• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. data. Penelitian ini dilaksanakan selama + 4 (empat) bulan mulai dari pengumpulan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. data. Penelitian ini dilaksanakan selama + 4 (empat) bulan mulai dari pengumpulan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Guru Sekolah Dasar Negeri se Kecamatan Bilato Kabupaten Gorontalo. Dengan dasar penetapan bahwa terdapatnya konflik dalam lingkungan pendidikan sehingga membutuhkan penanganan yang maksimal oleh Guru. Disamping itu lokasi ini mudah dijangkau dalam proses pengumpulan data. Penelitian ini dilaksanakan selama + 4 (empat) bulan mulai dari pengumpulan data sampai penyusunan dan penulisan hasil penelitian.

3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal. Menurut Umar (2003 : 30) "penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain”. Dengan kata lain desain kausal berguna untuk mengukur hubungan-hubungan antar variabel riset atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel yang lain.

3.3 Variabel Penelitian

Sugiyono (2011 : 63), menyatakan bahwa variabel dalam suatu penelitian merupakan suatu atribut dari sekolompok objek yang diteliti dan mempunyai variasi antara satu dengan yang lain dalam kelompok tersebut. Variabel yang dimaksud

35

(2)

mempunyai bermacam-macam bentuk menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya antara lain :

a. Variabel independen (x), yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependen.

b. Variabel Dependen (y), yaitu variabel yang saling dipengaruhi oleh variabel independen.

Dengan demikian dasar penelitian yang digunakan adalah penelitian secara kuantitatif. Melalui desain ini maka dapat dilihat masalah yang diteliti pada masing-masing variabel penelitian, baik variabel (x) maupun variabel (y) dengan desain penelitian sebagai berikut :

(Gambar, 3.1, Desain Kontelasi keterkaitan antara kedua variable dalam penelitian) Keterangan:

Variabel (x) = Kecerdasan Emosional Guru

Variabel (y) = Pengelolaan Konflik

3.4 Definisi Operasional Variabel

Untuk memudahkan dalam pengujian hipotesis, maka penulis menetapkan variabel-variabel penelitian. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu:

Variabel x Variabel y

(3)

3.4.1. Pengelolaan Konflik sebagai Variabel Y (terikat) 1. Definisi Operasional

Pengelolaan Konflik dalam penelitian ini adalah pengendalian atau pengurusan yaitu suatu langkah yang diambil oleh manajer untuk menghindari konflik berupa bentuk interaksi yang bersifat oposisi, atau dengan kata lain suatu interaksi yang bersifat antagonis (berlawanan, bertentangan, berselisih, berbenturan, berseberanganyang terjadi sehingga tujuan pendidikan dapat terwujud secara optimal.

2. Definisi Operasional

Pengelolaan konflik diperoleh dari jawaban responden yang dijaring menggunakan angket dan mengukur segala bentuk konflik yang terjadi dengan indikator yaitu 1) Konflik intrapersonal; 2) Konflik interpersonal; 3) Konflik intragroup; 4) Konflik intergroup; 5) Konflik intraorganisasi; 6) Konflik interorganisasi

3.4.2. Kecerdasan Emosional sebagai Variabel x (variable bebas) 1. Definisi Konseptual

Kecerdasan emosional adalah kemampuan yang dimiliki oleh guru selaku manajer dalam kelas dalam mengendalikan, memahami, dan dengan efektif menerapkan kekuatan dan ketajaman emosi sebagai sumber energi, informasi dan pengaruh. Kemampuan inilah yang harus dimiliki oleh guru sekolah dalam mengelola kelas agar tujuan yang telah ditetapkan tercapai.

(4)

2. Definisi Operasional

Kecerdasan Emosional diperoleh dari jawaban responden yang dijaring menggunakan angket dan mengukur segala tindakan yang dilakukan oleh guru dengan indikator yaitu 1) Mengenali Emosi Diri (Kecerdasan Diri); 2) Mengelola Emosi (Pengaturan Diri); 3) Memotivasi Diri Sendiri (Motivasi); 4) Mengenali Emosi Orang Lain (empati); 5) Membina Hubungan (Keterampilan Sosial).

3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi

Sudjana dan Ibrahim (1999 : 13), menjelaskan bahwa populasi adalah semua anggota sekelompok orang, kejadian atau objek yang telah dirumuskan secara jelas dalam penelitian.

Total seluruh populasi guru di SDN se Kecamatan Bilato berjumlah 30 orang yang terdiri dari guru pegawai Negeri. Untuk lebih jelasnya jumlah guru yang termasuk pada kriteria dimaksud dapat dilihat pada tabel 1

(5)

Tabel 1.

Data Populasi Guru SDN se Kecamatan Bilato Kabupaten Gorontalo 2012

No Nama Sekolah Guru PNS

1. SDN 1 Lamahu 6

2. SDN 2 Lamahu 5

3. SDN 1 Bumela 5

4. SDN 1 Totopo 4

5. SDN 1 Bilato 4

6. SDN 1 Ilomata 4

7. SDN 1 Taludaa 2

8. SD Kelas Jauh Pelita Bumela 1

9. SD Kelas Jauh Juria Totopo

Total 30

Sumber data : Data Guru Sekolah Dasar Se Kec. Bilato Kab. Gorontalo, 2012

3.5.2 Sampel

Menurut pendapat Arikunto (1998 : 92) bahwa ”sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti” dengan dasar penetapan jumlah sampel sebagai berikut :

Bertitik tolak dari pendapat di atas, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 30, dengan dasar penetapan sampel menggunakan metode penarikan secara ”Purposive Sampling”, yaitu suatu metode penarikan sampel kemudahan yang dilakukan berdasarkan adanya tujuan tertentu dan jumlah yang sudah ditentukan oleh peneliti tanpa menghiraukan dari mana objek tersebut tetapi masih dalam populasi.

