Inovasi melibatkan modifikasi terus-menerus atas produk atau jasa yang ada, tetapi tidak bertujuan untuk memodifikasi esensinya ( Philip Kotler & Trias De Bes, 2003, p.38 ). Inovasi memiliki dampak yang sangat positif, karena bisa menaikkan ukuran pasar dan memfasilitasi transformasi konsumen.
5.1 Rancangan Gagasan
5.1.1 Latar Belakang Penggagasan Konsep
Mengelola proses perkembangan produk baru dimulai dari tahap pemunculan gagasan, tahap penyaringan gagasan, tahap pengujian konsep, tahap strategi pemasaran, tahap analisa bisnis, tahap pengembangan produk, tahap pengujian pasar sampai dengan tahap komersialisasi.
Ide untuk membuat produk selimut ini muncul karena:
a. Selama ini produk selimut yang sudah ada dipasaran hanya berfungsi sebagai pelengkap tempat tidur dan sebagai penghangat dikala dingin, Kemudian muncul ide atau gagasan dari penulis untuk membuat produk selimut yang mempunyai kelebihan yang berbeda dari produk- produk selimut yang ada dipasaran.
b. Pasar selimut masuk ke dalam tahap maturity sehingga perlu dilakukan pengembangan produk agar produk memiliki diferensiasi.
c. Terdapat latent demand sehingga pengembangan produk dilakukan untuk memenuhi harapan konsumen.
Produk selimut yang kami ciptakan ini berukuran 180x200 dengan menggunakan teknologi heater elemen dan pasir silikon yang bermanfaat khususnya bagi para penderita rematik yang sering mengalami linu-linu dan kaku bila kedinginan, susah tidur, mudah lelah, mandul dan peredaran darah tidak lancar karena selimut ini dapat memberikan kehangatan yang diinginkan untuk mengurangi rasa linu yang dialami, membuat tidur nyenyak, menghilangkan kelelahan, menyembuhkan kemandulan dan memperlancar peredaran darah.
5.1.2 Metode Penggagasan Konsep
Teknik – teknik penciptaan gagasan adalah sebagai berikut : 1. Teknik Pendaftaran Atribut
Membuat daftar atribut – atribut utama dari produk yang telah ada dan kemudian memodifikasi tiap atribut dalam upaya mendapatkan produk yang lebih baik
Contoh : Penggunaan lain? ; Adaptasi ke lingkungan lain? ; Perbesar?
Perkecil? ; Gantikan? Diatur lagi? : Balik? Gabung?
Kelebihan :
• Mudah digunakan karena hanya memodifikasi produk yang sudah ada menjadi lebih baik.
• Menghasilkan banyak variasi produk Kelemahan:
• Tidak menghasilkan produk yang benar-benar baru.
• Waktu yang dibutuhkan relatif lama karena dalam menggabungkan beberapa attribute harus diperhatikan dengan seksama, sehingga hal ini makan waktu yang lama.
2. Hubungan yang dipaksakan
Beberapa objek dianggap berhubungan satu sama lain untuk menciptakan suatu produk baru.
Contoh : Apalagi produk yang bisa digabung-gabungkan? (alat masakan;
kendaraan; bahan bacaan; makanan) seperti kombinasi mesin fotocopy, fax, dan printer.
Kelebihan:
• Menghasilkan produk yang memiliki banyak fungsi ( multifungsi )
• Menghasilkan produk yang benar-benar baru ( produk inovatif )
• Sifat produknya lebih praktis dari yang sebelumnya Kelemahan:
• Produk yang dihasilkan susah direalisasikan dan menggunakan teknologi yang sangat canggih yang mahal biaya pengembangannya.
3. Analisis Morfologis
Meneliti hubungan dimensi-dimensi struktural suatu masalah dan berharap menemukan kombinasi baru.
Contoh :
Masalah : Bagaimana memindahkan sesuatu ditempat bersalju?
