• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh : LIZIARUTI AURANI CHONG NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh : LIZIARUTI AURANI CHONG NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI"

Copied!
244
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS PEMBELAJARAN REFLEKTIF MENGGUNAKAN GOOGLE SITES PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

MAKHLUK HIDUP UNTUK KELAS XII

HALAMAN JUDUL

SKRIPSI

Diajukan Unttuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

LIZIARUTI AURANI CHONG NIM :171434064

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

ii SKRIPSI

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS

PEMBELAJARAN REFLEKTIF MENGGUNAKAN GOOGLE SITES PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK

HIDUP UNTUK KELAS XII Oleh:

Liziaruti Aurani Chong NIM: 171434064

Telah disetujui oleh:

Pembimbing,

(3)

iii

SKRIPSI

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS PEMBELAJARAN REFLEKTIF MENGGUNAKAN GOOGLE SITES PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP UNTUK

KELAS XII

Dipersiapkan dan ditulis oleh: Liziaruti Aurani Chong

NIM: 171434064

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi

JPMIPA FKIP Universitas Sanata Dharma pada tanggal: 15 Juli 2021

dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. ………

Sekretaris : Dr. Luisa Diana Handoyo, M.Si. ………

Anggota : Sulistyono, S.Si., M.Si. ………

Anggota : Ika Yuli Listyarini, M.Pd. ………

Anggota : Puspita Ratna Susilawati M.Sc. ………

Yogyakarta, 15 Juli 2021

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dekan,

(4)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar."

(Q.S Al-Baqarah: 153)

Saya persembahkan skripsi ini untuk:

Kedua orang tua dan keluarga besar yang selalu mendoakan Adik penulis

Teman-teman terkasih Almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma

(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah saya sebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 15 Juli 2021 Penulis

(6)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta:

Nama :Liziaruti Aurani Chong NIM :171434064

Demi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan memublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian penyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di :Yogyakarta Pada Tanggal :15 Juli 2021

Yang menyatakan,

(7)

vii ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS

PEMBELAJARAN REFLEKTIF MENGGUNAKAN GOOGLE SITES PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK

HIDUP UNTUK KELAS XII Liziaruti Aurani Chong Universitas Sanata Dharma

2021

Berdasarkan analisis kebutuhan lima Sekolah Menengah Atas (SMA) di Yogyakarta, menunjukan bahwa terdapat beberapa masalah yang muncul selama pembelajaran jarak jauh, seperti variasi media pembelajaran yang sulit dikembangkan oleh guru, sulitnya meningkatkan minat belajar peserta didik, peserta didik sulit untuk memahami materi pertumbuhan dan perkembangan karena kompleks dan komprehensif, dan peserta didik kurang memaknai dan merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui desain media pembelajaran berupa modul interaktif berbasis pembelajaran reflektif menggunakan google sites pada materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup untuk kelas XII dan mengetahui kualitas dan kelayakan media pembelajaran berupa modul interaktif berbasis pembelajaran reflektif menggunakan google sites pada materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup untuk kelas XII.

Jenis penelitian ini adalah Research and Development (R&D) menggunakan lima dari sepuluh langkah pengembangan menurut Borg & Gall. Produk yang dikembangkan diuji kelayakannya (validasi) oleh ahli materi, ahli media teknologi informasi (TI), dan guru biologi SMA. Data penelitian dianalisis menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif.

Produk yang dikembangkan berbentuk website menggunakan google sites terdiri dari beberapa menu, diantaranya halaman utama, petunjuk, KI dan KD, indikator ketercapaian, materi, tes formatif, evaluasi, refleksi, penilaian diri, video pembelajaran, kontak, daftar pustaka, dan informasi. Berdasarkan hasil validasi modul interaktif berbasis pembelajaran reflektif menggunakan google sites pada materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup untuk kelas XII termasuk dalam kategori ”Sangat Baik” dan layak diujicobakan dalam lingkup terbatas. Kata kunci: Research and Development (R&D), modul interaktif, pembelajaran reflektif, pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.

(8)

viii ABSTRACT

DEVELOPMENT OF INTERACTIVE MODULE BASED ON REFLECTIVE LEARNING USING GOOGLE SITES ON GROWTH AND DEVELOPMENT

MATERIALS FOR CLASS XII

Liziaruti Aurani Chong Universitas Sanata Dharma

2021

Based on the needs analysis of five senior high schools in Yogyakarta, it shows that there are several problems that arise during on line learning, such as variations in learning media that are difficult for teachers to develop, it is difficult to increase students' interest in learning, students are difficult to understand growth material and development because it is complex and comprehensive, and students do not understand and reflect on the learning that has been done. This study aims to determine the design of learning media in the form of interactive modules based on reflective learning using google sites on material for the growth and development of living things for class XII and to determine the quality and feasibility of learning media in the form of interactive modules based on reflective learning using google sites on material for the growth and development of living things for class XII.

This type of research is Research and Development (R&D) using five of the ten development steps according to Borg & Gall. The products developed were tested for feasibility (validation) by material experts, information technology media (IT) experts, and high school biology teachers. The research data were analyzed using qualitative and quantitative analysis.

The product developed in the form of a website using google sites consists of several menus, including the main page, instructions, KI and KD, achievement indicators, materials, formative tests, evaluations, reflections, self-assessments, learning videos, contacts, bibliography, and information. Based on the results of the validation of the interactive module based on reflective learning using google sites on the material on the growth and development of living things for class XII it is included in the "Very Good" category and deserves to be tested in a limited scope. Keywords: Research and Development (R&D), interactive module, reflective learning, growth and development.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Modul Interaktif Berbasis Pembelajaran Reflektif Menggunakan Google Sites pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup Untuk Kelas XII”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima bimbingan, arahan, bantuan, dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Luisa Diana Handoyo, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma.

2. Ibu Dr. Innocentia Indriyati Wibisono selaku dosen pembimbing.

3. Bapak Sulistyono, S.Si., M.Si. Bapak Kartono Pinaryanto, S.T., M.Cs. Ibu Dyah Esti Wardani, Sp. Ibu Lusiana Novia C, S.Pd. selaku validator produk. 4. Segenap Dosen dan Staf Sekretariat JPMIPA Universitas Sanata Dharma. 5. Bapak Sujano dan Ibu Rini Irianningsih selaku kedua orang tua penulis. 6. Ivan Haikal Akbar selaku adik penulis.

7. Seluruh keluarga besar penulis.

8. Bude Oki selaku orang tua angkat selama penulis kuliah di Yogyakarta. 9. Teman-teman penulis (Anita, Dwi, Latifa, Widya, Advent, dan Hanna). 10. Mas Aji selaku ilustrator gambar ilustrasi pada produk yang dikembangkan

(10)

x

11. Teman-teman Program Studi Pendidikan Biologi angkatan 2017 Universitas Sanata Dharma.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendukung penulis selama penyusunan skripsi.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari segenap pembaca untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Yogyakarta, 15 Juli 2021 Penulis

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv BAB I. PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 5 C. Batasan Masalah ... 6 D. Tujuan Penelitian ... 7 E. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 9

A. Pembelajaran Jarak Jauh ... 9

B. Media Pembelajaran ... 10

C. Modul Interaktif ... 13

D. Pedagogi Reflektif ... 14

E. Model Pembelajaran Reflektif ... 17

F. Google Sites ... 23

G. Karakteristik Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup ... 24

H. Penelitian Research and Development ... 25

I. Penelitian Relevan ... 28

J. Literatur Map ... 31

K. Kerangka Berfikir ... 32

A. Jenis Penelitian ... 35

B. Definisi Operasional ... 35

C. Langkah–Langkah Penelitian dan Pengembangan ... 36

D. Spesifikasi Produk ... 38

(12)

xii

F. Teknik Analisis Data ... 42

G. Indikator Keberhasilan ... 43

H. Kriteria Validator ... 44

A. Analisis Kebutuhan ... 45

B. Hasil Pengembangan Produk Awal ... 57

C. Hasil Validasi Produk ... 68

D. Revisi Produk ... 75

E. Kajian Produk Akhir ... 86

F. Keterbatasan Pengembangan ... 91

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 92

A. Kesimpulan ... 92

B. Saran 92 DAFTAR PUSTAKA ... 93

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.2. Penelitian Relevan...28

Tabel 3. 1. Kisi-Kisi Wawancara ... 39

Tabel 3. 2. Kisi–Kisi Angket Validasi Untuk Ahli Materi dan Guru Biologi SMA ... 40

