• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK EKONOMI DAN SOSIAL PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA DI KECAMATAN PAGELARAN UTARA KABUPATEN PRINGSEWU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAMPAK EKONOMI DAN SOSIAL PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA DI KECAMATAN PAGELARAN UTARA KABUPATEN PRINGSEWU"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

DAMPAK EKONOMI DAN SOSIAL PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA DI KECAMATAN PAGELARAN UTARA

KABUPATEN PRINGSEWU

Annisya Meilia Dwi Safitri

1,

Dr. Bambang Utoyo Sutiyoso, M.Si

2

, Mia Ermawati, S.T.,M.T

3

1 Institut Teknologi Sumatera, Jl.Terusan Ryacudu, Way Huwi, Kec.Jati Agung, Kab. Lampung Selatan.

1 Email :annisya.22116163@student.itera.ac.id

ABSTRAK

Keterbatasan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan rumah layak huni secara fisik dan bangunan mengakibatkan banyak masyarakat memiliki rumah tidak layak huni di Pedesaan, menjadi latar belakang permasalahan dalam penelitian ini.

Kecamatan Pagelaran Utara merupakan penerima program BSPS terbesar di Kabupaten Pringsewu disebabkan banyaknya rumah tidak layak huni tercatat dari tahun 2016-2019, untuk itu pemerintah bertugas mengalokasikan dana dan biaya melalui program BSPS yang ditujukan kepada masyarakat berpenghasilan rendah yang memiliki keterbatasan daya beli bantuan pemerintah dalam program ini sebesar Rp. 17.500.000,00 untuk pembangunan rumah secara keseluruhan sampai memenuhi persyaratan keselamatan bangunan dan kesehatan penghuni sehingga penelitian ini memiliki tujuan “menganalisis dampak ekonomi dan sosial masyarakat sesudah adanya program BSPS di Kecamatan Pagelaran Utara Kabupaten Pringsewu”. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan metode skoring diukur melalui 7 variabel ekonomi dan 10 variabel sosial. Hasil perhitungan yang didapatkan dalam penelitian ini persentase rata-rata nilai yang didapatkan dari variabel dampak ekonomi sebesar 67,674%

masuk dalam kategori baik dan persentase rata-rata nilai yang didapatkan dari variabel dampak sosial sebesar 73,52% masuk dalam kategori baik sehingga secara persentase program ini bagus untuk dilanjutkan karena mampu memberikan dampak positif kepada masyarakat berpenghasilan rendah dan mampu memperbaiki kualitas rumah.

Kata Kunci

:

Program BSPS, Dampak Ekonomi, Dampak Sosial

(2)

2 A. PENDAHULUAN

Menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun1945 pasal 28H ayat 1 bahwa, setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapat lingkungan yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan, keterbatasan masyarakat memenuhi kebutuhan rumah layak huni secara fisik dan bangunan mengakibatkan banyak masyarakat memiliki rumah tidak layak huni di pedesaan (Sabarisman, 2013). Adanya keterbatasan kemampuan masyarakat dalam pemenuhan rumah yang layak saat ini penyediaan perumahan menjadi prioritas pemerintah. Saat ini upaya pemerintah dalam penyediaan rumah layak huni di Indonesia melalui program BSPS. Program BSPS merupakan program pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada peningkatan keswadayaan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan rumah secara mandiri.

Kondisi rumah tidak layak huni di Provinsi Lampung Backlog perumahan di Provinsi Lampung sampai dengan tahun 2018 masih tinggi, pemerintah Provinsi Lampung mencatat backlog kepemilikan rumah sebesar 247.000 unit lebih. Sedangkan backlog penghunian sebesar 181.000 unit. Berdasarkan data yang ada di Kementrian PUPR sedangkan pembangunan yang telah dilaksanakan antara lain berupa pembangunan rumah khusus sebanyak 384 unit, rumah susun 23 tower atau 1.214 unit yang telah di bangun oleh program BSPS berupa peningkatan kualitas rumah (PK) sebanyak 13.034 unit dan pembangunan rumah baru (PB) sebanyak 1.444 unit sehingga masih banyak rumah tidak layak huni di Provinsi Lampung yang belum tertangani (Waluyo, 2019). Target capaian yang ditetapkan Kementerian PUPR realisasi pelaksanaan program di Provinsi Lampung mulai terlaksana sejak tahun 2016 dilaksanakan diseluruh Kabupaten yang ada di Provinsi Lampung, Kabupaten yang menerima program BSPS yaitu ada 13 Kabupaten dan 1 Kota yaitu Kota Metro, sejak tahun 2016 sampai tahun 2019 Kabupaten penerima program BSPS paling banyak yaitu Kabupaten pringsewu dan Kecamatan penerima program paling banyak yaitu Kecamatan Pagelaran Utara karena banyaknya rumah tidak layak huni didukung dengan mata pencaharian masyarakat mayoritas petani dan buruh sehingga adanya ketidak mampuan masyarakat dalam pemenuhan rumah yang yang layak.

