• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI MANAJEMEN MUTU INTERNAL DI PROGRAM STUDI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI MANAJEMEN MUTU INTERNAL DI PROGRAM STUDI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

1

MENGGUNAKAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR EDUCATION (STUDI KASUS DI EKS-JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN

SENI RUPA FKIP UNS)

JURNAL

Oleh:

RIRIN ROHMA WIJAYANTI K2512062

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2016

(2)
(3)

commit to user ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui kinerja pada masing-masing Program Studi di Eks-Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Rupa FKIP UNS, menggunakan Malcolm

Balgride Criteria. (2) Mengetahui posisi/rangking masing-masing Program Studi di

Eks-Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Rupa FKIP UNS, dengan Malcolm Balgride Criteria. (3) Mengetahui kinerja apa saja yang harus ditingkatkan pada masing-masing Program Studi Eks-Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Rupa FKIP UNS, ditinjau dari hasil pengukuran dengan menggunakan Malcolm Balgride Criteria.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dosen program studi Eks-Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Rupa FKIP UNS yang masuk kriteria. Sampel yang terpilih adalah 5 dosen Pendidikan Seni Rupa, 4 dosen Pendidikan Bahasa Indonesia, 3 dosen Pendidikan Bahasa Inggris, 5 dosen Pendidikan Bahasa Jawa. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif guna mendeskripsikan hasil dari analisis kuantitatif yang telah dilakukan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, menurut hasil penilaian kinerja menggunakan MBCfE, Program Studi Seni Rupa dan Program Studi Pendidikan Bahasa Jawa FKIP UNS menempati peringkat Benchmark Leader, sedangkan Program Studi Bahasa Indonesia dan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris menempati peringkat Industry

Leader. Kedua, posisi/rangking yang diperoleh masing-masing program studi yaitu

Pendidikan Bahasa Jawa 819; Pendidikan Seni Rupa 789; Pendidikan Bahasa Indonesia 751; dan Pendidikan Bahasa Inggris 704. Ketiga, saran yang dapat diberikan kepada masing-masing Program Studi adalah (1) Pendidikan Seni Rupa harus lebih meningkatkan kinerjanya pada manajemen proses dan hasil-hasil kegiatan pendidikan; (2) Pendidikan Bahasa Indonesia harus lebih meningkatkan kinerja pada pengembangan inovasi desain pengujian produk/jasa baru; (3) Pendidikan Bahasa Inggris harus lebih meningkatkan kinerja pada hasil-hasil kegiatan pendidikan karena belum ada pembanding dengan kompetitor; 4) Pendidikan Bahasa Jawa harus lebih meningkatkan kinerja pada kriteria fokus pelanggan.

Kata Kunci: MBCfE, malcolm baldrige, manajemen mutu, penilaian kinerja, kinerja program studi

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam membangun sebuah bangsa. Masyarakat membutuhkan pendidikan untuk membentuk sikap dan kompetensi dasar agar dapat berkontribusi maksimal untuk kemajuan bangsanya. Hal ini membuktikan bahwa pendidikan adalah hal yang paling utama yang harus diperhatikan dalam pembangunan sebuah

bangsa. Kurangnya peningkatan mutu dari lembaga pendidikan yang terkait,juga menjadi penyebab rendahnya tingkat pendidikan. Peran LPTK (Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan) yaitu membentuk tenaga kependidikan yang berkualitas melalui peningkatan kualitas sistem pendidikan secara berkelanjutan. Salah satu LPTK yang ada di Indonesia adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu

(4)

commit to user Pendidikan Universitas Sebelas Maret

(FKIP UNS). Tercatat pada Data dan Informasi UNS tahun 2014 bahwa mahasiswa yang lulus sebanyak 1460 orang pada tahun pelajaran 2013/2014. Data tersebut meningkat dibandingkan tahun 2013 yang jumlahnya 1383 mahasiswa lulus. Jadi LPTK adalah penghasil tenaga pendidik yang jumlahnya semakin meningkat dari tahun ke tahun.Sehingga harus menjaga mutu pendidikan baik proses maupun output. Sementara itu, untuk meningkatkan manajemen mutu internal maka diperlukan self evaluation atau evaluasi kinerja secara internal terlebih dahulu. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kualitas sebuah lembaga adalah Malcolm

