4 ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 PENDAHULUAN
Bagian ini menjabarkan hasil penelitian lapangan, analisis data, dan pembahasan. Penguraian berupa tabel dan grafik. Hasil penelitian lapangan berupa tabel untuk masing-masing elemen struktur.
Hasil pengolahan data terdiri dari pengolahan statistik deskriptif dengan program SPSS 9.0, perhitungan durasi PERT dan probabilitasnya berdasarkan statistik, penjadualan dengan Microsoft Project 98, dan perhitungan tingkat produktivitas tenaga kerja. Pembahasan analisis data dilengkapi contoh perhitungan untuk menerangkan langkah-langkah perhitungan.
I
4.2 HASIL
PENELITIAN
Hasil survey pencatatan waktu pelaksanaan terbagi untuk elemen-elemen kolom, beam truss, rafter, dan listplank. Pencatatan waktu untuk gording, ikatan angin, sagrod, dan penutup atap diuraikan secara keseluruhan dalam satuan hari
Tabel 4.1. Hasil Pencatatan Waktu Pelaksanaan Kolom
Tabel Pelaksanaan Truss
.___--I
Beam Truss
Beam Truss
Beam Truss Truss Beam Truss
Truss
Truss Truss Truss
Tabel Nasi1 Pelaksanaan
Rafter Waktu Rafter Waktu
Rafter Rafter Rafter Rafter Rafter
Tabel Pelaksanaan
Listplank
Listplank
Listplank Listplank
41
(
hari
) (hari
)Gording Ikatan Gording Sagrod Penutup Atap
Tabel 4.5 Pencatatan Pelaksanaan Gording, lkatan Angin, Sagrod, dan Penutup Atap
rafter
4.3 HASIL PENGOLAHAN DATA
Hasil pengolahan data berupa tabel dan grafik meliputi analisis statistik, metode PERT, perhitungan tingkat produktivitas tenaga kerja, dan penjadualan.
Pengolahan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan.
Metode penelitian telah diuraikan pada bab Hasil analisis statistik berupa tabel keluaran analisis statistik deskriptif dari progam SPSS 9.0 yang menguraikan beberapa parameter, misalnya rata-rata, standar deviasi, dan jumlah total. Pengolahan ini juga dilengkapi dengan grafik frekuensi dan lengkung normal data.
Penjadualan dengan dan PERT( dengan menggunakan program Microsoft Project 98 ditambahkan dalam hasil penelitian untuk menunjukkan bahwa durasi proyek sebenarnya berada pada daerah batas untuk probabilitas tertentu. Penjadualan dilakukan berdasarkan durasi proyek sebenarnya d a n durasi proyek dari pengolahan metode PERT.
Hasil-hasil pengolahan data dijabarkan sebagai berikut
:Statistik Deskriptif dan Frekuensi Data Kolom
WAKTU
N Valid
Missing Mean
Median Mode
Deviation Variance Skewness
of Skewness Range
Minimum Maximum Sum
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
= Mean = N =
WAKTU
dan Lengkung Normal Data Kolom
43
Hasil Statistik dan Frekuensi Data Ream ‘Truss 4.7
Tabel
WAKTU
N Valid
Missing Mean
Median Mode
Deviation Variance Skewness
Error of Skewness Range
Minimum Maximum
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
I
=
WAKTU
dan Lengkung Data Beam Truss
4.2
44
Tabel 4.8 Hasil Analisis Statistik Deskriptif dan Frekuensi Data Rafter
WAKTU
N Valid
Missing Mean
Median Mode Variance Skewness Range Minimum Maximum Sum
N =
WAKTU
Gambar 4.3 Histogram dan Lengkung Normal Data Rafter
45
Tabel 4.9 Hasil Analisis Statistik dan Frekuensi Data Listplank
WAKTU N
Mean Median Mode Variance Skewness
Range Minimum Maximum Sum
Valid Missing
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
WAKTU
I
Gambar 4.4 Histogram dan Lengkung Normal Data Listplank
