PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS
DI KELAS X SMA SWASTA MUHAMMADIYAH 8 KISARAN T.A 2013/2014
Oleh:
Safriady Panjaitan Nim. 409321050
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
RIWAYAT HIDUP
Safriady panjaitan dilahirkan di Kisaran Kecamatan Kisaran Timur, pada
tanggal 16 mei 1992. Ayah bernama Sarian Panjaitan, dan ibu bernama Nurida
Hutapea dan merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Pada tahun 1997
penulis masuk SD No 017106 Kisaran dan lulus tahun 2003. Pada tahun 2003
Penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Kisaran dan lulus tahun 2006.
Pada tahun 2006 penulis melanjutkan sekolah ke SMA Swasta Muhammadiyah 8
Kisaran dan lulus tahun 2009. Pada tahun 2009 penulis diterima di Program Studi
Pendidikan Fisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SMA SWASTA MUHAMMADIYAH 8 KISARAN
T.A 2013/2014
Safriady Panjaitan (NIM . 409321050)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar fisika siswa dan aktivitas belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA Muhammadiyah 8 Kisaran T.A2013/2014.
Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan desain penelitian
Two Group Pre-test and Post-test. Populasi seluruh siswa kelas X SMA
Muhammadiyah 8 Kisaran yang terdiri dari 5 kelas dengan jumlah 178 siswa. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik Cluster
Random Sampling yaitu kelas X-1 berjumlah 28 siswa sebagai kelas eksperimen
dengan model pembelajaran berdasarkan masalah dan kelas X-2 berjumlah 28 siswa sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu tes hasil belajar dan lembar observasi aktivitas belajar siswa, tes hasil belajar dalam bentuk essay sebanyak 10 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel.
Dari data penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 40,179 dengan standar deviasi 10,906 dan kelas kontrol adalah 4,0857 dengan standar deviasi 20,798. Pada uji normalitas kelas eksperimen untuk pretes diperoleh Lhitung < Ltabel = 0,160 < 0,1658, sedangkan kelas kontrol Lhitung < Ltabel =
0,115 < 0,1658 maka data kedua kelas berdistribusi normal. Pada uji homogenitas data pretes untuk kedua sampel diperoleh Fhitung < Ftabel = 0,464 < 1,89 maka
kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen dan pada uji hipotesis thitung<ttabel = -1,060 < 2,006, sehingga ha ditolak dan menerima h0 datap di
simpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan awal siswa kedua sampel atau kemampuan awal kedua sampel sama sebelum diberikan perlakuan. Setelah diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 65,32 dan standar deviasi 12,317 dan kelas kontrol 59,96 dan standar deviasi 11,154. Hasil uji t satu pihak postes diperoleh thitung > ttabel = 1,706 > 1,671 maka Ha diterima
dan Ho dengan demikian diperoleh ada perbedaan hasil belajar siswa akibat
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar pengesahan i
Riwayat hidup ii
Abstrak iii
Kata penghantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Tabel viii
Daftar Gambar ix
Daftar Lampiran x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 4
1.3 Batasan Masalah 5
1.4 Rumusan Masalah 5
1.5 Tujuan Penelitian 6
1.6 Manfaat Penelitian 6
1.7 Defenisi operasional 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis 8
2.1.1 Pengertian Belajar 8
2.1.2 Aktivitas Belajar 9
2.1.3 Pengertian Hasil Belajar 10
2.1.3.1 Ranah Kognitif 10
2.1.3.2 Ranah Afektif 11
2.1.3.3 Ranah Psikomotorik 12
2.1.4 Pengertian Mengajar 14
2.1.5. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 14
2.1.5.1 Dukungan Teoritis Dan Empiris Pembelajaran Berdasarkan Masalah 14
2.1.5.2 Merencanakan Pembelajaran Berdasarkan Masalah 16
