• Tidak ada hasil yang ditemukan

S K R I P S I. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Agronomi. Diajukan Oleh :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "S K R I P S I. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Agronomi. Diajukan Oleh :"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN PENGGUNAAN KANTONG TANAM ORGANIK BERBAHAN DASAR ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) DAN SABUT KELAPA

TERHADAP PERTUMBUHAN SERTA HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleracea L.) Varietas Alboglabra

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1

Jurusan Agronomi

Diajukan Oleh : LIA DAMAYANTI NIM. 201610200311152

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI JURUSAN AGRONOMI

FAKULTAS PERTANIAN - PETERNAKAN UNIVERSITAS MUIHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala kekuatan dan kemampuan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul “Kajian Penggunaan Kantong Tanam Organik Berbahan Dasar Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) dan Sabut Kelapa terhadap Pertumbuhan serta Hasil Tanaman Kailan (Brassica Oleracea L.) Varietas Alboglabra”. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih atas segala bantuan doa, tenaga, dan pemikiran sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan baik. Dengan segala hormat penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak, terutama: 1. Yth. Dr. Ir. David Hermawan, MP. Selaku Dekan FPP UMM serta seluruh

jajaran dekanat FPP UMM

2. Yth. Dr. Ir. Ali Ikhwan, MP. Selaku ketua jurusan Agronomi

3. Yth. Dr. Ir. Aniek Iriany, MP. selaku pembimbing utama dan Dr. Ir. Muhidin, Msi. Selaku pembimbing pendamping yang telah bersedia membimbing dengan sabar selama penyusunan proposal skripsi ini hingga selesai.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun terhadap skripsi ini, sehingga dapat menjadi pedoman untuk melakukan lebih banyak penelitian yang lebih sempurna. Penulis juga mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaatbagi pembacanya, Terima Kasih.

Malang, 14 Juni 2021

(6)

DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN...iv ABSTRAK...vi KATA PENGANTAR...viii DAFTAR ISI...ix DAFTAR TABEL...xi DAFTAR GAMBAR...xii DAFTAR LAMPIRAN...xiii BAB I. PENDAHULUAN...1 1.1. Latar Belakang...1 1.2. Rumusan Masalah...3 1.3. Tujuan Penelitian...4 1.4. Hipotesis...4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...5

2.1 Tanaman Kailan...5

2.2. Kantong Tanam Organik ...7

2.2.1. Bahan Baku Kantong Tanam Organik dari Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) ...10

2.2.2 Kandungan Kimia Eceng Gondok (Eichhornia crassipes)...11

2.2.3. Bahan Baku Kantong Tanam Organik dari Sabut Kelapa (Cocos nucifera)13 2.2.4 Kandungan Bahan Organik Sabut Kelapa (Cocos nucifera)...14

BAB III. METODE PENELTIAN...16

3.1. Waktu dan Tempat...16

3.2. Alat dan Bahan...16

3.3. Rancangan Penelitian...16

3.4. Pelaksanaan Penelitian...17

3.5 Parameter Pengamatan...21

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...24

4.1. Hasil...24

4.1.1. Tinggi Tanaman (cm)...24

4.1.2. Jumlah Daun (helai) ...26

4.1.3. Diameter Batang (cm)...29

4.1.4. Panjang Akar (cm)...31

4.1.5. Berat Basah Tajuk (g)...32

4.1.6. Berat Kering Tajuk (g). ...33

4.1.7. Berat Basah Akar (g)...34

4.1.8. Berat Kering Akar (g)...34

4.1.9. Luas Daun (cm2) ...35

4.1.10. Harvest Index (HI)...36

4.1.11. Leaf Area Ratio (LAR)...37

4.2. Pembahasan...37

4.2.1 Tinggi Tanaman ...39

4.2.2 Jumlah Daun...41

(7)

