• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disusun Oleh : Muhammad Farhan Nurrahman Rosidi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Disusun Oleh : Muhammad Farhan Nurrahman Rosidi"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

(Studi terhadap Perusahaan Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2019)

Disusun Oleh :

Muhammad Farhan Nurrahman [email protected]

Rosidi

[email protected]

Accounting Department, Faculty of Economics and Business, Brawijaya University Jl. MT.

Haryono 165, Malang 65145, Indonesia ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Faktor-faktor tersebut adalah net interest margin (NIM), beban operasional dan efisiensi operasional (BOPO), loan to deposit ratio (LDR), ukuran perusahaan (SIZE), dan mobile banking (MBANKING). Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan tahunan publikasi perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Berdasarkan metode purposive sampling, sampel yang layak digunakan sebanyak 40 perusahaan perbankan. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, yang merupakan gabungan dari data time series dan cross section. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian ini berupa gambaran analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel NIM, BOPO, dan SIZE berpengaruh positif signifikan terhadap ROA, sedangkan LDR dan MBANKING tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Nilai koefisien determinan yang menunjukkan besarnya pengaruh NIM, BOPO, LDR, SIZE, dan MBANKING terhadap ROA sebesar 55,0% sedangan sisanya sebesar 45,0% dijelaskan oleh pengaruh lainnya diluar model.

Kata Kunci: Net Interest Margin (NIM), Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), Ukuran Perusahaan (SIZE), Mobile Banking (MBANKING), Return on Asset (ROA).

ABSTRACT

This study aims to examine the factors affecting the financial performance of banking companies listed on Indonesia Stock Exchange (IDX), incorporating net interest margin (NIM), operating cost on operational revenues (BOPO), loan to deposit ratio (LDR), company size (SIZE), and mobile banking (MBANKING). This study employs quantitative method, and the data involve the annual reports published by the banking companies listed on IDX on their official websites and Google Playstore. The qualified samples of 40 banking companies are selected through purposive sampling. This study utilises secondary data, a combination of time series and cross section data. The results of multiple linear regression analysis reveal that NIM, BOPO, and SIZE have a significant positive effect on ROA while LDR and MBANKING have no significant effect on ROA. The determinant coefficient value of the magnitude of the effect of NIM, BOPO, LDR, SIZE, and MBANKING on ROA records 55.0% while the remaining 45.0% is affected by other factors outside the model.

Keywords: Net Interest Margin (NIM), Operating Cost on Operational Revenues (BOPO),

Loan to Deposit Ratio (LDR), Company Size (SIZE), Mobile Banking (MBANKING),

Return on Assets (ROA).

(2)

PENDAHULUAN

Persaingan bisnis pada saat ini semakin ketat dan membuat para pelaku bisnis perlu membuat strategi baru agar dapat meningkatkan kinerjanya, tak terkecuali perbankan.

Menurut Otoriras Jasa Keuangan (2019) dalam laporan profil industri perbankan mengenai kondisi ketahanan perbankan secara umum pada triwulan IV pada tahun 2019 masih terjaga dimana perekonomian global mengalami masalah dari sisi peningkatan dikarenakan dengan adanya kesepakatan perdangangan AS-Tiongkok pada akhir 2019 yang berdampak pada pertumbuhan perekonomian domestik selama tahun 2019 juga tumbuh melambat sebesar 5,02% (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh 5,17% (yoy).

Tingkat kinerja keuangan perusahaan menjadi salah satu patokan bagi para investor dalam menanam modal di perusahaan tersebut sehingga perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan operasional perbankan adalah untuk memperoleh kinerja keuangan yang tinggi dengan melihat tingkat profitabilitas perbankan. Rasio profitablilitas yang digunakan adalah Return on Asset (ROA) karena menurut Asnawi dan Rate (2018) hal tersebut dianggap sangat penting bagi perbankan dari sisi mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba dengan cara memanfaatkan aset yang dimiliki.

Dari beberapa hasil penelitian sebelumnya meninjukkan bahwa perkembangan teknologi perbankan (mobile banking) tidak termasuk sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perbankan. Padahal menurut penelitian yang dilakukan oleh Kathuo, Rotich dan Anyango (2015) menunjukkan bahwa mobile banking berpengaruh terhadap kinerja keuangan salah satunya dikarenakan dapat meningkatkan aset perusahaan.

Berdasarkan pada hasil penelitian sebelumya, dapat disimpulkan bahwa laporan tahunan perbankan dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan pada umumnya. Untuk menilai kinerja keuangan dapat meliputi beberapa hal yaitu net interest margin (NIM), biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO), loan to deposit ratio (LDR), ukuran perusahaan, dan mobile banking.

Seiring berjalannya waktu dengan perkembangan teknologi dan internet yang pesat,

perbankan pada saat ini melakukan suatu inovasi berupa aplikasi yang dibuat dalam

perusahaan perbankan yaitu berupa aplikasi mobile banking. Nasabah dapat melakukan

(3)

berbagai transaksi dimanapun dan kapanpun dengan adanya mobile banking. Pertumbuhan mobile banking di Indonesia menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.

Pertumbuhan jumlah pengguna mobile banking pada perbankan di Indonesia cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir. mobile banking semakin berkembang seiring berjalannya waktu dikarenakan banyak orang sudah mulai menggunakan internet dan teknologi terbaru dan efeknya berdampak pada peningkatan jumlah penggunaan mobile banking perbankan.