Tabel 3. 3. Kisi–Kisi Angket Validasi Untuk Ahli Media TI dan Guru Biologi SMA ... 40

Tabel 3. 4. Perhitungan Hasil Angket Validasi ... 41

Tabel 3. 5. Komentar dan Saran Perbaikan ... 41

Tabel 3.6. Skala Likert...43

Tabel 4. 1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ... 46

Tabel 4. 2. Gambaran Produk Awal Modul Interaktif ... 60

Tabel 4. 3. Rekapitulasi Data Validasi Ahli Materi dan Guru Biologi ... 68

Tabel 4. 4. Komentar dan Saran Perbaikan Validator Materi dan Guru Biologi ... 70

Tabel 4. 5. Rekapitulasi Data Validasi Ahli Media dan Guru Biologi... 72

Tabel 4. 6. Komentar dan Saran Perbaikan Validator Media dan Guru Biologi ... 74

Tabel 4. 7. Hasil Perbaikan Media Berdasarkan Saran Ahli Materi dan Guru Biologi .... 75

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1. Dinamika Pedagogi Reflektif ... 15 Gambar 2. 2. Desain Diagram Penelitian ... 31 Gambar 2. 3. Kerangka Berpikir ...Error! Bookmark not defined.

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus...97

Lampiran 2 RPP...103

Lampiran 3 Surat Ijin Analisis Kebutuhan...206

Lampiran 4 Surat Ijin Validasi Produk...211

Lampiran 5 Daftar Pertanyaan Wawancara Analisis Kebutuhan...213

Lampiran 6 Lembar Validasi Ahli Materi...214

Lampiran 7 Lembar Validasi Ahli Media...217

(16)

1

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Munculnya wabah corona virus disease 2019 (Covid-19), menyebabkan pembelajaran tatap muka di sekolah dihentikan. Penghentian pembelajaran tatap muka di sekolah ini dilakukan untuk mengurangi kontak langsung, agar antara peserta didik, guru, dan staf sekolah terhindar dari Covid-19. Untuk mengatasi hal tersebut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan surat edaran Nomor 4 Tahun 2020 terkait pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Covid-19 dan pengadaan proses pembelajaran jarak jauh (Sadikin & Afeni, 2020).

Pembelajaran jarak jauh yang kini dilakukan sesuai dengan kurikulum 2013 yang tujuan akhirnya mengantarkan pendidikan di Indonesia menuju era abad 21, yaitu teknologi yang mumpuni diaplikasikan pada pembelajaran E-learning di sekolah. Menurut Nurdyansyah & Fahyuni (2016) strategi dalam kurikulum 2013 diyakini mampu membina kompetensi peserta didik, diantaranya pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) dan pembelajaran E-Learning. Namun, karena pembelajaran jarak jauh masih baru di Indonesia dan terkesan sangat mendadak, banyak sekolah yang belum siap baik fasilitas,

(17)

media, maupun sumber daya manusia (guru). Sehingga berdampak secara psikologis terhadap peserta didik dan guru. Akibatnya kualitas belajar peserta didik menurun (Ramadhan, 2021).

Media pembelajaran menjadi salah satu hal yang penting pada pembelajaran jarak jauh. Jika media pembelajaran yang dibuat oleh guru kurang menarik, peserta didik akan cepat bosan dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu, jika media pembelajaran kurang variatif kebanyakan peserta didik akan pasif selama mengikuti pembelajaran (Tafonao, 2018).

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan dengan mewawancarai guru biologi pada lima sekolah yakni, SMA K Sang Timur, SMA Negeri 1 Banguntapan, SMA Negeri 1 Seyegan, SMA Negeri 1 Cangkringan, dan SMA Negeri 2 Ngaglik, selama pembelajaran jarak jauh ada beberapa masalah yang kerap muncul, seperti variasi media pembelajaran yang masih sulit dikembangkan oleh guru, sulitnya meningkatkan minat belajar peserta didik, dan peserta didik kurang memaknai dan merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan. Selain itu, menurut penuturan seluruh narasumber pada pembelajaran jarak jauh, ada beberapa Kompetensi Dasar (KD) yang sulit sekali diajarkan kepada peserta didik, seperti KD yang sifatnya prosedural, kompleks, komprehensif,

(18)

dan membutuhkan praktikum, antara lain KD 3.4 dan 4.4 (virus) kelas X, KD 3.10 dan 4.10 (sistem koordinasi), KD 3.14 dan 4.14 (sistem imun) kelas XI, KD 3.1 dan 4.1 (pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup), KD 3.2 dan 4.2 (metabolisme), dan KD 3.3 dan 4.3 (Struktur DNA) kelas XII.

Materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup KD 3.1 dan 4.1 kelas XII menjadi salah satu materi yang sulit diajarkan kepada peserta didik selama pembelajaran jarak jauh karena bersifat sangat kompleks dengan memuat bagian-bagian materi yang saling berkaitan satu sama lain, dan komprehensif karena luas cakupannya. Selama pembelajaran jarak jauh media yang dipakai untuk bahan ajar pada KD ini sudah cukup variatif, seperti powerpoint, video yang diunduh dari youtube, dan gambar–gambar yang di unduh dari internet, tetapi belum dikembangkan secara maksimal.

Berdasarkan masalah pada analisis kebutuhan ada beberapa media pembelajaran seperti E-modul, video interaktif, PPT interaktif, Modul interaktif, dan website pembelajaran menggunakan google sites yang dapat digunakan untuk mengembangkan media pembelajaran jarak jauh khususnya pada KD 3.1 dan 4.1 materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup kelas XII. Namun, modul interaktif menggunakan google sites dirasa menjadi solusi yang paling cocok, karena penggunaan modul interaktif sebagai media

(19)

pembelajaran dapat menumbuhkan minat belajar peserta didik pada suatu materi tertentu yang selama ini menjadi permasalahan selama pembelajaran jarak jauh (Herawati & Muhtadi, 2018). Selain itu penggunaan google sites sebagai media penunjang pembelajaran jarak jauh cukup efisien digunakan, karena dapat membuat pembelajaran jarak jauh lebih menarik untuk peserta didik (Taufik,dkk., 2018).

Selain media, pemilihan model pembeajaran untuk pelaksanaan pembelajaran jarak jauh khususnya pada KD 3.1 dan 4.1 materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup perlu diperhatikan agar dapat meminimalisir permasalahan peserta didik yang kurang memaknai dan merefleksikan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dirasa cocok mengatasi masalah tersebut ialah model pembelajaran reflektif. Hal ini dikarenakan, pembelajaran reflektif merupakan sebuah model pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada materi, tetapi juga menekankan kemampuan peserta didik untuk merefleksikan dan mengkonstruksi pengetahuannya terkait hal apa saja yang diterima pada saat proses pembelajaran berlangsung (Priyatni, dkk., 2017)

Oleh karena itu berdasarkan hasil analisis kebutuhan, peneliti mengusulkan penelitian dengan judul “Pengembangan Modul Interaktif

(20)

Berbasis Pembelajaran Reflektif Menggunakan Google Sites pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup Untuk Kelas XII”. Peneliti mengadaptasi pengembangan modul ini berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Putri (2020) dan Mukti, dkk (2020). Perbedaan modul ini dengan modul yang telah dikembangkan peneliti sebelumnya adalah pada model pembelajaran yang digunakan, materi yang disajikan dan output modul. Keterbaruan penelitian ini adalah modul interaktif yang dikembangkan menggunakan model pembelajaran reflektif, materi yang disajikan adalah materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup kelas XII, dan output modul interaktif berupa website menggunakan google sites.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana desain modul interaktif berbasis pembelajaran reflektif menggunakan google sites pada materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup untuk Kelas XII?

