• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA STRES SEKOLAH DAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK Hubungan Antara Stres Sekolah Dan Locus Of Control Dengan Prokrastinasi Akademik.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA STRES SEKOLAH DAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK Hubungan Antara Stres Sekolah Dan Locus Of Control Dengan Prokrastinasi Akademik."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

i

HUBUNGAN ANTARA STRES SEKOLAH DAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK

NASKAH PUBLIKASI

AZHAR S 300 130 010

PROGRAM MAGISTER PSIKOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

ii

HUBUNGAN ANTARA STRES SEKOLAH DAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat guna Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Ilmu Psikologi

Nama: AZHAR NIM: S 300 130 010

PROGRAM MAGISTER SAINS PSIKOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA

(3)
(4)
(5)

i

HUBUNGAN ANTARA STRES SEKOLAH DAN LOCUS OF CONTROL DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK

Azhar1)

Magister Sains Psikologi Sekolah Pasca Sarjana

ABSTRAK

Dalam penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara stres sekolah dan

locus of control dengan prokrastinasi akademik pada peserta didik SMK

Muhammadiyah 1 Sukoharjo. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 187 di kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah claster purposive random sampling, sedangkan metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala yang terdiri dari skala stres sekolah, skala locus of control, dan skala prokrastinasi akademik. Menggunakan analisis regresi berganda dengan bantuan Program

SPSS for Windows 16.0. Berdasarkan hasil analisis menunjukan ada hubungan

yang signifikan antara stres sekolah dan locus of controldengan prokrastinasi akademik dimana stres sekolah dan prokrastinasi akademik memiliki kategori sedang, sedangkan locus of control memiliki kategori sangat rendah. Hasil analisis korelasi stres sekolah dan locus of control dengan prokrastinasi akademik memiliki hubungan yang positif yaitu R= 0,732. Sedangkan antara variabel stres sekolah dan prokrastinasi akademik memiliki hubungan positif berdasarkan hasil analisis menujukan r=0,689 dan variebal locus of control dengan prokrastinasi akademik menujukan r= 0,321. Sumbangan efektif stres sekolah dan locus of

control = 54,77%

Kata kunci: stres sekolah, locus of control, prokrastinasi akademik

1

(6)

ii

THE RELATIONSHIP BETWEEN SCHOOL STRESS AND LOCUS OF CONTROL WITH ACADEMIC PROCRASTINATION

Azhar2)

Master of Science Psychology Post-Graduate School

ABSTRACT

The aim of this research is to know the relationship between school stress and locus of control with academic procrastination in students of vocational muhammadiyah 1 Sukoharjo. The population in this study totaled 187 in class of XI SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo. The data collection technique in this research used a purposive cluster random sampling, while data collection method in this study using scales consisting of the school stress scale, locus of control scale and academic prokrastinasi scale. Also used a multiple regression analysis supported by SPSS 16.0 Program for Windows. Based on the results of an analysis showed that there is a significant relation exists between school stress and locus of control with academic procrastination where school stress and academic procrastination have a medium category while locus of control has a very low category. The analysis results showed that correlation between school stress and locus of control with academic procrastination have a positive relationship around r = 0,732.Whereas between school stress variable and academic procrastination variable has a positive relationship based on the results of an analysis around r = 0,689 and between locus of control variable and academic procrastination around r = 0,321. Effective contribution of school stress and locus of control = 54,77%%.

Keywords: school stress, locus of control, academic procrastination

2

(7)

1 PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa perubahan besar pada konsep pendidikan dan pengajaran Indonesia. Perkembangan tersebut membawa perubahan pula cara mengajar dan belajar di sekolah. Peserta didik senantiasa mengisi waktu dalam belajar dan mengajar tugas-tugas yang sudah menjadi tanggungjawab sebagai peserta didik. Banyak faktor yang mempengaruhi peserta didik dalam proses belajar mengajar baik internal dan eksternal. Peserta didik sering menunda-nunda mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, diharapkan peserta didik mengerjakan tepat pada waktunya tetapi kenyataannya ada saja peserta didik yang tidak mengerjakan tugas tepat pada waktu yang ditentukan.

Menurut Ackerman dan Gross (2005) salah satu tugas yang diberikan guru kepada perserta didik adalah tugas akademik, namun terkadang gagal untuk memotivasi diri sendiri untuk mengerjakan tugas sesuai waktu yang diharapkan, istilah tersebut dalam psikologi dikenal dengan prokrastinasi akademik. (Jiaol, Daros- Vosel, Colins & Onwueqbuzle, 2011).

Hal tersebut sejalan dengan hasil wawacara dengan salah satu guru SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo :

Peserta didik sering kali

menunda-nunda tugas yang telah diberikan

sehingga pengumpulan tugas melebihi

batas waktu yang telah ditentukan.

Namun, tidak sedikit pula peserta didik

yang tidak mengumpulkan tugas

sehingga hari ujian akhir sekolah

berlangsung. Hal tersebut terjadi bukan

hanya pada satu mata pelajaran saja.

Akan tetapi, hampir disetiap mata

pelajaran (wawancara guru DJB, 22

Desember 2014).

Hasil kuesioner terbuka dari 60 peserta didik di kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo , menunjukan adanya prokrastinasi akademik dengan indikator sebagai berikut :

Peserta didik menuda

mengejerjakan tugas 57,76 %, terlambat mengerjakan tugas 17,23 %, kesenjangan waktu antara rencana dengan kinerja aktual 15,34 %, dan menghindari tugas dengan melakukan pekerjaan lain 9,56 %.