Perbedaan penelitian ini menunjukkan bahwa penelitian sebelumnya belum memasukkan mobile banking. Penelitian ini merupakan pengembangan dan menngabungkan dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh Adityantoro dan Rahardjo (2020) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan yang terdiri dari net interest margin (NIM), beban operasional dan pendapatan operasional (BOPO), loan to deposit ratio (LDR), dan ukuran perusahaan (SIZE) dan kemudian ditambahkan variabel mobile banking sebagai hasil dari salah satu inovasi teknologi pada sektor perbankan.

Selain itu penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian sebelumnya dengan menggunakan data yang berbeda dengan penelitian sebelum nya. Pada penelitian sebelumnya data yang digunakan adalah data pada tahun 2009-2011 sedangan data yang digunakan pada penelitian ini adalah data pada tahun 2015-2019 dikarenakan meningkatnya inovasi pada perbankan yang meluncurkan aplikasi mobile banking dan semakin berkembang seiring berjalannya waktu.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, terhadap adanya faktor pendorong seperti NIM, BOPO, LDR, Ukuran Perusahaan (SIZE) serta penerapan aplikasi mobile banking di Indonesia terhadap kinerja keuangan perbankan yang terdaftar di BEI.

Maka dari itu, peneliti tertarik untuk mengangkat suatu penelitian yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Studi terhadap Perusahaan Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2019).

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Bank

Berdasarkan pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang

(4)

perbankan, bank adalah sebuah badan usaha yang memiliki tugas utama sebagai lembaga keuangan yang berfungsi mengumpulkan dana dari masyarakat dan menberikan bantuan berupa dana kepada pihak yang membutuhkan dana ataupun kekurangan dana serta diharuskan untuk mengembalikan pinjaman pada waktu yang sudah disepakati dalam tujuan meningkatkan taraf hidup rakyat. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2014) dalam bukunya mengenai booklet perbankan Indonesia mendefinisikan bank merupakan badan usaha yang mengambil dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan serta memberikan pinjaman dana kepada masyarakat dalam tujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sehingga bank merupakan badan usaha yang bertugas sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana dalam bentuk lainnya kepada masyarakat.

Kinerja Keuangan

Khalifaturofi’ah dan Nasution (2016) berpendapat mengenai kinerja keuangan sebagai suatu ilustrasi kondisi keuangan suatu perusahaan pada satu periode tertentu baik mencakup aspek penghimpunan dana ataupun penyaluran dananya. Kinerja menunjukkan sesuatu yang memiliki kaitan dengan kekuatan serta kelemahan dari sisi kinerja suatu perusahaan.

Dalam penelitian kali ini pengukuran kinerja keuangan akan dilihat berdasarkan pada profitabilitas sebagai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas diukur dengan menggunakan return on asset (ROA). Menurut Dermawan dan Desiana (2017) profitabilitas perbankan diukur menggunakan return on asset (ROA) dikarenakan profitabilitas suatu bank diukur berdasarkan aset sebagai sumber dana yang rata-rata berasal dari simpanan yang diberkan oleh masyarakat kepada pihak bank sehingga ROA dinilai lebih efektif dalam mengukur tingkat kinerja bank yang dilihat berdasarkan profitabilitas.

Net Interest Margin (NIM)

Menurut Purwoko dan Sudiyanto (2013) net interest margin (NIM) merupakan perbandingan antara dua hal yaitu pendapatan bunga bersih terhadap rata-rata aset produktif. Rasio ini menunjukkan kemampuan bank untuk menginvestasikan aset secara efektif sekaligus menghasilkan pendapatan bunga bersih.

Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO)

Menurut Efendi dan Fermayani (2018) beban operasional dan pendapatan operasional

(5)

(BOPO) merupakan perbandingan antara beban operasional yang berasal dari pengeluaran untuk melakukan aktivitas operasional dengan pendapatan operasional yang berasal dari laba selisih kurs, komisi, dan lainnya.

Loan to Deposit Ratio (LDR)

Saerang, Tommy, dan Christiano (2014) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa loan to deposit ratio (LDR) merupakan rasio antara total kredit yang diberikan dengan dana pihak ketiga (Giro, Tabungan, Deposito). Rasio LDR ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi pembayaran kembali deposito yang telah jatuh tempo kepada nasabahnya serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan oleh nasabah ataupun masyarakat.

Ukuran Perusahaan

Margaretha dan Letty (2017) berpendapat mengenai ukuran perusahaan sebagai pengukuran untuk menilai besar atau kecilnya perusahaan dan juga sebagai ukuran yang dapat mempengaruhi kinerja perbankan karena semakin besar ukuran perusahaan maka semakin mudah perusahaan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan perusahaan sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan adalah suatu nilai yang dapat mengukur besar atau kecilnya suatu perusahaan yang mampu menarik investor untuk menanamkan modal di perusahaan tersebut dalam mempengaruhi kinerja perbankan. Ukuran perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah total aset perbankan.

Mobile Banking

Moridu (2020) berpendapat mengenai mobile banking merupakan sebuah aplikasi berupa layanan yang dibuat oleh bank dan kemudian diberikan kepada nasabah untuk melakukan transaksi keuangan dengan perangkat seperti handphone ataupun smartphone.

