BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Tentang Objek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini penulis mengadakan penelitian dan pengambilan data pada PT. BURSA EFEK JAKARTA yang bertempat di Gedung Bursa Efek Jakarta. JI. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190. Namun penulis mengambil objek penelitian pada PT. Darya Varya Laboratoria, Tbk.
2. Sejarah Perusahaan
1. Sejarah Singkat mengenai PT. DARYA VARIA LABORATORIA, Tbk.
a. Perseroan
Perseroan mulai beroperasi pada Tahun 1977. Kegiatan utama Perseroan dimulai dengan memproduksi obat-obatan dalam kapsul Iunak. Kemudian Perseroan memperluas jenis obat-obatan baik yang memakai merk sendiri maupun berdasarkan lisensi dari pabrik-pabrik terkenal. Jenis obat-obatan yang diproduksi Perseroan bermacam-macam termasuk obat batu empedu ( gallstone ), gangguan jantung (angina pectoris ), kasa obat steril (medicated tulle ), vitamin dan antibiotik dalam kapsul. Perseroan menyewa kantor pusat yang terletak dijalan Kapten Tendean 39, Jakarta, Indonesia. Pabrik Perseroan terletak di Gunung Putri, Bogor diatas tanah seluas 41.323 m2 yang merupakan milik Perseroan. Pada bulan Juli 1989 terjadi perubahan pemegang saham dengan masuknya PT.
Indocom Mutiara Pertiwi sebagai pemegang saham baru. Bersamaan dengan
perubahan ini, perseroan memperoleh bantuan pengelolaan dari First Pacifik Management Services Ltd., Hongkong untuk bidang pemasaran, keuangan,
" produksi dan manajemen. Untuk memperkuat kegiatan usaha, perseroan membeli saham PT. Central Sari Medical Supplies, Jakarta dan PT. Gelatindo Mukti Graha pada bulan Januari 1994. Selanjutnya pada bulan Mei 1994 perseroan mengambil alih kepemilikan PT. Wigo, distributor tunggal perseroan sejak perseroan beroperasi. Pada bulan Agustus 1994 perseroan menandatangani sebuah perjanjian untuk mengambil alih 100 % saham PT. Dupa sebuah perusahaan farmasi di Jakarta. Perseroan telah menjalin hubungan cukup lama dengan perusahaan-perusahaan tersebut sebelum terjadi pengambil-alihan saham tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung. Mengingat produk-produk perusahaan tersebut berkaitan dengan kegiatan utama perseroan, maka kemampuan perseroan dan anak perusahaan serta afiliasi untuk melayani kebutuhan masyarakat terhadap produk obat-obatan dan perbekalan obat dapat
semakin ditingkatkan di masa yang akan datang.
b. Latar belakang hukum
Darya-Varia didirikan berdasarkan Undang-Undang Penanaman Modal Dalam
Negeri No.6 tahun 1968, sebagaimana diubah, dengan akta Pendirian No.5
tertanggal 5 Februari 1976, dibuat dihadapan Abdul Latief, S.H., notaries di
Jakarta. Akta ini telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.Y.A.5/288/11, tertanggal 28 Mei
1976, serta diumumkan dalam Berita Ncgara Republik Indonesia No.92 tertanggal
18 November 1977, Tambahan No. 712. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan Anggaran Dasar ini termasuk juga perubahan nama Perseroan menjadi PT Darya-Varia Laboartoria Tbk dan perubahan Anggaran Dasar dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, sebagaimana selanjutnya diubah dalam akta notaris No. 107 tanggal 18 Juni 1997 dibuat dihadapan Benny Kristianto, SH, notaris di Jakarta. Perubahan Anggaran Dasar tersebut disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.
C2-6441.HT.01.04. TH.97 tanggal 9 Mi 1997. Perubahan Anggaran Dasar terakhir adalah sehubungan dengan rapat Direksi dan Dewan Komisaris dituangkan dalam Akta No. 50 tanggal 30 Juli 2002 dibuat dihadapan notaris Benny Kristianto, SH, notaris di Jakarta, dilaporkan ke Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat No. C- 16570.HT.01.04.TH.2002 tanggal 30 Agustus 2002, serta diumumkan di Berita Negara Republik Indonesia No.89 tanggal 5 November 2002, Tambahan No. 999.
c. Sejarah dan perkembangan
Perseroan didirikan atas visi yang luas dan wawasan jauh ke depan oleh Drs. Wim
Kalona, salah satu pelopor dan tokoh farmasi di Indonesia. Akta pendirian dalam
rangka penanaman modal Dalam Negeri disetujui oleh Departemen Kehakiman
pada bulan Nopember 1977. Pembangunan pabrik yang dimulai pada bulan
Nopember tahun 1977. Pabrik dibangun diatas tanah seluas 15.376 m2.
Sejak itu, baik fasilitas dan cara pemrosesan dalam pencampuran (blending), persenyawaan (compounding), enkapsulasi (encapsulating) dan pengeringan termasuk sistem pengendalian mutu, semuanya dilaksanakan sesuai dengan prosedur operasi standar Banner Gelatin Corporation. Mesin-mesin produksi utama perseroan diimpor dari berbagai negara antara lain Amerika Serikat, Jerman, Swedia, Belanda, Denmark, dan Italia sedangkan alat laboratorium berasal dari Inggris, Jerman, Jepang, Swiss, dan Italia. Pada bulan Oktober 1983, perseroan mendapatkan persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal untuk melakukan perluasan usaha tanah lokasi pabrik diperluas sebanyak 5000 m2 menjadi 20.376 m . Perseroan mulai membangun fasilitas pembuatan obat suntik antibiotik bekerjasama dengan dan dibawah pengawasan Eli Lilly, Amerika Serikat. Kapasitas produksi sekitar 8.500.000 vial per tahun. Perluasan ini diselesaikan dalam waktu 15 bulan dan produksi komersil dimulai sejak Januari 1985. Dengan semakin membaiknya fasilitas produksi, Perseroan melakukan diversifikasi produk melalui kerjasama dengan prinsipal multinasional baru termasuk Hermal Chemie Kurt Herman dari Jerman Barat; Allergan Pharmaceuticals dan 3M Pharmaceuticals dari Amerika Serikat. Pada tahun 1987 Perseroan menandatangani perjanjian kontrak produksi dengan Bausch dan Lomb, Amerika Serikat. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan mulai memproduksi produk-produk perawatan mata termasuk contact lens care solution pada tahun 1989. Ekspor perdana ke negara Jepang dan Hongkong sebanyak 100.000 unit dimulai pada tahun ini juga. Pada akhir tahun 1993 Perseroan telah berhasil
mcngekspor 15.500.000 unit.
Pada tahun 1989, Perseroan mulai menjalin kerjasama dengan First Pasifik Management Services Limited ("FPMSL"), Hongkong untuk memperkokoh daya saing Perseroan dalam pemasaran dalam negeri dan luar negeri. FPMSL memiliki pengalaman luas dalam bidang farmasi sebagai pemegang saham dari dua perusahaan farmasi besar Metro Pacifik Corporation di Filipina dan Berli Jucker Publik Company Limited di Thailand. Perjanjian bantuan teknik dengan FPMSL yang meliputi bidang produksi, keuangan, manajemen, pemasaran dan pengawasan ditanda tangani pada tanggal 1 Juni 1990.
Pada bulan Januari 1994, Perseroan membeli Saham PT Central Sari Medical
Supplies sebesar 50 % dan saham PT Gelatindo Mukti Graha sebesar 49 %. PT
Sentral Sari Medical Supplies adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang
industri dan pemasaran berbagai macam sarana kesehatan. Sedangkan PT
Gelatindo Mukti Graha adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang
industri kapsul kosong. Pada tanggal 27 Mei 1994 dengan Akta Pengikatan Jual
Beli No.223, Perseroan membeli 100% saham PT Wigo, distributor tunggal
perseroan. Perjanjian jual beli atas saham tersebut telah dilaksanakan dengan Akta
Jual Beli Saham yang dibuat di bawah tangan pada tanggal 27 Mei 1994. Pada
bulan Agustus 1994 Perseroan menandatangani sebuah Akta Perjanjian Jual Beli
Saham No.60 tanggal 10 Agustus 1994 yang dibuat dihadapan Sebastian Siswadi
Aswin, SH, Notaris di Jakarta untuk membeli 100 % saham PT Dupa, sebuah
industri farmsi. Pembelian saham PT Dupa akan dilunasi oleh Perseroan dari
sebagian dana yang berasal dari Penawaran Umum. Dengan beralihnya
kepemilikan saham-saham perusahaan tersebut kepada perseroan, perubahan tersebut diharapkan dapat mengefisiensikan operasi Perseroan.
d. Kegiatan dan Prospek Usaha -
Setiap organisasi atau perusahaan pada dasarnya menjalankan kegiatan usaha sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada Anggaran Dasar Perusahaan.
Berdasarkan Akta Pendirian Anggaran Dasar yang telah ditetapkan, perusahaan bergerak dalam industri farmasi atau penjualan produk obat-obatan dan produk pemeliharaan kesehatan manusia. Produksi komersial perusahaan di muiai sejak tahun 1977. Selama bertahun-tahun berkecimpung dalam bidang farmasi, mencurahkan perhatian secara penuh serta melakukan pengawasan dengan ketat perusahaan mampu memproduksi berbagai jenis obat. Pada saat ini perusahaan telah mampu memproduksi lebih dari 83 jenis produk terdiri dari 113 obat-obatan dalam berbagai bentuk sediaan termasuk obat dalam kapsul lunak, sirup, tablet, tablet berlapis gula, tablet kunyah/hisap, injeksi, tetes mata dan produk perawatan lensa kontak. Produk perusahaan yang dibuat berdasarkan merk sendiri sekitar 54 bentuk sedangkan yang berdasarkan lisensi sekitar 59 bentuk sediaan.
Perusahaan sudah memasarkan kurang lebih 96 jenis obat-obatan yang
digolongkan sebagai "Ethicial dan OTC". Ethical adalah : Obat-obatan yang dapat
diperoleh dengan resep dokter atau bila tanpa resep dokter penjualan obat tersebut
harus melalui apotik. Menurut ketentuan Dep.Kes obat-obatan ini harus dikemas
dengan spot warna merah, contoh : Dal faro 1, Nifural, Super Tetra, Udrafalk dan
sebagainya.
Produk dibawah kategori OTC pada kemasannya diberi spot wama hijau dan atau biruyarig berarti obat ini dapat diperoleh secara bebas baik melalui apotik, took obat maupun waning ( khusus spot hijau ). Sebagian besar produk telah dikenal masyarakat secara luas antara lain : Stop Cold, Natur - E Multivitamin dan perbaikan nutrisi "Nutrotal", Degirol, Lecithin dan Iain-lain.
Selain itu perusahaan juga membuat obat-obatan khusus yaitu : obat mata, obat jerawat dan obat luka bakar.
Kegiatan produksi dilakukan di 3 departemen yang masing-masing dipimpin oleh seorang manajer produksi. Setiap departemen memiliki sarana atau fasilitas untuk menjaga efisiensi dan kualitas produk sesuai dengan persyaratan pemerintah dan standar intemasional. Ketiga Departemen produksi Farmasi tersebut yaitu : Departemen Produksi Kapsul Lunak. Untuk menunjang kegiatan pabrik, perusahaan memiliki 5 departemen yang sifatnya membantu beroperasinya ketiga departemen utama dikenaldengan nama Departemen Penunjang, terdiri dari : Departemen Pengendalian Mutu, Departemen Pengembangan Produk, Departemen Logistik, Departemen Teknis, Departemen
Personalia dan Umum.