(8)

2 menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan, baik memulai maupun tugas yang berhubungan dengan bidang akademik (Hustetiya, 2010).

Peserta didik menunda-nunda tugas yang diberikan guru diakibatkan oleh stres sekolah kepada sarjana yang terdiri dari 135 perempuan dan 65 laki-laki (Schraw,Wadkins, dan Olafson, 2007). Stres sekolah adalah beban tugas akademik, sumber daya yang tidak memadai, motivasi rendah, terus menerus berada dalam situasi akademik, ruangan yang terlalu sesak, serta ketidakpastian mendapatkan pekerjaan setelah lulus sekolah (Agolla dan Ongori, 2009).

Dalam penelitian Suriani dan Suraini yang meneliti 94 peserta didik di sekolah Sultan Idris banyak mengalami stres sekolah yang diakibatkan oleh tuntutan akademik, akibat guru yang memberikan banyak tugas, masalah pribadi, dan masalah sekolah. 70% sampai 91% yang berkaitan dengan aktifitas kurikulum, rekan dan keluarga yang dialami oleh 60 sampai 70 peserta didik. Namun, dari hasil penelitian ditemukan bahwa puncak stres sekolah yang paling utama disebabkan oleh terlalu banyak

tugas-tugas sehinga tidak cukup waktu mengerjakan, tidak dapat menjawab soal ujian sehingga mendapat nilai yang rendah saat ujian dan sulit memahami pelajaran yang diberikan (Rathakrishnan & Ismail, 2009).

Locus of control yang menjadi

faktor lain peserta didik menunda-nunda tugas yang diberikan oleh guru (Rumiani, 2006). locus of control

adalah cara pandang seseorang bahwa penentu atau yang mengendalikan suatu peristiwa adalah diri sendiri (Engko dan Gudono,2007). Locus of control adalah keyakinan seseorang terhadap mampu tidaknya mengontrol nasib sendiri (Kreitner dan Kinicki, 2005).

Peserta didik yang menunjukan

locus of control internal akan sadar bahwa yang menentukan keberhasilan dalam akademik adalah diri sendiri sehingga akan kurang menunda-nunda tugas yang diberikan oleh guru dan lebih memperhatikan setiap informasi dalam rangka pencapaian target (Burger,2006).

Dari latar belakang permasalahan di atas, peneliti memandang perlu meneliti hubungan antara stres sekolah dan locus

(9)

3 akademik di sekolah SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah: Apakah ada hubungan antara stres sekolah dan locus

of control dengan prokrastinasi

akademik.

Tujuan penelitian adalah ingin mengetahui hubungan antara stres sekolah dan locus of control dengan prokrastinasi akademik, dan sumbangan yang diberikan stres sekolah dan locus

of control dengan prokrastinasi

akademik.

Manfaat akademik penelitian, yaitu memberikan referensi pemahaman tentang hubungan antara stres sekolah

dan locus of control dengan

prokrastinasi akademik, sedangkan manfaat praktis, yaitu penelitian ini diharapkan memberikan rekomendasi kepada guru tentang pentingnya mengetahui hubungan antara stres sekolah dan locus of control dengan prokrastinasi akademik.

TINJAUN PUSTAKA A. Prokrastinasi akademik Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastination dengan awalan “pro” yang berarti mendorong

maju atau bergerak maju dan akhiran

“crastinus”. yang berarti keputusan hari

esok, atau jika digabungkan menjadi menangguhkan atau menunda sampai hari berikutnya (Burka & Yuen, 2008). Burka dan Yuen (2008) menyatakan bahwa prokrastinasi yang ditulis dalam

American College Dictionary, memiliki

arti menangguhkan tindakan untuk melaksanakan tugas dan dilaksanakan pada lain waktu.

Prokrastinasi akademik adalah kecenderungan untuk menunda atau menghindari sepenuhnya tanggung jawab, keputusan, atau tugas yang perlu dilakukan (McCarthy dkk, dalam LaFoge 2008). Sedangkan Husetiya (2010) mengartikan prokrastinasi akademik merupakan penundaan yang dilakukan secara sengaja dan berulang-ulang dalam menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan, baik memulai maupun menyelesaikan tugas yang berhubungan dengan bidang akademik.

(10)

4 batas akhir pengumpulan tugas dan merupakan salah satu perilaku yang tidak efisien dalam menggunakan waktu, karena adanya kecenderungan untuk tidak memulai suatu pekerjaan ketika menghadapi suatu tugas.

B. Stres sekolah

Desmita (2005) juga

mendefenisikan stres sekolah sebagai ketegangan emosional yang muncul dari peristiwa-peristiwa kehidupan di sekolah atau perasaan terancam keselamatan atau harga diri peserta didik, sehingga memunculkan reaksi fisik, psikologi dan tingka laku berdampak pada penyesuaian psikologi dan prestasi akademik.

Stres sekolah adalah stres yang muncul karena adanya tekanan-tekanan untuk menunjukkan prestasi dan keunggulan dalam kondisi persaingan akademik yang semakin meningkat sehingga mereka semakin terbebani oleh berbagai tekanan dan tuntutan (Alvin, 2007).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan stress sekolah adalah kondisi stres atau perasaan tidak nyaman yang dialami oleh peserta didik

akibat adanya tuntutan sekolah yang dinilai menekan, sehingga memicu terjadinya ketegangan fisik, psikologis, dan perubahan tingkah laku, serta dapat memengaruhi prestai belajar peserta didik.

