• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kreativitas dan Minat Belajar Mahasiswa Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengaruh Kreativitas dan Minat Belajar Mahasiswa Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 40 Pengaruh Kreativitas dan Minat Belajar Mahasiswa Terhadap Prestasi

Belajar Mahasiswa Oleh : Erny Untari Dosen STKIP PGRI Ngawil

Emai: erny1703@gmail.com/081335672166 Abstrak

Di dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, kreativitas dan minat belajar mahasiswa mempunyai peranan yang penting dalam rangka mencapai prestasi belajar yang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui apakah kreativitas berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa (2) mengetahui apakah minat belajar berpengaruh terhadap prestasi beajar mahasiswa (3) Untuk mengetahui apakah kreativitas dan minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester VI program studi pendidikan matematika STKIP PGRI Ngawi dan sampel penelitian adalah seluruh mahasiswa semester VI program studi pendidikan matematika STKIP PGRI Ngawi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Angket untuk memperoleh data kreativitas dan minat belajar sedangkan dokumentasi untuk memperoleh data prestasi belajar mahasiswa. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan korelasional dan regresi linier ganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) terdapat pengaruh yang signifikan antara kreativitas terhadap prestasi belajar mahasiswa. (2) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa (3) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kreativitas dan minat belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.

Kata kunci : Kreativitas belajar, minat belajar, prestasi belajar

PENDAHULUAN

Kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang pesat, menuntut sumber daya yang berkualitas.

Peningkatan sumber daya manusia juga merupakan syarat untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan sumber

daya manusia tersebut adalah pendidikan yang berkualitas. Sebagai penentu keberhasilan, maka kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan melalui berbagai program pendidikan yang dilaksanakan secara sistematis dan terarah berdasarkan pada kemajuan IPTEK. Salah satu

(2)

Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 41 sarana belajar adalah melalui

pendidikan formal di kampus. Dengan adanya sarana belajar di kampus, individu diharapkan dapat mencapai tingkat perkembangan yang optimal.

Mata kuliah persamaan diferensial sering kali dianggap mata kuliah yang sulit dan kurang menarik. Banyak sekali mahasiswa mengalami kesulitan dalam mempelajari terutama dalam memecahkan soal-soal yang berhubungan dengan penerapan suatu konsep. Hal ini dapat dimaklumi karena penerapan konsep membutuhkan daya pikir (penalaran) tinggi.

Dalam proses belajar mengajar di kampus, biasanya lebih menekankan proses berpikir kreatif dalam menyelesaikan soal-soal. Di dalam kegitan belajar mengajar, mahasiswa sering menghadapi kesulitan ketika menyelesaikan soal ataupun permasalahan yang diberikan oleh dosen mereka. Kebanyakan dari mereka hanya mengerjakan sama seperti apa yang di contohkan oleh para dosen. Ketika soalnya agak berbeda penyajiannya, mereka kesulitan untuk menyelesaiakan soal

tersebut. Cara penyelesaian permasalahan setiap mahasiswa juga terlihat homogen dan tidak ada yang mengerjakan dengan cara mereka sendiri. Alasannya karena takut terjadi kesalahan. Oleh karena itu diperlukan

adanya kemampuan untuk

berkreativitas sehingga mahasiswa dapat memilih dan menerapkan permasalahan yang dihadapinya dengan benar dan pada akhirnya hasil belajar yang diharapkan dapat optimal Kreativitas sebagai salah satu faktor intern yang berpengaruh pada pencapaian hasil belajar yang maksimal. Keinginan dan motivasi yang kuat akan mendorong mahasiswa untuk berkreasi baik dalam belajar maupun memecahkan suatu permasalahan berupa soal. Setiap mahasiswa memiliki kreativitas yang berbeda-beda. Mahasiswa dengan daya kreativitas yang tinggi akan mampu belajar dengan baik karena ia selalu mempunyai ide-ide yang kreatif yang dapat meningkatkan motivasi belajarnya. Ia juga akan selalu berusaha menemukan sesuatu yang baru dalam hidupnya.