Jenis kendaraan ( apa saja )
Jalan yang digunakan ( salju ) Mobil Salju Sumber tenaga ( kayu? Bensin? )
Kelebihan:
• Produk yang dihasilkan baru dan sesuai dengan kebutuhan konsumen Kelemahan:
• Metode ini susah dan rumit untuk dilakukan.
• Menghasilkan ide atau gagasan yang sedikit
4. Brainstroming
Dikembangkan oleh Alex Osborn
Enam sampai 10 orang membahas masalah tertentu.
4 Panduan agar pertemuan Brainstorming efektif secara maksimal :
• Tanpa kritik
• Kebebasan sepenuhnya
• Kuantitas didukung
• Mengkombinasikan dan memperbaiki gagasan didukung Kelebihan:
• Menghasilkan banyak ide atau gagasan baru
• Mudah dilakukan karena kebebasan berpikir didukung Kelemahan:
• Gagasan yang dihasilkan sering kali tidak dapat direalisasikan
• Pada waktu seleksi gagasan memerlukan waktu yang lama karena banyaknya ide yang harus diseleksi.
5. Identifikasi Kebutuhan
Berawal dari konsumen yang ditanyai mengenai kebutuhan, masalah, dan gagasan-gagasan. Dengan mengajukan kuisioner pada 100 orang atau lebih.
Prosedur untuk melakukan analisa masalah adalah sebagai berikut : a. Tentukan kategori produk atau aktivitas yang akan diamati.
b. Identifikasi heavy users nya.
c. Kumpulkan berbagai masalah yang berkaitan dengan produk/jasa tersebut.
d. Pilah dan beri peringkat masalah-masalah tersebut sesuai dengan bobot dan kepentingannya.
Kelebihan:
• Produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan konsumen
• Kemungkinan ide produk untuk diproduksi sangat besar karena berasal dari hasil survei yang melibatkan konsumen
• Dapat mengatasi permasalahaan yang muncul dari produk-produk yang sebelumnya.
Kelemahan:
• Memerlukan biaya yang besar dan waktu yang lama
6. Scamper Technique
• S = Subtitute , ( bahan apa yang bisa digantikan dari benda ini? )
• C = Combine , ( Apa yang dapat digabungkan dengan benda ini untuk membentuk benda lain? )
• A = Adapt , ( Apa yang dapat diadaptasi atau dicopy dari versi orang lain tentang benda ini? )
• M = Modify , ( Bagaimana benda ini dapat dimodifikasi? )
• P = Put , ( Untuk apa manfaat apa lagi benda ini dapat dipakai? )
• E = Eliminated , ( Apa yang dapat dihapuskan dari benda ini? )
• R = Reverse , ( Apa yang dapat dibalik dari benda ini sehingga dapat menjadi sesuatu yang lain atau menjadi lebih baik? )
Kelebihan:
• Menghasilkan banyak varisasi produk Kelemahan:
• Memerlukan waktu yang lama dan rumit
• Ide atau gagasan produk susah direalisasikan
7. Synectics
Dikembangkan oleh William J.J Gordon 5 prinsip dalam mendasari metode synectics:
• Penundaan : pertama mencari sudut pandang dahulu daripada solusi
• Otonomi objek : Biarkan permasalahan itu hidup
• Gunakan hal-hal biasa : Manfaatkan sesuatu yang telah dikenal sebagai papan loncat ke sesuatu yang aneh
• Keterlibatan : berganti-ganti antara memasuki hal khusus dari masalah itu dan menjauh darinya
• Gunakan perumpamaan : biarkan hal-hal yang tampak tidak relevan dan kebetulan menjadi analogi yang dapat merupakan sumber sudut pandang baru
Dalam rangka menciptakan suatu produk baru , Tim menggunakan teknik penciptaan gagasan dengan metode Need or Problem Identification (Identifikasi Kebutuhan) yang membahas masalah pengembangan produk baru , untuk mencari dan membuat suatu produk inovatif bermanfaat dan belum ada dipasaran.
