi, dan akumulasi penyajian analisis serta kegiatan penerapan statistik.

3.2.2 Tugas dan Wewenang Masing-Masing Bagian di Badan Pusat Statistik Wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintahkan orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Tugas adalah kewajiban untuk melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.

1) Bidang Tata Usaha

Tugas dan wewenang dari bidang tata usaha adalah:

a) Menyusun program kerja tahunan tiap bidang.

b) Mengatur dan melaksanakan penghimpunan barang dan penyusunan program kerja tahunan baik rutin maupun proyek kantor statistik propinsi dan menyampaikan ke Bidang Pusat Statistik.

(27)

c) Mengatur dan melaksanakan urusan dalam yang meliputi surat- surat penggandaan atau percetakan kearsipan, rumah tangga dan pemeliharaan gedung keamanan dan lingkungan serta dinas di dalam maupun di luar negeri.

d) Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan perbekalan yang meliputi penyusunan, penyimpanan atauu penggudangan, inventarisasi dan penghapusan serta pemeliharaan perlengkapan.

e) Mengatur dan melaksanakan urusan dan keuangan yang meliputi tata usaha keuangan, perbankan, vertikasi dan pembukuan.

f) Mengatur dan melaksakan urusan dan mutasi pegawai, pembinaan pegawai, kesejahteraan pegawai, administrasi jabatan dan fungsional, hukum, organisasi tata laksana serta penyajian.

g) Menyusun laporan kegiatan bagian secara berkala dan sewaktu- waktu.

h) Mengatur dan melaksanakan urusan penyelenggaraan berbagai pelatihan teknis dan pelatihan administratif.

2) Bidang Statistik Produksi

Tugas dan wewenang dari bidang statistik produksi adalah:

a) Menyusun program kerja tahunan yang meliputi kegiatan statistik di bidang pertanian, industri, konstruksi energi dan statistik produksi lainnya yang ditemukan.

b) Mengatur keikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh pusat di bidang statistik produksi.

c) Mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan di pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihannya.

d) Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik atau pimpinan bagian proyek untuk menyiapkan program pelatihan petugas laporan.

e) Mengatur dan melaksanakan penjatahan dan pengawasan lapangan terhadap pelaksanaan lapangan produksi.

(28)

f) Mengatur dan melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan dokumen hasil pengumpulan data statistik produksi.

g) Bersama-sama dengan bidang pengolahan data, mengatur dan menyiapkan data statistik produksi melalui komputer sesuai yang diterapkan.

h) Mengatur dan melaksanakan evaluasi hasil kerja kegiatan statistik produksi.

i) Mengatur dan menyiapkan hasil pengolahan statistik produksi yang akan dikirim ke pusat melalui komputer sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

j) Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik melakukan pembinaan secara teratur, petugas pencacah, pengawas dan pemeriksaan pengumpulan data statistik produksi, Kabupaten, Kotamadya, maupun di Kecamatan.

3) Bidang Statistik Distribusi

Tugas dan wewenang dari bidang statistik distribusi adalah:

a) Menyusun program kerja tahunan yang meliputi pelaksanaan kegiatan statistik di bidang pertanian, industri pertambangan, energi dan statistik produksi lainnya yang ditentukan.

b) Mengatur keikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh pusat di bidang statistik distribusi.

c) Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik memimpin proyek untuk menyiapkan proyek tugas lapangan.

d) Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan petugas lapangan di pusat pelatihan serta mengatur pelatihan.

e) Mengatur dan melaksanakan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan, melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan statistik produksi.

f) Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan statistik produksi.

(29)

g) Mengatur dan melaksanakan penerimaan dan pemeriksaan dokumen hasil pengumuman data statistik distribusi.

h) Mengatur dan melaksanakan pengolahan data statistik distribusi secara sederhana sesuai yang diterapkan oleh pusat.

i) Bersama-sama dengan bidang pengolahan data, mengatur dan menyiapkan data statistik distribusi melalui komputer sesuai yang diterapkan

j) Mengatur dan mengevaluasi hasil kegiatan statistik distribusi sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan selanjutnya.

k) Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik melakukan pembinaan secara terhadap petugas pencacah, pengawas dan pemeriksaan penyimpulan data statistik produksi, kabupaten, kotamadya, ataupun di kecamatan.