Persebaran penerima program BSPS di Kecamatan Pagelaran Utara yang tersebar di beberapa Pekon yaitu sebagai berikut Pekon Kamilin 60 rumah, Pekon Madaraya 90 rumah, Pekon Margosari 50 rumah, dan Pekon Neglasari 90 rumah (SNVT-PP, 2019) berdasarkan data rumah tidak layak huni banyaknya persebaran rumah tidak layak huni di Kabupaten Pringsewu berdasarkan data TNP2K tahun 2015 Kabupaten Pringsewu sebanyak 2.980 sedangkan yang sudah tertangani oleh program sebanyak 1.887 sedangkan RTLH yang belum tertangani sebanyak 1.093. Untuk mengatasi permasalahan rumah tidak layak huni pemerintah bertugas mengalokasikan dana dan biaya pembangunan melalui program BSPS bantuan pemerintah dalam program ini sebesar Rp.17.500.000,00 untuk pembangunan rumah secara keseluruhan sampai memenuhi keselamatan bangunan dan kesehatan penghuni. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis dampak ekonomi dan sosial masyarakat sesudah adanya program BSPS di Kecamatan Pagelaran Utara Kabupaten Pringsewu.

B. METODE PENELITIAN

Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif

dengan menggunakan metode skoring penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan untuk

mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan populasi atau

menggambarkan fenomena secara detail dan sejelas mungkin dan bertujuan

menggambarkan jawaban-jawaban observasi yang termasuk diantaranya ialah distribusi

(3)

3

frekuensi, distribusi persen rata-rata (mean). Dengan menggunakan analisis data statistik distribusi frekuensi dengan rumus:

=

𝒇𝒏

x 100

Keterangan:

P = Angka persentase F = Frekuensi jawaban N = Jumlah Responden 100% =Nilai Konstanta

Dalam mendeskripsikan hasil penelitian juga menggunakan Skala Likert yaitu skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang sesuatu objek atau fenomena tertentu tabel skala likert sebagai berikut:

Tabel 1. Skor Kuesioner Skala Likert

No Tabel Skala Likert Skor

1 Sangat Setuju 4

2 Setuju 3

3 Tidak Setuju 2

4 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Hadi, 1999:19

Untuk memberikan interpretasi atas nilai-nilai yang diperoleh digungakan pedoman interpretasi sebagaimana dikemukakan oleh (Safirudin, 2009) sebagai berikut:

a. Sangat baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 80%-100%

b. Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 60%-79,99%

c. Cukup baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 40%-59,99%

d. Sangat tidak baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 0-19,99%

Untuk menentukan persentase digunakan perhitungan sederhana dengan Langkah- langkah sebagai berikut:

a. Menentukan Nilai Harapan (NH), nilai ini dapat diketahui dengan mengalikan jumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi.

b. Menghitung nilai skor (NS), nilai ini merupakan rata-rata sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian

c. Menentukan kategori dengan menggunakan rumus:

𝒑 = 𝑵𝑺

𝑵𝑯 𝒙𝟏𝟎𝟎%

Keterangan:

P : Angka Persentase NS : Nilai Skor

NH : Nilai Harapan 100% : Nilai Konstanta

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh masyarakat penerima program BSPS di

Kecamatan Pagelaran Utara metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

Probability sampling merupakan pengambilan sampel secara random atau acak dengan

teknik systematic random sampling yaitu teknik pengambilan sampel menggunakan

urutan-urutan alami. Caranya dengan memilih secara random dimulai dari angka 1 dan

integer yang terdekat terhadap rasio sampling (N/n) kemudian memilih item dengan

interval dan integer yang terdekat terhadap rasio sampling (Sarwono, 2006). Populasi

penerima program BSPS di Kecamatan Pagelaran Utara sebanyak 290 rumah penerima

(4)

4 program BSPS dalam hal ini metode pengambilan sampel menggnakan metode slovin keakuratan data 95% yang memiliki taraf kesalahan 5% jumlah sampel keseluruhan setelah dilakukan perhitungan berjumlah 169 sampel dari keseluruhan populasi penerima program BSPS yaitu 290 populasi yang ada di 4 Pekon yaitu Pekon Kamilin, Pekon Madaraya, Pekon Margosari dan Pekon Neglasari. Berdasarkan tinjauan pustaka dan survei lapangan diperoleh variabel dalam penelitian ini yaitu 7 variabel dari aspek ekonomi dan 10 variabel dari aspek sosial, variabel aspek ekonomi sebagai berikut: pendapatan, perumahan, pendidikan, kesehatan, sandang, pangan, lapangan kerja. Variabel aspek sosial sebagai berikut: partisipasi masyarakat, tingkat kriminalitas, masyarakat yang lebih konsumtif, nilai-nilai sosial, pola-pola prilaku organisasi, interaksi sosial, meringankan beban masyarakat, meningkatkan rasa percaya diri, keamanan, psikologis sosial.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk menganalisis sasaran satu dan sasaran dua berdasarkan indikator ekonomi dan sosial dijabarkan menjadi 7 variabel ekonomi dan 9 variabel sosial variabel dalam menentukan dampak ekonomi dan sosial sebagai berikut:

Tabel 2. Variabel Dampak Program BSPS Dari Segi Ekonomi dan Sosial

No Indikator Aspek Variabel

1

Dampak Ekonomi Setelah Adanya Program Peningkatan

Kualitas Rumah

Ekonomi Pendapatan

2 Perumahan

3 Pendidikan

4 Kesehatan

5 Sandang

6 Pangan

7 Lapangan Kerja

1

Dampak Sosial Setelah Adanya Program Peningkatan

Kualitas Rumah

Sosial

Partisipasi masyarakat

2 Menurunnya tingkat kriminalitas

3 Masyarakat yang lebih konsumtif

4 Nilai-nilai sosial

5 Pola-pola prilaku organisasi

6 Interaksi sosial

7 Meringankan beban masyarakat

8 Meningkatkan rasa percaya diri

9 Keamanan

10 Psikologis

Berdasarkan variabel ekonomi dan sosial dijabarkan lagi menjadi beberapa

pernyataan sehingga mampu menjawab sasaran satu dan sasaran dua deskripsi hasilnya

sebagai berikut:

(5)

5

1. Sasaran 1 Menganalisis Dampak Ekonomi Terhadap Masyarakat Sesudah Adanya Program BSPS di Kecamatan Pagelaran Utara Kabupaten Pringsewu

a. Pendapatan

Berdasarkan hasil persebaran kuesioner dan observasi kepada masyarakat Pagelaran Utara tidak ada peningkatan pendapatan yang dirasakan oleh masyarakat hal ini dikarenakan mayoritas jenis pekerjaan masyarakat penerima program BSPS adalah petani sehingga tidak ada peningkatan pendapatan setelah adanya program BSPS, sedikitnya dana bantuan program yang diberikan pemerintah hanya sebesar Rp.17.500.000,00 tidak mampu sepenuhnya memenuhi kebutuhan pembangunan sehingga upaya masyarakat untuk memiliki rumah yang layak huni dengan cara meminjam uang kepada saudara, menggunakan sisa tabungan yang mereka miliki, menjual sebagian hewan ternak yang mereka miliki dan menjual kebun, sehingga program BSPS ini tidak berdampak terhadap pendapatan masyarakat penerima program BSPS dikarenakan tidak ada perubahan jenis pekerjaan yang mereka rasakan dan tidak memberikan dampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat.

b. Perumahan

Berdasarkan hasil persebaran kuesioner dampak program BSPS dilihat dari kondisi rumah yang ditempati masyarakat kondisi rumah masyarakat penerima program BSPS jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya dapat dilihat dari kondisi struktur maupun non struktur bangunan yang sudah permanen dapat dilihat dari atap rumah sudah tidak bocor lagi, atap rumah terbuat dari struktur bangunan yang sudah kokoh dan kuat dibandingkan sebelumnya terbuat dari bata dan semen kolom dan dinding sudah memenuhi persyaratan, bangunan pondasi sudah memenuhi persyaratan keselamatan bangunan.

c. Pendidikan

Dampak program BSPS berdasarkan variabel pendidikan program ini mampu meningkatkan kecerdasan masyarakat karena rumah sudah memenuhi kualitas rumah yang layak huni sehingga lebih merasakan kenyamanan saat belajar dibandingkan sebelumnya.

d. Kesehatan

Berdasarkan hasil kuesioner dan observasi adanya peningkatan kesehatan

yang dirasakan langsung oleh masyarakat dibandingkan sebelumnya kondisi rumah

yang tidak layak huni membuat masyarakat tidak sehat tinggal dirumah tersebut hal

ini dikerenakan kondisi rumah berdebu tidak memiliki pencahayaan penghawaan

bahan bangunan tidak memenuhi standar bahan bangunan dan tidak memiliki

sanitasi dan dampak setelah adanya program BSPS mampu meningkatkan kondisi

kesehatan masyarakat karena sudah memiliki sanitasi (Kamar mandi, cuci dan

kakus), rumah yang ditempati memiliki ventilasi dan sirkulasi udara, memiliki

struktur bangunan yang memungkinkan cahaya masuk, dan terbuat dari bahan

bangunan yang layak huni dan permanen sehingga menjamin kesehatan masyarakat.