C.Locus of control

Lantara (2012) menyatakan bahwa

locus of control adalah sebagai sikap peserta didik yang menujukan suatu peristiwa yang dialami mereka dapat dikendalikan atau tidak.

locus of control sebagai

kecenderungan peserta didik untuk percaya bahwa yang mengendalikan peristiwa dalam kehidupannya adalah diri sendiri (internalisasi), yang biasa dikaitkan dengan afektif tinggi dan komitmen normatif untuk mengubah atau dikotrol oleh faktor luar, seperti orang lain (eksternalitas), yang biasa dikaitkan dengan komitmen tinggi serta keberlanjutan untuk mengubah (Munir & Sajid, 2012).

Ada 2 jenis locus of control yaitu

internal locus of ocntrol dan external locus of control. Peserta didik yang mempunyai external locus of control

(11)

5 menyandarkan harapannya untuk bergantung pada orang lain dan lebih banyak mencari dan memilih situasi yang menguntungkan. Sementara itu individu yang mempunyai internal locus of control diidentifikasikan lebih banyak menyandarkan harapannya pada diri sendiri dan diidentifikasikan juga lebih menyenangi keahlian – keahlian dibanding hanya situasi yang menguntungkan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa locus of control

adalah suatu konsep pengendalian keputusan yang berasal dari kemampuan diri sendiri, atau berasal dari luar diri sendiri (nasib, keberuntungan, atau kebetulan) yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan dalam kehidupan.

D. Hubungan antara stres sekolah dan locus of control dengan prokrastinasi akademik

Knaus (2002) menyatakan bahwa prokrastinasi akademik suatu perilaku yang telah menjadi respon tetap atau kebiasaan dapat dipandang sebagai

trait prokrastinasi. Artinya

prokrastinasi dipandang lebih dari sekedar kecenderungan melainkan

suatu respon tetap dalam mengantisipasi tugas-tugas yang tidak disukai dan dipandang tidak diselesaikan dengan sukses.

Salah satu faktor yang menyebabkan peserta didik melakukan prokrastinasi akademik adalah stres sekolah. Hal ini dapat dilihat pada penelitian Sirois dan rekan (2003). Stres sekolah adalah sebagai ketegangan emosi yang muncul dari peristiwa-peristiwa kehidupan di sekolah atau perasaan terancam keselamatan atau harga diri peserta didik, sehingga memunculkan reaksi fisik, psikolgi dan tingkah laku berdampak pada penyesuaian psikologi dan prestasi akademik (Desmita, 2005).

(12)

6 melakukan prokrastinasi akademik akan mengalami keadaan yang mengancam (aversif) atau penuh tekanan dan orang yang mengalami tekanan sering melakukan prokrastinasi akademik lebih banyak (Gunawinata, Nanik, & Lasmono, 2008).

Prokrastinasi akademik tidak lepas dari locus of control yang terdapat di dalam diri peserta didik Kondisi psikologi ini membuat para peserta didik melakukan prokarastinasi akademik. Moralez (Ferrari, 2007) menyatakan peserta didik yang memiliki kebiasaan prokrastinasi akademik dapat dikatakan perilaku penundaannya tidak lepas locus of

control yang terdapat dalam diri

peserta didik bersangkutan.

Kurangnya prestasi yang didapat oleh setiap peserta didik karena kurang maksimalnya dalam mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru, membolos, serta tidak memanfaatkan waktu secara baik merupakan hal yang diakibatkan adanya locus of control disetiap diri peserta didik. Locus of contorl adalah sebagai presepsi seseorang tentang

penyebab kesuksesan atau kegagalan dalam melaksanakan tugas (Engko & Gudono, 2007).

Penelitian lain yang perna dilakuakan yang berjudul dengan

locus of control dengan prokrastinasi akademik (Hampton, 2005) dengan membandingkan antara subjek laki-laki dan perempuan di Capital University Amerika. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara laki-laki dan perempuan dengan indikasi bahwa pada laki-laki lebih banyak melakukan prokrastinasi akademik dibanding dengan perempuan. Akan tetapi, tidak terdapat perbedaan yang dignifikan antara laki-laki dan perempuan dalam hal locus of control. Penelitian ini juga menyebutkan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara prokrastinasi dan

locus of control.

(13)

7 variabel dependen sedangkan kedua varibael yang lain adalah variabel indepedent yaitu stres sekolah dan

locus of control.

Subjek dalam penelitian adalah peserta didik kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo yang berjumlah 353, sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 187 peserta didik.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

stratified purposive random sampling.

Hal ini dimaksudkan agar setiap kelas memiliki perwakilan untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini.

Metode pengumpulan data dalam penelitian menggunakan skala prokrastinasi akademik dan skala stres sekolah dengan pilihan jawaban sangat setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS),

dan locus of control dengan pilihan jawaban benar dan salah. Yang diberi point untuk skala prokrastinasi akademik dan stres sekolah 1,2,3, dan 4 untuk favorabel dan point 4,3,2, dan 1 untuk jawaban unfavorabel, sedangkan skala locus of control

dengan pilihan jawaban benar diberi point 1 jawaban dan salah diberi point 0.

