Resta Purba, 2013
No Daftar FPEB : 440/UN. 40. FPEB.1. PL/2012
PENGARUH KUALITAS LAYANAN SISTEM INFORMASI RAWAT INAP TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA
(Survey Pada Karyawan Pengguna Sistem Informasi Rawat Inap Di Rumah
Sakit Advent)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Sidang Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen
Universitas Pendidikan Indonesia
Resta Purba
0808422
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
Resta Purba, 2013
2012
PENGARUH KUALITAS LAYANAN SISTEM INFORMASI
RAWAT INAP TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA
(Survey Pada Karyawan Pengguna Sistem Informasi Rawat Inap di Rumah Sakit Advent)
Oleh Resta Purba
Resta Purba, 2013
© Resta Purba 2012 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2012
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Resta Purba, 2013
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PENGARUH KUALITAS LAYANAN SISTEM INFORMASI RAWAT INAP TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA
(Survey Pada Karyawan Pengguna Sistem Informasi Rawat Inap di Rumah Sakit Advent Bandung)
RESTA PURBA 08008422
Disetujui dan disahkan oleh:
1. Pembimbing I
Prof. Dr, H. Nanang Fattah, M.Pd NIP. 19510518 197803 1 001
2. Pembimbing II
Dr. Chairul Furqon, S.Sos. MM NIP. 19750704 200312 1 001
3. Ketua Program Studi
Dr. Vanessa Gaffar, SE.AK, MBA NIP. 19740307 200212 2 001
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
i
Resta Purba, 2013
ABSTRAK
Resta Purba (0808422), “PENGARUH KUALITAS LAYANAN SISTEM
INFORMASI RAWAT INAP TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA”
(Survey Pada Karyawan Pengguna Sistem Informasi Rawat Inap di Rumah Sakit Advent). Dibawah bimbingan Prof. Dr. H. Nanang Fattah, M.Pd dan Dr. Chairul Furqon, S.Sos. MM.
Rumah sakit Advent merupakan salah satu rumah sakit di Bandung, Jawa Barat yang masih mengalami permasalahan dengan kepuasan akan kualitas layanan sistem informasi rawat inap yang digunakan. Berdasarkan Survey yang dilakukan penelii pada waktu pra penelitian masih terdapat banyak keluhan pengguna.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1. Gambaran kualitas layanan sistem informasi rawat inap di rumah sakit Advent Bandung menurut persepsi pengguna. 2. Tingkat kepuasan pengguna terhadap kualitas layanan sistem informasi rawat inap di rumah sakit Advent Bandung. 3. Pengaruh kualitas layanan sistem informasi rawat inap terhadap kepuasan pengguna di rumah sakit advent bandung.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan verifikatif dengan metode explanotory survey. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan pengguna sistem informasi rawat inap yang terdapat di berbagai bidang di rumah sakit advent bandung. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang yang diambil secara sensus atau sampel jenuh. Data dianalisis dengan menggunakan regresi linear sederhana.
Hasil analisis linear sederhana menunjukan bahwa semua dimensi kualitas layanan sistem informasi rawat inap berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna. Tanggapan responden terhadap kualitas layanan sistem informasi rawat inap ialah cukup berkualitas dan tanggapan responden terhadap kepuasan pengguna cukup memuaskan.
Disarankan kepada bagian sistem informasi manajemen rumah sakit Advent Bandung sebagai penyedia sistem informasi rawat inap agar meningkatkan keandalan (realibility)sistem yang dibuat dan meningkatkan daya tanggap (responsiveness) sistem informasi.
ii
Resta Purba, 2013
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang ...Error! Bookmark not defined.
1.2 Identifikasi Masalah ...Error! Bookmark not defined.
1.3 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Tujuan Penelitian...Error! Bookmark not defined.
1.5 Kegunaan Penelitian ...Error! Bookmark not defined. BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan HipotesisError! Bookmark not defined.
2.1 Kajian Pustaka ...Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Konsep Kepuasan Pengguna ...Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Konsep Sistem Informasi ...Error! Bookmark not defined.
2.1.3 Konsep Sistem Informasi Manajemen Rawat InapError! Bookmark not defined.
2.1.4 Konsep Pemasaran Jasa ...Error! Bookmark not defined.
2.1.5 Konsep Kualitas ...Error! Bookmark not defined.
2.1.6 Pengaruh Kualitas Layanan Sistem Informasi Rawat Inap Terhada Kepuasan Pengguna...Error! Bookmark not defined.
2.2 Kerangka Pemikiran ...Error! Bookmark not defined.
2.3 Hipotesis ...Error! Bookmark not defined. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
3.1 Objek Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
3.2 Metode dan Desain Penelitian...Error! Bookmark not defined.
3.2.1 Metode Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
3.2.2 Desain Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
3.3 Operasional Variabel ...Error! Bookmark not defined.
3.4 Jenis, Sumber Dan Teknik Pengumpulan Data ...Error! Bookmark not defined.
3.4.1 Jenis Dan Sumber Data Penelitian ...Error! Bookmark not defined. 3.5 Populasi dan Sampel Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
3.5.1 Populasi Penelitian...Error! Bookmark not defined.
Resta Purba, 2013
3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ...Error! Bookmark not defined.
3.7 Pengembangan Intrumen ...Error! Bookmark not defined.
3.8 Rancangan Analisis Data ...Error! Bookmark not defined.
3.8.1 Uji Validitas ...Error! Bookmark not defined.
3.8.2 Uji Reliabilitas ...Error! Bookmark not defined.
3.9 Teknik Analisis Data ...Error! Bookmark not defined.
3.10 Uji Regresi Linear Sedernana ...Error! Bookmark not defined.
3.11 Uji Hipotesis ...Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Error! Bookmark not defined.
4.1 Hasil Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
4.1.1 Tinjauan Umum Tentang Objek Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
4.1.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
4.1.3 Tanggapan Responden Atas Kualitas Layanan Sistem Informasi Rawat Inap di Rumah Sakit Advent Bandung ...Error! Bookmark not defined.
4.1.4 Tanggapan Responden Terhadap Masalah Yang Sering Terjadi Pada Sistem Informasi Rawat Inap ...Error! Bookmark not defined.
4.1.5 Deskripsi Hasil Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
4.1.6 Deskripsi Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Rawat InapError! Bookmark not defined.
4.1.7 Hasil Pengujian Statistik ...Error! Bookmark not defined.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Pembahasan Kualitas Layanan Sistem Informasi Rawat InapError! Bookmark not defined.
4.2.2 Pembahasan Kepuasan Pengguna SI Rawat Inap di RS. AdventError! Bookmark not defined.
4.2.3 Pembahasan Pengaruh Kualitas Layanan Sistem Informasi Rawat Inap Terhadap Kepuasan Pengguna ...Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan ...Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran ...Error! Bookmark not defined.
1
Resta Purba, 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan masyarakat akan jasa layanan kesehatan semakin tinggi, hal itu
disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan artinya
kesehatan, untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan jasa layanan kesehatan.
