• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PELESTARIAN FUNGSI LINGKUNGAN PERKOTAAN BERBASIS EKOSANITA-IPLT (Dengan Studi Kasus Kota Majalaya Di DAS Citarum Hulu)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODEL PELESTARIAN FUNGSI LINGKUNGAN PERKOTAAN BERBASIS EKOSANITA-IPLT (Dengan Studi Kasus Kota Majalaya Di DAS Citarum Hulu)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PELESTARIAN FUNGSI LINGKUNGAN PERKOTAAN BERBASIS EKOSANITA-IPLT

(Dengan Studi Kasus Kota Majalaya Di DAS Citarum Hulu)

DISERTASI

R. PAMEKAS

SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2006

(2)

SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam disertasi saya yang berjudul “MODEL PELESTARIAN FUNGSI LINGKUNGAN PERKOTAAN BERBASIS EKOSANITA-IPLT” (dengan studi kasus kota Majalata di DAS Citarum Hulu), merupakan gagasan atau hasil penelitian saya sendiri, dengan pembimbingan Komisi Pembimbing, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan rujukannya. Disertasi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar pada program sejenis di perguruan tinggi lain.

Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.

Bogor, Desember 2006

R Pamekas

P062034164/PSL

(3)

ABSTRAK

R PAMEKAS. Model Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan Berbasis EkoSanita-IPLT (Dengan Studi Kasus Kota Majalaya di DAS Citarum Hulu).

Dibimbing oleh BIBIANA W LAY sebagai ketua; SURJONO H SUTJAHJO;

PARULIAN M HUTAGAOL DAN HARTRISARI HARDJOMIDJOJO sebagai anggota komisi pembimbing.

Pelestarian fungsi lingkungan perkotaan atau upaya memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan perkotaan sangat berpengaruh terhadap kualitas kehidupan dan penghidupan penduduk. Pelestarian fungsi lingkungan hidup di daerah perkotaan, mencerminkan kinerja pengelolaan lingkungan perkotaan. Namun, melakukan pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup melalui penilaian kinerja program pengelolaan lingkungan perkotaan di Indonesia adalah tugas yang tidak mudah karena belum ada ukuran baku yang dapat dipakai untuk melakukan evaluasi. Sementara itu, pengelolaan air limbah rumah tangga yang merupakan bagian penting dari pelestarian fungsi lingkungan perkotaan di Indonesia sejak pembangunan lima tahun ketiga, belum memperoleh hasil yang optimal. Prasarana dan sarana sanitasi yang dibangun belum berfungsi sesuai harapan, pencemaran air oleh limbah rumah tangga masih relatif tinggi, sumber air minum penduduk masih tercemar lumpur tinja, kasus penyakit diare dan kematian bayi yang diakibatkan sanitasi buruk masih terjadi.

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengembangkan 2 (dua) model pengelolaan lingkungan perkotaan yang berkelanjutan. Model tersebut akan digunakan untuk sarana atau perangkat kebijakan pelestarian fungsi lingkungan perkotaan. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan pendekatan sistem dengan membangun model indeks pelestarian fungsi lingkungan perkotaan (IPFLH) berbasis statistik dan model EkoSanita-IPLT berbasis sistem dinamis. Model IPFLH digunakan untuk menilai kinerja program pelestarian fungsi lingkungan perkotaan, sedangkan model EkoSanita-IPLT digunakan untuk merumuskan kebijakan dan strategi perbaikan kinerja sistem pengelolaan air limbah rumah tangga yang ada melalui proses simulasi.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa keadaan optimal pelestarian fungsi lingkungan perkotaan dicapai pada 50% penduduk yang mendapat akses ke fasilitas sanitasi yang diperbaiki (improved). Nilai optimal tersebut adalah 0.89 skala IPFLH (indeks pelestarian fungsi lingkungan hidup) untuk setiap persen peningkatan cakupan pelayanan. Perbaikan kinerja pengelolaan air limbah rumah tangga, mencapai keadaan optimal apabila cakupan pelayanan mencapai 60%

penduduk di 6 (enam) kota kecamatan, efisiensi pengangkutan lumpur tinja 100%, efisiensi sistem setempat 70%. Nilai optimal tersebut adalah 4,88 skala IDTL (indeks daya tampung lingkungan) untuk setiap persen peningkatan cakupan pelayanan. Hasil simulasi kedua model yang dikembangkan tersebut menunjukkan kemampu terapan model untuk perangkat kebijakan..