(6)

6 e. Sandang

Berdasarkan hasil kuesioner dan observasi dampak program BSPS dari variabel sandang hasil dari pengamatan langsung dan jawaban responden tidak ada perubahan yang dirasakan masyarakat langsung terhadap peningkatan kualitas pakaian setelah adanya program BSPS.

f. Pangan

Berdasarkan hasil observasi dan kuesioner dampak program BSPS tidak adanya peningkatan kualitas pangan masyarakat setelah adanya program BSPS kondisi kebutuhan masyarakat sama seperti sebelum menerima program BSPS.

g. Lapangan Kerja

Berdasarkan hasil kuesioner dan observasi dampak program BSPS dari variabel lapangan pekerjaan, dengan adanya program BSPS mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar penerima program BSPS, seperti tukang bangunan, toko material, tenaga fasilitator dan masyarakat yang membuka usaha menjual material dan bahan bangunan.

2. Sasaran 2 Menganalisis Dampak Sosial Terhadap Masyarakat Sesudah Adanya Program BSPS Di Kecamatan Pagelaran Utara Kabupaten Pringsewu

a. Partisipasi Masyarakat

Berdasarkan hasil kuesioner dan observasi dampak program BSPS adanya partisipasi masyarakat baik terhadap sesama penerima program maupun masyarakat lingkungan penerima program BSPS, masyarakat ikut serta membantu saat pelaksanaan program BSPS keikutsertaan masyarakat seperti membantu memberi bantuan kepada masyarakat baik materi maupun tenaga seperti bergotong royong saat pelaksanaan program BSPS.

b. Menurunnya Tingkat Kriminalitas

Berdasarkan hasil observasi dan persebaran kuesioner dari variabel menurunnya tingkat kriminalitas setelah adanya program BSPS masyarakat lebih merasa aman dibandingkan sebelumnya karena rumah yang ditempati lebih aman dan lebih kokoh sehingga dapat mengurangi tingkat kriminalitas dan kejahatan saat masyarakat berada di dalam rumah.

c. Masyarakat Yang Lebih Konsumtif

Berdasarkan hasil kuesioner dan observasi dampak program BSPS tidak

berpengaruh terhadap nilai konsumtif masyarakat, tidak ada perubahan nilai

konsumtif masyarakat setelah adanya program BSPS tidak adanya peningkatan

ekonomi yang mempengaruhi masyarakat menjadi lebih konsumtif dibandingkan

kondisi sebelumnya, masyarakat penerima program BSPS terlihat biasa saja dan

tidak ada perubahan terhadap nilai konsumtif masyarakat hal ini dipengaruhi oleh

mayoritas mata pencaharian mayarakat penerima program BSPS di Kecamatan

Pagelaran Utara adalah Petani dan Buruh.

(7)

7

d. Nilai-Nilai Sosial

Berdasarkan hasil kuesioner dan observasi dampak program BSPS terhadap kondisi sosial masyarakat berdasarkan variabel nilai-nilai sosial dampak yang dirasakan penerima program BSPS yaitu program ini mampu memberikan nilai sosial yang baik memberikan hubungan yang baik kepada masyarakat baik antara penerima program, pemerintah penyalur program BSPS maupun kepada masyarakat sekitar lingkungan yang tidak menerima program BSPS.

e. Pola-Pola Prilaku Organisasi

Berdasarkan hasil kuesioner dan observasi dampak program BSPS terhadap kondisi sosial masyarakat berdasarkan variabel pola-pola prilaku organisasi, dengan adanya program BSPS adanya pola organisasi yang terbentuk karena dalam pelaksanaannya program ini membentuk pola-pola organisasi atau kelompok karena program ini bersifat tanggung renteng yaitu dalam pelaksanaan pembangunan dilaksanakan secara kelompok supaya program BSPS dapat dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan.

f. Interaksi Sosial

Berdasarkan hasil kuesioner dan observasi dampak program BSPS terhadap kondisi sosial berdasarkan variabel interaksi sosial dampak yang terjadi kepada masyarakat penerima program BSPS yaitu adanya interaksi sosial baik antara masyarakat penerima program BSPS maupun masyarakat sekitar lingkungan yang tidak menerima program BSPS adanya hubungan yang terbentuk dalam pelaksanaan program seperti masyarakat ikut membantu saat pelaksanaan pembangunan yang mampu memberikan manfaat langsung yang dapat dirasakan oleh penerima program BSPS.

g. Meringankan Beban Masyarakat

Berdasarkan hasil kuesioner dan observasi dampak program BSPS terhadap kondisi sosial berdasarkan variabel meringankan beban masyarakat setelah adanya program BSPS beban masyarakat berkurang dengan adanya program BSPS yang mampu memperbaiki kualitas rumah dampak langsung yang dirasakan oleh masyarakat penerima program BSPS yaitu kondisi rumah lebih baik dibandingkan sebelumnya sudah permanen dan sudah memiliki sanitasi sehingga beban masyarakat terhadap rumah berkurang.