2.1.5.3 Sintak Pembelajaran Berdasarkan Maslah 17
2.1.5.4 Learning Center Sebagai Pendukung Pbm 21
2.1.5.5 Memantau Dan Mengelola Pekerjaan Siswa 22
2.1.5.6 Sistem Sosisl Siswa Di Luar Kelas 23
2.1.5.7 Hasil Belajar Pembelajaran Berdasarkan Masalah 24
2.1.5.8 Kendala Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 24
2.1.5.9 Materi Pembelajaran 25
2.2. Kerangka Konseptual 31
2.3 Hipotesis 32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 33
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 33
3.3 Variabel Penelitian 33
3.4 Jenis dan Desain Penelitian 33
3.4.1 Jenis Penelitian 33
3.4.2 Desain Penelitian 34
vii
3.6 Instrumen Penelitian 35
3.6.1 Test objektif 35
3.6.1.1. validitas ramalan 36
3.6.2 Non test 38
3.7 teknik analisis data 40
3.7.1 lembar observasi 40
3.7.2 Hasil belajar 40
3.7.2.1. Uji Normalitas 41
3.7.2.2. Uji Homogenitas 42
3.7.2.3.Uji kesamaan rata-rata pretest 42
3.7.2.4.Uji kesamaan rata-rata postest 43
Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan
4.1 Pengolahan dan analisa data 46
4.1.1 Deskripsi data penelitian 46
4.1.2 Pelaksanaan pretest 46
4.1.2.1 Data nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol 46
4.1.2.2 Nilai rata-rata dan simpangan baku 47
4.1.2.3 Uji normalitas data 47
4.1.2.4 Uji homogenitas data 48
4.1.2.5 Pengujian hipotesis untuk kemampuan pretes 48
4.1.3 Pelaksanaan postes 49
4.1.3.1 Data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 49
4.1.3.2 Nilai rata-rata dan simpangan baku 50
4.1.3.3 Uji normalitas data 50
4.1.3.4 Uji homogenitas data 51
4.1.3.5 Pengujian hipotesis untuk kemampuan postes 51
4.1.4 Hasil aktivitas belajar siswa 52
4.2 Pembahasan hasil penelitian 57
Bab V Kesimpulan dan saran
5.1 Kesimpulan 59
5.2 Saran 60
DAFTAR PUSTAKA 61
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Sintak Untuk Pembelajaran Berdasarkan Masalah 17
Tabel 2.2 : Hambatan Jenis Beberapa Zat 29
Tabel 2.3 : Arti Kode Warna Pada Resistor 30
Tabel 3.1 : Desain Penelitian Tipe Pretest Dan Postest 34
Tabel 3.2 : Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Materi Pokok Listrik Dinamis 35
Tabel 3.3 : Pedoman penskoran obsevasi Aktivitas belajar siswa 39
Tabel 4.1 : Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen Dan Keles Kontrol 45
Tabel 4.2 : Nilai Rata-Rata Dan Simpangan Baku 46
Tabel 4.3 : Uji Normalitas Data Kedua Kelompok Sampel 47
Tabel 4.4 : Uji Homogenitas Data Kedua Kelompok Sampel 47
Tabel 4.5 : Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Pretes 48
Tabel 4.6 : Data Nilai Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 48
Tabel 4.7 : Nilai Rata-Rata Dan Simpangan Baku 49
Tabel 4.8 : Uji Normalitas Data Kedua Kelompok Sampel 50
Tabel 4.9 : Uji Homogenitas Data Kedua Kelompok Sampel 50
Tabel 4.10: Penghitungan Uji Hipotesis Kemampuan Postes 51
Tabel 4.11: Tabel Kriteria Dan Persentase Observasi Aktivitas Siswa 51
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Student Project Froms 23
Gambar 2.2 : Hasil Yang Di Peroleh Pembelajaran Berdasarkan Masalah 24
Gambar 2.3 : Potensial persatuan penguji 25
Gambar 2.4 : Arah arus lisrik bergerak 26
Gambar 2.5 : Perjanjian Arah Arus Listrik 27
Gambar 4.1 : Diagram batang data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 46
Gambar 4.2 : Diagram batang data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 49
Gambar 4.3 : Diagram batang data aktivitas siswa 54
Gambar 4.4 : Diagram batang aktivitas deskriptor 1 54
Gambar 4.5 : Diagram batang aktivitas deskriptot 2 54
Gambar 4.6 : Diagram batang aktivitas deskriptot 3 55
Gambar 4.7 : Diagram batang aktivitas deskriptot 4 55
Gambar 4.8 : Diagram batang aktivitas deskriptot 5 56
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 58