A. Daya beda aitem dan Reliabilitas

(14)

8 komputer SPSS. Aitem yang memiliki r (koefisien korelasi) > 0,30 dinyatakan sahih, sedangkan aitem yang besarnya r < 0,30 dinyatakan gugur. Pada penelitian ini menggunakan koefisien korelasi > 0,30.

Reliabilitas sering diartikan keterpercayaan, keterandalan, dan keajegan. Meskipun reliabilitas sering diartikan dalam bermacam macam konsep akan tetapi ide dasar yang terdapat pada konsep reliabilitas adalah tingkat keterpercayaan dari haasil pengukuran (Azwar, 2009). Estimasi reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik koefisien Alpha Cronbach. Interpretasi terhadap koefisien reliabilitas (alpha) cronbach merupakan interpretasi relatif karena tidak ada batasan mutlak yang menunjukkan berapa angka koefisien

terendah yang harus dicapai agar suatu pengukuran dapat disebut reliabel.

B. Teknik Analisis Data

Metode anilisis data yang digunakan yaitu metode analisis

regresi ganda dengan pertimbangan

penelitian ini menggunakan dua variabel bebas dan satu variabel tergantung, serta bertujuan untuk mencari korelasi atau hubungan (Hadi,2004).

Alasan peneliti menggunakan metode analisis dua prediktor atau analisis regresi ganda adalah :

a. Mencari korelasi dua prediktor dengan kriterium

b. Menguji apakah korelasi signifikan atau tidak

c. Mencari persaman garis regresi d. Menemukan sumbangan

masing-masing predictor

(15)

9 uji normalitas dan uji linearitas dengan bantuan Program SPSS For Windows 16.0. uji normalitas dilakukan dengan maksud untuk mengetahui masing-masig variabel bersifat normal. Sedangkan uji linearitas uji linearitas untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel bersifat linear yang merupakan syarat untuk uji korelasi.

C. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis di atas menyatakan bahwa ada hubungan positif antara stres sekolah berhubungan dengan prokrastinasi akademik. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rebecca, dkk (2009) kepada 135 wanita dan 65 laki-laki, berumur 17 sampai 22 tahun bahwa banyak peserta didik yang mendapatkan tugas dari sekolah itu mengalami stres sekolah yang bedapmpak pada tindakan prokrastinasi akademik.

Hal ini dukung oleh beberapa pendapat ahli bahwa stres sekolah dengan prokrastinasi akademik berkorelasi positif dan tergantung pada urgensi yang ada (flat, Blankstein, & Martin, 1995.; Tice & Baumeister, 1997.; Lavoie & Psychyl 2001.; Siroin,2007). Peserta didik yang melakukan prokrastinasi akademik pada awal semester mengalami lebih sedikit stres sekolah. Namun, di akhir semester, dengan tenggak waktu dan ujian menjulang membuat peserta didik stres sekolah yang berdampak pada prokrastinasi akademik (Tice & Baumeister, 1997).

(16)

10 Stres sekolah meliputi persepsi siswa dari basis pengetahuan yang luas yang diperlukan dan persepsi waktu yang

tidak memadai untuk

mengembangkannya (Carveth, Gesse, & Moss, 1996). Stres sekolah ini dianggap negatif atau menjadi berlebihan bagi peserta didik yang mengalami gangguan fisik dan psikologis (Murphy & Archer, 1996).

Prokrastinasi akademik dikalangan peserta didik adalah fenomena lazim terjadi di seluruh dunia yang sangat mengkhawatirkan. Perkiraan prokrastinasi akademik berkisar dari rendah sekitar 25% sampai yang tertinggi 70% dari peserta didik (Ferrari et al, 1995;. Solomon & Rothblum, 1984; Schouwenburg et al, 2004). Dalam pengaturan akademik, peserta didik kadang-kadang lebih memilih untuk bekerja di bawah tekanan dan dalam satu blok besar

waktu daripada dalam jumlah lebih besar ke jumlah lebih kecil dari waktu (Olafson, Schraw, & Wadkins, 2007).

Selain dari stres sekolah yang menjadi faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik lainnya adalah

locus of control (Rumiani, 2006).

Prokrastinasi akademik yang dilakukan peserta didik dalam proses penyelesaian tugas merupakan perilaku yang menjadikan bahasan dalam psikologi kepribadian dan berkaitan dengan locus of control.

(17)

11 Menurut Ferarri ,dkk prokrastinasi akademik adalah kecenderungan untuk

menunda dalam memulai,

melaksanakan dan mengakhiri suatu aktivitas (Nugrasanti, 2006).

Hal ini sesuai penelitian dilkukan oleh oleh Ambar E. Hampton dengan

judul “locus of control and

procrastination” pada tahun 2005

dalam penelitin ini menyebutkan ada

hubungan antara laki-laki dan

perempuan dalam hal prokrastinasi

akademik dengan asumsi bahwa

laki-laki lebih sering melakukan

prokrastinasi akademik dibandingkan

perempuan.

Peserta didik dengan locus of

control yang tinggi cenderung akan

pasrah terhadap apa yang menimpah dirinya tanpa usaha untuk melakukan perubahan, sehingga cenderung untuk menyukai perilaku penyesuaian diri terhadap lingkungan agar tetap

bertahan dalam situasi yang ada (Robbins, 2007).