4.2.4 Panjang Akar...43

4.2.5 Berat Basah Tajuk...44

4.2.6 Berat Kering Tajuk...45

4.2.7 Berat Basah Akar...46

4.2.8 Berat Kering Akar...47

4.2.8 Luas Daun...48

4.2.9 Harvest Index (HI) ...50

4.2.10 Leaf Area Ratio (LAR) ...50

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN...52

5.1. Kesimpulan...52

5.2. Saran...52

DAFTAR PUSTAKA ...53

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. KandunganoEcengo Gondoko Segar...11

Tabel 2. Kandungan Kimia Eceng Gondok...12

Tabel 3. KandungannKimia Serbuk Sabut Kelapa...14

Tabel 4. Rerata tinggi tanaman...24

Tabel 5. Rerata jumlah daun...27

Tabel 6. Rerata diameter batang...30

Tabel 7. Rerata panjang akar...32

Tabel 8. Nilai rerata berat basah tajuk...32

Tabel 9. Rerata berat kering tajuk...33

Tabel 10. Rerata berat basah akar...34

Tabel 11. Rerata berat kering akar...35

Tabel 12. Rerata luas daun...36

Tabel 13. Rerata harvest index...36

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pembuatan guludan...65

Gambar 2. Penggemburan tanah...65

Gambar 3. Eceng gondok segar...65

Gambar 4. Sabut kelapa...65

Gambar 5. Eceng gondok yang dipotong-potong...65

Gambar 6. Eceng gondok direbus...65

Gambar 7. Eceng gondok dihaluskan...65

Gambar 8. Sabut kelapa dihaluskan...65

Gambar 9. Eceng gondok yang telah halus...66

Gambar 10. Sabut kelapa yang telah halus dan sedang ditimbang...66

Gambar 11. Eceng gondok yang telah dihaluskan...66

Gambar 12. Pot yang telah dicetak dan dikeringkan...66

Gambar 13. Pot yang telah kering...66

Gambar 14. Pot yang telah digunakan untuk menyemai...66

Gambar 15. Pengamatan tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah daun...66

Gambar 16. Tanaman kailan terserang embun tepung (fungi)...66

Gambar 17. Penyemprotan fungisida...66

Gambar 18. Pembersihan gulma dari sekitar tanaman...66

Gambar 19. Tanaman kailan yang telah berumur 42 HST...66

Gambar 20. Tanaman kailan yang telah berumur 49 HST...66

Gambar 21. Tanaman kailan yang telah berumur 56 HST...67

Gambar 22. Pemanenan tanaman kailan...67

Gambar 23. Menghitung luas daun...67

Gambar 24. Memberikan label pada amplop ...67

Gambar 25. Memasukkan tanaman kailam ke dalam amplop...67

Gambar 26. Memasukkan tanaman kailan ke dalam oven...67 Gambar 27. Tanaman kailan dimasukkan oven dengan suhu 80o selama 48 jam.67

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Analisis Ragam Tinggi Tanaman (cm) Kailan pada Pengamatan ke 14 HST (Hari Setelah Tanam)...57 Lampiran 2. Analisis Ragam Tinggi Tanaman (cm) Kailan pada Pengamatan ke 21 HST (Hari Setelah Tanam) ...57 Lampiran 3. Analisis Ragam Tinggi Tanaman (cm) Kailan pada Pengamatan ke 28 HST (Hari Setelah Tanam) ...57 Lampiran 4. Analisis Ragam Tinggi Tanaman (cm) Kailan pada Pengamatan ke 35 HST (Hari Setelah Tanam) ...58 Lampiran 5. Analisis Ragam Tinggi Tanaman (cm) Kailan pada Pengamatan ke 42 HST (Hari Setelah Tanam) ...58 Lampiran 6. Analisis Ragam Tinggi Tanaman (cm) Kailan pada Pengamatan ke 49 HST (Hari Setelah Tanam) ...58 Lampiran 7. Analisis Ragam Tinggi Tanaman (cm) Kailan pada Pengamatan ke 56 HST (Hari Setelah Tanam) ...59 Lampiran 8. Analisis Ragam Jumlah daun (helai) Tanaman Kailan pada