(6)

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini penulis menggunakan instrumen dengan teknik yaitu : 1) Angket

Data dalam penelitian ini dijaring dengan menggunakan angket tertutup yaitu angket yang telah disediakan terlebih dahulu alternatif jawabannya. Angket sebagai instrument utama dalam penelitian ini yang mencerminkan indikator- indikator variabel penelitian. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertatur.

Untuk lebih memudahkan pengujian data, maka setiap soal dalam ankget diberikan skor. Proses pemberian skor dilakukan dengan membuat klasifikasi dan kategori atas jawaban pertanyaan kuesioner sesuai tanggapan responden.

Responden menjawab pertanyaan kuesioner dengan memberi tanda silang (x) pada jawaban yang telah disediakan dengan lima kemungkinan yang tersedia.

Setiap pilihan jawaban responden diberi skor nilai atau bobot yang disusun secara bertingkat berdasarkan skala likert. Skor yang diberikan pada tiap-tiap pertanyaan adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2002):

5 = Sangat Sesuai 4 = Sesuai

3 = Agak Sesuai 2 = Tidak Sesuai 1 = Sangat tidak Sesuai

(7)

Penyebaran kuesioner dilakukan dengan mendatangani satu persatu calon responden, mengecek apakah calon memenuhi persyaratan sebagai calon responden, lalu menyatakan kesediaan untuk mengisi kuesioner. Prosedur ini penting dilaksanakan karena peneliti ingin menjaga agar kuesioner hanya diisi oleh responden yang ingin memenuhi syarat dan bersedia mengisi dengan kesungguhan.

3.7 Teknik Analisis Data

Dalam rangka pengajuan hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya, maka digunakan analisis statistik secara Regresi sederhana dan koefisien korelasi dengan langkah – langkah sebagai berikut :

1) Mencari persamaan Regresi

Dalam perhitungan persamaan regresi, digunakan dalam satu persamaan umum, menurut Sudjana (2002 : 315) sebagai berikut :

Y = a + bx

Untuk mencari nilai a dan b digunakan rumus sebagai berikut :

a =  

2

2 2

xi i

x n

iyi x i x i x Yi

b = 

2i xi 2

x n

yi xi xiyi

Dimana : a = Konstanta

(8)

b = Koefisien Regresi Σx = Jumlah nilai x Σy = Jumlah nilai y

Σx2 = Jumlah nilai kuadrat dari x Σy2 = Jumlah nilai kuadrat dari y 2) Menghitung Koefisien Korelasi

Untuk menghitung koefisien korelasi, digunakan rumus menurut Sudjana (2002 : 369) sebagai berikut :

r = 

2 2 2

2 xi n y y

x n

yi xi xiyi

n

Dimana :

r = Koefisien Korelasi n = Jumlah sampel

∑x = Jumlah nilai x

∑y = Jumlah nilai y

∑x2 = Jumlah nilai kuadrat x

∑y2 = Jumlah nilai kuadrat y

∑xy = Jumlah nilai antara x dan y

3) Menguji keberartian Koefesien Korelasi - Ho : ρ = 0, maka terdapat pengaruh Negatif

(9)

Artinya tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional guru terhadap pengelolaan konflik siswa di Kelas di wilayah SDN se Kecamatan Bilato

- Ho : ρ ≠ 0, maka terdapat pengaruh positif.

Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional guru terhadap pengelolaan konflik siswa di Kelas di wilayah SDN se Kecamatan Bilato

Kriteria pengujian untuk taraf nyata α = 0,05. Maka hipotesis nol (Ho) diterima jika – t (1 – ½ α ) < t < t (1 – ½ α ) dimana distribusi t yang dugunakan mempunyai dk = (n – 2), dalam hal lainnya Ho ditolak dan rumus yang digunakan yaitu:

(Sugiyono, 2011 : 243) Keterangan: t = test

r = korelasi antara variable X dan Y N = jumlah sampel

Referensi

Dokumen terkait

Usulan untuk perbaikan cacat pemasangan Alat Peniup Udara yang tidak sentris atau dalam posisi miring adalah dengan rutin melakukan tindakan perawatan preventive

Untuk itu ketika isi dokumen dengan bukti fisik tidak sesuai, maka penahanan barang di Balai Besar karantina Pertanian akan dilakukan.dalam hal tertahannya barang

Kemampuan berbahasa Indonesia yang baik akan memudahkan siswa untuk beradaptasi dengan lingkungannya yang beragam dan dengan latar belakang yang berbeda karena

Ikhtisar Aspek Keberlanjutan Tata Kelola Keberlanjutan Tantangan Pandemi Bersama Melewati Inspirasi dalam Perbankan Berkelanjutan Inspirasi Budaya Keberlanjutan Inspirasi

Data Envelopment Analysis (DEA) adalah suatu metodologi yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi dari suatu unit pengambilan keputusan (unit kerja) yang

materisebelum mengikuti praktikum laboratorium anatomi.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara persepsi mahasiswa tentang kegiatan

Kerja Praktek (KP) merupakan salah suatu kegiatan akademik yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi S1 di Fakultas Informatika, kegiatan KP dilaksanakan dengan

Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan sampai dengan berlakunya Keputusan Menteri yang mengatur Organisasi dan Tata Kerja Unhas yang barn dengan ketentuan, bahwa