Dalam aplikasi mobile banking terdapat fitur berupa berbagai macam layanan yang dapat digunakan dalam melakukan suatu transaksi. Ada berbagai jenis layanan yang dapat dilakukan melalui mobile banking diantaranya adalah transfer dana, pembayaran (PLN, Internet, Telepon, Asuransi) dan Pembelian (Pulsa, dan lain sebagainya).

Kerangka Pemikiran

Penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan dapat dilihat

(6)

secara singkat melalui kerangka pemikiran. Berdasarkan penjelasan teoritis dan penelitian terdahulu. faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan yaitu net interest margin (NIM), beban operasional dan pendapatan operasional (BOPO), loan to deposit ratio (LDR), ukuran perusahaan, dan mobile banking.

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Penelitian

Pengembangan Hipotetis

Pengaruh Net Interest Margin (NIM) Terhadap Kinerja Keuangan (ROA)

Menurut Purwoko dan Sudiyanto (2013) net interest margin (NIM) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara pendapatan bunga bersih dengan aset produktif perbankan

Semakin besar rasio maka pendapatan semakin meningkat sehingga kinerja bank akan baik karena peningikatan pendapatan bunga bersih akan berdampak pada peningkatan laba bersih perbankan sehingga rasio ROA yang menjadi ukuran tingkar kinerja keuangan juga meningkat. Berdasarkan hal di atas, maka kerangka hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Net interest margin (NIM) berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan (Return on Asset (ROA))

Net Interest Mar

gin (X1)

Beban Operasional dan

Pendapatan Operasional (X2)

Loan to Deposit Ratio (X3)

Kinerja Keuangan (Y)

Ukuran Perus- ahaan (X4)

Mobile Banking (X5)

H5

H4

H3

H2

H1

(7)

Pengaruh Beban Operasional dan Efisiensi Operasional (BOPO) terhadap Kinerja Keuangan (ROA)

Efendi dan Fermayani (2018) berpendapat mengenai beban operasional dan pendapatan operasional (BOPO) sebagai rasio perbandingan antara beban operasional yang berasal dari pengeluaran untuk melakukan aktivitas operasional dengan pendapatan operasional yang berasal dari laba selisih kurs, komisi, dan lainnya sehngga semakin kecil rasio ini menandakan bahwa semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank sehingga bank memiliki kemungkinan bermasalahnya semakin kecil karena penggunaan biaya yang efisien sehingga berdampak baik terhadap kinerja keuangan perbankan.

Berdasarkan hal di atas, maka kerangka hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H2 : Beban Operasional dan Efisiensi Operasional (BOPO) berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan (Return on Asset (ROA))

Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Kinerja Keuangan (ROA)

Saerang, Tommy, dan Christiano (2014) dalam penelitiannya mengatakan bahwa loan to deposit ratio (LDR) merupakan perbandingan antara total kredit yang diberikan dengan dana pihak ketiga (Giro, Tabungan, Deposito) yang dihimpun oleh bank yang bersangkutan.

Rasio LDR ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi pembayaran kembali deposito yang telah jatuh tempo kepada nasabahnya serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan oleh nasabah ataupun masyarakat sehingga perbankan dinilai memiliki finansial yang baik.

Berdasarkan hal di atas, maka kerangka hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H3 : Loan to deposit ratio (LDR) berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan (Return on Asset (ROA))

Pengaruh Ukuran Perusahaan (SIZE) terhadap Kinerja Keuangan (ROA)

Margaretha dan Letty (2017) berpendapat mengenai ukuran perusahaan sebagai suatu

pengukuran untuk menilai kecil atau besarnya sebuah perusahaan dan dapat dijadikan

sebagai pengukuran yang dapat mempengaruhi kinerja perbankan karena semakin besar

ukuran perusahaan maka semakin mudah perusahaan untuk mendapatkan sumber

(8)

pendanaan yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kepercayaan investor karena semakin besar perusahaan maka semakin mudah untuk menarik investor dalam menanamkan modal pada perusahaan tersebut.

Berdasarkan hal di atas, maka kerangka hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H4 : Ukuran Perusahaan (SIZE) berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan (Return on Asset (ROA))

Pengaruh Mobile Banking terhadap Kinerja Keuangan (ROA)

Moridu (2020) berpendapat mengenai mobile banking sebagai suatu aplikasi berupa layanan yang dibuat oleh bank untuk memberikan fasilitas kepada nasabah untuk melakukan transaksi keuangan dengan perangkat seperti handphone ataupun smartphone.

Mobile banking memiliki keunggulan berupa berbagai macam layanan yang dapat digunakan dalam melakukan suatu transaksi dengan mudah tanpa harus berada di tempat tertentu sehingga penggunaan aplikasi layanan perbankan melalui smartphone dapat memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi keuangan sehingga dapat meningkatkan kinerja perbankan dari meningkatnya penggunaan aplikasi layanan mobile banking dan dapat menurunkan bebab operasional untuk keperluan seperti pelayanan di bank secara langsung. Berdasarkan hal di atas, maka kerangka hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H5 : Mobile banking berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan (Return on Asset (ROA))

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2015-2019. Sedangkan sampel yang merupakan bagian dari jumlah yang dimiliki oleh populasi tersebut akan diambil dengan melakukan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria.

