BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat PT Colliers International
Gambar 2.1 Logo Perusahaan
Sumber: Data Perusahaan, 2021
PT Colliers International merupakan perusahaan konsultan terbesar di dunia yang bergerak dibidang jasa real estate. Colliers International memiliki 554 kantor di 66 negara dan didirikan pertama kali melalui kolaborasi tiga buah perusahaan jasa properti di tahun 1976 di Australia.
Di Indonesia sendiri Colliers telah berdiri sejak tahun 1998 setelah bergabung dengan PT Penilai yang bekerja sebagai pemberi jasa valuation di tahun 1975. Pada awalnya agar dapat mendirikan perusahaan dalam skala internasional, Colliers International bergabung dengan perusahaan Jardine Matheson Ltd. menjadi Colliers Jardine yang telah mencakup skala internasional dengan memiliki beberapa kantor di berbagai negara dan kota. Pada saat itu Jardine Matheson memiliki 100% saham dari Colliers International Indonesia dan 60% saham kepemilikan tidak langsung dari PT Penilai.
Di tahun 2002, Colliers Macaulay Nicolls membeli kembali secara penuh saham Colliers dari Jardine Matheson dan mengubah kembali namanya menjadi Colliers International Indonesia. Selanjutnya Michael Broomell membeli 100% saham PT Colliers International Indonesia dari Colliers Macaulay Nicolls dan 60% saham kepemilikan tidak langsung dari PT Penilai.
Untuk menarik klien dan memperluas perusahaan, Michael Broomell membeli 100% saham dari PT KOII IPAC pada tahun 2008 lalu. Sampai saat ini PT Colliers International Indonesia telah memperoleh USD 11 juta dan mencakup 137 lokasi di Indonesia dengan lebih dari 460 orang karyawan. Berkantor pusat di Jakarta Selatan, Gedung World Trade Centre 1, lantai 11 dan 14.
PT Colliers International, dibawah kepemimpinan Michael Bromell sebagai
Managing Director memberikan berbagai service dibidang jasa properti yang
memudahkan klien dari awal hingga akhir transaksi. Hal ini tercakup dalam berbagai service yang terdapat di PT Colliers International Indonesia yaitu, Professional Services
(Valuation Services, Research, Advisory Services); Transaction Services (Office Services, Industrial Services, Retail Services, Residential Services, Hotel and Resort Services); Management Services (Facilities Management, Real Estate Management Services, Project Management); Support Services (Finance, Marketing and Communication, Human Resources and Legal, Information and Technology, Business Development).
2.1.1 Profil Perusahaan 2.1.1.1 Lokasi Perusahaan
Gambar 2.2 Gedung PT Colliers International Indonesia
Sumber: Data Perusahaan, 2021
PT Colliers International Indonesia berlokasi di World Trade Center 1 Lantai 14 di Jalan Jenderal Sudirman Kav, 29-31, Jakarta 12920 - Indonesia
2.1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Adapun visi dan misi dari PT Colliers International Indonesia adalah sebagai berikut:
Visi Perusahaan:
● Memaksimalkan potensi properti untuk mempercepat kesuksesan klien dan karyawan kami
Misi Perusahaan:
● Berkolaborasi untuk menciptakan hasil yang luar biasa
● Beriventasi dalam hubungan untuk memberikan nilai yang bertahan lama ● Menjadi ahli untuk memimpin industri di masa depan
● Menjadi lebih giat untuk melebihi sebuah standar dan harapan ● Melakukan hal yang benar untuk klien, orang, dan komunitas
2.2 Sejarah Singkat PT Persada Kencana Nusantara
Gambar 2.3 Logo Perusahaan
Sumber: Data Perusahaan, 2021
PT Persada Kencana Nusantara merupakan perusahaan yang beroperasi pada pengadaan barang dan jasa untuk perusahaan yang berdomisili di Jakarta Selatan. PT Persada Kencana Nusantara berdiri sejak tahun 2015 dan sedang melakukan ekspansi perusahaan di berbagai bidang seperti safety equipment supplier, logistic, dan travel. Tujuan dari PT Persada Kencana Nusantara adalah menyediakan berbagai layanan outsourcing untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami.