h. Meningkatkan rasa percaya diri

Berdasarkan hasil kuesioner dan observasi dampak program BSPS terhadap kondisi sosial berdasarkan variabel meningkatkan rasa percaya diri dampak langsung yang dirasakan masyarakat setelah adanya program BSPS yaitu mampu meningkatkan rasa percaya diri masyarakat terhadap lingkungan sekitar, dapat terlihat masyarakat penerima program BSPS tidak lagi memiliki kesenjangan terhadap masyarakat lingkungannya dibandingkan kondisi sebelumnya.

i. Keamanan

Berdasarkan hasil kuesioner dan observasi dampak program BSPS terhadap

kondisi sosial berdasarkan variabel keamanan setelah adanya program BSPS

dampak langsung yang dirasakan oleh masyarakat yaitu masyarakat lebih aman

dibandingkan kondisi sebelum menerima program BSPS karena kondisi

(8)

8 sebelumnya rumah yang ditempati sangat rentan saat terjadi peristiwa alam seperti hujan, angin puting beliung dan panas karena struktur dan non struktur bangunan yang digunakan tidak permanen dan tidak sesuai standar sehingga mudah rubuh saat ada angin yang kuat, air mudah merembes ke dinding dan atap dari bahan yang sangat tidak layak seperti plastik atau terpal dan asbes.

j. Psikologis

Berdasarkan hasil kuesioner dan observasi dampak program BSPS terhadap kondisi sosial berdasarkan variabel psikologis setelah dilakukan penelitian dapat dirasakan langsung oleh peneliti bahwa adanya dampak psikologis langsung yang dirasakan oleh masyarakat penerima program BSPS kondisi lebih baik dan bahagia setelah adanya program BSPS adanya edukasi yang diberikan pemerintah sebelum diberikan program membuat masyarakat lebih positif dan mandiri setelah program dilaksanakan kondisi masyarakat penerima program BSPS secara psikologis sangat baik.

3. Analisis Dan Interpretasi Data Dampak Ekonomi

Tabel 3. Analisis Dan Interpretasi Data Dampak Ekonomi

No Aspek Variabel Skor

Nilai harapan (NH)

Nilai skor NS

p=NS/NH x100%

Kategori nilai

1

Ekonomi

Pendapatan 1879 5x4x169

=3380 1879

1879/3380 x100%=55 ,59%

cukup baik

2 Perumahan 5693 11x4x16

9=7436 5693

5693/7436 x100%=76 ,55%

sangat baik

3 Pendidikan 752 2x4x169

=1352 752

752/1352x 100%=55, 62%

cukup baik

4 Kesehatan 1985 4x4x169

=2704 1985

1985/2704 x100%=73 ,40%

baik

5 Sandang 332 1x4x169

=676 332

332/676x1 00%=49,1 1%

cukup baik

6 Pangan 400 1x4x169

=676 400

400/676x1 00%=59,1 7%

cukup baik

(9)

9

pekerjaan =676

3%

Rata-rata 1143

7

25x4x16 9=16900

11437/169 00x100%=

67,674 %

baik

Hasil interpretasi data dari ke tujuh variabel ekonomi yaitu variabel pendapatan, perumahan, Pendidikan, Kesehatan, sandang, pangan dan lapangan kerja nilai rata-rata variabel memenuhi persyaratan yaitu sebesar 67,674% dengan nilai baik hasil nilai ini didapatkan dari persentase keseluruhan perhitungan nilai dari dampak eknomi sehingga program ini baik untuk dilanjutkan oleh pemerintah. Dengan rincian keterangan dampak ekonomi sebagai berikut: nilai rata-rata pendapatan sebesar 55,59% dengan kategori nilai cukup baik nilai persentase ini masuk kedalam kategori cukup baik karena pendapatan masyarakat di Kecamatan Pagelaran Utara berdasarkan jawaban responden hasil kuesioner dan survei langsung yang dilakukan oleh peneliti pendapatan masyarakat tidak mengalami peningkatan hal ini terjadi karena dalam pelaksanaan pembangunan masyarakat banyak yang menjual kebun dan meminjam uang kepada saudara sehingga pendapatannya menurun dari sebelum nya, sehingga meskipun kondisi kualitas rumah lebih baik tetapi tidak ada perubahan pada pendapatan masyarakat. Nilai rata-rata perumahan sebesar 76,55% dengan kategori nilai sangat baik terlihat pada perubahan kualitas rumah setelah adanya program BSPS berdasarkan hasil kuesioner dan pengamatan langsung yang dilakukan peneliti kondisi rumah masyarakat setelah menerima program sudah memenuhi standar rumah layak huni hal tersebut terlihat langsung oleh peneliti dari struktur bangunan maupun non struktur bangunan seperti dinding rumah, atap rumah, jendela atau ventilasi rumah dan luas rumah yang sudah sesuai standar berdasarkan jumlah penghuninya sehingga rumah yang ditempati masyarakat setelah adanya program BSPS terlihat kondisinya jauh lebih baik dan lebih nyaman dibandingkan kondisi sebelumnya. Nilai rata- rata pendidikan sebesar 55,62% dengan kategori nilai cukup baik nilai cukup baik karena berdasarkan hasil kuesioner dan survei langsung yang dilakukan oleh peneliti tidak ada peningkatan pendapatan masyarakat sehingga tidak ada peningkatan pendapatan yang ditambahkan untuk biaya pendidikan sehingga Pendidikan tidak ada perubahan dari sebelumnya, tetapi dengan adanya peningkatan kualitas rumah anak-anak penerima program BSPS lebih nyaman saat belajar karena kondisi rumah lebih baik lebih nyaman di bandingkan kondisi sebelumnya. Nilai rata-rata kesehatan sebesar 73,40% dengan kategori nilai baik kategori nilai baik sesuai dengan kondisi masyarakat di Kecamatan Pagelaran Utara yang dilihat langsung oleh peneliti dari hasil survei, kesehatan masyarakat lebih baik setelah adanya program BSPS karena rumah yang ditempati saat ini sudah memenuhi standar kesehatan sudah memiliki sanitasi (kamar mandi, cuci dan kakus) dan memiliki pencahayaan dan penghawaan yang cukup, memiliki jendela pintu dan sebagian rumah masyarakat ada yang di lantai sehingga mengurangi debu dan dapat terhindar dari penyakit.