Masalah yang ditemukan di lapangan adalah sebagai berikut:
a. Produk selimut yang sudah ada dipasaran tidak berkembang.
sehingga tim memutuskan untuk mengembangkan produk selimut agar memiliki kelebihan lain.
b. Pasar selimut masuk ke dalam tahap maturity sehingga perlu dilakukan pengembangan produk agar produk memiliki diferensiasi.
c. terdapat latent demand yang menginginkan adanya alat relaksasi bagi penderita rematik yang aman dan nyaman tanpa menimbulkan efek samping.
Selain itu tim penulis juga menjajaki alternatif - alternatif produk yang bisa dikembangkan. Alternatif-alternatif produk yang bisa dikembangkan sebagai berikut:
Tabel 5.1 Alternatif Gagasan Produk Spesifikasi
LandOX Selimut yang berbahan bulu angsa yang tebal dan berbahan kain katun sehingga pemakainya merasa nyaman serta elegan Variety Selimut yang berbahan silikon lembaran atau serabut dan
berbahan kain dari sutra sehingga selimut terasa ringan dan lembut serta hangat jika digosok-gosokkan.
Heins Selimut berbahan kapas dan kain dari polyester yang menginginkan panas yang berlebih
Magic Blanket Selimut yang bahannya dari pasir silikon, menggunakan kain tuwil serta didalamnya terdapat elemen penghangat yang dapat digunakan sebagai alat relaksasi bagi para penderita rematik, insomnia, mudah lelah, mandul dan memperlancar peredaran darah.
Gambar 5.2
Gagasan Pengembangan Produk Selimut Sumber : Olahan Tim Penulis
Kain Katun
Land OX Nyaman & Elegan
Bulu Angsa
Kain Sutra
Variety Ringan & Hangat
Silikon Lembaran
Kain Polyester
Heins Panas Berlebih
Bahan kapas
Kain Tuwil
Magic Relaksasi bagi
Blanket Penderita Rematik, Pasir Silikon Susah Tidur, Mudah
Lelah dan Mandul Elemen Penghangat
SELIMUT
5.1.3 Kerangka Gagasan Konsep
Pemunculan Gagasan
Dalam pemunculan gagasan, tim penulis menggunakan teknik identifikasi kebutuhan (Need or Problem Identification) yang membahas tentang gagasan pengembangan produk selimut dan mengidentifikasi pengguna berat produk selimut.
Penyaringan Gagasan
Dari berbagai gagasan-gagasan yang telah dibuat, tim penulis melakukan penyaringan ide berdasarkan 5 faktor, yaitu bahan baku, kain, ketebalan, kenyamanan, dan manfaat dengan menggunakan teknik brainstorming. Kesalahan yang harus dihindari adalah Salah BUANG dan Salah JALAN.
Pengembangan Konsep
Setelah melalui tahap penyaringan, diperoleh selimut berelemen penghangat yang berbentuk persegi berukuran 180x200 dengan menggunakan elemen penghangat dan pasir silikon yang bermanfaat sebagai alat relaksasi untuk mengurangi nyeri sendi dan tulang, membuat tidur nyenyak, menghilangkan keletihan, menyembuhkan kemandulan dan memperlancar peredaran darah.
Pengujian Konsep
Pada tahap uji konsep, tim penguji menggunakan metode Exploratory tests secara verbal description. Tim penguji menginformasikan kepada responden tentang konsep selimut berelemen penghangat tersebut untuk mengetahui apakah mereka tertarik untuk membelinya jika produk tersebut benar-benar ada di pasaran. Tim penguji juga menanyakan tentang harga yang pantas dikenakan pada selimut berelemen penghangat tersebut.
5.2 Proses Seleksi Gagasan
Setelah Tim membuat daftar ide-ide atau gagasan produk yang akan dikembangkan, maka akan dilakukan penyaringan ide. Dalam tahap penyaringan ide terdapat dua kesalahan yang harus dihindari, yaitu :
a. Salah BUANG (Drop-error): ketika perusahaan membuang ide yang sebenarnya baik.
b. Salah JALAN (Go-error): ketika perusahaan melanjutkan suatu ide buruk ke pengembangan dan komersialisasi.
