• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK REBT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI MTS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK REBT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI MTS"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

67 PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK REBT UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI MTS

Vesti Dwi Cahyaningrum, Olivia Dwi Cahyani, Elis Ni’matur Rohmah Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro

elis.rohmah23@gmail.com,

ABSTRAK

Achievement Motivation itsimportant student must have as an encouragement to achieve in the future, so it needs the right to increase student achievement motivation. The purpose of this study to determine the increase in achievement motivation through group guidance services with REBT (Rational Emotive Behavior Therapy) to the students MTS Biatulmuttaqin Tumbrasanom. The method used in this study with a design method of pre-eksperimen, one group pretest-posttest design. Subjects in the study of five students with low achievement motivation. Data collection techniques in this study using a scale of achievement motivation. The results showed that students' achievement motivation can be enhanced by using group guidance services, as evidenced by the results of the data analysis of achievement motivation as pre-test and post test scores obtained Asymp.sig.(2-tailed) 0,043. Because 0,043 its small of 0,05 (Rhitung< Rtabel), then Ho is rejected and Ha accepted, it means there is an increase in achievement motivation before and after a given group counseling services to students MTS Biatulmuttaqin Tumbrasanom. The conclusion in this study is an increase in achievement motivation between before given guidance services group after group counseling services provided to the students MTS Biatulmuttaqin Tumbrasanom. This means that achievement motivation can be enhanced through group guidanceservices with REBT (Rational Emotive Behavior Therapy).

Keywords: Achievement Motivation, REBT (Rational Emotive Behavior Therapy), Tutoring Services Group

A. PENDAHULUAN

Menurut McClelland sebagaimana dikutip oleh Uno 1 pengertian motivasi berprestasi didefinisikan sebagai usaha mencapai sukses atau berhasil dalam kompetisi dengan suatu ukuran keunggulan yang dapat berupa prestasi orang lain maupun prestasi sendiri. Tinggi rendahnya motivasi berprestasi peserta didik sangat mempengaruhi proses belajar siswa, siswa yang memiliki motivasi tinggi akan lebih mudah menerima dan mencerna pelajaran dibandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah. Tingginya motivasi berprestasi siswa akan mendorong siswa untuk bergerak lebih cepat dari teman-temannya baik dalam menyimak, mempelajari dan menerapkan ilmu serta pengalaman yang diperoleh, namun motivasi berprestasi tidak selalu dimiliki oleh setiap anak, terkadang anak yang

1 Hamzah B Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya: Kajian & Analisis Di Bidang Pendidikan, 2008.

(2)

68 memiliki bakat dan kelebihan tertentu justru kurang memiliki motivasi dalam berprestasi karna kurangnya kesadaran dalam diri mereka akan hal meraih prestasi.

Sehubungan dengan permasalahan diatas, dalam jurnal penelitian yang dilakukan Fabiola Hendrati2 tentang “Hubungan motivasi berprestasi dan harga diri dengan kinerja guru SD di Malang ” menyatakan bahwa semakin tinggi motivasi berprestasi seseorang maka akan semakin tinggi pula kinerjanya begitupun sebaliknya. Selanjutnya dalam jurnal Fatchurrochman3 menjelaskan bahwa Motivasi berprestasi memiliki pengaruh yang positif dalam menunjang kesiapan belajar siswa, dengan demikian motifasi berprestasi akan memberikan dampak yang baik dan positif terhadap kemajuan belajar siswa, yang diwujudkan melalui kesungguhan dalam mempersiapkan kegiatan pembelajaran. Lebih lanjut Sugiyanto4 menjelaskan dalan jurnal penelitian “ kontribusi motivasi berprestasi terhadap prestasi akademik siswa kelas XI SMA Negeri 10 Malang” menyatakan bahwa motivasi berprestasi memiliki hubungan dengan prestasi akademik (aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor). Dari beberapa penelitian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi berprestasi memiliki pengaruh yang besar terhadap kesiapan belajar, kesungguhan belajar serta prestasi akademik siswa yang menunjukkan pengaruh yang besar darimotivasi berprestasi siswa terhadap kesuksesan peserta didik.

Berdasarkan hasil Observasi yang dilakukan oleh peneliti di MTS Baitul Muttaqin Tumbrsanom menurut keterangan dari guru BK dan beberapa guru mata pelajaran menyatakan bahwa sebagian besar anak memiliki persentase motivasi berprestasi yang rendah, hal ini ditunjukkan dengan nilai ulangan dan tugas yang selalu dibawah KKM, tidak adanya antusiasme mengikuti kejuaraan yang diadakan didalam maupun diluar sekolah, keterlambatan dalam mengikuti pelajaran dengan alasan ke kamar mandi padahal mereka bolos ke kantin sekolah dengan sengaja, dan rendahnya daya saing untuk berkompetisi meraih nilai terbaik dikelas dengan menunjukkan sikap acuh terhadap penghargaan juara kelas dan lain sebagainya.

B. METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif dengan metode pre- eksperimental, penelitian dengan pendekatan pre-eksperiment adalah sebuah desain penelitian yang belum merupakan eksperiment sesungguhnya, dikarenakan masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variable dependent5. Penelitian pre-eksperimental digunakan peneliti sesuai dengan tujuan dan permasalahan implementasi konseling kelompok menggunakan teknik REBT

2 Fabiola Hendrati, “Hubungan Motivasi Berprestasi Dan Harga Diri Dengan Kinerja Guru SD Di Malang,” Jurnal Psikologi Tabularasa 9, no. 2 (2014).

3 Rudy Fatchurrohman, “Pengaruh Motivasi Berprestasi Terhadap Kesiapan Belajar, Pelaksanaan Prakerin Dan Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Produktif,” Innovation of Vocational Technology Education 7, no. 2 (2011).

4 Sugiyanto Sugiyanto, “Kontribusi Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik Siswa Kelas XI SMA Negeri 10 Semarang,” Paradigma 4, no. 08 (2009).

5 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D) (Bandung:

Alfabeta, 2010).

(3)

69 (Rational Emotive Behavior Therapy ) terhadap motivasi berprestasi siswa di MTS Baitul Muttaqin Tumbrasanom.

Desain penelitian one-group pretest-posttest design rancangan penelitian dalam desain ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Dimana :

O1: Pemberian pretest X : Pemberian perlakuan O2 : Pemberian post test

a. Tahapan pretest

Tujuan dari pretest dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui siswa di MTS Baitul Muttaqin yang memiliki kriteria motivasi berprestasi rendah sebelum diberikan perlakuan (treatment)

b. Pemberian treatment

Rencana pemberian treatment dalam penelitian ini kepada beberapa konseli atau siswa yang telah di pilih, selanjutnya dengan menggunakan bimbingan kelompok dengan teknik REBT (Rational Emotive Behavior Therapy) untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa di MTS Baitul Muttaqin Tumbrasanom. Dalam kegiatan ini peneliti memberikan angket kepada siswa setelah pemberian treatment, setelah itu membandingkan persentase hasil dari angket dengan indikator peserta didik dengan motivasi berprestasi rendah sebelum dan sesudah dilakukan treatment.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses treatment yang dilakukan kepada subjek penelitian melalui bimbingan kelompok menggunakan teknik REBT (Rational Emotive Behavior Therapy) untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa MTS Baitul muttaqin Tumbrasanom.

Perlakuan atau treatment yang diberikan kepada siswi adalah dengan mempelajari sebab dari tingkat motivasi berprestasi siswa yang rendah melalui skala yang telah disebarkan sebelumnya. kemudian pada tahap selanjutnya peneliti mengolah data yang telah ada sehingga muncul 5 nama siswa yang terindetifikasi memiliki motivasi berprestasi dalam tingkat sedang. Selanjutnya peneliti akan menghubungi beberapa siswa tersebut untuk melakukan treatment berupa bimbingan kelompok dengan teknik REBT(Rational Emotive Behavior Therapy) sekaligus menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian tersebut.

Pada tahap awal treatment peneliti melakukan assessment serta pendekatan kepada siswa yang menjadi subjek penelitian sebagai langkah awal menggali data

O1 X O2

(4)

70 terkait motivasi berprestasi siswa. Pada pertemuan selanjutnya peneliti memberikan form “catatan fikiran 1” kepada siswa dengan kolom berisikan situasi, perasaan dan fikiran yang siswa alami terkait motivasi berprestasi dan selanjutnya peneliti akan memberi materi pentingnya motivasi berprestasi bagi siswa agar siswa mampu berfikir bahwa memiliki motivasi berprestasi yang tinggi itu adalah hal yang penting.

Pertemuan selanjutnya peneliti menyebar form “catatan fikiran 2” sebagai lanjutan dari catatan fikiran 1 dimana siswa harus mengisi kolom alasan siswa memiliki pemikiran tersebut dan bukti bahwa pemikiran tersebut benar, hal ini bertujuan agar konseli mengungkapkan apa yang menjadi alasan dan penguat pikiran irasionalnya dan selanjutnya peneliti memberi materi faktor penyebab rendahnya motivasi berprestasi siswa, dalam pertemuan terahir peneliti memberi form “catatan fikiran 3”

sebagai pelengkap catatan fikiran selanjutnya dimana siswa harus mengisi kolom pemikiran rasional yang seharusnya siswa fikirkan, dalam hal ini siswa diajak untuk berfikir lebih rasional tentang pemikiran irasional yang siswa jelaskan dalam catatan fikiran 1 dan 2, selanjutnya secara bersama-sama peneliti dan siswa menyimpulkan kaitan antara catatan fikiran 1, 2 dan 3, selanjutnya peneliti melakukan post test berupa pembagian skala penelitian yang peneliti gunakan sebagai pre test diawal kegiatan dan mengakhiri pertemuan.

Hasil akhir dari pre test, treatment, dan post ters menunjukkan bahwa ada perubahan yang terjadi dalam diri siswa yang semula memiliki fikiran irasional tentang prestasi yang tidak penting menjadi lebih rasioal, hak ini menunjukkan bahwa bimbingan kelompok dengan teknik REBT (Rational Emotive Behavior Therapy)bisa diterapkan untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa.

