• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis dan Perancangan Dashboard untuk Monitoring dan Evaluasi Pasien Rawat Inap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis dan Perancangan Dashboard untuk Monitoring dan Evaluasi Pasien Rawat Inap"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

 

 

 

Analisis dan Perancangan Dashboard untuk Monitoring dan Evaluasi Pasien Rawat Inap

Agus Prasetyo Utomo,S.Kom, M.M, M.Kom1 ,Irfan Ismail Sungkar, S.Kom, M.Kom2

Universitas Stikubank (UNISBANK) Semarang

mustagus@yahoo.com1, ipansungkar@gmail.com2

ABSTRAK

The American Hospital Asosiation (AHA) Board of Trustees mengidentifikasikan bahwa keselamatan dan keamanan pasien (patient safety) merupakan sebuah prioritas utama dengan menetapkan capaian-capaian peningkatan yang terukur untuk medication safety sebagai target utamanya. Salah satu alat yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan untuk memantau (monitor) dan mengevaluasi kinerja rumah sakit (dalam hal ini monitoring resume pasien rawat inap) adalah dashboard. Dashboard (Sistem Panel) merupakan alat/tool untuk menampilkan informasi yang mudah dimengerti oleh pengguna, bisa berupa grafik, alert, chart, maupun indicator visual. Sehingga diharapkan penerapan digital information dapat memudahkan dalam memberikan informasi digital yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan pasien rawat inap(monitor resume pasien sehiingga mudah dibaca oleh dokter).

Kata kunci : dashboard, monitor, digital information, medication safety.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Menurut laporan dari IOM (Institute of

Medicine) bahwa setiap tahun sekitar 48.000

hingga 100.000 pasien meninggal dunia di Amerika Serikat akibat medical error yang terjadi di pusat-pusat pelayanan kesehatan. Studi lainnya juga menemukan bahwa setiap tahun, dari sekitar 80.000 pasien ICU di Amerika yang menggunakan central-line

catheter, 20.000 di antaranya meninggal,

dengan dampak peningkatan biaya rata-rata sekitar US$ 56.00 per kasus [13][21]

Menurut Institute of Medicine, medical error didefinisikan sebagai: suatu kegagalan tindakan medis yang telah direncanakan untuk diselesaikan tidak seperti yang diharapkan (kesalahan tindakan) atau perencanaan yang salah untuk mencapai suatu tujuan (kesalahan perencanaan)[8]. Kesalahan medis (medical errors) merupakan masalah yang kompleks dalam suatu rumah sakit, karena hampir setiap tindakan medik menyimpan potensi resiko baik dari banyaknya jenis obat, jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf Rumah Sakit yang cukup besar.

Dengan mempertimbangkan betapa

pentingnya misi rumah sakit untuk memberikan pelayanan kesehatan yang

terbaik terhadap pasien mengharuskan rumah sakit berusaha mengurangi medical error, maka dikembangkan sistem Patient Safety yang dirancang mampu menjawab

permasalahan yang ada. Bulan november 1999, the American Hospital Asosiation (AHA)

Board of Trustees mengidentifikasikan bahwa

keselamatan dan keamanan pasien (patient

safety) merupakan sebuah prioritas strategik

dengan menetapkan capaian-capaian peningkatan yang terukur untuk medication

safety sebagai target utamanya. Di Indonesia, telah dikeluarkan pula Kepmen nomor 496/Menkes/SK/IV/2005 tentang Pedoman Audit Medis di Rumah Sakit, yang tujuan utamanya adalah untuk tercapainya pelayanan medis prima di rumah sakit yang jauh dari medical error dan memberikan keselamatan bagi pasien.

Salah satu alat yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan untuk memantau (monitor) dan mengevaluasi kinerja rumah sakit (dalam hal ini monitoring resume pasien rawat inap) adalah dengan memanfaatkan digital informasi yang terintegrasi dengan

e-medical yang ditampilkan dalam bentuk dashboard. Dashboard (Sistem Panel)merupakan alat untuk menyajikan informasi secara sekilas, solusi bagi kebutuhan informasi organisasi [4].