Rumah sakit berusaha untuk memenuhinya. Rumah sakit adalah bagian yang
integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang dikembangkan melalui
perencanaan pembangunan kesehatan. Tantangan yang dihadapi rumah sakit
tersebut dijawab dengan peningkatan kemampuan dalam melakukan pelayanan
jasa kesehatan. Bagi pengelola maupun pemilik rumah sakit agar kegiatannya
tetap berkelanjutan, maka peningkatan dilakukan dengan menambah teknologi
kedokteran yang ada, tenaga paramedis, tenaga ahli di bidang kesehatan, serta
tenaga lainnya yang menunjang operasional rumah sakit termasuk teknologi
informasi.
Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang
berkembang pesat pada saat ini. Contohnya penggunaan komputer sebagai salah
satu sarana penunjang dalam sistem informasi dapat memberikan hasil yang lebih
untuk output sebuah sistem, tentunya bila sistem di dalamnya telah berjalan
2
Resta Purba, 2013
Satu dari beberapa modul sistem yang ada di rumah sakit adalah Sistem
Rawat Inap (RRI), kegiatan dari sistem ini pada dasarnya adalah melayani para
pasien/keluarga yang akan mendaftarkan diri untuk dirawat inap. Sistem rawat
inap ini ibarat gerbang utama untuk masuk di rawat inap. Disinilah segala
informasi yang akan di rawat di rekam (Medical Record), baik itu data pasien,
penanggung biaya, kamar yang ditempati ataupun dokter yang menangani.
Berikut ini gambar model sistem informasi yang digunakan di instalasi rawat inap
di rumah sakit Advent.
Gambar 1.1
3
Resta Purba, 2013
Resta Purba, 2013
Pengelolaan data rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting
dalam mewujudkan suatu sistem informasi di rumah sakit. Pengelolaan data
secara manual, mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang
lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan
sangat besar. Dengan dukungan teknologi informasi yang ada sekarang ini,
pekerjaan pengelolaan data dengan secara manual dapat digantikan dengan suatu
sistem informasi dengan menggunakan komputer. Selain lebih cepat dan mudah.
Pengelolaan data juga menjadi lebih akurat (Handoyo, 2008). Data yang akurat
bila diproses akan menghasilkan informasi yang akurat. Informasi yang akurat
sangat berguna untuk membuat keputusan, baik bagi manajemen maupun yang
lain (wahyu, 2004).
Pelayanan rumah sakit mengandalkan informasi secara intensif. Informasi
memainkan peranan penting dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi
dapat digunakan sebagai sarana strategis untuk memberikan pelayanan yang
berorientasi kepada kepuasan pelanggan. Dalam hal ini perlu disadari bahwa
pelanggan rumah sakit dapat berupa pelanggan internal dan eksternal. Pelanggan
intenal adalah pemilik, pimpinan, dan seluruh karyawan rumah sakit, sedangkan
pelanggan eksternal adalah pasien, keluarga pasien, rekanan pemasok, dan juga
masyarakat luas (Aditama, 2006). Pengadaan informasi yang baik didukung oleh
teknologi sangat menentukan kepuasan bagi karyawan atau pelanggan internal
rumah sakit.
Berikut ini disajikan jumlah karyawan pengguna sistem informasi rawat inap
Resta Purba, 2013
Tabel 1.1
Jumlah Pengguna Sistem Pada Divisi Rawat Inap
Sumber: Divisi Rawat Inap R.S Advent Bandung 2012
Namun dalam pelaksanaanya masih terdapat berbagai permasalahan dalam
pelayanan yang diberikan oleh sistem tersebut yang diterima oleh pengguna yaitu
karyawan yang menggunakan sistem tersebut untuk produktivitas kinerja mereka.
Fenomena ini terbukti dari data kuisioner pra penelitian yang dilakukan peneliti
terhadap lima responden atau pengguna sistem informasi rawat inap di rumah
sakit Advent.
Tabel 1.2
Data Tentang Masalah atau Variabel Kepuasan Pengguna (Y)
No Bidang Jumlah
Penilaian responden Terhadap kualitas layanan (x) dan kepuasan pengguna (y)
STP TP RR P SP
A Dimensi Tangible
1 Tingkat Ketersediaan Komputer Untuk Akses ke Sistem
Informasi Rawat Inap
2 3 5
2 Tingkat ketersediaan koneksi ke jaringan Sistem
Informasi Rawat Inap
0 2 3 0 5
3 Tingkat ketersediaan SDM TI atau petugas khusus 0 0 3 2 0 5
4 Tingkat ketersediaan tempat penyimpanan data secara
terpusat
Resta Purba, 2013
B Dimensi Reliability
1 Tingkat kebaharuan Sistem Aplikasi yang digunakan
selalu up-to-date
C Dimensi Responsiveness
1
Tingkat kecepatan SDM unit TI dalam menanggapi keluhan & pengaduan pengguna terhadap masalah Sistem Informasi rawat inap
0 2 1 2 0 5
2 Tingkat kecepatan SDM unit TI dalam menangani masalah yang terjadi di Sistem Informasi Rawat Inap 0 2 1 2 0 5
3
Tingkat kecepatan administrator Sistem Informasi dalam merespon di saat pengguna membutuhkan data dan informasi tambahan
1 1 0 3 0 5
4
Tingkat keamanan dan keterjaminan data dan informasi dari kerusakan dan kehilangan karena Sistem Informasi telah menyediakan back-up data
0 0 3 2 0 5
Total 1 5 5 9 20
Skor 10 % 25 % 25 % 45 %
D Dimensi Assurance
1
Tingkat ketersediaan hak akses Sistem Informasi pada pengguna terterntu untuk jaminan keamanan dan kerahasiaan data dan informasi
0 0 3 2 0 5
2
Tingkat kemampuan Sistem Informasi menghindari kerusakan jaringan, data dan informasi yang disebabkan oleh virus dan hacker
1 1 2 1 0 5
3 Tingkat kompetensi SDM unit TI dalam mengatasi masalah Sistem informasi rawat inap 0 0 1 4 0 5
Total 1 1 6 7 15
Skor 6,6 % 6,6 % 40 % 46 %
E Dimensi Empathy
1 Tingkat kemudahan SDM unit TI untuk dihubungi oleh
pengguna jika menemui masalah pada sistem 0 2 1 2 0 5
Resta Purba, 2013
Sumber : Data kuisioner pra UP terhadap lima orang responden pengguna sistem informasi rawat inap di Rumah Sakit Advent
Dari data kuisioner pra UP diatas terlihat bahwa penilaian responden atau
pengguna sistem informasi rawat inap terhadap kualitas layanan sistem masih
terdapat responden yang sangat tidak puas terhadap dimensi tangible sebesar 4 %,
pada dimensi realibility sebesar 10 %, pada dimensi responsiveness sebesar 10 %,
pada dimensi assurance sebesar 6,6 %, dan penilaian tidak puas terhadap
pernyataan yang diberikan oleh peneliti pada dimensi dimensi tangible sebesar 48
%, dimensi realibility sebesar 35 %, dimensi responsiveness sebesar 25 %,
dimensi assurance 6,6 % sebesar dan dimensi empathy sebesar 26 % sedangkan
pernyataan sangat puas dari responden hanya ada pada dimensi empathy sebesar
13 %. Hal ini menunjukkan masih terdapat permasalahan kepuasan pengguna
karena kurang optimalnya kualitas layanan sistem informasi rawat inap yang
dirasakan.