Pengamatan ke 14 HST (Hari Setelah Tanam) ...59 Lampiran 9. Analisis Ragam Jumlah daun (helai) Tanaman Kailan pada

Pengamatan ke 21 HST (Hari Setelah Tanam) ...59 Lampiran 10. Analisis Ragam Jumlah daun (helai) Tanaman Kailan pada

Pengamatan ke 28 HST (Hari Setelah Tanam) ...60 Lampiran 11. Analisis Ragam Jumlah daun (helai) Tanaman Kailan pada

Pengamatan ke 35 HST (Hari Setelah Tanam) ...60 Lampiran 12. Analisis Ragam Jumlah daun (helai) Tanaman Kailan pada

Pengamatan ke 42 HST (Hari Setelah Tanam) ...60 Lampiran 13. Analisis Ragam Jumlah daun (helai) Tanaman Kailan pada

Pengamatan ke 49 HST (Hari Setelah Tanam) ...60 Lampiran 14. Analisis Ragam Jumlah Daun (helai) Tanaman Kailan pada

Pengamatan ke 56 HST (Hari Setelah Tanam) ...61 Lampiran 15. Analisis Ragam Diameter Batang (cm) Tanaman Kailan pada Pengamatan ke 14 HST (Hari Setelah Tanam) ...61 Lampiran 16. Analisis Ragam Diameter Batang (cm) Tanaman Kailan pada Pengamatan ke 21 HST (Hari Setelah Tanam) ...61 Lampiran 17. Analisis Ragam Diameter Batang (cm) Tanaman Kailan pada Pengamatan ke 28 HST (Hari Setelah Tanam) ...62 Lampiran 18. Analisis Ragam Diameter Batang (cm) Tanaman Kailan pada Pengamatan ke 35 HST (Hari Setelah Tanam) ...62 Lampiran 19. Analisis Ragam Diameter Batang (cm) Tanaman Kailan pada Pengamatan ke 42 HST (Hari Setelah Tanam) ...62 Lampiran 20. Analisis Ragam Diameter Batang (cm) Tanaman Kailan pada Pengamatan ke 49 HST (Hari Setelah Tanam) ...62 Lampiran 21. Analisis Ragam Diameter Batang (cm) Tanaman Kailan pada Pengamatan ke 56 HST (Hari Setelah Tanam) ...63

(11)

Lampiran 22. Analisis Ragam Berat Basah Tajuk (gram) Tanaman Kailan Setelah Dilakukan Proses Pemanenan...63 Lampiran 23. Analisis Ragam Berat Kering Tajuk (gram) Tanaman Kailan

Setelah Dilakukan Proses Pemanenan...63 Lampiran 24. Analisis Ragam Panjang Akar (cm) Tanaman Kailan Setelah

Dilakukan Proses Pemanenan ...63 Lampiran 25. Analisis Ragam Luas Daun (cm2) Tanaman Kailan Setelah

Dilakukan Proses Pemanenan ...64 Lampiran 26. Analisis Ragam Berat Basah Akar (gram) Tanaman Kailan Setelah Dilakukan Proses Pemanenan...64 Lampiran 27. Analisis Ragam Berat Kering Akar (gram) Tanaman Kailan Setelah Dilakukan Proses Pemanenan...64 Lampiran 28. Pengolahan lahan...65 Lampiran 29. Menyiapkan bahan yang akan digunakan untuk membuat pot

organik...65 Lampiran 30. Membuat pot tanam organik dengan bahan dan alat yang telah tersedia. ...65 Lampiran 31. Mencetak pot tanam organik dan mengeringkannya hingga dapat dibuat untuk menyemai kailan. ...66 Lampiran 32. Penanaman kailan dan pengamatan serta perawatan setelah

tanam...66 Lampiran 33. Pemanenan dan pengamatan variabel destruktif...67 Lampiran 34. Data yang telah di uji Tukey dan Duncan menggunakan SPSS...68

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Budi, S. W., Sukendro A., dan Karlinasari L., 2012. Penggunaan Pot Berbahan Dasar Organik untuk Pembibitan Gmelina arborea Roxb. di Persemaian. Jurnal Agronomi Indonesia, 40(3), 239–245.