(2)

tampilan antarmuka dengan berbagai bentuk seperti diagram, laporan, indikator visual, mekanisme alert, yang dipadukan dengan informasi yang dinamis dan relevan[5].

Penerapan digital informationdashboard

diharapkan dapat memudahkan dalam memberikan informasi digital yang berkaitan dengan mutu pelayanan rumah sakit dalam hal ini pelayanan kesehatan untuk pasien rawat inap, yang dapat digunakan untuk manajemen membantu pemantauan dan pengendalian kegiatannya dengan memberikan informasi yang berkualitas dan mampu mengidentifikasikan, serta ngimplementasikan strategi dan berkompetisi lebih baik.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian tersebut maka dirumuskan yang nantinya akan diuraikan solusinya yakni bagaimana merancang digital informasi (dashboard) untuk menampilkan informasi yang digunakan untuk memonitoring resume pasien rawat inap? 1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang aplikasi dashboard untuk membantu dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan informasi mutu pelayanan rumah sakit (pasien rawat inap) guna evaluasi serta sekaligus memonitor peningkatan pelayanan rumah sakit (dalam hal ini resume pasien rawat inap).

II. KAJIAN PUSTAKA

Tobias Mettler dan Vivian Vimarlund (2008) melakukan penelitian tentang penerapan teknologi informasi dalam perawatan kesehatan saat ini dilihat sebagai kesempatan untuk meningkatkan tidak hanya efektifitas, efisiensi, dan kualitas pelayanan kesehatan tetapi juga ketersediaan informasi secara real time. Sehingga dibutuhkan Business Intelligence pada sektor kesehatan untuk pengumpulan kinerja yang sistematis. Juga peningkatan persaingan di sektor tersebut akan mendorong penyebaran berbagai informasi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan.[14]

John Starmer dan Dario Giuse (2008) merancang dan menerapkan dashboard (sistem panel) manajemen ventilator yang memiliki tujuan yang pertama adalah untuk menyediakan up-to-the-minute status untuk setiap ventilasi pasien, serta untuk membantu koreksi secara real-time. Tujuan kedua

adalah terus menerus memonitor status berkelanjutan, untuk membantu identifikasi hambatan melalui harian, mingguan dan laporan status bulanan. Untuk setiap elemen, indikator yang ditampilkan akan menunjukkan status dengan skema sederhana warna merah, kuning, dan hijau. Peneliti merancang dashboard sesuai arsitektur yakni diawali mengambil data dari berbagai sumber sistem yang telah di gunakan oleh personel klinis, termasuk sistem dokumentasi klinis dan CPOE. Selanjutnya data-data tadi dimasukkan melalui mesin antarmuka yang disebut EMR, data yang relevan akan dijadikan indikator dashboard (Sistem Panel). Sebuah lapisan aturan bisnis berlaku untuk menentukan warna dan status yang akan ditampilkan pada klinis dashboard (Sistem Panel). Tampilan dashboard (Sistem Panel) tersedia baik dalam ESDM, dan juga sebagai screen saver pada masing-masing workstation di semua ICU. Screen saver sudah dikonfigurasikan sebelumnya untuk menampilkan status untuk setiap pasien dalam ICU tertentu.[24]

Andy Koronios dan Jing Gao (2010) meneliti dashboard (Sistem Panel) sebagai alat BI (Business Intelligence) sering dianggap sebagai alat yang berguna untuk memonitor kinerja organisasi/departemen. Kinerja dapat diukur melalui kinerja utama indikator (KPI). KPI sangat penting untuk manajemen pengambilan keputusan dan digunakan oleh semua tingkat organisasi untuk mengukur tingkat keberhasilan. Peneliti lebih menekankan kualitas data dan proses bisnis yang dipetakan dengan model TOP. Dalam pelayanan kesehatan, pengkajian atas kedua indikator kesehatan baik nasional dan internasional menunjukkan bahwa yang paling umum dimensi KPI untuk layanan kesehatan adalah : Efektivitas, Keamanan, Responsif, Accessibility, Ekuitas, Efisiensi. Masalah kualitas data peneliti mengkategorikan dalam kerangka TOP (Teknologi, Organisasi dan Orang). Penelitian ini terdiri dari dua tahap adalah yang pertama, pengumpulan data primer yang dilakukan melalui pengamatan pada berbagai departemen ED (Emergency Departement), wawancara dengan staf ED dan non-ED staf yang yang berhubungan dengan pengelolaan data ED. Yang kedua pengumpulan data ED dan perancangan dashboard (Sistem Panel).[11]

