BUKU PANDUAN
PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)
MAHASISWA
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BADAN PELAKSANA KULIAH KERJA NYATA
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEH
2014
BUKU PANDUAN
PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)
MAHASISWA
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
TIM PENYUSUN BUKU PANDUAN KKN UNSYIAH :
Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M. Eng
Prof. Dr. Nasir Azis, SE., MBA
Dr. Mustanir, M. Sc
Dr. Farid Mulana, S.T., M.Eng
Dr. T.M. Iqbalsyah, M. Sc
Dr. Mudatsir, M.Kes
Drs. Zulfadli MY, M. Si
Drs. Ridwan Ibrahim, MM
Dr. Ir. Fajri Jafar, M. Sc
Dr. Ilyas, S.H. M.Hum
Drs. Zulkarnaini M. Yasin
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita sampaikan kepada Allah SWT, atas izinNya Tim telah dapat
menyusun Buku Panduan Pelaksanan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Syiah Kuala. Selawat
dan Salam Tercurahkan kepada Nabi Muhammad, SAW beserta keluarga dan sahabatnya.
Potensi desa yang besar dan belum digarap, mendorong banyak pengamat pembangunan
yang memberikan pernyataan bahwa betapa pentingnya identifikasi, mapping serta penyelesaian
persoalan dan sekaligus pembangunan desa menjadi isu strategis dan prioritas yang harus
dilaksanakan oleh pemangku kepentingan termasuk Universitas Syiah Kuala.
Menelaah segala fenomena ini, maka sudah selayaknya usaha-usaha penciptaan lapangan
kerja dan usaha terwujudnya suasana desa yang lebih menarik, perlu dirumuskan secara
bijaksana. Usaha-usaha dimaksud merupakan suatu bagian yang tak terpisahkan dari sistim
Pendidikan Tinggi pada umumnya dan Universitas Syiah Kuala khususnya yang dapat ditempuh
melalui berbagai jalur dan pola yang tersedia.
Untuk merealisasikan fenomena diatas, Kuliah Kerja Nyata, dinyatakan sebagai salah satu
jalur yang dapat di implimentasikan, disamping jalur lainnya. Pelaksanaan Pembangunan Desa
melalui KKN, diarahkan, dikelola serta disesuaikan dengan kebutuhan dasar pengembangan
pedesaan, sekaligus menciptakan kepentingan timbal balik antara mahasiswa, masyarakat dan
pembangunan tersebut.
Kuliah Kerja Nyata Universitas Syiah Kuala merupakan intra kurikuler wajib. Dan ini
adalah suatu pencerminan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Oleh karena itu pelaksanaannya
disesuaikan dengan kurikulum, lewat suatu petunjuk sebagai pedoman kerja. Petunjuk tersebut
dimaksudkan untuk tidak terjadinya kekeliruan/penyimpangan dari tujuan kurikulum dan tujuan
pembangunan yang ingin dicapai. Berdasarkan tujuan tersebut, maka Buku Panduan ini disusun
dan disesuaikan dengan Pedoman Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diterbitkan oleh
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009 dan Pengetahuan Dasar Kuliah Kerja Nyata
(KKN) yang diterbitkan oleh Universitas Indonesia Tahun 1984.
Buku Panduan ini juga perlu dimiliki dan dibaca oleh para mahasiswa, dosen pembimbing,
staf Pengelola KKN, pemimpin setempat dan tokoh-tokoh masyarakat sebagai media
komunikasi, pengenalan falsafah, arti dan tujuan KKN dengan memahami berbagai
permasalahannya, sehingga dapat memberikan input sebagai masukan yang berguna bagi
suksesnya pembangunan pedesaan melalui pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata. Buku ini telah banyak
mengalami perbaikan disana sini terutama menyangkut teknis pelaksanaan di lapangan dan
perencanaan program serta pelaporan.
Akhirnya, kami serukan kepada seluruh mahasiswa Universitas Syiah Kuala, berangkatlah
saudara-saudara keseluruh pelosok desa dengan penuh pengabdian.
Darussalam, Banda Aceh,
Penanggung Jawab KKN Unsyiah
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANGPembangunan tidak saja menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat termasuk perguruan tinggi. Oleh karena itu perguruan tinggi perlu secara terstruktur merencanakan keikutsertaannya dalam pembangunan dengan memperhatikan:
a) Perguruan tinggi harus merupakan bagian integral dari usaha-‐usaha pembangunan baik nasional maupun regional.
b) Perguruan tinggi harus berperan sebagai penghubung antara IPTEK dan kebutuhan masyarakat.
c) Perguruan tinggi harus melaksanakan pendidikan berdasarkan pola pemikiran analitis yang berorientasi kepada solusi permasalahan di masyarakat di masa depan.