Berdasarkan analisis regresi, yaitu hubungan diperoleh nilai koefisien korelasi R = 0,732; F= 106,374 dan p=0,000. Dari hasil tersebut jadi berdasarkan hipotesis “ stres sekolah

dan locus of control dengan

prokrastinasi akademik yang diajukan dapat diterima atau terbukti. Artinya variabel stres sekolah dan locus of

control bisa digunakan sebagai

prediktor untuk memprediksi prokrastinasi akademik.

(18)

12 stres sekolah yang tinggi dan locus of

control tinggi pula maka semakin

tinggi prokrastinasi akademiknya , dan sebaliknya.

Berdasarkan kiriteria kategori skala stres sekolah dengan nilai means hipotetiknya adalah 50, diporoleh mean empirik stres sekolah sebesar 55,41, hal ini dimaksdukan bahwa stres sekolah pada peserta didik dalam kategori sedang. Perasan atau sumbangan efektif stres sekolah trehadapa prokrastinasi akademik sebesar = 0, 475 %.

Hasil analisis variabel locus of control dengan nilai mean hipotetik 10, diperoleh mean emperik 11,36, hal ini berarti locus of control tergolong sangat rendah. Sedangkan sumbangan efektif locus of control terhadap prokrastinasi akademik sebesar = 0,104 %. Hasil penelitian yang menunjukkan sumbangan efektif

variabel stres sekolah dan locus of

control terhadap prokrastinasi

akademik sebesar 0,579 % yang ditunjukkan oleh koefisien determinan ( ) 0,536.

(19)

13 tidak menyukai tugas, dan faktor lain seperti ketergantungan pada orang lain yang kuat, membutuhkan bantuan orang lain.

D. Keterbatasan penelitian Dalam penelitian ini memiliki ketebasan di antaanya adalah subjek dalam penelitian ini tidak bisa digeneralisasikan kepada subjek lain, penggunaan skala stres sekolah dengan alternatif jawaban Sangat Setuju, Setuju, Tidak setuju, dan sangat tidak setuju yang seharusnya menggunakan alternatif jawaban Selalu, Sering, Kadang-Kadang, Tidak Pernah.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunaan skala locus of control

dengan menggunakan alternatif jawaban benar dan salah dengan asumsi peneliti ingin meminta jawaban ketegasan dari setiap peserta didik. Semua subjek dalam penelitian

ini adalah berjenis kelamin laki-laki sehingga tidak bisa digeneralisasikan kepada subjek perempuan.

PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini dapat disimpukan sebagai berikut :

1. Ada hubungan yang sangat signifikan antara stres sekolah dan

locus of control dengan

prokrastinasi akademik berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi R = 0,732; F = 106,374, berarti antara variabel stres sekolah dan locus of

control secara bersama-sama

menjadi faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik.

(20)

14 peserta didik akan semakin melakukan prokrastinasi akademik, atau sebaliknya

3. Ada hubungan positif antara locus

of control dengan prokrastinasi

akademik ini berdasarkan hasil analisis r=0,321; p=0,000. Artinya Semakin tinggi locus of control

akan semakin tinggi prokrastinasi akademik, atau sebaliknya.

4. Sumbangan efektif antara stres sekolah dan locus of control dengan prokrastinasi akademik adalah 53,6 % yang ditunjukkan oleh koefisien determinan ( ) 0,732. Berarti variabel stres sekolah dan locus of

control dengan prokrastinasi

akademik dapat menjadi prediktor dalam memprediski peserta didik melakukan prokrastinasi akademik.

B. Saran-saran

Berdasarkan dari hasil pembahasan di atas peneliti ingin memberikan beberapan saran, yaitu :

1. Bagi Guru BK diharapkan dapat memberikan layanan dan bimbingan atau arahan tentang prokrastinasi akademik kepada peserta didik terkait dampak buruk pada prestasi yang akan dicapai.

2. Bagi peserta didik perlu menyadari dampak buruk yang akan didapatkan jika melakukan prokrastinasi akademik, sehingga peserta didik dapat mengurangi prokrastinasi akademik.

(21)

15 akan berdampak buruk pada prestasi yang akan diraih oleh peserta didik. 4. Bagi peneliti selanjutnya, perlu

dilakukan penelitian yang serupa dengan mempelajari keterbatasan dalam penelitian ini, ataupun dengan mengembangkan penelitian ini. dengan dilator belakangi oleh faktor-faktor yang berbeda, sehingga

penemuan akan menjadi

perbandingan dengan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Ackerman, D.S. & Gross, B.L.2005. My instructor made me do it: Characteristic of procrastinasi. Journal of marketing Education .Vol. 27, No. 1, 5-13

Agolla, J. E.& Ongori. H.2009. An Assessment of Academic Stress Among Undergraduate Students : The Case of University of Botswana. Educational Research and Review. Vol. 4. 2 pp. 063-070. Alvin, N. O. 2007. Handling Study

Stress: Panduan agar Anda

Bisa Belajar bersama

Anak-Anak Anda. Jakarta: Elex

Media Komputindo.

Azwar.2009. Tes Prestasi: Fungsi &

pengembangan Pengukuran

Prestasi Belaja. Edisi 2 ,

Cetakan 1. Yogyakarta:

Penerbit Pustaka Pelajar. Burger,J.M.2006.Negative of

Personality And Social

Psychology. 56 (2). 246-256.

Burka, J. B., & Yuen, L. M. 2008. Prokrastination: why you do it, what to do about it now. Cambridge: Da Copo Press. Carveth, J. A., Gesse, T., & Moss, N.