(3)

 

 

Stackowiak et al. (2007) mendefinisikan Business intelligence sebagai proses pengambilan jumlah data yang besar, menganalisis data, dan menyajikan serta melaporkan sebagai bahan pertimbangan tindakan manajemen bisnis, memungkinkan untuk mengambil keputusan pokok bisnis saat dibutuhkan.[23]

Para pakar menjelaskan Business Intelligence sebagai istilah bisnis manajemen yang digunakan untuk menggambarkan aplikasi dan teknologi untuk mengumpulkan, menyediakan akses ke menganalisis data dan informasi tentang perusahaan, untuk membantu membuat informasi yang lebih baik bagi keputusan bisnis.

Untuk pemahaman tentang BI dalam healthcare adalah dengan memahami kerangka BI Healthcare yang dapat dilihat pada gambar 1. Dari kerangka tersebut dijelaskan harus membantu (klinis serta administrasi) manajemen dalam memahami kemampuan tersedia di perusahaan (atau jaringan kesehatan) dan memfasilitasi klinis serta keputusan administratif untuk mengintegrasikan semua baik aktor internal dan eksternal yang berkaitan dengan proses. Namun, sebelum memperkenalkan atau menggunakan BI sebagai link untuk semua proses internal dan eksternal dan sebagai intelijen diperlukan untuk mencapai efektifitas dan kualitas dalam produksi layanan ini perlu hati-hati menganalisa proses sesuai dengan para aktor dan informasi dan teknologi yang digunakan.

Gbr 1 Kerangka BI pada Healthcare [14] 2.2 DASHBOARD

Dashboard (Sistem Panel) dinyatakan dalam beberapa istilah yang berbeda pada pustaka-pustaka yang ada. Malik, Shadan menggunakan istilah enterprise dashboard

yang didefinisikan sebagai sebuah antar muka komputer yang banyak menampilkan bagan, laporan, indikator visual, dan mekanisme alert, yang dikonsolidasikan ke dalam platform informasi yang dinamis dan relevan. Enterprise dashboard berperan sebagai live console untuk mengelola inisiatif bisnis.[12] Few, Stephen menggunakan istilah information dashboard, yang didefinisikan sebagai tampilan visual dari informasi penting, yang diperlukan untuk mencapai satu atau beberapa tujuan, dengan mengkonsolidasikan dan mengatur informasi dalam satu layar (single screen), sehingga kinerja organisasi dapat dimonitor secara sekilas[4]. Tampilan visual disini mengandung pengertian bahwa penyajian informasi harus dirancang sebaik mungkin, sehingga mata manusia dapat menangkap informasi secara cepat dan otak manusia dapat memahami maknanya secara benar.

Eckerson, Wayne menggunakan istilah dashboard, yang didefinisikan sebagai mekanisme penyajian informasi secara visual di dalam sistem manajemen kinerja, yang menyajikan informasi kritis mengenai kinerja proses operasional secara sekilas. Wayne menitikberatkan penggunaan dashboard untuk monitoring kinerja dari proses operasional [3].

Definisi Performance Dashboard (Sistem Panel Kinerja) menurut Eckerson adalah aplikasi yang dibangun berdasarkan business intelligence dan terintegrasi dengan data yang digunakan organisasi untuk mengukur, memonitor, dan mengatur business performance agar dapat berjalan lebih efektif. [15]

III. METODE PENELITIAN

Metodologi yang dikembangkan oleh Pureshare, metodologi ini dikembangkan oleh vendor PureShare untuk memfasilitasi projek yang berhuubungan denngan upaya pengukuran dan pengelolaan kinerja organisasi. Tahap-tahap dalam metodologi dapat dilihat pada gambar 2

(4)

Gbr 2 Tahapan Metodologi Pureshare 1. Perencanaan dan desain.