Berdasarkan berbagai permasalahan yang sering terjadi mengenai kepuasan
pengguna penulis memandang pentingnya peran sebuah sistem yang akurat, cepat
dan tepat sesuai dengan kebutuhan pelanggan atau pengguna yang memakai
sistem. Karena itu penulis mengambil judul “Pengaruh Kualitas Layanan
Sistem Informasi Rawat Inap Terhadap Kepuasan Pengguna”
3
Tingkat ketersediaan fasilitas bantuan aplikasi sistem
informasi (menu help) bagi pengguna dalam
pengoperasiaannya
0 2 1 2 0 5
Total 4 3 7 2 15
Resta Purba, 2013
1.2 Identifikasi Masalah
Kebutuhan akan informasi merupakan suatu hal yang mutlak harus ada pada
setiap organisasi. Sistem informasi merupakan faktor penentu keberhasilan
pengembangan suatu organisasi. Ketepatan dan kecepatan penemuan kembali
setiap data dan informasi yang dibutuhkan akan dapat membantu pimpinan dalam
proses pengambilan keputusan khususnya dalam keputusan untuk melakukan
tindakan perbaikan secara terus-menerus dalam pelayanan. Sistem informasi
adalah faktor yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Oleh karena itu setiap
organisasi yang menghendaki adanya kelancaran kerja dan kelangsungan bisnis
harus menyelenggaran sistem informasi manajemen dengan baik.
Salah satu hambatan dalam pelayanan kesehatan pada suatu rumah sakit
adalah pengolahan data pada rumah sakit yang mencakup data-data administratif
dan fungsional secara efektif dan efisien. Untuk mengatasi hambatan dalam
pelayanan kesehatan dalam rumah sakit keberadaan teknologi informasi
merupakan salah satu faktor penunjang untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan, yang merupakan tujuan bisnis proses dari suatu rumah sakit.
Perencanaan suatu sistem informasi rumah sakit dilakukan dengan
mempertimbangkan dua faktor yang informasi dan proses, yang berbasis pada
struktur manajemen rumah sakit yang bersangkutan. Secara garis besar struktur
manajemen suatu rumah sakit dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian
struktural dan fungsional. Aktivitas pada bagian struktural lebih berhubungan
dengan penanganan aspek administratif dari rumah sakit yang bersangkutan
Resta Purba, 2013
adalah sistem informasi rawat inap, sedangkan aktivitas pada bagian fungsional
lebih terfokus pada sisi pelayanan kesehatan pada pasien.
Pada umumnya setiap Rumah Sakit memiliki sistem informasi rawat inap
mengingat sistem ini merupakan gerbang utama pasien untuk masuk ruang rawat
inap. Penerapan sistem ini akan menampung segala informasi pasien yang
nantinya digunakan oleh karyawan untuk mendapatkan informasi mengenai
pasien secara lebih cepat, akurat dan tepat. Akan tetapi dalam prosesnya masih
banyak kekurangan daripada kualitas layanan sistem tersebut dalam pemberian
informasi yang tentunya sangat berpengaruh terhadap kepuasan karyawan sebagai
pengguna sistem tersebut.
1.3 Rumusan Masalah
Sehubungan dengan identifikasi masalah diatas, maka penulis merumuskan
masalah-masalah yang akan dibahas dalam penelitian, yakni sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran kualitas layanan sistem informasi rawat inap di rumah
Sakit Advent menurut persepsi pengguna.
2. Bagaimana gambaran tingkat kepuasan pengguna terhadap kualitas layanan
sistem informasi rawat inap.
3. Bagaimana pengaruh kualitas layanan sistem informasi rawat inap terhadap
kepuasan pengguna
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Gambaran kualitas layanan sistem informasi rawat inap di rumah sakit
Resta Purba, 2013
2. Gambaran tingkat kepuasan pengguna terhadap kualitas layanan sistem
informasi rawat inap.
3. Pengaruh kualitas layanan sistem informasi rawat inap terhadap kepuasan
pengguna.
1.5 Kegunaan Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
manajemen, khususnya tentang sistem informasi manajemen yang
berkaitan dengan pengaruh kualitas layanan SIM terhadap kepuasan
pengguna.
2. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak Rumah Sakit
Advent sebagai lembaga tempat penelitian ini dilakukan, untuk mengkaji
lebih dalam mengenai kualitas layanan sistem informasi yang diberikan
serta pengaruhnya terhadap kepuasaan penggunanya dan penelitian ini
56
Resta Purba, 2013
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian ini dilihat dari dua variabel yaitu: variabel kualitas layanan
sistem informasi rawat inap dan kepuasan pengguna. Variabel kualitas layanan
sistem informasi rawat inap merupakan variabel bebas dan variabel kepuasan
pengguna merupakan variabel terikat. Unit analisis dari objek penelitian ini adalah
Rumah Sakit Advent.
3.2 Metode dan Desain Penelitian
3.2.1 Metode Penelitian
Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah
data yang dapat membantu untuk membahas masalah dalam suatu penelitian
tersebut. Untuk memperoleh data-data dan informasi yang tepat, maka diperlukan
suatu metode pengumpulan data yang tepat pula, sehingga tujuan penelitian yang
diharapkan dapat tercapai sebagaimana mestinya. Menurut Sugiyono (2009:1)
Metode merupakan “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu.”Atau dengan kata lain metode ini digunakan untuk menguji
hipotesis dengan mempergunakan teknis serta alat-alat tertentu.
Berdasarkan variabelnya penelitian ini berjenis analisis deskriptif dan
verifikatif. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui faktor penyebab atau
57
Resta Purba, 2013
hipotesis dengan mengguna uji statististik yang penekanannya untuk
mengungkapkan perilaku variabel penelitian.
Mengenai ciri-ciri metode deskriptif menurut Winarno Surakhman
(2001:32), yaitu :
1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa
sekarang dan pada masa yang aktual
2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, kemudian
dianilisis, karena itu metode ini disebut metode analisis
Berdasarkan pedoman tersebut, maka peneliti melakukan pengamatan untuk
memperoleh data penelitian sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk
memperoleh gambaran yang nyata tentang pengaruh kualitas layanan sistem
informasi rawat inap terhadap kepuasan pengguna di rumah sakit Advent
Bandung.