Perguruan tinggi diharapkan juga dapat memanfaatkan umpan balik dari masyarakat untuk perbaikan proses pendidikan dalam rangka pengembangan seluruh kemampuan serta kepribadian civitas akademikanya.
Salah satu wujud keterlibatan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dalam pembangunan adalah melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Unsyiah telah melaksanakan KKN sejak tahun 1973, namun dengan status yang berubah-‐ubah:
• Tahun 1973 s/d 1974, status sukarela • Tahun 1975 s/d 1976, status wajib selektif • Tahun 1977 s/d 1979, status intra kurikuler
• Tahun 1980 s/d 2000, status intra kurikuler wajib, dengan bobot 4 SKS. Berdasarkan keputusan Rapat Kerja Senat Unsyiah tanggal 7 s/d 10 Februari 1977, bahwa Kuliah Kerja Nyata (KKN) masuk ke dalam Kurikulum Universitas. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor 3762/II/1977 tanggal 15 Oktober 1978, dan sesuai dengan keputusan Rapat Badan Pekerja Senat Unsyiah tanggal 18 Oktober 1978, mewajibkan kepada seluruh fakultas dalam lingkungan Unsyiah untuk mengikutinya. Dengan demikian maka mulai tahun ajaran 1978/1979, KKN Unsyiah berstatus Intra Kurikuler Wajib
Namun dalam kurun waktu 2001-‐2008 kegiatan KKN tidak dapat dilaksanakan sehubungan dengan kondisi dan situasi daerah yang tidak kondusif. Setelah mencermati kondisi lulusan, memperhatikan tuntutan pemerintah dan mempelajari beberapa hasil kajian, maka Senat Unsyiah melalui rekomendasi Komisi B Nomor 02/Komisi-‐B/2009 tanggal 5 Maret 2009 merekomendasikan pengaktifan kembali pelaksanaan KKN di Unsyiah (Lampiran 1), dan ditindaklanjuti dengan Keputusan
2
Rektor Nomor 941 Tahun 2011 tentang Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa Unsyiah Program Sarjana (Lampiran 2).
Selain ingin meningkatkan peran serta dalam pembangunan Aceh, KKN di Unsyiah juga ingin menumbuhkembangkan kecerdasan interpersonal mahasiswa dan mengembangkan kompetensi how to live together. Penyelenggaraan kembali KKN Unsyiah difokuskan pada:
a) Peningkatan kegiatan untuk menanggulangi masalah-‐masalah yang dihadapi masyarakat guna mencapai perbaikan disegala bidang, khususnya di Provinsi Aceh.
b) Menggiatkan program-‐program pengabdian kepada masyarakat di gampong-‐ gampong sehingga civitas akademika mendapat kesempatan untuk berpartisipasi sesuai dengan aspirasi yang berkembang dikalangan akademis.
c) Peningkatan kemampuan praktis mahasiswa dalam mengimplementasikan teori yang diperoleh di bangku kuliah kepada masyarakat.
Kawasan gampong dan masyarakatnya merupakan basis dari pembangunan suatu daerah. Salah satu ciri dari keberhasilan pembangunan akan dicerminkan oleh kemajuan gampong. Dengan demikian untuk mencapai tujuan pembangunan suatu daerah, kemajuan kawasan gampong harus diwujudkan. Keterbatasan kemampuan ekonomi dan pengelolaan potensi sumber daya, kebutuhan terhadap teknologi tepat guna untuk berproduksi, kurangnya tenaga yang terdidik, rendahnya jiwa kewirausahaan merupakan contoh keterbatasan masyarakat gampong pada umumnya. Kehadiran mahasiswa didiharapkan dapat mengidentifikasi keterbatasan masyarakat tersebut, untuk selanjutnya menciptakan kegiatan untuk menanggulanginya.
1.2
TUJUANTujuan dari penyelenggaraan KKN di Unsyiah adalah:
a) Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat. b) Menerapkan IPTEKS secara teamwork dan interdisipliner.
c) Menanamkan kepada mahasiswa nilai kepribadian: i. Nasionalisme dan jiwa Pancasila
ii. Keuletan, etos kerja dan tanggung jawab.
iii. Kemandirian, kepemimpinan dan kewirausahaan.
d) Menanamkan kepada mahasiswa jiwa peneliti yang eksploratif dan analitis. e) Mendorong berkembangnya learning community dan learning society.
1.3
SASARANSasaran dari penyelenggaraan KKN adalah mahasiswa, Universitas Syiah Kuala dan masyarakat.