Tahapan ini harus bisa memahami kebutuhan pengguna dan mampu berkomunikasi dengan pengguna untuk menentukan fitur-fitur kunci yang akan ditampilkan pada dashboard.

2. Review system dan data

Tahapan ini dilakukan dengan pendekatan bottom-up implementation, yaitu dengan melakukan identifikasi sumber data, cara pengakesan dan membuat ukuran suatu kualitas data.

3. Perancangan Prototipe

Pada tahap ini melakukan pendekatan top-down dan bottom-up secara bersama-sama. Prototype dibangun untuk memberikan gambaran tampilan akhir dari dashboard. 4. Perbaikan prototype

Dari serangkaian prototype yang telah dibuat di review bersama dengan pengguna untuk mengumpulkan umpan balik untuk dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

5. Release

Dashboard yang telah diimplementasikan disosialisasikan keseluruh pengguna melalui pelatihan-pelatihan.

6. Perbaikan terus menerus.

Tahapan ini digunakan untuk membangun dashboard diberbagai area organiasi secara berulang.

IV. HASIL YANG DICAPAI 4.1 Studi Kelayakan

Studi kelayakan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menentukan apakah keadaan data, area bisnis, proses bisnis, dan kejadian bisnis yang terjadi dapat diimplementasikan dengan dashboard/digital information. Adapun tahapan dalam studi kelayakan adalah:

4.1.1 Identifikasi masalah

Dalam proses bisnisnya RSUI Harapan Anda Tegal, perawat melakukan pencatatan riwayat medis dan rekam medis secara manual dengan menggunakan kertas dan kemudian akan dipindah ke dalam komputer (SIMRS). Dan apabila dokter melakukan kunjungan kepada pasien, perawat akan memberikan

hasil pencatatan yang dilakukan setiap kunjungan dari perawat.

Berdasarkan proses bisnis diatas, maka peneliti dapat mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

a. Pencatatan masih manual dari setiap kunjungan perawat sehingga masih lama dan tidak efektif.

b. Ketika dokter ingin mengecek perkembangan kesehatan pasien atau riwayat pasien mengalami kesulitan karena informasi yang diberikan tidak mudah untuk dipahami.

Sehingga dibutuhkan teknologi yang dapat membantu dalam menyajikan informasi yang menarik dan cepat sehinggan dikembankan digital information untuk memonitoring pasien.

4.1.2 Desain Awal Model Layout Digital Information

Arsitektur fisik sistem terdiri dari tiga komponen utama yaitu Client (Frontend), application Server (Web Admin), dan database Server sebagai mana terlihat pada gambar 3

Aplikasi frontend yaitu Aplikasi digital informasi berbasis mobile web yang dapat diakses melalui PC atau Tablet. Bagian ini berfungsi sebagai antarmuka antara pengguna dengan sistem. Pengembangan antarmuka sistem dibangun dengan menggunakan Sublime Text 2 dengan bahasa pemrograman PHP.

Aplikasi Backend merupakan aplikasi menengah (middle application) yang berfungsi sebagai penghubung antara aplikasi frontend dengan database server. Aplikasi ini terdiri dari tiga sub bagian utama yaitu Web Administrator, Database Server.

Web Administrator merupakan web yang berfungsi sebagai pengolah sumber basis data yang terdapat pada database server yang dioperasikan oleh admin. Database Server merupakan aplikasi yang berfungsi menyimpan data-data yang digunakan oleh layanan (Admin). Pada bagian ini di implementasikan menggunakan MySQL.