2. Bagaimana kualitas modul interaktif berbasis pembelajaran reflektif menggunakan google sites sebagai media pembelajaran pada materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup untuk kelas XII?

(21)

C. Batasan Masalah

1. Media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini hanya pada KD 3.1 dan 4.1 materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup untuk kelas XII.

2. KD yang digunakan mengacu pada KD dalam kurikulum 2013.

3. Media pembelajaran modul interaktif berbasis pembelajaran reflektif menggunakan google sites dimaksimalkan penggunaannya pada laptop. 4. Kualitas media pembelajaran modul interaktif berbasis pembelajaran

reflektif menggunakan google sites diukur berdasarkan validasi oleh ahli materi, ahli media Tekonologi Informasi (TI), dan dua guru biologi SMA. 5. Penelitian hanya sampai pada prototipe hasil revisi.

(22)

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui desain media pembelajaran berupa modul interaktif berbasis pembelajaran reflektif menggunakan google sites pada materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup untuk Kelas XII.

2. Untuk mengetahui kualitas dan kelayakan media pembelajaran berupa modul interaktif berbasis pembelajaran reflektif menggunakan google sites pada materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup untuk Kelas XII.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis (Untuk Sekolah)

a. Menambah wawasan dalam pengembangan media pembelajaran jarak jauh.

b. Modul interaktif berbasis pembelajaran reflektif menggunakan google sites dapat menjadi variasi pembelajaran jarak jauh di sekolah.

c. Menambah inventaris sekolah dalam pengadaan modul bagi peserta didik.

2. Manfaat praktis (Untuk Guru dan Peserta Didik)

a. Modul interaktif berbasis pembelajaran reflektif menggunakan google sites dapat memberikan inovasi bagi guru untuk mengembangkan media pembelajaran jarak jauh ini.

b. Modul interaktif berbasis pembelajaran reflektif menggunakan google sites dapat menumbuhkan minat belajar dan pengalaman baru peserta

(23)

didik khususnya pada materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.

3. Manfaat metedologis (Untuk peneliti)

a. Menambah wawasan peneliti mengenai langkah pengembangan dan pembuatan desain media modul interaktif berbasis pembelajaran reflektif menggunakan google sites

b. Memberikan bantuan pemikiran alternatif dalam pengembangan media pembelajaran khususnya pada pembelajaran jarak jauh ini.

c. Memberikan sumbangsih yang baik sebagai bentuk nyata kecintaan peneliti pada dunia pendidikan.

(24)

9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Jarak Jauh

1. Pengertian

Pembelajaran jarak jauh merupakan sebuah sistem pembelajaran yang dilakukan tanpa bertatap muka secara langsung. Pada umumnya pembelajaran ini dilakukan menggunakan bantuan platform yang dapat membantu pembelajaran seperti, whatsapp, zoom, web blog (Hamdarini & Wulandari, 2020).

Menurut Imania (2019) pembelajaran jarak jauh merupakan penyampaian pembelajaran yang dituangkan pada format digital melalui internet. Pada masa darurat pandemi seperti ini pembelajaran jarak jauh dianggap menjadi satu–satunya media penyampaian materi antara guru dan peserta didik yang paling efisien.

Tujuan utama pembelajaran jarak jauh ialah membuat kegiatan pembelajaran lebih efisien dan dapat dilakukan di mana saja. Selain itu, melalui pembelajaran jarak jauh peserta didik dapat lebih inisiatif dan independen sehingga meningkatkan kualitas belajar peserta didik (Hamdarini & Wulandari, 2020).

2. Kelebihan dan Kekurangan

Menurut Rigianti (2020) kelebihan dan kekurangan pembelajaran jarak jauh sebagai berikut.

(25)

a. Kelebihan

Kelebihan pembelajaran jarak jauh, misalnya dapat diakses dengan mudah, waktu belajar lebih fleksibel, menambah pengalaman baru peserta didik, dan memicu minat peserta didik untuk belajar. b. Kekurangan

Kekurangan pembelajaran jarak jauh, misalnya interaksi antara guru dan peserta didik terbatas, peserta didik kurang mendalami materi dengan maksimal, dan minimnya pengawasan selama pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu sulit mengevaluasi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik.

B. Media Pembelajaran 1. Pengertian

Media dan kegiatan pembelajaran adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini karena melalui media peserta didik dapat memahami materi ajar yang diberikan oleh guru, mendorong minat untuk belajar, dan merangsang pemikiran untuk menemukan atau mencoba hal baru terkait pembelajaran. Lautfer (1999) juga berpendapat, media pembelajaran adalah sebuah alat bantu mengajar bagi guru untuk menyampaikan materi ajar, meningkatkan kreativitas peserta didik, dan meningkatkan perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran.

Gagne dan Bringgs (1975) dalam Arsyad (2010) berpendapat, media pembelajaran merupakan alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik. Berdasarkan hal

(26)

tersebut, media merupakan sebuah komponen sumber belajar yang berisi materi instruksional untuk meningkatkan minat peserta didik agar antusias mengikuti pembelajaran.

2. Jenis–Jenis

Media pembelajaran dapat digolongkan menjadi empat jenis, yakni media visual, media audio, media audio visual, dan multimedia (Asyhar, 2012).

a. Media Visual

Media visual merupakan sebuah media pembelajaran yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik melalui indera penglihatan.

b. Media Audio

Media audio merupakan sebuah media pembelajaran yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik melalui indera pendengaran.

c. Media Audio Visual

Media audio visual merupakan sebuah media pembelajaran yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik melalui dua indera sekaligus, yakni pendengaran dan penglihatan. d. Multimedia

Multimedia merupakan sebuah media pembelajaran yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan melalui media teks,

(27)

visual audio dan interaktif berbasis komputer, dan teknologi komunikasi dan informasi.

3. Manfaat

Media pembelajaran dibuat untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas selama pembelajaran berlangsung. Melalui media, peserta didik diharapkan mampu menggunakan sebanyak mungkin inderanya untuk mengamati, mendengar, merasakan, meresapi, dan menghayati. Selain itu, melalui media diharapkan peserta didik dapat memiliki sejumlah pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang mumpuni (Tafonao, 2018). Beberapa manfaat media pembelajaran, diantaranya sebagai berikut. a. Memperjelas penyajian materi yang disampaikan oleh guru, sehingga

dapat memperlancar dan meningkatkan hasil belajar terutama pada aspek kognitif peserta didik.

b. Meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik agar mendapat hasil pembelajaran yang maksimal.

c. Memfasilitasi peserta didik untuk belajar mandiri diluar jam pembelajaran di sekolah.

d. Mengatasi sejumlah keterbatasan, seperti keterbatasan indera, ruang, dan waktu.

(28)

C. Modul Interaktif

Modul interaktif adalah sebuah media penunjang pembelajaran. Modul interaktif termasuk kedalam jenis multimedia dalam media pembelajaran. Pada umumnya modul interaktif dilengkapi dengan audio, teks, gambar, animasi, dan video untuk memudahkan peserta didik memahami materi pada saat melakukan kegiatan pembelajaran. Selain itu, modul interaktif memuat suatu rangkaian kegiatan pembelajaran yang terencana untuk membantu para peserta didik secara individual mencapai tujuan belajarnya (Ginanjar, 2010).

Penggunaan modul interaktif sebagai media pembelajaran dapat menciptakan susana pembelajaran jarak jauh yang aktif dan dua arah. Hal ini karena dengan adanya modul interaktif peserta didik diarahkan untuk memperhatikan gambar, animasi, dan video, mendengarkan audio, melakukan test, dan mengevaluasi dan merefleksikan pembelajaran (Kuswanto, 2019).

Selain itu modul interaktif dapat menumbuhkan minat belajar peserta didik pada suatu materi tertentu, memberikan pengalaman baru bagi peserta didik, dan membantu peran guru dalam mempresentasikan informasi, menguji dan mengevaluasi peserta didik, dan memberikan umpan balik seperti pembelajaran klasikal dalam kelas (Herawati & Muhtadi, 2018).

(29)

D. Pedagogi Reflektif 1. Pengertian

Pedagogi reflektif berasal dari dua istilah, yakni pedagogi dan refleksi. Pengertian pedagogi ialah sebuah seni dan ilmu mengajar yang harus dimiliki guru untuk mendampingi peserta didik dalam pembelajaran (Subagya, 2010). Istilah refleksi berarti sebuah aktivitas berupa penilaian atau umpan balik yang berisi ungkapan, kesan, dan perasaan untuk menemukan kembali nilai dan makna hidup yang hakiki dari pembelajaran yang telah diikuti (Pranyoto, 2014).

Menurut Pranyoto (2014) pedagogi reflektif adalah suatu pendekatan yang menerapkan pemahaman nilai-nilai, agar nilai–nilai tersebut dapat muncul dari kesadaran dan kehendak peserta didik melalui kegiatan refleksi. Fathoni (2020) menambahkan pedagogi reflektif adalah pola pikir yang diterapkan untuk menumbuhkan pribadi peserta didik menjadi pribadi utuh yang memiliki nilai kemanusiaan dengan ciri competence (kompetensi), conscience (suara hati), dan compassion (hasrat bela rasa).

2. Dinamika

Dinamika merupakan sebuah proses guna mempersiapkan pembelajaran kearah yang lebih positif baik secara intelektual maupun emosional. [A1]Menurut Suparno (2015) dinamika pokok pedagogi reflektif

meliputi tiga unsur, yaitu pengalaman, refleksi, dan aksi. Dalam pelaksanaannya dinamika pedagogi reflektif terdiri atas lima langkah, yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi.

(30)

a. Konteks

Konteks dalam dinamika pedagogi reflektif merupakan kondisi kesiapan awal peserta didik untuk berproses dalam kegiatan pembelajaran. Kondisi ini biasanya dipengaruhi oleh keadaan sosial, keadaan keluarga, teman, lembaga pendidikan (sekolah), keadaan sosial, ekonomi, dan budaya. Beberapa kegiatan menggali konteks dalam pedagogi reflektif dapat dilakukan dengan angket, tanya jawab, pretest dan pengamatan. (Suparno, 2015).

b. Pengalaman

Pengalaman dalam dinamika pedagogi reflektif mencakup aspek competence, conscience, dan compassion. Menurut Subagya (2010) pengalaman dibedakan menjadi dua, yakni pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung. Pengalaman langsung peserta didik, seperti diskusi, observasi, dan praktikum, sedangkan pengalaman tidak

1. Konteks 2. Pengalam an 3. Refleksi 4. Aksi 5. Evaluasi

(31)

langsung peserta didik contohnya, berimajinasi, menganalisis, membandingkan, dan mengevaluasi.

c. Refleksi

Menurut Subagya (2010) dinamika refleksi dalam pedagogi reflektif ialah sebuah rangkaian kegiatan untuk menyimak secara detail pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik. Melalui refleksi harapannya peserta didik sudah melewati tahap pemahaman sehingga dapat menerapkan nilai-nilai yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.

d. Aksi

Menurut Suparno (2015) aksi merupakan tahapan peserta didik tergerak untuk melakukan sesuatu atau menanggapi sesuatu. Aksi meliputi dua hal, yaitu pilihan batin dan pilihan lahir. Pilihan batin adalah pilihan yang didasari oleh keyakinan bahwa keputusan yang diambil adalah benar dan dapat membawa pribadi lebih baik. Pilihan lahir adalah pilihan yang diambil setelah muncul niat dalam pikiran peserta didik sehingga peserta didik terdorong untuk konsisten terhadap prioritas yang sudah dibuatnya (Subagya, 2010).

(32)

e. Evaluasi

Evaluasi dalam dinamika pedagogi reflektif adalah sebuah kegiatan untuk meninjau kembali kemajuan-kemajuan yang telah dicapai pada proses pembelajaran dalam bentuk penilaian. Menurut Subagya (2010) evaluasi dapat dilakukan secara berkala untuk mendorong pendidik maupun peserta didik memperhatikan pertumbuhan intelektual dan memperhatikan kekurangan-kekurangan yang perlu ditangani.

E. Model Pembelajaran Reflektif 1. Pengertian

Menurut Trianto (2013) Model pembelajaran ialah sebuah konsep yang melukiskan prosedur dan berfungsi sebagai pedoman bagi para guru dalam merencanakan aktivitas pembelajaran. Ada banyak sekali model pembelajaran yang dapat guru terapkan, salah satunya ialah model pembelajaran reflektif.

Model pembelajaran reflektif merupakan konsep berpikir reflektif yang dikemukakan pertama kali oleh Dewey pada 1933. Model pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan pendekatan filosofi konstruktivisme atau konstruktivistik (Priyatni, dkk., 2017). Pada hakekatnya pembelajaran ini didasarkan pada pengalaman peserta didik selama pembelajaran, kemudian direorganisasi dan direkonstruksikan. Model pembelajaran reflektif juga dapat memfasilitasi peserta didik untuk merefleksi, mengaitkan, menalar, dan mengkonstruk pengetahuan secara mandiri pada kegiatan pembelajaran (Aprilia, 2016).

(33)

2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan diterapkannya model pembelajaran reflektif dalam aktivitas pembelajaran ialah untuk mengembangkan pembelajaran yang difokuskan pada pengetahuan dan pemahaman konseptual dan untuk memperbaiki praktik profesional (Priyatni, dkk., 2017). Black dan David (2010) menambahkan tujuan penerapan model pembelajaran reflektif, yaitu refleksi untuk belajar lebih lanjut, refleksi untuk pengembangan diri, dan refleksi untuk memperkuat keterampilan praktik.

Adapun sasaran model pembelajaran reflektif menurut Black dan David (2010) sebagai berikut.

1. Pembelajaran reflektif yang bersumber dari pengalaman belajar formal/informal dapat digunakan untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman.

2. Pembelajaran reflektif yang bersumber dari pengalaman belajar formal/informal dapat digunakan untuk mengembangkan dan memperbaiki aktivitas praktik.

3. Pembelajaran reflektif yang bersumber dari pengalaman praktik profesional dapat digunakan untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman.

4. Pembelajaran reflektif yang bersumber dari pengalaman praktik profesional dapat digunakan untuk mengembangkan dan memperbaiki aktivitas praktik.

(34)

3. Manfaat

Priyatni, dkk., (2017) menyatakan dengan menerapkan model pembelajaran reflektif pada aktivitas pembelajaran memberikan sejumlah manfaat, yakni mengasah berpikir kritis peserta didik, mengembangkan profesionalisme berkelanjutan, memicu tumbuhnya beragam kreativitas melalui proses transformatif, dan memberikan kesadaran kepada peserta didik terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

Rais dan Aryani (2019) menambahkan manfaat penggunaan model pembelajaran reflektif pada aktivitas pembelajaran, yakni memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan merangsang peserta didik agar berfikir kreatif berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki untuk menyelesaikan permasalah nyata dalam kehidupan.

4. Karakteristik Pembelajaran[A2]

Menurut Bain, dkk (2002) pembelajaran reflektif secara umum, yaitu sebagai berikut. Reporting (Melaporkan), Responding (Menanggapi), Relating (Mengaitkan), Reasoning (Menalar), dan Reconstructing (Merekonstruksi).

(35)

a. Reporting (Melaporkan)

Pada tahap ini peserta didik dituntut untuk dapat mendeskripsikan temuan atau fenomena yang dialami dalam kehidupan sehari-hari. b. Responding (Menanggapi)

Pada tahap ini peserta didik dituntut untuk dapat merespons atau menanggapi penemuan untuk menciptakan sesuatu dari hasil temuannya.

c. Relating (Mengaitkan)

Pada tahap ini peserta didik dituntut untuk dapat mengaitkan pengalaman yang di alami sehingga menemukan ide baru untuk dikembangkan.

d. Reasoning (Menalar)

Pada tahap ini peserta didik dituntut untuk dapat menalar kejadian berdasarkan fakta dan peristiwa yang sistematis sesuai dengan konsep metedologi pemecahan masalah.

e. Reconstructing (Merekonstruksi)

Pada tahap ini peserta didik dituntut untuk dapat merencanakan suatu tindakan penyelesaian dari permasalahan yang di temui. 5. Pembelajaran Reflektif 4R

Ada beberapa metode untuk menerapkan model pembelajaran reflektif pada aktivitas pembelajaran, yakni 4R, Multidimensi Berbentuk Siklus, In and On Service Training dan Responsif Teknologi (Priyatni, dkk., 2017).

(36)

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode 4R untuk menerapkan model pembelajaran reflektif pada aktivitas pembelajaran. Menurut Black dan David (2010) sintaks metode ini sangat mudah diaplikasikan pada aktivitas pembelajaran, selain itu metode ini juga sangat umum dan terbukti efektif untuk menerapkan model pembelajaran reflektif pada aktivitas pembelajaran.

Sintaks pembelajaran reflektif 4R menurut Priyatni, dkk. (2017) sebagai berikut.

a. Melaporkan dan Merespons

Melaporkan dan merespons merupakan hal utama pada model pembelajaran reflektif. Pada langkah ini diharapkan peserta didik mampu mendeskripsikan dan merespons penemuan untuk menciptakan sesuatu.

b. Mengaitkan

Mengaitkan pengalaman terdahulu dari diri sendiri dengan orang lain adalah penekanan pada langkah ini. Dengan demikian peserta didik diharapkan menemukan ide baru untuk dikembangkan. c. Menalar

Pada langkah ini peserta didik diberikan kesempatan untuk berdiskusi menggunakan nalarnya. Melalui diskusi peserta didik dapat memperbaiki karyanya dan memberikan konfirmasi terkait alasannya.

(37)

d. Merekonstruksi

Merekonstruksi merupakan tahap akhir langkah pembelajaran ini. Pada tahap ini, peserta didik dapat melihat dan menafsirkan apa yang perlu diperbaiki untuk hasil yang maksimal.

6. Kelebihan dan Kekurangan

Menurut Priyatni, dkk. (2017) kelebihan dan kekurangan pembelajaran reflektif sebagai berikut.

a. Kelebihan

Kelebihan model pembelajaran reflektif, diantaranya memunculkan pengalaman pembelajaran transformatif pada peserta didik, digunakan sebagai sarana pengembangan profesionalisme berkelanjutan, dan dapat digunakan untuk menumbuhkan sikap berfikir kritis peserta didik terhadap proses dan hasil belajar.

b. Kekurangan

Kekurangan model pembelajaran reflektif, diantaranya membutuhkan waktu yang cukup lama agar peserta didik dapat merefleksikan pengalaman selama pembelajaran, tidak bisa dipakai dalam kelompok yang besar, dan memerlukan persiapan yang matang.

(38)

F. Google Sites 1. Pengertian

Google sites adalah sebuah situs website gratis yang diluncurkan google sejak tahun 2008. Melalui google sites pengguna dapat membuat informasi secara cepat dan efisien yang dapat digunakan secara pribadi ataupun kelompok (Harsanto, 2012).

Google sites terdiri atas beberapa fitur, diantaranya translate, pengatur waktu, kalkulator, pencarian, jadwal pertemuan, data publik dan editing. Goggle sites juga dapat terhubung dengan fitur–fitur google lainnya, seperti google docs, google sheet, google form, google calender, dan google awesome table sehingga memudahkan pengguna dalam mengaplikasikan (Suryanto, 2018).

Saat ini google sites memiliki peran yang sangat penting, seperti tempat mengunggah materi pembelajaran, menyimpan silabus, memberikan tugas, memberikan pengumuman dan mengunduh atau melihat hasil kerja peserta didik (Taufik, dkk., 2018).

2. Manfaat

Menurut Tufik, dkk. (2018) manfaat penggunaan google sites sebagai berikut.

a. Manfaat Umum

Manfaat umum penggunaan google sites, diantaranya mudah diaplikasikan, memungkinkan pengguna berkolaborasi dengan fitur google lainnya, menyediakan space besar untuk menyimpan data secara

(39)

online, dan mudah diakses diberbagai perangkat, seperti tablet, laptop, smartphone dan komputer.

b. Manfaat pada Pembelajaran Jarak Jauh

Manfaat google sites pada pembelajaran jarak jauh, diantaranya membuat pembelajaran jarak jauh lebih menarik, peserta didik lebih mudah mendapatkan materi pembelajaran, materi pembelajaran tidak mudah hilang, peserta didik dapat mendapatkan informasi pembelajaran dengan cepat, dan guru dapat menyimpan sekaligus memberikan tugas kepada peserta didik melalui google sites.

G. Karakteristik Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup Materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah sebuah materi yang diajarkan pada SMA kelas XII. Materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup termasuk dalam Kompetensi Dasar (KD) 3.1. Menjelaskan pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup, dan KD 4.1 Menyusun laporan hasil percobaan tentang pengaruh faktor eksternal terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu, materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup memiliki empat subbab, diantaranya pengertian pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup, pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, dan pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dan manusia.

(40)

Materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup dianggap sangat kompleks dengan memuat bagian-bagian materi yang saling berkaitan satu sama lain, dan komprehensif karena luas cakupannya. Oleh karena itu perlu adanya media pendukung agar peserta didik dapat memahami materi secara mendalam. Salah satu media yang cocok untuk mendukung pembelajaran pada materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah pengembangan ”Modul Interaktif Berbasis Pembelajaran Reflektif Menggunakan Google Sites” Pengembangan modul pada materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup bertujuan untuk memberikan pengalaman baru, dan memudahkan peserta didik dalam mendalami materi dan merefleksikan pembelajaran.

H. Penelitian Research and Development

Menurut Brog and Gall dalam Sugiyono (2015) penelitian Research and Development (R&D) merupakan rangkaian proses untuk mengembangkan serta memvalidasi produk pendidikan. Terdapat sepuluh tahapan R&D yang dikemukakan oleh Sugiyono (2015), tetapi peneliti hanya mengikuti lima tahapan, yakni dari potensi masalah hingga revisi desain. Berikut langkah-langkah dalam pendekatan R&D.

1. Potensi dan Masalah

Potensi adalah sesuatu yang memiliki kelebihan untuk dikembangkan, sedangkan masalah adalah persolahan yang terjadi tetapi tidak diharapkan.

(41)

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah kegiatan mengumpulkan informasi–informasi terkait potensi dan masalah yang ada untuk merencanangkan dan mengembangkan suatu produk.

3. Desain Produk

Desain produk adalah kegiatan untuk membuat suatu pendoman agar lebih mudah untuk menilai dan membuat suatu produk. Pada penelitian R&D bagian ini sangatlah penting.

4. Validasi Desain

Validasi desain adalah kegiatan untuk menilai produk yang telah dibuat efektif atau tidak. Validasi desain biasanya dilakukan oleh para ahli sesuai dengan bidangnya.

5. Revisi Desain

Revisi desain adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki produk yang telah divalidasi agar efektif dan layak.

6. Uji Coba Produk

Uji coba produk adalah kegiatan mencoba atau mensimulasikan produk yang telah dibuat, dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah produk yang telah dibuat lebih efektif jika dibandingkan dengan produk lama.

(42)

7. Revisi Produk

Revisi produk adalah kegiatan meninjau kembali produk yang telah dibuat, agar produk dapat menyesuaikan dengan sasaran dan ahli sehingga semua aspek dalam produk maksimal dan dapat diuji cobakan kembali. 8. Uji Coba Pemakaian

Uji coba pemakaian adalah kegiatan yang dilakukan untuk melihat efektivitas dari produk yang dikembangkan dalam ruang lingkup lebih luas. Saran dan masukan dari uji coba pemakaian ini menjadi acuan untuk melakukan revisi produk tahap akhir.

9. Revisi Produk Akhir

Revisi produk akhir adalah revisi final untuk menghasilkan produk yang dikembangkan. Revisi produk akhir biasanya dilakukan setelah uji coba pemakaian dalam ruang lingkup lebih luas.

10. Pembuatan Produk Massal

Pembuatan produk massal adalah kegiatan memproduksi produk penelitian dalam jumlah yang banyak. Biasanya kegiatan ini dilakukan apabila produk yang telah diuji coba dinyatakan efektif dan layak diproduksi.

(43)

I. Penelitian Relevan

Tabel 2. 1. Penelitian Relevan

No. Judul Penelitian Hasil

1. Kuswanto (2019) Pengembangan modul interaktif pada mata pelajaran IPA terpadu kelas VIII.

Hasil penelitian menunjukan modul interkatif yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran IPA terpadu kelas VIII.

2. Putri (2020) Pengembangan modul pembelajaran berbasis buku reflektif untuk siswa SMA kelas XI IPA pada materi sistem pencernaan manusia.

Hasil penelitian menunjukan bahwa modul biologi berbasis buku reflektif sangat baik dan layak untuk diuji cobakan dalam lingkup terbatas.

3. Bakar, dkk., (2018) Modul berbasis reflektif untuk meningkatkan kemampuan matematis mahasiswa pada perkuliahan kalkulus I

Hasil penelitian menunjukan modul berbasis reflektif mendapatkan penilaian tanggapan dengan kriteria valid, praktis dan efektif pada mata kuliah kalkulus I. Selain itu modul ini dapat membantu mahasiswa belajar secara mandiri dengan memanfaatkan

pengalaman/pengetahuan mereka sebelumnya untuk meningkatkan kemampuan matematis mahasiswa. 4. Mukti, dkk., (2020) Media

pembelajaran berbasis web menggunakan google sites pada materi listrik statis.

Hasil penelitian ini menunjukan media pembelajaran fisika berbasis web menggunakan google sites pada materi listrik statis fleksibel dan dapat dimanfaatkan sebagai penunjang pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19.

(44)

Pengonsepan ide dalam pengembangan modul interaktif berbasis pembelajaran reflektif menggunakan google sites pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup untuk Kelas XII, peneliti terinspirasi dari empat penelitian sebelumnya. Penelitian relevan yang pertama yaitu penelitian yang dilakukan oleh Kuswanto (2019) dengan judul “ Pengembangan Modul Interaktif pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Kelas VII”. Penelitian ini menunjukan hasil bahwa modul interaktif yang dikembangkan oleh Kuswanto (2019) layak digunakan dalam pembelajaran IPA terpadu kelas VII.

Penelitian kedua ialah penelitian Putri (2019) dengan judul “Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Buku Reflektif Untuk Siswa SMA Kelas XI IPA pada Materi Sistem Pencernaan Manusia”. Hasil penelitian ini menunjukan modul biologi berbasis buku reflektif sangat baik dan layak untuk diuji cobakan dalam lingkup terbatas.

Penelitian ketiga ialah penelitian Bakar, dkk., (2018) dengan judul “Modul Berbasis Reflektif Untuk Meningkatkan Kemampuan Matematis Mahasiswa pada Perkuliahan Kalkulus I”. Hasil penelitian ini menunjukan modul berbasis reflektif mendapatkan penilaian tanggapan dengan kriteria valid, praktis, dan efektif pada mata kuliah kalkulus I. Selain itu modul ini juga efektif membantu mahasiswa belajar secara mandiri dengan memanfaatkan pengalaman/pengetahuan mereka sebelumnya untuk meningkatkan kemampuan matematis mahasiswa.

(45)

Penelitian keempat ialah penelitian Mukti, dkk., (2020) dengan judul “Media Pembelajaran Berbasis Web Menggunakan Google Sites pada Materi Listrik Statis”. Hasil penelitian ini menunjukan media pembelajaran fisika berbasis web mengguakan google sites pada materi listrik statis fleksibel dan dapat dimanfaatkan sebagai penunjang pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19.

Berdasarkan keempat penelitian di atas, keempat penelitian tersebut memiliki relevansi dengan media pembelajaran yang akan dikembangkan yakni modul interaktif berbasis pembelajaran reflektif menggunakan google sites. Adapun kebaruan dari pengembangan produk ini adalah modul interaktif yang dikembangkan menggunakan model pembelajaran reflektif, materi yang disajikan adalah materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup kelas XII, dan output modul interaktif berupa website menggunakan google sites.

(46)

J. Literatur Map [A3]

Media Pembelajaran

E-Modul menggunakan Google Sites Modul berbasis pembelajaran reflektif

Mukti, dkk., (2020) Judul : Media

pembelajaran berbasis web menggunakan google sites pada materi listrik statis. Tujuan : Untuk

mengetahui karakteristik dan kelayakan produk modul berbasis web untuk mendukung pembelajaran interaktif.

Putri (2020)

Judul : Pengembangan modul pembelajaran berbasis buku reflektif untuk siswa SMA kelas XI IPA pada materi sistem pencernaan manusia.

Tujuan : Untuk mengembangkan modul

pembelajaran berbasis buku reflektif dan mengetahui kelayakan dari modul berbasis buku reflektif.

Bakar, dkk., (2018)

Judul : Modul Berbasis Reflektif Untuk

Meningkatkan Kemampuan Matematis Mahasiswa Pada Perkuliahan Kalkulus I

Tujuan : Mengembangkan modul berbasis reflektif yang valid, praktis dan efektif untuk meningkatkan kemampuan matematis mahasiswa pada matakuliah kalkulus di Program Studi (prodi) Pendidikan Matematika Universitas Khairun Ternate

Pengembangan Modul Interaktif Berbasis Pembelajaran Reflektif Menggunakan Google Sites pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup untuk Kelas XII

Modul Interaktif

Kuswanto (2019) Judul : Pengembangan Modul Interaktif pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Kelas VIII. Tujuan : Untuk

mengembangkan Modul Interaktif pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Kelas VIII.

(47)

K. Kerangka Berfikir

Pembelajaran jarak jauh adalah sebuah solusi yang diterapkan untuk meminimalkan dampak pembelajaran akibat wabah corona virus disease 2019 (Covid-19). Pembelajaran jarak jauh dilakukan sesuai dengan kurikulum 2013 yang tujuan akhirnya mengantarkan pendidikan di Indonesia menuju era abad 21. Namun, pembelajaran jarak jauh terkesan mendadak banyak sekolah yang belum siap untuk menyediakan media yang relevan bagi peserta didik. Selain itu, ada beberapa materi yang sifatnya kompleks, komprehensif, dan membutuhkan praktikum sehingga peserta didik kesulitan untuk memahami dan menerapkannya.

Hasil survei kebutuhan menunjukan salah satu media yang cocok digunakan untuk mengatasi permasalahan peserta didik dalam pembelajaran jarak jauh ialah ”Modul Interaktif”. Melalui media ini diharapkan dapat menumbuhkan minat belajar dan memberikan pengalaman baru kepada peserta didik, sehingga nantinya peserta didik dapat memaknai dan merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan..

Menurut Kuswanto (2019) pengembangan modul interaktif pada mata pelajaran IPA terpadu kelas VIII layak digunakan dalam pembelajaran IPA terpadu kelas VIII. Putri (2020) menambahkan pengembangan modul pembelajaran berbasis buku reflektif untuk siswa SMA kelas XI IPA pada materi sistem pencernaan manusia sangat layak untuk diujicobakan dalam lingkup terbatas. Penelitian Bakar, dkk., (2018) menunjukan penggunaan modul berbasis reflektif pada perkuliahan kalkulus I sangat efektif dan dapat

(48)

membantu meningkatkan kemampuan matematis mahasiswa. Selain itu, penelitian Mukti., dkk (2020) juga menunjukan media pembelajaran fisika berbasis web menggunakan google sites pada materi listrik statis fleksibel dan dapat dimanfaatkan sebagai penunjang pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19.

Berdasarkan hasil survei kebutuhan dan analisis penelitian Kuswanto (2019), Putri (2020), Bakar, dkk., (2018), dan Mukti, dkk., (2020) peneliti bermaksud melakukan penelitian, yaitu ”Pengembangan Modul Interaktif Berbasis Pembelajaran Reflektif Menggunakan Google Sites pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup Untuk Kelas XII”. Beberapa prosedur yang dilakukan untuk mengembangkan media pembelajaran ini, antara lain mencari potensi dan masalah, mengumpulkan data, merancang desain produk, validasi oleh ahli materi dan ahli media teknologi informasi, dan revisi desain.