Nama Pre Test Kategori Post Tes Kategori Perbedaan

WP 50,81 % R 73,36 % S 22,55%

NTM 50,40 % R 65,98 % S 15,58%

AA 51,63 % R 77,04 % T 25,41%

MA 49,18 % R 76.22 % T 27,04%

IE 48,77 % R 64,34 % S 15,57%

RATA-RATA 50,15 % R 71,38 % S 21,23%

Hasil pre test dan post test sebelum dan setelah diberikan bimbingan

kelompok dengan REBT (Rational Emotive Behavior Therapy).

(5)

71 D. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian penerapan bimbingan kelompok dengan teknik REBT (Rational Emotive Behavior Therapy) untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa MTS Baitulmuttaqin Tumbrasanom dapat disimpulkan bahwa:

Dari hasil pre test yang diperoleh dari lima orang siswa maka dapat disimpulkan bahwa tingkat motivasi berprestasi siswa semua berada pada kategori rendah.

Adapun rata-rata persentase pada kelima siswa adalah 50,15% dan berada pada kategori rendah. Dari hasil post test yang dilakukan pada kelima siswa dapat disimpulkan bahwa semua siswa berada pada kategori sedang. Adapun rata-rata persentase pada kelima siswa adalah 71,38% dan berada pada kategori sedang.

Terdapat perbedaan tingkat motivasi berprestasi pada siswa sebelum dan sesudah mendapatkan bimbingan kelompok dengan teknik REBT (Rational Emotive Behavior Therapy). Jika sebelum mendapat perlakuan tingkat motivasi berprestasi kelima siswa berada 50,51% masuk pada kategori rendah dan setelah mendapatkan perlakuan 71,38% masuk pada kategori sedang, dari data tersebut ada perbedaan persentase sesudah dan sebelum yaitu 21,23%. Maka dapat disimpulkan penelitian dengan menerapkan layanan bimbingan kelompok dengan teknik REBT (Rational Emotive Behavior Therapy) efektif untuk membantu meningkatkan motivasi berprestasi siswa di MTS Baitulmuttaqin Tumbrasanom.

SARAN

1. Bagi Konseli

Untuk kelima siswa diharapkan tetap bisa mempertahankan fikiran positif yang telah terbentuk selama dilakukan kegiatan bimbingan kelompok dan senantiasa menjaga agar bisa berkomitmen dengan diri sendiri meskipun tanpa pengawasan dari orang lain.

2. Bagi Sekolah

Diharapkan mampu meningkatkan pelayanan terutama mengenai bimbingan dan konseling bagi siswa agar bisa mengembangkan potensinya secara optimal dengan lebih giat dan termotivasi dalam belajar serta meraih cita-cita.

3. Peneliti Selanjutnya

Diharapkan mampu mengembangkan penelitian ini di kemudian hari terkait bimbingan kelompok dengan teknik REBT (Rational Emotive Behavior Therapy) untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa

(6)

72 DAFTAR PUSTAKA

Fatchurrohman, Rudy. “Pengaruh Motivasi Berprestasi Terhadap Kesiapan Belajar, Pelaksanaan Prakerin Dan Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Produktif.”

Innovation of Vocational Technology Education 7, no. 2 (2011).

Hendrati, Fabiola. “Hubungan Motivasi Berprestasi Dan Harga Diri Dengan Kinerja Guru SD Di Malang.” Jurnal Psikologi Tabularasa 9, no. 2 (2014).

Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D).

Bandung: Alfabeta, 2010.

Sugiyanto, Sugiyanto. “Kontribusi Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik Siswa Kelas XI SMA Negeri 10 Semarang.” Paradigma 4, no. 08 (2009).

Uno, Hamzah B. Teori Motivasi & Pengukurannya: Kajian & Analisis Di Bidang Pendidikan, 2008.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pestisida nabati yang berasal dari mimba, gadung, laos dan serai terhadap hama yang sering dijumpai pada

Model Cropwat 8.0 dengan input data meteorologi bulanan dari tahun 2005-2016 di Kabupaten Sumbawa digunakan untuk menghitung evapotranspirasi, kebutuhan air tanaman

Data primer dalam penelitian ini adalah kegiatan bimbingan keagamaan yang dilakukan di Komunitas Difabel Arrizki Rowosari, yang dikumpulkan melalui wawancara

Untuk menumbuhkan rasa loyalitas konsumen maka dari pihak perusahaan handphone merek Samsung penting untuk menjaga nama negara asal (country of origin) serta

30 Tahun 2002, tentang KPK adalah pertama bahwa “Undang-Undang 30 tahun 2002” sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman, dinamika hukum serta sistem ketatanegaraan Republik

Distribusi marjin, share, serta rasio keuntungan dan biaya pemasaran bunga mawar potong pada saluran yang kedua ini melibatkan 3 lembaga pemasaran, yaitu

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip Collaborative Governance dalam tata kelola pemerintahan dalam

Kompri (2015: 270-271) menyatakan, adapun siswa yang memiliki minat belajar tinggi hal ini dapat dikenali melalui proses belajar di kelas, meliputi: 1) perasaan senang,