Data Penelitian dan Sumbernya

Jenis dan Sumber Data

(9)

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif sedangkan sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data kuantitatif yang diperoleh dari laporan tahunan perusahaan, website resmi perbankan, dan Google Playstore Metode Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan mempelajari dan mengumpulkan data-data yang diperoleh dari sumber data sekunder, kemudian dilanjutkan dengan pencatatan dan perhitungan. Data pada penenlitian kali ini diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.com ,website resmi masing-masing perbankan, dan Google Playstore.

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan yang diukur menggunakan return on asset (ROA). Sedangkan variabel independent yang digunakan dalam penelitian ini adalah net interest margin, beban operasional dan pendapatan operasional, loan to deposit ratio, ukuran perusahaan, dan mobile banking.

Definisi Operasional Net Interest Margin (NIM)

Menurut Purwoko dan Sudiyanto (2013) net interest margin (NIM) merupakan perbandingan antara dua hal yaitu pendapatan bunga bersih terhadap aset produktif. Rasio ini memberikan indikasi kemampuan perbankan dalam menempatkan aset produktif dengan menghasilkan pendapatan bunga bersih. Rasio NIM dapat dihitung sebagai berikut :

Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO)

Efendi dan Fermayani (2018) berpendapat mengenai beban operasional dan pendapatan operasional (BOPO) sebagai perbandingan antara beban operasional yang berasal dari pengeluaran untuk melakukan aktivitas operasional dengan pendapatan operasional yang berasal dari laba selisih kurs, komisi, dan lainnya sehingga dapat disimpulkan bahwa beban operasional dan pendapatan operasional (BOPO) merupakan perhitungan rasio antara beban yang dikeluarkan perusahaan dari sisi operasional dengan pendapatan perusahaan yang

NIM = Pendapatan Bunga Bersih X 100 %

Aset Produktif

(10)

diperoleh dari sisi operasional. Adapun rumus BOPO adalah sebagai berikut :

Loan to Deposit Ratio (LDR)

Saerang, Tommy, dan Christiano (2014) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa loan to deposit ratio (LDR) merupakan rasio antara total kredit yang diberikan dengan dana pihak ketiga (Giro, Tabungan, Deposito) yang dihimpun oleh bank. Rasio LDR ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi pembayaran kembali deposito yang telah jatuh tempo kepada nasabahnya serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan oleh nasabah ataupun masyarakat. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung loan to deposit ratio (LDR) adalah sebagai berikut :

Ukuran Perusahaan (SIZE)

Margaretha dan Letty (2017) berpendapat mengenai ukuran perusahaan sebagai pengukuran untuk menilai besar atau kecilnya perusahaan dan juga sebagai ukuran yang dapat mempengaruhi kinerja perbankan karena semakin besar ukuran perusahaan maka semakin mudah perusahaan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Ukuran perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah log natural total aset perbankan.

Mobile Banking

Moridu (2020) berpendapat mengenai mobile banking sebagai sebuah aplikasi berupa layanan yang dibuat oleh bank dan kemudian diberikan kepada nasabah untuk melakukan transaksi keuangan dengan perangkat seperti handphone ataupun smartphone. Dalam aplikasi mobile banking terdapat fitur berupa berbagai macam layanan yang dapat digunakan dalam melakukan suatu transaksi dengan mudah tanpa harus berada di tempat tertentu sehingga penggunaan aplikasi layanan perbankan melalui smartphone dapat memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi keuangan sehingga dapat meningkatkan

BOPO = Beban Operasional X 100%

Pendapatan Operasional

LDR = Total Kredit X 100%

Dana Pihak Ketiga

(11)

laba dari meningkatnya penggunaan aplikasi layanan mobile banking. Variabel ini menggunakan dummy untuk mengukur mobile banking dimana diberi nilai 0 jika tidak menggunakan mobile banking pada tahun 2015-2019 dan nilai 1 jika sudah menggunakan mobile banking pada tahun 2015-2019.

Variabel Dependen

Menurut Sugiyono (2013:39) variabel dependen dikatakan sebagai variabel yang menjadi akibat atau dipengaruhi karena adanya variabel independen. Dalam Bahasa Indonesia biasanya disebut sebagai variabel terikat. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kinerja keuangan perbankan yang dinilai dari return on asset (ROA)

Kinerja Keuangan Bank

Khalifaturofi’ah and Nasution (2016) berpendapat mengenai kinerja keuangan sebagai ilustrasi kondisi keuangan suatu perusahaan pada satu periode tertentu baik mencakup aspek penghimpunan dana ataupun penyaluran dananya. Kinerja menunjukkan sesuatu yang ada kaitannya dengan kekuatan serta kelemahan suatu perusahaan Secara keseluruhan, kinerja bank adalah gambaran hasil ataupun prestasi yang didapatkan oleh bank dalam kegiatan operasionalnya baik dalam hal pemasaran, sumber daya manusia, penyaluran dana,teknologi, keuangan ataupun sebagai penghimpun dana masyarakat.