Nilai rata-rata sandang sebesar 49,11% dengan kategori nilai cukup baik, kategori nilai

cukup baik ini karena tidak adanya perubahan kualitas sandang masyarakat setelah adanya

(10)

10 peningkatan kualitas rumah karena pendapatan tidak mengalami peningkatan, sehingga tidak ada perubahan langsung terhadap kualitas sandang, kondisi masyarakat dilihat langsung oleh peneliti saat melakukan survei dan jawaban responden. Nilai rata-rata pangan sebesar 59,17% dengan kategori nilai cukup baik, nilai cukup baik ini berdasarkan hasil survei yang dilihat langsung oleh peneliti sebagian masyarakat menjawab cukup meningkat dibandingkan sebelumnya meskipun tidak ada peningkatan pendapatan tetapi kualitas pangan tetap menjadi prioritas masyarakat, hal ini dapat terlihat dari hasil persentase variabel pangan lebih besar dibandingkan persentase sandang meskipun keduanya masuk dalam kategori cukup baik. Nilai rata-rata lapangan kerja sebesar 61,53%

dengan kategori nilai baik, kategori nilai baik ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan peneliti dan jawaban responden adanya program BSPS mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar seperti, penjual bahan bangunan, (material pasir, bata, genteng, kusen dan lainnya), tukang bangunan, galian sanitasi dan sumur.

4. Analisis Dan Interpretasi Data Dampak Sosial

Tabel 4. Analisis Dan Interpretasi Data Dampak Sosial

NO Aspek Variabel Skor

Nilai harapan

(nh)

Nilai skor NS

p=NS/N Hx100%

kategori nilai

1

Sosial

Partisipasi

masyarakat 462 1x4x169=6

76 462

462/676x 100%=6

8,34%

baik

2 Tingkat

kriminalitas 490 1x4x169=6

76 490

490/676x 100=72,4

8%

baik

3 Masyarakat

lebih konsumtif 345 1x4x169=6

76 345

345/676x 100%=5

1,03%

cukup baik

4 Nilai-nilai

sosial 966 2x4x169=1

352 966

966/1352 x100%=

71,44%

baik

5 Pola prilaku

organisasi 991 2x4x169=1

352 991

991/1352 x100%=

73,29%

baik

6 Interaksi sosial 1004 2x4x169=1

352 1004

1004/135 2x100%

=74,26%

baik

7

Meringankan beban masyarakat

496 1x4x169=6

76 496

496/676x 100%=7

3,37%

baik

(11)

11

diri 352

=88,38%

9 Keamanan 501 1x4x169=6

76 501

501/676x 100%=7

4,11%

Baik

10 Psikologis dan

sosial 1999 4x4x169=2

704 1999

1999/270 4x100%

=73,92%

baik

Rata-rata 8449 17x4x169=

11492 8449

8449/114 92x100

%=73,52

%

baik

Hasil interpretasi data dari kesepuluh variabel sosial yaitu variabel partisipasi masyarakat, tingkat kriminalitas, masyarakat yang lebih konsumtif, nilai-nilai sosial, pola- pola prilaku organisasi, interaksi sosial, meringankan beban masyarakat, meningkatkan rasa percaya diri, keamanan, psikologis dan sosial yaitu sebesar 73,52% dengan nilai baik, hasil nilai ini didapatkan dari persentase keseluruhan perhitungan nilai dari dampak sosial sehingga program ini baik untuk dilanjutkan oleh pemerintah dengan rincian keterangan dampak sosial sebagai berikut: nilai rata-rata partisipasi masyarakat sebesar 68,34%

