• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Informasi telah memainkan peran yang sangat penting dan menjadi salah satu kebutuhan utama bagi seluruh masyarakat, salah satunya masyarakat di Indonesia. Kebutuhan ini tidak semata-mata hanya memenuhi kehidupan bermasyarakat saja, akan tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan untuk terus memperbaiki penghidupan agar lebih baik lagi, termasuk kebutuhan akan akses informasi untuk menunjang pekerjaan atau profesi seseorang. Salah satu contoh peran penting informasi adalah bagi pelaku di bidang pertanian. Seluruh pelaku dunia pertanian tentunya membutuhkan banyak informasi mengenai hal-hal yang mendukung usahatani mereka, baik dari informasi bahan baku, fluktuasi harga, hingga keberadaan inovasi yang diperlukan untuk senantiasa memperbaiki kualitas hasil usahataninya sehingga mampu bersaing di pasar global.

Inovasi pada intinya merupakan ide baru, gagasan baru. Menurut Van den Ban dan Hawkins (1999), inovasi itu sendiri merupakan suatu gagasan, metode, atau objek yang dianggap sebagai sesuatu yang baru, tetapi tidak selalu merupakan hasil dari penelitian mutakhir. Di Indonesia cukup banyak inovasi yang saat ini mulai dikembangkan di segala bidang, termasuk bidang pertanian.

Akan tetapi, keberadaan inovasi di bidang pertanian ini terkadang masih kurang diketahui oleh masyarakat tani pada umumnya, karena sosialisasi yang dilakukan masih kurang maksimal. Salah satu hambatan bagi sulitnya komunikasi informasi di Indonesia adalah kondisi Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang cukup luas. Satu-satunya cara agar informasi, khususnya mengenai inovasi ini dapat diketahui oleh masyarakat adalah menggunakan media massa yang mampu menjangkau mereka hingga pelosok.

Pada perkembangan beberapa dekade terakhir, cukup banyak media massa yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Pada umumnya, media massa terbagi menjadi dua yaitu media cetak dan media elektronik. Beberapa diantaranya yang masuk ke dalam kategori media elektronik yaitu televisi, radio, dan yang saat ini sedang menjadi idola, media internet (cyber). Sedangkan beberapa media cetak

(2)

2

yang cukup berkembang di Indonesia yaitu surat kabar (koran), majalah, tabloid, buku, dan sebagainya. Beberapa diantara media tersebut yang keberadaannya sudah lama namun masih memiliki tempat di masyarakat yaitu media surat kabar (koran).

Surat kabar dipandang merupakan salah satu media cetak yang tergolong tertua di Indonesia dibandingkan media lainnya. Media ini bahkan turut serta membantu dalam menyebarkan informasi kemerdekaan pada jaman penjajahan dulu. Meskipun keberadaannya sudah lama dan kini mulai bermunculan media lain yang lebih digemari oleh masyarakat, surat kabar tetap memiliki peminat yang tidak sedikit. Kebutuhan membaca koran di pagi hari masih menjadi rutinitas favorit kaum pekerja, terbukti semakin menjamurnya perusahaan media cetak di Indonesia. Menurut Nuruddin (2007) media cetak jenis ini memiliki beberapa keunggulan, karena memiliki sifat expresiveness (membawa perluasan gagasan dan perasaan), mampu mengatasi waktu (permanent of record), mengatasi ruang (swiffness), serta sebagai jalan masuk ke kelas-kelas yang ada dalam masyarakat (diffusion).

Berdasarkan proses pemberitaan dan jangkauan audiensnya, surat kabar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu surat kabar lokal dan surat kabar nasional.

Perkembangan surat kabar lokal pasca otonomi daerah di Indonesia jauh lebih pesat, karena kini surat kabar sedang mencoba untuk dapat mencapai ke seluruh pelosok perdesaan dengan penyajian keunggulan pada berita daerah.