Begitu pula dengan minat

(3)

Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 42 belajar, setiap orang memiliki minat

belajar yang berbeda-beda. Minat belajar mahasiswa terhadap suatu mata kuliah akan mendorong siswa untuk belajar materi pada mata kuliah tersebut. Sikap mahasiswa yang berminat kepada mata kuliah tertentu akan tampak termotivasi terus untuk tekun belajar, berbeda dengan mahasiswa yang sikapnya hanya menerima saja sterhadap materi yang diberikan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi dan rendahnya prestasi belajar mahasiswa, termasuk didalamnya faktor intern dan ekstern.

Kreativitas dan minat belajar merupakan faktor intern yang terdapat dalam diri mahasiswa yang mendukung dan dapat juga menghambat untuk menjadikan prestasi belajar mahasiswa dikatakan baik. Mengingat pentingnya prestasi belajar, maka mahasiswa diharapkan untuk senantiasa memperoleh prestasi belajar yang optimal.

KAJIAN PUSTAKA Pengertian Kreativitas

Salah satu kemampuan utama yang

memegang peranan penting dalam perkembangan manusia adalah kreativitas. Kreativitas merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menciptakan sesuatu hal yang baru. Kreativitas merupakan sesuatu yang dapat dipelajari dan dikembangkan. Semua orang memiliki potensi kreatif, meskipun tidak semua orang dapat mengembangkan dan menggunakannya secara penuh, (Ramadhy dan Permadi, 2009:123) Menurut Guilford (Ngalimun, 2013:44) kreativitas mengacu pada seorang kreatif. Guilford mengemukakan dua cara berpikir, yaitu cara berpikir konvergen dan divergen. Cara berfikir konvergen adalah cara individu dalam memikirkan sesuatu dengan pandangan hanya ada satu jawaban yang benar.

Sedangkan cara berfikir divergen adalah kemampuan individu untuk mencari berbagai alternatif jawaban terhadap suatu persoalan.

Sedangkan Utami Munandar (1999:45) mendefinisikan bahwa kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan orisinilitas dalam berpikir serta

(4)

Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 43 mengelaborasi gagasan.

Sementara Rogers (dalam Ngalimun, dkk., 2013:45) kreativitas sebagai proses munculnya hasil-hasil baru kedalam tindakan. Demikian juga Drevdahl (dalam Ngalimun, dkk., 2013) kreativitas sebagai kemampuan untuk memproduksi komposisi dan gagasan-gagasan baru yang dapat berwujud kreativitas imajinatif.

Dari definisi-definisi diatas dapat di simpulkan bahwa kreativitas adalah suatu hal khusus yang dimiliki oleh individu yang menandai adanya kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang merupakan hasil dari interaksi dengan lingkungannya untuk menghadapi permasalahan, mencari alternatif pemecahan suatu persoalan yang dihadapi.

Tahap-tahap kreativitas

Wallas (Ramadhy dan Permadi, 2009:125) mengemukakan lima tahapan proses kreatif , yaitu :

1) Persiapan (Preparation)

Pada tahap ini, individu berusaha mengumpulkan informasi atau data untuk memecahkan masalah yang di hadapi. Dengan bekal ilmu

pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, individu berusaha menjajaki berbagai kemungkinan jalan yang dapat ditempuh untuk memecahkan masalah itu.

2) Inkubasi (Incubation)

Pada tahap ini, seseorang benar- benar melibatkan diri dan menghayati masalah-masalah yang dihadapinya, sehingga masalah- masalah ini ada dalam penyelesaian yang tidak disadarinya.

3) Iluminasi (Illumination)

Pada tahap ini, individu sudah dapat timbul inspirasi atau gagasan- gagasan baru serta proses-proses psikologis yang mengawali dan mengikuti munculnya inspirasi atau gagasan-gagasan baru.

4) Verifikasi (Verivication)

Pada tahap ini gagasan yang telah muncul di evaluasi secara kritis dan konvergen serta menghadapkannya kepada realitas inspirasi atau gagasan yang telah muncul. Pada tahap inilah, saatnya memutuskan jika solusi itu benar-benar dapat memecahkan masalah.

5) Tahap aplikasi

Pada tahap ini, induvidu

(5)

Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 44 mengambil langkah-langkah untuk

mengikuti solusi.

