BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan
yang bersifat komprehensif meliputi bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual yang
ditunjukkan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik dalam
keadaan sehat maupun sakit dengan proses keperawatan. Pelayanan keperawatan
yang berkualitas didukung oleh pengembangan teori dan konseptual keperawatan.
Penerapan suatu teori keperawatan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan akan
berdampak pada peningkatan kualitas asuhan keperawatan.
Asuhan keperawatan merupakan pendekatan ilmiah dan rasional dalam
menyelesaikan masalah keperawatan yang ada, dengan pendekatan yang dilakukan
tersebut bentuk penyelesaian dalam masalah keperawatan terdapat beberapa tahap
yaitu pengkajian, penegakan diagnosa, perencanaan, implementasi tindakan, dan
evaluasi (Ariani, 2011). Pemberian pelayanan keperawatan menurut Undang-Undang
Republik Indonesia nomor 38 tahun 2014 merupakan tugas seorang perawat, dimana
tugas utama perawat dalam pelayanan keperawatan adalah memberikan asuhan
Rumah sakit merupakan institusi kesehatan yang menyediakan berbagai
pelayanan kesehatan dalam bentuk praktik keperawatan seperti pelayanan kesehatan
di rumah, pelayanan untuk rawat jalan dan juga rawat inap (Nursalam, 2002). Klien
yang berada di rawat inap tentunya membutuhkan pelayanan keperawatan prima dari
perawat berupa pelayanan keperawatan profesional, berkualitas, efektif, dan efisien
(Sitorus & Panjaitan, 2011). Sumber daya manusia terbesar di rumah sakit adalah
tenaga keperawatan yaitu sebesar 40%-60% (Swansburg, 2000). Selain itu, perawat
berinteraksi dengan pasien selama 24 jam untuk memberikan layanan asuhan
keperawatan apabila pelayanan yang diberikan belum sesuai dengan harapan pasien
maka pasien akan merasa tidak puas.
Supratman (2010) menjelaskan bahwa pelayanan keperawatan sangat
menentukan tingkat kepuasan pasien karena perawat merupakan profesi profesional
yang perannya tidak dapat dikesampingkan dari semua bentuk pelayanan rumah sakit,
karena dibanding dengan tenaga kesehatan lain. Perawat harus mampu memberikan
pelayanan keperawatan yang optimal sesuai standar pelayanan keperawatan yang
telah ada karena kepuasan pasien merupakan indikator keberhasilan pelayanan
keperawatan. Ketidakpuasan pasien terhadap layanan asuhan keperawatan di rumah
sakit akan mempengaruhi kenyamanan pasien, Pelayanan keperawatan dinilai baik
apabila pelayanan keperawatan tersebut dapat menimbulkan rasa puas pada diri setiap
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Saragih (2010) di
Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan hasil yang didapatkan pada tingkat
penampilan Rumah Sakit berdasarkan data yang diperoleh dari Instalasi Rekam
Medik pada tahun 2009 BOR (Bed Occupancy Rate) dua tahun berturut-turut yang
masih di bawah standar Depkes, yaitu Tahun 2009 39,54% dan 2010 50% (Ideal
Depkes 60-85%) tetapi jika dilihat dari hasil distribusi frekuensi kepuasan pasien
terhadap pelayanan Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan Tahun 2010 paling
banyak respoden menyatakan puas ada 30 orang (41,7%), dan responden yang
menyatakan kurang puas terhadap pelayanan rumah sakit sebanyak 27 orang (37,5%),
dan yang menyatakan tidak puas sebanyak 15 orang (20,8%). Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Desimawati di ruang rawat inap Puskesmas Sumbersari Jember pada
tahun 2013 menunjukan bahwa sebanyak 77,3% responden berada pada kategori
tingkat kepuasan rendah (Desimawati, 2013).
Pada tanggal 23 November 2015 peneliti melakukan survei awal di Rumah
Sakit Umum Bunda Thamrin Medan, peneliti mendapatkan informasi dari bagian
sumber daya manusia bahwasanya Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan
merupakan salah satu rumah sakit swasta yang berada di kota Medan, rumah sakit ini
baru berdiri ± 7 tahun, namun keberadaan rumah sakit ini tidak kalah bersaing dengan
rumah sakit lainnya yang berada di kota Medan. Rumah Sakit Umum Bunda
Thamrin Medan memiliki fasilitas yang memadai, lokasi Rumah Sakit yang strategis,
menjalankan prinsip layanan asuhan kesehatan yang berorientasi dalam standar
layanan yang bertujuan untuk keselamatan pasien.
Berdasarkan uraian fenomena di atas maka saya sebagai peneliti tertarik untuk
mengidentifikasi masalah tersebut dengan judul penelitian “Karakteristik dan Tingkat
Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Layanan Asuhan Keperawatan di Rumah
Sakit Umum Bunda Thamrin Medan”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana karakteristik dan tingkat kepuasan pasien rawat inap terhadap
layanan asuhan keperawatan di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan
tingkat kepuasan pasien rawat inap terhadap layanan asuhan keperawatan di Rumah
Sakit Umum Bunda Thamrin Medan.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk:
1. mengidentifikasi karakteristik pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Bunda
2. mengidentifikasi tingkat kepuasan pasien terhadap layanan asuhan keperawatan
di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. pelayanan keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi perawat
bahwa peningkatan pelayanan keperawatan penting dalam rangka memenuhi
kebutuhan pasien, maka dari pihak manajemen rumah sakit harus meningkatkan
kinerja perawat yang ada di rumah sakit, sehingga perawat harus mampu melakukan
layanan asuhan keperawatan secara professional.
2. pendidikan keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan kepustakaan tentang
praktik manajemen keperawatan yang ada di rumah sakit. Pengetahuan akan tingkat
kepuasan pasien di ruang rawat inap dapat memberikan masukan untuk mengambil
3. penelitian keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi peneliti
tentang tingkat kepuasan pasien di rumah sakit dan diharapkan peneliti mampu
mengembangkan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam mengenai praktik