Sebagaimana terjadi di propinsi lain di Indonesia, di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) cukup banyak surat kabar lokal yang menjadi favorit masyarakat, surat kabar tersebut antara lain SKH (Surat Kabar Harian) Kedaulatan Rakyat, Berita Nasional (BERNAS), Radar Jogja, Tribun Jogja, Merapi, Harian Jogja, dan sebagainya. Diantara beberapa surat kabar tersebut, SKH Kedaulatan Rakyat dan SKH Berita Nasional (BERNAS) termasuk dalam pelopor surat kabar lokal di DIY, karena kemunculannya jauh lebih awal dibandingkan surat kabar lokal lainnya, yaitu sejak jaman kemerdekaan. Sedangkan diantara surat kabar lokal lainnya yang baru muncul, keberadaan SKH Radar Jogja dan SKH Tribun Jogja sudah layak diakui kualitasnya karena keduanya merupakan bawahan dari surat kabar nasional yang cukup besar di Indonesia, yaitu Kompas dan Jawa Pos.

(3)

3

Keempat surat kabar ini memiliki gaya penulisan masing-masing dalam menyampaikan informasi, yang tentunya menjadi dasar dari prefensi masyarakat terhadap alternatif media massa yang akan digunakan. Hal ini nampaknya juga terkait dengan awal eksistensi dan afiliasi surat kabar tersebut.

Media massa juga dinilai turut berperan dalam memasyarakatkan berbagai temuan atau perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Mengingat mayoritas masyarakat utamanya pelaku usahatani hidup di daerah pedesaan, jelas penyebaran inovasi ini menjadi sangat penting agar dapat membantu mereka untuk memperbaiki kualitas hidupnya dengan memanfaatkan teknologi yang ada.

Oleh karena itu, peran media massa lokal di sini amat strategis untuk menjembatani jurang pemisah antara kota dan desa yang pada kenyataannya kian hari polaritasnya makin menganga lebar, baik dalam bidang sosial maupun ekonomi. Satu alternatif lagi yang bisa ditempuh adalah dengan menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), atau organisasi yang terkait untuk memasyarakatkan berbagai hasil teknologi di bidang usahatani. Di beberapa media massa lokal bahkan menciptakan rubrik khusus untuk kepentingan tersebut (Adrianto et al., 1997).

SKH Kedaulatan Rakyat memiliki sajian berita pertanian yang spesifik lokasi, tergantung masalah pertanian yang terjadi di suatu daerah tersebut. Hal ini tentunya menunjukkan bahwa surat kabar ini memberitakan permasalahan dan mencoba mengatasinya sesuai dengan kondisi wilayah yang ada, yang tentunya tetap dapat dijadikan sumber informasi bagi masyarakat di daerah lain untuk turut serta mengantisipasi permasalahan pertanian yang diungkap dengan solusi yang ditawarkan.

Berita pertanian terkait dengan inovasi yang ditawarkan oleh keempat surat kabar yang sudah diurai sebelumnya, yaitu SKH (Surat Kabar Harian) Kedaulatan Rakyat, SKH Berita Nasional (BERNAS), SKH Radar Jogja, dan SKH Tribun Jogja tentunya memiliki ciri khas masing-masing dalam mengungkapnya dan dengan sudut pandang yang berbeda pula. Selama ini belum ada studi yang mengukur secara khusus tentang karakteristik penyajian berita pertanian oleh keempat surat kabar lokal tersebut. Dengan mengetahui jumlah, intensitas, dan gaya penulisan suatu berita pertanian yang terkait dengan inovasi

(4)

4

di keempat SKH lokal DIY dan Sekitarnya tersebut, diharapkan mampu menjadi dasar bagi preferensi masyarakat, utamanya pelaku usahatani, terhadap koran lokal mana yang menyediakan berita inovasi lebih banyak, variatif, aplikatif, dan mudah dipahami. Hal ini tentunya diharapkan mampu menjadi penunjang bagi kegiatan usahatani mereka agar mampu terus bersaing dan memberikan hasil yang lebih baik lagi.

B. Rumusan Masalah

Keberadaan dan potensi surat kabar harian yang memiliki jangkauan sasaran lokal DIY dan sekitarnya cukup besar, selain itu adalah hak dari pembaca untuk memilih surat kabar yang mampu menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh mereka. Untuk menjamin eksistensi surat kabar dan mendorong kesempatan bagi publik, nampaknya perlu dilakukan kajian dalam hal berikut.