4) Bidang Statistik Sosial

Tugas dan wewenang dari bidang statistik sosial adalah:

a) Menyusun program kerja tahunan di bidang statistik kependudukan meliputi pelaksaan kegiatan statistik demokratis, rumah tangga dan statistik kependudukan lainnya.

b) Mengatur keikutsertaan program lainnya yang diselenggarakan oleh statistik bidang penduduk.

c) Membantu kepala kantor Badan Besar atau pimpinan bagian untuk menyiapkan pengolahan latihan tugas lapangan.

d) Mengatur dan mengkordinasi penyelenggaraan latihan tugas lapangan di pusat serta mengatur penjatahan pelatihannya.

e) Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen untuk melaksanakan tugas lapangan.

f) Melakukan pembinaan dan pengawasan lapangan terhadap pengawasan kegiatan statistik kependudukan.

g) Bersama-sama dengan bidang pengolahan data mengatur dan menyiapkan data statistik kependudukan melalui komputer sesuai yang diterapkan.

(30)

h) Mengatur dan melaksanakan penerimaan dokumen hasil dari pengumpulan data statistik kependudukan.

i) Mengatur dan menyiapkan pengolahan data statistik kependudukan yang akan dikirim ke pusat sesuai dengan jadwal yang diterapkan.

j) Mengatur dan melaksanakan evaluasi hasil pengolahan statistik kependudukan sebagai bahan untuk penyempurnaan.

5) Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik

Tugas dan wewenang dari bidang integrase pengolahan dan diseminasi statistik adalah:

a) Menyusun program kerja tahunan.

b) Melaksanakan penyusunan, pemeliharaan, penyelesaian permasalahan dan pengembangan sistem jaringan komunikasi data sesuai dengan aturan yang ditetapkan serta membantu penyerapan teknologi informasi.

c) Mengatur dan melaksanakan keikutsertaan dalam program latihan yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik dalam bidang pengolahan, penyajian dan pelayanan statistik.

d) Melaksanakan koordinasi pengolahan dan pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak serta menyusun sistem pengolahan data.

e) Mengatur integrase penggunaan sistem dan program aplikasi pengolahan data statistik seperti data statistik kependudukan, data statistik produksi dan data statistik distribusi termasuk sarana pendukungnya.

f) Melaksanakan kajian evaluasi kebutuhan dan pengolahan data termasuk bahan komputer yang bekerja sama dengan satuan organisasi terkait.

(31)

3.3 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik mempunyai visi menjadikan informasi statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutakhir.

Dalam menunjang pembangunan nasional Badan Pusat Statistik mengemban misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik yang bermutu, handal, efektif, dan efisien. Peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik, serta pengembanan ilmu pengetahuan statistik.

(32)

BAB 4

ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

Pada bab ini akan diuraikan bagaimana cara pengolahan data dengan menggunakan beberapa metode. Adapun metode yang digunakan dalam penyelesaian tugas akhir ini adalah analisis regresi linier berganda, kesalahan standart estimasi (analisis residu), koefisien determinasi, koefisien korelasi, uji regresi linier berganda.

4.1 Pengolahan Data

Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa latin yang berarti “sesuatu yang diberikatan”. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.

Data merupakan alat untuk mengambil keputusan atau untuk memecahkan suatu persoalan. Keputusan yang baik dapat dihasilkan jika pengambilan keputusan tersebut didasarkan atas data yang baik. Salah satu kegunaan data adalah untuk memperoleh dan mengetahui gambaran tentang suatu keadaan/permasalahan.

Data yang akan diolah adalah data luas panen, rata-rata produksi dan hasil produksi padi sawah di Kabupaten Deli Serdang. Pengambilan data dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Deli Serdang. Data yang diambil adalah hasil produksi padi sawah tahun 1993-2013. Adapun data yang penulis peroleh adalah sebagai berikut:

(33)

Tabel 4.1

Data Jumlah Luas Panen, Hasil Produksi dan Rata-Rata Produksi di Kabupaten Deli Serdang pada Tahun 1994-2014

Periode Tahun Luas Panen (Ha)

Rata-Rata Produksi (Kw/Ha)

Hasil Produksi (Ton)

1 1993 35.318 43,11 40.535

2 1994 34.880 44,40 46.068

3 1995 34.544 44,11 44.006

4 1996 33.569 44,25 42.006

5 1997 33.332 44,75 40.522

6 1998 32.286 45,24 49.258

7 1999 31.998 46,48 48.375

8 2000 31.185 44,52 48.156

9 2001 30.355 45,51 47.760

10 2002 29.902 45,16 36.380

11 2003 29.572 45,31 32.741

12 2004 28.207 49,71 31.662

13 2005 26.541 51,66 34.236

14 2006 17.543 51,99 24.348

15 2007 15.955 52,06 23.369

16 2008 13.597 52,13 24.737

17 2009 14.897 52,24 24.582

18 2010 13.598 52,87 24.286

19 2011 13.055 55,41 20.508

20 2012 12.462 56,24 29.741

21 2013 10.060 56,80 24.481

Jumlah 522.856 1.023,95 737.757

(34)