dengan kategori nilai baik, berdasarkan jawaban responden dan hasil pengamatan peneliti seluruh masyarakat penerima program BSPS ikut berpartisipasi dalam pembangunan rumah mulai dari perencanaan program, pelaksanaan sampai program selesai selain itu partisipasi masyarakat didukung oleh sistem program BSPS menggunakan tanggung jawab renteng karena program ini memiliki batas waktu pelaksanaan. Sehingga melibatkan semua penerima program lalu dibentuk kelompok penerima bantuan, dan ketua kelompok penerima bantuan sehingga seluruh penerima program ikut berpartisipasi dalam program ini. Nilai rata-rata tingkat kriminalitas sebesar 72,48% dengan kategori baik berdasarkan hasil jawaban responden dan pengamatan peneliti setelah adanya peningkatan kualitas rumah masyarakat penerima program BSPS aman dari kejahatan karena pintu sudah dikunci dinding rumah permanen tidak bisa dimasuki orang untuk berbuat kejahatan dan jauh lebih aman dibandingkan sebelumnya. Nilai rata-rata masyarakat yang lebih konsumtif sebesar 51,03% dengan kategori nilai cukup baik, berdasarkan jawaban responden dan hasil pengamatan peneliti masyarakat tidak lebih konsumtif setelah menerima program BSPS masyarakat sama saja tidak membeli barang kebutuhan sekunder.

Nilai rata-rata nilai-nilai sosial sebesar 71,44% dengan kategori nilai baik, kategori nilai

baik ini berdasarkan pengamatan peneliti masyarakat penerima program berhubungan baik

dengan masyarakat sekitar dan masyarakat penerima program lainnya sehingga

pelaksanaan program dapat berjalan dengan lancar karena adanya nilai-nilai sosial yang

dipegang teguh oleh masyarakat. Nilai rata-rata pola-pola prilaku organisasi sebesar

73,29% dengan kategori nilai baik, kategori nilai baik berdasarkan jawaban responden dan

(12)

12 pengamatan peneliti adanya kerjasama yang baik dalam pembangunan saat pelaksanaan program BSPS sehingga program ini dapat selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Nilai rata-rata interaksi sosial sebesar 74,26% dengan kategori nilai baik, kategori nilai baik ini terjadi karena adanya hubungan baik penerima program dengan masyarakat sekitar, nilai rata-rata meringankan beban masyarakat sebesar 73,37% dengan kategori baik, kategori nilai baik ini karena berdasarkan pengamatan langsung yang dilakukan peneliti setelah adanya peningkatan kualitas rumah beban masyarakat terhadap rumah berkurang meskipun pendapatan masyarakat berkurang tetapi kualitas rumah jauh lebih baik dari sebelumnya dan memenuhi standar kesehatan. Nilai rata-rata meningkatkan rasa percaya diri sebesar 88,38% dengan kategori nilai baik, setelah adanya peningkatan kualitas rumah terlihat dari hasil jawaban responden dan pengamatan peneliti rasa percaya diri masyarakat jauh lebih meningkat dibandingkan sebelum adanya peningkatan kualitas rumah. Nilai rata- rata keamanan sebesar 74,11% dengan kategori nilai baik, nilai kategori baik ini sesuai dengan jawaban responden dan hasil pengamatan peneliti keamanan masyarakat setelah adanya peningkatan kualitas rumah sangat terlihat karena sudah jauh dari bahaya alam seperti angin, hujan dan badai karena struktur rumah yang ditempati sudah permanen. Nilai rata-rata psikologis dan sosial sebesar 73,92% dengan kategori nilai baik, kategori nilai baik ini sesuai dengan jawaban responden dan keadaan masyarakat yang diamati langsung oleh peneliti saat melakukan survei, masyarakat penerima program di Kecamatan Pagelaran Utara secara psikologis dan sosial penerima program BSPS merasa puas dan merasa beruntung setelah menerima program BSPS, karena diberikan bantuan oleh pemerintah sebagai tambahan dalam membangun rumah dan masyarakat terlihat lebih tenang, senang dan bahagia karena sudah memiliki rumah yang kualitasnya jauh lebih layak dibandingkan kondisi rumah yang ditempati sebelumnya.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan persentase rata-rata dampak ekonomi diperoleh nilai sebesar 67,674%

masuk dalam kategori baik. Sehingga secara ekonomi program ini baik untuk dilanjutkan

hanya saja bantuan yang diberikan sebesar Rp.17.500.000,00 tidak cukup memenuhi biaya

pembangunan sehingga program ini dapat disimpulkan mampu memperbaiki kualitas

rumah tetapi tidak mempengaruhi pendapatan dan perekonomian masyarakat, sedangkan

berdasarkan persentase nilai rata-rata yang didapatkan dari dampak sosial yaitu sebesar