Tabel 4. 10 Perhitungan Durasi PERT
Kolom
Rafter List Plank
Kolom Beam Truss
Rafter List Plank
Tabel 4.1 1 Penjadualan Durasi Optimis
Predecessor
Gambar 4.5 Durasi Optimis
Penjadualan yang
Pelaksanaan
Kolom
'Pelaksanaan Beam Truss 'Pelaksanaan Rafterdays 1/16/01 1/17/01
days 1/17/01 1/19/01
1/19/01 1/26/01 Pelaksanaan Gording
lkatan angin Pelaksanaan Gording Pelaksanaan gording
ikatan angin Pelaksanaan
Listplank
bracing dan
Penutup Atap
I
days 1/19/01 1/28/01
days 1/19/01 1/28/01
days 1/28/01 2/1/01
days 2/1/01 2/3/01
day 2/2/01 2/3/01 day
days 2/3/01 2/16/01
days 2/5/01 days
days 2/16/01 2/18/01
days 2/17/01 day
Pekeriaan
I
PredecessorPelaksanaan Gording
lkatan a w l Gording Pelaksanaan
ikatan Pelaksanaan
bracing dan
Gambar Yang
Penjadualan Durasi Sebenarnya
Pelaksanaan Kolom Pelaksanaan Beam Truss
No Durasi Predecessor
days 1/16/01 1/17/01
days 1/19/01
Pelaksanaan Rafter Pelaksanaan Gording
lkatan Pelaksanaan Gording Pelaksanaan gording
ikatan angin Pelaksanaan
days days days days days day days
1/25/01 1/25/01
1/29/01 1/29/01 1/25/01 1/29/01 2/2/01
2/5/01 2/5/01 day
2/17/01 2/3/01 2/5/01
2/12/01 2/18/01 2/19/01
2/15/01 days
2/19/01 2/21/01 bracing listplank, dan
Penutup Atap
days days
lkatan Pelaksanaan
gording lkatan
bracing dan
Penutup AI+
Pelaksanaan
Pelaksanaan Kolom Pelaksanaan Beam Truss Pelaksanaan Rafter Pelaksanaan
an '01 Jan '01 Jan '01 '01 '01 '01
Sebenarnya
Penjadualan Durasi
Pelaksanaan Kolom No
a
Durasi Predecessor
1/16/01 1/19/01
Pelaksanaan Rafter days
Pelaksanaan
Pelaksanaan Beam Truss 1/25/01
1/25/01 1/29/01 1/25/01
lkatan angin Pelaksanaan Gording Pelaksanaan
days 1/25/01
days 2/3/01
2/3/01 ikatan angin
Pelaksanaan
day 2/5/01 day
days 2/18/01
2/12/01 2/14/01
bracing listplank, dan days 2/18/01
2/19/01 2/22/01
ID
lkatan angin Pelaksanaan
Pelaksanaan gording ikatan angin
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Pelaksanaan Truss Pelaksanaan Rafter Pelaksanaan Cording
bracing dan
an14 '01 Jan '01 Jan '01 '01
Gambar
55
Tabel 4. 15 Perhitungan Produktivitas Standar
Tabel 4. 16 Perhitungan Produktivitas Sebenarnya dan lndeks Produktivitas lndeks
0.889’
Kolom
PEMBAHASAN 4.4
Tabel dan gambar yang diurdikan di atas dihasilkan dari serangkaian Penjelasan mengenai hasil perhitungan dengan parameter-paremeter tertentu.
pengolahan yang dilengkapi dengan contoh perhitungan adalah sebagai berikut
:Analisis Statistik 4.4.1
Analisis statistik dari data dengan program SPSS 9.0 menghasilkan parameter standar deviasi, durasi rata-rata
( meandan
skewness.Standar deviasi untuk perhi tungan to dan tp berdasarkan durasi rata-ratanya.
Skewnessdigunakan
sebagai uji kenormalan distribusi data.
berfungsi
56
Metode PERT menggunakan asumsi distribusi normal untuk durasi aktivitas. Gambar 4.1, 4.2, 4.3, dan 4.4 menyatakan histogram frekuensi dan lengkung normal.
Data hasil penelitian untuk semua elemen pada tabel 4.6 sampai 4.9 dapat diasumsikan berdistribusi normal karena memiliki standard error of skewness antara -2 sampai 2. Kesimetrisan lengkung normal ditunjukkan oleh nilai
statisticof skewness dengan nilai ideal 0. Data hasil penelitian untuk elemen kolom, rafter dan listplank memiliki lengkung normal simetris berdasarkan nilai
statistic ofskewness yaitu masing-masing -0,172; 0,305; dan 0,135.