Pada penelitian kali ini penliaian kinerja keuangan perbankan akan dilihat berdasarkan profitabilitas dengan rasio return on asset (ROA) melalui proksi absolut return on asset (ROA) (Abs_ROA). Menurut Dermawan dan Desiana (2017) profitabilitas perbankan diukur menggunakan return on asset (ROA) dikarenakan profitabilitas suatu bank diukur berdasarkan aset sebagai sumber dana yang rata-rata berasal dari simpanan yang diberkan oleh masyarakat kepada pihak bank sehingga ROA dinilai lebih efektif dalam mengukur tingkat kinerja bank yang dilihat berdasarkan profitabilitas.

Return on Asset (ROA)

Efendi dan Fermayani (2018) berpendapat mengenai return on asset (ROA) sebgai rasio yang digunakan untuk melakukan pengukuran kemampuan perbankan dalam menghasilkan keuntungan secara keseluruhan. Adapun rumus ROA adalah sebagai berikut :

ROA = Laba Bersih X 100%

Total Aset

(12)

Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk menentukan hubungan antara kinerja keuangan dengan variabel-variabel independen yang diteliti.

Sebebelum melakukan analisis regresi linier berganda, dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Uji tersebut terdiri dari uji normalitas, multikolinieritas, autokorlasi, dan heteroskeadastisitas.

HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Objek Penelitian

Tabel 4.1

Distribusi Sampel Penelitian

No Kriteria Jumlah

1 Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2019.

46

2 Data berupa bank yang tidak lengkap menerbitkan laporan tahunan (Annual Report) untuk periode 2015-2019

(2)

3 Tidak memiliki rasio NIM, BOPO, LDR, dan Ukuran Perusahaan (SIZE) pada laporan tahunan perbankan periode

2015-2019

(4)

4 Jumlah perbankan yang akan diteliti 40

5 Jumlah tahun yang akan diteliti 5

Jumlah sampel yang akan diteliti 200

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah data, minimum,

maksimum, rata-rata (mean), dan standar deviasi :

(13)

Tabel 4.2

Analisis Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

NIM 200 ,39 19,30 5,2009 2,49486

BOPO 200 58,20 258,09 93,4993 25,67549

LDR 200 47,54 466,78 89,8649 34,31733

Ln_SIZE 200 26,93 34,89 31,0347 1,93318

MBANKING 200 ,00 1,00 ,4000 ,49113

Abs_ROA 200 ,01 15,89 1,9436 1,84175

Valid N

(listwise)

200

HASIL ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA Tabel 4.3

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -20,884 2,101 -9,938 ,000

NIM ,273 ,041 ,369 6,646 ,000

BOPO ,063 ,004 ,882 15,026 ,000

LDR -,002 ,003 -,036 -,677 ,499

Ln_SIZE ,509 ,061 ,535 8,400 ,000

MBANKING -,351 ,214 -,094 -1,639 ,103

R Square ,550

F 47,486

Sig. , 000

b

(14)

Tabel 4.3 menujukkan nilai F diperoleh sebesar 47,486 dengan tingkat signifikansi 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa signifikansi 0.000 < 0.05 dan nilai F hitung (47,486) > F tabel (2,417963). Dengan hasil demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perbankan yang terdiri dari net interest margin (NIM), beban operasional dan pendapatan operasional (BOPO), loan to deposit ratio (LDR), ukuran perusahaan (SIZE), dan mobile banking (MBANKING) secara simultan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan (ROA) yang terdaftar di BEI.

Uji T digunakan untuk mengetahui signifikansi antara variabel independen dan variabel dependen pada penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pengaruh net interest margin (NIM) terhadap kinerja keuangan (ROA)

Berdasarkan tabel dapat diperoleh nilai T hitung sebesar 6,646 dengan nilai Sig.

sebesar 0,000. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai T hitung lebih besar daripada nilai T tabel sebesar 1,972268 dan nilai Sig. lebih kecil daripada 0,05. Dengan demikian hipotesis tersebut diterima

b. Pengaruh beban operasional dan pendapatan operasional (BOPO) terhadap kinerja keuangan (ROA)

Berdasarkan tabel dapat diperoleh nilai T hitung sebesar 15,026 dengan nilai Sig.

sebesar 0,000. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai T hitung lebih kecil daripada nilai T tabel sebesar 1,972268 dan nilai Sig. lebih kecil daripada 0,05. Dengan demikian hipotesis tersebut ditolak.

c. Pengaruh loan to deposit ratio (LDR) terhadap kinerja keuangan (ROA)

Berdasarkan tabel dapat diperoleh nilai T hitung sebesar -0,677 dengan nilai Sig.

sebesar 0,499. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai T hitung lebih kecil daripada nilai T tabel sebesar 1,972268 dan nilai Sig. lebih besar daripada 0,05. Dengan demikian hipotesis tersebut ditolak.

d. Pengaruh ukuran perusahan (SIZE) terhadap kinerja keuangan (ROA)

Berdasarkan tabel dapat diperoleh nilai T hitung sebesar 8,400 dengan nilai Sig.

sebesar 0,000. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai T hiitung lebih besar daripada nilai T

tabel sebesar 1,972268 dan nilai Sig. lebih kecil daripada 0,05. Dengan demikian hipotesis

tersebut diterima.