Castronuovo, D., Picuno P., Manera C., Scopa A., Sofo A., and Candido V., 2015. Biodegradable pots for Poinsettia cultivation: Agronomic and technical traits. Scientia Horticulturae, 197, 150–156.

Chanan, M. dan Aniek I., 2016. Komposisi Bahan Kantong Media Tanam Berbahan Limbah Organik Pada Produksi Bibit MPTS (Multi Purposes Tree Species), 312–318.

Chaudhary, P., S. Godara, A. N. Cheeran, and A.K. Chaudhari, 2012. Fast and Accurate Method for Leaf Area Measurement. International Journal of Computer Applications, 49 (9), 0975 – 8887.

Daniels, W. L., He Z. J., and Stone P., 2017. Evaluation of Biosolids for Use in Biodegradable Transplant Containers. Virginia Polytechnic Institute and State University. Master of Science In Environment.

Darmawan, 2009. Kailan dan Budidayanya. Jakatta: Penebar Swadaya.

Fageria, N. K., Filho M. P. B., Moreira A., and Guimarães C. M., 2009. Foliar fertilization of crop plants. Journal of Plant Nutrition, 32(6), 1044–1064. Fahrudin, F., 2009. Budidaya Caisim (Brassica juncea L.) Menggunakan Ekstrak

Teh dan Pupuk Kascing. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Fan, R., Luo J., Yan S., Wang T., Liu L., Gao Y., and Zhang Z., 2015. Use of water hyacinth (Eichhornia crassipes) compost as a peat substitute in soilless growth media. Compost Science and Utilization, 23(4), 237–247. Gardner, F., P. R. B. Pierce. dan R. L. Mitchel., 1991. Fisologi Tanaman

Budidaya. Terjemahan Herawati Susilo. Universitas Indonesia Press. Jakarta. 428 hlm.

Gross, J., 1991. Pigments in Vegetable, chlorophylls and caratenoids. New York: Van Nostard Reinhold

Gunawan, Pasaribu., 2007. Pengolahan Eceng gondok Sebagai Bahan Baku Kertas Seni. Balai Litbang Kehutanan Sumatera. Godok Padang.

Hasriani, Kalsim, D. K., dan Sukendro A., 2013. Kajian Serbuk Sabut Kelapa (Cocopeat) sebagai Media Tanam, 1–7.

Iriany, A., Chanan M., dan Djoyowasito G., 2018. Organic mulch sheet formulation as an effort to help plants adapt to climate change. International Journal of Recycling of Organic Waste in Agriculture, 7(1), 41–47.

Irwan, 2005. Dasar-Dasar Fisiologi Tanaman. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Isroi, 2008. Potensi Biomassa Lignoselulosa di Indonesia Sebagai Bahan Baku

Etanol: Tandan Kosong Kelapa Sawit

Jacob, 1995. Plant production. “Agriculture sciences and the world“. Wegeningen. hlm. 25-50.

(13)

Kasirajan, S. dan Ngouajio M., 2012. Polyethylene and biodegradable mulches for agricultural applications: A review. Agronomy for Sustainable Development.

Kelik, W., 2010. Pengaruh Konsentrasi dan Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair Hasil Perombakan Anaerob Limbah Makanan terhadap Pertumbuhan Sawi (Brasica juncea L.) Skripsi Univ. Hidayat (2003).

Khan, A. A., Mahmood, T., and Bano, B., 2000. Development of Bio-decomposable (Jiffy) Pots for Raising and Transplanting Nursery Plants. International Journal of Agricultural and Biology, 2(4), 380–381.