(5)

 

 

Gbr 3 Arsitektur Sistem Digital Informasi untuk pasien rawat inap

4.1.3 Model Aplikasi

Model Aplikasi memberikan gambaran mengenai user yang menjalankan aplikasi, dan proses dari aplikasinya dan objek yang ada pada aplikasinya. Model aplikasi ini digambarkan dengan Use Case Diagram. A. Diagram Use Case

Dalam diagram ini, aktor adalah seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem. Aktor terdiri dari dua aktor/user, sedangkan sistem terdiri dari aplikasi frontend dan backend. Aktor pertama adalah perawat yang melakukan login terlebih dahulu kemudian akan tampil list pasien dan perawat dapat memberikan input hasil pemeriksaan oleh dokter dan menampilkan hasil pemeriksaan berupa dashboard kepada dokter. Sedangkan backadmin melakukan login kemudian mengolah data master seperti data pasien, data alergi.

Gbr 4 Use Case Diagram Digital Information Pasien

4.2 Review Sistem dan Desain 4.2.1 Identifikasi KPI

Key Performance Indicators (KPI) memberikan informasi kinerja yang paling penting yang memungkinkan perusahaan untuk memahami apakah perusahaan sudah

sesuai dengan tujuan strategisnya. KPI diperlukan dalam mengukur dan memonitor kinerja. Dalam menentukan KPI dapat melalui beberapa cara, antara lain: wawancara dengan narasumber, analisa proses bisnis, analisa dokumen, serta analisa data mentah yang merupakan data transaksi di RSUI HARAPAN ANDA Tegal. Berikut ini adalah KPI yang digunakan untuk menampilkan informasi yang berhubungan dengan pasien rawat jalan (resume pasien). 1. Suhu

Merupakan indikator yang didapatkan dari suhu tubuh pasien saat dilakukan pengecekan oleh perawat setiap visit.

2. Darah

Merupakan indikator yang didapatkan dari pengecekan darah pada pasien.

3. Tekanan Darah

Merupakan indikator yang didapatkan dari pengecekan tekanan darah pada pasien. 4. Kolestrol (Triglycerides, HDL, LDL)

Merupakan indikator yang didapatkan dari pengecekan kolestrol pada pasien yang meliputi Triglycerides adalah salah satu bentuk lemak yang diserap oleh usus setelah mengalami hidrolisis. Trigliserida kemudian masuk ke dalam plasma dalam 2 bentuk yaitu sebagai klomikron berasal dari penyerapan usus setelah makan lemak, dan sebagai VLDL (Very Low Density Lipoprotein) yang dibentuk oleh hepar dengan bantuan insulin. HDL kolesterol singkatan dari high density lipoprotein cholesterol atau kolesterol lipoprotein berkepadatan rendah, juga dikenal sebagai kolesterol baik. LDL kolesterol singkatan dari low density lipoprotein cholesterol atau kolesterol lipoprotein berkepadatan rendah.

5. Gula Darah

Merupakan indikator yang didapatkan dari pengecekan guladarah pada pasien.

4.2.2 Identifikasi Sumber Data

Setelah mengidentifikasi kebutuhan KPI dengan pengguna, langkah selanjutnya menentukan sumber data yang mendukung KPI dan lokasinya. Untuk melakukan proses penilaian kinerja rumah sakit tidak terlepas dari peran serta unit pendukung dari masing-masing bagian dalam memberikan data dan informasi terkait seluruh aspek pengukuran

(6)

kinerja RSUI. Berikut ini akan dijelaskan dalam identifikasi sumber data dengan masing-masing KPI.

TABEL I Identifikasi Sumber Data

No. Key Performance

Indicator Sumber Data

1. darah, kolestrol,gula Suhu,darah,tekanan darah

Data Resume Pasien

2. Alergi Data Alergi

4.3 Perancangan dan Perbaikan Prototype Langkah selanjutnya dari perancangan performance dashboard adalah merancang interface yang akan ditampilkan pada

penggunanya. Berdasarkan hasil

pengidentifikasian indikator-indikator pada RSUI Harapan Anda dan masukan dari pihak pengguna, maka dapat dirancang desain interface dari performance dashboard sesuai dengan kebutuhan para penggunannya. Desain untuk tingkat informasi tingkat top ini sesuai dengan kebutuhan informasi untuk level operational yang menunjang untuk dalam pengambilan keputusan bersifat operasional, dalam arti untuk kebutuhan yang cepat.

4.3.1 Rancangan Storyboard

Tahapan rancangan storyboard merupakan tahapan yang biasa digunakan dalam pengembangan web. Sebuah Storyboard media interaktif dapat digunakan dalam antarmuka grafik pengguna untuk rancangan rencana desain sebuah website atau proyek interaktif sebagaimana alat visual untuk perencanaan isi.

Tahap ini sangat membantu dalam menyusun digital information pasien rawat inap. Dengan adanya storyboard akan lebih mudah untuk menentukan posisi yang tepat dan jika terjadi suatu kesalahan akan segera diketahui dan diperbaiki. Berikut ini digambarkan storyboard digital information pasien rawat inap.

Gbr 5 Storyboard Digital Information Pasien

4.3.2 Rancangan Antarmuka

Pada tahapan ini, akan dibuat perancangan antarmuka web yang dituliskan pada editor SublimeText 2 dan dijalankan pada browser. 1. Halaman Login

Perancangan halaman login pada digital information dapat dilihat pada gambar 6, yang mana pengguna dapat memberikan inputan username dan password.

Gbr 6 Halaman Login 2. Halaman Tampil List Pasien

Perancangan halaman list pasien akan ditampilkan sebelah kiri dari halaman yakni list pasien, kemudian pengguna memilih salah satu list pasien yang ingin ditampilkan lebihdetil (drilldown) dan dapat dilihat pada sebelah kanan yakni detil dari data pasien berikut informasi digital yang ditampilkan dalambentuk dashboard.

(7)

 

 

Gbr 7 Halaman List Pasien V. KESIMPULAN

Dengan memanfaatkan digital information pada lingkungan rumah sakit, maka salah satu tool yang dapat digunakan adalah dashboard untuk memvisualisasikan informasi data pasien rawat inap dalam bentuk yang mudah dimengerti.

PUSTAKA RUJUKAN

[1]. Chee, Timothy; & Chan, Lee-Kwun; & Chuah, Min-Hooi; & Tan, Chee-Sok; & Wong, Siew-Fan ; & Yeoh, William. 2009. BUSINESS INTELLIGENCE SYSTEMS: STATE-OF-THE-ART REVIEW AND

CONTEMPORARY APPLICATIONS.

Symposium on Progress in Information & Communication Technology

[2]. Cui, Z.; & Damiani, E; & Leida, M. 2007. Benefits of Ontologies in Real Time Data Access, Digital Ecosystems and Technologies Conference, DEST '07.pp. 392-397.

[3]. Eckerson, Wayne W.2006. Performance Dashboards: Measuring, Monitoring, and

Managing Your Business.New

Jersey:John Wiley & Sons

[4]. Few, Stephen. 2006, Information Dashboard Design, O’Reilly; ISBN: 0-596-10016-7.

[5]. Golfarrelli, M. 2005. New Trends in Business Intelligence. Proceedings of the 1st International Symposium on Business Intelligent Systems, Opatija, Croatia, 15-26.

[6]. Gonzales, Tom. 2006, Dashboard Design: Key Performance Indicators & Metrics -

Choosing the Right Data to Display, BrightPoint Consulting, Inc.

[7]. Gregory S, Nelson. 2010. The Healthcare Performance Dashboard: Linking Strategy to Metrics. SAS Global Forum 2010. Thotwave Technologiws, Chapel Hill, North Carolina.

[8]. Institute of Medicine (IOM). Crossing the quality chasm. Washington, DC: National Academy Press. 2001

[9]. Jacqueline, M.Katz; & Eleanor, Green. 1997, Managing Quality, A Guide to System Wide Performance Management in Health Care, Mosby Year Book.

[10]. Jayanthi Ranjan. 2005. Business Intelligence: Concepts, Components, Techniques and Benefits, Journal of Theoretical and Applied Information Technology.

[11]. Koronios, Andy; & Gao, Jing. 2010. Data Quality from Emergency Department BI Dashboard. The 2010 International Conference on E-Business Intelligence. University of South Australia, Australia.

[12]. Malik, Shadan. 2005. Enterprise Dashboards - Design and Best Practices for IT. John Wiley & Sons, Inc.

[13]. Mermel LA. 2000. Prevention of intravascular catheter-related infections. Annals of Internal Medicine 132:391-402; Correction at 133:395.

[14]. Mettler, Tobias; & Vimarlund, Vivian.. 2008. Understanding Business Intelligence in the Context of Healthcare, Proceedings of the 13th International Symposium on Health Information Management Research - ISHIMR.

[15]. Mihaela I.Muntean, Diana-Alexandra Tarnaveanu, dan Anca Paul. BI Approach for Business Performance. Proceedings of the 5th WSEAS International on Economy and Management Trasformation (Volume II)

[16]. Muntean, Mihaela, et al. 2008.

Performance Dashboards For

Universities, Proceeding of the 2nd international conference on

(8)

manufacturing Enginering, Quality and Production Systems

[17]. Negash, S. 2004, Business Intelligence. Communications of the Association for Information Systems, vol. 13, pp. 177-195.

[18]. Negash, S; & Gray,P.2003. Business Intelligence, Proceedings of the Americas Conference on Information systems [19]. Noetix Corp. (2004), Dashboard

Development and Deployment: A Methodology for Success, Noetix Corp. http://www.accountingweb.com/whitepa pers/dash_develop.pdf. diakses tanggal 15 Juni 2011.

[20]. Novell. 2004. Secure Enterprise Dashboard: a Key to Business Agility. Novell White Paper.

[21]. OGrady NP et al. 2002. Guidelines for the prevention of intravascular catheter-related infections. MMWR 51(RR-10)

[22]. Reinschmidt, J; & Francoise, A. 2000. Business Intelligence Certification Guide, IBM. International Technical Support Organization. San Jose, CA.

[23]. Stackowiak, R; & Rayman, J; & Greenwald, R. 2007 Oracle Data Warehousing and Business Intelligence Solutions. Wiley Publishing, Inc, Indianapolis.

[24]. Starmer, John; & Giuse, Dario. 2008, A Real-time Ventilator Management Dashboard: Toward Hardwiring Comliance with Evidence-based Guidelines. AMIA 2008 Symposium Proceedings. Vanderbilt University Medical Center, Nashville,TN.

[25]. Turban, E; & Sharda, R; & Aronson, J; & King, D. 2007, Business Intelligence, Prentice Hall; 1 edition, New Jersey.

Gambar

TABEL I Identifikasi Sumber Data  No.  Key Performance

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kasus Dunkin’ Donuts  yang bercabang di kota Yogyakarta, time to market   cenderung tinggi karena mereka memiliki kebijakan mengeluarkan produk baru mereka dan

mana pengaruh dukungan social rekan kerja, locus of control internal terhadap stres kerja perawat sehingga dapat dilakukan langkah

Usporedba savojnog modula elastičnosti različitih kompozita i poliesterske matrice Iz prikazanih dijagrama moguće je zaključiti da kompozit s poliesterskom matricom i

Pembalakan terhadap pohon penghasil kayu eboni, baik 'eboni hitam' maupun 'eboni hitam bergaris', telah lama dilakukan, karena kayunya yang berwarna hitam atau hitam bergaris,

Saya mengesahkan bahawa Jawatankuasa Pemeriksa bagi Azlizamanl Salim@Zubir telah mengadakan pemeriksaan akhir pada 21 hb Oktober 2002 untuk menilai tesis Master

Untuk panjang gelombang 1064 nm, tingkat intensi- tas dari berkas laser luaran model laser Nd:YAG yang diteliti adalah sekitar -11 dBm, sedangkan dari data pengamatan untuk

Tim pengabdian memberikan pelatiahan mengenai pembuatan laporan keuangan dan penentukan harga pokok penjualan dan harga pokok produksi, hasil dari pelatihan ini yaitu

Kegiatan yang dilaksanakan pada perencanaan, yaitu peneliti menentukan target kopetensi mendesain metode pembelajaran menggunakan media flashcard untuk setiap