Kata kunci: Model, Sanitasi, lumpur tinja, Perangkat Kebijakan

(4)

ABSTRACT

R PAMEKAS. Model For Urban Conservation of Urban Environmental Function Based On Ekosanita-IPLT (Case study of Town of Majalaya at the Catchment Area of Upstream Citarum). Advised by: BIBIANA W LAY as Chairman;

SURJONO H SUTJAHJO; PARULIAN M HUTAGAOL DAN HARTRISARI HARDJOMIDJOJO as a member of the Advisor Committee.

The conservation for Urban Environmental Function or the effort to maintain the sustainability of the urban environmental carrying capacity as well as assimilative capacity lead to a siqnificantly influence the quality of life of the people. The conservation of urban environmental function, representing the performance of the urban environmental management. However, a task to monitor and to control the environment quality through evaluating the performance of urban environmental management in Indonesia is not easy task due to the fact that there is no standard measure that can be utililised for evaluation. Meanwhile, the domestic wastewater management as an important part of the conservation of urban environment function in Indonesia since the third of five national development plan, have not meet optimal results. The developed sanitation infrastructures have not function as expected, the domestic water polution still relatively high, the sources of drinking water contaminated by faecal sludge, the cases of diarhe deseases and the infant mortality due to bad sanitation still happens.

This research is aimed to develop 2 (two) models for sustainability managing the urban environment. This models will be used for policy tools for conserving the funktion of urban environment.. To achieve this objective, the system based approach is used through the development of statistically based Indekx Conservation of the Function of Urban Environment (ICFUE) and the EkoSanita-IPLT based on system dinamic The ICFUE model is used to evaluate the performance of the conservation of urban environment functions, whereas the EkoSanita-IPLT model is used to formulate policy and straegy to improve the performance of domestic wastewater management through simulation processes.

This research conclude that the optimal condition to conserve the funktion of urban environment is achieved at 50% of the population that get access to the improved sanitation facilities. This optimum value is 0.89 of ICFUE scale for each percent of increase in coverage. The improvement of the performance of domestic wastewater management had reach the optimimum condition if the population coverage of sic kecamatan served area is 60%, the efficiency of faecal sludge transportation is 100%, the efficiency of on-site treatment facilities is 70%.

This optimum value is 4.88 of the Indeks of Urban Environment Assimilative Capacity (IUEAC) scale. The simulation result of the developed model had proved their aplicability to be used in policy tools.

Key words: Model, Sanitation, faecal sludge, policy tools

(5)

@Hak cipta milik Institute Pertanian Bogor, tahun 2006 Hak cipta dilindungi

Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa ijin tertulis dari Institute Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, fotocopy, microfilm, dan sebagainya.

(6)

MODEL PELESTARIAN FUNGSI LINGKUNGAN PERKOTAAN BERBASIS EKOSANITA-IPLT

(Dengan Studi Kasus Kota Majalaya Di DAS Citarum Hulu)

R. PAMEKAS

Disertasi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada

Bidang Pengelolaan Lingkungan dan Sumberdaya Alam

SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2006

(7)

i

Judul Disertasi : Model Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan Berbasis Ekosanita IPLT (Dengan Studi Kasus Kota Majalaya di DAS Citarum Hulu)

Nama Mahasiswa : R. Pamekas

Nomor Pokok : P062034164

Disetujui Komisi Pembimbing

Prof Dr drh Bibiana Widiati Lay Ketua

Dr Ir Surjono H Sutjahjo, MS Anggota

Dr Ir Parulian M Hutagaol Anggota

Dr Ir Hartrisari Hardjomidjojo Anggota

Ketua Program Studi Pengelolaan

Sumberdaya Alam dan Lingkungan Dekan Sekolah Pasca Sarjana

Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, MS Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodipuro

Tanggal: ... 2006

(8)

ii

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala karunia NYA sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juli 2005 adalah Sanitasi dengan judul “Model Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan berbasis Ekosanita-IPLT” (dengan studi kasus kota Majalaya di DAS Citarum Hulu).

Penelitian disertasi ini ditujukan untuk menghasilkan model pengelolaan air limbah berbasis IPLT yang berkelanjutan (Ekosanita-IPLT) sehingga dapat digunakan sebagai perangkat kebijakan untuk meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan.