4.2 Persamaan Regresi Linier Berganda

Untuk mencari persamaan regresi linier berganda terlebih dahulu kita menghitung koefisien-koefisien regresinya (b0, b1, b2) dengan mencari penggandaan suatu variabel dengan variabel yang lain. Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel sebanyak 21. Untuk lebih menyederhanakan table 4.1 maka faktor–faktor yang akan dicari persamaan regresinya yang akan diubah kedalam bentuk notasi adalah variabel independen (X1) dan variabel dependen (Y), yaitu hasil produksi (Y), luas panen (X1), dan rata – rata produksi (X2). Adapun data yang disajikan dalam bentuk table adalah sebagai berikut:

(35)

Tabel 4.2 Nilai – Nilai yang dibutuhkan untuk menghitung Koefisien Regresi Linier Berganda

No X1 X2 Y X12 X22 Y2 X1Y X2Y X1X2

1 35.318 43,11 40.535 1.247.361.124 1.858,47 1.643.086.225 1431.615.130 1.747.463,85 1.522.558,98 2 34.880 44,4 46.068 1.216.614.400 1.971,36 2.122.260.624 1.606.851.840 2.045.419,2 1.548.672 3 34.544 44,11 44.006 1.193.287.936 1.945,69 1.936.528.036 1.520.143.264 1.941.104,66 1.523.735,84 4 33.569 44,25 42.006 1.126.877.761 1.958,06 1.764.504.036 1.410.099.414 1.858.765,5 1.485.428,25 5 33.332 44,75 40.522 1.111.022.224 2.002,56 1.642.032.484 1.350.679.304 1.813.359,5 1.491.607 6 32.286 45,24 49.258 1.042.385.796 2.046,65 2.426.350.564 1.590.343.788 2.228.431,92 1.460.618,64 7 31.998 46,48 48.375 1.023.872.004 2.160,39 2.340.140.625 1.547.903.250 2.248.470 1.487.267,04 8 31.185 44,52 48.156 972.504.225 1.982,03 2.319.000.336 1.501.744.860 2.143.905,12 1.388.356,2 9 30.355 45,51 47.760 921.426.025 2.071,16 2.281.017.600 1.449.754.800 2.173.557,6 1.381.456,05 10 29.902 45,16 36.380 894.129.604 2.039,42 1.323.504.400 1.087.834.760 1.642.920,8 1.350.374,32 11 29.572 45,31 32.741 874.503.184 2.052,99 1.071.973.081 968.216.852 1.483.494,71 1.339.907,32 12 28.207 49,71 31.662 795.634.849 2.471,08 1002.482.244 893.090.034 1.573.918,02 1.402.169,97 13 26.541 51,66 34.236 704.424.681 2.668,75 1.172.103.696 908.657.676 1.768.631,76 1.371.108,06 14 17.543 51,99 24.348 307.756.849 2.702,96 592.825.104 427.136.964 1.265.852,52 912.060,57 15 15.955 52,06 23.369 254.562.025 2.710,24 546.110.161 372.852.395 1.216.590,14 830.617,3 16 13.597 52,13 24.737 184.878.409 2.717,53 611.919.169 336.348.989 1.289.539,81 708.811,61 17 14.897 52,24 24.582 221.920.609 2.729,01 604.274.724 366.198.054 1.284.163,68 778.219,28 18 13.598 52,87 24.286 184.905.604 2.795,23 589.809.796 330.241.028 1.284.000,82 718.926,26 19 13.055 55,41 20.508 170.433.025 3.070,26 420.578.064 267.731.940 1.136.348,28 723.377,55 20 12.462 56,24 29.741 155.301.444 3.162,93 884.527.081 370.632.342 1.672.633,84 700.862,88 21 10.060 56,8 24.481 101.203.600 3.226,24 599.319.361 246.278.860 1.390.520,8 571.408 Jlh 522.856 1.023,95 737.757 14.705.005.378 50.343,09 27.894.347.411 19.984.355.544 35.209.092,53 24.697.543,12

(36)