Tujuan dari penyaringan ide adalah membuang ide yang buruk seawal mungkin karena biaya pengembangan produk meningkat pesat pada tiap tahap pengembangan.
Dalam proses seleksi gagasan ini, tim menggunakan teknik Scoring yang membahas 5 faktor, yaitu bahan baku, kain, ketebalan, kenyamanan, dan manfaat sehingga dapat mempengaruhi inovasi apa yang harus dilakukan setelah memberikan nilai pada semua aspek. Dari ide yang muncul tim penulis akan melakukan penilaian terhadap kriteria bahan baku, kain, ketebalan, kenyamanan dan manfaat. :
LandOx Variety Heins Magic
Blanket
Bahan 9 6 5 8
Kain 7 8 6 7
Ketebalan 6 7 7 8
Kenyamanan 8 8 6 7
Manfaat 8 7 6 9
Sumber: olahan tim penulis
Tabel 5.3 Tabel Scoring
LandOx Variety Heins MagicBlanket
Bahan (0,2) 1,8 1,2 1 1,6
Kain (0,2) 1,4 1,6 1,2 1,4
Ketebalan (0,1) 0,6 0,7 0,7 0,8
Kenyamanan (0,2)
1,6 1,6 1,2 1,4
Manfaat(0,3) 2,4 2,1 1,8 2,7
Total 7,8 7,2 5,9 7,9 Sumber : Olahan Tim Penulis.
Dari hasil perhitungan tabel diatas, terlihat score total dari 5 faktor, yaitu : LandOx 7,8 , Variety 7,2 , Heins 5,9 , Magic Blanket 7,9. Sehingga dari beberapa ide atau gagasan yang muncul dan nilai tertinggi yang menjadi pilihan yaitu Magic Blanket karena memiliki nilai manfaat tertinggi dan nilai total tertinggi.
Selain itu tim memutuskan untuk menggunakan nama Magic Blanket pada produk selimut berelemen penghangat dengan pertimbangan bahwa;
• Magic, menggambarkan keajaiban dari sebuah selimut berelemen penghangat yang dapat memperlancar peredaran darah, mengurangi nyeri sendi bagi penderita rematik, menghilangkan keletihan dan insomnia sehingga meningkatkan kualitas hidup mereka.
• Blanket, deskripsi produknya tergambar jelas bahwa objek penghasil keajaiban kesehatan dan kehidupan yang lebih baik diperoleh dari sebuah selimut.
Merek adalah sesuatu yang dikomunikasikan kepada konsumen. Definisi merek adalah segala sesuatu yang terlintas di benak konsumen ketika mendengar nama perusahaan.
5.3 Deskripsi Produk Baru
Produk Magic Blanket merupakan produk baru bagi pasar Indonesia.
Magic Blanket merupakan produk selimut dengan tambahan elemen penghangat didalamnya. Sehingga fungsi Magic Blanket tidak hanya sebagai pelengkap tempat tidur, tetapi juga berfungsi sebagai alat relaksasi kesehatan yang bermanfaat bagi penderita rematik usia 40 tahun ke atas untuk melancarkan peredaran darah dan mengurangi rasa linu. Sekaligus juga sebagai penghilang keletihan, susah tidur dan kemandulan.
5.4 Pengembangan Konsep
Selama ini produk selimut yang ada di pasaran hanya diposisikan sebagai pelengkap tidur. Karena itu, Magic Blanketingin mengembangkan produk selimut dari yang hanya sekedar sebagai pelengkap tidur menjadi produk yang diwajibkan untuk dimiliki berdasarkan manfaat yang dapat diperoleh dari selimut tersebut.
1. Form :
Bentuk selimut persegi berukuran 180x200.
2. Technology :
Menggunakan elemen penghangat dan pasir silikon yang tidak mudah rusak dan mudah digunakan. Elemen tersebut aman untuk digunakan selama pemakaiannya tepat.
3. Benefit :
Selimut berelemen penghangat bermanfaat untuk melancarkan peredaran Darah, mengurangi rasa linu pada tulang, menghilangkan keletihan,
susah tidur dan kemandulan dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesehatan tubuh dan jiwa.