3.2.2 Desain Penelitian
Suharsimi Arikunto (2002:51) mengemukakan bahwa “Desain penelitian
adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai rancangan
kegiatan yang akan dilaksanakan.”
Desain penelitian juga dapat diartikan sebagai rencana struktur, dan strategi.
Sebagai rencana dan struktur, desain penelitian merupakan perencanaan
penelitian, yaitu penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian
mulai dari perumusan masalah, tujuan, gambaran hubungan antar variabel,
58
Resta Purba, 2013
tetulis kedalam bentuk usulan atau proposal penelitian. Sebagai strategi, desain
penelitian merupakan penjelasan rinci tentang apa yang akan dilakukan peneliti
dalam rangka pelaksanaan penelitian.
Adapun desain penelitian yang digunakan penulis adalah desain penelitian
kausal karena metode penelitian yang digunakan menjelaskan tentang hubungan
kausal antara variabel dan metode penelitian yang digunakan juga menggambakan
hubungan atau pengaruh antar variabel.
3.3 Operasional Variabel
Operasional variabel dibuat agar penelitian dapat lebih mudah dipahami
sekaligus untuk menghindari terjadinya salah pengertian atau kekeliruan dalam
mengartikan variabel yang diteliti, selain itu juga berguna sebagai kerangka acuan
untuk mendeskripsikan permasalahan yang hendak diungkap.
Menurut Sugiyono (2005:32) mengemukakan bahwa, “Variabel penelitian
adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulan.”
Terdapat dua variabel yang menjadi kajian dari penelitian ini antara lain:
1. Kualitas layanan sistem informasi rawat inap sebagai variabel bebas
(independent variable)
2. Kepuasan pengguna sebagai variabel terikat (dependent variable)
Adapun penjabaran operasional dari kedua variabel tersebut dapat dilihat
59
Resta Purba, 2013
Tabel 3.1
Operasional Variabel
Variabel Konsep Dimensi Indikator Skala
Kualitas 3. Tingkat ketersediaan
aplikasi sistem informasi rawat inap yang sesuai dengan tugas fungsional.
Ordinal
Reliability
(Keandalan)
1. Tingkat kecepatan sistem informasi
2. Tingkat kestabilan sistem informasi 2. Tingkat kecepatan sistem
informasi memenuhi kebutuhan pemakai 3. Tingkat kecepatan SDM
IT dalam menanggapi
1.Tingkat kemampuan sistem informasi memenuhi kebutuhan pemakai 2.Tingkat kemampuan sistem
informasi membantu pemakai meningkatkan produktivitas kerja 3.Tingkat kemampuan sistem
menghindari kerusakan jaringan data dan informasi yang
60
Resta Purba, 2013
3.4 Jenis, Sumber Dan Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Jenis Dan Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian adalah sumber-sumber dimana data yang dibutuhkan
untuk penelitian tersebut dapat diperoleh, baik secara langsung maupun tidak
langsung berhubungan dengan objek penelitian. Oleh karena itu untuk menjaga
validitas dari data yang diperoleh, maka sumber data yang penulis gunakan
meliputi:
1. Sumber Primer
Sumber data primer merupakan sumber data dimana data yang
61
Resta Purba, 2013
berhubungan dengan penelitian. Adapun data primer dalam penelitian
ini diambil dari hasil penelitian langsung di lapangan terhadap
karyawan pengguna sistem informasi rawat inap di Rumah Sakit
Advent.
2. Sumber Sekunder
Sumber sekunder adalah sumber data penelitian dimana subjeknya
tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian, tapi sifatnya
membantu dan dapat memberikan informasi untuk bahan penelitian.
Adapun data sekunder penelitian yang diambil adalah
dokumen-dokumen, laporan-laporan, buku-buku, dan sistem yang ada pada
instalasi rawat inap Rumah sakit Advent.
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
3.5.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analis yang ciri-cirinya akan
diteliti. Adapun pengertian populasi menurut Sugiyono (2007:55) yang
menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek
atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Pendapat lain yang dikemukakan oleh Sudjana (2000:6) menyatakan bahwa
“Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung atau
pengukuran kuantitatif maupun kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai
62
Resta Purba, 2013
Jadi dengan kata lain populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam
yang lain. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau
objek itu.
Namun dalam sebuah penelitian tidaklah selalu perlu meneliti individu
dalam populasi, karena di samping memakan biaya yang sangat besar juga
membutuhkan waktu yang lama. Kita bisa meneliti hanya sebagian dari populasi
dengan harapan bahwa hasil yang didapat akan menggambarkan sifat populasi
yang bersangkutan.
3.5.2 Sampel Penelitian
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang dianggap reprensentatif
yang diambil dengan teknik tertentu. Hal ini sejalan dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2006:131) bahwa : “Sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.
Berdasarkan beberapa definisi sampel diatas dapat disimpulkan bahwa
sampel merupakan sub kelompok atau sebagian dari populasi yang mewakili
populasi.
Untuk mengetahui ukuran sampel penelitian dapat mengacu pada pendapat
yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (1998:100) bahwa : “Untuk sekedar
ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah
63
Resta Purba, 2013
Berdasarkan pendapat di atas karena jumlah pegawai di bagian rawat inap
yang menggunakan sistem berukuran 50 orang maka peneliti melakukan
penelitian populasi.
Dimana pembagian daripada responden tersebut dapat dilihat pada tabel 3.2
berikut ini:
Tabel 3.2
Daftar Responden Pengguna Sistem Informasi Rawat Inap Di Rumah Sakit Advent
Pada penelitian ini sampel responden yang digunakan untuk menjawab
kuisioner untuk variabel kualitas layanan sistem informasi rawat inap dan
kepuasan pengguna adalah responden dari setiap bidang dengan jumlah kuisioner
sesuai jumlah sampel. Dimana responden setiap bidang tersebut adalah pengguna
yang selalu menggunakan SIRI untuk pekerjaan mereka.
3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Penelitian Lapangan (field search)
Yaitu dengan mengadakan tinjauan langsung ke organisasi yang dipilih
sebagai objek penelitian. Bentuk penelitian yang digunakan adalah sebagai
64
Resta Purba, 2013
a. Wawancara, penulis mengadakan tanya jawab dengan pejabat
perusahaan yang terkait langsung dengan objek penelitian.
b. Observasi, penulis melakukan pengamatan langsung terhadap objek
penelitian untuk melengkapi data yang diperlukan.
c. Kuesioner, yaitu suatu penyelidikan mengenai masalah yang
dilaksanakan dengan jalan mengedarkan pertanyaan berupa pilihan
jawaban yang telah tersedia untuk mendapatkan jawaban atas
tanggapan tertulis seperlunya.
d. Pengamatan dokumen-dokumen yang ada di rumah sakit.
2. Studi Kepustakaan (library search)
Studi kepustakaan tersebut dilakukan dengan cara mebaca buku-buku yang
telah ditulis oleh para ahli, diktat-diktat yang penulis peroleh.