Produk-produk perusahaan yang telah beredar dipasaran selalu dilakukan
pemantauan dari waktu ke waktu dengan cara mengumpulkan informasi dan
pendapat dari para penyalur, apotik maupun konsumen. Berdasarkan pemeriksaan
dilapangan ini PT Darya melakukan perbaikan agar produk perusahaan tetap
tcrjaga kualitas dan kemampuannya bagi konsumen. Sarana produksi perusahaan
berupa pabrik tcrmasuk gudang yang menempati 7 bangunan utama dengan total
luas lantai sekitar 12.421m2 terletak disebuah lokasi seluas 41.323 m2 di Gunung
Putri, Bogor. Tanah tersebut adalah milik perusahaan dengan status Hak Guna Bangunan yang akan berakhir pada tahun 2007.
Prospek Usaha
Pembanguna jangka panjang 25 tahun pertama yang akan berakhir pada tahun 1994 menunjukkan keberhasilan pembangunan yang menggembirakan.
Penghasilan rata-rata perjiwa penduduk Indonesia meningkat cukup pesat.
Berbagai segi kesejahteraan dan kesehatan rakyat Indonesia menunjukkan perbaikan yang menonjol. Hal ini dapat dilihat pada pelayanan kesehatan melalui rumah sakit dan puskesmas yang semakin meluas dan merata ke seluruh pelosok tanah air, menurunnya angka kematian bayi dan semakin tingginya angka harapan hidup. Kenyataan-kenyataan tersebut diatas menunjukkan bahwa kegiatan pembangunan kesehatan telah mencapai sasaran pada sebagian besar masyarakat.
Tingkat perkembangan industri farmasi di Indonesia selama 4 tahun terakhir menunjukkan kinerja yang baik. Tingkat pertumbuhan ini untuk beberapa tahun mendatang diperkirakan tidak akan jauh berbeda dengan tingkat perkembangannya di masa lampau. Konsumsi obat perkapita di Indonesia masih tergolong rendah bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.
Semua itu menunjukkan baliwa betapa besarnya potensi pasar domestik untuk
produk-produk farmasi. Dengan latar belakang tersebut, pimpinan perusahaan
berpendapat bahwa bidang industri fannasi di Indonesia inemiliki prospek usaha
yang baik dan cerah di masa yang akan datang.
e. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan alat atau sarana bagi perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah digariskan oleh pimpinan perusahaan (Top Manajemen). Walaupun bukan merupakan tujuan utama perusahaan karena struktur organisasi yang baik akan dapat menciptakan kesatuan tindakan antara tiap-tiap bagian yang ada dalam perusahaan.
Jadi struktur organisasi harus dapat memberikan gambaran yang jelas tentang pembagian tugas, wewenang dan fungsi masing-masing bagian agar pelaksanaan tugas diantara beberapa orang karyawan dapat terkoordinir dengan baik, efisien dan efektif serta saling mendukung satu sama lainnya. Berikut ini penulis sajikan struktur organisasi dan tugas serta ftingsi masing-masing bagian yang diterapkan pada PT Darya Varia demi kelancaran kegiatan operasional perusahaan sehari-hari.
Sesuai dengan anggaran dasar maka pengelo!aan PT Darya Varia dilakukan oleh direksi dibawah pengawasan dewan komisaris yang anggotanya dipilih dan diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Kewajiban dan direksi yang dikukuhkan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Jocelyn Campos Hess Wakil Presiden Komisaris : Sunarto Prawirosujanto
Komisaris : Clinton Andrew Hess
V
Direksi
Presiden Direktur : Manuel P. Engwa
Direktur : Carlos C. Ejercito
Direktur * : Mariano John L. Tan, Jr.
Direktur : Apolonio J. Matic
Direktur ; Eric Albert Gotuaco
Direktur dan Sekretaris Perusahaan : Marlia Hayati Gustam Kepengurusan
1. Rapat Umun Pemegang saham ( RUPS ) merupakan kekuasaan tertinggi.
2. Perusahaan dikelola oleh direksi dibawah pengawasan dewan komisaris.
3. Para anggota dewan komisaris dan direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS )
1. Rapat Umum Pemegang Saham diadakan di tempat kedudukan perusahaan atau ditempat kedudukan Bursa Efek Jakarta dimana saham-saham perusahaan
tercatat.