PT Persada Kencana Nusantara memenuhi kepuasan pelanggan dengan fleksibilitas layanan, kualitas dan waktu, hemat biaya dan efektif, melalui penilaian persepsi, presisi dan kesempurnaan untuk memberikan solusi terbaik kepada pelanggan
kami. PT Persada Kencana Nusantara bermaksud untuk tumbuh bersama pelanggan, mitra, dan seluruh karyawan.
PT Persada Kencana Nusantara memberikan berbagai service di bidang jasa yang memudahkan pelanggan dari awal hingga akhir transaksi Hal ini tercakup dalam berbagai service yang terdapat di Persada Kencana Nusantara yaitu, Commodities Supplies, Safety & Parking Equipments, Manpower Supplies (Safe Driver, Security & Office Support), dan Training Camp. (persadakencana.com, 2021)
2.2.1 Profil Perusahaan 2.2.1.1 Lokasi Perusahaan
Gambar 2.4 Gedung PT Persada Kencana Nusantara
Sumber: Data Perusahaan, 2021
PT Persada Kencana Nusantara berlokasi di Komplek Perkantoran Pulomas Blok IV No.7 di Jalan Perintis Kemerdekaan, Pulogadung, Jakarta Timur 13260 - Indonesia.
2.2.1.2 Visi, Misi, Nilai Perusahaan
Adapun visi dan misi dari PT Persada Kencana Nusantara adalah sebagai berikut: Visi Perusahaan:
● Menjadi perusahaan yang terdepan dan selalu memiliki semangat terbarukan dalam industri pengadaan barang & jasa di Indonesia
Misi Perusahaan:
● Mampu mewujudkan visi perusahaan melalui pemahaman dan penerapan budaya perusahaan oleh seluruh karyawan dengan menjunjung tinggi profesionalitas dan integritas kerja
Nilai Perusahaan:
● Keyakinan akan kemampuan individu ● Etos kerja selalu ditingkatkan
● Niat yang teguh untuk maju ● Cakap dalam pelayanan ● Amanah dalam tugas ● Nurani harus selalu dijaga ● Atur waktu sebaik-baiknya
2.3 Struktur Organisasi
Gambar 2.5 Struktur Organisasi PT Colliers International Indonesia KSO PT Persada Kencana Nusantara
Sumber: Data Perusahaan, 2021
Struktur organisasi dari PT Colliers International Indonesia KSO PT Persada Kencana Nusantara adalah sebagai berikut:
● Developer
Bertanggung jawab selaku pimpinan dalam melaksanakan pengurusan perusahaan sesuai kepentingan dan tujuan perusahaan.
● Perhimpunan Pemilik & Penghuni Apartemen
Bertanggung jawab dalam mendengar aspirasi dari pemilik unit dan penghuni untuk dapat disampaikan semua masalah dan keluhan di lapangan.
● Konsultan
Bertanggung jawab sebagai pengelola apartemen dibawah naungan PT Colliers International Indonesia. Menjadi pengurus serta mencari solusi jika ada permasalahan di internal perusahaan.
● Apartemen Manajer
Bertanggung jawab selaku pimpinan dalam melaksanakan pengurusan apartemen sesuai kepentingan dan tujuan perusahaan. Selain itu bertanggung jawab atas pekerjaan harian dalam sebuah apartemen, mulai dari mengisi kekosongan dan menanggapi keluhan penyewa hingga menangani tugas administrasi dan administrasi.
● Chief Engineering
Bertanggung jawab dalam membuat, mengatur, melaksanakan dan mengontrol kegiatan engineering. Pada beberapa proyek Chief Engineering bekerjasama dengan Engineer, Quantity Surveyor dan Bar Bending Schedule untuk mencapai sasaran target proyek.
● Chief Tenant Relation
Bertanggung jawab dalam menerima dan menindaklanjuti segala komplain ataupun permintaan dari penghuni/pemilik unit baik melalui telepon, surat maupun datang langsung ke kantor pengelola properti. Monitoring filling, memelihara persediaan alat tulis kantor atau kebutuhan lainnya.
