• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kapten Tendean 39, Jakarta, Indonesia. Pabrik Perseroan terletak di Gunung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kapten Tendean 39, Jakarta, Indonesia. Pabrik Perseroan terletak di Gunung"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Tentang Objek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini penulis mengadakan penelitian dan pengambilan data pada PT. BURSA EFEK JAKARTA yang bertempat di Gedung Bursa Efek Jakarta. JI. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190. Namun penulis mengambil objek penelitian pada PT. Darya Varya Laboratoria, Tbk.

2. Sejarah Perusahaan

1. Sejarah Singkat mengenai PT. DARYA VARIA LABORATORIA, Tbk.

a. Perseroan

Perseroan mulai beroperasi pada Tahun 1977. Kegiatan utama Perseroan dimulai dengan memproduksi obat-obatan dalam kapsul Iunak. Kemudian Perseroan memperluas jenis obat-obatan baik yang memakai merk sendiri maupun berdasarkan lisensi dari pabrik-pabrik terkenal. Jenis obat-obatan yang diproduksi Perseroan bermacam-macam termasuk obat batu empedu ( gallstone ), gangguan jantung (angina pectoris ), kasa obat steril (medicated tulle ), vitamin dan antibiotik dalam kapsul. Perseroan menyewa kantor pusat yang terletak dijalan Kapten Tendean 39, Jakarta, Indonesia. Pabrik Perseroan terletak di Gunung Putri, Bogor diatas tanah seluas 41.323 m2 yang merupakan milik Perseroan. Pada bulan Juli 1989 terjadi perubahan pemegang saham dengan masuknya PT.

Indocom Mutiara Pertiwi sebagai pemegang saham baru. Bersamaan dengan

(2)

perubahan ini, perseroan memperoleh bantuan pengelolaan dari First Pacifik Management Services Ltd., Hongkong untuk bidang pemasaran, keuangan,

" produksi dan manajemen. Untuk memperkuat kegiatan usaha, perseroan membeli saham PT. Central Sari Medical Supplies, Jakarta dan PT. Gelatindo Mukti Graha pada bulan Januari 1994. Selanjutnya pada bulan Mei 1994 perseroan mengambil alih kepemilikan PT. Wigo, distributor tunggal perseroan sejak perseroan beroperasi. Pada bulan Agustus 1994 perseroan menandatangani sebuah perjanjian untuk mengambil alih 100 % saham PT. Dupa sebuah perusahaan farmasi di Jakarta. Perseroan telah menjalin hubungan cukup lama dengan perusahaan-perusahaan tersebut sebelum terjadi pengambil-alihan saham tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung. Mengingat produk-produk perusahaan tersebut berkaitan dengan kegiatan utama perseroan, maka kemampuan perseroan dan anak perusahaan serta afiliasi untuk melayani kebutuhan masyarakat terhadap produk obat-obatan dan perbekalan obat dapat

semakin ditingkatkan di masa yang akan datang.

b. Latar belakang hukum

Darya-Varia didirikan berdasarkan Undang-Undang Penanaman Modal Dalam

Negeri No.6 tahun 1968, sebagaimana diubah, dengan akta Pendirian No.5

tertanggal 5 Februari 1976, dibuat dihadapan Abdul Latief, S.H., notaries di

Jakarta. Akta ini telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik

Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.Y.A.5/288/11, tertanggal 28 Mei

1976, serta diumumkan dalam Berita Ncgara Republik Indonesia No.92 tertanggal

(3)

18 November 1977, Tambahan No. 712. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan Anggaran Dasar ini termasuk juga perubahan nama Perseroan menjadi PT Darya-Varia Laboartoria Tbk dan perubahan Anggaran Dasar dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, sebagaimana selanjutnya diubah dalam akta notaris No. 107 tanggal 18 Juni 1997 dibuat dihadapan Benny Kristianto, SH, notaris di Jakarta. Perubahan Anggaran Dasar tersebut disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.

C2-6441.HT.01.04. TH.97 tanggal 9 Mi 1997. Perubahan Anggaran Dasar terakhir adalah sehubungan dengan rapat Direksi dan Dewan Komisaris dituangkan dalam Akta No. 50 tanggal 30 Juli 2002 dibuat dihadapan notaris Benny Kristianto, SH, notaris di Jakarta, dilaporkan ke Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat No. C- 16570.HT.01.04.TH.2002 tanggal 30 Agustus 2002, serta diumumkan di Berita Negara Republik Indonesia No.89 tanggal 5 November 2002, Tambahan No. 999.

c. Sejarah dan perkembangan

Perseroan didirikan atas visi yang luas dan wawasan jauh ke depan oleh Drs. Wim

Kalona, salah satu pelopor dan tokoh farmasi di Indonesia. Akta pendirian dalam

rangka penanaman modal Dalam Negeri disetujui oleh Departemen Kehakiman

pada bulan Nopember 1977. Pembangunan pabrik yang dimulai pada bulan

Nopember tahun 1977. Pabrik dibangun diatas tanah seluas 15.376 m2.

(4)

Sejak itu, baik fasilitas dan cara pemrosesan dalam pencampuran (blending), persenyawaan (compounding), enkapsulasi (encapsulating) dan pengeringan termasuk sistem pengendalian mutu, semuanya dilaksanakan sesuai dengan prosedur operasi standar Banner Gelatin Corporation. Mesin-mesin produksi utama perseroan diimpor dari berbagai negara antara lain Amerika Serikat, Jerman, Swedia, Belanda, Denmark, dan Italia sedangkan alat laboratorium berasal dari Inggris, Jerman, Jepang, Swiss, dan Italia. Pada bulan Oktober 1983, perseroan mendapatkan persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal untuk melakukan perluasan usaha tanah lokasi pabrik diperluas sebanyak 5000 m2 menjadi 20.376 m . Perseroan mulai membangun fasilitas pembuatan obat suntik antibiotik bekerjasama dengan dan dibawah pengawasan Eli Lilly, Amerika Serikat. Kapasitas produksi sekitar 8.500.000 vial per tahun. Perluasan ini diselesaikan dalam waktu 15 bulan dan produksi komersil dimulai sejak Januari 1985. Dengan semakin membaiknya fasilitas produksi, Perseroan melakukan diversifikasi produk melalui kerjasama dengan prinsipal multinasional baru termasuk Hermal Chemie Kurt Herman dari Jerman Barat; Allergan Pharmaceuticals dan 3M Pharmaceuticals dari Amerika Serikat. Pada tahun 1987 Perseroan menandatangani perjanjian kontrak produksi dengan Bausch dan Lomb, Amerika Serikat. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan mulai memproduksi produk-produk perawatan mata termasuk contact lens care solution pada tahun 1989. Ekspor perdana ke negara Jepang dan Hongkong sebanyak 100.000 unit dimulai pada tahun ini juga. Pada akhir tahun 1993 Perseroan telah berhasil

mcngekspor 15.500.000 unit.

(5)

Pada tahun 1989, Perseroan mulai menjalin kerjasama dengan First Pasifik Management Services Limited ("FPMSL"), Hongkong untuk memperkokoh daya saing Perseroan dalam pemasaran dalam negeri dan luar negeri. FPMSL memiliki pengalaman luas dalam bidang farmasi sebagai pemegang saham dari dua perusahaan farmasi besar Metro Pacifik Corporation di Filipina dan Berli Jucker Publik Company Limited di Thailand. Perjanjian bantuan teknik dengan FPMSL yang meliputi bidang produksi, keuangan, manajemen, pemasaran dan pengawasan ditanda tangani pada tanggal 1 Juni 1990.

Pada bulan Januari 1994, Perseroan membeli Saham PT Central Sari Medical

Supplies sebesar 50 % dan saham PT Gelatindo Mukti Graha sebesar 49 %. PT

Sentral Sari Medical Supplies adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang

industri dan pemasaran berbagai macam sarana kesehatan. Sedangkan PT

Gelatindo Mukti Graha adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang

industri kapsul kosong. Pada tanggal 27 Mei 1994 dengan Akta Pengikatan Jual

Beli No.223, Perseroan membeli 100% saham PT Wigo, distributor tunggal

perseroan. Perjanjian jual beli atas saham tersebut telah dilaksanakan dengan Akta

Jual Beli Saham yang dibuat di bawah tangan pada tanggal 27 Mei 1994. Pada

bulan Agustus 1994 Perseroan menandatangani sebuah Akta Perjanjian Jual Beli

Saham No.60 tanggal 10 Agustus 1994 yang dibuat dihadapan Sebastian Siswadi

Aswin, SH, Notaris di Jakarta untuk membeli 100 % saham PT Dupa, sebuah

industri farmsi. Pembelian saham PT Dupa akan dilunasi oleh Perseroan dari

sebagian dana yang berasal dari Penawaran Umum. Dengan beralihnya

(6)

kepemilikan saham-saham perusahaan tersebut kepada perseroan, perubahan tersebut diharapkan dapat mengefisiensikan operasi Perseroan.

d. Kegiatan dan Prospek Usaha -

Setiap organisasi atau perusahaan pada dasarnya menjalankan kegiatan usaha sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada Anggaran Dasar Perusahaan.

Berdasarkan Akta Pendirian Anggaran Dasar yang telah ditetapkan, perusahaan bergerak dalam industri farmasi atau penjualan produk obat-obatan dan produk pemeliharaan kesehatan manusia. Produksi komersial perusahaan di muiai sejak tahun 1977. Selama bertahun-tahun berkecimpung dalam bidang farmasi, mencurahkan perhatian secara penuh serta melakukan pengawasan dengan ketat perusahaan mampu memproduksi berbagai jenis obat. Pada saat ini perusahaan telah mampu memproduksi lebih dari 83 jenis produk terdiri dari 113 obat-obatan dalam berbagai bentuk sediaan termasuk obat dalam kapsul lunak, sirup, tablet, tablet berlapis gula, tablet kunyah/hisap, injeksi, tetes mata dan produk perawatan lensa kontak. Produk perusahaan yang dibuat berdasarkan merk sendiri sekitar 54 bentuk sedangkan yang berdasarkan lisensi sekitar 59 bentuk sediaan.

Perusahaan sudah memasarkan kurang lebih 96 jenis obat-obatan yang

digolongkan sebagai "Ethicial dan OTC". Ethical adalah : Obat-obatan yang dapat

diperoleh dengan resep dokter atau bila tanpa resep dokter penjualan obat tersebut

harus melalui apotik. Menurut ketentuan Dep.Kes obat-obatan ini harus dikemas

dengan spot warna merah, contoh : Dal faro 1, Nifural, Super Tetra, Udrafalk dan

sebagainya.

(7)

Produk dibawah kategori OTC pada kemasannya diberi spot wama hijau dan atau biruyarig berarti obat ini dapat diperoleh secara bebas baik melalui apotik, took obat maupun waning ( khusus spot hijau ). Sebagian besar produk telah dikenal masyarakat secara luas antara lain : Stop Cold, Natur - E Multivitamin dan perbaikan nutrisi "Nutrotal", Degirol, Lecithin dan Iain-lain.

Selain itu perusahaan juga membuat obat-obatan khusus yaitu : obat mata, obat jerawat dan obat luka bakar.

Kegiatan produksi dilakukan di 3 departemen yang masing-masing dipimpin oleh seorang manajer produksi. Setiap departemen memiliki sarana atau fasilitas untuk menjaga efisiensi dan kualitas produk sesuai dengan persyaratan pemerintah dan standar intemasional. Ketiga Departemen produksi Farmasi tersebut yaitu : Departemen Produksi Kapsul Lunak. Untuk menunjang kegiatan pabrik, perusahaan memiliki 5 departemen yang sifatnya membantu beroperasinya ketiga departemen utama dikenaldengan nama Departemen Penunjang, terdiri dari : Departemen Pengendalian Mutu, Departemen Pengembangan Produk, Departemen Logistik, Departemen Teknis, Departemen

Personalia dan Umum.

Produk-produk perusahaan yang telah beredar dipasaran selalu dilakukan

pemantauan dari waktu ke waktu dengan cara mengumpulkan informasi dan

pendapat dari para penyalur, apotik maupun konsumen. Berdasarkan pemeriksaan

dilapangan ini PT Darya melakukan perbaikan agar produk perusahaan tetap

tcrjaga kualitas dan kemampuannya bagi konsumen. Sarana produksi perusahaan

berupa pabrik tcrmasuk gudang yang menempati 7 bangunan utama dengan total

(8)

luas lantai sekitar 12.421m2 terletak disebuah lokasi seluas 41.323 m2 di Gunung

Putri, Bogor. Tanah tersebut adalah milik perusahaan dengan status Hak Guna Bangunan yang akan berakhir pada tahun 2007.

Prospek Usaha

Pembanguna jangka panjang 25 tahun pertama yang akan berakhir pada tahun 1994 menunjukkan keberhasilan pembangunan yang menggembirakan.

Penghasilan rata-rata perjiwa penduduk Indonesia meningkat cukup pesat.

Berbagai segi kesejahteraan dan kesehatan rakyat Indonesia menunjukkan perbaikan yang menonjol. Hal ini dapat dilihat pada pelayanan kesehatan melalui rumah sakit dan puskesmas yang semakin meluas dan merata ke seluruh pelosok tanah air, menurunnya angka kematian bayi dan semakin tingginya angka harapan hidup. Kenyataan-kenyataan tersebut diatas menunjukkan bahwa kegiatan pembangunan kesehatan telah mencapai sasaran pada sebagian besar masyarakat.

Tingkat perkembangan industri farmasi di Indonesia selama 4 tahun terakhir menunjukkan kinerja yang baik. Tingkat pertumbuhan ini untuk beberapa tahun mendatang diperkirakan tidak akan jauh berbeda dengan tingkat perkembangannya di masa lampau. Konsumsi obat perkapita di Indonesia masih tergolong rendah bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.

Semua itu menunjukkan baliwa betapa besarnya potensi pasar domestik untuk

produk-produk farmasi. Dengan latar belakang tersebut, pimpinan perusahaan

berpendapat bahwa bidang industri fannasi di Indonesia inemiliki prospek usaha

yang baik dan cerah di masa yang akan datang.

(9)

e. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan alat atau sarana bagi perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah digariskan oleh pimpinan perusahaan (Top Manajemen). Walaupun bukan merupakan tujuan utama perusahaan karena struktur organisasi yang baik akan dapat menciptakan kesatuan tindakan antara tiap-tiap bagian yang ada dalam perusahaan.

Jadi struktur organisasi harus dapat memberikan gambaran yang jelas tentang pembagian tugas, wewenang dan fungsi masing-masing bagian agar pelaksanaan tugas diantara beberapa orang karyawan dapat terkoordinir dengan baik, efisien dan efektif serta saling mendukung satu sama lainnya. Berikut ini penulis sajikan struktur organisasi dan tugas serta ftingsi masing-masing bagian yang diterapkan pada PT Darya Varia demi kelancaran kegiatan operasional perusahaan sehari-hari.

Sesuai dengan anggaran dasar maka pengelo!aan PT Darya Varia dilakukan oleh direksi dibawah pengawasan dewan komisaris yang anggotanya dipilih dan diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Kewajiban dan direksi yang dikukuhkan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris : Jocelyn Campos Hess Wakil Presiden Komisaris : Sunarto Prawirosujanto

Komisaris : Clinton Andrew Hess

(10)

V

Direksi

Presiden Direktur : Manuel P. Engwa

Direktur : Carlos C. Ejercito

Direktur * : Mariano John L. Tan, Jr.

Direktur : Apolonio J. Matic

Direktur ; Eric Albert Gotuaco

Direktur dan Sekretaris Perusahaan : Marlia Hayati Gustam Kepengurusan

1. Rapat Umun Pemegang saham ( RUPS ) merupakan kekuasaan tertinggi.

2. Perusahaan dikelola oleh direksi dibawah pengawasan dewan komisaris.

3. Para anggota dewan komisaris dan direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS )

1. Rapat Umum Pemegang Saham diadakan di tempat kedudukan perusahaan atau ditempat kedudukan Bursa Efek Jakarta dimana saham-saham perusahaan

tercatat.

2. Rapat Umum Pemegang Saham yang tercantum dalam Anggaran Dasar perusahaan terdiri dari : Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham dan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham.

3. RUPS sah apabila dihadiri oleh para pemegang saham atau kuasa hokum mereka minimal 50 % (lima puluh persen ) dari jumlah keseluruhan.

Dewan Komisaris

I. Dewan Komisaris terdiri dari sekurang-kurangnya 3 orang anggota yaitu :

(11)

a. Seorang Presiden Komisaris

b. 2 ( dua ) orang komisaris atau lebih :

2. Para anggota dewan komisaris diangkat untuk waktu 5 tahun terhitung sejak RUPS mengangkatnya sampai ditutupnya Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham.

3. Anggota dewan komisaris yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali.

4. Para anggota dewan komisaris dapat diberi uang jasa yang jumlahnya ditetapkan oleh RUPS.

Direksi

1. Direksi terdiri dari sekurang-kurangnya 3 orang anggota dengan susunan sebagai berikut:

a. Seorang Presiden Direktur

b. 2 ( dua) orang direktur atau lebih

2. Para anggota direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Para Pemegang Saham

3. Masa jabatan anggota direksi berakhir apabila : a. Dinyatakan pailit

b. Mengundurkan diri c. Diberhentikan

d. Dilarang untuk menjadi anggota direksi karena ketentuan undang-undang

e. Meninggal Dunia

(12)

4. Para anggota direksi dapa, diberi gaji atau uang jasa yang jumlahnya d.tetapkan

. oleh Dewan Komisaris.

5. Bila jumlah anggota direksi yang menjabat kurang dari 3 orang maka dalam waktu 6 bulan setelah terjadi kekosongan jabatan itu harus diadakan RUPS untuk

mengisi lowongan tersebut.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode kausalitas karena penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh profitabilitas terhadap kualitas arus kas

pada PT Darya Varia Laboratoria, Tbk.

C. Variabel dan Skala Pengukuran

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Profitabilitas yang terdiri dari Return On Investment ( ROI ), Return On Equity ( ROE ), Net Profit Margin (NPM), Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM),dan variable kualitas arus kas yang terdiri dari Laba Bersih terhadap Kas dari Penerimaan Operasi,

Rasio Kecukupan, Rasio Efisiensi.

Adapun skala pengukuran yang digunakan dalam pengukuran ini adalah skala

rasio.

D. Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan perumusan masalah maka akan diuraikan dalam penelitian definisi operasional. Definisi operasional harus jelas dan tepat sehingga dapat memberikan

pengertian yang akurat terhadap variable yang digunakan.

(13)

Operasioanal variable yang digunakan adalah : 1. Profitabilitas

Merupakan ukuran tingkat efektifitas manajemen seperti yang ditujukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan bila dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh laba. Rasio yang digunakan yaitu

a. ROI adalah rasio antara laba setelah pajak dengan total aktiva, rasio yang mengukur tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi total.

b. ROE adalah rasio antara laba setelah pajak dengan ekuitas, untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham.

c. NPM adalah rasio antara laba setelah pajak dengan penjualan, rasio yang mengukur laba bersih yang dihasilkan dari penjualan.

d. GPM adalah rasio antara laba kotor dengan penjualan, yang mengukur laba kotor yang dihasilkan dari setiap penjualan.

e. OPM adalah rasio antara laba usaha dengan penjualan bersih, yang mengukur laba usaha yang dihasilkan dari setiap penjualan.

2. Kualitas Arus Kas

Salah satu bentuk dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan perusahaan untuk

menggunakan arus kas tersebut. Kualitas arus kas terdiri dari:

(14)

a. Kualitas penerimaan laba,

untuk menilai kualitas dari laba yang dihasilkan oleh perusahaan bila dibandingkan dengan kas yang diperoleh kegiatan operasi perusahaan.

b. Rasio kecukupan,

untuk menilai kecukupan arus kas untuk memenuhi kebutuhan

perusahaan.

c. Rasio Efisiensi,

untuk menilai seberapa baik perusahaan didalam menghasilkan kas sehubungan dengan kegiatannya selama periode tertentu.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan

skripsi ini adalah :

1. Library Research ( Penelitian Kepustakaan )

Penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data atau informasi yang bersifat ilmiah dan teoritis dengan membaca dan memahami sejumlah buku-buku, makalah, literature-1iteratur dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan

skripsi ini.