Penelitian ini dilakukan di kota Majalaya, kabupaten Bandung yang terletak di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum Hulu. Alasan pemilihan kota Majalaya sebagai kota studi kasus didasarkan pada fakta bahwa di kota ini terdapat 2 (dua) instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) yang menganggur sehingga dikhawatirkan akan mengurangi kinerja pengolahan air limbah dan meningkatkan pencemaran.

Penelitian ini menggunakan pendekatan sistem dan pemodelan dinamis karena pengelolaan air limbah pada umumnya dan khususnya pengelolaan lumpur tinja merupakan sistem yang kompleks dan melibatkan aspek-aspek ekologi, ekonomi dan sosial serta kelembagaan. Pemodelan dinamis menggunakan pendekatan sistem keras (hard system) karena persoalan yang akan ditangani merupakan persoalan struktural, pola pendekatannya berdasarkan cara dan hasil (means and end), variabel- variabel yang digunakan bersifat kuantitatif, berorientasi pada tujuan dan mensistemkan kejadian nyata.

Dua perangkat atau alat bantu manajemen lingkungan telah dihasilkan dari penelitian ini yaitu alat (perangkat) untuk menilai kinerja program pengelolaan fungsi lingkungan perkotaan dan alat (perangkat) untuk merumuskan kebijakan dan strategi meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan hidup. Dengan kedua perangkat tersebut diharapkan dapat menambah aset atau kekayaan ilmiah yang dapat digunakan dalam menunjang upaya untuk mempertahankan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup pada umumnya dan khususnya lingkungan hidup di daerah perkotaan. Peningkatan upaya tersebut, diharapkan membuka peluang yang lebih besar untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan penduduk perkotaan maupun perdesaan secara berkesinambungan.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Prof. Dr. drh. Bibiana Widiati Lay, Dr. Ir. Sur jono H Sutjahjo MS, Dr. Ir. Hartrisari Hardjomidjojo, Dr. Ir Parulian M Hutagaol selaku Komisi pembimbing yang telah memberi arahan dan masukan yang kritis sampai tersusunnya disertasi ini dengan baik. Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada pimpinan IPB, Dekan Sekolah Pascasarjana dan Ketua Program Studi Pengelolaan Lingkungan dan Sumberdaya Alam (Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo) yang juga menjadi anggota komisi pembimbing. Ucapan terima kasih, penulis sampaikan pula kepada semua dosen yang telah memberikan ilmu dasar pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang sangat relevan dengan tema dan sasaran penelitian ini. Akhirnya, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan disertasi ini, hanya penulis yang bertanggung jawab.

Semoga Allah SWT memberi ba lasan berkah dan hidayah kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis, Amien.

Bogor, Desember 2006 R Pamekas

(9)

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir pada tanggal 15 Oktober 1949 di kota Bogor, Jawa Barat dari pasangan R Yaman Sutiawidjaja (almarhum) dan R Moerminah Ratih (almarhum). Penulis menikah pada tanggal 18 April tahun 1976 dengan mojang priangan Kiki Tarkiah. Dari pernikahan tersebut, penulis dikaruniai 4 (empat) orang anak, 3 (tiga) laki- laki dan 1 (satu) perempuan yaitu R Priatmanto (Peppy), R Nurdewayani (Pipit), R Restianto (Tio) dan R Krisma Hadianto (Mima).

Penulis sudah dikaruniai 2 (dua) orang cucu, satu orang dari anak pertama yang diberi nama Ali Jazi Rasyid dan satu orang dari anak kedua yang diberi nama Khairyu Kevin Dzaky Nababan. .

Dari sejak lahir sampai dengan kelas dua sekolah dasar, penulis menikmati masa kecil di kota Bogor yang dikenal sebagai kota hujan. Kelas tiga sampai dengan kelas empat sekolah dasar, penulis menikmati tinggal di desa di lereng gunung Lawu Jawa Timur. Sejak kelas lima sekolah dasar sampai lulus sekolah menengah, penulis tinggal di Surabaya yang dikenal sebagai kota pahlawan.

Sejak tahun 1969, penulis meninggalkan kota Surabaya untuk meneruskan sekolah di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Penyehatan. Pada tahun kedua mengikuti pendidikan di ITB, penulis mulai bekerja sebagai juru gambar dan asisten perencanaan di Biro Konsultan sampai lulus sarjana muda tahun 1972. Sebagai sarjana muda, penulis mendapat kesempatan bekerja selama satu tahun pada Cowiconsult (konsultan Denmark) untuk menangani masalah air minum kotamadya Bandung. Mulai tahun 1973, penulis bekerja di biro konsultan milik negara yaitu PT Persero Indah Karya sebagai asisten teknik.