Data-data yang penulis peroleh melalui teknik pengumpulan data
memerlukan pengolahan dan penganalisaan data yang lebih lanjut. Adapun
langkah-langkah yang penulis lakukan untuk mengolah data yang telah penulis
kumpulkan, yakni untuk memberikan penilaian terhadap pengaruh kualitas
layanan sistem informasi rawat inap terhadap kepuasan pelanggan internal sebagai
pemakai, penulis menyebar kuesioner dengan cara membandingkan skor ideal
untuk seluruh item dengan skor yang diperoleh dari penelitian. Langkah-langkah
yang penulis lakukan dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengumpulan data yang diperoleh dari angket yang telah
diberikan kepada responden yang berisikan pertanyaan mengenai
65
Resta Purba, 2013
2. Setelah semua angket terkumpul, maka data dipilih dan dikelompokkan
menurut kelompok variabel masing-masing, lalu dilanjutkan dengan
memberikan skor untuk jawaban dari setiap item pertanyaan yang
diajukan.
3. Untuk memperoleh data tentang pengaruh kualitas layanan sistem
informasi rawat inap terhadap kepuasan karyawan sebagai pengguna,
dibuat pertanyaan-pertanyaan dengan menggunakan skala likert. Menurut
Sugiyono (2008:86-87) menjelaskan bahwa “skala likert digunakan
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial”.
Tabel 3.3
Skala Likert Variabel X dan Y Untuk Pertanyaan Positif
3.7 Pengembangan Intrumen
Pengertian instrumen dalam penelitiaan ini adalah alat yang dipakai untuk
menghimpun data. Data yang diharapkan dari penelitian ini bersumber dari
kepustakaan dan lapangan. Data kepustakaan merupakan data sekunder,
Alternatif Jawaban Nilai
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak Setuju 2
66
Resta Purba, 2013
sedangkan data primer diperoleh melaui penelitiaan lapangan, yaitu data yang
berasal dari responden.
Pertanyaan yang akan digunakan penulis dalam mengumpulkan data terdiri
dari dua bagian, yaitu:
1. Bagian pertama menyangkut identitas umum responden, yaitu nama,
jenis kelamin, usia, pendidikan, jabatan, lama pekerjaan dengan metode
kuesioner terbuka.
2. Bagian kedua, dengan metode kuesioner tertutup, digunakan sejumlah
pertanyaan yang menyangkut pengaruh sistem informasi yang digunakan
di bagian rawat inap terhadap kepuasan penggunanya di rumah sakit
Advent Bandung. Isi kuesioner adalah pertanyaan tentang fakta-fakta
yang dianggap diketahui oleh responden, dengan suatu keadaan atau
dengan orang-orang yang dikenal oleh responden.
Adapun responden yang terpilih untuk mengisi kuesioner adalah pelanggan
internal yaitu para karyawan yang menggunakan sistem tersebut. Alasan
terpilihnya responden tersebut karena mereka merupakan pihak yang berkaitan
langsung dengan masalah yang akan diteliti.
3.8 Rancangan Analisis Data
3.8.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010:211). Suatu instrumen yang valid
67
Resta Purba, 2013
berarti memiliki validitas rendah. Instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang
diteliti secara tepat. Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur
tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Uji validitas bertujuan
mengetahui ketepatan dan kehandalan kuesioner yang mempunyai arti bahwa
kuesioner mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas dalam
penelitian ini menggunakan analisis butir yaitu dengan mengkorelasikan tiap butir
pertanyaan dengan skor total kemudian dikonsultasikan dengan table nilai r
dengan taraf signifikan 95%. Instrument valid jika hasil korelasi skor tiap butir
soal dengan skor total lebih besar dengan nilai tabel sebaliknya.
Ada dua macam validitas sesuai dengan cara pengujiannya, yaitu (1)
validitas eksternal dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut
sesuai dengan data atau informasi lain yang mengenai variabel penelitian yang
dimaksud, dan (2) validitas internal dicapai apabila terdapat kesesuaian antara
bagian-bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan.
Validitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah validitas eksternal
dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√ {∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
(Arikunto, 2010:213)
dimana :
68
xy = jumlah perkalian butir (x) dan skor variable (y)
Harga rxy menunjukkan indeks korelasi antara dua variabel yang
dikorelasikan. Setiap nilai korelasi mengandung tiga makna yaitu (1) tidak adanya
korelasi, (2) arah korelasi, dan (3) besarnya korelasi.
Keputusan uji validaitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika rxy > r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan valid
Jika rxy < r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan tidak valid
Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program
SPSS 17.0 for windows. Besarnya koefisien korelasi diinterprestasikan dengan
menggunakan Tabel 3.4 dibawah ini:
Tabel 3.4
Interprestasi Besarnya Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan
69
Resta Purba, 2013
Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini
adalah teknik korelasional biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang
divalidasikan dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari peserta yang sama.
Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikansi dengan
kriteria sebagai berikut :
1. Nilai t dibandingkan dengan harga ttabel dengan dk = n-2 dan taraf
signifikasi α = 0,05.
2. Jika thitung > ttabel maka soal tersebut valid.
3. Jika thitung < ttabel maka soal tersebut tidak valid.
4. Berdasarkan jumlah angket yang diuji sebanyak 50 responden dengan
tingkat kesalahan 5% dan derajat kebebasan (dk) n-2 (50-2=48), maka
didapat nilai rtabel sebesar 0,284.
Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel kualitas layanan (X1),
kepuasan pengguna (Y). Berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen
yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 for windows. Menunjukkan
bahwa semua item-item pernyataan dalam kuesioner adalah valid karena skor
rhitung lebih besar jika dibandingkan dengan rtabel yang bernilai 0,284. Sehingga
untuk lebih rincinya dapat dilihat pada Tabel 3.5 telah disajikan item-item
pernyataan dengan nomer item:
Tabel 3.5
Hasil Pengujian Validitas Variabel Kualitas Layanan SIRI (X)
Pernyataan r hitung r tabel Ket
70
Resta Purba, 2013
1 Tersedia Komputer Untuk Akses ke Sistem Informasi Rawat Inap dengan jumlah yang memadai
0,291 0,284 Valid
2 Tersedia koneksi ke jaringan Sistem Informasi
Rawat Inap yang stabil 0,562 0,284 Valid 3 Koneksi ke jaringan internet yang selalu cepat 0,429 0,284 Valid
4 Tersedia SDM IT atau petugas khusus dalam menangani berbagai permasalahan di Sistem Informasi
0,677 0,284 Valid
5 Tersedia tempat penyimpanan data secara terpusat 0,406 0,284 Valid
6 Tersedia aplikasi Sistem Informasi yang sesuai
dengan tugas fungsional 0,533 0,284 Valid 7 Kondisi komputer yang digunakan selalu dalam
kondisi baik 0,551 0,284 Valid
Reability
8 Kebaharuan Sistem Aplikasi yang digunakan selalu
up-to-date 0,564 0,284 Valid
9 Akseske Sistem Informasi Rawat Inap selalu
mudah dan cepat 0,718 0,284 Valid
10 Akses sistem ke internet selalu tepat dan cepat 0,490 0,284 Valid
11 Akses data dan informasi dari Sistem Informasi
Rawat Inap selalu cepat 0,718 0,284 Valid 12 Tugas operasional pengguna dengan aplikasi
Sistem selalu sesuai 0,699 0,284 Valid
13 Kemampuan Sistem Informasi menyediakan data
dan informasi selalu akurat 0,612 0,284 Valid
Responsiveness
14 SDM unit IT dalam menanggapi keluhan & pengaduan pengguna terhadap masalah Sistem Informasi rawat inap secara cepat
0,679 0,284 Valid
15 SDM unit IT dalam menangani masalah yang
terjadi di Sistem Informasi Rawat Inap selalu cepat 0,622 0,284 Valid 16 Tanggapan administrator Sistem Informasi dalam
merespon pengguna saat membutuhkan data dan informasi tambahan selalu cepat
0,702 0,284 Valid
17 keamanan dan keterjaminan data dan informasi dari kerusakan dan kehilangan karena Sistem Informasi telah menyediakan back-up data
0,406 0,284 Valid
Assurance
18 Tersedia hak akses Sistem Informasi pada pengguna tertentu untuk jaminan keamanan dan kerahasiaan data dan informasi yang sudah ditetapkan
0,444 0,284 Valid
19 Kemampuan canggih yang dimiliki Sistem Informasi menghindari kerusakan jaringan, data dan informasi yang disebabkan oleh virus dan
hacker
71
Resta Purba, 2013
20 SDM unit TI memiliki kompetensi tinggi dalam
mengatasi masalah Sistem informasi rawat inap 0,525 0,284 Valid 21 SDM unit TI memberikan pelayanan dalam
menanggapi keluhan pengguna secara ramah 0,649 0,284 Valid
Emphaty
22 SDM unit TI selalu mudah untuk dihubungi oleh
pengguna jika menemui masalah pada sistem 0,721 0,284 Valid 23 Tersedia prosedur penggunaan apikasi sistem
informasi rawat inap yang mudah dimengerti 0,621 0,284 Valid 24 Tersedia fasilitas bantuan aplikasi pada sistem
informasi (menu help) bagi pengguna dalam pengoperasiaannya
0,464 0,284 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2012 (Menggunakan SPSS 17.0 For Windows)
Berdasarkan Tabel 3.5 pada instrumen kualitas layanan dapat diketahui
bahwa nilai tertinggi terdapat pada indikator empathy (empati) dengan item
pernyataan SDM unit TI selalu mudah untuk dihubungi oleh pengguna jika menemui
masalah pada sistem yang bernilai 0,721. Sedangkan nilai terendah terdapat pada
indikator item pernyataan Tersedia Komputer Untuk Akses ke Sistem Informasi Rawat
Inap dengan jumlah yang memadai yang bernilai 0,291.
Berikut ini Tabel 3.6 mengenai hasil uji validitas variabel kepuasan
pengguna yang pada penelitian ini dijadikan sebagai variabel Y.
Tabel 3.6
Hasil Pengujian Validitas Variabel Kepuasan Pengguna (Y)
No Pernyataan r hitung r tabel Ket
Expected Service
25 Kualitas layanan sistem informasi rawat inap
dengan yang diharapkan selalu sesuai 0,856 0,284 Valid
26 Karyawan pengguna selalu ingin menggunakan
layanan jasa Sistem informasi kembali untuk
mengakses data
0,950 0,284 Valid
72
Resta Purba, 2013
27 Kualitas layanan sistem informasi rawat inap
dengan yang ditawarkan selalu sesuai 0,949 0,284 Valid
28 Layanan sistem informasi setelah digunakan,
dirasakan mempunyai nilai lebih 0,962 0,284 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2012 (Menggunakan SPSS 17.0 For Windows)
Berdasarkan Tabel 3.6 pada instrument variabel kepuasan pengguna dapat
diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada indikator perceived service dengan
item pernyataan Layanan sistem informasi setelah digunakan, dirasakan mempunyai
nilai lebih yang bernilai 0,962. Sedangkan nilai terendah terdapat pada indikator
expected service dengan item pertanyaan Kualitas layanan sistem informasi rawat inap
dengan yang diharapkan selalu sesuai yang bernilai 0,856. Sehingga dapat ditafsirkan
bahwa indeks korelasinya cukup tinggi.
3.8.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik (Arikunto, 2010:221). Instrumen yang reliabel akan
menghasilkan data yang dapat dipercaya. Reliabel artinya dapat dipercaya. Uji
reliabilitas bertujuan untuk menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas mempunyai dua jenis yaitu (1)
reliabilitas eksternal jika ukuran atau kriteriumnya berada diluar instrumen, dan
(2) reliabilitas internal jika perhitungan dilakukan berdasarkan data dari instrumen
73
Resta Purba, 2013
Ada dua cara untuk menguji reliabilitas eksternal suatu instrumen yaitu
dengan teknik paralel dan teknik ulang, sedangkan reliabilitas internal diperoleh
dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan. Untuk mencari
reliabilitas instrumen yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai
(misal: 0-100 atau 0-10) atau yang terbentuk skala (misal: 1-3, 1-5 atau 1-7 dan
seterusnya) maka digunakan rumus Alpha sebagai berikut :
∑
(Arikunto, 2010:239)
dimana:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ = jumlah varians butir = varians total
Rumus variansnya adalah :
∑ ∑
(Arikunto, 2010:227)
dimana:
= harga varians total
∑ = jumlah kuadrat skor total
∑ = jumlah kuadrat dari jumlah skor total
N = jumlah responden
Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika rhitung > rtabel maka item pertanyaan dinyatakan reliabel
74
Resta Purba, 2013
Berdasarkan jumlah angket yang diuji kepada sebanyak 50 responden
dengan tingkat signifikansi 0,5% dan derajat kebebasan (df) n-2 (50-2 = 48) maka
didapat nilai nilai r tabel sebesar 0,284. Hasil pengujian reliabilitas instrument
yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 for windows diketahui bahwa
semua variabel reliabel, hal ini disebabkan nilai rhitung lebih besar dibandingkan
dengan nilai r tabel. Hal ini dapat dilihat dalam Tabel dilihat dalam Tabel 3.7
berikut :
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Reliabilitas
No Variabel rhitung rtabel Ket
1. Kualitas Layanan SIRI (X) 0,761 0,284 Reliabel 2. Kepuasan Pengguna (Y) 0,905 0,284 Reliabel Sumber: Hasil Pengolahan Data 2012 (Menggunakan SPSS 17.0 For Windows)
3.9 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang
lebih mudah dibaca, dipahami, dan diinterpretasikan. Data yang akan dianilisis
merupakan data hasil pendekatan survei dari penelitian lapangan (field reserach)
dan penelitian kepustakaan (library search), kemudian dilakukan analisis untuk
menarik kesimpulan.
Adapun analisis data yang dilakukan penulis antara lain :
1. Menganalisis kualitas layanan sistem informasi rawat inap dan kepuasan
75
Resta Purba, 2013
Langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam memperoleh data variabel
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Penulis mengumpulkan data yang diperoleh dari kuesioner yang telah
diberikan kepada responden yang berisi pertanyaan untuk variabel X
dan Y, dimana yang diselidiki adalah sampel.
b. Pada penelitian ini menggunakan pengukuran skala ordinal, yang
artinya peneliti sudah melakukan pengukuran terhadap variabel yang
diteliti. Skala pengukuran ordinal lebih banyak digunakan mengukur
fenomena atau gejala sosial.
c. Setelah metode pengumpulan data ditentukan, kemudian menentukan
alat untuk memperoleh data dari elemen-elemen yang akan diselidiki,
alat yang digunakan untuk memperoleh data tentang pengaruh kualitas
layanan sistem informasi rawat inap terhadap pelanggan internal
sebagai pemakai adalah daftar kuesioner dengan menggunakan skala
likert. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa
pertanyaan atau pernyataan, (Sugiyono, 2008:107). Jawaban setiap
item instrumen yang menggunakan skala likert. Adapun skor yang
diberikan terdapat pada tabel 3.2
d. Setelah semua kuesioner terkumpul, data tersebut dikelompokkan
menurut kelompok indikator masing-masing variabel, lalu dilanjutkan
76
Resta Purba, 2013
yang diajukan. Setelah diberikan skor untuk jawaban dari setiap item
pernyataan, maka dijumlahkan total keseluruhan nilai skor per
indikator atau yang disebut skor item.
e. Menghitung besarnya variabel X (Kualitas layanan sistem informasi
rawat inap) dengan cara mencari rata-rata (mean) yang digunakan
adalah sebagai berikut:
X =
f. Mencari tahu tentang tingkat kepuasan pengguna dengan melalui
tahapan sebagai berikut:
1. Menentukan bobot untuk setiap jawaban responden dari setiap
pertanyaan.
2. Menggunakan metode Serv Equal yaitu kepuasan (satisfied) =
layanan yang dirasakan-layanan yang diharapkan.
3. Menentukan skor kepuasan penggunan per indikator.
4. Dari segi rata-rata bobot setiap indikator pertanyaan kualitas
pelayanan maka akan diketahui posisi pada diagram kartesius.
Definisi dari diagram kartesius menurut Ajiati dalam buku “Dasar
Matematika”adalah sebagai berikut:
“Garis-garis daftar yang memberi gambaran pengetahuan secara menyeluruh
tentang relevansi beberapa variabel yang berupa titik-titik pada bidang daftar yang
digambarkan dengan memperhatikan jaraknya terhadap dua buah garis lurus
77
Resta Purba, 2013
dan sumbu y disebut absis (2001:35). Diagram kartesius terbagi tas empat matriks
yaitu matriks A, B, C, D. Adapun penjelasan dari masing-masing matriksnya
adalah sebagai berikut:
1. Matriks “A” yang disebut kuadran “prioritas utama” menunjukkan
faktor-faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan
pemakai, termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting,
namun manajemen belum melaksanakannya sesuai dengan
keinginan pemakai sehingga mengecewakan/tidak puas.
2. Matriks “B” yang disebut kuadran “pertahankan prestasi”
menunjukkan unsur-unsur jasa pokok yang telah berhasil
dilaksanakan perusahaan, untuk itu perlu dipertahankan. Hal ini
dianggap sangat penting dan sangat memuaskan.
3. Matriks “C” yang disebut kuadran “prioritas rendah” menunjukkan
faktor yang kurang penting pengaruhnya bagi pengguna,
pelaksanaanya oleh perusahaan biasa-biasa saja. Hal ini dianggap
kurang penting dan kurang memuaskan.
4. Matriks “B” yang disebut kuadran “Berlebihan” menunjukkan
faktor yang mempengaruhi pengguna kurang penting, akan tetapi
pelaksanaanya berlebihan. Hal ini dianggap kurang penting tetapi
sangat memuaskan. Adapun bentuk diagram kartesius adalah
sebagai berikut:
Grafik 3.1
78
Resta Purba, 2013
g. Langkah selanjutnya adalah interval skor rata-rata untuk variabel X
dan Y secara keseluruhan melalui beberapa tahap yaitu menentukan
79
Resta Purba, 2013
Skor tertinggi (banyaknya responden kali skor tertinggi yaitu 5) = 5 x
50 = 250, dan skor terendah (banyaknya responden kali skor terendah
yaitu 1) = 1 x 50 = 50
RS = = 40
h. Menarik kesimpulan
Tabel 3.3
Kriteria Rentang Pengklasifikasian
Variabel Kategori Rentang Pengklasifikasian Kualitas layanan
sistem informasi rawat inap (X)
Tidak berkualitas 50 - <90 Kurang berkualitas 90 - <130
Cukup berkualitas 130-<170 Berkualitas 170-<210 Sangat berkualitas 210 -<250 Kepuasan
Pengguna (Y)
Tidak puas 50- <90 Kurang puas 90-<130 Cukup puas 130-<170
Puas 170-<210 Sangat Puas 210-<250
Karena kualitas layanan sistem informasi rawat inap dan kepuasan pengguna
diukur menggunakan kuesioner, sebelum data hasil kuesioner dianalisis lebih
lanjut, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan
reliabilitas alat ukur dilakukan untuk mengetahui tingkat kesasihan (validitas) dan
kekonsistenan (reliabilitas) alat ukur penelitian, sehinggan diperoleh item-item
yang layak untuk digunakan pada analisis selanjutnya.
Dalam teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan bantuan software statistika yaitu SPSS 17.0 for Windows.
Setelah pengolahan data dilakukan maka dilakukan interpretasi data yaitu
tahap penalaran atas data-data lapangan yang telah diperoleh dengan cara
80
Resta Purba, 2013
menghasilkan suatu pemahaman yang mengarah pada bagaimana kaitannya
dengan teori.
3.10 Uji Regresi Linear Sedernana
Menurut sugiyono (2007:243) “regresi sederhana didasarkan pada hubungan
fungsional ataupun kausal satu variabel independent dengan satu variabel
dependent”. Dengan demikian penelitian ini dilakukann untuk mengetahui apakah
berubah atu tidak kepuasan pengguna (variabel y) jika dipengaruhi oleh kualitas
layanan sistem informasi rawat inap (variabel x). Persamaan umum regresi linear
sederhana menurut Sugiyono (2007:244) adalah:
Y’ = a + Bx Keterangan :
Y’ = subjek dalam variabel dependent yang diprediksikan a = konstanta
b = angka arah atau koefisien yang menunjukkan angka peningkatan atau
penurunan variabel dependent yang didasarkan pada variabel independent. Bila b
(+) maka naik dan bila b (-) maka terjadi penurunan X = subjek pada variabel
independent yang mempunyai nilai tertentu
3.11 Uji Hipotesis
Langkah terakhir dari analis data adalah pengujian hipotesis. Hipotesis
merupakan suatu penjelasa sementara yang telah terjadi atau akan terjadi.