(1996). Survival strategies for

nurse midwifery students.

Journal of Nurse Midwifery, 41, 50–54.

Desmita.201.Psikologi perkembanga n Peserta Didik : Panduan bagi orang tua dan guru dalam memahami psikologi anak usia SD, SMP, dan SMA. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Engko, C. & Gudono.2007.

Pengaruh kompleksitas tugas dan locus of control terhadap

hubungan antara gaya

kepemimpinan dan kepuasan

kerja auditor, JAAI Volume II

No. 2. Desember 2014: 105-125.

Flett, G. L., Blankstein, K. R., & Martin,T.R.1995.Procrastinatio n , negative selfevaluation, and stress in depression and anxiety: A review and preliminary model. In J. R. Ferrari, J. L. Johnson, & W. G.

McCown (Eds.),

Procrastination and task avoidance: Theory, research, and treatment (pp. 137–167). New York, NY, US: Plenum Press

Gunawinata, V. A. R. Prefeksionise, dkk.2008. Prokrastinasi akademik, dan penyelesaian

(22)

16 Indonesia Psyhological Jurnal, Vol.23.No.3,256-276.

Hadi, S.2004. Metodologi Research.

Jilid II. Edisi Kesepuluh.

Yogyakarta: Andi Offset. Hampton, Amber, E., locus of

control and procrastination,

www. Capital .edu.com, diakses 23 Oktober 2009 Husetiya,Y.2010 .Hubungan

asertivitas dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa fakultas psikologi universitas diponegoro. Semarang

Jiaol, D.A., Da Ros-Vosel, K . M . T. Collins & Onwuegbuzie. A. J 2011. Academicprocrastination and the performance of graduate - level cooperative groups in research methods courses. Journal of the Scholarship of Teaching and Learning , Vol . 11, No. 1, pp. 119 – 138.

Knaus, W. 2002. The

Procrastination Workbook.

Oackland: New Harbinger Publications, Inc

Lantara, N.F.2012. The Effect of Woman Leadership Style and Organizational Culture on Locus of control, Work Achievement, and Work Satisfaction of Employee. Journal of public admnistration and Governance. ISSN, 2161-7104, 2012, Vol. 2, No.4. Lavoie, J. A. A., & Pychyl, T. A.

2001. Cyberslacking and the procrastination superhighway: A web-based survey of online procrastination, attitudes and emotion. Social Science Computer Review, 19(4), 431– 444.

Munir, S & Sajid, M. 2010. Examining locus of control (LOC) as a Determinant of Organizational Commitment among University Professors in Pakistan. Journal of Bisiness Studies Quarterly; Vol. 1, No. 3, pg. 78-93.

Nugrasanti. R.2006 “Locus Of Control dan Prokrastinasi”,

Jurnal Provitae, Vol. 2 No.1, Jakarta.

Rathakrishnan, B. dan Ismail, R. 2009. Sumber Stres, Strategi

Daya Tindak dan Stres yang

Dialami Pelajar Universiti

Ferlis B. Bullare @ Bahari.

Sabah: Universitas Malaysia. Rumiani. 2006. Prokrastinasi

akademik ditinjauh dari

Motivasi berprestasi dan stress

mahasiswa. (studi pada

mahasiswa UII ). Tesis , volume Vol.3 No.2. Psikologi Universitas Diponegoro

Robbbins dan Judge. 2007. Perilaku Organisasi, Jakarta : Salemba Emp

Schraw, G., Wadkins, T., & Olafson, L.2007. Doing the things we do: A grounded theory of academic procrastination. Journal of Educational Psychology, 99(1), 12–25. Sirois, F. M . (2007). ‘‘I’ll look after

my health later”: A replication and extension of the procrastination- health model with community - dwelling adults. Personality and Individual Differences, 43, 15– 26.

(23)
(24)

18

Daftar Pustaka

Ackerman, D.S. & Gross, B.L. 2005. My Instructor Made Me Do It : Task Characteristic of Procrastination. Journal of Marketing Education. Vol.27, No.1, 5-13

Agolla, J. E.& Henry Ongori. 2009. An Assessment of Academic Stress Among

Undergraduate Students: The Case of University of Botswana. Educational

Research and Review. Vol. 4. 2 pp. 063-070.

Akça. F. 2012. An Investigation into the Self-handicapping Behaviors of Undergraduates in Terms of Academic Procrastination, the Locus of

Control and Academic Success. Journal of Education and Learning; Vol. 1,

No. 2, ISSN 1927-5250 E-ISSN 1927-5269.

Alvin, N. O. 2007. Handling Study Stress: Panduan agar Anda Bisa Belajar

bersama Anak-Anak Anda. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Amber, E. H. 2005. Locus of ocntrol dan prokrastinasi. Epistimi 2005. Online At: http:// www capita.edu/ 23769. Pdf.

Andrianti, K. 2009. Peran Self Efficacy, Self Esteem, Internal locus of control, problem solving, dan Forgiveness terhadap kecederungan Neorosis pada

perawat. Tesis. Magister Sains Psikologi Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Anggraeni, P. D .2007. Prokrastinasi pada mahasiswa dalam penyelesaian skripsi.

Skripsi (Tidak Diterbitkan). Depok: Universitas Gunadarma.

April, K.A. Dharani, B & Petters, K.2012. Impact of locus of control Expectancy on Level of Well-Being. Review of European Studies; Vol. 04, No.2.