Pribadi Kreatif

Pada orang kreatif kemampuan berfikir divergen merupakan hal sangat menonjol. Berfikir divergen adalah menjajaki berbagai kemungkinan jawaban terhadap suatu persoalan atau masalah. Adapun sifat yang bisa menjadi ciri kemampuan berfikir kreatif menutut Guilford (Ramadhy dan Permadi, 2009:123) adalah : 1) Kelancaran (fluency) adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan, 2) Keluwesan (fleksibility) adalah kemampuan untuk mengajuan bermacam-macam pendekatan dan atau jalan pemecahan terhadap suatu masalah, 3) Keaslian (originalitas) adalah kemampuan untuk melahirkan gagasan-gagasan asli sebagai hasil pemikiran sendiri, 4) Penguraian (elaboration) adalah kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara terperinci.

Minat Belajar

Menurut Slameto (dalam buku Syaiful Bahri Djamarah, 2011:191) minat

adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh.

Menurut Nasution (dalam buku Syaiful bahri djamarah, 2011: 192). Minat mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik. Tidak banyak yang dapat diharapkan untuk menghasilkan prestasi belajar yang baik dari seorang anak yang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu.

Menurut Crow dan Crow (dalam buku Syaiful bahri djamarah, 2011 : 192 ) Suatu minat mempunyai kemampuan dan kemauan menyelesaikan suatu tugas yang diberikan untuk selama waktu yang ditentukan berbeda - beda baik dari segi umur maupun bagi masing-masing individu.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah suatu ketertarikan yang dimiliki oleh individu terhadap suatu hal tanpa adanya keterpaksaan dan tekanan dari siapapun dalam rangka meningkatkan kualitasnya dalam hal pengetahuan dan ketrampilan tertentu.

Pengertian Prestasi

Prestasi adalah hasil yang dilakukan seseorang dalam melakukan

(6)

Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 45 kegiatan. WJS. Poerwadarminta

(dalam Djamarah, 2012:20) berpendapat bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya).

Sedangkan menurut Mas’ud Khasan Abdul Qohar, (dalam Djamarah, 2012:20) mengemukakan bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.

Sementara Nasrun Harahap dkk.

(dalam Syaiful Bahri Djamarah, 2012:21) memberikan batasan, bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai- nilai yang terdapat dalam kurikulum.

Dalam penelitian ini prestasi belajar adalah nilai yang diperoleh mahasiswa semester VI program studi pendidikan matematika STKIP PGRI Ngawi pada mata kuliah persamaan diferensial.

METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian ex

post facto, artinya penelitian tentang variabel yang kejadiannya sudah terjadi sebelum penelitian dilaksanakan (Arikunto,2010:17). Penelitian dilakukan dengan menurut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang menimbulkan kejadian tersebut tanpa memberikan perlakuan atau memanipulasi variabel yang diteliti.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi mengenai pengaruh kreativitas dan minat belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.

Penelitian ini bersifat kuantitatif, dimana gejala-gelaja yang akan diteliti di ukur dengan menggunakan angka- angka. Dengan demikian penelitian ini memungkinkan digunakan teknik analisis statistik untuk mengolah data tersebut.

Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di STKIP PGRI

Ngawi. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan April sampai Mei 2016, tahun akademik 2015/2016.

Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:38) variabel

(7)

Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 46 penelitian adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang. Objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini terdapat dua jenis variabel, yaitu:

1. Variabel bebas (independent variable):

Kreativitas dan Minat Belajar

2. Variabel terikat (dependent variable):

Prestasi Belajar

Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2010) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi juga juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang diteliti.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester VI program studi pendidikan matematika STKIP PGRI Ngawi tahun akademik 2015/2016.

Sampel

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”, (Sugiyono:2010).

Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah seluruh mahasiswa semester VI program studi pendidikan matematika STKIP PGRI Ngawi tahun akademik 2015/2016.

Hasil Penelitian dan Pembahasan Pengaruh antara Kreativitas (X1) terhadap Prestasi Belajar (Y)

Koefisien Korelasi

Hasil uji koefisien korelasi, didapatkan koefisien antara X1

terhadap Y menunjukkan rhitung sebesar 0,76 dengan ɑ = 5% di dapat rtabel

sebesar 0,297. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa r hitung > r tabel (0,76 >

0,297) yang berarti terdapat hubungan antara kreativitas terhadap prestasi belajar. Hal ini berarti didapat bahwa hubungan kreativitas dengan prestasi belajar bernilai 0,76. Ini artinya hubungan kreativitas dengan prestasi belajar kuat dan searah. Nilai “+”

(positif) artinya bila kreativitas semakin tinggi maka prestasi belajar akan semakin tinggi pula.