● Chief Finance / Accounting
Bertanggung jawab dalam perencanaan, pengembangan, dan pengontrolan fungsi keuangan dan akuntansi di perusahaan secara komprehensif untuk pendukung pencapaian target finansial perusahaan.
● Chief Human Resource
Bertanggung jawab dalam pengelolaan kegiatan ketenagakerjaan, hubungan industrial dan umum, kinerja pegawai perusahaan, serta penyelesaian masalah yang timbul di lingkungan perusahaan.
2.4 Landasan Teori
2.4.1 Management
Menurut Atmosudirdjo (1986), manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu “to manage” yang berarti menangani, mengendalikan, menguasai, mengurus, menyelesaikan sesuatu. Sehingga, manajemen dapat diartikan bagaimana cara mengurus dan mengendalikan sesuatu untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan.
Secara umum, manajemen dapat dikatakan sebagai sebuah proses, mulai dari perencanaan, penetapan tugas, memimpin, mengendalikan, hingga tindakan pengawasan. Semua proses tersebut dilalui dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara efektif untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Setiawan, 2020).
Manajemen adalah pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, kepegawaian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya organisasi (Lussier, 2017).
2.4.2 Management Process
Menurut Robert N. Lussier (2016), manajemen memiliki empat proses secara umum, yaitu:
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses menetapkan visi, misi, tujuan dari seluruh bentuk kegiatan. Pada tahap ini, dilakukan analisa dari organisasi atau perusahaan, serta menentukan cara bagaimana mencapai tujuan tersebut. Perencanaan ini
akan dijadikan pedoman dasar dalam menjalankan kegiatan dan memudahkan pengawasan.
2. Pengorganisasian (Organization)
Pengorganisasian adalah pengaturan sumber daya manusia yang dimiliki untuk menjalankan proses perencanaan dan mencapai tujuan yang diinginkan. Pada tahap ini, dilakukan proses mendelegasikan tugas, mengkoordinasikan tugas, dan mengalokasikan sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan optimal. Tahap ini biasanya dilakukan oleh manajemen tingkat atas. 3. Pengarahan (Leading)
Pengarahan adalah proses mengatur, mengarahkan, serta mempengaruhi karyawan untuk bekerja menuju pencapaian tujuan dan target. Pengarahan ini dilakukan juga untuk menciptakan kinerja yang lebih efektif dan efisien. Manajer harus berkomunikasi dengan karyawan dan memotivasi mereka untuk mencapai tujuan tersebut dengan mengembangkan hubungan yang positif.
4. Pengendalian (Controlling)
Pengendalian adalah proses pengawasan, pemantauan dan pengukuran kemajuan dari hasil kerja karyawan. Pada tahap ini, kegiatan perusahaan akan diberikan penilaian dan evaluasi, hingga tindakan korektif bila diperlukan, untuk mengetahui kinerja perusahaan dan memastikan bahwa tujuan tercapai.
2.4.3 Entrepreneurship
Entrepreneurship berasal dari bahasa Prancis, yaitu “entre” yang berarti "di
antara", dan “prende” yang berarti “mengambil”. Kata ini biasanya digunakan untuk mendeskripsikan orang yang berani mengambil resiko di antara penjual dan pembeli untuk memulai sebuah usaha baru (Barringer & Ireland, 2016).
Entrepreneurship didefinisikan sebagai proses dari individu yang mengejar
peluang untuk mengeksploitasi barang dan jasa sehingga menjadi bisnis yang menguntungkan. Seorang pemodal ventura yang bernama Fred Wilson, mendefinisikan entrepreneurship sebagai seni dalam mengubah sebuah ide menjadi bisnis, dengan mengidentifikasi peluang yang ada. Entrepreneurship dapat dikerjakan oleh individu atau kelompok, dan biasanya membutuhkan kreativitas, dorongan, serta kemauan dan keberanian dalam mengambil risiko (Barringer & Ireland, 2016).
Entrepreneurship umumnya diketahui sebagai seseorang atau beberapa orang
yang berusaha untuk membangun suatu bisnis baru. Padahal, perusahaan yang sudah berjalan dapat berperilaku secara kewirausahaan pula, atau dikenal juga dengan sebutan corporate intrapreneurship.