Nilai
statisticof skewness untuk
beamtruss adalah 1,033 yang berarti memiliki lengkung normal “berekor” panjang ke kanan dan kondisi yang menyimpang dari simetris. Hal ini memiliki arti bahwa distribusi data dari nilai durasi beam truss dominan pada interval tertentu yaitu antara sembilan menit sampai 17 menit.
Distribusi data untuk empat elemen struktur mendekati simetris terhadap nilai rata-ratanya. Distribusi untuk beam truss memiliki positive skeewed terbesar, namun asumsi distribusi mendekati normal untuk setiap data tetap digunakan untuk perhitungan metode PERT.
4.4.2 Perhitungan Durasi PERT
Parameter-parameter yang diperoleh dari analisis statistik digunakan
untuk perhitungan durasi PERT. Analisis statistik dikaitkan dengan PERT karena
definisi durasi sebagai parameter yang probabilistik. Hasil analisis statistik
menunjukkan bahwa :
57
a. Data penelitian untuk setiap elemen tetap berdistribusi normal, yang sesuai dengan asumsi PERT dari durasi aktivitas.
b. Durasi rata-rata ( tr ) adalah durasi yang terjadi sebenarnya di lapangan.
c. Standar deviasi
(sd
)analisis statistik digunakan untuk perhitungan to, dan tp dengan probabilitas tertentu.
PERT membutuhkan estimasi to, tp, dan tm. Penelitian ini melakukan estimasi untuk to, dan tp secara matematika. Estimasi to dan tp berdasarkan pada probabilitas tertentu berdasarkan durasi sebenarnya.
Perhitungan PERT pada tabel 4. 10 meliputi probabilitas 90% sampai dengan 95%. Probabilitas yang dipilih adalah 90% karena memiliki nilai se dan ve terkecil. Berikut akan diuraikan contoh perhitungan PERT, dalam hal ini perhitungan durasi kolom untuk probabilitas 90%.
a. Durasi rata-rata ( tr ) adalah 23,22 menit dengan standar deviasi 5,95. Kedua nilai ini diperoleh dari analisis statistik dengan program SPSS 9.0.
b. Perhitungan to dan tp untuk probabilitas 90%. Nilai
zuntuk probabilitas 90%
adalah 1,29 dari tabel normal standar pada lampiran 3. Berdasarkan persamaan 2.4 dan 2.5, to dan tp dapat diperoleh.
I . to
=tr
menit 2.
menit
c. Standar deviasi PERT
(se
)dihitung menggunakan persamaan 2.2
:se
= (30,90
- 15.54 ) /6
=2.56
d. Perhitungan
expected time (te
)menggunakan persamaan 2.6 :
se
menit
e. Perhitungan tm menggunakan persamaan 2.1
:4
Estimasi durasi PERT to, tp, tm, dan te terpenuhi. Durasi te merupakan durasi standar dari hasil analisis data penelitian.
4.4.3 Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja
Definisi produktivitas adalah banyaknya pekerjaan yang selesai dalam jangka waktu tertentu, sehingga persamaan produktivitas adalah
:t Yang mana
P
=Tingkat produktivitas tenaga kerja
(ton /jam
)Q
=Jumlah pekerjaan
(ton
)t
=Durasi aktivitas (jam )
59
Perhitungan tingkat produktivitas diuraikan lengkap pada tabel
4.15dan tabel 4.16. Tabel 4.15 adalah hasil perhitungan tingkat produktivitas dengan durasi aktivitas te.
Tingkat produktivitas tenaga kerja untuk keadaan sebenarnya berdasarkan pada durasi aktivitas rata-rata untuk setiap elemen struktur. Tabel 4.16 menguraikan secara lengkap beserta indeks produktivitas.
Contoh perhitungan tingkat produktivitas tenaga kerja untuk pelaksanaan adalah sebagai berikut
:a. te
=19,92 menit, diperoleh dari perhitungan PERT pada tabel 4.10.
b. Q
=370 kg untuk satu kolom, diperoleh dari data kontraktor pada lampiran 3.
C.
d.
e.
Tingkat produktivitas tenaga kerja untuk pelaksanaan kolom menggunakan persamaan 4.1 dibagi jumlah tenaga kerja
(n orang
).P
=0,159 ton / jam / orang
Perhitungan tingkat produktivi tas sebenarnya
(P’ ) menggunakan persamaan 4. I , dengan durasi tr
=23,22 menit dan komposisi kelompok kerja terdiri dari tujuh orang. Tingkat produktivitas sebenarnya adalah 0,137 ton /jam / orang.