(15)

e. Pengaruh mobile banking (MBANKING) terhadap kinerja keuangan (ROA)

Berdasarkan tabel dapat diperoleh nilai T hitung sebesar -1,639 dengan nilai Sig.

sebesar 0,103. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai T hitung lebih kecil daripada nilai T tabel sebesar 1,972268 dan nilai Sig. lebih besar daripada 0,05. Dengan demikian hipotesis tersebut ditolak.

Hasil dan Pembahasan

a. Pengaruh Net Interest Margin (NIM) Terhadap Kinerja Keuangan (ROA)

Berdasarkan hasil perhitungan untuk pengaruh net interest margin (NIM) terhadap kinerja keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2015-2019 ditemukan hasil penelitian bahwa variabel net interest margin (NIM) memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2015-2019.

Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan rasio NIM menunjukkan kemampuan perbankan dalam mengatur aset produktifnya dengan tujuan untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih sehingga semakin besar pendapatan bunga yang didapatkan oleh bank, maka semakin besar laba bersih yang didapatkan oleh bank tersebut sehingga bank memiliki kemungkinan dalam kondisi bermasalah semakin kecil dan berdampak pada semakin besar rasio NIM suatu bank, maka semakin besar juga kinerja keuangan perbankan (ROA).

b. Pengaruh Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Kinerja Keuangan (ROA)

Berdasarkan hasil perhitungan untuk pengaruh beban operasional dan pendapatan operasional (BOPO) terhadap kinerja keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2015-2019 ditemukan hasil penelitian bahwa variabel beban operasional dan pendapatan operasional (BOPO) memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2015-2019. Hasil penelitian tersebut tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya.

Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan bank belum memaksimalkan dana yang ada

untuk keperluan operasional yang menunjang seperti menambah tenaga kerja yang

berkualitas, menambah kantor cabang, serta melakukan pengembangan pada teknologi

informasi (IT) untuk menunjang penyaluran dana ataupun kredit untuk mempengaruhi

(16)

kinerja perbankan. kemungkinan yang terjadi bisa disebabkan karena tingkat efisiensi bank ketika menjalankan kegiatan operasionalnya, berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan yang didapatkan oleh bank karena semakin besarnya biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank jika dimanfaatkan dengan sebaik mungkin maka dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.

c. Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) Terhadap Kinerja Keuangan (ROA)

Berdasarkan hasil perhitungan untuk pengaruh loan to deposit ratio (LDR) terhadap kinerja keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2015-2019 ditemukan hasil penelitian bahwa variabel loan to deposit ratio (LDR) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2015-2019. Hasil tersebut tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya.

Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan bank memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban atas dana pihak ketiga sudah cukup baik namun belum dapat dijalankan secara optimal sehingga bank harus menanggung risiko dan beban kerugian yang besar. Selain itu, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban pihak ketiga cukup baik, namun belum berjalan secara optimal. Semakin baik likuiditas bank, semakin besar jumlah dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk kredit. Namun demikian, kualitas aset yang menguntungkan dan pendapatan bunga tetap terjaga dengan baik, bank- bank menjalankan operasionalnya secara efisien, sehingga kinerja keuangan bank tetap terjaga dengan baik.

d. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan (ROA)

Berdasarkan hasil perhitungan untuk pengaruh Ukuran Perusahaan (SIZE) terhadap kinerja keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2015-2019 ditemukan hasil penelitian bahwa variabel ukuran perusahaan (SIZE) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan.

Hasil tersebut sesuai dengan hipotesis sebelumnya dikarenakan semakin besar total aset

yang dimiliki oleh perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai harta yang

besar sehingga bank memiliki kekuatan untuk mencari berbagai cara ataupun strategi agar

dapat meningkatkan kinerja keuangannya serta bisa menarik para investor untuk melakukan

investasi ke perbankan tersebut dan dapat meningkatkan profitablitias perbankan yang

(17)

berdampak pada meningkatnya kinerja keuangan perbankan (ROA).

e. Pengaruh Mobile Banking Terhadap Kinerja Keuangan (ROA)

Berdasarkan hasil perhitungan untuk pengaruh mobile banking (MBANKING) terhadap kinerja keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2015- 2019 ditemukan hasil penelitian bahwa variabel mobile banking (MBANKING) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan. Hasil tersebut tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya.

Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan masih banyak perbankan yang belum menciptakan ataupun meluncurkan aplikasi mobile banking perbankan dan perbankan belum maksimal dalam menciptakan sistem pada aplikasi tersebut sehingga masih banyak nasabah bank yang belum menggunakan aplikasi mobile banking. Selain itu, hal tersebut dapat terjadi dikarenakan tingkat keamanan akun nasabah yang menggunakan mobile banking masih dipertanyakan serta pngeluaran biaya yang besar untuk meluncurkan aplikasi mobile banking yang berdampak pada pendapatan yang didapatkan perbankan tidak maksimal serta berpengaruh terhadap laba bersih yang menurun dikarenakan masih banyak perbankan yang belum menggunakan mobile banking dan belum banyak nasabah yang menggunakan mobile banking.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian berjudul “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Studi terhadap Perusahaan Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2019)” maka dapat diuraikan kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan penelitian ini.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya, maka dapat diberi kesimpulan sebagai berikut :

Net interest margin (NIM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return on asset

(ROA) dikarenakan rasio NIM menunjukkan kemampuan perbankan dalam mengatur aset

produktifnya dengan tujuan untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Semakin besar

pendapatan bunga yang dikelola bank, maka semakin kecil bank memiliki kemungkinan

dalam kondisi bermasalah sehingga semakin besar rasio NIM suatu bank, maka semakin

(18)

besar juga return on asset (ROA) suatu perusahaan.