Azwar.2005. Metode Penelitian. Yogyakarta : Penerbit Pustaka Pelajar. Azwar.2006.Reliabilitas dan Validitas, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Azwar.2008. Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar.2009. Tes Prestasi : Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi

Belajar. Edisi 2,Cetakan 1.Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.

Burger, J. M. 2006. Negative of Personality And Social Psychology. 56 (2). 246- 256.

(25)

19

Carveth, J. A., Gesse, T., & Moss, N. (1996). Survival strategies for nurse midwifery students. Journal of Nurse Midwifery, 41, 50–54.

Cheng, W. 2008. What individual difference and social context variables predict university – Level Academic Performance?. Chicago. ProQuest

Crystal X. Tan & Rebecca P. Ang & Robert M. Klassen & Lay See Yeo & Isabella Y. F. Wong & Vivien S. Huan & Wan Har Chong.2008. Correlates of Academic Procrastination and Students’ Grade Goals. Curr Psychol, 27:135–144 DOI 10.1007/s12144-008-9028-8

Desmita.2011. Psikologi Perkembangan Peserta Didik: Panduan bagi orang tua dan guru dalam memahami psikologi anak usia SD, SMP, dan SMA. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Engko, C. & Gudono.2007. Pengaruh kompleksitas tugas dan locus of control

terhadap hubungan antara gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja auditor,

JAAI Volume II No. 2. Desember 2014: 105-125.

Ferrari, J.R., & Moralez, J.F.D.2007. Perception of concept and self-presentation by procrastinators: further evidence. The Spanish journal of psychology, 10 (1), 91-96.

Flett, G. L., Blankstein, K. R., & Martin, T. R. (1995). Procrastination, negative selfevaluation, and stress in depression and anxiety: A review and preliminary model. In J. R. Ferrari, J. L. Johnson, & W. G. McCown (Eds.), Procrastination and task avoidance: Theory, research, and treatment (pp. 137–167). New York, NY, US: Plenum Press.

Hadi, S.2004. Metodologi Research. Jilid II. Edisi Kesepuluh. Yogyakarta: Andi Offset.

Harpet, Rita & Hill, Russ.2011. 28 Meansure of locus of control.

Hustetiya, Y.2010. Hubungan asertivitas dengan prokrastinasi akademik pada

mahasiswa fakultas psikologi universitas diponegoro semarang.

Jiaol, D.A., DaRos-Vosel, K.M. T. Collins & Onwuegbuzie. A. J 2011. Academic procrastination and the performance of graduate-level cooperative groups in research methods courses. Journal of the Scholarship of Teaching and Learning, Vol. 11, No. 1, pp. 119 – 138.

Knaus, W. 2002. The Procrastination Workbook. Oackland: New Harbinger Publications, Inc

(26)

20

La Forge, M. C.2005. Applying Explanatory Style to Academic Procrastination.

Journal of College Reading and Learning, 30, 120.

Lavoie, J. A. A., & Pychyl, T. A. (2001). Cyberslacking and the procrastination superhighway: A web-based survey of online procrastination, attitudes and emotion. Social Science Computer Review, 19(4), 431–444.

Lantara, N.F.2012. The Effect of Woman Leadership Style and Organizational Culture on Locus of control, Work Achievement, and Work Satisfaction of Employee. Journal of public admnistration and Governance. ISSN, 2161-7104, 2012, Vol. 2, No.4.

Mariana. L. 2012. Hubungan antara presepsi terhadap standar kopetensi kelulusan dan motivasi berpretasi dengan prokrastinasi akademik. ( studi pada siswa sekolah menengah atas Jogjakarta). Fakultas psikologi,

Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta.

Maulia. D. 2011. Pelatihan belajar berdasar regulasi diri untuk menurunkan

prokrastinasi akademik pada mahasiswa. ( tesis ). Magister Profesi

Psikolog, Fakultas psikologi, Universitas Gadjah Mada. Jogjakarta

Munir, S & Sajid, M. 2010. Examining locus of control (LOC) as a Determinant of Organizational Commitment among University Professors in Pakistan. Journal of Bisiness Studies Quarterly; Vol. 1, No. 3, pg. 78-93

Murphy, M.C., & Archer, J. 1996. Stressors on the college campus: A comparison of 1985-1993. Journal of College Student Development, 37(1), 20-28.

Nugrasanti. R.2006 “Locus Of Control Dan Prokrastinasi”, Jurnal Provitae, Vol. 2 No.1, Jakarta.

Nurhidayah, S., & Hidayanti, N. 2012. Hubungan Antara Ketabahan dan Locus of Control external Dengan Kebermaknaan Hidup Pada Istri Yang bekerja di Bagian Sewing Pada PT. Bosaeng Jaya Bandar Gebang Bekasi. Juornal. FISIP : SOUL, ejournal-unisma.net.

Nurpitasari, E. 2001. Prokrastinasi Akademik Ditinjau Dari Perfeksionisme Pada Mahasiswa. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

Olejnik, S. N. & Holschuh, J. P.2007. College rules! 2nd Edition How to study,

survive, and succeed. New tork: Ten Speed Press.

(27)

21

Economic and Social Studies. Volume 1 Number 2, 2011, hh. 133

http://recepzihni.org/jecoss/journal.of ekonomc.and sosial. Studies (diakses 28 Mei 2015.)