2. Field Research ( Penelitian Lapangan )

Penelitian ini dilakukan secara langsung pada perusahaan yang bersangkutan

untuk mendapatkan data-data dan informasi yang berkaitan dengan masalah yang

dibahas dalam skripsi ini. Dari penelitian lapangan didapatkan data sekunder yaitu

(15)

data laporan tahunan, sejarah perusahaan, struktur organisasi dan buku-buku yang

berhubungan dengan masalah yang dibahas.

F. Metode Analisa Data *

Metode analisa yang digunakan penulis dalam skripsi ini adalah metode

deskriptif. Metode analisis ini meliputi : 1. Analisa Kualitatif

Proses analisa yang hasilnya tidak dinyatakan dalam bentuk angka-angka tetapi dengan analisis yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan.

2. Analisa Kuantitatif

Proses analisis yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka dan perhitungan.

Rasio profitabilitas yang digunakan adalah sbb 1. ROI ( Return On Investment)

2. ROE ( Return On Equity ) 3. NPM ( Net Profit Margin ) 4. GPM ( Gross Profit Margin ) 5. OPM ( Operating Profit Margin )

Kualitas arus kas yang digunakan adalah sbb 1. Kualitas Penerimaan Laba

a. Laba bersih 2. Rasio Kecukupan

a. Pcmbayaran dcviden

(16)

b. Pembayaran hutang jangka panjang

c. Reinvestasi d. Penutupan hutang 3. Rasio Efisiensi

a. Arus kas terhadap penjualan

b. Arus kas terhadap pendapatan

c. Hasil pengembalian arus kas atas aktiva 3. Regresi Sederhana

adalah hubungan antara dua variable yang biasanya cukup tepat dinyatakan dalam suatu garis lururs. Garis regresi atau regresi adalah garis lurus atau garis linier yang merupakan garis taksiran atau perkiraan untuk mewakili pola hubungan antara variable X dengan variable Y. Dalam hal ini X disebut variable bebas dan Y disebut variable tak bebas. Garis regresi mempunyai persamaan umum sebagai

berikut:

Y - a + bX a = Y-bX

Zx.y b -

dimana:

Y adalah nilai-nilai taksiran untuk variable tak bebas, dalam hal ini

kualitas arus kas

X adalah nilai-nilai variable bebas, dalam hal ini profitabilitas

a adalah intersep (pintasan) bilamana X = 0

(17)

b adalah koefisien arah atau slope dari garis regresi Dalam hal ini a dan b disebut koefisien regresi tersebut

Variabel X sering juga disebut sebagai predictor, yaitu variable yang dipakai untuk memprediksi nilai Y, sedangkan variable Y sering disebut diprediksi atau disebut juga variable terikat. Dalam skripsi ini variabel bebas yang digunsksn adalah profitabilitas sedangkan variabel tak bebas yang digunakan adalah kualitas

arus kas.

Referensi

Dokumen terkait

(2) Permohonan pembetulan, pembatalan, pengurangan ketetapan dan penghapusan atau pengurangan ketetapan dan penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi atas

Keadaan kesehatan lingkungan di masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapat perhatian, karena menyebabkan status kesehatan masyarakat berubah seperti: Mobilitas

Antena mikrostrip metode multi-substrat merupakan salah satu metoda untuk meningkatkan performa antenna dari segi penguatan, bandwidth, dan efisiensi antenna, dimana

Dapatkah Sistem Agroforestri Mempertahankan Diversitas Cacing Tanah Setelah Alih Guna Lahan Hutan Menjadi Pertanian?.. Dominguez J, Edwards CA,

Oleh karena itu usaha untuk memacu produksi ternak dapat dilakukan melalui perbaikan nutrisi protein dengan cara: (1) meningkatkan pemberian protein ransum yang terdegradasi

Seorang karyawan memiliki tanggung jawab pribadi untuk mengurangi tingkat stres. Strategi individual yang telah terbukti efektif meliputi penerapan, teknik manajemen

5 Kondisi perairan di selatan Pulau Mandangin persentase tutupan karang keras (Hard Coral) pada bagian selatan ini dengan metode Line Intercept Transect (LIT)

Dengan adanya pola hubungan antar bangsa yang semakin kompleks, maka perdagangan bebas tersebut akan membentuk suatu perubahan pada tata ekonomi dunia yang