Beban operasional dan pendapatan operasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap return on asset (ROA) dikarenakan semakin besarnya biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank jika dimanfaatkan dengan sebaik mungkin maka dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.

Loan to deposit ratio (LDR) tidak berpengaruh signifikan terhadap return on asset (ROA) dikarenakan pendapatan yang didapat oleh bank tidak hanya berasal dari bunga dari pinjaman yang diberikan kepada masyarakat tetapi juga dihasilkan dari pendapatan berbasis komisi dan pendapatan lainnya. Selain itu, hal tersebut dapat terjadi dikarenakan bank memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban atas dana pihak ketiga sudah cukup baik namun belum dapat dijalankan secara optimal sehingga bank harus menanggung risiko dan beban kerugian yang besar

Ukuran perusahaan (SIZE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return on asset (ROA) dikarenakan semakin besar total aset yang dimiliki oleh perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai harta yang besar sehingga bank memiliki kekuatan untuk mencari berbagai cara agar dapat meningkatkan kinerja keuangannya. menarik investor untuk berinvestasi ke perbankan tersebut dan dapat meningkatkan kinerja keuangan perbankan (ROA).

Mobile banking (MBANKING) tidak berpengaruh signifikan terhadap return on asset (ROA) dikarenakan tingkat keamanan akun nasabah yang menggunakan mobile banking masih dipertanyakan serta masih banyak perbankan yang belum menciptakan ataupun meluncurkan aplikasi mobile banking perbankan dan perbankan belum maksimal dalam menciptakan sistem pada aplikasi tersebut sehingga masih banyak nasabah bank yang belum menggunakan aplikasi mobile banking.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut adalah faktor yang dipertimbangkan dalam penentuan kinerja keuangan perbankan yang akan didapatkan oleh perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang dilakukan memiliki beberapa keterbatasan sehingga mempengaruhi

hasil dari penelitian, keterbatasan tersebut adalah:

(19)

1. Laporan tahunan perusahaan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sulit untuk diakses sehingga peneliti harus mencari laporan tahunan pada website perbankan masing- masing.

2. Data pada variabel independen MBANKING menggunakan variabel dummy dikarenakan tidak lengkapnya ketersediaan data mengenai jumlah transaksi perbankan yang menggunakan aplikasi mobile banking dan jumlah user mobile banking pada laporan tahunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Saran

Penelitian yang dilakukan memiliki beberapa keterbatasan sehingga mempengaruhi hasil dari penelitian. Berdasarkan keterbatasan penelitian di atas, peneliti memiliki beberapa saran yang dapat diajukan dalam penelitian-penelitian selanjutnya, sebagai berikut:

1. Mencari referensi lain untuk mendapatkan laporan tahunan perusahaan yang akan diteliti selain dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan website perbankan masing-masing.

2. Mencari referensi lain dalam menemukan nilai pada variabel independen mengenai

jumlah transaksi perbankan yang menggunakan aplikasi mobile banking dan jumlah user

mobile banking pada laporan tahunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Adityantoro, Widi Kurnia., and Shiddiq Nur. Rahardjo. 2013. “Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan Syariah Di Indonesia.” Diponegoro Journal of Accounting 6(1):104.

Ali, Muhammad, and R. Roosaleh T.Y Laksono. 2017. “Pengaruh Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Loan To Deposit Ratio (LDR) Dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Return on Assets (Roa).” Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan 5(2):1–16.

Asnawi, Winda Ardyanti, and Paulina Van Rate. 2018. “Pengaruh Kinerja Keuangan Bank Terhadap Return on Asset (Roa) Studi Pada Bank Umum Devisa Buku 4.” Jurnal EMBA 6(4):2898–2907.

Auvarda, Charissa. 2018. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Sebelum Dan Setelah Menerapkan Mobile Banking (Studi Kasus Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk).”

Dermawan, Wildan Dwi, and Desiana. 2017. “Profitabilitas ( Studi Pada Bank Umum).”

Jurnal Akuntansi 14:32–39.

Efendi, Hendriyan Joko, and Riche Fermayani. 2018. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pada Perbankan Yang Go Publik Di Bursa Efek Indonesia ( BEI ).” STIE Perbankan Indonesia 1:1–8.

Hamdani, Hamdani, Nining Wahyuni, Ali Amin, and Sulfitra Sulfitra. 2018. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Periode 2014-2016).” Jurnal EMT KITA 2(2):62.

Harelimana, Jean Bosco. 2017. “Impact of Mobile Banking on Financial Performance of Unguka Microfinance Bank Ltd, Rwanda.” Journal of Harmonized Research in Management 4(1):26.

Hotang, Noni Irma Br, Wilsa Road Betterment Sitepu, Rupiwita Munte, and Serevina S.

2021. “Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) Dan Kredit Yang Disalurkan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Sektor Perbankan.” Jurnal Paradigma Ekonomika 16(1):123–28.