81
Resta Purba, 2013
Hipotesis penelitian yang dapat penulis kemukakan melalui penelitian ini
adalah “terdapat hubungan yang positif antara pengaruh kualitas layanan SI rawat
inap terhadap kepuasan pengguna di rumah sakit Advent”.
Untuk menguji hipotesis ini, maka digunakan bentuk struktur sebagai berikut:
Gambar 3.1
Struktur Hubungan Antara Variabel X Dan Y
Sedangkan untuk menguji hipotesis penelitian di atas maka penulis membuat
hipotesis statistik:
HO: P = 0 korelasi tidak berarti, artinya tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara variabel x dan variabel y.
H1: P korelasi berarti, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara
variabel x dan variabel y.
2
129
Resta Purba, 2013
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data, serta pembahasan yang telah
dilakukan oleh penulis pada bab IV dengan menggunakan teknik analisis
deskriptif dan verifikatif yang menggunakan teknik regresi linear sederhana
mengenai pengaruh kualitas layanan Sistem Informasi Rawat Inap terhadap
kepuasan pengguna di rumah sakit Advent, maka dapat kesimpulan sebagai
berikut:
1. Kualitas layanan secara umum dirasa sudah cukup baik oleh para
pengguna hal ini tercermin dari jawaban-jawaban responden yang
mayoritas berada pada kriteria cukup tinggi. Penilaian tertinggi ada pada
dimensi empathy (empati) diikuti dengan dimensi responsiveness (daya
tanggap), dimensi tangible (berwujud) serta dimensi assurance (jaminan),
dan dimensi yang paling rendah ada pada dimensi realibility (keandalan).
2. Tanggapan responden mengenai kepuasan akan layanan dapat terlihat
dari tingkat yang dirasakan pengguna terhadap kualitas layanan dimana
mayoritas pengguna menyatakan cukup memuaskan. Dimensi yang
paling tinggi adalah dimensi perceived service (kualitas layanan yang
130
Resta Purba, 2013
3. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kualitas layanan
berpengaruh terhadap kepuasan pengguna.
5.2 Saran
Berdasarkan uraian kesimpulan di atas, maka penulis mengajukan beberapa
saran untuk meningkatkan kepuasan pengguna melalui evaluasi kualitas layanan
sebagai berikut:
1. variabel kualitas layanan yang paling rendah ada pada dimensi realibility
(keandalan). Bagi setiap perusahaan rumah sakit realibility adalah satu
hal yang utama, karena satu hal ini adalah faktor yang paling utama dan
dominan dalam mempengaruhi kepuasan pengguna. Jika pengguna telah
merasa puas, maka pengguna akan dengan senang hati pula
merekomendasikan kepada pihak/orang lain untuk menggunakan layanan
yang sama. Dalam hal ini rumah sakit Advent harus dapat meningkatkan
kualitas layanannya. Sehingga dapat meraih kepuasan pengguna yang
maksimal, hal tersebut nantinya akan mempengaruhi terhadap hasil
pekerjaan dan loyalitas mereka terhadap pekerjaan.
2. Berdasarkan hasil penelitian mengenai variabel kepuasan pengguna
terhadap kualitas layanan, bahwa layanan yang memberikan kepuasan
paling rendah ada pada dimensi realibility (keandalan). Untuk
meningkatkan kepuasan pada dimensi realibility maka layanan harus bisa
lebih memberikan fasilitas internet yang cepat, keandalan item dalam
memberikan informasi yang akurat dan tepat, serta kebaharuan sistem
131
Resta Purba, 2013
3. Dalam meningkatkan kepuasan pengguna secara keseluruhan maka pihak
rumah sakit Advent harus memperhatikan seluruh kualitas layanan dari
semua dimensi baik, tangible (berwujud), realibility (keandalan),
responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan/keamanan), empathy
Resta Purba, 2013
DAFTAR PUSTAKA.
Arikunto, suharsimi (2009). Manajemen penelitian. Jakarta: rineka cipta
B. Davis Gordon. 1992. Sistem Informasi Manajemen, pengantar. Jakarta : CV.
Teruna Grafica.
B. Davis Gordon. 1992. Sistem Informasi Manajemen, pengantar. Jakarta : CV.
Teruna Grafica.
Departemen Kesehatan RI (1994:3)., Rawat Inap
Jogiyanto 2004. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Tersruktur
Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Edisi Kesatu, Andi Offset, Yogyakarta, hlm. 1-2
Kottler Philip. 2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT. Indeks.
Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi 3, Salemba Empat. Jakarta.
McLeod, Jr, Raymond dan George P. Schell. 2004. Sistem Informasi Manajemen.
Edisi 8. PT. INDEKS. Jakarta
Priyatno, D. 2008. Mandiri Belajar SPSS. PT Buku Kita. Yogyakarta.
Raymond Mcleod Jr & George Schell (2004). Sistem informasi manajemen: studi
sistem informasi berbasis komputer jilid II, Jakarta. PT
Prenhallindo.
Riduwan. (2009). Belajar mudah penelitian untuk guru, karyawan, dan peneliti
pemula. Bandung: alfabeta.
Sabarguna, 2005. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara.
Resta Purba, 2013
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung :
CV. Alfabeta
Suharsimi Arikunto, Prof. Dr. (2002). Prosedur penelitian: suatu pendekatan
praktek. Jakarta. Rineka Cipta.
Suharsimi Arikunto, 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, Rineke
Cipta, Jakarta.
Susanto, Azhar. 2003. Sistem Informasi Manajemen Edisi 2: Konsep Dan
Pengembangan. Bandung. Lingga Jaya
Susanto, Azhar. 2009. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : Lingga Jaya.
T. Hani Handoko (Dalam Intan N.H., 2003:31),
Tjiptono, F., dan Chandra, G. 2005. Service quality and satisfaction. Andi.
Yogyakarta .
Winarno, Wing Wahyu, 2004. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta. UUP
(unit penerbit dan percetakan)AMP YKPN.
Literatur Skripsi, Jurnal dan Sumber Lain
Partigor Monang, 2011. Pengaruh Kualitas Layanan Sistem Informasi Rekam
Medis Terhadap Kepuasan Pengguna Pada Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit
Immanuel Bandung. Skripsi UPI
Crisnandy Ivan, 20. Pengaruh Kualitas Layan Speedy Terhadap Kepuasan
Pelanggan