Dari table 4.2 diatas maka diperoleh hasil sebagai berikut:

n=21

∑ 𝑥

1

= 522.856 ∑ 𝑥

12

= 14.705.005.378 ∑ 𝑥

1

𝑦 = 19.984.355.544

∑ 𝑥

2

= 1.023,95

∑ 𝑥

22

= 50.343,09 ∑ 𝑥

2

𝑦 = 35.209.092,53

∑ 𝑦 = 737.757

∑ 𝑦

2

= 27.894.347.411 ∑ 𝑥

1

𝑥

2

= 24.697.543,12

Keterangan:

n = banyaknya data

∑ 𝑥1 = total jumlah dari variabel X1 (luas panen)

∑ 𝑥2 = total jumlah dari variabel X2 (rata-rata produksi)

∑ 𝑦 = total jumlah dari variabel Y (hasil produksi)

∑ 𝑥12 = total jumlah X1 yang dikuadratkan

∑ 𝑥22 = total jumlah X2 yang dikuadratkan

∑ 𝑦2 = total jumlah Y yang dikuadratkan

∑ 𝑥1𝑦 = total jumlah X1 dikalikan dengan Y

∑ 𝑥2𝑦 = total jumlah X2 dikalikan dengan Y

∑ 𝑥1𝑥2 = total jumlah X1 dikalikan dengan X2

Untuk kasus dua variabel, persamaan umum tersebut dapat diestimasikan sebagai berikut. Dari persamaan:

𝑌̂ = 𝑏0+ 𝑏1𝑋1+ 𝑏2𝑋2+ ⋯ 𝑏𝑛𝑋𝑛 Keterangan :

𝑌̂ = variabel terikat (dependent) 𝑏0 = nilai konstanta (nilai tetap) 𝑏(1,2,3, … , 𝑛) = nilai koefisien regresi

(37)

𝑋(1,2,3, … , 𝑛) = variabel bebas (independent)

Maka estimasinya adalah:

𝑏0 = ∑ 𝑌 − 𝑏1∑ 𝑋1− 𝑏2∑ 𝑋2 𝑛

𝑏1 = (∑ 𝑋22)(∑ 𝑋1𝑌) − (∑ 𝑋2𝑌)(∑ 𝑋1𝑋2) (∑ 𝑋12)(∑ 𝑋22) − (∑ 𝑋1𝑋2)2

𝑏2 = (∑ 𝑋12)(∑ 𝑋2𝑌) − (∑ 𝑋1𝑌)(∑ 𝑋1𝑋2) (∑ 𝑋12)(∑ 𝑋22) − (∑ 𝑋1𝑋2)2 Keterangan:

n = banyaknya data

∑ 𝑌 = total jumlah dari variabel Y (hasil produksi)

∑ 𝑋1 = total jumlah dari variabel X1 (luas panen)

∑ 𝑋2 = total jumlah dari variabel X2 (rata-rata produksi)

∑ 𝑥12 = total jumlah X1 yang dikuadratkan

∑ 𝑥22 = total jumlah X2 yang dikuadratkan

∑ 𝑥1𝑦 = total jumlah X1 dikalikan dengan Y

∑ 𝑥2𝑦 = total jumlah X2 dikalikan dengan Y

∑ 𝑥1𝑥2 = total jumlah X1 dikalikan dengan X2

(∑ 𝑋1𝑋2)2 = kuadrat dari total jumlah X1 dikalikan dengan X2

𝑏(0,1,2) = nilai koefisien regresi

(38)

Dengan :

∑ 𝑋12 = ∑ 𝑋12(∑ 𝑋1)2

𝑛 ∑ 𝑋1𝑌 = ∑ 𝑋1𝑌 − (∑ 𝑋1)(∑ 𝑌)

𝑛

∑ 𝑋22 = ∑ 𝑋22(∑ 𝑋2)2

𝑛 ∑ 𝑋2𝑌 = ∑ 𝑋2𝑌 − (∑ 𝑋2)(∑ 𝑌)

𝑛

∑ 𝑋1𝑋2 = ∑ 𝑋1𝑋2(∑ 𝑋1)(∑ 𝑋2)

𝑛 ∑ 𝑌2 = ∑ 𝑌2(∑ 𝑌)2

𝑛

Maka diperoleh nilai sebagai berikut:

a) Nilai total jumlah X1 yang dikuadratkan yaitu:

∑ 𝑋

12

= ∑ 𝑋

12

(∑ 𝑋1)2

𝑛

= 14.705.005.378 −

(522.856)2

21

= 14.705.005.378 − 13.018.018.892,19

= 1.686.986.485,81

b) Nilai total jumlah X2 yang dikuadratkan yaitu:

∑ 𝑋

22

= ∑ 𝑋

22

(∑ 𝑋2)2

𝑛

= 50.343,09 −

(1.023,95)2

21

= 50.343,09 − 49.927,31

= 415,78

(39)

c) Nilai total jumlah X1 dikalikan dengan X2 yaitu:

∑ 𝑋

1

𝑋

2

= ∑ 𝑋

1

𝑋

2

(∑ 𝑋1)(∑ 𝑋2)

𝑛

= 24.697.543,12 −

(522.856)(1.023,95)

21

= 24.697.543,12 − 25.494.209,58 = −796.666,46

d) Nilai total jumlah X1 dikalikan dengan Y yaitu:

∑ 𝑋

1

𝑌 = ∑ 𝑋

1

𝑌 −

(∑ 𝑋1)(∑ 𝑌)

𝑛

= 19.984.355.544 −

(522.856)(737.757) 21

= 19.984.355.544 − 18.368.603.523,42 = 1.615.752.020,58

e) Nilai total jumlah X2 dikalikan dengan Y yaitu:

∑ 𝑋

2

𝑌 = ∑ 𝑋

2

𝑌 −

(∑ 𝑋2)(∑ 𝑌)

𝑛

= 35.209.092,53 −

(1.023,95)(737.757) 21

= 35.209.092,53 − 35.972.680 = − 763.587,47

f) Nilai total jumlah Y yang dikuadratkan yaitu:

∑ 𝑌

2

= ∑ 𝑌

2

(∑ 𝑌)2

𝑛

= 27.894.347.41 −

(737.757)2

21

(40)

= 27.894.347.411 − 25.918.351.954,71 = 1.975.995.456,29

Sehingga dapat dicari :

Nilai dari koefisien regresi (b1) yaitu:

𝑏

1

=

(∑ 𝑋2

2)(∑ 𝑋1𝑌)−(∑ 𝑋2𝑌)(∑ 𝑋1𝑋2) (∑ 𝑋12)(∑ 𝑋22)−(∑ 𝑋1𝑋2)2

=

(415,78)(1.615.752.020,58)−(− 763.587,47)(−796.666,46) (1.686.986.485,81)(415,78)−(−796.666,46)2

=

63.472.848.491,5 66.737.792.581,15

= 0,95

Nilai dari koefisien regresi (b2) yaitu:

𝑏

2

=

(∑ 𝑋12)(∑ 𝑋2𝑌)−(∑ 𝑋1𝑌)(∑ 𝑋1𝑋2)

(∑ 𝑋12)(∑ 𝑋22)−(∑ 𝑋1𝑋2)2

=

(1.686.986.485,81)(− 763.587,47)−(1.615.752.020,58)(−796.666,46) (1.686.986.485,81)(415,78)−(−796.666,46)2

=

−946.300.000.000 66.737.792.581,15

= −14,17

Nilai dari koefisien regresi (b0) yaitu:

𝑏

0

=

∑ 𝑌−𝑏1∑ 𝑋1−𝑏2∑ 𝑋2

𝑛

=

(737.757)−0,951(522.856)−(−14,179)(1.023,95)

21

=

(737.757)−(497.236,056)−(−14.518,587) 21

(41)

=

255.039,531 21

= 12.144,73

Dengan demikian diperoleh persamaan regresi linier berganda atas X1, X2 dan Y sebagai berikut:

𝑌̂ = 𝑏0+ 𝑏1𝑋1+ 𝑏2𝑋2 + 𝑒𝑖

𝑌̂ = 12.144,73 + 0,95𝑋1− 14,17𝑋2+ 𝑒𝑖

4.3 Kesalahan Standart Estimasi

Dengan didapat persamaan regresi linier bergandanya, maka dapat diketahui seberapa besar penyimpangan hasil produksi di Kabupaten Deli Serdang. Maka penyimpangan ataupun kesalahan standart estimasi dapat dicari sebagai berikut:

Tabel 4.3 Perhitungan Standar Deviasi

Tahun

Standar Deviasi Hasil Produksi

Y 𝑌̂ Y - 𝑌̂ (Y - 𝑌̂)2

1993 40.535 58.707,42 5.403,72 29.200.189,83

1994 46.068 58.707,42 10.936,72 119.611.844,35

1995 44.006 58.707,42 8.847,72 78.282.149,19

1996 42.006 58.707,42 6.874,72 47.261.775,07

1997 40.522 58.707,42 5.390,72 29.059.862,11

1998 49.258 58.707,42 14.126,72 199.564.217,95

1999 48.375 58.707,42 13.234,72 175.157.813,47

2000 48.156 58.707,42 13.024,72 169.643.331,07

2001 47.760 58.707,42 12.628,72 159.484.568,83

2002 36.380 58.707,42 1.248,72 1.559.301,63

(42)