Baldrige Criteria. Malcolm Baldrige Criteriadiprediksi dapat dijadikan sebagai

alat yang digunakan sebagai pedoman untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan, kinerja, dan manajemen mutu pada masing-masing Program Studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, khususnya Program Studi Pendidikan Seni dan Bahasa. Pada dasarnya Malcolm

Baldrige Criteria for Performance Excellence atau Kriteria Baldrige merupakan penuntun bagi suatu perusahaaan untuk mencapai kinerja

bermutu tinggi, melalui tujuh kategori yaitu: 1). Kepemimpinan; 2). Perencanaan Strategis; 3). Fokus Pelanggan; 4). Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan; 5). Fokus Tenaga Kerja; 6). Fokus Operasi Kerja; dan 7). Hasil-hasil.

Malcolm Balgride telah digunakan di

Amerika sejak tahun 1987 dalam usaha peningkatan mutu dalam berbagai aspek jangka panjang. Indonesia juga telah menerapkan metode ini pada perusahaan-perusahaan besar seperti BUMN. Indonesia mengadopsi MBCfPE dalam bentuk

Indonesian Quality Award (IQA) sebagai

penghargaan atas kinerja BUMN (Badan Usaha Milik Negara yang dimaksudkan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif dari BUMN dalam menghadapi persaingan global. Menurut Suharno (2015) mengatakan bahwa “kriteria Malcolm

Balgride adalah metode yang cukup efektif

dan efisien untuk mengukur kualitas kinerja suatu lembaga”. Dari hasil pengukuran dengan menggunakan metode ini, nantinya akan dapat dilihat tingkatan kualitas dan faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas dari lembaga tersebut. Pengukuran kualitas menggunakan Kriteria Baldrige cukup adaptif dalam lembaga pendidikan karena memungkinkan untuk melakukan penilaian mandiri (self assessment)

(5)

commit to user proses dan kualitas Program Studi,

membangun sistem kerja yang tinggi, menterjemahkan visi dan misi ke dalam strategi, dan membangun kesetiaan konsumen. Metode ini memberikan kebebasan kepada Program Studi untuk melakukan evaluasi dan pengembangan metode demi peningkatan kinerja sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini yaitu: :

1. Mengetahui kinerja pada masing-masing Program Studi di Eks-Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Rupa FKIP UNS, menggunakan Malcolm Balgride

Criteria.

2. Mengetahui posisi/rangking masing-masing Program Studi di Eks-Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Rupa FKIP UNS, dengan Malcolm Balgride Criteria.

3. Mengetahui kinerja apa saja yang harus ditingkatkan pada masing-masing Program Studi Eks-Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Rupa FKIP UNS, ditinjau dari hasil pengukuran dengan menggunakan Malcolm Balgride Criteria.

METODE

Penelitian ini dilakukan di Program Studi pada Eks-Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni (PSB) yaitu Program Studi

Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Jawa dan Pendidikan Seni Rupa. Keempat program studi tersebut berada di kampus utama Universitas Sebelas Maret dengan alamat Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta, telp. (0271) 669124. Waktu penelitian dari bulan Desember 2015 sampai Juni 2016. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bertujuan untuk menganalisis data-data penelitian yang berupa angka-angka menggunakan statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah adalah semua dosen program studi Eks-Jurusan PSB FKIP UNS yang memenuhi syarat.

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan 2 metode, yaitu kuantitif dan pendekatan deskriptif.

PEMBAHASAN

Data penelitian diperoleh dari angka-angka pada angket yang diisi oleh responden. Skor total akhir dari Baldrige

Assesment akan disesuaikan untuk menentukan posisi program studi menggunakan tabel berikut:

Tabel 1. Hasil Perhitungan Malcolm

Baldrige Skor yang Diperoleh Kriteria 876-1000 World Leader Excellent 776-875 Benchmark Leader 676-775 Industry Leader 576-675 Emerging Industry Leader Average 476-575 Good Performance 376-475 Early Improvment

(6)

commit to user Skor yang Diperoleh Kriteria 276-375 Early Result Poor 0 -275 Early Developmant

(Sumber: Suharno, Sukamto, dan Sutarto, 2015)