Paludi, M. A., & Frankell-Hauser, J. 1986. An idiographic approach to the study of women's achievement striving. Psychology ofWomen Quarterly, 10, 89-100.

Putri, N.F.A., Wijayanti, S., dan Priyatama, A.N. 2012. Hubungan antara Self Efficacy dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jurnal Ilmiah Psikologi

Candrajiwa Vol. 1. No. 2. 1-13

Rafidah, K., Azizah, A., Norzaid, M. D., Chong, S. C., Salwani, M. I. & Noraini, I.2009 . The Impact of Perceived Stress and Stress Factors on Academic Performance of Pre-Diploma Science Students: A Malaysian Study . International Journal of Scientific Research in Education, Vol. 2(1), 13-26. Rathakrishnan, B. dan Ismail, R. 2009. Sumber Stres, Strategi Daya Tindak dan Stres yang Dialami Pelajar Universiti Ferlis B. Bullare @ Bahari. Sabah: Universitas Malaysia.

Rahmawati. D. A. 2011. Hubungan antara konsep diri akademik dan dukuangn

sosial teman dengan prokrastinasi akademik penulisan skripsi mahasiswa.

( tesis ). Fakultas psikologi, Universitas Gadjah Mada. Jogjakarta

Rumiani.2006. Prokrastinasi akademik ditinjauh dari Motivasi berprestasi dan

stress mahasiswa. ( studi pada mahasiswa UII ). Tesis, volume Vol.3 No. 2.

Psikologi Universitas Diponegoro

Robbbins dan Judge. 2007. Perilaku Organisasi, Jakarta : Salemba Emp

Sah.2014. hubungan antara locus of control dan ketakutan akan kegagalan dengan perilaku menyontek pada siswa. Thesis. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta

Sarafino, E.P.2002. Health psychology: Biopsychosocial interaction (4th ed).

New York: John Wiley & Sons, Inc.

Schraw, G., Wadkins, T., & Olafson, L.2007. Doing the things we do: A grounded theory of academic procrastination. Journal of Educational Psychology, 99(1), 12–25.

(28)

22

and Special Education, The Pennsylvania State University, University Park, USA Psychology.Vol.3, No.1, 12-23

Sirois, F. M. (2007). ‘‘I’ll look after my health later”: A replication and extension of the procrastination-health model with community-dwelling adults. Personality and Individual Differences, 43, 15–26

Steel, P.2007. The Nature of Procrastination: A MetaAnalytic and Theoretical Review of the Quintessential Self-Regulatory Failure. Psychological Bulletin, 133(1), 65-94

Sudiana.2007. Kondisi Stres Siswa Sekolah Menengah Kejuruan dan faktor – faktor penyebab stres akademik . Skripsi PPB UPI Bandung. Tidak diterbitkan

Sugiyono.2012. Memahami penelitian kuantitatif; Bandung: ALFABET

Surijah, E.A dan Tjundjing, S.2007. Mahasiswa Versus Tugas: Prokrastinasi Akademik dan Conscientiousness. Anima Indonesian Psychological

Journal. 22, 352-374.

Suryabrata.2000. Pengembangan Alat Ukur Psikologi (Yogyakarta andi offset) Swargarini.2007. perilaku prokrastinasi akademik pada siswa SMA ditinjau dari

presepsi anak terhadap peran ayah dalam pengasuha. Skripsi. Universitas Khatolik Soegijapranata. Semarang

Tantomo.2014. Hubungan antara stres sekolah dan teman sebaya terhadap perilaku bullying pada siswa. Thesis. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta .

Tice, D. M., & Baumeister, R. F. (1997). Longitudinal study of procrastination, performance, stress and health: The costs and benefits of dawdling. Psychological Science, 8(6), 454–458.

Utomo, D.2010. Hubungan antara pemalasan sosial dengan prokrastinasi

akademik. Skripsi, Universitas Muhammadiyah surakarta,surakarta.

Diundah dari http://etd. eprints.ums.ac. id/10347/1/F100060039.pdf.

Wilks, Scott. E. 2008. Resilience a mid Academic Stress: The ModeratingIm

pact of Social Support among Social Work Students. International

Referensi

Dokumen terkait

Ada kendala atau tidak kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)?.

Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu untuk: (1) memahami berbagai jenis dan karakteristik bahan logam maupun non logam untuk konstruksi dan bangunan permesinan yang diberikan;

Interval pemberian air kelapa muda terlama (9 hari sekali) yang diberikan secara bersamaan dengan dosis air cucian beras dengan dosis yang tinggi (1l/tanaman

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana respon masyarakat terhadap pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di Kelurahan Sei Kera Hilir II

Keterangan : Membawa dokumen asli dan 1 (satu) set fotocopy dari data-data kualifikasi yang di input di dalam Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) pada alamat website LPSE

Artinya variabel penggunaan media sosial (X1), motivasi intrinsik (X2), dan pengetahuan kewirausahaan (X3) secara simultan berpengaruh terhadap minat berwirausaha

Kandungan palmitoleat pada kerang baji ( Donax cuneatus ) adalah 12,71% dan kandungan oleatnya sebesar 11,18% (Shanmugam et al. 2007), nilai ini lebih tinggi dibandingkan

Dengan begitu permasalahan yang hendak dikaji dalam penelitian ini dirumuskan dalam satu pertanyaan besar yaitu, bagaimana dinamika olahraga Bulutangkis dari tingkat lokal