(8)

Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 47 Koefisien Diterminasi

Dari hasil koefisien diterminansi nilai r2y1 sebesar 0,577. Artinya variabel kreativitas memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar sebesar 57,7 % dan sisanya ditentukan oleh faktor lain.

Uji signifikansi (Uji t)

Dari daftar distribusi t dengan n = 25, ɑ = 0,05 uji dua pihak, dk = n – 2 = 25 – 2 = 23 diperoleh t tabel (0,025;23) = 2,069 sedangkan t hitung = 7,47. Karena DK = { thitung < -ttabel atau t hitung > t tabel}

= 7,47 >2,069 maka hipotesis nol ditolak atau Ha diterima yang berarti signifikan.

Pengaruh antara Minat Belajar (X2) terhadap Prestasi Belajar (Y) Koefisien Korelasi

Hasil uji koefisien korelasi product moment, didapatkan koefisien antara X1 terhadap Y menunjukkan rhitung

sebesar 0,54 dengan ɑ = 5% di dapat rtabel 0,297. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa r hitung > r tabel yang berarti terdapat hubungan antara minat belajar terhadap prestasi belajar. Ini artinya hubungan minat belajar dengan prestasi belajar cukup kuat.

Koefisien Diterminasi

Dari hasil koefisien diterminasi didapat nilai r2y2 sebesar 0,291 Artinya variabel minat belajar memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar matematika sebesar 29,1% dan sisanya ditentukan oleh faktor lain.

Uji signifikansi (Uji t)

Dari daftar distribusi t dengan n = 25, ɑ = 0,05 uji dua pihak, dk = n – 2 = 25 – 2 = 23 diperoleh t tabel (0,025;23) = 2,069 sedangkan t hitung = 4,10. Karena DK = { thitung < -ttabel atau t hitung > t tabel}

= 4,10 > 2,069 maka hipotesis nol ditolak atau Ha diterima yang berarti signifikan.

Pengaruh Kreativitas (X1) dan Minat (X2) terhadap Prestasi Belajar (Y)

Uji Regresi Linier Ganda

Persamaan regresi linier ganda Y = prestasi belajar atas X1 = kreativitas dan X2 = minat belajar dalam penelitian ini adalah :

Y = 8,17 + 0,57 X1 + 0,32 X2

Nilai b1 dan b2 (koefisen arah) regresi linier ganda bertanda positif dengan nilai desimal kecil, maka perubahan variabel X merupakan pertambahan.

Untuk setiap pertambahan kreativitas sebesar satu poin maka rata-rata

(9)

Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 48 prestasi belajar matematika akan

bertambah 0,577, dan setiap pertambahan minat belajar sebesar satu poin maka rata-rata pretasi belajar matematika akan bertambah 0,32 poin.

Uji Keberartian Regresi Linier Ganda Hasil uji keberartian regresi linier ganda menunjukkan dari daftar distribusi F dengan dk pembilang = 2 dan dk penyebut = n – k – 1 = 22 dan α

= 0,05 didapat F tabel = 3,44. Melihat Fhitung > Ftabel atau 37,04 > 3,44, kesimpulannya adalah bahwa regresi linier ganda Y atas X1 dan X2 bersifat nyata atau berarti. Regresi Y = 8,17 + 0,577X1 + 0,32X2 secara berarti dapat digunakan untuk prediksi rata-rata Y apabila X1 dan X2 diketahui.

Uji kekeliruan baku taksiran pada regresi linier ganda

Hasil uji kekeliruan baku taksiran antara variabel X1, X2, dan Y menunjukkan harga kekeliruan baku taksiran sebesar 3,85.

Uji Koefisien Regresi Linier Ganda Uji koefisien regresi linier ganda menunjukkan nilai statistik t 1 = 6,06 dan t2 = 2,46 dan dari daftar distribusi t didapat ttabel = 2,069 yang berarti bahwa koefisien X1 dan X2 berarti.