Hasil analisis data pada masing-masing program studi disajikan dalam tabel perhitungan skor berdasarkan teori Baldrige

Assesment sebagai berikut:

Pendidikan Seni Rupa

Tabel 2. Hasil Perhitungan Tujuh Kriteria

MBCfE pada Program Studi Pendidikan

Seni Rupa N

o

KRITERIA POIN

KINER-JA[%] 1. Kepemimpinan 99 82 2. perencanaan Strategis 70 82 3. Fokus Pelanggan 70 83 4. Manajemen Analisis dan Informasi 74 82

5. Sumber Daya Manusia 71 84 6. Manajemen Proses 65 76 7. Hasil-hasil Kegiatan

Pendidikan

341 76

TOTAL 789 78,9

(Sumber: Data Primer, Lampiran 3)

Hal tersebut menunjukkan bahwa Pendidikan Seni Rupa termasuk dalam kategori Benchmark Leader, artinya kinerja Pendidikan Seni Rupa dapat dijadikan contoh dan ditiru oleh prodi-prodi lain. Prosentase perolehan skor kriteria Malcolm

Baldrige pada Pendidikan Seni Rupa

digambarkan dengan histogram berikut:

Gambar 1. Hubungan Pencapaian Kinerja Program Studi Seni Rupa dengan Kriteria

MBCfE

Berdasarkan tujuh kriteria diatas, kriteria manajemen proses dan hasil-hasil kegiatan pendidikan adalah kriteria yang paling rendah tingkat capaiannya. Sedangkan skor terendah yang diperoleh adalah 70% pada item membandingkan dengan suplier lain. Data tersebut menunjukkan bahwa komunikasi dan hubungan kerjasama standar kualitas dengan suplier/rekanan dalam Program Studi Pendidikan Seni Rupa masih kurang. Pendidikan Bahasa Indonesia

Tabel 2. Hasil Perhitungan Tujuh Kriteria

MBCfEpada Program Studi Pendidikan

Bahasa Indonesia

No KRITERIA POIN

KINER-JA[%] 1. Kepemimpinan 93 78 2. perencanaan Strategis 64 75 3. Fokus Pelanggan 64 75 4. Manajemen Analisis dan Informasi 68 76

5. Sumber Daya Manusia 65 76 6. Manajemen Proses 62 73 7. Hasil-hasil Kegiatan Pendidikan 335 74 TOTAL 751 75,1 82 82 83 82 84 76 76 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 1 2 3 4 5 6 7 Kriteria MBCfE K in e r ja [ %]

(7)

commit to user Tabel 2 menunjukkan bahwa Program

Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNS termasuk dalam kategori Industry

Leader, artinya kinerja Pendidikan Bahasa

Indonesia FKIP UNS dapat dijadikan contoh dan ditiru oleh prodi-prodi lain. Pada kondisi ini berarti Program Studi memiliki area berbasis industri, artinyasemua kinerja perusahaan yang meliputi pengelolaan (manajemen), termasuk perencanaan, nilai (value), dan kultur kerja dipersepsikan sebagaimana layaknya industri. Rekapitulasi prosentase perolehan skor kriteria Malcolm Baldrige pada prodi Pendidikan Bahasa Indonesia digambarkan dengan histogram berikut ini:

Gambar 2. Hubungan antara Pencapaian Kinerja Program Studi Bahasa Indonesia dengan Kriteria MBCfE

Berdasarkan tujuh kriteria diatas, kriteria manajemen proses adalah kriteria yang paling rendah tingkat capaiannya. Hal tersebut disebabkan karena Program Studi masih belum maksimal dalam melakukan pengembangan inovasi desain dan pengujian produk/jasa baru (70%) dan juga

kurangnya komunikasi yang berstandar kualitas kepada suplier/rekanan (70%). Pendidikan Bahasa Inggris

Tabel 3. Hasil Perhitungan Tujuh Kriteria

MBCfEpada Program Studi Pendidikan

Bahasa Inggris FKIP UNS N

o

KRITERIA POIN

KINER-JA[%] 1. Kepemimpinan 98 82 2. perencanaan Strategis 70 82 3. Fokus Pelanggan 68 80 4. Manajemen Analisis dan Informasi 68 76

5. Sumber Daya Manusia 65 76 6. Manajemen Proses 61 72 7. Hasil-hasil Kegiatan

Pendidikan

274 61

TOTAL 704 70,4

Berdasarkan hasil analisis menggunakan MBCfE, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris termasuk dalam kategori

Industry Leader artinya kinerja Pendidikan

Bahasa Inggris FKIP UNS dapat dijadikan contoh dan ditiru oleh prodi-prodi lain. Rekapitulasi prosentase perolehan skor kriteria Malcolm Baldrige pada prodi Pendidikan Bahasa Inggris digambarkan dengan histogram sebagai berikut:

Gambar 3. Hubungan antara Pencapaian Kinerja Program Studi Bahasa Inggris dengan Kriteria MBCfE

(Sumber: Data Primer)

78 75 75 76 76 73 74 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 1 2 3 4 5 6 7 Kriteria MBCfE K in e r ja [ %] 82 82 80 76 76 72 61 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 1 2 3 4 5 6 7 Krite ria MBC fE K in e r ja [ % ]

(8)

commit to user Skor terendah yang diperoleh adalah

66,7% pada item dukungan untuk peningkatan kompetensi staf dan bukti yang mendukung tanggung jawab sosial. Data tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan dan tanggung jawab sosial yang dimiliki Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris belum cukup jelas mengenai penyempurnaan sebagai akibat dari analisis tingkat organisasi dan sharing terhadap masyarakat maupun staf program studi. Pendidikan Bahasa Jawa

Tabel 4. Hasil Perhitungan Tujuh KriteriaMBCfEpada Program Studi Pendidikan Bahasa Jawa

Berdasarkan hasil analisis menggunakan MBCfE, prodi Pendidikan Bahasa Jawa termasuk dalam kategori

Benchmark Leader, artinya kinerja Pendidikan Bahasa Jawa FKIP UNS dapat dijadikan contoh dan ditiru oleh prodi-prodi lain. Pada kondisi ini berarti prodi telah melakukan proses secara terus menerus ke arah perbaikan. Kinerja prodi sudah mengarah pada kinerja kompetitif superior, artinya dari segi produktivitas, kualitas, dan

praktik-praktik kerja prodi sudah menunjukkan keunggulan. Rekapitulasi prosentase perolehan skor kriteria Malcolm

Baldrige pada prodi Pendidikan Bahasa

Indonesia digambarkan dengan histogram sebagai berikut:

Gambar 4. Hubungan antara Pencapaian Kinerja Program Studi Bahasa Jawa FKIP UNS dengan Kriteria MBCfE

Berdasarkan tujuh kriteria diatas, kriteria fokus pelanggan adalah kriteria yang paling rendah tingkat capaiannya. Hal tersebut disebabkan karena Program Studi belum maksimal dalam melakukan pelayanan terhadap pelanggan dengan adanya petugas khusus yang berurusan/ berkomunikasi dengan pelanggan (70%). Selain itu, program studi juga belum maksimal dalam melakukan pendataan dan analisis tentang trend kepuasan dan retensi pelanggan (72%).

Data hasil uji instrumen pada seluruh program studi di Eks-Jurusan Pendidikan

No KRITERIA POIN

KINER-JA [%] 1. Kepemimpinan 103 86 2. Perencanaan Strategis 69 81 3. Fokus Pelanggan 68 80 4. Manajemen Informasi dan Analisis 74 83

5. Sumber Daya Manusia 71 83 6. Manajemen Proses 71 83

. Hasil – hasil Kegiatan

Pendidikan 363 81 TOTAL 819 81,9 86 81 80 83 83 83 81 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 1 2 3 4 5 6 7 Krite ria MBC fE K in e r ja [ % ]

(9)

commit to user Bahasa dan Seni FKIP UNS dapat

disimpulkan sebagai berikut ini:

Tabel 5. Rekapitulasi Data Hasil Uji Instrumen di Seluruh Program Studi Pada Eks-Jurusan PBS FKIP UNS

No Program Studi Kinerja

[%]

1. Pendidikan Seni Rupa 78,9

2. Pendidikan Bahasa Indonesia 75,1

3. Pendidikan Bahasa Inggris 70,4

4. Pendidikan Bahasa Jawa 81,9

Selanjutnya tabel di atas digambarkan dalam histogram berikut ini:

Keterangan: 1. Pendidikan Seni Rupa 3. Pendidikan Bahasa Inggris 2. Pendidikan Bahasa Indonesia 4. Pendidikan Bahasa Jawa

Gambar 5. Hasil Uji Instrumen Menggunakan Kriteria MBCfE pada Program Studi di Eks-Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Histogram diatas adalah hubungan antara Program Studi di Eks-Jurusan PBS FKIP UNS dengan tingkat kinerja yang diukur berdasarkan metode MBCfE.

Berdasarkan histogram diatas, dapat diketahui bahwa Pendidikan Bahasa Jawa memperoleh capaian kinerja sebesar 81,9% atau 819 dari total 1000 poin, sehingga program studi pendidikan Bahasa Jawa

menempati posisi Bechmark Leader (776-875 poin). Kemudian Pendidikan Seni Rupa menempati posisi kedua dengan capaian kinerja sebesar 78,9% atau 789 dari total 1000 poin, sehingga Pendidikan Seni Rupa berada dalam kategori Benchmark Leader (776-875). Selanjutnya adalah Pendidikan Bahasa Indonesia yang memperoleh capaian sebesar 75,1% atau 751 dari total 1000 poin, dan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia masuk ke dalam kategori

Industry Leader (676-775). Yang terakhir

adalah Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dengan capaian sebesar 70,4% atau 704 dari total 1000 poin. Program studi ini masuk dalam kategori Industry Leader (676-775).

SIMPULAN

Berdasarkan pada hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan untuk mengukur kinerja Program Studi di Eks-Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP UNS, peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Kinerja keempat program studi di Eks-Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Rupa adalah sebagai berikut: Program Studi Pendidikan Seni Rupa dan Bahasa Jawa menempati level Benchmark Leader, yang artinya kinerja Pendidikan

Seni Rupa FKIP UNS dapat dijadikan contoh dan ditiru oleh prodi-prodi lain.

(10)

commit to user Sedangkan Program Studi Bahasa

Indonesia dan Bahasa Inggris menempati

level Industry Leader, yang artinya

kinerja Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNS memiliki area berbasis industri, artinya semua kinerja perusahaan yang meliputi pengelolaan (manajemen), termasuk perencanaan, nilai (value), dan kultur kerja dipersepsikan sebagaimana layaknya industri.

2. Berdasarkan data yang diperoleh, posisi/rangking paling tinggi di Eks-Jurusan PBS FKIP UNS ditempati oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Jawa dengan capaian kinerja sebesar 81,9% atau 819 dari total 1000 poin. Posisi kedua ditempati oleh Program Studi Pendidikan Seni Rupa dengan capaian kinerja sebesar 78,9% atau 789 dari total 1000 poin.Posisi ketiga ditempati oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dengan capaian sebesar 75,1% atau 751 dari total 1000 poin. Posisi keempat ditempati oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dengan capaian sebesar 70,4% atau 704 dari total 1000 poin.

3. Data-data yang harus ditingkatkan pada masing-masing program studi sebagai berikut: a). Prodi Pendidikan Bahasa Jawa perlu meningkatkan pelayanan

terhadap pelanggan melalui peningkatan ketersediaan data-data yang dibutuhkan untuk kepentingan pegawai dan karyawan; b). Prodi Pendidikan Seni Rupa perlu melakukan pendekatan yang baik kepada pelanggan dan

supplier/rekanan untuk memperoleh informasi tentang produk/jasa yang dihasilkan, sehingga dapat dijadikan sebagai pembanding dengan produk/jasa dari dalam Prodi Pendidikan Seni Rupa; c). Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia perlu meningkatkan inovasi dan kreatifitas mengenai desain dan pengujian produk/jasa baru. Selain itu, Prodi juga perlu meningkatkan komunikasi standar kualitas kepada

suplier/rekanan sehingga informasi yang

disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh suplier/rekanan dan dapat mempererat hubungan antara prodi dengan suplier/rekanan; d). Prodi Pendidikan Bahasa Inggris perlu melakukan pengembangan terhadap metode yang dilakukan dalam membandingkan Prodi dengan kompetitor.

(11)

commit to user DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. (n.d.). Panduan Pelaksanaan Sistem

Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (Spm-Pt) Bidang Akademik. Diunduh

pada 03 Maret 2016.

http://sipma.ui.ac.id/files/dokumen/U _SPMI_DIKTI/BUKU%20SPM-PT%20DIKTI.pdf.

Gasper, Vincent. (2007). Ge Way and

Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence. Jakarta: GramediaPustakaUtama.

Mahmud, Marzuki. (2012). Manajemen

Mutu Perguruan Tinggi. Jakarta: PT.

RAJAGRAFINDO PERSADA.

Muyassaroh, Eny. (2014). Evaluasi Kinerja

Program Studi Pendidikan Teknik Mesin FKIP UNS Menggunakan

Metode Malcolm Baldrige Criteria For Education (MBCfE). Diunduh

pada 26 Januari 2016: http://digilib.uns.ac.id/dokumen/down load/40738/MTMyNzcx/Evaluasi- Kinerja-Program-Studi-Pendidikan- Teknik-Mesin-Fkip-Uns- Menggunakan-Metode-Malcolm- Baldrige-Criteria-For-Education-Mbcfe.pdf.Sallis, Edward. (2010).

Total Quality Manajement in Education Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan. Jogjakarta: IRCiSoD.

Suharno. (2015). Use of The Malcolm

Baldrige to Formulate Strategic Palnning in Technological and Vocational Education. Atlantis-Press

ICIEVE ASSEHR: Proceedings of the 2015 International Conference on Innovation in Engineering and Vocational Education Vol. 56. Diunduh pada 24 Maret 2016. www.

Atlantis-press.com/php/paper-details.php?from=author+index&id=2 58512668&querystr=authorstr%3DS %26publication%3Dicieve-15.html.

Gambar

Tabel  1.  Hasil  Perhitungan  Malcolm  Baldrige  Skor yang  Diperoleh  Kriteria  876-1000  World Leader  Excellent 776-875 Benchmark Leader  676-775  Industry Leader  576-675  Emerging  Industry  Leader  Average  476-575  Good Performance  376-475  Early
Tabel 2. Hasil Perhitungan Tujuh Kriteria  MBCfE pada Program Studi Pendidikan  Seni Rupa
Gambar  2.  Hubungan  antara  Pencapaian  Kinerja  Program  Studi  Bahasa  Indonesia  dengan Kriteria MBCfE
Tabel  4.  Hasil  Perhitungan  Tujuh  KriteriaMBCfEpada  Program  Studi  Pendidikan Bahasa Jawa
+2

Referensi

Dokumen terkait

'fokoh Raden Sudrajat dalam novel Perampok digambarkan sebagai putra Adipati Lumajang yang nomer dua, Raden Sudrajat adalah adik daxi Raden lagowo,Rader Sudrajat adalah

Pada aspek kewirausahaan beberapa kebijakan yang dihasilkan : (i) perlunya upaya perbaikan lingkungan untuk meningkatkan kepercayaan industri dan perbankan terhadap usaha

Bagaimana mendapatkan fitur dari data citra Foto Fundus yang akan digunakan untuk inputan proses klasifikasi dalam mengidentifikasi stadium diabetic

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta yang merayakan valentine‟s day adalah mereka rata-rata kurang taat terhadap

Mahasiswa yang menjalani hubungan pacaran jarak jauh dengan komitmen yang tinggi berarti memiliki keterikatan perasaan dengan pacar meskipun pacar berada jauh

Kegiatan sosialisasi Program Deradikalisasi Menangkal Ancaman Terorisme Berbasis Media Mural Bagi Masyarakat Di Lingkungan Gang SDN 01 Kelurahan Kedoya Utara pada

Dari bucket elevator dengan menggunakan pipa gravitasi, bahan baku ini masuk ke dalam drum siever untuk dibersihkan kotoran-kotoran, kemudian masuk ke spout magnet

Penelitian yang berjudul tentang “Perancangan Aplikasi Pencarian Route Jalan Tercepat Dengan Metode LBS Berbasis Android” dari uraian penjelasan dan pembahasan