Kriswiyanti, E. dan Endah, 2009. Kinetika Hidrolisa Selulosa Dari Eceng Gondok Dengan Metode Arkenol Untuk Variabel Perbandingan Berat Eceng Gondok Dan Volume Pemasakan. Jurnal Ekuilibrium, (7), 77–80.

Lakitan B., 1993. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 155 hal.

Lakitan B., 2012. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Rajawali press. Lakitan B., 1995. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Raja

Grafinda Persada: Jakarta

Larcher, W. 1975. Physiological Plant Ecology : Ecophysiology and Stress Physiology of Functional Groups. Third Edition. Springer. New York. Lopez, R. G., and Camberato, D. M., 2011. Growth and development of

“Eckespoint Classic Red” poinsettia in biodegradable and compostable containers. HortTechnology, 21(4), 419–423.

Morrison, M. J., H. D. Voldeng and E. R. Cober., 1999. Physiological changes from 58 years of genetic improvement of short-season soy bean cultivarsin Canada. Agron. J. 91:685-689.

Mulyawan, M., Setyowati E. dan Wijaya A., 2015. Surfaktan Sodium Ligno Sulfonat (SLS) dari Debu Sabut Kelapa. Jurnal Teknik ITS, 4(1), 1–3. Munkar, G. Dan Nugraha W. D., 2017. Pengaruh C / N Ratio Pada Produksi

Biogas Dari Daun Eceng Gondok Dengan Metode Liquid Anaerobic, 6(3), 1–8.

Nugroho, W. A., Rahayu F. D., dan Lutfi M., 2013. Pengaruh Formulasi Bahan Terhadap Sifat Mekanik Kantong Tanam Organik. Jurnal Teknologi Pertanian, 14(2), 115–122.

Nurdin, 2011. Antisipasi Perubahan Iklim Untuk Keberlanjutan Ketahanan Pangan. Jurnal Dialog Kebijakan Publik Edisi 4 November 2011. Gorontalo.

Peni, P. dan Purwanto T., 2007. Petunjuk Teknis Pembuatan Kompos Berbahan Kotoran Sapi. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Ternak.

Pinaria, A., A. Baihaki, R. Setiamihardjo, dan A.A. Darajat. 1997. Indeks Panen 53 Genotip Kedelai. Zuriat. 8(2): 50-56.

Pudjiono, E. Dan Gunomo D., 2013. Pembuatan Dan Pengujian Kantong Tanam Organik Dari Bahan Eceng Gondok (Eichoirnia Crassipes (Mart.) Solms). Agroteknologi, 1–8.

Ratri, C. W., Trisnowati S. dan Wibowo, A., 2007. Pengaruh Penambahan Bekatul dan Eceng Gondok pada Media Tanam terhadap Hasil dan

(14)

Kandungan Protein Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus (Jacq. exFr.) Kummer. Jurnal Ilmu Pertanian, 14(1), 13–24.

Samadi B., 2013. Budidaya Intensif Kailan secara Organik dan Anorganik. Jakarta: Pustaka Mina.

Samsudin, Asep. dan Husnussalam H., 2017. (IbM of water hyacinth (Eichornia crassipes) used for bag craft). Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 34–39.

Soverda, R., Susanti dan Irmia N., 2008. Pengaruh Beberapa Macam Bokashi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) di Polybag. Jurnal Agronomi, 12(1), 17–20.

Suharja S., 2009. Biomassa, kandungan klorofil dan nitrogen daun dua varietas cabai (Capsicum annum) pada berbagai perlakuan pemupukan. Jurnal Bioscience, 1(2), 9–16.

Sunarjono, 2004. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta. Halaman 38 – 47.

Susanto, B., 2005. Pemanfaatan Enceng Gondok (Eicchornia crassipes (Mart.) Solms.) sebagai Bahan Baku Utama Pembuatan Kantong Tanam untuk Pembibitan. Skripsi. Malang: Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya.

Sutedjo M., 2010. Pupuk Dan Cara Pemupukan. Jakarta: Rineka Cipta

Syekhfani. 2002. Arti penting bahan organik bagi kesuburan tanah. Jurnal Penelitian Pupuk Organik.

Tim Penulis PS, 1993. Sayuran Komersial. Penebar Swadaya, Jakarta.

Tjionger M., 2006. Pentingnya Menjaga Keseimbangan Unsur Hara Makro dan Mikro untuk Tanaman, Makasar.

Trivana, L., Pradhana A. Y. dan Manambangtua A. P., 2017. Kotoran Kambing dan Debu Sabut Kelapa dengan Bioaktivator EM4 Time Optimization of the Composting of Organic Fertilizer Based on Goat Manure and Coconut Coir Dust using EM4 Bio-Activator, 9, 16–24.

Virgiawan R., 2014 Pemanfaatan Ampas Teh Untuk Pupuk Bokashi dengan Penambahan Kotoran Kelinci (Kajian Waktu Fermentasi dan Konsentrasi EM4). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Vox, G., Santagata G., Malinconico M., Immirzi B., Scarascia M. G. and Schettini E., 2013. Biodegradable films and spray coatings as eco-friendly alternative to petro-chemical derived mulching films. Journal of Agricultural Engineering, 44(2s), 10–14.

Widaryanto, E., N. Herlina, dan P.H., Putra., 2003. Upaya Peningkatan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kailan (Brassica oleraceae Var. Acephala) dengan Pengaturan Populasi Tanaman pada Sistem Hidroponik Tipe NFT (Nutrient Film Technique). http://www.malang.ac.id. Diakses pada 13 Januari 2021.

Wijaya, K., 2010. Pengaruh Konsentrasi dan Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair Hasil Perombakan Anaerob Limbah Makanan terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica juncea L.).Skripsi. Program Studi Biologi,

(15)

Fakultas Matematika Pdan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Wijaya, K. A., 2008. Nutrisi Tanaman Sebagai Penentu Kualitas HAsil dan Resistensi Alami Tanaman. Prestasi Pustaka. Jakarta.

Yue, C., Hall, C. R., Behe, B. K., Campbell, B. L., Lopez, R. G., and Dennis J. H., 2010. Investigating Consumer Preference for Biodegradable Containers. J. Environ. Hort., 28(4), 239–243.

Yuliatin, E., Puspita S., dan Hendra M., 2018. Aplikasi Pupuk Organik Cair Eceng Gondok (Eichornia crassipes) Kombinasi terhadap Pertambahan Pertumbuhan Aglaonema “Lipstik.” Biotropika - Journal of Tropical Biology, 6(1), 28–34.

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan memperhatikan apa yang diperlukan anak-anak, penulis berusaha untuk lebih hati-hati dalam penyampaian materi, karena dalam aplikasi ini akan diajarkan

Opini Wajar Dengan Pengecualian – WDP; opini wajar dengan pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan telah disajikan dan diungkapkan secara wajar dalam semua hal yang

Berdasarkan indeks massa tubuh didapatkan wanita dengan postur tubuh normal, riwayat histerektomi, dan riwayat stroke tidak bermakna mengalami keluhan inkontinensia urin.. Ibu

Bila ada energi radiasi yang dipancarkan atau diserap oleh atom, energi harus berupa paket- paket energi (foton) yang besarnya sama dengan perubahan energi di dalam

peradilan di Indonesia adalah peradilan negara yang menerapkan dan menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila; 4. Peradilan dilakukan Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan

Sensi Regular Pants S48 Sensi Regular Pants M40 Sensi Regular Pants L36 Sensi Regular Pants XL30 Sensi Regular Pants XXL28 Merries Pants Good Skin M22. Merries Pants Good Skin

Fenomena ini menunjukkan bahwa material komposisi penyusun film plastik biodegradable bersifat hidrofilik/suka air, misalnya ethanol 70 %, air suling dan gliserol, semuanya dapat

Salamah, 2012 Pengembangan Model Kurikulum Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pengamalan Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Mts Di Kalimantan Selatan Universitas Pendidikan Indonesia