• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan banyak permasalahan yang masih belum terselesaikan, seperti kita

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan banyak permasalahan yang masih belum terselesaikan, seperti kita"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

Di Indonesia, dampak krisis ekonomi yang menyebabkan krisis multi sektoral menimbulkan banyak permasalahan yang masih belum terselesaikan, seperti kita ketahui kondisi dunia usaha di Indonesia pasca krisis ekonomi 1997 mengalami carut marut, belum ada tanda tanda ke arah perbaikan. Hal ini antara lain di tunjukkan oleh meningkatnya jumlah masyarakat miskin.1

Salah satu langkah nyata dalam menanggulangi masalah kemiskinan tersebut bisa dilakukan dengan pemberdayaan masyarakat yang dikhususkan pada pengembangan Usaha Mikro, kecil, dan Menengah. Keberadaan usaha Mikro, kecil, dan Menengah mencerminkan wujud nyata kehidupan sosial dan ekonomi sebagian besar rakyat Indonesia. Usaha kecil mampu bertahan mengahadapi goncangan krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997. pada saat yang sama banyak usaha besar yang gulung tikar. Indikatornya antara lain, serapan tenaga kerja antara kurun waktu sebelum krisis dan ketika krisis berlangsung tidak banyak berubah, dan pengaruh negatif krisis terhadap pertumbuhan jumlah usaha kecil

1

Primia, ina.2009.menggerakan sektor riil UMKM dan INDUSTRI:ALFABETA http://setkab.go.id/nusantara-6024-jateng-entaskan-279000-warga-miskin.html

(2)

2

berubah dan pengaruh negatif krisis terhadap pertumbuhan jumlah usaha kecil lebih rendah di banding pengaruhnya pada usaha besar.2

Sektor UMKM telah terbukti tahan banting dalam menghadapi krisis. Bahkan semakin menunjukkan perkembangan pesat. Di perkirakan pada tahun 2010, sektor UMKM akan semakin tumbuh sekitar 25 persen. Berdasarkan HSBC, dari 51 juta usaha UMKM yang terdaftar, 37 persen diantaranya akan melakukan ekpansi usaha, 16 persen akan menambah karyawanya. Hal ini menunjukkan bahwa UMKM memiliki efek yang sangat besar dalam perekonomian nasional. Kurang lebih 60 persen dari PDB saat ini berkaitan dengan sektor UMKM.3

Produk produk UMKM di Indonesia bisa dijadikan salah satu andalan produk indonesia dalam perdagangan nasional dan internasional, di antaranya produk hasil kerajinan, produk hasil pertanian, dan produk lainya. Jawa tengah sebagai salah satu provinsi yang terkenal akan kaya budaya mampu menghasilkan berbagai macam kerajinan yang kreatif. Diantaranya adalah lima produk unggulan meliputi tekstil, hasil pabrik, barang dari kulit, kayu, anyaman serta kerajinan dari batu. Kelima produk tersebut merupakan produk kerajinan yang mampu bersaing dalam dunia

2

Hubeis, musa.2009.prospek usaha kecil dalam wadah inkubator bisnis.ghalia.indonesia:bogor

3

(3)

3

internasional. Selama tahun 2004-2008, tren ekspor non migas untuk lima produk unggulan menunjukkan tren yang positif bahkan cenderung meningkat.4

Meskipun demikian, usaha kecil juga tidak terlepas dari berbagai masalah yang dapat menghambat laju perkembangan untuk menjadi lebih baik, beberapa masalah yang sering di hadapi dalam kecil adalah seperti permodalan, pemasaran yang belum maksimal, manajemen yang kurang tertata baik, inrastruktur, perizinan, kontrol produk asing. 5

Semakin pentingnya peranan usaha mikro, kecil, dan menengah dalam perekonomian nasional, dan semakin besarnya tantangan usaha kecil,menunjukkan bahwa perlu adanya perhatian serius dari pemerintah dalam pengembangan usaha kecil agar mampu menjadi salah satu pemasukan bagi daerah maupun nasional juga serta dapat bersaing dalam memasarkan produk di dalam pasar domestik maupun manca negara juga. Setiap daerah di Indonesia mempunyai produk yang menjadi produk andalan yang dapat dijadikan kekuatan daerah yang bersangkutan. Bentuknya bisa bervariasi tergantung dari daerah tersebut yang menjadi andalan seperti mulai dari objek pariwisata maupun sampai produk olahan itu sendiri. Keberhasilan promosi yang di lakukan setiap daerah yang akan menentukan produk suatu tersebut bisa di terima di masyarakat dan akan ikut mengangkat nama daerah tersebut bahkan nasional juga.

4

Edi,suandi hamid.2010.jurnal.pengembangan UMKM untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.menuju purworejo yang dinamis dan kreatif. yogyakarta

(4)

4

Kudus adalah sebuah kota yang terletak di Jawa Tengah tepatnya di sebelah utara pulau Jawa sekitar kurang lebih 51 km kearah timur ibu kota Jawa Tengah semarang. Kota kudus satu satunya nama kota di indonesia yang diambil dari nama bahasa arab, yaitu Kudus (dari kata al Quds, yang berarti “suci”). Perkembangan mikro kecil dan menengah di kabupaten Kudus terbilang keadanya lumayan stabil dari tahun ke tahun. Salah satu usaha mikro kecil dan menengah yang dimiliki kabupaten Kudus sebagai ikon dan salah satu penggerak perekonomian masyarakat Kudus adalah industri jenang, tidak bisa dipungkiri bahwa jenang sudah melekat erat bagi kehidupan orang Kudus.

Banyak usaha jenang yang berada di kabupaten Kudus, perusahaan jenang yang paling besar yaitu PT MUBARROK yang berada di desa Kaliputu yang menjadi awalnya cikal bakal berkembangnya pusat industri jenang di kabupaten Kudus. Memang desa yang terletak di wilayah kecamatan kota Kudus ini dikenal sebagai cikal bakal dan sekaligus produsen jenang Kudus. Sampai sekarang masih Masih banyak warga setempat yang berusaha di bidang ini.6 Di desa Kaliputu terdapat 48 industri jenang skala besar maupun kecil. Jenang Kudus yang berada di lain desa cikal bakal industrinya berangkat dari desa kaliputu dan berkemambang menjadi produsen jenang Kudus yang terbesar di kabupaten Kudus. Setiap industri jenang di desa tersebut dapat menyerap tenaga kerja 15-50 orang tenaga kerja. Setidaknya ada 960 warga yang bekerja di sektor industri jenang dari jumlah penduduk di desa

(5)

5

Kaliputu 2.094 orang. Jenang merupakan makanan khas dari kabupaten Kudus, terbuat dari tepung beras ketan, gula, santan, mentega, dan aroma rasa buah- buahan. Sat cocok saat di hidangkan pada saat acara- acara resmi dan santai. Jenang juga sangat cocok di sajikan dalam kondisi cuaca baik hujan maupun kemarau. 7

Menurut cerita rakyat, jenang Kudus lahir ketika Sunan Kudus menguji salah satu muridnya yang bernama Syekh Jangkung alias Saridin dengan menyuruh memakan bubur gamping di tepi sungai gelis di wilayah desa Kaliputu. Padahal gamping adalah sejenis bahan yang sering di gunakan untuk bahan bangunan, ternyata Saridin tetap segar bugar sehingga Sunan Kudus berucap, “suk nek ono

rejaning jaman wong kaliputu uripe soko jenang. “ artinya lebih kurang, jika suatu

saat kelak sumber kehidupan warga Kaliputu berasal dari pembuatan industri jenang.

Kebutuhan UMKM seperti permodalan, pemasaran tergantung pada keterlibatan

stakeholder sangat menentukan keberhasilanya. Sejauh ini keterlibatan stakeholder

antara lain terdiri dari instansi pemerintah, lembaga pendidikan, LSM, koperasi, perbankan, dan asosiasi usaha. Ini mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan cara pandang dan kebijakan pemerintah terhadap UMKM. UMKM sebagai pelaku memegang peran kunci dalam rangka pengembangan mereka sendiri. Dalam pengembangan UMKM perlu diberikan motivasi dan manfaat dari berbagai peluang dan fasilitasi oleh pihak (stakeholder yang lain) karena tanpa partisipasi

7

(6)

6

UMKM secara individu maupun kelompok akan berakibat gagalnya pengembangan yang di lakukan. Namun demikian perlu disadari bahwa untuk setiap pengembangan progam harus berangkat pada pemenuhan kebutuhanya. Meski kadang dalam menentukan kebutuhan tersebut membutuhkan pendamping juga.8

Pemerintah mempunyai peran yang dalam memfasilitasi UMKM lembaga lain yang berkaitan dalam pengembangan UMKM, peran tersebut dapat di wujudkan dengan kebijakan yang memihak terhadap pengembangan usaha maupun fasilitasnya. Karena banyak indusri UMKM yang berada di Kudus kurang ada sentuhan langsung dari pemerintah tentang masalah yang sering dihadapi pengusaha antara lain yaitu seperti pemodalan, pemasaran, kepastian hak merek yang dimiliki karena banyak pelaku industri di Kudus cenderung tidak tahu dan kurang pemahaman masalah tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, yang sekaligus juga melatar belakangi penulisan untuk menuangkan dalam sebuah penelitian dengan judul: “PERAN PEMERINTAH DALAM PENGKUATAN EKONOMI LOKAL MELALUI INDUSTRI UMKM DI KABUPATEN KUDUS”. Studi penelitian DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN dan IINDUSTRI JENANG di Kabupaten Kudus.

8

Widiyanto dan sumarno.2010.jurnal.strategi pengembangan UMKM di jawa tengah.eksplanasi.edisi maret.semarang

(7)

7

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah peran pemerintah kabupaten Kudus dalam pengkuatan ekonomi lokal melalui industri UMKM ?

2. Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pelaksanaan kebijakan pemerintah tentang UMKM industri jenang di kabupaten Kudus.?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah hal-hal tertentu yang hendak di capai dalam suatu penelitian. Tujuan penelitian ini akan memberikan arah dalam pelakanaan penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui peran pemerintah kabupaten Kudus dalam meningkatkan pengkuatan ekonomi lokal..

2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat kebijakan pemerintah tentang meningkatkan UMKM industri jenang di kabupaten kudus.

D. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian tentunya di harapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak.adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:

(8)

8 1.Manfaat teorits

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang UMKM dalam meningkatkan pendapatan daerah.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya referensi dan literatur tentang pelaksanaan peran pemerintah dalam meningkatkan UMKM untuk mendorong peningkatan pendapatan daerah.

2. Manfaat praktis

a. Penelitian ini diharapkan mengembangkan penalaran, pola pikir dinamis dan untuk mengetahui kemampuan penulis dalam menerapkan ilmu yang telah di dapat selama di bangku kuliah.

b. Penelitian ini diharapkan dapat membantu, memberikan manfaat tentang pengetahuan UMKM kepada pihak –pihak terkait dengan masalah yang sedang diteliti, juga kepada berbagai pihak yang berminat pada permasalahan yang sama.

E. Definisi Konsep

Dalam pengembangan usaha mikro kecil dan menengah sebagai kekuatan strategi untuk mempercepat pembangunan daerah, pertama potensi pengembangan UMKM di daerah sangat besar. Kedua, pengembangan UMKM harus sesuai dengan

(9)

9

budaya lokal dan potensi yang di miliki oleh daerah yang bersangkutan. Ketiga, sektor UMKM ini sangat berperan dalam menanggulangi masalah sosial di daerah dengan penyerapan tenaga kerja yang sangat tinggi. Keempat, peranan peningkatan SDM, pemanfaatan tekhnologi, akses permodalan, akses pemasaran, akses informasi, dan manajemen sangat penting dalam mengembangkan usaha mikro. kelima, sumber daya alam dan sumber daya manusia serta pasar dunia yang semakin besar pada era global merupakan potensi besar jika di desain dan Strategi Replikasi yang meliputi kerjasama jaringan (network) pemerintah, LSM, lembaga swasta dan individu maupun kelompok di kelola secara efektif dalam bentuk kemitraan.9

1.Definisi usaha mikro kecil dan menengah

Di Indonesia, terdapat beberapa definisi yang berbeda-beda tentang UMKM pendefinisian ini antara lain di keluarkan oleh badan pusat statistik, departemen koperasi dan UMKM, Bank Indonesia, dan juga oleh bank dunia. UMKM di Indonesia memiliki karakteristik yang hampir seragam. Menurut Kuncoro (2007) UMKM di Indonesia ada empat karakteristik yang di miliki oleh kebanyakan UMKM di Indonesia. Pertama, tidak adanya pembagian tuga yang jelas antara bidang admistrasi dan operasi. Kebanyakan industri kecil di kelola oleh perorangan yang merangkap sebagai pemilik sekaligus pengelola perusahaan yang memanfatkan tenaga kerja dari keluarga dan kerabat dekatnya. kedua, rendahya akses terhadap

9

Abdullah abidin,S.E.2008.JURNAL.pengembangan usaha kecil dan menengah sebagai kekutan strategis dalam mempercepat pembangunan daerah.Makasar, universitas hasanudin.

(10)

10

lembaga-lembaga kredit formal sehingga mereka cenderung menggantungkan pembiyaan usahanya dari modal sendiri sumber-sumber lain seperti keluarga, kerabat, pedagang, perantara, bahkan rentenir. ketiga, sebagian besar usaha ini belum memiliki status badan hukum.

2. Kebijakan Pemerintah

Menurut Hiil (2001) menyarankan suatu model pengembangan UMKM yang inovatif dan sukses dapat tercapai dengan terpenuhinya beberapa persyaratan sebagai berikut:

1. Beberapa kompetensi industri dasar berada dalam bidang aktivitas tertentu, (seperti dalam kasus garmen atau produksi mebel)

2. Terciptanya lingkungan makro ekonomi yang kondusif, termasuk hal yang utama adalah nilai tukar yang kompetitif.

3. Tersedianya infrastruktur fisik yang baik dan layak, serta kedekatanya dengan fasilitas untuk ekspor dan impor yang berfungsi dengan baik dan nyaman. 4. Adanya bantuan teknis, desain, dan keahlian pemasaran yang menghubungkan

produsen kecil kegagasan baru dan pasar utama.

Pemerintah sangat berperan penting dalam menyediakan suatu lingkup ekonomi makro yang mendukung dan dengan cepat meningkatkan infrastruktur.

(11)

11 3.Pemerintah Daerah

Untuk mempercepat pembangunan daerah, maka pemerintah daerah sebagai pengambil kebijakan pembangunan harus selalu mengintegrasikan lintas pelaku, termasuk berbagai unsur, dalam pemerintah daerah, bisnis, organisasi, dan penduduknya lainya. lintas pelaku harus bekerja sama untuk membuat kerangka kerja formal dan informal atau lembaga untuk mendorong interaksi dan mengatur hubungan antar lembaga. Percepatan pembangunan pemerintah daerah mungkin memerlukan pendirian pengorganisasian pengembangan khusus, yang bertanggung jawab dalam pengordinasian seluruh lintas pelaku dalam dan berbicara dalam fungsi rencana aksi atau platform yang ingin di tuju.

Salah satu misi utama dari pemerintah daerah adalah menggambarkan dan mengimplementasikan seluruh strategi pembangunan. Proses ini harus di mulai dengan penetapan tujuan yang jelas dan memahami kondisi daerah setempat. Sejalan dengan tren desentralisasi, peran pemerintah daerah menjadi semakin penting dalam pembangunan. Otoritas daerah harus menyediakan petunjuk dan bantuan untuk efektifitas dan efisiensi implementasi pengembangan strategi. Simplikasi dan deregulasi prosedur birokrasi harus di lakukan untuk mengurangi bisnis. Pemerintah harus menjembatani antara masyarakat dan otoritas pemerintah yang lebih tinggi.10

10 ibid

(12)

12

F. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan dapat diamati. Secara tidak langsung definisi operasioanal itu akan merujuk alat pengambilan data yang cocok digunakan atau mengacu pada bagaimana mengukur suatu variabel.

Dengan demikian definisi operasional merupakan penetapan dari indikator-indikator yang akan dipelajari dan dianalisa, sehingga nantinya akan diperoleh gambaran yang jelas, diantaranya sebagai berikut:

1. Peran pemerintah dalam meningkatkan penguatan ekonomi lokal melalui industri UMKM di kabupaten kudus

2. Progam pemerintah untuk pengembangan UMKM di kabupaten kudus. 3. Pelaksanaan dari progam pemerintah kabupaten kudus.

4. Tolak ukur keberhasilan peran pemerintah dalam penguatan ekonomi lokal

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Tipe penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dimana peneliti berusaha untuk menggambarkan atau mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejolak yang ada. Yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian yang dilakukan, hal ini di sesuaikan dengan penelitian, dimana peneliti berusaha untuk

(13)

13

mengumpulkan informasi mengenai peran pemerintah dalam meningkatkan pendapatan daerah melalui industri UMKM di kabupaten kudus.

2. Sumber Data

a. Data Primer

Merupakan data pokok yang terdapat pada penelitian yang berasal dari tulisan-tulisan dan wawancara. Data tulisan adalah data yang mendukung penelitian, sedangkan wawancara merupakan kumpulan orang yang berkompeten dan terkait dengan penelitian ini.

b. Data Sekunder

Data sekunder, adalah sumber data yang mendukung, menjelaskan, serta, memberikan tafsiran terhadap sumber data primer, dalam hal ini yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui jurnal-jurnal dan buku-buku yang berhubungan dengan peran pemerintah dalam meningkatkan pendapatan daerah melalui industri UMKM.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu kegiatan pengambilan data oleh peneliti dengan menggunakan alat atau instrument, dalam pengumpulan data ada beberapa tekhnik yang akan digunakan oleh peneliti yaitu sebagai berikut:

a. Metode Observasi

Observasi adalah merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis. Pengamatan dapat di lakukan secara terlibat

(14)

14

(partispatif) maupun nonpartisipatif. Dalam melaksanakan observasi , ada empat pola yang dapat dilakukan yaitu:

1. Pengamatan seacara lengkap

Maksudnya adalah pengamat menjadi anggota masyarakat yang diamati secara penuh. Dengan begitu pengamat tidak lagi terpisah, tetapi menyatu dan menjadi bagian masyrakat yang sedang diamatinya.

2. Pemeran serta sebagai pengamat

Pada proses pengamatan ini peneliti tidak sepenuhnya sebagai pemeran serta (tidak menjadi anggota) namun masih tetap melaksanakan proses pengamatan. Peneliti masih pula mengikuti aktivitas yang dilakukan oleh masyrakat yang diamati sehingga masih memungkinkan melakukan pengamatan. Kelemahan proses ini adalah subjek yang diamati akan membatasi diri sehingga informasi rahasia sulit di dapat baik.

3. Pengamatan seabagai pemeran serta

Maksudnya adalah peranan pengamat secara terbuka diketahui oleh semua subjek, bahkan mungkin pula pengamat didukung oleh subjek. Mengingat ada dukungan subjek, proses pengamatan ini memungkinkan di perolehnya data yang dibutuhkan dalam penelitian.

(15)

15 4. Pengamatan penuh

Dalam proses ini peneliti dengan bebas melaksanakan proses pengamatan tanpa diketahui oleh subjek yang sedang diamatinya. Peneliti akan menjaga jarak agar identitasnya sebagai peneliti tidak diketahui oleh subjek yang sedang di amatinya.11

b. Metode Wawancara

Metode wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewancara (pengumpul data) kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam (tape recorder). Tentu saja kreatifitas pewancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih tergantung dari pewancara. Berikut ini beberapa etika yang harus dipenuhi oleh seorang peneliti saat melakukan wawancara:

a. Memberi tahu topik peneliti

b. Melindungi identitas subjek (informan) c. Menghormti hal-hal yang dianggap “tabu” d. Memahami bahasa dan budaya informan e. Gunakan penerjemah

f. Informan sebagai pemandu peneliti g. Memerhatikan penampilan diri

11

Muhammad, idrus.metode penelitian ilmu sosial.pendekatan kualitatif dan kuantitatif.jakarta.penerbit erlangga.hal 103

(16)

16

h. Tidak menjelaskan secara detail kepada informan i. Tidak mengalihkan fokus pembicaraan

j. Harus bersikap netral c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah pengumpulan data yang tidak langsung di tujukan kepada subjek. Dokumen yang di teliti dapat berupa berbagai macam, tidak hanya dokumen resmi. Dokumen dapat berupa buku harian, surat pribadi, laporan, notulen rapat, catatan khusus dalam pekerjaan sosial, dan dokumen lainya.

4. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Subjek dapat memberikan informasi, gambaran, dan data-data secara tepat dan benar sekaligus menjadi objek. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah:

1. Dinas perindustrian dan perdagangan kabupaten kudus. Dalam hal ini yang di maksud yaitu kepala dinas serta jajaran yang terkait.

2. Industri UMKM jenang. Dalam hal ini yaitu pemilik dari industri jenang di kabupaten kudus.12

5.Lokasi penelitian

Lokasi penelitian merupakan ruang lingkup penelitian untuk mendapatkan data-data dan informasi yang dibutuhkan peneliti, dalam hal ini peneliti

12 Ibid

(17)

17

melakukan penelitian di kantor dinas perindustrian dan perdagangan serta di industri jenang yang terkait juga.

6.Tekhnik Analisa Data

Tekhnik analisa data yang dilakukan peneliti mengggunakan analisis kualitatif. Tekhnik analisa yang digunakan peneliti berguna sebagai alat untuk menafsirkan dan menginterpretasikan data yang di dapat dari observasi, dokumentasi, dan wawancara dengan responden dengan tujuan mendeskripsikan bagaiman peran pemerintah (DESPERINDAG) pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah pada sentra industri jenang di desa kaliputu kecamatan kota kabupaten kudus, dan bagaimana hubungan pemerintah (DESPERINDAG) dengan masyarakat dalam pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah pada sentra industri jenang didesa kaliputu kecamatan kota kabupaten kudus. Adapun tahapan dalam menganalisa data:

a. Reduksi Data

Reduksi data adalah suatu bentuk analisa yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat dilakukan. Reduksi data berlangsung secara terus menerus selama penelitian berlangsung.

b. Display Data

Display data adalah rakitan organisasi informal yang memungkinkan kesimpulan dapat dilakukan yang meliputi gambar atau skema,

(18)

18

jaringan kerja berkaitan dalam tabel. Dengan demikian maksud peneliti melakukan display data bertujuan untuk menyajikan data yang berkaitan kedalam tabel sesuai dengan data yang diperoleh. c. Pengambilan keputusan

Akhir dari seluruh kegiatan analisa data kualitatif terletak pada pemahaman atau penuturan tentang apa yang berhasil kita mengerti berkenaan dengan suatu masalah yang diteliti.13

13

Referensi

Dokumen terkait

Disamping itu pada kondisi pemeliharaan ayam buras saat ini dimana peternak sudah melaksanakan pemeliharaan di kandang batere untuk tujuan memproduksi telur konsumsi, maka dengan

31 Maka radja perempuan dari tanah sebelah selatan akan berbangkit pada hari kiamat beserta dengan orang bangsa ini dan akan menjalahkan mereka itu; karena radja perempuan itu

Penelitian ini terdiri atas 2 kegiatan, yakni kemampuan multiplikasi tunas pegagan periode kultur dua sampai lima tahun dan aklimatisasi tanaman pegagan hasil in vitro di rumah

Sel mukus terdiri atas dua macam sel yaitu sel mukus permukaan dan sel leher mukus. Sel mukus permukaan memiliki bentuk kubus sampai silindris dengan inti bulat sampai oval

Penciptaan fotografi kuliner ini menggunakan metode eksplorasi dan improvisasi, dengan mengambil data berbagai jenis makanan khas yang tersebar di 5 kabupaten

Hal ini dapat dilihat pada analisis data hasil belajar siklus I, setelah dilaksanakan pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan saintifik berbantuan Project

Berdasarkan pengujian yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa proses join ordering dalam SQL Server, tidak hanya dipengaruhi oleh jumlah baris pada setiap

1) Mengajar Berpusat pada Siswa. Mengajar tidak ditentukan oleh selera guru, tetapi sangat ditentukan oleh siswa itu sendiri. Siswa mempunyai kesempatan untuk belajar