2.4.4 Corporate Intrapreneurship
Intrapreneurship adalah sikap atau jiwa wirausahawan yang dimiliki karyawan
dalam perusahaan yang sudah mapan. Intrapreneurship ini menciptakan bisnis atau usaha baru dalam suatu perusahaan, untuk mengembangkan potensi perusahaan.
Corporate Intrapreneurship adalah proses di mana individu dalam organisasi
menciptakan dan mengejar peluang yang akan memperbaiki dan mengembangkan perusahaan. Umumnya, akan melibatkan independen dalam aktivitas seputar menciptakan sesuatu yang baru dan bernilai bagi perusahaan untuk meningkatkan posisi kompetitif dan kinerja keuangan perusahaan (Duening, Hisrich, & Lechter, 2015).
Perusahaan umumnya memiliki dua tipe, yaitu konservatif dan kewirausahaan. Perusahaan yang memiliki orientasi terhadap kewirausahaan, lebih banyak memiliki dan mempraktikkan corporate intrapreneurship. Orientasi kewirausahaan ini biasanya bersikap lebih proaktif, inovatif, dan berani dalam mengambil resiko. Sedangkan, perusahaan yang konservatif cenderung menghindari resiko dan melihat hal yang sedang terjadi di industri (Barringer & Ireland, 2016)
2.4.5 Sales and Marketing
Sales atau penjualan merupakan "proses operasi dan aktivitas yang terlibat dalam
mempromosikan dan menjual barang atau jasa", sedangkan marketing atau pemasaran merupakan "proses atau teknik mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan produk atau layanan" (Goldman, 2020). Pernyataan tersebut mendukung bahwa tanggung jawab bagian penjualan dan pemasaran terkait erat, karena pemasaran memiliki peran penting dalam mendukung penjualan.
Menurut Philip Kotler, Profesor di Kellogg School of Management, Northwestern
University, pemasaran adalah sistem kegiatan yang dirancang untuk menentukan harga,
mendistribusikan dan mempromosikan produk atau jasa yang untuk mencapai tujuan bisnis. Sebaliknya, Kotler menggambarkan penjualan sebagai proses membujuk pelanggan untuk membeli produk atau jasa perusahaan. Sehingga, penjualan dapat dianggap sebagai bagian dari promosi dalam 4P (product, price, place, promotion) (Priharto, 2020).
2.4.6 Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen merupakan salah satu hal yang memiliki peranan penting dalam bisnis. Kepuasan konsumen merupakan tonggak utama dalam keberhasilan suatu perusahaan. Oleh karena itu, dalam upaya pemenuhan kepuasan konsumen, perusahaan harus jeli dalam mengetahui pergeseran kebutuhkan dan keinginan konsumen yang setiap saat berubah. Apabila produsen dapat menghasilkan produk dan jasa sesuai dengan apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen maka konsumen akan merasa puas. Setiap konsumen memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda. Menurut Philip Kotler (Sunyoto, 2013:35), konsumen bisa mengalami salah satu dari tiga tingkat kepuasan umum yaitu kalau kinerja dibawah harapan, pelangan akan merasa kecewa tetapi kinerja sesuai dengan harapan konsumen akan merasa puas dan bila kinerja bisa melebihi harapan maka konsumen akan merasakan sangat puas senang atau gembira.
2.4.7 Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui (Kasiram, 2008). Metode penelitian ini menerjemahkan data menjadi angka untuk menganalisis hasil temuannya. Penelitian kuantitatif dapat bersifat deskriptif, korelasi, dan asosiatif berdasarkan hubungan antarvariabelnya. Penelitian kuantitatif deskriptif biasanya hanya mengukur tingkat suatu variabel pada populasi atau sampel, sementara korelasi dan asosiatif melihat hubungan antara dua variabel atau lebih. Jika kuantitatif korelasi hanya menunjukkan hubungan, asosiatif berusaha mencari hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel terkait.
Penelitian kuantitatif banyak digunakan baik dalam ilmu alam maupun ilmu sosial, dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif.