• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERFORMANSI REHOMMING BR 9.0-EVOLUSION BSC (ebsc) PADA JARINGAN GSM PT TELKOMSEL DI MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PERFORMANSI REHOMMING BR 9.0-EVOLUSION BSC (ebsc) PADA JARINGAN GSM PT TELKOMSEL DI MAKASSAR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERFORMANSI REHOMMING BR 9.0-EVOLUSION BSC (eBSC) PADA JARINGAN GSM PT TELKOMSEL DI MAKASSAR

(PERFORMANCE ANALYSIS REHOMMING BR-9.0 EVOLUSION BSC (eBSC) IN GSM NETWORK ON PT. TELKOMSEL MAKASSAR AREA)

TUGAS AKHIR

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Untuk Menyelesaikan Program S1 Jurusan Teknik Elektro Telekomunikasi Universitas Mercu Buana

Disusun Oleh :

Deky Prasetyo Arie Frianto 41407120022

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA 2010

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur hanya atas kasih Tuhan Yesus Kristus, yang dengan segenap kebaikan dan keberkahan-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.

Tugas Akhir ini berjudul “Analisis Performansi Rehomming BR9.0- Evolusion BSC (eBSC) Pada Jaringan GSM PT. Telkomsel Di Makassar”

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik Elektro Telekomunikasi Universitas Mercubuana .

Besar harapan penulis bahwa Tugas Akhir ini akan menjadi sarana menambah ilmu pengetahuan tentang teknologi telekomunikasi terutama telekomunikasi pada sistem komunikasi bergerak. Selain itu juga dapat membantu pembaca untuk mencari inspirasi pembuatan tugas akhir dalam pengembangan maupun penelitian selanjutnya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak untuk perbaikan dan penyempurnaan tugas akhir ini melalui deky_prasetyo@yahoo.com. Akhir Kata penulis mohon maaf sebesar- besarnya bila ada kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan. Semoga Tuhan berkati.

Jakarta, Agustus 2010

Penulis

iii

(3)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penyelesaian Tugas Akhir berjudul “Analisis Performansi Rehomming BR9.0-Evolusion BSC (eBSC) Pada Jaringan GSM PT.

Telkomse Di Makassar” ini tak lepas dari dukungan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Ir. Bambang Hutomo, Bc.TT., selaku pembimbing I, yang telah sudi meluangkan waktu sibuknya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam meyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Saudari Anita H, ST., dari PT. Nokia Siemens Network, atas dedikasi yang luar biasa dalam berbagi ilmu pengetahuan untuk membantu penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

3. Teman-teman dari PT. Telkomsel & PT. NSN Regional 9 di Makassar, atas data-data berharga dan segala bantuannya.

4. Teman-teman dari PT. NSN Pusat di Jakarta atas data dan petunjuk dalam mengolah data-data.

5. Semua pihak yang tidak bisa di sebutkan satu persatu yang ikut serta membantu dalam pembuatan Tugas Akhir ini.

Semoga Tugas Akhir ini bisa bermamfaat bagi penulis pribadi maupun bagi para pembaca semua.

iv

(4)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

ABSTRAKSI i

ABSTRACT ii

KATA PENGANTAR iii

UCAPAN TERIMA KASIH iv

DAFTAR ISI v

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR TABEL x

DAFTAR ISTILAH xi

DAFTAR SINGKAT xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 2 1.3 Batasan Masalah 2 1.4 Tujuan Penulisan 3 1.5 Metodologi Penelitian 3 1.6 Sistematika Penulisan. 4 klkl BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Komunikasi GSM 5 2.1.1 Arsitektur Jaringan 5 2.1.2 Kanal Pada GSM 8 2.2 Konfigurasi Jaringan BSS 9

2.3 Perangkat eBSC 9 2.3.1 Karakteristik Sistem eBSC 10 2.3.2 Hardware Ebsc 11 2.4 Rehomming gggggggggggggggggggggggggggggggggg 12 2.5 Trafik Performansi Sistem ggggggggggggggggggggggg 13 2.5.1 Call Set-up Success Rate (CSSR) 13 2.5.2 Call Success Rate (CSR) 14

v

(5)

2.5.3 Drop Call Rate (CSR) 14 2.5.4 Handover Success Rate (HSR) 14 2.5.4.1 Konsep Handover 14 2.5.4.2 Jenis Handover 14

2.5.5 TCH Blocking 15

2.6 Drive Test 15

BAB III PENGEMBANGAN JARINGAN

3.1 Perencanaan Kapasitas Jaringan 17

3.2 Definisi BSC 19

3.2.1 Network Bordering 20

3.2.2 Pengukuran Load BSC 21

3.2.2.1 Paging Load 21

3.2.2.2 Signaling Load 21

3.2.2.3 Trafik Load 22

3.2.2.4 Trau Load 22

3.3 Rehomming eBSC 23

3.4 Monitoring Performansi Jaringan 24

3.4.1 Drive Testing 25

3.4.2 Penilaian Performansi jaringan 25

3.4.3 Coverage 26

3.4.4 Kapasitas 26

3.4.5 Kualitas 26

3.5 KPI 26

3.5.1 Key Indicators Voice Quality 27 3.5.1.1 Call Success Rate (CSR) 27 3.5.1.2 Call Setup Success Rate (CSSR) 28 3.5.1.3 Handover Success Rate (HSR) 28 3.5.1.4 Penyebab Handover 29 3.5.1.5 Handover Failures 31 3.5.1.6 SDCCH Blocking Rate 32 3.5.1.7 SDCCH Access Success 32 3.5.1.8 SDCCH Access Success Rate 32

vi

(6)

3.5.1.9 TCH Blocking 32

BAB IV ANALISA HASIL REHOMMING eBSC

4.1 Analisa Parameter Key Performance Indicators (KPIs) 33

4.1.1 Traffic Carried 33

4.1.2 Call Setup Success Rate (CSSR) 34 4.1.3 Call Success Rate (CSR) 35 4.1.3.1 Rekomendasi Meningkatkan CSR Rendah 36

4.1.4 Drop Call Rate (DCR) 37

4.1.4.1 Rekomendasi untuk mengurangi DCR 40 4.1.5 Handover Success Rate (HSR) 41 4.1.6 TCH Assignment Block Rate (TCH Blocking) 42

4.2 Analisa Drive Test 43

4.2.1 Hasil Drive Test Sebelum Rehomming eBSC 44 4.2.2 Hasil Drive Test Setelah Rehomming eBSC 44 4.2.3 Rx Qual Sebelum Rehomming eBSC 45 4.2.4 Rx Qual Setelah Rehomming eBSC 46 4.2.5 Rx Level Sebelum Rehomming eBSC 46 4.2.6 Rx Level Setelah Rehomming eBSC 47 4.2.7 SQI Sebelum Rehomming eBSC 48 4.2.8 SQI Setelah Rehomming eBSC 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 50 5.2 Saran 50

DAFTAR PUSTAKA xiii

LAMPIRAN A: Planning, Data Statistik dan Report Generator

vii

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Arsitektur Jaringan GSM-900 Gambar 2.2 Konfigurasi BSS

Gambar 2.3 Overviem eBSC Gambar 2.4 Detail Hardware eBSC Gambar 2.5 Proses Rehomming eBSC

Gambar 2.6 Arah Pancar AntennaDown Tilt dan up Tilt Gambar 3.1 Diagram Alir Proses Rehomming

Gambar 3.2 Bordering Jaringan

Gambar 3.3 Prosedur Rehomming eBSC Telkomas Gambar 3.4 CSR

Gambar 3.5 CSSR Gambar 3.6 HSR

Gambar 3.7 SDCCH Block Gambar 3.8 TCH Block

Gambar 4.1 Perbandingan Trafik Carried Sebelum dan Sesudah Rehomming Gambar 4.2 Perbandingan CSSR Sebelum dan Sesudah Rehomming

Gambar 4.3 Perbandingan CSR Sebelum dan Sesudah Rehomming Gambar 4.4 Perbandingan DCR Sebelum dan Sesudah Rehomming Gambar 4.5 Perbandingan HSR Sebelum dan Sesudah Rehomming

Gambar 4.6 Perbandingan TCH Blocking Sebelum dan Sesudah Rehomming Gambar 4.7 Drive test sebelum rehomming

Gambar 4.8 Drive test setelah rehomming Gambar 4.9 Rx Qual sebelum rehomming Gambar 4.10 Rx Qual setelah rehomming Gambar 4.11 Rx Level sebelum rehomming Gambar 4.12 Rx Level setelah rehomming Gambar 4.13 SQI sebelum rehomming Gambar 4.14 SQI sebelum rehomming

ix

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Spesifikasi sistem GSM Tabel 2.2 Perbandingan Perangkat BSC Tabel 2.3 Target parameter performansi Tabel 3.1 Planning Kapasitas

Tabel 3.2 BSC Pettarani1 1,5,9 → eBSC Connectivity Tabel 4.1 Indikator warna range nilai Rx Level

x

(9)

DAFTAR ISTILAH

Antena directional Antena yang memiliki pancaran ke arah sudut tertentu.

Antena omnidirectional Antena yang memiliki pancaran ke segala arah.

Authentication Suatu proses untuk memastikan identitas suatu user yang sah.

Bandwidth Lebar daerah frekuensi yang digunakan oleh suatu sistem atau perangkat.

Border Cluster yang terdiri dari beberapa BTS.

Blank spot Suatu daerah yang tidak mendapatkan cakupan sinyal sama sekali.

Blocking Panggilan ditolak karena saluran sedang dipakai jaringan lain secara penuh.

Cluster Suatu himpunan sel yang menggunakan satu full set kanal frekuensi.

Coverage Daerah yang dapat dijangkau oleh suatu pancaran sinyal Downlink Jalur komunikasi dari BTS ke MS.

Frequency Reuse Pemakaian frekuensi operasi yang sama pada area cakupan yang berbeda.

Handover Perpindahan frekuensi operasi dari satu sel ke sel lain.

Hot spot Suatu area yang mendukung terjadinya komunikasi wireless.

Rehomming Proses perpindahan BSC ke BSC lain Uplink Jalur komunikasi dari MS ke BTS.

Urban area Daerah perkotaan.

Wireless Suatu bentuk komunikasi tanpa adanya kabel melalui media udara.

xi

(10)

DAFTAR SINGKATAN

ARFCN : Absolute Radio Frequency Channel Number AuC : Authentication Center

BSC : Base Station Controller BSS : Base Station System BTS : Base Transceiver Station DCS : Digital Celular System

FDMA : Frequency Division Multiple Access GMSK : Gaussian Modulation Shift Keying

GSM : Global System for Mobile communications HLR : Home Location Register

KPI : Key Performance Indicator MS : Mobile Station

MSC : Mobile Switching Center NMS : Network Management System NSS : Network Switching System

OMC : Operation and Maintenance Center RACH : Random Acces Channel

RF : Radio Frequency

SDCCH : Stand Alone Dedicated Control Channel SIM : Subsciber Identity Module

TCH : Traffic Channel TS : Time Slot

TDMA : Time Division Multiple Access VLR : Visitor Location Register

xii

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah (1) guru matematika SMP dengan kualifikasi akademik S-1 matematika berhasil membuat masalah kontekstual

Jika data atau masalah yang dihadapi hanya memberi informasi tentang harga jual atau laba suatu produk dan tidak ada data moneter lainya maka fungsi tujuan

Asmida (2009:142) dalam penelitiannya di SMP mene- mukan bahwa siswa yang mengikuti pembe- lajaran pendidikan matematika realistik menda- patkan hasil yang lebih baik

Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat dalam bentuk workshop pengembangan model pembelajaran Sains (Fisika) berbasis kompetensi untuk guru-guru SMP di kota Bandung

Puji Tuhan, karena atas rahmat dan karunia yang di limpahkanNya, peneliti mampu menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Dukungan Sosial dengan Penerimaan Diri Pada Pasien

Dalam UUD 1945 hasil amandemen pada Bab VI pasal 18 ayat 3 dikatakan,”Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki DewanPerwakilanRakyat Daerah,

(1) Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengatur dan mengendalikan tugas Dinas yang meliputi perencanaan, pengelolaan,

Asumsi peneliti terdapatnya hubungan antara faktor predisposisi dengan kekambuhan gangguan jiwa disebabkan antara lain karena faktor predisposisi pencetus akan terjadinya