Hasil penilaian oleh ahli materi, ahli media TI, dan guru menjadi dasar layak atau tidaknya media yang dikembangkan untuk digunakan dalam pembelajaran. Modul interaktif berbasis pembelajaran reflektif menggunakan google sites pada materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup untuk kelas XII diharapkan layak digunakan agar peserta didik dapat memiliki pengalaman baru dan memahami materi dengan maksimal.

(49)

\

Potensi Masalah

1. Sebagian besar peserta didik

menggunakan smartphone dan laptop untuk menunjang pembelajaran secara jarak jauh.

2. Peserta didik memiliki keinginan untuk melakukan inovasi

pembelajaran agar tidak bosan. 3. Berdasarkan analisis kebutuhan,

Modul interaktif berbasis

pembelajaran reflektif yang outputnya berupa website menggunakan google sites belum pernah dikembangkan dalam pembelajaran.

1. Sulitnya menumbuhkan minat belajar peserta didik selama pembelajaran jarak jauh.

2. Peserta didik kurang memaknai dan merefleksikan pembelajaran. 3. Peserta didik sulit untuk memahami

materi pertumbuhan dan

perkembangan karena kompleks dan komprehensif .

4. Media pembelajaran yang diterapkan selama pembelajaran jarak jauh sudah bervariasi, namun belum dikembangkan.

SOLUSI

1. Membuat media pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan minat belajar peserta didik.

2. Memilih model pembelajaran reflektif agar peserta didik dapat memaknai dan merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan.

3. Mengemas materi agar lebih sederhana.

VALIDASI

Validasi dilakukan oleh dua ahli (materi dan media TI) dan guru biologi SMA

HARAPAN

1. Peserta didik mendapatkan pengalaman baru dalam pembelajaran.

2. Peserta didik dapat memaknai dan merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan.

HASIL

Dihasilkan media pembelajaran berupa ”Modul Interaktif Berbasis Pembelajaran Reflektif Menggunakan Google Sites pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

Untuk Kelas XII” Gambar 2. 3. Kerangka Berpikir

(50)

35

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian modul interaktif berbasis pembelajaran reflektif menggunakan google sites ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Martianingtiyas (2019) penelitian dan pengembangan adalah salah satu jenis penelitian untuk menghasilkan suatu produk dalam bidang pendidikan. Selain itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Pengembangan pada penelitian ini berupa media, perangkat ataupun evaluasi pembelajaran.

Penelitian ini dibatasi hanya pada tahap revisi desain. Tingkat kelayakan media yang dikembangkan peneliti diketahui melalui validasi oleh ahli materi, ahli media teknologi dan informasi (TI), dan dua guru biologi SMA.

B. Definisi Operasional 1. Pengembangan

Pengembangan adalah suatu cara untuk meningkatkan kualitas produk yang sudah ada agar lebih baik untuk digunakan dalam pembelajaran (Kuswanto, 2019).

2. Modul Interaktif

Modul interaktif adalah media pembelajaran dua arah yang dapat menciptakan suasana aktif pada aktivitas pembelajaran (Kuswanto, 2019).

(51)

3. Model Pembelajaran Reflektif

Model pembelajaran reflektif adalah sebuah model pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk merefleksi, mengaitkan, menalar, dan menkonstruksi pengetahuan secara mandiri pada kegiatan pembelajaran (Aprilia, 2016).

4. Google Sites

Google sites adalah sebuah situs website gratis yang diluncurkan google sejak 2008. Melalui google sites pembelajaran jarak jauh dapat lebih cepat dan efisien (Taufik, dkk., 2018).

C. Langkah–Langkah Penelitian dan Pengembangan 1. Potensi dan Masalah

Untuk menemukan potensi dan masalah, peneliti melakukan kegiatan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan mewawancarai langsung guru biologi SMA. SMA tempat untuk melakukan analisis kebutuhan, meliputi SMA K Sang Timur, SMA Negeri 1 Banguntapan, SMA Negeri 1 Seyegan, SMA Negeri 1 Cangkringan, dan SMA Negeri 2 Ngaglik. Kegiatan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan selama pembelajaran jarak jauh, kebutuhan (perangkat, media dan evaluasi), karakteristik peserta didik, dan harapan guru selama pembelajaran jarak jauh.

(52)

2. Pengumpulan Data

Hasil wawancara dengan guru biologi SMA dikumpulkan dan dirangkum sebagai bahan perencanaan pengembangan produk. Selain itu, peneliti melakukan studi literatur dari jurnal, buku, dan sumber pendukung yang relevan sebagai acuan pengembangan produk.

3. Desain Produk

Desain produk diawali dengan pembuatan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada Kompetensi Dasar (KD) 3.1 dan 4.1 materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Kemudian peneliti mengumpulkan bahan ajar yang relevan terkait materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Selanjutnya, peneliti mendesain modul pembelajaran interaktif dibantu oleh jasa ilustrator. Hal ini bertujuan agar modul pembelajaran interaktif terlihat menarik secara visual. Tidak lupa peneliti juga memasukan konten pada modul, seperti materi, gambar ilustrasi, tes formatif, evaluasi, refleksi, dan penilaian diri yang telah dibuat pada RPP kedalam google sites. Peneliti juga menambahkan ikon seperti kontak, video referensi, dan sejumlah informasi pendukung lain, agar modul yang dikembangkan layak digunakan.

4. Validasi Desain

Validasi desain bertujuan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan modul yang telah dikembangkan. Validasi pada penelitian ini dilakukan oleh satu orang ahli materi, satu orang ahli media TI, dan dua orang guru biologi SMA. Uji validasi dilakukan dengan menilai ketepatan konten dan

(53)

isi materi dalam modul dengan cara mengisi kuesioner yang telah disediakan. Data validasi desain dianalisis oleh peneliti sebagai acuan dalam revisi desain.

5. Revisi Desain

Revisi desain pada penelitian ini bertujuan meminimalkan kelemahan produk akhir agar layak diuji coba dalam lingkup terbatas. Revisi desain berpendoman pada hasil data validasi.

D. Spesifikasi Produk

1. Produk yang dikembangkan berupa media pembelajaran dalam bentuk modul interaktif berbasis pembelajaran reflektif menggunakan google sites yang disesuaikan dengan kurikulum 2013.

2. Komponen modul yang dikembangkan memuat petunjuk, Kompetensi Inti (KI), KD, indikator ketercapaian, ringkasan materi, gambar ilustrasi, video referensi, tes formatif, evaluasi, refleksi, penilaian diri, kontak, daftar pustaka, dan informasi.

3. Modul yang dikembangkan ini pengoperasiannya dioptimalkan hanya pada laptop.

4. Pada setiap pertemuan pembelajaran terdapat refleksi untuk peserta didik. 5. Pada akhir pertemuan pembelajaran terdapat penilaian diri untuk peserta

didik.

6. Output media diunggah pada google sites agar memudahkan peserta didik mengakses.

(54)

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik dan instrumen pengumpulan data pada penelitian pengembangan modul interaktif berbasis pembelajaran reflektif menggunakan google sites sebagai berikut.