1. Bagaimana intensitas isi pemberitaan (jumlah, volume, sumber, cakupan materi dan topik) mengenai inovasi dalam bidang pertanian di SKH Kedaulatan Rakyat, SKH Berita Nasional (BERNAS), SKH Radar Jogja, dan SKH Tribun Jogja?

2. Adakah perbedaan mengenai pemberitaan (jumlah, volume, sumber, cakupan materi dan topik) maupun gaya penulisan antara surat kabar yang sudah lama beredar di lokal DIY dan sekitarnya (SKH Kedaulatan Rakyat dan SKH Berita Nasional) dan surat kabar lokal yang masih baru beredar (SKH Radar Jogja dan SKH Tribun Jogja)?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengidentifikasi penyajian berita pertanian yang memuat informasi mengenai inovasi dalam bidang pertanian untuk mengetahui : jumlah, volume, sumber, cakupan materi dan topik berita pada 4 (empat) surat kabar lokal di DIY dan sekitarnya, yaitu SKH Kedaulatan Rakyat, SKH Berita Nasional (BERNAS), SKH Radar Jogja, dan SKH Tribun Jogja.

2. Melakukan perbandingan isi/content yang berkaitan dengan informasi mengenai inovasi bidang pertanian yang disampaikan antara 2 jenis surat

(5)

5

kabar yang memiliki sepak terjang yang berbeda, yaitu surat kabar yang sudah lama beredar di lokal DIY dan sekitarnya (SKH Kedaulatan Rakyat dan SKH Berita Nasional) dan surat kabar yang masih baru beredar (SKH Radar Jogja dan SKH Tribun Jogja).

D. Kegunaan Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kontribusi yang diberikan oleh surat kabar harian lokal di DIY dan sekitarnya, yaitu SKH Kedaulatan Rakyat, SKH Berita Nasional (BERNAS), SKH Radar Jogja, dan SKH Tribun Jogja dalam memberitakan mengenai inovasi dalam dunia pertanian sehingga dapat dijadikan dasar preferensi bagi pembaca.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah atau pihak yang terkait dalam merencanakan strategi komunikasi untuk menyebarkan informasi mengenai inovasi dalam bidang pertanian menggunakan media massa, khususnya dalam pemanfaatan media surat kabar lokal.

3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang dapat memberi sumbangan pada Pers Indonesia, khususnya pers lokal dalam menyajikan berita mengenai inovasi dalam bidang pertanian.

4. Memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya pelaku pertanian, seperti petani, PPL, dan pelaku agribisnis mengenai surat kabar lokal yang mendukung keberadaan usahatani mereka, terkait dengan inovasi dalam bidang pertanian.

5. Memberikan masukan dalam penelitian bidang penggunaan media sebagai alat bantu komunikasi pertanian yang selama ini masih belum banyak dilakukan.

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH MOTIV ASI DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA APARATUR PADA KECAMATAN MUARA BATU KABUPATEN ACEH UTARA Kepada Yth: Bapak I Ibu Rcspondcn ditcmpat Dcngan hormat, Dalam rangka

Pada saat melakukan penggalian, penggali sumur menggali tanah dengan peralatan yang masih manual seperti cangkul dan linggis setelah mencapai kedalaman beberapa meter

Sebelum dilakukan pengukuran terhadap sampel, agar diperoleh hasil pengukuran yang akurat maka perlu dilakukan optimasi kondisi analisis yang meliputi panjang

Margin, Degree of Operating Leverage, dan Pertumbuhan Penjualan berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Bimbingan dan konseling keluarga oleh masyarakat Desa Kaduara barat dilaksanakan untuk membantu individu yang sedang berada dalam masa pertunangan agar kelak

(1) Wajib Pajak yang karena kealpaanya tidak menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benar

Rancang Bangun Aplikasi : Evaluasi Baca Al-Qur'an berdasarkan Kemiripan Bacaan dengan Teks Al-Qur'an menggunakan Speech Recognition Engine dan Faktor Akustik Untuk Platform