RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE PADA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 6 SATAP
HULU GURUNG
DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD HANAFI, S.Pd NIP. 198701222020121005
23
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUASHULU
BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2021
iv KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat Rahmat dan KaruniaNya lah “Rancangan Aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXIV Pemerintah kabupaten kapuas hulu tahun 2021 dapat diselesaikan.
Penulisan rancangan ini terlaksana karena karena kontribusi banyak pihak berupa bimbingan dan motivasi sehingga pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Fransiksus Diaan, S.H selaku Bupati Kapuas Hulu
2. Bapak Jantau, S.Sos.,M.M. selaku Plt. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu 3. Bapak Petrus Kusnadi, S.Sos, M.Si selaku Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Kapuas Hulu.
4. Bapak Beny Wahyudi, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung
5. Bapak Allukmanul Hakim, S.STP.,M.Eng selaku penguji yang telah memberikan masukan dan saran
6. Bapak Sagitarisman,S.I.P. selaku Coach yang telah memberikan bimbingan, masukan dan pengarahan
7. Bapak A.A. Hanifah, S.Pd.SD selaku mentor yang telah memberikan bimbingan dan dukungan
8. Panitia Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan CXIV Tahun 2001 Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu tahun 2021 yang telah memberikan bantuan dan motivasi.
9. Rekan Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan CXIV Tahun 2001 Pemerintah kabupaten kapuas hulu tahun 2021 yang telah memberikan semangat dan motivasi.
10. Keluarga Besar tercinta yang selalu memberi do’a, semangat dan dukungan.
v Penyusun berupaya agar Rancangan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan, sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan ini diterima dengan terbuka. Semoga Raporan Aktualisasi ini dapat bermamfaat.
Putussibau, 30 Juli 2021
Penyusun
vi DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ... i
BERITA ACARA ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan ... 3
C. Tempat dan Waktu Kegiatan ... 3
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI A. Profil sekolah ... 4
B. Data Siswa SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung ... 4
C. Data Guru dan Personil Sekolah ... 5
D. Visi dan Misi SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung ... 6
E. Nilai-Nilai Organisasi ... 6
F. Struktur Organisasi ... 7
G. Tupoksi Organisasi ... 8
BAB III NILAI –NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN A. Nilai-Nilai Dasar ASN……….. ... 11
1. Akuntabilitas ... 11
2. Nasionalisme... 13
3. Etika Publik ... 15
4. Komitmen Mutu ... 17
5. Anti korupsi ... 18
B. Peran dan Kedudukan ASN ... 19
1. Manajemen ASN ... 20
2. Whole of Government (WoG) ... 21
3. Pelayan Publik ... 22
vii BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu dan Gagasan Pemecahan Isu ... 24
B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan ... 30
C. Rancangan Jadwal Kegiatan ... 38
D. Jadwal Konsultasi Coach ... 39
E. Jadwal Konsultasi Mentor ... 40
DAFTAR PUSTAKA ... 41
viii DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Jumlah Peserta Didik SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung . 4 Tabel 2.2 Data Data Guru dan Personel di SMP Negeri 6 Satap
Hulu Gurung ... 5
Tabel 4.1 Tabel Nilai Ulangan Harian Kelas VIII SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung ... 24
Tabel 4.2 Isu Aktual ... 25
Tabel 4.3 Isu Analisis Masalah ... 27
Tabel 4.4 Rancanagan Aktualisasi ... 30
Tabel 4.5 Rancangan Jadwal Aktualitasi ... 37
Tabel 4.6 Jadwal Konsultasi dengan Coach ... 38
Tabel 4.7 Jadwal Konsultasi dengan Mentor ... 39
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan sebuah negara besar da memiliki sumber daya alam yang melimpah, sumber daya alam yang potensial dan demokrasi yang realtif stabil. Agar mampu mengelola sumber daya dengan baik maka diperlukan pengelolan pemerintahan dengan SDM yang berkualitas, salah satunya adalah ASN yang profesional.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara disingkat ASN adalah profesi sebagai Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada instansi Pemerintah. Sebagai salah satu aparatur sipil negara, PNS memiliki peran yang penting untuk mendukung kemajuan negara Indonesia saat ini. Peran tersebut dapat dipenuhi ketika PNS mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya dengan efektif dan efisien sebagai aparatur sipil negara menjadi PNS yang berkualitas dan profesional.
Untuk memenuhi hal tersebut, maka dilaksanakan pembinaan melalui Pelatihan Dasar CPNS dimana CPNS ditanamkan sikap perilaku bela negara, nilai- nilai dasar PNS serta peran dan kedudukan PNS untuk membentuk karakter yang kuat dalam jabatannya. Sesuai dengan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, maka ditetapkan mekanisme Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil yang memungkinkan para CPNS mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi). Dalam hal ini apa yang telah didapatkan selama Pelatihan Dasar bisa di terapkan di tempat kerja. Oleh karena itu, melalui Pelatihan Dasar CPNS sebagai ASN
2 wajib melaksanakan fungsi dasar ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa sehingga dapat menjadi PNS yang memiliki daya saing nasional.
Satu di antara beberapa profesi yang merupakan bagian dari pegawai ASN dan wajib melaksanakan pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) adalah tenaga pendidik atau guru. Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menjelaskan tugas dan fungsi guru. Lebih lanjut, dijelaskan dalam Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.Selain itu, tenaga pendidik atau guru juga dituntut untuk memiliki karakter yang baik dalam dirinya sehingga menjadi pegawai ASN yang berkompeten, profesional, berintegritas, dan berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang embannya.
Melalui Kegiatan habituasi, peserta pelatihan dasar sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) dapat membiasakan diri untuk menerapkan nilai-nilai dasar ASN, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya di lingkungan kerjanya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa. Dalam hal ini, penyusun merupakan peserta pelatihan dasar yang akan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) di SMP Negeri 06 Satap Hulu Gurung.
Pembelajaran yang efektif dan inovatif tentunya menjadi salah satu dasar bagaimana menstimulus cara berpikir peserta didik untuk sedikit lebih maju untuk itu tenaga pendidik perlu berpikir bagaimana mengembangkan suatu cara atau model pembelajaran baru yang mampu memberikan dampak yang signifikan dalam kaitannya dengan capaian hasil belajarnya. Permasalahan yang sering ditemukan di sekolah saat ini adalah guru cenderung menerapkan pola mengajar yang sama dan cenderung monoton yang mengakibatkan peserta didik yang pasif, dalam artian tidak mampu menangkap atau mencerna ilmu
3 yang diajarkan imbasnya bisa dilihat dari evaluasi penilaian yang jauh dari kata tuntas atau memenuhi KKM terutama di pelajaran IPS. Model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture menjadi solusi sekaligus terobosan baru dari penulis untuk meningkatkan tingkat partisipasi siswa di kelas, menjadikan pembelajaran lebih menarik dan dapat meningkatkan daya nalar atau cara berpikir peserta didik terhadap materi yang diajarkan. Model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture merupakan sebuah model dimana guru menggunakan alat bantu atau media gambar untuk menerangkan sebuah materi atau memfasilitasi siswa untuk aktif belajar. Kegiatan- kegiatan yang akan dilaksanakan selama agenda habituasi tertuang di dalam rancangan aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada pelajaran IPS kelas IX SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung”.
B. Tujuan
Pelatihan Dasar Calon PNS diselenggarakan untuk membentuk PNS profesional berkarakter dibentuk oleh sikap perilaku bela negara, nilai-nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA), dan pengetahuan tentang kedudukandan peran PNS dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan pernannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat. Selain itu, peserta Pelatihan Dasar juga mampu menganalisis manfaat aktualisasi di dalam agenda habituasi terhadap usaha terwujudnya visi, misi, dan tujuan sekolah, serta penguatan bagi nilai-nilai organisasi sekolah.
C. Tempat dan Waktu Kegiatan
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan dari tanggal tanggal 5 Agustus s/d 7 September 2021 bertempat di SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung Kecamatan Hulu Gurung Kabupaten Kapuas Hulu.
4 BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Profil Organisasi
Berikut ini adalah profil organisasi sekolah yang terdapat di SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung, Kecamatan Hulu Gurung Kabupaten
Kapuas Hulu :
PROFIL SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung
2. NSS : 69806131
3. NPSN : 201100603006
4. Status Sekolah : Negeri
5. Tanggal SK Pendirian : 24 Tahun 2014 Tanggal SK Izin Operasional: 2 Februari 2014 6. Alamat Sekolah
a. Jalan : Lintas Selatan b. Kelurahan/ Desa : Lubuk Antuk c. Kecamatan : Hulu Gurung d. Kabupaten / Kota : Kapuas Hulu e. Kode Pos : 78764
f. Provinsi : Kalimantan Barat
B. Data Siswa SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung
Data siswa SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Ajaran 2021/2022
Tabel 2.1 Jumlah peserta didik SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung Rombel Laki – Laki
(Orang)
Perempuan (Orang)
Jumlah (Orang)
VII 2 3 5
VIII 5 6 12
IX 5 6 11
Jumlah 13 15 28
5 C. Data Guru dan Personel Sekolah
Data Guru SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Ajaran 2021/2022
Tabel 2.2 Data Guru dan personel di SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung
No Nama NIP Jabatan Pangkat/
Golongan 1 Beni Wahyudi, S. Pd 198602092010011007 Kepala
Sekolah
Penata Tk.1 III/d
2 Herizal, A.md.Pd 196307041987031016
Wakil Kepala Sekolah Guru Mapel
Pembina IV/ a
3 Syahri, S.Pd 196404072007011003 Guru Mapel
Penata Muda III/a 4 Muhammad Hanafi,
S.Pd 198701222020121005 Guru Mapel
Penata Muda III/a
5 Desi Herlina S.Pd Guru
Mapel Honorer
6 Leni Marlina Tata
Usaha Honorer
7 Burhanudin Guru
Mapel Honorer
8 Rusnawati, S.Pd Guru
Mapel Honorer
9 Raskinah, S.Pd Guru
Mapel Honorer
10 Masnun, S.Pd Guru
Mapel Honorer
11 Dwi Mulatsih, S.Pd Guru
Mapel Honorer 12 Corina Sandra Dewi,
S.Pd
Guru
Mapel Honorer
13 Beri Gunawan, S.Pd Guru
Mapel Honorer
14 Dede Haryadi, S.Pd Guru
Mapel Honorer
15 Eni Mardiah, S.Pd Guru
Mapel Honorer
16 Nurul Hidayah, S.Pd Guru
Mapel Honorer
6 D. Visi Dan Misi SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung
Adapun Visi Misi SMP Negeri 6 Hulu Gurung yang ingin diwujudkan adalah sebagai berikut:
1. Visi
VISI
“Berprestasi, Berbudaya dan Berakhlak Mulia”
2. Misi
MISI
Mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien, serta nilai-nilai agama dan budaya, bersih aman dan nyaman dalam kehidupan sehari-hari.
E. Nilai-Nilai Organisasi
Berikut ini adalah nilai-nilai yang terdapat di SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung:
1. Religus 2. Sopan 3. Disiplin 4. Jujur
5. Kerja sama 6. Tanggung Jawab 7. Percaya diri 8. Mandiri
7 F. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu susunan komponen-komponen atau unit-unit kerja dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi menunjukkan bahwa adanya pembagian kerja dan bagaiman fungsi atau kegiatan-kegiatan berbeda yang dikoordinasikan. Dan selain itu struktur organisasi juga menunjukkan mengenai spesialisasi dari pekerjaan, saluran perintah maupun penyampaian laporan. Demi mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, berikut struktur organisasi di SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung.
Struktur Organisasi SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung
WAKIL KEPALA SEKOLAH HERIZAL, A.Md. Pd
WALI KELAS VII RASKINAH, S.Pd
WALI KELAS VIII ENI MARDIAH, S. Pd
WALI KELAS IX DWI MULATSIH, S. Pd
GURU KEPALA SEKOLAH BENI WAHYUDI, S. Pd KOMITE SEKOLAH
HARIS
8 G. Tupoksi Organisasi
1. Tugas dan Fungsi Sekolah
Adapun Tugas yang dilaksanakan sekolah adalah menindak lanjuti strategi pelaksanaan yang wajib dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah sebagai berikut:
1. Mengadakan pembinaan terhadap peserta didik, guru dan karyawan secara berkelanjutan;
2. Mengadakan jam tambahan pada pelajaran tertentu;
3. Melakukan kerjasama dengan pihak kabupaten dan untuk membantu pembiayaan bagi peserta didik yang mempunyai semangat dan motivasi yang tinggi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi;
4. Mengadakan kegiatan-kegiatan keagamaan, peringatan hari besar keagamaan;
5. Menjalin komunikasi yang baik dengan Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu;
6. Pengadaan buku penunjang;
7. Mengintensifkan komunikasi dan kerjasama dengan orang tua;
8. Pelaporan kepada orang tua secara berkala;
9. Mengintensifkan berbagai kegiatan ekstra kurikuler seperti olah raga, pramuka, dan kegiatan keagamaan.
Dengan fungsi sekolah adalah sebagai Fasilitator dan Tempat Proses belajar mengajar dengan harapan terjalinnya proses belajar mengajar yang kondusif dan terukur.
2. Tugas dan Fungsi Guru a. Tugas Guru
Tugas guru ini dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20 Undang- Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah No. 74
9 Tahun 2008 tentang Guru, yakni :
1) Merencanakan pembelajaran;
2) Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3) Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4) Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;
5) Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6) Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai;
7) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan.
Lebih lanjut, tugas guru secara dijelaskan dalam Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya : 1) Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2) Menyusun silabus pembelajaran;
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5) Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
6) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaaran di kelasnya;
7) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8) Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
9) Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggungjawabnya (khusus guru kelas);
10) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah/ madrasah dan nasional;
11) Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;
13) Melaksanakan pengembangan diri;
14) Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan
10 15) Melakukan presentasi ilmiah.
b. Fungsi guru
Fungsi guru yang disini juga sudah termasuk dalam tugas guru yang telah dijabarkan diatas, namun beberapa fungsi lain terkandung dalam poin d dan e Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta poin a, b dan c Pasal 40 Ayat (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni :
1) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
2) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika;
3) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis;
4) Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan
5) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
11 BAB III
NILAI – NILAI DASAR SERTA PERAN DAN KEDUDUKAN ASN
A. Nilai – Nilai Dasar ASN
Nilai-nilai dasar ASN merupakan nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan ASN secara profesional sebagai pelayan masyarakat yang meliputi kemampuan berakuntabilitas, mengedepankan kepentingan nasional, menjunjung tinggi standar etika publik, berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya, dan tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya. Adapun nilai- nilainya adalah sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik, yaitu (LAN RI, 2015):
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik; serta
d. Menunjukkan sikap dan perilaku konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya. PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan yang tepat ketika kerjadi konflik kepentingan, tidak
12 terlibat dalam politik praktis, melayani warga secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan fungsinya (LAN RI, 2015).
Adapun indikator nilai dasar akuntabilitas yaitu sebagai berikut:
1. Tanggungjawab
Kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
2. Jujur
Sikap, perkataan, dan perbuatan yang sesuai dengan kebenaran dan keadaan.
3. Kejelasan Target
Kejelasan target dalam menjelaskan cara, tindakan ataupun proses kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.
4. Netral
Tidak berpihak, tidak ikut atau tidak membantu salah satu pihak.
5. Mendahulukan kepentingan publik
Tidak egois, menghargai pendapat orang banyak.
6. Adil
Suatu sikap yang tidak memihak, tidak berat sebelah, berpihak dan berpegang kepada kebenaran.
7. Transparan
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
8. Konsisten
Suatu sikap yang tetap (tidak berubah-ubah), taat asas, selaras dan sesuai.
9. Partisipasif
Suatu keterlibatan fisik baik mental dan emosional serta ikut bertanggung jawab untuk mencapai suatu tujuan.
13 2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain (LAN RI, 2015). Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
a. Menempatkan persatuan dan kesatuan;
b. Kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;
c. Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara;
d. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri;
e. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;
f. Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;
g. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN.
Setiap pegawai ASN wajib memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara.
Adapun indikator dari nilai Nasionalisme adalah:
1. Religius artinya patuh terhadap ajaran agama.
2. Hormat- menghormati artinya saling menghormati antar sesama.
3. Kerjasama artinya sebuah usaha yang dilakukan oleh beberapa orang atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
4. Tidak memaksakan kehendak artinya tidak memaksa orang agar mau menerima.
5. Jujur artinya memberikan informasi yang sesuai dengan keadaan sesungguhnya.
6. Amanah artinya dapat dipercaya.
7. Adil artinya suatu sikap yang bebas dari diskriminasi.
14 8. Persamaan derajat artinya persamaan nilai, harga, taraf yang
membedakan antar sesama
9. Tidak diskriminatif artinya sikap tidak membedakan secara sengaja terhadap golongan-golongan yang berhubungan dengan kepentingan tertentu.
10. Mencintai sesama manusia artinya saling mengasihi, saling tolong menolong satu sama lain.
11. Tenggang rasa artinya sikap dalam menyikapi perbedaan sehingga tidak menyakiti ataupun menyinggung orang lain.
12. Membela kebenaran artinya orang tersebut berani membela apa yang menurutnya benar dan merupakan fakta dengan alasan yang tepat.
13. Persatuan adalah berkumpulnya macam-macam corak dari berbagai kalangan, ras, budaya dan adat-istiadat dalam masyarakat yang bersatu dengan serasi.
14. Rela berkorban artinya sikap dan perilaku yang tindakannya dilakukan dengan ikhlas serta mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri.
15. Cinta tanah air artinya cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian dan penghargaan terhadap bangsa.
16. Memelihara ketertiban artinya suatu keadaan dimana segala kegiatan dapat berfungsi dan berperan sesuai dengan ketentuan yang ada.
17. Disiplin adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur.
18. Musyawarah merupakan suatu upaya bersama dengan sikap rendah hati untuk dapat memecahkan persoalan (mencari jalan keluar) untuk bisa mengambil keputusan bersama dalam penyelesaian atau juga pemecahan yang menyangkut urusan keduniawian.
15 19. Kekeluargaan artinya suatu sistem, sikap dan juga kepercayaan yang secara sadar ataupun tidak, mempersatukan anggota keluarga pada satu budaya.
20. Menghormati keputusan artinya menerima pendapat orang lain, tidak memaksa kehendak kita sendiri dan tidak boleh menyela ketika orang berbicara.
21. Tanggungjawab artinya keadaan di mana wajib menanggung segala sesuatu sehingga kewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatu yang menjadi akibat.
22. Kepentingan bersama artinya sebuah keputusan yang sudah dipikirkan secara matng, untuk mewujudkan keinginan yang diinginkan secara bersama.
23. Gotong-royong artinya bekerja bersama demi mencapai hasil yang diinginkan.
24. Sosial artinya sesuatu yang dapat dicapai, dihasilkan serta ditetapkan dalam proses interaksi sehari-hari antar warga.
25. Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya artinya
26. Hidup sederhana artinya hidup dengan cara apa adanya yang kita miliki sekarang dan tidak berlebihan. Sederhana juga bukan berarti miskin tapi hidup yang sederhana berada ditengah dari hidup yang kaya dan yang miskin.
27. Kerja keras artinya kegiatan yang dikerjakan secara sungguh- sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target kerja tercapai.
28. Menghargai karya orang lain artinya memberikan apresiasi (penghargaan) atas hasil usaha dan jerih payah orang lain.
3. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggungjawab pelayanan publik (LAN RI, 2015).
16 Dengan kata lain kode etik dapat diartikan sebagai rumusan eksplisit tentang kaidah-kaidah atau norma yang harus ditaati secara sukarela oleh para pegawai di dalam organisasi publik. Ada tiga dimensi dalam etika publik, yakni:
a. Kualitas Pelayanan (cepat, cermat);
b. Modalitas (cara memperbaiki sistem); dan c. Tindakan Etika Publik (Integritas Publik).
Indikator nilai dasar dari etika publik diantaranya:
1. Jujur adalah suatu perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan, baik terhadap dirinya maupun pihak lain.
2. Bertanggungjawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan, baik yang disengaja atau tidak disengaja.
3. Integritas Tinggi adalah bertindak secara konsisten antara apa yang dikatakan dengan tingkah lakunya sesuai nilai-nilai yang dianut (nilai-nilai dapat berasal dari nilai kode etik di tempat dia bekerja, nilai masyarakat atau nilai moral pribadi).
4. Cermat adalah sikap hati-hati, teliti, sungguh-sungguh, ikhlas, rajin dan ulet dalam melakukan pekerjaan.
5. Disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peraturan dan tunduk pada pengawasan.
6. Hormat adalah suatu sikap menghargai/menghormati diri sendiri, orang lain, dan lingkungan, memperlakukan orang lain seperti keinginan untuk dihargai, beradab dan sopan, tidak melecehkan dan menghina orang lain.
7. Sopan adalah sikap hormat terhadap tata tertib menurut peraturan yang berlaku.
8. Taat pada peraturan Perundang-Undangan
Melaksanakan ketentuan tugas dan funsi sesuai Peraturan Perundang-Undangan.
17 9. Taat perintah adalah mengikuti dan menuruti keinginan atau
perintah dari luar diri kita.
10. Menjaga rahasia adalah praktik pertukaran informasi antara sekelompok orang, bisa hanya sebanyak satu orang lain.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Target utama kinerja aparatur yang berbabasis komitmen mutu adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan (LAN RI, 2015).
Untuk menciptakan mutu pelayanan prima diperlukan perubahan orientasi, sikap, dan cara kerja, antara lain sebagai berikut:
1. Dari orientasi kepada peraturan menjadi orientasi kepada masyarakat.
2. Dari cara kerja “asal bapak senang” dan asal-asalan menjadi berorientasi kepada mutu.
3. Dari sikap pasif menjadi proaktif dan inovatif.
4. Dari cara kerja individualis dan egosentris (bekerja sendiri dan berorientasi melayani pimpinan) menjadi cara kerja tim (kolektif).
Aktualisasi nilai-nilai dasar komitmen mutu dalam pelaksanaan tugas aparatur akan mendorong terciptanya iklim atau budaya kerja unggul yang dapat menumbuhkan keberanian untuk menampilkan kreativitas dan inovasi (LAN RI, 2015).
Indikator nilai dasar komitmen mutu diantaranya yaitu:
1. Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
18 2. Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang keluar alur.
3. Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalis melayanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
4. Berorientasi Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
5. Anti Korupsi
Korupsi adalah masalah kehidupan, dampak dan bahayanya bias berpengaruh secara jangka panjang (LAN RI, 2015). Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Jadi, anti korupsi berarti tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah atau tindakan yang berhubungan dengan korupsi. Aparatur Sipil Negara perlu dibekali nilai dasar anti korupsi agar bias menghindari dan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi.
Indikator nilai dasar anti korupsi adalah sebagai berikut:
1) Jujur apabila selalu berbicara, berbuat sesuai dengan fakta,
19 tidak melakukan perbuatan curang, tidak berbohong, dan tidak mengakui milik orang lain.
2) Disiplin adalah perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan tanggungjawab.
3) Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu.
4) Kerja keras adalah didasari dengan adanya kemauan didalam kemauan terkandung ketekatan, ketekunan, daya tahan, daya kerja dan pendirian keberanian.
5) Sederhana adalah kebiasaan untuk tidak hidup boros atau tidak berlebih-lebihan.
6) Mandiri berarti selalu menuntaskan pekerjaan tanpa mengandalkan bantuan dari orang lain.
7) Adil artinya suatu sikap yang bebas dari diskriminasi, ketidakjujuran.
8) Berani berarti keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela keberanian.
9) Peduli adalah sebuah sikap keberpihakan kita untuk melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi di sekitar kita.
B. PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
Peran dan kedudukan PNS menjadi hal penting bagi para PNS agar PNS dapat menjalankan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa sehingga mampu mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial-kultural dengan menggunakan perspektif whole of government dalam mendukung pelaksanaan tugas jabatannya dalam melayani publik (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Barat, 2019).
20 1. Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN)
Manajemen ASN yaitu pengelolaan ASN untuk menhasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi publik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dengan adanya manajemen ASN diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan zaman. Dalam manajemen ASN terdapat indikator- indikator, antara lain:
a. Profesionalitas artinya mengutamakan keahlian yang berlandaskan pada kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Proporsionalitas artinya mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban ASN;
c. Netralitas artinya setiap Pegawai ASN tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingansiapapun;
d. Akuntabilitas artinya setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan Pegawai ASN harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;
e. Efektif dan efisien artinya dalam menyelenggarakan Manajemen ASN sesuai dengan target atau tujuan dengan tepat waktu sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan;
f. Keterbukaan artinya dalam penyelenggaraan Manajemen ASN bersifat terbuka untuk publik;
g. Non diskriminatif artinya dalam penyelenggaran manajemen, ASN, tidak membedakan perlakuan berdasarkan gender, suku, agama, ras, dan golongan;
h. Persatuan dan kesatuan artinya ASN sebagai perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia;
i. Keadilan dan kesetaraan artinya pengaturan penyelenggaraan
21 ASN harus mencerminkan rasa keadilan dan kesamaan untuk memperoleh kesempatan akan fungsi dan peran sebagai ASN.
2. Whole of Goverment (WOG)
Whole of Goverment adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen, program, dan pelayanan publik. Terdapat beberapa nilai indikator dalam Whole of Government, yaitu:
a. Koordinasi artinya menyelaraskan atau menyeimbangkan kegiatan kerja dari satu pihak dengan pihak yang lain demi mencapai tujuan masing-masing pihak dan berakhir dengan tujuan bersama;
b. Integrasi artinya pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat;
c. Kolaborasi artinya proses partisipasi beberapa orang, kelompok, dan organisasi yang bekerja sama untuk mencapai hasil yang diinginkan;
d. Mudah dan murah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal untuk dipenuhi dan biaya yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut terjangkau oleh seluruh warga negara;
e. Komunikasi artinya penyampaian informasi atau pesan oleh komukator pada komunikan melalui saran tertentu dengan tujuan dan dampak tertentu pula;
f. Partisipasi artinya peningkatan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat;
g. Kerja sama artinya kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang (lembaga, pemerintah, dan sebagainya) untuk mencapai tujuan bersama;
22 h. Komunikasi artinya proses penyampaian informasi atau pesan oleh seorang komunikator kepada komunikan melalui sarana tertentu dengan tujuan dan dampak tertentu pula;
i. Berkesinambungan artinya suatu hal atau peristiwa yang merupakan suatu rangkaian yang berkelanjutan.
3. Pelayanan Publik
Menurut UU No. 25 Tahun 2009 Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang–
undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas jasa, barang dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggaraan pelayanan publik Ada 9 prinsip pelayanan publik untuk mewujudkan pelayan prima diantaranya adalah:
a. Partisipasif artinya dalam pelayanan harus melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya;
b. Transparan artinya masyarakat diberikan akses sebesar- besarnya untuk mempertanyakan dan mneyampaikan pengaduan apila mereka merasa tidak puas dengan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah/instansi;
c. Responsif artinya dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya;
d. Tidak Diskriminatif artinya pelayan publik yang diberikan pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara lainnya;
e. Mudah dan Murah yaitu pelayanan yang masyarakat perlukan harus diterapkan prinsip mudah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akan dam mudah untuk dipenuhi. Sedangkan murah artinya biaya yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut terjangkau oleh seluruh warga Negara;
23 f. Efektif dan Efesien dengan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah;
g. Aksesibel adalah pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik maupun non-fisik;
h. Akuntabel adalah penyelengaraan pelayanan publik dilakukan dengan menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga Negara melalui pajak yang mereka bayar;
i. Berkeadilan adalah penyelengaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
24 BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu dan Gagasan Pemecahan Isu
Berdasarkan Wikipedia, Isu adalah suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif terhadap organisasi dan berlanjut pad kritis. Didalam rancangan aktualisasi ini penulis merujuk kepada isu-isu yang terjadi di ranah pendidikan. Isu-isu yang ditemukan bersama di SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung Kabupaten Kapuas Hulu adalah sebagai berikut.
1. Masih adanya peserta didik yang terlambat masuk kelas
Isu ini terlihat saat pengamatan langsung yang penulis lakukan saat berada di sekolah. Saat diberikan waktu istirahat selama 15 menit untuk sekedar beristirahat di luar kelas, saat jam masuk masih ada beberapa anak yang belum masuk sesuai dengan jam masuk, sehingga hal tersebut menunda proses pembelajaran.
2. Sebagian besar peserta didik belum memenuhi Kreteria Ketuntasan Minimal pada Pelajaran IPS
Berdasarkan hasil ulangan mata pelajaran IPS masih banyak peserta didik yang mendapatkan nilai di bawah Standar Ketuntasan Minimal (KKM). Dibawah ini akan kita lihat hasil ulangan siswa kelas VIII di SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung.
25 4.1 Tabel Nilai Ulangan Harian Kelas VIII SMP Negeri 6
Satap Hulu Gurung
No Nama KKM Nilai
1 Aminah 75 60
2 Latifah 75 70
3 Nanang Kurniawan 75 65
4 Pasha 75 60
5 Rahmad Hidayat 75 80
6 Regen 75 70
7 Soenarjo 75 60
8 Novalianti 75 75
9 Aminah 75 75
10 Riska Pratiwi 75 85
11 Siti Jamilah 75 75
Sumber :
3. Sebagian besar peserta didik belum aktif dalam proses pembelajaran IPS
Isu ini terlihat saat pengamatan langsung yang penulis lakukan saat berada di di dalam kelas. Karena ketika kegiatan pembelajaran dilaksanakan tidak ada siswa yang bertanya dan siswa tidak bisa atau tidak berani untuk menjelaskan ketika ditunjuk, setelah materi dijelaskan. Hal ini terjadi pada setiap proses pembelajaran, jadi perlu solusi untuk membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih aktif baik dari pengajar maupun siswanya
Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual serta tantangan perubahan dan perkembangan yang terjadi berdasarkan tugas pokok dan fungsi guru, perlu ditentukan prioritas yang akan ditangani. Penentuan isu prioritas dilakukan dengan menggunakan skala dengan rentang angka dari 1 - 5 . Skala penilaian ini berpedoman pada 4 (empat) kriteria isu yaitu isu yang bersifat Aktual, Problematik, Khalayak dan Layak atau biasa di singkat APKL. Adapun penentuan isu aktualnya sebagai berikut.
26 Tabel 4.2 Isu Aktual
No Isu Aktual Kriteria
Total Peringkat
A P K L
1
Masih adanya peserta didik yang terlambat masuk kelas
4 3 4 3 14 III
2
Sebagian besar peserta didik belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal pada Pelajaran IPS
5 5 4 5 19 I
3
Sebagian besar peserta didik belum aktif dalam proses pembelajaran IPS
5 4 3 4 16 II
Keterangan : 5 : Sangat Tinggi 4 : Tinggi
3 : Sedang 2 : Rendah
1 : Sangat Rendah
Berdasarkan hasil analisis isu – isu tersebut menggunakan analisis APKL, maka isu aktual yang paling mendasar dan mendapatkan peringkat paling tinggi yaitu “Sebagian besar peserta didik belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal pada Pelajaran IPS”.
Untuk mempertajam isu yang akan diangkat maka dilanjutkan dengan menggunakan kriteria analisis Urgency, Serius dan Growth (USG). Skala penilaian ini berpedoman pada 3 (tiga) kriteria isu sebagai berikut:
27 1. Kurangnya kesadaran peserta didik mengumpulkan tugas
Dasar penulis mengatakan kurangnya kesadaran peserta didik mengumpulkan tugas didapat dalam pengamatan penulis selama mengajar di SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung. Pada saat pengumpulan tugas ada beberapa siswa yang tidak mengumpulkan tugas yang sudah diberikan. Hal ini bisa berpengaruh terhadap nilai tugas.
2. Kurangnya media pendukung dalam proses pembelajaran
Media pembelajaran sangat membantu guru dalam menyampaikan materi yang hendak disampaikan kepada peserta didik. Dalam hal ini ada beberapa media pendukung pembelajaran yang kurang di SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung sehingga bisa menghambat dalam mengajar.
3. Belum optimalnya penggunaan Model pembelajaran
Dalam proses pembelajaran media pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan standar pembelajaran yang ada kaitannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, model konvensional yang cenderung monoton misalnya dengan metode ceramah tergantung pada pola pikir guru tanpa adanya pengembangan atau inisiatif lainnya.
Untuk menentukan masalah pokok prioritas tersebut digunakan metode USG (Urgency, Seriuousness, Growth ) dengan skala penilaian 1 sampai 5.