Penulis berhasil menyelesaikan pendidikan di ITB pada tahun 1975 dan satu tahun kemudian diangkat menjadi kepala bagian Teknik Penyehatan di PT Indah Karya. Pada tahun 1981 atau 6 (enam) tahun sejak lulus dari pendidikan S-1, penulis mendapat kesempatan melanjutkan studi di Asian Institute of Technology (AIT) Ba ngkok, Thailand dan lulus serta memperoleh gelar Master of Engineering (M.Eng) di bidang manajemen lingkungan pada bulan Maret 1983. Pada tahun 2004 atau 21 (duapuluh satu) tahun setelah menyelesaikan pendidikan S-2 dan memiliki masa kerja selama 29 (duapuluh sembilan) tahun, penulis menempuh pendidikan S-3 di bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan di Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor (IPB) di Bogor dan selesai pada tahun 2006.

Selama 25 tahun lebih, penulis bekerja di lingkungan Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) bidang Pekerjaan Umum dengan berbagai penugasan profesional

di bidang Air Minum, Persampahan, Air Limbah, Penyiapan Program

Pembangunan Prasarana Kota Terpadu/P3KT dan AMDAL. Pada tahun 1998,

penulis ditarik dari penugasannya di PT Persero Indah Karya dan diberi tugas baru

sebagai Kepala Bagian AMDAL merangkap sebagai Ketua Tim Teknis Komisi

AMDAL Departemen Pekerjaan Umum. Dari tahun 2000-2006, tugas penulis

berturut turut adalah sebagai Analis Kebijakan konstruksi di Kementerian

Pekerjaan Umum, pejabat auditor di Departemen Permukiman dan Prasarana

Wilayah (Kimpraswil), Kepala Bidang Tata Operasional Puslitbang Permukiman

Balitbang Kimpraswil, Direktur Evaluasi Manfaat, Perwujudan Ruang dan

Lingkungan Hidup BRR NAD-Nias dan Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan

dan Konservasi Sumberdaya Alam di kedeputian Operasi BRR NAD-Nias.

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Pengesahan ... i

Prakata ... ii

Riwayat Hidup ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan Penelitian ... 6

1.3. Kerangka Pemikiran Penelitian ... 6

1.4. Manfaat Penelitian ... 8

1.5. Novelty (kebaruan) Penelitian ... 8

1.6. Batasan Penelitian ... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) ... 10

2.1.1. Konsepsi Pembangunan Berkelanjutan dan IPLT ... 10

2.1.2. Komponen Sistem Yang Mempengaruhi IPLT ... 14

2.2. Ekosanita-IPLT ... ... 16

2.2.1. Pengertian Ekosanita-IPLT ... 16

2.2.2. Ekosanita-IPLT dan Pengelolaan Lingkungan DAS ... 17

2.3. Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan ... 19

2.3.1. Pelestarian dan Degradasi Lingkungan ... 19

2.3.2. Permukiman dan Infrastruktur Lingkungan Perkotaan ... 20

2.3.3. Kebijakan Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan ... 20

2.4. Model dan Pendekatan Sistem ... 23

2.4.1. Model dan Pemodelan ... ... 23

(11)

v

2.4.2. Sistem dan Pendekatan Sistem ... 28

2.5. Penelitian Bidang Sanitasi dan Pelestarian Fungsi Lingkungan ... 32

2.5.1. Penelitian Ekologi Sanitasi ... 32

2.5.2. Penelitian Sanitasi di Indonesia ... 34

2.5.3. Konsepsi dan Kebaruan (Novelty) Model Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan Berbasis EkoSanita IPLT ... 38

III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian ... 41

3.2. Permasalahan Penelitian ... 42

3.3. Rancangan Penelitian ... 43

3.3.1. Analisis Kondisi Eksisting Pelestarian Fungsi Lingkungan 44

3.3.1.1. Tujuan Analisis ... 44

3.3.1.2. Metoda Pengumpulan Data ... 44

3.3.1.3. Variabel yang Diamati ... 47

3.3.1.4. Metoda Analisis ... 47

3.3.1.4.1. Pemodelan Menggunakan Analisis Faktor ... 49

3.3.1.4.2. Pemodelan Menggunakan Analisis Taxonomi ... 49

3.3.1.4.3. Pemodelan Menggunakan Analisis Skalogram ... 50

3.3.2. Analisis Kondisi Eksisting Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga ... 50

3.3.2.1. Tujuan Analisis ... 50

3.3.2.2. Metoda Pengumpulan Data ... 50

3.3.2.3. Variabel yang Diamati ... 51

3.3.2.4. Metoda Analisis ... 51

3.4. Pengembangan Model Ekosanita-IPLT ... 52

3.4.1. Analisis Kebutuhan ... 52

3.4.2. Rumusan Masalah ... 53

3.4.3. Identifikasi Sistem ... 55

3.4.4. Penyusunan Model Sistem Dinamis ... 60

3.4.4.1. Gambaran Kondisi yang Diinginkan ... 61

3.4.4.2. Batasan Model ... 62

(12)

vi

3.4.4.3. Struktur Model ... 63

3.4.5. Perumusan Model Sistem Dinamis ... 65

3.4.5.1. Sub Model Bangkitan dan Pewadahan Lumpur Tinja ... 65

3.4.5.2. Sub Model Pengangkutan dan Pengolahan Lumpur Tinja ... 68

3.4.5.3. Sub Model Kinerja Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)... 70

3.4.5.4. Sub Model Daya Tampung Lingkungan Kota (Lingkungan Keairan)... 71

3.4.5.5. Sub Model Biaya Operasional Pengelolaan Sistem IPLT ... 73

3.4.6. Kalibrasi, Verifikasi dan Validasi Model ... 74

3.4.7. Implementasi dan Analisis Kebijakan ... 75

IV. KEADAAN LINGKUNGAN DAERAH PENELITIAN 4.1. Pembagian Wilayah Kajian ... 77

4.2. Keadaan Lingkungan Fisik ... 78

4.3. Kependudukan ... 79

4.4. Ketersediaan Prasarana dan Sarana Pelestarian Fungsi Lingkungan Kota... ... 80

4.4.1. Prasarana dan Sarana Kesehatan ... 80

4.4.2. Prasarana dan Sarana Pendidikan ... 81

4.4.3. Prasarana dan Sarana Air Minum & Sanitasi ... 82

4.4.4. Prasarana dan Sarana Perumahan ... 84

4.5. Keadaan Sosial Ekonomi ... 86

4.5.1. Keadaan Kesehatan Masyarakat ... 86

4.5.2. Pendidikan Masyarakat ... 87

4.5.3. Ekonomi Masyarakat ... 88

4.6. Pengelolaan Sanitasi Lingkungan ... 89

4.6.1. Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik ... 89

4.6.2. Pengelolaan Lumpur Tinja ... 92

4.6.2.1. Pewadahan Lumpur Tinja ... 92

4.6.2.2. Pengangkutan Lumpur Tinja ... 93

4.6.2.3. Pengolahan Lumpur Tinja di IPLT ... 95

(13)

vii V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Keadaan Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan ... 96

5.1.1. Analisis Faktor Untuk Indeks Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan ... 96

5.1.2. Indeks Pelestarian Fungsi Lingkungan Kota Majalaya dan Sekitarnya ... 97

5.1.2.1. Indeks Ketersediaan Prasarana dan Sarana Lingkungan Kota ... 97

5.1.2.2. Indeks Keadaan Kehidupan dan Penghidupan Penduduk ... 99

5.1.2.3. Efektifitas Investasi Prasarana dan Sarana Lingkungan ... 100

5.1.2.4. Peringkat Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan ... 101

5.1.2.5. Kontribusi Sektor Pada Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan ... 102

5.1.2.6. Dinamika Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan ... 103

5.1.2.7. Segilima Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan ... 106

5.1.2.8. Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan Secara Spasial ... 107

5.1.2.9 Simulasi Pelestarian Fungsi Lingkungan ... 108

5.1.3. Indeks Pelestarian Fungsi Lingkungan Kota Majalaya Ditinjau dari Tiga Metoda ... 109

5.1.3.1. Dinamika Penyediaan Prasarana dan Sarana Lingkungan Kota ... 109

5.1.3.2. Dinamika Peningkatan Kualitas Kehidupan dan Penghidupan Penduduk ... 110

5.1.3.3. Dinamika Pengelolaan Lingkungan Perkotaan .... 110

5.1.3.4. Efektifitas Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan ... 112

5.1.3.5. Peringkat Kinerja Pengelolaan Lingkungan Perkotaan ... 113

5.2. Keadaan Pengelolaan Sanitasi Lingkungan ... 114

5.2.1. Keadaan Pengelolaan Air Limbah Domestik ... 114

5.2.1.1. Pewadahan Limbah Cair Rumah Tangga ... 114

5.2.1.2. Pengangkutan Limbah Cair Rumah Tangga ... 115

(14)

viii

5.2.1.3. Pengolahan Limbah Cair Rumah Ta ngga ... 116

5.2.2. Keadaan Pengelolaan Lumpur Tinja ... 118

5.2.2.1. Pewadahan Lumpur Tinja ... 118

5.2.2.2. Pengangkutan Lumpur Tinja ... 120

5.2.2.3. Pengolahan Lumpur Tinja ... 122

5.2.3. Pemanfaatan Produk Pengolahan Lumpur Tinja ... 125

5.2.4. Biaya Operasi & Pemeliharaan Sistem IPLT ... 125

5.3. Model Ekosanita IPLT ... 128

5.3.1. Sub Model Bangkitan dan Pewadahan Lumpur Tinja ... 128

5.3.2. Sub Model Pengangkutan dan Pengolahan Lumpur Tinja .. 129

5.3.3. Sub Model Kinerja Instalasi Pengolahan Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) ... 130

5.3.4. Sub Model Daya Tampung Lingkungan Kota (Lingkungan Keairan) ... 131

5.3.5. Sub Model Biaya Operasional Pengelolaan Sistem IPLT ... 131

5.3.6. Uji Model EkoSanita IPLT... 132

5.3.7. Simulasi Model EkoSanita-IPLT ... 137

5.3.7.1. Perbandingan Model Eksisting dengan Model Ideal ... 139

5.3.7.2. Dampak Peningkatan Cakupan Pelayanan ... 140

5.3.7.3 Dampak Peningkatan Efisiensi Pengangkutan Lumpur Tinja ... 141

5.3.7.4 Dampak Peningkatan Kapasitas IPLT ... 142

5.3.7.5 Dampak Peningkatan Efisiensi Sistem Setempat (On-Site) ... 144

5.3.7.6 Dampak Perluasan Daerah Pelayanan ... 145

5.3.7.7. Dampak Pengendalian Konsumsi Air Rumah Tangga ... 147

5.3.7.8. Dampak Kombinasi Kebijakan Perbaikan Kinerja Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga ... 149

VI. RUMUSAN REKOMENDASI KEBIJAKAN DAN STRATEGI IMPLEMENTASINYA 6.1 Sintesa Hasil Simulasi ... 155

6.1.1 Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan ... 155

6.1.2 Peningkatan Pelayanan Pengelolaan Air Limbah ... 156

(15)

ix

6.2 Rmusan Kebijakan Peningkatan Cakupan Pelayanan ... 157

6.3 Rumusan Kebijakan Pengangkutan Lumpur Tinja Secara Terjadwal ... 159

6.4. Rumusan Kebijakan Peningkatan Kapasitas IPLT dan Efisiensi Sistem Setempat ... 160

6.5. Rumusan Kebijakan Pengendalian Konsumsi Air Rumah Tangga 161 6.6. Rumusan Kebijakan Tarif Jasa Sanitasi dan Investasi ... 161

6.4. Rumusan Kebijakan Pengendalian Konsumsi Air Bersih ... 149

6.5. Rumusan Kebijakan Investasi IPLT Baru ... 149

6.6. Rumusan Kebijakan Tarif Jasa Sanitasi dan Investasi ... 150

6.7. Rekomendasi Kebijakan ... 162

6.8. Urutan Langkah Implementasi Kebijakan ... 165

VII. KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan ... 167

7.2. Saran ... 170

DAFTAR PUSTAKA 172

(16)

x

DAFTAR TABEL

Halaman 1. Efisiensi Unsur-Unsur Sistem Setempat (On-site System) ...

...

14 2. Efisiensi Unsur-Unsur Sistem IPLT...

...

15 3. Rangkuman Penelitian yang Berorientasi pada Model Kebijakan di

Bidang Sanitasi ...

...

37 4. Matrik Rangkuman Rancangan Penelitian...

...

44 5. Daftar Data Yang Dikumpulkan...

...

46 6. Daftar Variabel Yang Digunakan Dalam Analisis...

...

47 7. Analisis Kebutuhan Stakeholder pada Pelestarian Lingkungan...

...

53 8. Identifikasi Adanya Perbedaan Kebutuhan (Permasalahan)...

...

54 9. Keadaan Lingkungan Fisik Daerah Penelitian...

………...

78 10. Keadaan Kependudukan Daerah Penelitian (2000-2004)...

...

79 11. Keadaan Prasarana dan Sarana Kesehatan (2000-2004)...

...

81 12. Keadaan Prasarana dan Sarana Pendidikan (2000-2004)...

………...

82 13. Prasarana dan Sarana Air Minum dan Sanitasi (2000-2004)………...

…………..

83 14. Keadaan Prasarana dan Sarana Rumah (2000-2004)………...

………..

85 15. Keadaan Kesehatan Masyarakat (2002-2004)………..

………...

86 16. Keadaan Pendidikan Masyarakat (2000-2004)...

...

87 17. Keadaan Ekonomi Masyarakat (2002-2004)...

………..

89 18. Pengelolaan Air Limbah Domestik di Daerah Penelitian...

………...

90 19. Umur Tangki Septik di 3 (tiga) Kecamatan...

...

93 20. Ukuran Tangki Septik di 3 (tiga) Kecamatan...

...

93 21. Frekue nsi Penyedotan Tangk i Septik di 4 (empat) Kecamatan...

...

94 22. Penggunaan Jasa Truk Tinja di 3 (tiga) Kecamatan...

...

94 23. Biaya Penyedotan Tinja di 3 (tiga) Kecamatan...

...

95 24. Hasil Analisis Faktor Untuk Indeks Pelestarian Lingkungan Kota...

...

97 25. Hasil Pendugaan Parameter Model IKPS...

………

98 26. Hasil Pendugaan Parameter Model IKPP...

………

100 27. Kontribusi Sektor Pada Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan

(2002-2004)... 103

(17)

xi

28 Hasi; Uji Model Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan... 104 29. Hasil Pendugaan Parameter Model IPLH...

………...

105 30. Efektifitas Pelestarian Fungsi Lingkungan Kota Majalaya...

...

112 31. Peringkat Pengelolaan Lingkungan 6 Kecamatan Kota (2000-2004)..

..

113 32. Kandungan Bahan Pencemaran Air Limbah Rumah Tangga...

...

116 33. Ukuran Standar Tangki Septik Berdasarkan Jumlah Pemakai ...

...

119 34. Kriteria Evaluasi Kesesuaian IPLT dengan Kriteria Perencanaan. ...

...

123 35. Evaluasi Kinerja Pengolahan IPLT Cibeet...

………...

125 36 Hasil Uji Variabel Model EkoSanita-IPLT... 132 37. Matriks Data untuk Rancangan Simulasi Kebijakan...

...

137 38. Perbandingan Kinerja Model Eksisting dan Model Ideal...

………...

139 39. Hasil Simulasi Peningkatan Cakupan Pelayanan...

...

141

40 Hasil Simulasi Peningkatan Efisiensi Angkutan Tinja ... 141 41. Hasil Simulasi Peningkatan Kapasitas IPLT...

...

143 42. Hasil Simulasi Peningkatan Efisiensi On-Site...

...

145 43 Hasil Simulasi Perluasan Daerah Pelayanan...

...

145 44 Hasil Simulasi Pengendalian Konsumsi Air Rumah Ta ngga...

...

149 45 Hasil Simulasi Kombinasi Kebijakan Optimal 1-4...

...

152

46 Rumusan Skenario Kebijakan Pengelolaan Air Limbah... 157

(18)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Kerangka Pemikiran Penelitian ... 7

2. Unsur-Unsur Sistem Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga dan Berbagai Cara Kombinasinya ... 12

3. Bagan Alir Pemilihan Teknologi Pengolahan Air Limbah Manusia ... 22

4. Peta Lokasi Penelitian ... 41

5. Penyederhanaan Langkah Operasionalisasi Penelitian ... 45

6. Konsep Dasar Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan ... 48

7. Diagram Lingkar Sebab-Akibat (Causal Loop Diagram) Pelestarian Fungsi Lingkungan Perkotaan ... 56

8. Diagram Lingkar Sebab-Akibat (Causal Loop Diagram) Pengelolaan Lumpur Tinja Berkelanjutan ... 59

9. Penyederhanaan Diagram Input-Output Pengolahan Lumpur Tinja Berkelanjutan ... 60

10. Pembagian Wilayah Kajian ……….. 77

11. Dinamika IKPS Kota Majalaya ……… 98

12. Dinamika IKPP Kota Majalaya ……… 99

13. Grafik Efektifitas Investasi Pembangunan Prasarana dan Sarana Lingkungan Kota Majalaya ... 101

14. Peringkat Pelestarian Lingkungan Kota Majalaya (2000-2004) ... 102

15. Dinamika Pelestarian Fungsi Lingkungan Kota Majalaya ……... 104

16. Segilima Pelestarian Fungsi Lingkungan Kota Majalaya ... 106

17. Peta Pelestarian Fungsi Lingkungan Kota Kecamatan di Kabupaten Bandung (2001-2004) ... 107

18. Skenario Kebijakan Pelestarian Fngsi Lingkungan Perkotaan ... 108

19 Dinamika Penyediaan Prasarana dan Sarana Lingkungan Kota Majalaya 2000-2004 ... 109

20. Dinamika Peningkatan Kehidupan dan Penghidupan Penduduk Kota Majalaya 2002-2004 ... 110

21. Dinamika Pelestarian Fungsi Lingkungan Kota Majalaya 2002-2004 ... 111

22. Bagan Pengolahan Air Limbah Kota Majalaya ... 116

23. Bagan Proses Pewadahan Lumpur Tinja ... 118

(19)

xiii

24. Bagan Aliran Pengangkutan Lumpur Tinja dengan 3 Ritasi/hari ... 120

25. Bagan Proses Pengolahan Lumpur Tinja di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) ………... 122

26. Perilaku Model Bangkitan Limbah Kota Majalaya ………... 133

27. Perilaku Model Bangkitan Limbah Kota Kecamatan di daerah Pelayanan IPLT ……... 134

28. Perilaku Model Pengangkutan Lumpur Tinja Kota Majalaya…... 135

29. Perilaku Model Pengangkutan Lumpur Tinja Kota Kecamatan di Daerah Pelayanan IPLT ... ………... 136

30. Dampak Peningkatan Cakupan Pelayanan ...………... 140

31. Dampak Peningkatan Efisiensi Pengangkutan Lumpur Tunja…... 142

32. Dampak Peningkatan Kapasitas IPLT………... 143

33. Dampak Peningkatan Efisiensi Sistem Setempat (On-site) …... 144

34. Dampak Perluasan Daerah Pelayanan………... 146

35. Dampak Pengendalian Konsumsi Air Minum Rumah Tangga pada Beban Cemaran Air Limbah ... 147

36. Dampak Pengendalian Konsumsi Air Minum Rumah Tangga pada Daya Tampung Lingkungan ... ... 148

37. Dampak Kombinasi Kebijakan pesimis, moderat, optimis dan ideal pada Daya Tampung Lingkungan Perkotaan ... 150

38. Dampak Kombinasi Kebijakan Optimal 1-4 pada Daya Tampung Lingkungan Perkotaan... 151

39 Dampak Kombinasi Kebijakan Optimal 5-8 pada Daya Tampung Lingkungan Perkotaan ... 153

40 Dampak Kombinasi Kebijakan Optimal 9 dan 10 pada Daya Tampung

Lingkungan Perkotaan. ... 154

(20)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman 1 Hasil Pemeriksaan Bakteriologis Kualitas Air Bersih

(dilengkapi keterangan jam pengambilan dan lokasi tintik

sampling) ... 185

2. Tabel Hasil Perhitungan Indeks ... 188

3. Persamaan Powersim untuk Model EkoSanita IPLT ... 191

4. Struktur Model EkoSanita IPLT dan Rekaman Hasil Simulasi. 207

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan model simulasi hidrologi DAS yang dapat digunakan untuk mengetahui penggunaan lahan yang paling optimal untuk menekan fluktuasi debit

Sedangkan untuk menguji faktor yang berpengaruh terhadap perilaku petani padi dan kebijakan digunakan model Regresi Logistik terutama untuk melihat faktor-faktor apa

Studi ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan Uji MWD dan Uji B-M, kedua bentuk fungsi model empirik -baik fungsi linier maupun log-linier- dapat digunakan untuk mengesti- masi