2003 32.741 58.707,42 -2.390,28 5.713.438,47

2004 31.662 58.707,42 -3.469,28 12.035.626.17

2005 34.236 58.707,42 -895,28 801.526,27

2006 24.348 58.707,42 -10.783,28 116.279.127,55 2007 23.369 58.707,42 -11.762,28 138.351.230,79 2008 24.737 58.707,42 -10.394,28 108.041.056,71 2009 24.582 58.707,42 -10.549,28 111.287.308,51 2010 24.286 58.707,42 -10.845,28 117.620.098,27 2011 20.508 58.707,42 -14.623,28 213.840.317,95

2012 29.741 58.707,42 -5.390,28 29.055.118,47

2013 24.481 58.707,42 -10.650,28 113.428.464,07 Jumlah 737.757 1.232.855,82 0,18 2.055.278.366,73

Dari tabel 4.3 diatas, maka dapat dihitung kesalahan standar estimasinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑆𝑒 = √∑ (𝑌 − 𝑌̂)2 (𝑛 − 𝑘 − 1) Keterangan:

Se = standar estimasi

∑ (𝑌 − 𝑌̂)2 = total jumlah Y dikurang 𝑌̂ yang dikuadratkan (𝑛 − 𝑘 − 1) = derajat kebebasan

Dengan :

∑ (𝑌 − 𝑌̂)2 = 2.055.278.366,73 n = 21

k = 2

(43)

Diperoleh :

𝑆

𝑒

= √

∑(𝑌−𝑌̂)2

𝑛−𝑘−1

= √

2.055.278.366,73 21−2−1

= √

2.055.278.366,73 18

= √114.182.131,485

= 10.685,6

Standart Error of Estimate atau kesalahan baku adalah angka yang digunakan untuk mengukur ketepatan suatu penduga atau mengukur jumlah variasi titik-titik observasi di atas dan di bawah garis regresi populasi. Standart Error of Estimate berguna untuk mengetahui batasan seberapa jauh melesetnya perkiraan dalam suatu peramalan. Kesalahan baku yang terjadi dalam memprediksi hasil produksi adalah sebesar 10.685,6 Ton.

4.4 Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi hasil produksi padi sawah di Kabupaten Deli Serdang maka dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:

 Nilai total jumlah X1 dikalikan dengan Y adalah:

∑ 𝑋1𝑌 = ∑ 𝑋1𝑌 − (∑ 𝑋1)(∑ 𝑌)

𝑛

= 19.984.355.544 − (522.856)(737.757)

21

=

19.984.355.544 − 18.368.603.523,42

=

1.615.752.020,58

Referensi

Dokumen terkait

kesesuaian tindakan aktor yang terlibat. • Yang menunjukkan bahwa lebih berpengaruh dibandingkan variabel lainnya, yang mana menunjukkan besarnya kekuatan masyarakat dalam

Koefisien ini menunjukkan bahwa hubungan secara simultan antara kepuasan kerja dan resiliensi dengan OCB adalah positif yang artinya jika kepuasan kerja dan

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segalaa anugerah-Nya sehinga penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PEMBERDAYAAN KARYAWAN DAN

Metro sebagai ruang terbuka publik Metode deskriptif 7 Desti Rahmiati , Bambang Setioko, Gagoek Hardiman, 2013, Universitas Bandar Lampung Pengaruh Perubahan Fungsi

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai potensi atas beban irregularities terhadap arus kas serta pendapatan pada salah satu maskapai di Indonesia serta

Adapun hasil wawancara bersama Bapak Indrah Dehimeli pada tanggal 19 juni 2017 mengenai pemahaman dan amalan ibadah kaum muslimin, beliau mengatakan bahwa

Kesepakatan bersama yang dibuat antara PT Pelindo II Cabang Cirebon dengan perusahaan Bongkar Muat batu Bara atau pelaku usaha lainnya akan penulis dalami dari

4.2.1.1 Nilai perpindahan termal menyeluruh atau OTTV untuk setiap bidang dinding luar bangunan gedung dengan orientasi tertentu, harus dihitung melalui persamaan:. OTTV = α [(U W