Tabel 4.3 Isu Analisis Masalah
No Masalah Pokok Prioritas
Total Peringkat U S G
1 Kurangnya kesadaran peserta
didik mengumpulkan tugas 3 4 5 12 II
2 Kurangnya media untuk mendukung dalam proses pembelajaran
3 4 4 11 III
3 Belum optimalnya penggunaan
model pembelajran 5 5 4 14 I
28 Keterangan :
5 : Sangat Tinggi 4 : Tinggi
3 : Sedang 2 : Rendah
1 : Sangat Rendah
Berdasarkan hasil analisis masalah pokok menggunakan USG yang menggunakan dapat diketahui bahwa faktor utama yang menjadi masalah pokok adalah kurang optimalnya penggunaan model pembelajaran.
Dengan mengetahui masalah pokok tersebut penulis dapat menyimpulkan gagasan yang tepat untuk penulisan rancangan aktualisasi ini adalah: “Optimalisasi penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pelajaran IPS kelas IX SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung”.
Penulis mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture berlandaskan pada masalah yang timbul pada proses pembelajaran. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture diharapkan dapat meningkatkan minat siswa pada pembelajaran IPS. Picture and picture merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture merupakan sebuah model dimana guru menggunakan alat bantu atau media gambar untuk menerangkan atau memotivasi siswa untuk aktif belajar. Dengan menggunakan alat bantu media gambar diharapkan siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan fokus yang baik dan dalam kondisi yang menyenangkan sehingga apa pun pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik dan mampu meresap dalam hati serta dapat di ingat.pembelajaran ini memiliki ciri sebagai berukut: aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Inovatif pembelajaran harus memberikan sesuatu yang baru dan menarik minat peserta didik dan selalu kreatif. setiap
29 pembelajaran harus menimbulkan minat kepada peserta didik untuk menghasilkan sesuatu atau dapat menyelesaikan suatu masah dengan teknik atau cara yang dikuasai oleh siswa itu sendiri yang di peroleh dari proses pembelajan. Dalam pembelajaran seorang guru tidak cukup hanya menampilkan pengetahuan saja. Akan tetapi juga mampu menciptakan suasana kelas yang penuh perhatian sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan tercapai tujuan yang optimal.
Adapun gagasan penanganan isu dapat dicapai melalui kegiatan-kegiatan berikut:
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran sebelum memulai materi b. Guru menyiapkan beberapa gambar
c. Selanjutnya guru menjelaskan materi pembelajaran IPS tentang keterkaitan media gambar kepada peserta didik.
d. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya guru
e. Memberikan tugas kepada siswa dengan membagikan beberapa gambar kepada siswa untuk dicocok kan dengan materi
f. Setelah semua selesai Guru akan megoreksi hasil kerja siswa dan menyampaikan hasil kerja siswa
g. Guru membuat kesimpulan setelah itu menutup pembelajaran. Untuk menindaklanjuti gagasan isu tersebut maka dilakukan beberapa kegiatan, adapun kegiatannya sebagai berikut :
1. Membuat RPP
2. Membuat media pembelajaran kooperatif tipe picture dan picture 3. Membuat Instrumen Penilaian
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
5. Melaksanakan kegiatan evaluasi dan menyampaikan hasil evaluasi.
30 B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Tabel 4.4 Rancangan Aktualisasi Unit Kerja SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung
Identifikasi Isu 1. Masih adanya peserta didik yang terlambat masuk kelas
2. Sebagian besar peserta didik belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal pada Pelajaran IPS 3. Bagian besar peserta didik belum aktif dalam proses pembelajaran IPS
Isu yang diangkat Sebagian besar peserta didik belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal pada Pelajaran IPS
Gagasan Pemecahan Isu Optimalisasi penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada pelajaran IPS kelas IX SMP Negeri 6 Satap Hulu Gurung.
No
Kegiatan dan Output/Hasil
Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Proses Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar serta Peran dan
Kedudukan ASN
Kontribusi terhadap Visi-Misi Organisasi dan Nilai-Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5
1 Kegiatan:
Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Output/Hasil Kegiatan:
Tersedianya RPP
1. Berkomunikasi dengan mentor dan Kepala Sekolah tempat aktualisasi.
2. Menelah
kompentesi inti (KI)dan kompetensi dasar (KD)
Mempelajari Program tahunan
1. Saya akan berkonsultasi dengan mentor dan Kepala Sekolah dalam penyusunan RPP.
(WoG: Komunikasi) (Nasionalisme:
Musyawarah) Kemudian Saya berkonsultasi dengan menggunakan bahasa yang baik (Etika Publik: Sopan).
2. Setelah berkonsultasi dengan Mentor dan Kepala Sekolah saya akan menyiapkan silabus dengan melihat standar Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) (Akuntabilitas : Tanggung jawab)(Pelayanan Publik : Akuntabel).
Kontribusi terhadap Visi- Misi :
Dengan tersedianya RPP, saya telah mendukung terlaksananya
Visi : Berprestasi, Berbudaya dan Berakhlak Mulia
Misi :
Mewujudkan proses
pembelajaran yang efektif dan efisien, serta nilai-nilai agama dan budaya, bersih aman dan nyaman dalam kehidupan sehari-hari.