Indeks produktivitas adalah perbandingan antara tingkat produktivitas tenaga kerja sebenarnya dan standar, dengan persamaan
:Kontraktor memiliki perhitungan dan pertimbangan tertentu untuk
menentukan jumlah tenaga kerja dalam pelaksanaan proyeknya. Ketentuan yang
ada untuk jumlah tenaga kerja misalnya jumlah tenaga kerja minimum. Rapp
60
menyatakan bahwa jumlah tenaga kerja minimum dalam satu kelompok kerja dapat bertambah sesuai dengan kebutuhan. Hal ini berarti kewenangan kontraktor mutlak menentukan jumlah tenaga kerjanya.
Perhitungan tingkat produktivitas tenaga kerja supaya konsisten tetap menggunakan jumlah tenaga kerja sebenarnya sehingga perbandingan dilakukan antara durasi standar penjadualan dan sebenarnya.
4.4.4 Penjadualan dengan Program Microsoft Project 98
Durasi yang telah diperoleh dikonversi dalam satuan hari.
Penjadualan dilakukan untuk empat macam durasi yakni durasi optimis, sebenarnya, pesimis, dan yang diharapkan. Penjadualan durasi yang diharapkan diatur sebagai penjadualan baseline dalam Microsoft Project 98, yaitu penjadualan acuan atau standar yang dapat dibandingkan perkembangan pelaksanaannya dengan penjadualan yang lain untuk proyek yang sama. Hasilnya akan menunjukkan apakah durasi proyek sebenarnya memenuhi syarat probabilitas 90%.
Tabel 4.11, 4.12, 4.13, dan 4.14 menguraikan hasil keluaran dari program Microsoft Project 98. Penjadualan ini menggunakan beberapa ketentuan seperti berikut
:1. Hari kerja dan hari libur telah ditentukan yakni untuk hari libur ditunjukan dalam daerah terarsir dalam diagram pada gambar 4.5 sampai dengan gambar 4.8.
2. Jam kerja adalah tujuh jam dalam sehari ditambah satu jam istirahat.
3.
Urutan pekerjaan ditentukan pada kolom
predecessordi setiap tabel.
61
berupa nomor aktivitas menyatakan hubungan
finish t o start.Misalnya untuk aktivitas ”pelaksanaan rafter” memiliki predecessor aktivitas “2” berarti pekerjaan tersebut bisa dimulai jika pekerjaan “2” atau
“pelaksanaan kolom” selesai.
Pekerjaan rangka listplank memiliki
predecessordengan urutan “9FS- 6d”, yang artinya dimulai enam hari sebelum pekerjaan “9” yaitu “Pekerjaan sagrod” selesai
.Penjadualan dengan program Microsoft Project memperoleh durasi proyek sebagai berikut
:1.
Durasi optimis proyek
(To
)adalah 23,83 hari.
2. Durasi pesimis proyek
(Tp
)adalah
26,55hari.
3. Durasi proyek sebenarnya ( Tr
)adalah 26 hari.
4. Durasi proyek yang diharapkan ( Te ) adalah 24,61 hari.
5 . Durasi proyek yang paling mungkin
(Tm
)adalah 24,32 hari.
Hasil seperti yang diuraikan di atas menyatakan bahwa durasi Tr
berada dalam daerah probabilitas 90% antara To dan Tp, namun memiliki
keterlambatan 2,17 hari dibandingkan dengan durasi Te.
Kolom
Beam Truss4.5 REKAPITULASI ANALISIS DATA
Data yang telah dianalisis menghasilkan beberapa variabel yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan penelitian. Berikut diuraikan ringkasan analisis data berupa tabel rekapitulasi hasil analisis data.
Rafter Listplank Tabel Rekapitulasi Hasil Perhitungan Durasi dan Produktivitas Tenaga Kerja
rata-rata :
Durasi Aktivitas tr (menit )
Durasi PERT :
Durasi Aktivitas to ( menit ) Durasi Aktivitas tp ( menit )
Durasi Aktivitas te ( menit ) Durasi Proyek To ( hari ) Durasi Proyek Tp ( hari ) Durasi Proyek Tm ( hari ) Durasi Proyek
Te
( hari ) Produktivitas standarlndeks Produktivitas
I I
I
Tm Te
( H a r i )