Prediksi untuk kreativitas dan minat belajar memberikan kontribusi yang signifikan terhadap prestasi belajar matematika.

Koefisien Diteminasi dan Korelasi Ganda

Hasil koefisien diterminasi menunjukkan bahwa R212 = 0,64 sedangan untuk koefisien korelasi gandanya sebesar 0,8.

Uji Signifikansi Korelasi Ganda Hasil uji signifikansi korelasi ganda antara kreativitas dan minat belajar dengan prestasi belajar pada taraf signifikansi α = 0,05 didapatkan nilai koefisien korelasi R2 = 0,64 dan bertanda positif. Dari daftar distribusi F dengan dk pembilang 2 dan dk penyebut 22 dan α = 0,05 didapat Ftabel

= 3,44. .Melihat Fhitung > Ftabel atau 35,55 > 3,44 kesimpulannya adalah korelasi antara Y atas X1 dan X2

bersifat nyata atau terdapat korelasi ganda antara X1 dan X2 dengan Y signifikan.

Keterbatasan Peneliti

Penelitian ini telah diusahakan dan dilakukan sesuai dengan prosedur

(10)

Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 49 ilmiah, namun demikian masih

memiliki keterbatasan antara lain:

1. Keterbatasa

n Tempat Penelitian

Penelitian yang dilakukan peneliti hanya terbatas pada satu tempat saja, yaitu program studi pendidikan matematika STKIP PGRI Ngawi.

2. Keterbatasa

n Obyek Penelitian

Tidak dapat dipungkiri bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar matematika sangatlah banyak, sementara pada penelitian ini hanya membahas tentang variabel kreativitas dan minat belajar.

Meskipun terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat, namun kontribusi yang dapat diberikan hanya sebesar 64,00%

sehingga masih tersisa 36,00 % dari faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

KESIMPULAN

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara kreativitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.

Kreativitas terhadap prestasi ini tergolong kuat artinya kreativitas

sangat mendukung dan berpengaruh terhadap prestasi belajar.

2. Terdapat hubungan yang signifikan antara minat belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Minat belajar terhadap prestasi ini tergolong cukup kuat artinya minat belajar sangat mendukung dan berpengaruh terhadap prestasi belajar.

3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kreativitas dan minat belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa

REFERENSI

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (edisi revisi VI).

Jakarta: Rineka Cipta

Boediyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian.Surakarta : UNS Press

Djamarah, Syaiful Bahri. 2012.

Prestasi Belajar Dan

Kompetensi Guru. Surabaya:

Usaha Nasional Munandar, Utami. 1999.

Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Rineka Cipta

Ngalimun, dkk. 2013. Perkembangan

(11)

Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225 50

dan Pengembangan

Kreativitas. Yogyakarta : Aswaja Presindo

Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru- Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta Sugiyono. 2010. Statistika Untuk

Penelitian. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2013. Metode Penelitian

Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Referensi

Dokumen terkait

Analisis deskriptif dilakukan pada karakteristik contoh (usia, jenis kelamin, dan besar uang jajan), karakteristik sosial ekonomi keluarga (tingkat pendidikan orang tua,

It is qualitative because this study is done to identify the variation of cultural words found in the novel Negeri 5 Menara (Fuadi, 2012) and to investigate various

tentangbanyaknya penduduk usia kerja yang terserap menjadi tenaga kerja, besarnya peningkatan pendapatan tenaga kerja, pemenuhan kebutuhan pokok, dan tingkat

Jika dicermati tabuhan tangan kanan pada kalimat gending bagian ke II, gatra ke empat (6 12.) yang dicetak tebal di atas, tekanan/aksen yang sangat kuat justru terjadi pada

merupakan bagian dari masyarakat, sehingga pendidikan di tuntut untuk dapat. melayani sebagian besar warga masyarakatnya yang memerlukan

[r]

Data-data yang diperlukan dalam analisis ini diperoleh dari berbagai laporan tahunan yang disajikan oleh Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) seluruhan data yang

Hasil penelitian dengan alat bantu spss versi 16,0 menggunakan analisis regresi berganda dapat disimpulkan bahwa (1) variabel pembiayaan musyarakah