73,52% masuk dalam kategori baik yang berarti secara sosial memberikan dampak yang

baik yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat penerima program BSPS. Sehingga

dapat disimpulkan secara persentase bahwa program ini bagus untuk dilanjutkan karena

sangat memberikan dampak positif terhadap masyarakat penerima program selain itu

pemerintah tepat sasaran memberikan program ini kepada masyarakat berpenghasilan

rendah, bukan untuk masyarakat miskin sehingga program ini dapat terlaksana dengan baik

hanya saja dampak negatif yang dirasakan langsung yaitu tidak adanya peningkatan

pendapatan yang dirasakan masyarakat setelah adanya program BSPS untuk itu perlu

adanya peningkatan bantuan dari pemerintah supaya tidak mempersulit masyarakat

penerima program BSPS dalam pelaksanaan program selanjutnya.

(13)

13

D,K.D, & Rahayu,S. (2015).Dampak Pembangunan Perumahan Terhadap Kondisi Lingkungan,Sosial dan Ekonomi Masyarakat Sekitar di Kelurahan

Sambiroto,Kecamatan Timbalang. Jurnal Teknik PWK Volume 4 No 3 2015.

D, S. S., & Marlina, E. (2005). Perencanaan dan Pengembangan Perumahan.

Yogyakarta: Andi.

Hadi, Sutrisno. (1991). Analisis Butir Untuk Instrumen Angket, Tes Dan Skala Nilai.

Yogyakarta: FP UGM.

Republik Indonesia. 1945. Undang-Undang Dasar Pasal 28 H Tahun 1945 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28. Sekretariat Negara RI. Jakarta.

Republik Indonesia. 2011. Undang-Undang No 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 No 1.

Sekretariat Negara RI. Jakarta.

Republik Indonesia. 2018. Peraturan Menteri PUPR No 7/PRT/M/2018 Tentang Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 No 7/PRT/M/2018. Sekretariat Negara RI. Jakarta.

Republik Indonesia. 2018. Peraturan Menteri Sosial No 20 Tahun 2017 Tentang Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 No 20. Sekretariat Negara RI. Jakarta.

Safirudin, S. A. (2009). Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Teoritis Praktik Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta: PT.Bumi Aksara.

Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Yogya Karta: Graha Ilmu.

Subrata, J. F. (2019). Buku kerja pendamping. Jakarta: Kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat direktorat jendral penyediaan perumahan .

Waluyo, D. (2019, Oktober Sabtu). Inilah Potret Satu Juta Rumah di Lampung

Indonesia.go.id.Retrievedfromhttps://today.line.me/id/pc/article/Inilah+Potret+Pr

ogram+Satu+Juta+Rumah+di+Lampung-BOjOo2)

(14)
(15)

13

Gambar

Tabel 2. Variabel Dampak Program BSPS Dari Segi Ekonomi dan Sosial
Tabel 3. Analisis Dan Interpretasi Data Dampak Ekonomi  No  Aspek  Variabel  Skor
Tabel 4. Analisis Dan Interpretasi Data Dampak Sosial  NO  Aspek  Variabel  Skor

Referensi

Dokumen terkait

Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) adalah bantuan pemerintah berupa stimulan bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk meningkatkan keswadayaan dalam pembangunan

Microsoft excel menyediakan fungsi untuk menghitung (hitung) akar suatu bilangan, anda bisa menghitung akar kuadrat, akar pangkat tiga, dan seterusnyaa. Berikut ini adalah

Sebagai tindaklanjut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PPTSP), maka sebagian kewenangan perizinan

Shalom, Saya Indra, saat ini di pendoa ISS, sedikit kesaksian dari saya bahwa yang menjadi pergumulan saya dan istri adalah karena usaha bangkrut dan terbelit hutang sehingga

Permasalahan yang coba diangkat pada penelitian ini adalah terkait dengan bagaimana proses partisipasi ii masyarakat ii dalam program Bantuan ii Stimulan Perumahan i

Salah satu fungsi penting dari keberadaan Bursa Efek adalah menyediakan jaringan perdagangan efek atau sebagai pasar sekunder untuk setiap efek yang tercatat. Melalui

Dimana pelayanan administratif dalam program BSPS berisi dokumen persyaratan masyarakat penerima bantuan, sedangkan pelayanan barang dalam pelaksanaan program BSPS

Data sensus Kota Pariaman disusun oleh kantor BPS setempat di tahun 2007. Untuk tujuan kajian, batas-batas administrasi dari BAPPEDA diedit tim kajian untuk mencocokkannya dengan