Hutagalung, Esther Novelina., Djumahir, and Kusuma Ratnawati. 2013. “Alamat Korespondensi: Analisa Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Bank Umum Di Indonesia.” Jurnal Aplikasi Manajemen 11(1):122–30.

Imamah, Nur, and Dinda Ayu Safira. 2021. “Pengaruh Mobile Banking Terhadap Profitabilitas Bank Di Bursa Efek Indonesia.” Administrasi Bisnis 15(01):95–103.

Kathuo, Solomon Munyoki, G. Rotich, and W. Anyango. 2015. “Effect of Mobile Banking on the Financial Performance of Banking Institutions in Kenya.” The Strategic Journal of Business and Change Management 2(98):1440–57.

Khalifaturofi’ah, Sholikha Oktavi, and Zubaidah Nasution. 2016. “Analisis Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Perbankan Di Indonesia.” Jurnal Masharif Al-

(21)

Syariah 1(2):42–64.

Margaretha Farah, and Letty. 2017. “Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kinerja Keuangan Perbankan Indonesia.” Manajemen Keuanagan 6(1):84–96.

Moridu, Irwan. 2020. “Pengaruh Digital Banking Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan (Studi Pada PT . Bank Negara Indonesia( Persero ) Tbk ).” Jurnal Riset Akuntansi 3(2):67–73.

Otoritas Jasa Keuangan. 2014. “Booklet OJK 2014.” Booklet Perbankan Indonesia 2014 7.

Otoritas Jasa Keuangan. 2019. “Laporan Profil Industri Perbankan.” Triwulan I(24 April 2020):1–129.

Purwoko, Didik, and Bambang Sudiyanto. 2013. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Bank (Studi Empirik Pada Industri Perbankan Di Bursa Efek Indonesia).”

Jurnal Bisnis Dan Ekonomi 20.

Rahmat, Muhammad Arfan, and Said Musnadi. 2014. “Pengaruh Capital Adequacy Ratio , Biaya Operasional Pendapatan Operasional , Non Performing Loan , Net Interest Margin Dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas.” Akuntansi 3(2302–

0164):85–93.

Republik Indonesia. 1998. “Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan.” Lembaran Negara Republik Indonesia.

Saerang, Ivonne, Parengkuan Tommy, and Mario Christiano. 2014. “Analisis Terhadap Rasio-Rasio Keuangan Untuk Mengukur Profitabilitas Pada Bank-Bank Swasta Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi 2(4):817–30.

Safitri, Nur Rinjani, and Azib A. 2021. “Pengaruh Layanan Electronic Payment Terhadap ROA.” Prosiding Manajemem 259–62.

Sudarmawanti, Erna, and Joko Pramono. 2017. “Pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM Dan LDR Terhadap ROA (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Salatiga Yang Terdaftar Di Otoritas Jasa Keuangan Tahun 2011 - 2015).” Among Makarti 10(19):1–

18.

Sudaryanti, Dede Sri, Nana Sahroni, and Ane Kurniawati. 2018. “Analisa Pengaruh Mobile Banking Terhadap Kinerja Perusahaan Sektor Perbankan Yang Tercatat Di Bursa Efek.” Jurnal Ekonomi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi 4(2):96–

107.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: CV.

Alfabeta.

Tisna, Gita Andriani, and Silviana Agustami. 2016. “Pengaruh Good Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2014).” Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan 4(2):1035–46.

Yusriani. 2018. “Pengaruh CAR, NPL, BOPO Dan LDR Terhadap Profitabilitas Pada Bank

Umum Milik Negara Persero Di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Riset Edisi XXV

(22)

4(002):1–17.

Zulfikar, Taufik. 2014. “Pengaruh CAR, LDR, NPL, BOPO Dan NIM Terhadap Kinerja

Profitabilitas (ROA) Bank Perkreditan Rakyat Di Indonesia.” E-Journal Graduate

Unpar 1(2):131–40.

(23)

Referensi

Dokumen terkait

15.1 Regulasi/legislasi keselamatan, kesehatan dan lingkungan yang spesifik bahan atau campuran Tidak ada informasi tambahan. 15.2 Penilaian

Produk emping garut yang dikemas secara menarik, inovasi produk emping garut aneka rasa, dan pemasaran dengan media internet melalui blogspot dapat menenbus pemasaran secara

Keputusan Presiden RI Nomor 27 tahun 1975 tentang pembentukan Panitia Inventarisasi dan Evaluasi Kekayaan Alam telah memutuskan untuk menyempurnakan dan

Mobile banking merupakan aplikasi layanan yang disediakan bank untuk nasabah guna melakukan transaksi tanpa dibatasi ruang dan waktu pengguna hanya perlu menggunakan

JakOne Mobile adalah aplikasi layanan keuangan yang terdiri dari Mobile Banking dan Mobile Wallet yang dapat dipergunakan untuk melakukan transaksi kebutuhan

Berdasarkan penelitian tersebut maka dapat didefenisiskan Strategi Pemasaran BSM Mobile Banking adalah layanan transaksi perbankan melalui mobile banking (handphone) dengan

Proses penambahan layanan mobile banking akan menjadi beberapa bulan lebih lambat jika implementor sistem mobile banking harus melakukan pemrograman untuk mengirim transaksi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan penggunaan BSM Mobile Banking GPRS dengan BSM Net Banking bagi nasabah kedua layanan fitur ini yang mudah digunakan