Lampiran 2 : Lembar Kerja Siswa (LKS) 111
Lampiran 3 : Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 112
Lampiran 4 : Instrumen Penelitian 137
Lampiran 5 : Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 140
Lampiran 6 : Penilaian Aktivitas Siswa 141
Lampiran 7 : Reabilitas Instrumen Tes, Uji Tingkat Kesukaran Dan Daya Beda Tes 144
Lampiran 8 : Uji instrument 148
Lampiran 9 : Data hasil belajar siswa 152
Lampiran 10 : Distribusi skor pretes kelas eksperimen 154
Lampiran 11 : Distribusi skor postes kelas eksperimen 155
Lampiran 12 : Distribusi skor pretes kelas kontrol 156
Lampiran 13 : Distribusi skor postes kelas kontrol 157
Lampiran 14 : Penghitungan nilai rata-rata dan standar deviasi 158
Lampiran 15 : Uji normal 160
Lampiran 16 : Penghitungan homogenitas 169
Lampiran 17 : Pengujian hipotesis 171
Lampiran 18 : Penilaian aktivitas 175
Lampiran 19 : Daftar nilai kritis untuk uji liliefors 187
Lampiran 20 : Daftar nilai persentil untuk distribusi t 188
Lampiran 21 : Tabel wilayah luas di bawah kurva normal 0 ke z 189
Lampiran 22 : Daftar nilai persentil untuk distribusi F 190
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan sumber daya
manusia. Manusia yang berkualitas memiliki karakteristik tertentu seperti wawasan
pengetahuan yang luas, kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari
yang dihadapinya, dan perilaku positif terhadap lingkungan sosial maupun lingkungan
alam sekitar lainnya. Menurut Sagala.S (2009 :3) Pendidikan dapat dimaknai sebagai
proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu
hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana
individu itu berada. Pada dasarnya pendidikan adalah usaha manusia (pendidik) untuk
dengan penuh tanggung jawab membimbing anak-anak didik menjadi kedewasaan.
“Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang terencana, hal ini berarti proses pendidikan di sekolah bukanlah proses yang dilaksanakan secara asal-asalan dan untung-untungan, namun memiliki tujuan, sehingga segala sesuatu yang dilakukan guru dan siswa diarahkan pada pencapaian tujuan”.(Sanjaya.W, 2011:2)
Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dalam
pembelajaran tugas guru yang paling utama adalah mengondisikan lingkungan agar
menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Pembelajaran dalam KTSP
adalah pembelajaran dimana hasil belajar atau kompetensi yang diharapkan dicapai oleh
siswa, sistem penyampaian, dan indikator pencapaian hasil belajar dirumuskan secara
tertulis sejak perencanaan dimulai.
Pengajaran merupakan perpaduan antara dua aktifitas, yaitu aktifitas mengajar
dan aktifitas belajar. Aktifitas mengajar menyangkut peranan seorang guru dalam
konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi harmonis antara mengajar itu
sendiri dengan belajar. Soemosasmito (dalam Trianto 2011:20) Guru yang efektif
adalah guru yang menemukan cara dan selalu berusaha agar anak didiknya terlibat
secara tepat dalam suatu mata pelajaran dengan presentasi waktu belajar akademis yang
2
tinggi dan pelajaran berjalan tanpa menggunakan teknik yang memaksa, nagatif atau
hukuman.
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran.Sanjaya.W(2011:1) mengemukakan bahwa dalam proses
pembelajaran, anak kurang di dorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir dan
pendidikan disekolah terlalu menjejali otak anak dengan berbagai bahan ajar yang
harus dihafal; pendidikan tidak diarahkan untuk membangun dan mengembangkan
karakter serta potensi yang dimiliki; dengan kata lain, proses pendidikan kita tidak
pernah diarahkan membentuk manusia yang cerdas, memiliki kemampuan memecahkan
masalah hidup, serta tidak diarahkan untuk membentuk manusia yang kreatif dan
inovatif.