1. Wawancara

Wawancara merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang paling sering digunakan dalam penelitian untuk menemukan potensi dan permasalahan (Rachmawati, 2007). Jenis wawancara yang dilakukan pada penelitian ini ialah wawancara terstuktur yang dilakukan secara langsung dengan narasumber. Narasumber pada saat survei analisis kebutuhan ialah guru biologi SMA di lima sekolah yang berbeda. Wawancara pada penelitian dilakukan untuk mengetahui permasalahan, kebutuhan (perangkat, media dan evaluasi), karakteristik peserta didik, dan harapan guru selama pembelajaran jarak jauh. Hasil wawancara dijadikan bahan pertimbangan oleh peneliti untuk mengembangkan produk. Kisi-kisi wawancara dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3. 1. Kisi-Kisi Wawancara

No Aspek Pertanyaan No. Pertanyaan

1. Permasalahan pembelajaran jarak jauh. 1 2. Fasilitas penunjang pembelajaran jarak jauh. 2

3. Karakteristik peserta didik. 3

4. Perolehan hasil belajar peserta didik 4

5. KD 5

6. Kebutuhan perangkat, media dan evaluasi selama pembelajaran.

6, 7 dan 8 7. Harapan guru terkait pembelajaran jarak jauh. 9

(55)

2. Angket

Angket adalah salah satu teknik pengambilan data yang bertujuan untuk memvalidasi produk dalam bentuk peryataan tertulis yang dijawab oleh responden. Angket diisi oleh satu orang ahli materi, satu orang ahli media TI, dan dua orang guru biologi SMA. Hasil angket digunakan sebagai pertimbangan untuk menyempurnakan kekurangan produk yang telah dirancang. Kisi-kisi angket validasi untuk ahli materi dan media TI dapat dilihat pada Tabel 3.2. dan 3.3, perhitungan hasil angket validasi dapat dilihat pada Tabel 3.4. dan komentar dan saran perbaikan dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3. 2. Kisi–Kisi Angket Validasi Untuk Ahli Materi dan Guru Biologi SMA

Kriteria Indikator No. Item

Kelayakan isi A. Kesesuaian materi dengan KD

1, dan 2 B. Keakuratan materi 3, dan 4 C. Mendorong keingin

tahuan

5 Kelayakan penyajian A. Teknik penyajian 1

B. Pendukung penyajian 2 dan 3 C. Koherensi dan

keruntutan alur berpikir

4 dan 5

Kelayakan bahasa A. Lugas 1

B. Komunikatif 2

C. Interaktif 3

D. Sesuai dengan kaidah bahasa

(56)

Tabel 3. 3. Kisi–Kisi Angket Validasi Untuk Ahli Media TI dan Guru Biologi SMA

Kriteria Indikator No Item

Perangkat Lunak A. Sistem operasi 1,2 dan 3 B. Kemudahan dalam

mengakses

4 dan 5 Media Pembelajaran A. Relevansi dengan

Standar Kompetensi (SK), KD dan Kurikulum 1 B. Sistematis 2 dan 3 C. Kontekstualitas dan aktualitas. 4 dan 5 Komunikasi Secara Visual A. Kreatifitas 1, dan 2 B. Desain secara visual 3, dan 4

C. Ikon navigasi 5

Tabel 3. 4. Perhitungan Hasil Angket Validasi Jumlah skor yang diperoleh = Total semua aspek Jumlah seluruh item = 15

Rata–rata = Jumlah skor total/jumlah seluruh item Keterangan:

1= Sangat Kurang Baik 2= Kurang Baik 3= Baik

4= Sangat Baik

(57)

Kesimpulan (mohon dilingkari salah satu).

1. Modul interaktif berbasis pembelajaran reflektif menggunakan google sites layak digunakan/uji coba tanpa revisi.

2. Modul interaktif berbasis pembelajaran reflektif menggunakan google sites layak digunakan/uji coba dengan revisi.

3. Modul interaktif berbasis pembelajaran reflektif menggunakan google sites tidak layak digunakan/uji coba.

F. Teknik Analisis Data

Hasil penelitian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Berikut uraian terkait teknik analisis data.

1. Data Kuantitatif

Menurut Sugiyono (2015), data kuantitatif merupakan sebuah data yang berbentuk angka atau skoring. Untuk mengukur hasil penilaian validator secara kuantitatif peneliti mengelompokan data menurut interval tertentu. Peneliti menghitung rata–rata hasil penilaian dari validator menggunakan rumus sebagai berikut.

Rata–rata = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚

Selanjutnya, peneliti menghitung skala pada setiap interval. Skala penilaian media terdiri, sangat baik (4), baik (3), kurang baik (2), dan sangat kurang baik (1). Menurut Arikunto (2009), untuk mengetahui interval penilaian skala numerik dapat menggunakan rumus skala Likert seperti pada Tabel 3.6.

(58)

RS= (m-n)/b

Keterangan:

RS= Rentang Skala

m= Angka tertinggi dalam pengukuran n= Angka terendah dalam pengukuran b= Banyaknya kelas/kategori yang dibentuk Tabel 3. 6. Skala Likert

No Skor Kategori

1. 3,25 ≤ x ≤ 4 Sangat Baik

2. 2,5 ≤ x ≤ 3,24 Baik

3. 1,75 ≤ x ≤ 2,4 Kurang Baik

4. 1 ≤ x ≤ 1,74 Sangat Kurang Baik

Setelah didapatkan kategori skor hasil penelitian, kemudian peneliti menyimpulkannya untuk dilaporkan sebagai hasil penelitian.

2. Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari saran dan masukan pada kolom komentar ahli materi, ahli media TI, dan dua guru biologi SMA. Data kualitatif digunakan sebagai dasar untuk menyempurnakan produk modul interaktif berbasis pembelajaran reflektif menggunakan google sites agar layak diuji coba pada skala terbatas.

G. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan penelitian adalah hasil validasi modul interaktif berbasis pembelajaran reflektif menggunakan google sites menunjukan kriteria sangat baik dan termasuk ke dalam kategori layak untuk diujicobakan dalam skala terbatas.

(59)

H. Kriteria Validator

Validator dalam penelitian ini ialah satu orang dosen ahli materi, satu orang dosen ahli media TI dan dua orang guru biologi SMA. Adapun kriteria dari validator dapat dirincikan sebagai berikut.

1. Ahli materi yang dipilih adalah seorang dosen pendidikan biologi yang mengampu mata kuliah yang berkaitan dengan materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.

2. Ahli media TI yang dipilih adalah seorang dosen dari prodi teknik informatika atau seseorang yang bekerja di bidang TI seperti web developer.

3. Kedua guru biologi merupakan guru yang sedang atau pernah mengampu kelas XII dan menguasai materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.

4. Kedua guru biologi menguasai pembelajaran jarak jauh dan pernah menggunakan media pembelajaran berbasis TI di kelas, seperti Quizizz, Google form, Google classroom dan Kahoot.

(60)

45

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kebutuhan

Wawancara analisis kebutuhan dilakukan dengan mewawancarai langsung guru biologi SMA. SMA tempat melakukan wawancara analisis kebutuhan, meliputi SMA K Sang Timur, SMA Negeri 1 Banguntapan, SMA Negeri 1 Seyegan, SMA Negeri 1 Cangkringan, dan SMA Negeri 2 Ngaglik. Kegiatan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan, dan potensi selama pembelajaran jarak jauh. Hasil wawancara analisis kebutuhan lebih spesifik dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Gambar

Gambar 2. 1. Dinamika Pedagogi Reflektif .....................................................................
Gambar 2. 1. Dinamika Pedagogi Reflektif
Tabel 2. 1. Penelitian Relevan
Gambar 2. 2. Desain Diagram Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

2.8 Memasang Benda Kerja Pada Penjepit Universal Dengan Tiga Cekam Penjepit cekam dipasang pada kepala pembagi dalam keadaan tegak Iurus. terhadap

describing an objective of the firm, in terms of decision variables - this function is to be maximized or minimized..  Constraints – requirements or restrictions placed on the

Berdasarkan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2015 dan Dokumen Pengadaan,

Akor ada banyak sekali jenisnya, yang paling dikenal adalah akor mayor, minor, dan dominant 7.Akor-akor yang digunakan dalam musik tradisi hampir semuanya

11 Periksa pandangan Achmad Sodiki mantan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (2010-2013) juga sebagai guru besar emeritus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

Jika banyaknya buah yang diambil pada keranjang besar harus tiga kali lebih banyak dari banyaknya buah yang diambil pada keranjang kecil, maka agar dijamin

Hypothesis test showed that the mean gain of students’ critical thinking and problem solving ability taught by problem based learning was better than conventional learning, this

light fishing. Metode penelitian yaitu survei. Analisis data yang digunakan yaitu: 1) deskriptif kuantitatif untuk menentukan keankeragaman ukuran panjang dan volume