3
1.3.1 Mahasiswa
a) Meningkatkan pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang: i. Cara berfikir dan bekerja secara interdisipliner.
ii. Kegunaan hasil pendidikannya bagi pembangunan.
iii. Kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat gampong dalam pembangunan. iv. Konteks keseluruhan dari permasalahan pembangunan.
b) Memunculkan sikap empati, kecintaan dan tanggung jawab terhadap kemajuan masyarakat.
c) Melatih mahasiswa untuk menelaah dan memecahkan masalah di dalam masyarakat secara pragmatis ilmiah.
d) Memberikan ketrampilan dan pengalaman kepada mahasiswa untuk merencanakan dan melaksanakan program pembangunan.
e) Melatih mahasiswa untuk menjadi seorang motivator dan prolem solver.
1.3.2 Unsyiah
a) Mendapatkan umpan balik dan informasi baru bagi peningkatan proses pendidikan sehingga dapat disesuaikan dengan tuntutan pembangunan.
b) Mempererat dan meningkatkan kerjasama dengan instansi-‐instansi/jawatan-‐ jawatan atau departemen lainnya dalam pelaksanaan pembangunan.
c) Meningkatkan kontribusi ilmu yang ada di dalam menyelesaikan berbagai masalah nyata pembangunan.
1.3.3 Masyarakat
a) Mendapatkan bantuan tenaga dan pikiran dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
b) Meningkatkan cara berfikir, bersikap dan bertindak secara lebih ilmiah.
c) Mendapatkan ide-‐ide pembaharuan yang diperlukan dalam menggerakkan pembangunan.
d) Terbinanya kader-‐kader pembangunan dalam masyarakat, sehingga menjamin kesinambungan pembangunan.
Dengan demikian kegiatan KKN Unsyiah merupakan proses pembelajaran timbal balik dimana:
• Mahasiswa tidak hanya belajar di masyarakat, tetapi secara nyata turut serta dalam pembangunan daerah sebagai motivator dan innovator.
4
• Masyarakat tidak dijadikan sebagai objek, tetapi sebagai mitra dalam pembangunan. Masyarakat juga dapat memanfaatkan kegiatan KKN sebagai sarana pembelajaran.
• Mahasiswa dapat belajar dan bekerjasama dengan mahasiswa dengan latar belakang ilmu lainnya.
• Unsyiah secara bersama-‐sama dengan pemerintah daerah dapat mengidentifikasi permasalahan dan menentukan lokasi kegiatan KKN.
1.4
DESKRIPSI DAN KOMPETENSIKKN merupakan mata kuliah wajib bagi setiap mahasiswa program sarjana Unsyiah tahun angkatan 2009 ke atas dan memiliki bobot 3 (tiga) SKS dengan kode mata kuliah USK 040. Sesuai dengan bobot SKS-‐nya, kegiatan KKN mewajibkan mahasiswa tinggal bersama masyarakat selama 1 (satu) bulan efektif dan melaksanakan kegiatan pengabdian yang bermanfaat bagi masyarakat sesuai dengan bidang studi masing-‐ masing mahasiswa. KKN dilaksanakan minimal 4 (empat) kali setahun yaitu pada semester ganjil, semester genap, libur antar semester ganjil -‐ genap dan libur antar semester genap -‐ ganjil.
Setelah mengikuti mata kuliah KKN, mahasiswa diharapkan: a) Mampu berfikir dan bekerja secara interdisipliner.
b) Mampu memecahkan masalah di masyarakat secara pragmatis ilmiah berdasarkan pengetahuan yang dipelajari.
c) Memiliki empati, kecintaan, kepedulian dan tanggung jawab terhadap masyarakat.
d) Mengembangkan pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan program pembangunan.
e) Menjadi innovator, motivator dan problem solver bagi masyarakat.
1.5
PENGELOLAAN KKNUntuk penyelengaraan KKN, Rektor Unsyiah menunjuk Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (Bapel KKN) dengan keputusan rektor. Struktur organisasi Bapel KKN terdiri dari Unsur Pelaksana dan Unsur Administrasi. Unsur Pelaksana terdiri dari ketua, sekretaris, divisi program, divisi kerjasama, divisi monitoring dan evaluasi. Unsur Administrasi mengurus bidang kesekretariatan. Dalam pelaksanaannya Bapel KKN akan dibantu oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang ditetapkan dengan Keputusan Rektor.
5
Gambar 1.1 Struktur Badan Pelaksana KKN Unsyiah
Adapun tugas pokok dan fungsi Bapel KKN dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini. Tabel 1.1 Tugas pokok dan fungsi Bapel KKN Unsyiah
Bapel KKN Tugas dan Fungsi
Ketua Bapel KKN § Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan KKN
§ Melakukan koordinasi pengelola KKN § Berkonsultasi dengan Rektor dan Ketua
LPKM
§ Merencanakan anggaran tahunan KKN § Berkoordinasi dengan instansi terkait
terkait lokasi pelaksanaan KKN Sekretaris § Bertanggung jawab terhadap
administrasi pengelolaan KKN
§ Menggantikan ketua bila berhalangan Divisi Program § Menyusun dan mengevaluasi panduan
KKN
§ Merancang tema KKN
§ Mengembangkan sistem informasi KKN § Menyusun jadwal pelaksanaan KKN § Mengkoordinasikan proses perekrutan
dan melaksanakan pembekalan
§ Menyusun penempatan peserta, DPL dan masalah teknis lain terkait pelaksanaan KKN
Divisi Kerjasama § Menjalin kerja sama dengan PEMDA, Senat Unsyiah Rektor Unsyiah
Ketua LPKM
Ketua Bapel KKN
Sekretaris
Sekretariat
7
BAB II
PERSIAPAN PELAKSANAAN KKN
2.1. TEMA KKN 2.1.1 Pemilihan TemaTema KKN dapat diusulkan oleh Pemerintah Daerah, mitra, fakultas, dosen dan unit kerja lain di Unsyiah. Tema yang diusulkan selanjutnya akan dibahas oleh tim yang terdiri dari Ketua LPKM, Bapel KKN, para PD1 dan PD3 (Gambar 2.1). Tema usulan Pemda dan mitra kerja disusun dalam bentuk MoU, sedangkan tema usulan dari fakultas, dosen dan unit kerja lain dirumuskan dalam bentuk proposal/TOR.
Pengusulan tema Seleksi / penyempurnaan
Gambar 2.1 Alur pengusulan tema KKN
2.1.2 Kriteria Tema
Tema KKN yang diusulkan oleh berbagai pihak harus memenuhi kriteria-‐kriteria sebagai berikut:
a) Mendukung misi dan visi Unsyiah.
b) Sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan program pengembangan daerah. c) Mempunyai tujuan dan sasaran yang jelas, serta memiliki luaran dan dampak
yang dapat diukur.
d) Memiliki tahapan yang jelas dan dapat diterapkan dalam jangka waktu yang panjang.
Tim Pengembang tema KKN (Ketua LPKM, Bapel KKN, PD1 dan PD3) Pelaksanaan Kegiatan KKN Pemda Mitra (Masyarakat/ BUMN/NGO dll.) LPKM/Fakultas Dosen Unit lain di Unsyiah
8
e) Merupakan kegiatan kombinasi antara learning process dan problem solving bagi mahasiswa untuk semua ranah kompetensi dengan penekanan pada pengembangan kompetensi afektif.
f) Memenuhi prinsip research based, win –win solution, co – creation, co – funding,
flexibility, dan sustainability.
g) Memicu berlangsungnya proses pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat.
2.2 LOKASI KKN
Lokasi KKN ditentukan bersamaan dengan penentuan tema menggunakan prosedur yang serupa. Setelah calon lokasi KKN ditentukan maka:
a) LPKM mengajukan permohonan ijin secara tertulis kepada Pemda Kabupaten/Kota sesuai dengan prosedur administrasi yang berlaku. Dalam hal ini proses permohonan izin di lapangan menjadi tanggung jawab Divisi Kerjasama Bapel KKN.
b) LPKM membuat dan menyampaikan surat pemberitahuan rencana kegiatan dan penempatan peserta KKN ke bupati/walikota dengan tembusan ditujukan kepada bappeda, kesbanglinmas, camat, geuchik, dan instansi pemda lain yang terkait.
c) Penyampaian surat tersebut di tingkat kabupaten/kota menjadi menjadi tanggung jawab Bapel KKN.
2.3 PESERTA KKN
KKN terbuka bagi semua mahasiswa Unsyiah yang sudah memenuhi persyaratan. Persyaratan tambahan diperlukan jika tema KKN yang diusulkan membutuhkan keahlian dan pengalaman tertentu. Mahasiswa yang sudah memenuhi syarat dan ingin mengikuti KKN harus mendaftar terlebih dahulu di Bapel KKN.
2.3.1 Persyaratan Peserta KKN
a) Terdaftar pada program studi S1 di lingkungan Unsyiah.
b) Telah lulus minimal 100 SKS dan pada saat pelaksanaan KKN tidak boleh mengambil mata kuliah dan atau praktikum. KKN pada tengah semester dikhususkan hanya kepada mahasiswa yang sedang melaksanakan tugas akhir/skripsi.
c) Membayar biaya pelaksanaan KKN sesuai dengan keputusan Rektor Unsyiah. d) Memprogram mata kuliah KKN dalam KRS online.
e) Mematuhi peraturan dan ketentuan yang ditetapkan Bapel KKN.