Fisika merupakan salah satu cabang sains yang diajarkan di tingkat pendidikan
dasar dan menengah dan salah satu mata pelajaran yang sangat menarik untuk di
pelajari. Fisika adalah sains atau ilmu yang mempelajari gejala alam yang tidak hidup
atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Dalam pembelajaran fisika guru dituntut
untuk dapat membuat siswa memahami akan gejala-gejala fisis yang diukur, memahami
simbol serta besaran-besaran yang ada dalam fisika. Untuk itu seorang guru harus
mampu memilih metode yang tepat pada materi yang akan diajarkan. Penerapan metode
pembelajaran yang digunakan guru sewaktu mengajar sudah seutuhnya disesuaikan
dengan kebutuhan siswa, tetapi kurang maksimal. Kita ketahui bahwa pemilihan metode
yang digunakan sangat berguna untuk meningkatkan hasil belajar siswa, oleh karena itu
pemilihan metode pembelajaran merupakan salah satu cara membangkitkan minat siswa
dalam proses pembelajaran.
Pada materi pokok listrik dinamis banyak siswa guru hanya menyampaikan
rumusan dan soal saja sehingga siswa hanya mengetahui rumusannya saja tanpa
menguasai konsep dari Listrik dinamis tersebut sehingga yang ada di fikiran siswa
hanyalah rumus tentang Listrik dinamis saja.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru fisika di SMA
Swasta Muhammadiyah 8 Kisaran, diperoleh bahwa hasil belajar siswa dalam
sehari-hari masih rendah siswa hanya mendapatkan hasil ujian dengan rata-rata 46
3
metode ceramah dan sesekali menggunakan metode diskusi. Melalui penyebaran
angket, diketahui bahwa siswa kurang aktif dalam pembelajaran fisika itu sendiri,
sehingga kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan konsep fisika kurang.
Pembelajaran yang disampaikan sangat monoton, kebanyakan siswa dalam
memecahkan suatu masalah hanya dengan menghafal rumusnya sehingga rumus yang
ada didalam bukunya langsung diserap tanpa di analisa terlebih dahulu dan tidaknya
disampaikan arti fisis dari persamaan fisika tersebut. Sumber belajar siswa berupa suatu
kendala dalam proses pembelajaran karena siswa hanya memegang satu sumber belajar
yaitu lks. Untuk itu dalam penelitian, peneliti ingin menggunakan model pembelajaran
berdasarkan masalah untuk mengetahui hasil belajar siswa.
Model pembelajaran berdasarkan masalah (PBM) merupakan salah satu
pendekatan yang menantang siswa untuk mencari solusi suatu masalah dari dunia nyata
yang dapat diselesaikan secara berkelompok.
Moreles-mann dan kaitell dalam setyorini (2011) mengemukakan bahwa
“manfaat penggunaan PBM dapat meningkatkan pembelajaran otonom, berpikir
kritis, pemecahan masalah dan keahlian dalam berkomunikasi”.
Yuan dalam setyorini (2011) juga mengemukakan bahwa “PBM mengarahkan
siswa untuk belajar mandiri sehingga dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan dapat menganalisis masalah yang ada di dunia nyata”.
Pada model Pembelajaran berdasarkan masalah siswa dituntut untuk
melakukan pemecahan masalah-masalah yang disajikan dengan cara menggali informasi
sebanyak-banyaknya, kemudian menganalisis dan mencari solusi dari permasalahan
yang ada. Model Pembelajaran berdasarkan masalah mengorientasikan siswa kepada
masalah, multidisiplin, menuntut kerjasama dalam penelitian, dan menghasilkan karya.
Penelitian Husna.L (2012 : 43), menujukan bahwa nilai rata-rata pretest kelas
eksperimen sebelum diberi perlakuan pembelajaran pada materi pokok Listrik Dinamis
adalah 46,14 setelah diberikan perlakuan dengan model PBL diperoleh hasil belajar
sebesar 68,14. Sedangkan nilai rata-rata pretest kelas kontrol sebelum diberi perlakuan
adalah 42,86 setelah diberikan perlakuan dengan pembelajaran konvensional diperoleh
hasil belajar sebesar 62,86. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kelas eksperimen
dengan model PBL lebih tinggi daripada kelas kontrol dengan pembelajaran
4
pembelajaran berdasarkan masalah. Saran dari peneliti bagi mahasiswa calon guru yang
akan meneliti lebih lanjut dengan model pembelajaran berdasarkan masalah agar lebih
memahami dengan jelas masalah yang diberikan oleh siswa ataupun masalah yang
ditawarkan kepada siswa serta lebih menguasai tahapan dalam model pembelajaran ini
serta penggunaan waktu yang kurang efektif maka dari saya sebagai peneliti harus
memperhatikan saran dari peneliti sebelumnya dalam pemberian masalah yang harus
saya pahami dan dalam penggunaan waktu yang harus efektif.
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa model atau metode mengajar mempengaruhi
suasana dan hasil belajar siswa. Guru yang mengajar dengan model pembelajaran yang
kurang menarik dapat menyebakan siswa menjadi bosan, pasif, dan tidak kreatif. Oleh
karena itu guru dituntut untuk menggunakan model pembelajaran yang disesuaikan
dengan kondisi dan situasi belajar agar tujuan akhir belajar dapat tercapai tepat.
Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan tersebut
adalah dengan menciptakan suasana pembelajaran yang langsung berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran berdasarkan masalah (PBM) adalah salah
satu upaya solusinya, model pembelajaran ini dirancang dengan tujuan untuk membantu
siswa mengembangkan kemampuan berfikir dan mengembangkan kemampuan dalam
memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, sehingga siswa lebih paham terhadap
konsep fisika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari maka dari pada itu peneliti
tertarik untuk melakukan penelitan tentang
“Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X di SMA Swasta Muhammadiyah 8 Kisaran T.A 2013/2014 ”
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi identifikasi
masalah adalah:
a. Kurangn bervariasinya model pembelajaran yang di gunakan Guru.
b. Siswa dalam memecahkan suatu masalah hanya dengan menghafal rumusnya
saja.
c. Kurangnya aktifitas siswa dalam proses pembelajaran.
5
1.3 Batasan Masalah
Karena luasnya permasalahan dan keterbatasan kemampuan, waktu dan biaya maka
peneliti perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi
batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA Swasta Muhammadiyah 8
Kisaran T.A 2013/2014.
2. Model Pembelajaran yang digunakan adalah model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah dan konvensional.
3. Hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Swasta
Muhammadiyah 8 Kisaran T.A 2013/2014.
1.4Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah yaitu:
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
berdasarkan masalah pada materi pokok listrik dinamis di kelas X Sma Swasta
Muhammadiyah 8 Kisaran TA 2013/2014?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional
pada materi pokok listrik dinamis kelas X di Sma Swasta Muhammadiyah 8
Kisaran TA 2013/2014?
3. Bagaimana aktivitas siswa menggunakan model pembelajaran berdasarkan
masalah pada materi pokok listrik dinamis kelas X di Sma Swasta
Muhammadiyah 8 Kisaran TA 2013/2014?
4. Apakah ada pengaruh pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar
siswa pada materi pokok Listrik Dinamis pada kelas X di SMA Swasta
6
1.5Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran
berdasarkan masalah pada materi pokok listrik dinamis di Sma Swasta
Muhammadiyah 8 Kisaran TA 2013/2014.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model konvensional pada
materi pokok listrik dinamis di Sma Swasta Muhammadiyah 8 Kisaran TA
2013/2014.
3. Untuk mengetahui aktivitas siswa menggunakan model pembelajaran
berdasarkan masalah pada materi pokok listrik dinamis kelas X di Sma Swasta
Muhammadiyah 8 Kisaran TA 2013/2014.
4. Untuk mengetahui adakah pengaruh pembelajaran berdasarkan masalah terhadap
hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis pada kelas X di SMA
Swasta Muhammadiyah 8 Kisaran T.A 2013/2014.
1.6Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian ini adalah :
1 Menambah wawasan peneliti dalam penggunaan model pembelajaran
berdasarkan masalah.
2 Menambah pengalaman peneliti untuk menjadi seorang calon guru.
3 Sebagai informasi hasil belajar dengan menggunakan pembelajaran berdasarkan
masalah.
7
1.7Defenisi Operasional
1. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya.
2. Pembelajaran berdasarkan masalah berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat
memecahkan sendiri permasalahan dengan penuh percaya diri.
3. Pembelajaran berdasarkan masalah adalah belajar mencari dan menemukan
sendiri pemecahan dari suatu permasalahan, pembelajaran ini guru memberikan
suatu maslah pada siswa dan membimbing siswa untuk memecahkan suatu
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data
hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan
penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain :
1. Hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran
berdasarkan masalah pada materi pokok Listrik Dinamis di Kelas X SMA
Swasta Muhammadiyah 8 Kisaran T.A. 2013/2014. sebelum diberikan
perlakuan rata pretes sebesar 40,179 dan setelah diberikan perlakuan
rata-rata postes siswa sebesar 65,32.
2. Hasil belajar siswa yang di berikan pembelajaran konvensional pada pada
materi pokok Listrik Dinamis di Kelas X SMA Swasta Muhammadiyah 8
Kisaran T.A. 2013/2014. sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar
40,857 dan setelah diberikan perlakuan, rata-rata postes siswa sebesar 59,96.
3. Selama proses pembelajaran, diperoleh hasil observasi aktivitas belajar siswa
setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah dengan
rata-rata setiap pertemuan yaitu pertemuan I 47, 229 , pada pertemuan II 56,721 ,
pada pertemuan III 61,91 , sedangkan pada pertemuan IV meningkat menjadi
69,016. Melalui data observasi aktivitas belajar siswa untuk model
pembelajaran berdasarkan masalah tersebut dapat disimpulkan bahwa rata–
rata siswa yang aktif dalam belajar memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi
dibandingkan siswa yang kurang aktif pada saat pembelajaran.
4. Ada perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh model pembelajaran
berdasarkan masalah pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA
Swasta Muhammadiyah 8 Kisaran T.A 2013/2014 dapat di lihat dari hasil
belajar siswa kelas eksperimen 65,32 dan di kelas kontrol 59,96.
60
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka untuk penelitian
selanjutnya disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Untuk mahasiswa yang ingin meneliti tentang model pembelajaran
berdasarkan masalah agar lebih menuntun siswa untuk membangkitkan rasa
nyaman dan menyenangkan, sehingga siswa dapat lebih aktif dan berani
dalam mengeluarkan pendapat dan pertanyaan-pertanyaan yang mengganjal
dalam dirinya mengenai pelajaran, khususnya pelajaran Fisika.
2. Kepada peneliti yang ingin meneliti model pembelajaran berdasarkan masalah
selanjutnya agar memberikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dan
dapat menimbulkan rasa ingin tau siswa mengenai apa penyebab masalah
tersebut sehingga siswa mencari tau penyebabnya dan menyapaikan pendapat
mereka mengenai masalah tersebut.
3. Bagi mahasiswa yang ingin meneliti agar melakukan setiap tahapan model
pembelajaran berdasarkan masalah dapat mengalokasikan waktu dengan tepat,
61
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R.I.2008. Learning to Teach Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Arikunto,S.2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2.Jakarta : Bumi Aksara
Fatia,F.2012.kemampuan komunikasi matematis dan pemecahan masalah melalui problem
based-learning.UPBJJ-UTPadang;padang
Hamalik, O.2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Penerbit Bumi Aksara
Husna,L.2012. Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis kelas X Semester 2 Di SMA Negeri 1 Labuhan Deli T.A 2011/2012., Skripsi, Medan:
FMIPA UNIMED.
Istarani. 2011.58 model pembelajaran inovatif.Medan: Media Persada
Kamajaya.2006. Fisika Untuk SMA Kelas 1 Semester 2. Jakarta: Grafindo Media Pratama
Sagala,S.(2009).Konsep dan Makna Pembelajaran.Alfabeta; Bandung
Sanjaya, W. 2011.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana Perdana
Sardiman, A.M. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo
Setyorini,dkk.2011.Penerapan Model Problem based Learning untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP: jurnal Pendidikan
Fisika Indonesia (JPFI)
Sudarman.2007. problem base learning suatu model pembelajaran untuk mengembangkan
dan meningkatkan kemampuan memecahkan masalah.jurnal pendidikan
inovatif volume 2;samarinda
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Sudjana, N.2009.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Syaodih,N.S;2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:PT.Remaja Rosdakarya
Trianto.(2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif;Konsep, Landaan, dan
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),